• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan uji klinik dengan desain Randomized

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan uji klinik dengan desain Randomized"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. RANCANGAN PENELITIAN

Penelitian ini merupakan uji klinik dengan desain Randomized Controlled Trial Double Blind pada pasien yang menjalani operasi elektif sebagai subyek penelitian dengan tujuan mencari perbedaan pengaruh pemberian alprazolam tablet 0,5 mg dan tanpa pemberian alprazolam tablet 0,5 mg. Kelompok penelitian dibagi menjadi dua yaitu kelompok Alprazolam (K1), dan tanpa pemberian alprazolam (K2), penjelasannya sebagai berikut :

K1 : Kelompok pasien yang menjalani operasi elektif yang diberikan tablet Alprazolam 0,5 mg 6 jam sebelum operasi

K2 : Kelompok pasien yang menjalani operasi elektif yang tidak diberikan tablet Alprazolam 0,5 mg

B. POPULASI

Populasi yang diikutsertakan dalam penelitian ini adalah pasien yang menjalani pembedahan elektif dengan status fisik ASA I dan II di Instalasi Bedah Sentral RSUD Dr. Moewardi dalam kurun waktu Desember 2014 sampai dengan Januari 2015.

Kriteria inklusi :

1. Jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang menjalani operasi elektif. 2. Umur 17-60 tahun.

(2)

3. Status fisik ASA I dan II

4. Hasil pemeriksaan darah rutin dalam batas normal. 5. Penderita yang bersedia diikutsertakan dalam penelitian Kriteria eksklusi :

1. Pasien yang tidak bersedia diikutsertakan dalam penelitian 2. Pasien yang mendapatkan terapi golongan Benzodiazepin

3. Pasien dengan kontraindikasi pemakaian Alprazolam dan golongan benzodiazepine lain

C. BESAR SAMPEL

Pada penelitian ini terdapat variabel bebas yaitu pemberian Alprazolam dan satu variabel terikat yaitu Kadar IL-6, maka besar sampel

minimal rule of thumb rule of thumb

maka besar sampel yang diperlukan adalah 30 pasien, jadi masing-masing kelompok adalah 15 pasien (Murti, 2010).

D. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

Penelitian dilakukan di Instalasi Bedah Sentral RSUD Dr. Moewardi Surakarta, dimulai pada bulan Desember 2014 sampai januari 2015.

E. VARIABEL PENELITIAN 1. Variabel Bebas

(3)

2. Variabel Terikat Kadar IL-6

F. DEFINISI OPERASIONAL

1. Pemberian tablet Alprazolam 0,5 mg

Definisi: Alprazolam, 8-kloro-1-metil-6-fenil-4H-s-triazolo [4,3-á] (1,4) benzodiazepine, adalah turunan yang digunakan dalam pengobatan berbagai gangguan, termasuk serangan panik, kecemasan umum, dan depresi. Sediaan tablet alprazolam terdiri 0.25mg, 0.5mg, dan 1mg. Dalam penelitian ini digunakan sediaan tablet alprazolam 0.5mg. Waktu pemberian obat alprazolam tablet secara oral 6 jam sebelum operasi Alat ukur : randomisasai

Satuan yang digunakan : miligram Skala pengukuran : nominal 2. Kadar IL-6 serum

Definisi: Interleukin-6 (IL-6) adalah sebuah sitokin yang diproduksi dan disekresi oleh miosit. Kadar IL-6 dalam plasma

Alat ukur : diukur dengan metode Elisa. Satuan yang digunakan : pg/mL.

Skala pengukuran : Rasio G. PERIJINAN PENELITIAN

Ethical clearance

Mendapatkan ijin melakukan penelitian setelah pengkajian oleh Panitia Kelaikan Etik Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta-Fakultas

(4)

Kedokteran Universitas Sebelas Maret dengan prinsip tidak melanggar etika praktek kedokteran dan tidak bertentangan dengan etika penelitian pada manusia.

Ijin Subyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan atas persetujuan pasien atau keluarga yang diajukan peneliti, setelah sebelumnya mendapat penjelasan mengenai tujuan dan manfaat dari penelitian tersebut.

H. ALUR PENELITIAN

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Kriteria inklusi Pasien rencana pembedahan

Sampel Analisis data Kriteria Eksklusi Randomisasi Kelompok tanpa alprazolam Kelompok Alpazolam K2 Kadar IL-6 Kadar IL-6

(5)

I. JALANNYA PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di Instalasi Bedah Sentral RSUD Dr. Moewardi Surakarta setelah mendapatkan persetujuan komite etik. Tata cara dilakukan sebagai berikut :

a. Pasien ASA I dan II yang ada di bangsal perawatan dan dijadwalkan untuk dilakukan operasi elektif.

b. Dilakukan identifikasi identitas (nama, jenis kelamin, umur), berat badan, status fisik (ASA), dan monitoring vital sign (tekanan darah, nadi, suhu). c. Dilakukan randomisasi untuk menentukan pasien dimasukkan dalam

kelompok Alprazolam (K1) atau kelompok tanpa pemberian Alprazolam (K2).

d. 6 jam sebelum insisi operasi pasien pada kelompok alprazoalam diberikan alprazolam 0,5 mg tab.

f. Pasien tiba di dalam ruang operasi.

g. diambil darah vena kemudian dimasukkan ke dalam tabung Vacutainer h. sampel darah kemudian dibawa ke laboratorium untuk diolah

J. PEMERIKSAAN KADAR INTERLEUKIN 6 (IL-6)

Pemeriksaan kadar IL-6 dilakukan dengan menggunakan metode Elisa.Kit yang digunakan adalah Human IL-6 Immunoassay, Quantikine Elisa dari R&D Systems.

(6)

1. Sampel untuk pemeriksaan kadar IL-6

Sampel darah diambil dari vena mediana kubiti, yang sebelumnya telah didesinfeksi dengan alkohol 70%, kemudian darah dimasukkan ke dalam tabung EDTA BD vacutainer 3 ml, tutup warna ungu. Tiap tabung telah diberi label (nama, umur dan tanggal pengambilan sampel). Sampel diinkubasi selama 30 menit kemudian disentrifugasi 3000 rpm, 15 menit untuk memisahkan plasma..Plasma yang diperoleh dimasukkan ke beberapa tabung aliquot yang telahdilabel dan segera dikirim ke Litbang Patologi Klinik, disimpan dalam freezer -20oC hingga dilakukan pemeriksaan selanjutnya.

2. Reagen pemeriksaan kadar IL-6

Reagen yang digunakan Quantikine Human IL-6 Elisa yang mengukur kadar IL-6 manusia secara kuantitatif di dalam plasma, serum, dan supernatant.

3. Prosedur persiapan pemeriksaan kadar IL-6

Bufer pencuci dihangatkan pada suhu ruangan dan digoyang perlahan hingga kristal larut. Buffer pencuci 20 mL diencerkan dengan air steril menjadi 500 mL. Larutan substrat terdiri: reagen A dan reagen B dicampur dan harus digunakan dalam 15 menit setelah proses pencampuran. Larutan substrat tidak boleh terpapar cahaya. Larutan substrat 200

dalam sumuran. Larutan standar IL-6 direkonstitusi dengan kalibrator diluent RD6F 5 mL (kadar IL-6 300 pg/mL) ditunggu 15 menit, selanjutnya dilakukan pengenceran dengan cara: a. kalibrator diluent RD6F 5 mL

(7)

dimasukkan ke 6 tabung; b. larutan

dan dimasukkan ke tabung ke-2, hingga tabung ke-6; c. diperoleh larutan standar dengan 6 kadar berbeda dan larutan kalibrator diluent dianggap sebagai blangko standar (0 pg/mL).

4. Prosedur pemeriksaan kadar IL-6

Sumuran yang akan digunakan disiapkan. Larutan diluent dimasukkan ke dalam sumuran.

ditambahkan ke dalam sumuran, ditutup rapat dan diinkubasi 2 jam pada suhu ruang (240C).Sumuran dibilas dan cuci empat kali menggunakan buffer pencuci. Konjugat IL-6

dan diinkubasi 2 jam pada suhu ruangan. Sumuran dibilas dan cuci empat kali menggunakan buffer pencuci.Substrate solution

tiap sumuran dan diinkubasi selama 20 menit pada suhu ruangan dan tidak boleh terpapar cahaya. Tambahkan stop solution

terjadi perubahan warna dari biru menjadi kuning. Absorban dibaca pada panjang gelombang 450 nm dalam waktu kurang dari 30 menit. Perhitungan hasil menggunakan kertas Logaritmik. Plotkan log persentase ikatan dan kadar IL-6 untuk membuat kurva standar, akan terbentuk garis mendekati lurus. Kadar IL-6 yang belum diketahui ditentukan dengan interpolasi.

K. TEKNIK PENGUMPULAN DATA 1. Pengambilan Sampel

Seleksi penderita dilakukan saat kunjungan prabedah di RSUD. Dr. Moewardi Surakarta pada penderita yang akan menjalani operasi elektif,

(8)

berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Penderita diberikan penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan, serta bersedia untuk mengikuti penelitian dan mengisi informed consent. Pasien secara random dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok I Alprazolam dan kelompok II tanpa pemberian 6 jam sebelum operasi pada kelompok I diberikan Alprazolam 0,5 mg tablet kemudian Sampel diambil dari akses jalur pembuluh darah vena perifer sebanyak 3 cc pada waktu pasien sampai di ruang operasi. Sampel dimasukkan tabung vaccum plastik yang sudah berisi citrate anticoagulant. Sampel segera dikirim ke Laboratorium sebagai sampel

L . PENGOLAHAN DATA

Data yang didapatkan dilakukan analisis dengan program SPSS Statistic 17.0 . Data demografi dan hasil penelitian dinilai apakah distribusinya normal atau tidak dilakukan Uji Shapiro-Wilk karena jumlah sampel 30.

Untuk menilai perbedaan jenis kelamin antara kedua kelompok dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square Test. Untuk menguji data dasar umur dan berat badan dilakukan dengan Independent Samples t Test apabila distribusi data normal. Bila distribusi data tidak normal maka digunakan Mann-Whitney U test. Sedangkan untuk mengetahui apakah ada perbedaan bermakna antara kelompok Alprazolam dibandingkan dengan kelompok tanpa pemberian alprazolam Independent Samples t Test bila distribusi data normal. Bila distribusi data tidak normal maka digunakan Mann-Whitney U test.

(9)

Dimana pemberian Alprazolam merupakan skala nominal dan pengukuran kadar IL-6 merupakan skala rasio. Dianggap memiliki kemaknaan statistik apabila nilai p yang diperoleh adalah 0,05.

Gambar

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Six angiographic stages have been discribed 1,12,13 : stage 1 shows narrowing of the carotid forks, stage 2 means moyamoya vessels at the base, stage 3 is characterized by

Berdasarkan hasil analisis data mengenai pengaruh pelimpahan wewenang, motivasi, dan teknologi informasi terhadap kinerja manajerial, maka dapat diambil kesimpulan bahwa

Kebijakan yang menghasilkan dampak pergeseran lokasi tujuan dibutuhkan agar proses pergerakan masih dapat dilakukan pada lokasi, waktu, dan moda transportasi yang sama tetapi

Padahal lingkungan belajar yang terorganisasi melalui perencanaan manajemen kelas yang cermat, mendorong perilaku belajar siswa di kelas akan bersifat penuh perhatian,

Pet Center memiliki prospek ke depan yang baik khusunya untuk kota Manado, akan menjadi daya tarik para pecinta hewan dan Pet Center akan menjadi sebuah tempat

Usulan Teknis dinyatakan memenuhi syarat (lulus) apabila mendapat nilai minimal 70 (tujuh puluh), peserta yang dinyatakan lulus akan dilanjutkan pada proses

ini dilakukan dengan cara mereaksikan ZVI hasil sintesis dengan larutan pengkompleks o- fenantrolin. Optimasi pengaruh waktu reaksi dengan PSA bertujuan untuk mengetahui

1) Penelitian yang dilakukan oleh Sucitrawati (2007) mendapatkan hasil bahwa investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap pengangguran dan inflasi tidak mempunyai