TUGAS AKHIR - RM 1542
STUDI EKSPERIMENTAL TENTANG KARAKTERISTIK
ALIRAN FLUIDA MELINTASI SILINDER SIRKULAR DAN
SILINDER TERIRIS TIPE D DIDEKAT SIDE WALL UNTUK
LAPIS BATAS SIDE WALL LAMINAR DAN TURBULEN
” Studi Kasus Untuk Pengaruh Rasio Jarak Gap Silinder
Terhadap Side Wall (G/D) 0,8 ; ,0867 ; 0,933 ”
M. SHOLIH RIDHO NRP 2107 100 517 Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Ir. TRIYOGI YUWONO, DEA JURUSAN TEKNIK MESIN
Fakultas Teknologi Industri
FINAL PROJECT - RM 1542
EXPERIMENTAL STUDY ABOUT FLUID FLOW
CHARACTERISTICS PASSING THROUGH A CIRCULAR
AND D-TYPE CYLINDER NEAR SIDE WALL FOR
LAMINAR AND TURBULENT BOUNDARY LAYER
” Case Study For The Effect Of Gap Ratio Cylinder To
Side Wall (G/D) 0,8 ; 0,867 ; 0,933 “
M. SHOLIH RIDHO NRP 2107 100 517 Academic Supervisor
Prof. Dr. Ir. TRIYOGI YUWONO, DEA MECHANICAL ENGINEERING DEPARTMENT Faculty of Industrial Technology
v
STUDI EKSPERIMENTAL TENTANG KARAKTERISTIK ALIRAN FLUIDA MELINTASI SILINDER TERIRIS TYPE-D DI DEKAT SIDE WALL
UNTUK LAPIS BATAS SIDE WALL LAMINAR DAN TURBULEN
“Studi Kasus Untuk Pengaruh Jarak Silinder Terhadap Dinding (G/D) 0,8 ; 0,867 ; 0,933
”
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik pada Bidang Studi Konversi Energi
Program Studi S-1 Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Oleh :
M. SHOLIH RIDHO
NRP. 2107 100 517 Disetujui oleh Tim Penguji Tugas Akhir :
1. Prof. Dr. Ir. Triyogi Yuwono, DEA …………(Pembimbing)
2. Dr. Ir. Heru Mirmanto, MT …………(Penguji I)
3. Ir. Astu Pudjanarsa, MT …………(Penguji II)
4. Wawan Aries Widodo, ST, MT …………(Penguji III)
i
STUDI EKSPERIMENTAL TENTANG KARAKTERISTIK ALIRAN FLUIDA MELINTASI SILINDER SIRKULAR DAN SILINDER TERIRIS TIPE-D DIDEKAT SIDE WALL
UNTUK LAPIS BATAS SIDE WALL LAMINAR DAN TURBULEN
“Studi Kasus Untuk Pengaruh Rasio Jarak Gap Silinder Terhadap Side Wall (G/D) 0,8 ; 0,867 ; 0,933”
Nama Mahasiswa : M. Sholih Ridho NRP : 2107 100 517
Jurusan : Teknik Mesin FTI-ITS
Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Triyogi Yuwono, DEA Abstrak
Sampai saat ini telah banyak dilakukan penelitian tentang pengaruh dinding terhadap aliran yang melintasi silinder. Berbagai variasi dilakukan untuk memperoleh data-data mengenai karakteristik aliran fluida yang terbentuk di sekeliling benda uji. Hasil-hasil dari penelitian ini banyak diaplikasikan dalam pengembangan dunia industri, sebagai contoh desain konstruksi anjungan lepas pantai, pipa bawah laut, konstruksi shell and tube heat exchanger dan lain-lain. Berdasarkan pemikiran diatas maka dilakukan penelitian tentang karakteristik aliran fluida melintasi silinder teriris tipe-D didekat side wall untuk lapis batas side wall laminar dan turbulen.
ii
perubahan dari lapis batas laminar ke lapis batas turbulen pada posisi silinder diletakkan. Karakteristik aliran fluida yang didapat adalah distribusi koefisien tekanan (Cp), koefisien drag (CDp), koefisien lift (CLp), profil kecepatan di belakang silinder. Selain itu juga dilakukan visualisasi menggunakan metode oil flow picture.
Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa semakin besar jarak gap maka pengaruh side wall terhadap karakteristik aliran fluida melintasi silinder akan semakin berkurang. Sehingga distribusi koefisien tekanan pada kontur silinder akan semakin simetri pada upper side dan lower side silinder. Semakin jauh jarak silinder terhadap dinding, maka nilai koefisien drag menjadi semakin besar sedangkan koefisien lift semakin kecil. Selain itu, pada rasio jarak gap dengan diameter silinder (G/D) yang sama, aliran dengan boundary layer turbulen lebih mempengaruhi karakteristik aliran fluida yang melintasi silinder bila dibandingkan aliran dengan boundary layer laminar.
Kata kunci: Silinder teriris tipe D, side wall, sudut iris (θs), wire,
iii
EXPERIMENTAL STUDY ABOUT FLUID FLOW CHARACTERISTICS PASSING THROUGH A CIRCULAR
AND D-TYPE CYLINDER NEAR SIDE WALL FOR LAMINAR AND TURBULENT BOUNDARY LAYER
“Case Study For The Effect Of Gap Ratio Cylinder To Side Wall (G/D) 0,8 ; 0,867 ; 0,933”
Student Name : M. Sholih Ridho NRP : 2107 100 517
Department : Mechanical Engineering FTI-ITS Advisor Lecturer : Prof. Dr. Ir. Triyogi Yuwono, DEA Abstract
Until now many research have done about the effect of wall to the fluid flow passing through a cylinder. Various variation are done to obtain data about fluid flow characteristics formed around test object. The result of this research many applicated in industrial development, such as offshore construction design, pipeline under sea, construction of shell and tube heat exchanger, and many more. Base on that idea, hence done research about fluid flow characteristics passing through a D-type cylinder near side wall for laminar and turbulent boundary layer of wall.
iv
profile rear cylinder. Besides also visualizing use oil flow picture method.
From this research, the result is ever greater of gap distance hence influence of side wall to fluid flow characteristics passing through cylinder will decrease. So the pressure coefficient distribution at cylinder contour will progressively symmetry in upper and lower side cylinder. Progressively far apart cylinder to wall, hence coefficient value of drag become ever greater while lift coefficient smaller. Besides, at same gap ratio (G/D), turbulent boundary layer more influencing fluid flow characteristics than laminar boundary layer.
Key word: D-type cylinder, side wall, angle of cut (θs), wire, gap
ratio (G/D), pressure coefficient (Cp), drag coefficient (CDp), lift
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, hanya Allah SWT tempat muara segala
kesyukuran dan terimakasih, tuhan sekalian alam yang mengatur dan membuat semuanya menjadi nyata atas segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya hingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul :
STUDI EKSPERIMENTAL TENTANG KARAKTERISTIK
ALIRAN FLUIDA MELINTASI SILINDER SIRKULAR DAN
SILINDER TERIRIS TIPE-D DI DEKAT SIDE WALL
UNTUK LAPIS BATAS SIDE WALL LAMINAR DAN
TURBULEN
“Studi Kasus Untuk Pengaruh Rasio Jarak Gap Silinder Terhadap Dinding G/D 0,8; 0,867; 0,933””
Tugas Akhir ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Tidak ada sesuatu hal yang sempurna kecuali milik-Nya. Meskipun sudah pasti tidak dapat mencapai sempurna, tetapi penulis selalu mengharapkan segala masukan dari pihak manapun untuk membawa penelitian ini pada kondisi yang lebih baik.
Semoga penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi khasanah keilmuan kita, semoga.
Surabaya, Agustus 2009
xi
Tugas Akhir Konversi Energi
Jurusan Teknik Mesin
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
DAFTAR ISI
Judul
Abstrak i
Abstrac iii
Lembar Pengesahan v
Kata Pengantar vii
Ucapan Terima Kasih ix
Daftar Isi xi
Daftar Simbol xvii
Daftar Gambar xix
Daftar Tabel xxv Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Perumusan Masalah 4 1.3 Tujuan Penelitian 6 1.4 Batasan Masalah 6 1.5 Manfaat Penelitian 6 1.6 Sistematika Penulisan 7
Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Dasar Teori 9
2.1.1 Aliran Viscous dan Non Viscous 9
2.1.2 Konsep boundary layer 10
2.1.3 Aliran Laminar dan Turbulen 11
2.1.4 Bilangan Raynolds 12
2.1.5 Shape Factor 13
2.1.6 Tekanan Statis, Stagnasi & Dinamis 14
2.1.7 Koefisien Tekanan 15
2.1.8 Koefisien Drag, dan lift 16
2.1.9 Mekanisme Separasi dan Terbentuknya Wake 18
2.2 Penelitian Terdahulu 20
2.2.1 Penelitian Silinder Teriris 20
2.2.2 Penelitian Pengaruh Dinding 25
xii
Tugas Akhir Konversi Energi
Jurusan Teknik Mesin
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Bab III Metode Penelitian
3.1 Skema Penelitian 41
3.2 Parameter yang Diukur 43
3.3 Prosedur Pengambilan Data 49
3.4 Peralatan 49
3.4.1 Wind Tunnel (Terowongan Angin) 49
3.4.2 Benda Uji 50
3.4.3 Alat Ukur 54
3.5 Langkah Kerja 55
3.6 Visualisasi Aliran 56
3.7 Urutan Langkah Penelitian 57
3.8 Alokasi Waktu Penelitian 58
Bab IV Analisa dan Diskusi 4.1 Contoh Perhitungan 59
4.1.1 Perhitungan Bilangan Reynolds 59
4.1.2 Perhitungan Koefisien Tekanan 61
4.1.3 Perhitungan Kecepatan Aliran di Belakang Silinder 65
4.1.4 Perhitungan Koefisien Pressure Drag (CDp) 66
4.1.5 Perhitungan Koefisien Pressure Lift (CLp) 70
4.1.6 Perhitungan Shape Factor 73
4.2 Analisa Grafik dan Visualisasi 76
4.2.1 Analisa Karakteristik Aliran Fluida Melintasi Silinder Tunggal dan Teriris Tipe D 65 pada Centerline 76
4.2.1.1 Perbandingan Koefisien Pressure Drag pada Silinder yang Diletakkan pada Centerline 80
4.2.1.2 Profil Kecepatan di Belakang Silinder pada centerline test section 81
4.2.2 Analisa Karakteristik Aliran Fluida Melintasi Dinding Datar 83
xiii
Tugas Akhir Konversi Energi
Jurusan Teknik Mesin
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
4.2.3.1 Karakteristik Aliran Fluida Melintasi Silinder Sirkular di Dekatkan Side Wall denganVariasi Gap 0,8 ≤ G/D ≥ 0,933 dan Batas Lapis Laminar 84 4.2.3.2 Profil Kecepatan di Belakang Silinder
Sirkular dengan Rasio Gap
0,8≤G/D≥0,933 dan Batas Lapis Laminar 91 4.2.3.3 Analisa Aliran Fluida Melintasi Side Wall
dengan Rasio Gap 0,8 ≤ G/D ≥ 0,933
dan Batas Lapis Laminar 92 4.2.4 Karakteristik Aliran Fluida Melintasi Silinder
Teriris Tipe-D 65° di Dekatkan Side Wall dengan Variasi Jarak Gap dan Lapis Batas
Side Wall Laminar 93
4.2.4.1 Karakteristik Aliran Fluida Melintasi Silinder Teriris Tipe-D 65° dengan Lapis Batas Side Wall Laminer dan Jarak
Gap 0,8 ≤ G/D ≥ 0,933 93 4.2.4.2 Profil Kecepatan di Belakang Silinder
Tipe-D 65° dengan Rasio Gap 0,8≤G/D≥ 0,933 dengan Batas Lapis Laminar 101 4.2.4.3 Analisa Aliran Fluida Melintasi Side Wall
dengan Rasio Gap 0,8 ≤ G/D ≥ 0,933
dengan Batas Lapis Laminar 102 4.2.5 Aliran Melintasi Silinder Sirkular dan Teriris
Tipe-D 65° pada Rasio Gap Tetap dengan
Lapis Batas Side Wall Laminar 103 4.2.5.1 Aliran Melintasi Silinder Sirkular dan
Teriris Tipe-D 65° pada Rasio Gap 0,8
dengan Batas Lapis Side Wall Laminar 103 4.2.5.2 Aliran Melintasi Silinder Sirkular dan
xiv
Tugas Akhir Konversi Energi
Jurusan Teknik Mesin
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Teriris Tipe-D 65° pada Rasio Gap 0,933 dengan Batas Lapis Side Wall Laminar 105 4.2.6 Pengaruh Variasi Rasio Gap dengan Diameter
Silinder (G/D) terhadap Gaya Drag
dengan Batas Lapis Laminar 106 4.2.7 Pengaruh Variasi Rasio Gap dengan Diameter
Silinder (G/D) terhadap Gaya Lift
dengan Batas Lapis Laminar 107 4.2.8 Pengaruh Variasi Rasio Gap dengan Diameter
Silinder (G/D) terhadap Gaya Drag & Lift
dengan Batas Lapis Laminar 109 4.2.9 Karakteristik Aliran Fluida Melintasi Silinder
Sirkular di Dekatkan Side Wall dengan Variasi Gap dan Batas Lapis Turbulen 110 4.2.9.1 Karakteristik Aliran Fluida Melintasi
Silinder Sirkular di Dekatkan Side Wall dengan Variasi Gap 0,8 ≤ G/D ≥ 0,933
dan Batas Lapis turbulen 110 4.2.9.2 Profil Kecepatan di Belakang Silinder
sirkular dengan Rasio Gap
0,8≤G/D ≥ 0,933 117 4.2.9.3 Analisa Aliran Fluida Melintasi Side Wall
dengan Rasio Gap 0,8 ≤ G/D ≥ 0,933 118
4.2.10 Karakteristik Aliran Fluida Melintasi Silinder Teriris Tipe-D 65° di Dekatkan Side Wall Dengan Variasi Jarak Gap dan Lapis Batas
Side Wall Turbulen 119
4.2.10.1 Karakteristik Aliran Fluida Melintasi Silinder Teriris Tipe-D 65° dengan Lapis Batas Side Wall Turbulen dan
Jarak Gap 0,8 ≤ G/D ≥ 0,933 119 4.2.10.2 Profil Kecepatan di Belakang
Silinder Tipe-D 65° dengan Rasio
xv
Tugas Akhir Konversi Energi
Jurusan Teknik Mesin
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
4.2.10.3 Analisa Aliran Fluida Melintasi Side Wall
dengan Rasio Gap 0,8 ≤ G/D ≥ 0,933 128
4.2.11 Aliran Melintasi Silinder Sirkular dan Teriris Tipe-D 65° pada Rasio Gap Tetap dengan Lapis Batas Side Wall Turbulen 129 4.2.11.1 Aliran Melintasi Silinder Sirkular dan
Teriris Tipe-D 65° pada Rasio Gap 0,8
dengan Lapis Batas Dinding Turbulen 129 4.2.11.2 Aliran Melintasi Silinder Sirkular dan
Teriris Tipe-D 65° pada Rasio Gap 0,867 dengan Lapis Batas Dinding Turbulen 130 4.2.11.3 Aliran Melintasi Silinder Sirkular dan
Teriris Tipe-D 65° pada Rasio Gap 0,867 dengan Lapis Batas Dinding Turbulen 131 4.2.12 Pengaruh Variasi Rasio Gap dan Diameter
Silinder (G/D) terhadap Gaya Drag dengan
Lapis Batas Dinding Turbulen 132 4.2.13 Pengaruh Variasi Rasio Gap dengan Diameter
Silinder (G/D) terhadap Gaya Lift dengan
Lapis Batas Dinding Turbulen 134 4.2.14 Pengaruh Variasi Rasio Gap dengan Diameter
Silinder (G/D) terhadap Gaya Drag & Lift
Dengan Lapis Batas Dinding Turbulen 135 4.3 Perbandingan Karakteristik Aliran Fluida Melintasi
Silinder Sirkular dan Teriris Tipe-D 65 di Dekat Dinding Datar untuk Lapis Batas Laminar dan
Turbulen Gabungan, 0≤G/D≥1,333 136 4.3.1 Perbandingan Koefisien Tekanan Silinder
Sirkular di Dekat Dinding Datar untuk Lapis Batas Laminar dan Turbulen Gabungan,
0≤G/D≥1,333 137
4.3.2 Perbandingan Koefisien Tekanan Silinder Terisris Tipe-D 65 di Dekat Dinding Datar untuk Lapisatas Laminar dan Turbulen
xvi
Tugas Akhir Konversi Energi
Jurusan Teknik Mesin
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
4.3.3 Perbandingan Koefisien Pressure Drag Silinder Sirkular di Dekat Dinding Datar untuk Lapis Batas Laminar dan Turbulen dengan
0≤G/D≥1,333 149 4.3.4 Perbandingan Koefisien Pressure Lift Silinder
Sirkular di Dekat Dinding Datar untuk Lapis Batas Laminar dan Turbulen dengan
0≤G/D≥1,333 150 4.3.5 Perbandingan Koefisien Pressure Drag Silinder
Teriris Tipe-D 65 di Dekat Dinding Datar untuk Lapis Batas Laminar dan Turbulen
dengan 0≤G/D≥1,333 152 4.3.6 Perbandingan Koefisien Pressure Lift Silinder
Teriris Tipe-D 65 di Dekat Dinding Datar untuk Lapis Batas Laminar dan Turbulen
dengan 0≤G/D≥1,333 154
Bab V Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan 157
5.2 Saran 158
xvii
Tugas Akhir Konversi Energi
Jurusan Teknik Mesin
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
DAFTAR SIMBOL DAN SATUAN
A luasan tekan (m2)
α sudut kemiringan manometer (deg)
CDp koefisien pressure drag
CL koefisien lift
Cp koefisien tekanan
C pb koefisien base pressure
CR koefisien resultan
D diameter silinder (m)
FDf skin friction drag (N)
FDp pressure drag (N)
FD gaya drag (N)
FL gaya lift (N)
g percepatan gravitasi (m/s2)
G jarak antara silinder dengan dinding (m)
h tebal irisan silinder pengganggu (m); lebar test section wind
tunnel (m)
Δh selisih pembacaan manometer (m)
L panjang silinder (m); panjang karakteristik (m)
n jumlah pressure tap
p tekanan statis aliran fluida (N/m2)
po tekanan stagnasi (N/m2)
psk tekanan statis kontur (N/m 2
)
∞
s
p
tekanan statis freestream (N/m2)pb base pressure (N/m
2
)
∞
d
p
tekanan dinamis freestream (N/m2) Re bilangan ReynoldsSG specific gravity
U∞ kecepatan freestream (m/s)
max
U
kecepatan lokal maksimum (m/s)V kecepatan lokal aliran (m/s)
x jarak longitudinal dari pitot tube (m)
xviii
Tugas Akhir Konversi Energi
Jurusan Teknik Mesin
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya θS sudut iris silinder (deg)
θ sudut kontur silinder (deg)
∆p perbedaan tekanan freestream dengan tekanan dinding silinder (N/m2)
τyx tegangan geser (N/m2)
µ viskositas udara (N.s/m2)
dy
du
gradient kecepatan aliran (s-1)
u kecepatan lokal aliran (m/s)
δ boundary layer thickness
ρ massa jenis udara (kg/m3)
θ
∂
∂
p
xix
Tugas Akhir Konversi Energi
Jurusan Teknik Mesin
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1. Aliran fluida melalui silinder sirkular 10 2. Gambar 2.2. Struktur boundary layer 11
3. Gambar 2.3. Profil drag dan lift 16
4. Gambar 2.4. Mekanisme terjadinya separasi massive pada
aliran melewati silinder 19 5. Gambar 2.5. Spesimen yang diuji type – D dan type – I,
Aiba dan Watanabe (1997) 21 6. Gambar 2.6. Grafik koefisien drag terhadap sudut iris,
Aiba dan Watanabe (1997) 22 7. Gambar 2.7. Model tes & simbol, Igarashi dan Shiba (2006) 22 8. Gambar 2.8. Koefisien Drag (CDp) Silinder tipe- D dan
tipe- I, (Igarashi dan Shiba, 2006) 23 9. Gambar 2.9. Klasifikasi Aliran (Igarashi dan Shiba, 2006) 23 10. Gambar 2.10. Skema penelitian, M.M Zdarvkovich
(Desember 1985) 25
11. Gambar 2.11. Profil kecepatan dibelakang tripping road,
M.M Zdarvkovich (Desember 1985) 26 12. Gambar 2.12. Grafik koefisien lift terhadap rasio gap
dengan diameter (D = 65 mm) pada tripping rod, M.M
Zdarvkovich (Desember 1985) 26
13. Gambar 2.13. Grafik koefisien drag terhadap rasio gap dengan diameter , M.M Zdarvkovich (Desember 1985) 27 14. Gambar 2.14. Skema Penelitian (Choi dan Lee, Januari 2000) 28 15. Gambar 2.15 Koefisien drag dan lift (Choi dan Lee, 2000) 29 16. Gambar 2.16 Koefisien tekanan pada silinder
(Choi dan Lee, 2000) 30
17. Gambar 2.17 Koefisien tekanan pada dinding
(Choi dan Lee, 2000) 31
18. Gambar 2.18 Profil kecepatan (Choi dan Lee, 2000) 31 19. Gambar 2.19 Skema silinder dan boundary layer plane
wall (S.J Price et al, 2001) 33 20. Gambar 2.20 Hasil visualisasi aliran untuk G/D = 0,125
xx
Tugas Akhir Konversi Energi
Jurusan Teknik Mesin
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
21. Gambar 2.21 Hasil visualisasi aliran untuk G/D = 0, 25
(Price et al, 2001) 34
22. Gambar 2.22 Hasil visualisasi aliran untuk G/D = 0, 5 (Price et al, 2001) 35
23. Gambar 2.23 Hasil visualisasi aliran untuk G/D = 1, 5 (Price et al, 2001) 35
24. Gambar 2.24 Skema penelitian (Andriyanto Dwi Setiyawan, 2008) 36
25. Gambar 2.25 Visualisasi aliran fluida melintasi silinder teriris tipe D yang didekatkan pada dinding dengan G/D = 0,800 dan θS = 65° penelitian (Andriyanto Dwi Setiyawan, 2008) 36
26. Gambar 2.26 Koefisien tekanan silinder teriris tipe D pada rasio gap G/D = 0,800 38
27. Gambar 3.1 Skema pengukuran 42
28. Gambar 3.2 Skema penelitian 43
29. Gambar 3.2 subsonic Wind Tunnel jenis open circuit 50
30. Gambar 3.3. Profil silinder teriris tipe – D 51
31. Gambar 3.4. Profil dinding 51
32. Gambar 3.5 Profil dinding ( a) Tampak Atas ; ( b) Tampak Samping 52
33. Gambar 3.6. Manometer yang digunakan 55
34. Gambar 3.7 Skema visualisasi pada profil silinder 56
35. Gambar 3.7. Skema langkah penelitian 57
36. Gambar 4.1 Grafik Profil Kecepatan Dinding Datar pada posisi X/D = 0 75
37. Gambar 4.2 Grafik Cp = f(θ) Silinder Silinder Sirkular dan Silinder Teriris Tipe–D 65 diletakkan pada centerline test section 76
38. Gambar 4.3 Hasil visualisasi aliran melintasi silinder sirkular yang diletakkan di centerline (Sp =Titik Separasi ; St = Titik Stagnasi) 78
xxi
Tugas Akhir Konversi Energi
Jurusan Teknik Mesin
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
40. Gambar 4.5 Profil Kecepatan aliran di belakang silinder
sirkular dan silinder teriris tipe-D 65 yang diletakkan
di centerline 82
41. Gambar 4.6 Grafik Cp = f( x/D) dinding datar tanpa
dipasang silinder 83
42. Gambar 4.7 Distribusi tekanan pada silinder sirkular yang
didekatkan pada dinding dengan jarak gap 0,800 ≤ G/D ≤ 0,933 dan lapis batas dinding laminar 84
43. Gambar 4.8 Grafik perubahan koefisien lift dan drag 87
44. Gambar 4.9 Visualisasi aliran fluida melintasi silinder yang didekatkan pada dinding dengan variasi G/D = 0,8 dan θS = 0° dan lapis batas dinding laminar 88
45. Gambar 4.10 Visualisasi aliran fluida melintasi silinder yang didekatkan pada dinding dengan variasi G/D = 0,867 dan θS = 0° dan lapis batas dinding laminar 89
46. Gambar 4.11 Visualisasi aliran fluida melintasi silinder yang didekatkan pada dinding dengan variasi G/D = 0,933 dan θS = 0° dan lapis batas dinding laminar 90
47. Gambar 4.12 Profil kecepatan di belakang silinder sirkular yang didekatkan pada dinding dengan variasi jarak gap 0,8 ≤ G/D ≤ 0,933 dan lapis batas dinding laminar 91 48. Gambar 4.13 Distribusi tekanan pada dinding yang
didekatkan dengan silinder sirkular (θS = 0°) dengan
variasi G/D dan lapis batas side wall laminer 92 49. Gambar 4.14 Distribusi Tekanan Silinder Teriris Tipe-D
(θS = 65°) fungsi sudut kontur (θ) yang Didekatkan Dinding
dengan Lapis Batas Laminar Jarak Gap 0,800 ≤ G/D ≤ 0,933
dan Tunggal 93
50. Gambar 4.15 Grafik perubahan koefisien lift dan drag silinder teriris tipe-D 65o dengan variasi jarak silinder dengan side wall 0,800 ≤ G/D ≤ 0,933 dan dengan lapis
batas side wall laminar 97
xxii
Tugas Akhir Konversi Energi
Jurusan Teknik Mesin
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
52. Gambar 4.17Visualisasi aliran fluida melintasi silinder teriris tipe-D 65° yang didekatkan dinding dengan variasi G/D = 0,867 dan lapis batas side wall laminer 99 53. Gambar 4.18Visualisasi aliran fluida melintasi silinder teriris
tipe-D 65° yang didekatkan dinding dengan variasi G/D = 0,933 dan lapis batas side wall laminer 100 54. Gambar 4.19 Profil kecepatan di belakang silinder teriris
tipe-D (θS = 65°) yang didekatkan pada dinding dengan
variasi jarak gap 0,800 ≤ G/D ≤ 0,933 (Laminer) 101 55. Gambar 4.20 Distribusi tekanan pada dinding yang
didekatkan dengan silinder teriris tipe – D (θS = 65°)
dengan variasi G/D dan lapis batas side wall laminer 102 56. Gambar 4.21 Koefisien tekanan silinder sirkuler dan
teriris tipe D pada rasio gap G/D = 0,800 dan batas
lapis side wall laminar 103
57. Gambar 4.22 Koefisien tekanan silinder sirkuler dan teriris tipe D pada rasio gap G/D = 0,867 dan batas
lapis side wall laminar 104
58. Gambar 4.23 Koefisien tekanan silinder sirkuler dan teriris tipe D pada rasio gap G/D = 0,933 dan batas
lapis side wall laminar 105
59. Gambar 4.24 Koefisien Drag pada silinder teriris tipe D pengaruh variasi gap (G/D) dan sudut iris (θS) (Laminer) 106 60. Gambar 4.25 Koefisien Lift pada silinder teriris tipe D
pengaruh variasi gap (G/D) dan sudut iris (θS) (Laminer) 107 61. Gambar 4.26 Koefisien Resultan pada silinder teriris tipe D
pengaruh variasi gap (G/D) dan sudut iris (θS) (Laminer) 109 62. Gambar 4.27 Distribusi tekanan pada silinder sirkular yang
didekatkan pada dinding dengan jarak gap 0,800 ≤ G/D ≤ 0,933 dan lapis batas dinding turbulen 110 63. Gambar 4.28 Grafik perubahan koefisien lift dan drag yang
xxiii
Tugas Akhir Konversi Energi
Jurusan Teknik Mesin
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
64. Gambar 4.29 Visualisasi aliran fluida melintasi silinder yang didekatkan pada dinding dengan variasi G/D = 0,8 dan θS = 0° dan lapis batas dinding turbulen 114
65. Gambar 4.30 Visualisasi aliran fluida melintasi silinder yang didekatkan pada dinding dengan variasi G/D = 0,867 dan θS = 0° dan lapis batas dinding turbulen 115
66. Gambar 4.31 Visualisasi aliran fluida melintasi silinder yang didekatkan pada dinding dengan variasi G/D = 0,933 dan θS = 0° dan lapis batas dinding turbulen 116
67. Gambar 4.32 Profil kecepatan di belakang silinder sirkular yang didekatkan pada dinding dengan variasi jarak gap 0,800 ≤ G/D ≤ 0,933 dan lapis batas dinding turbulen 117 68. Gambar 4.33 Distribusi tekanan pada dinding yang
didekatkan dengan silinder sirkular (θS = 0°) dengan
variasi G/D dan lapis batas side wall turbulen 118 69. Gambar 4.34 Distribusi tekanan Silinder teriris Tipe-D
(θS = 65°) fungsi sudut kontur (θ) yang didekatkan dengan
side wall batas lapis turbulen jarak Gap 0,800 ≤ G/D ≤ 0,933
dan Tunggal 119
70. Gambar 4.35 Grafik perubahan koefisien lift dan drag silinder teriris tipe-D 65o dengan variasi jarak silinder dengan side wall 0,800 ≤ G/D ≤ 0,933 dan dengan lapis
batas side wall turbulen 123
71. Gambar 4.36 Visualisasi aliran fluida melintasi silinder teriris tipe-D 65° yang didekatkan dinding dengan variasi G/D = 0,8 dan lapis batas side wall turbulen 124 72. Gambar 4.37 Visualisasi aliran fluida melintasi silinder
teriris tipe-D 65° yang didekatkan dinding dengan variasi G/D = 0,867 dan lapis batas side wall turbulen 125 73. Gambar 4.38 Visualisasi aliran fluida melintasi silinder
teriris tipe-D 65° yang didekatkan dinding dengan variasi G/D = 0,933 dan lapis batas side wall turbulen 126 74. Gambar 4.39 Profil kecepatan di belakang silinder teriris
tipe – D (θS = 65°) yang didekatkan pada dinding dengan
xxiv
Tugas Akhir Konversi Energi
Jurusan Teknik Mesin
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
75. Gambar 4.40 Distribusi tekanan pada dinding yang didekatkan dengan silinder teriris tipe – D (θS = 65°)
dengan variasi G/D dan lapis batas side wall turbulen 128 76. Gambar 4.41 Koefisien tekanan silinder sirkuler dan
teriris tipe D pada rasio gap G/D = 0,8 dengan lapis
batas dinding turbulen 129
77. Gambar 4.42 Koefisien tekanan silinder sirkuler dan teriris tipe D pada rasio gap G/D = 0,867 dengan
lapis batas dinding turbulen 130
78. Gambar 4.43 Koefisien tekanan silinder sirkuler dan teriris tipe D pada rasio gap G/D = 0,933 dengan lapis
batas dinding turbulen 131
79. Gambar 4.44 Koefisien Drag pada silinder teriris tipe D pengaruh variasi gap (G/D) dan sudut iris (θS) 132
80. Gambar 4.45 Koefisien Lift pada silinder sirkuler dan teriris tipe-D pengaruh variasi gap (G/D) dan sudut iris (θS) 134
81. Gambar 4.46 Koefisien resultan pada silinder sirkuler dan teriris tipe-D pengaruh variasi gap (G/D) dan sudut iris (θS) 135
82. Gambar 4.47 Koefisien tekanan silinder sirkular gabungan
untuk lapis batas laminer 137
83. Gambar 4.48 Koefisien tekanan silinder sirkular gabungan
untuk lapis batas turbulen 140
84. Gambar 4.49 Koefisien tekanan silinder teriris tipe-D 65 gabungan untuk lapis batas laminar 143 85. Gambar 4.50 Koefisien tekanan silinder teriris tipe-D 65
gabungan untuk lapis batas turbulen 146 86. Gambar 4.51 Koefisien pressure drag silinder sirkular
gabungan untuk lapis batas laminar dan turbulen 149 87. Gambar 4.52 Koefisien pressure lift silinder sirkular
gabungan untuk lapis batas laminer dan turbulen 150 88. Gambar 4.53 Koefisien pressure drag silinder tipe-D 65
gabungan untuk lapis batas laminar dan turbulen 152 89. Gambar 4.54 Koefisien pressure lift silinder tipe-D 65
xxv
Tugas Akhir Konversi Energi
Jurusan Teknik Mesin
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian 39 Tabel 3.1 Ketebalan Boundary layer & Shape Factor 53 Tabel 4.1 Integrasi Cp Silinder Sirkular dengan G/D = 0,8
tanpa pemasangan wire untuk menghitung
koefisien pressure drag 67 Tabel 4.2 Integrasi Cp Silinder Sirkular dengan G/D = 0,8
tanpa pemasangan wire untuk menghitung
koefisien pressure lift 70
Tabel 4.3 Perbandingan letak separasi massive dan tekanan minimum pada silinder sirkular dan silinder teriris tipe-D 65 yang diletakkan di centerline 78 Table 4.4 Perbandingan letak separasi massive dan posisi
titik stagnasi pada silinder sirkular dan silinder teriris tipe-D 65 yang diletakkan di centerline dari hasil visualisasi 79 Tabel 4.5 Perbandingan koefisien pressure drag dari
silinder sirkular dan silinder teriris tipe-D 65 yang diletakkan di centerline 80 Tabel 4.6 Perbandingan posisi stagnasi, separasi massive
dan Cp min pada silinder sirkular yang didekatkan pada side wall dengan lapis batas side wall laminer 86 Tabel 4.7 Perbandingan distribusi koefisien lift dan
koefisien drag yang terjadi pada silinder sirkular yang didekatkan pada side wall dengan lapis batas side wall laminer 86 Tabel 4.8 Perbandingan posisi stagnasi, separasi massive
dan Cp min pada silinder teriris tipe – D (θs = 65o)
yang didekatkan pada dinding wind tunnel 94 Tabel 4.9 Perbandingan distribusi koefisien lift dan
koefisien drag yang terjadi pada silinder teriris tipe – D (θs = 65o) yang didekatkan
xxvi
Tugas Akhir Konversi Energi
Jurusan Teknik Mesin
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Tabel 4.10 Perbandingan posisi stagnasi, separasi massive dan Cp min pada silinder sirkular yang didekatkan pada side wall dengan lapis batas side wall turbulen 111 Tabel 4.11 Perbandingan distribusi koefisien lift dan
koefisien drag yang terjadi pada silinder sirkular yang didekatkan pada side wall dengan lapis batas side wall turbulen 112 Tabel 4.12 Perbandingan posisi stagnasi, separasi masif
dan Cp min pada silinder teriris tipe-D (θs = 65 o
) yang didekatkan pada side wall dengan lapis batas side wall turbulen 120 Tabel 4.13 Perbandingan distribusi koefisien lift dan
koefisien drag yang terjadi pada silinder teriris tipe-D (θs = 65
o