• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN URAIAN TENTANG POKOK-POKOK GUGATAN PENGGUGAT, TERMASUK REPLIK URAIAN TENTANG POKOK-POKOK JAWABAN TERMASUK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENDAHULUAN URAIAN TENTANG POKOK-POKOK GUGATAN PENGGUGAT, TERMASUK REPLIK URAIAN TENTANG POKOK-POKOK JAWABAN TERMASUK"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

KOMPETENSI KOMPETENSI

DASAR

DASAR 4 4 DASAR

DASAR 4 4

(2)

DAFTAR BUKTI TULIS/SURAT DAFTAR BUKTI TULIS/SURAT

PENGGUGAT DALAM PERKARA PERDATA NO. 123/PDT.G/2010/PN.YK PENGGUGAT DALAM PERKARA PERDATA NO. 123/PDT.G/2010/PN.YK

NO.

NO. KODE KODE NAMA/JENIS NAMA/JENIS SURAT SURAT

KEGUNAAN BUKTI

KEGUNAAN BUKTI KETERANGANKETERANGAN 1.

1. PP--0101 AKTA NIKAH AKTA NIKAH NO.

NO.

123/I/AN/TGL.

123/I/AN/TGL.

22

22--0606--0505

Untuk Untuk

membuktikan telah membuktikan telah terjadi pernikahan terjadi pernikahan yang sah antara yang sah antara penggugat dengan penggugat dengan

1 Bendel 1 Bendel

penggugat dengan penggugat dengan tergugat

tergugat 2.

2. PP--0202 SURAT SURAT

KETERANGAN KETERANGAN NO. 5/CVTV/05/

NO. 5/CVTV/05/

TGL. 11

TGL. 11--0808--0303

Untuk Untuk

membuktikan membuktikan bahwa sejak bahwa sejak

tanggal 15 Januari tanggal 15 Januari 2000 penggugat 2000 penggugat telah bekerja di CV.

telah bekerja di CV.

Tiga Via Tiga Via

1 Lembar 1 Lembar

(3)

K E S I M P U L A N

 Pemohon/Penggugat dan Termohon/Tergugat berhak untuk mengajukan Kesimpulan atas jalannya persidangan.

 Kesimpulan Penggugat dan Tergugat diajukan bersama-sama.

 Kesimpulan Penggugat dan Tergugat diajukan bersama-sama.

 Kesimpulan tidak untuk ditanggapi pihak lawan

 Tujuannya membantu hakim dalam

mempertimbangkan mengabulkan/menolak gugatan/Permohonan yg diajukan dgn

menganalisa alat bukti yg telah diajukan.

(4)

FORMAT KESIMPULAN

 PENDAHULUAN

 URAIAN TENTANG POKOK-POKOK GUGATAN PENGGUGAT, TERMASUK REPLIK

 URAIAN TENTANG POKOK-POKOK JAWABAN TERMASUK DUPLIK

DUPLIK

 URAIAN TENTANG FAKTA YANG TERUNGKAP DI PERSIDANGAN

 ANALISA YURIDIS TTG JAWAB JINAWAB DAN FAKTA YANG TERUNGKAP DI PERSIDANGAN

 PETITUM

 PENUTUP

(5)

HAL-HAL YANG PERLU DILAKUKAN DALAM MEMPERSIAPKAN KESIMPULAN

 MELIHAT DAN MENCERMATI KEMBALI FAKTA YANG TERUNGKAP DI PERSIDANGAN YG DALAM HAL INI MELIHAT LANGSUNG, MENCERMATI SERTA MEMERIKSA BUKTI-BUKTI YANG TELAH DIAJUKAN LAWAN DENGAN CARA INSAGE/ACARA DI LUAR PERSIDANGAN DENGAN DIBANTU PANITERA PENGGANTI (PP) MELIHAT BERKAS PERSIDANGAN YANG ADA, DIUSAHAKAN PULA MELIHAT DAN MEMBACA CATATAN HASIL PEMERIKSAAN SAKSI MELIHAT DAN MEMBACA CATATAN HASIL PEMERIKSAAN SAKSI

 DARI ISI JAWAB JINAWAB DAN BUKTI-BUKTI YANG TELAH DIAJUKAN DIPILIH DAN DIPILAH YANG MANA DIANTARANYA YANG DAPAT MENDUKUNG KEBENARAN ATAS DALIL YANG TELAH DIAJUKAN.

 MENYIAPKAN REFERENSI TENTANG DOKTRIN HUKUM, PENDAPAT AKADEMISI HUKUM TERKEMUKA, PERATURAN PERUNDANG-UDANGAN SERTA YURISPRUDENSI UNTUK MENDUKUNG KEBENARAN TENTANG DALIL YANG TELAH DIAJUKAN.

(6)

FORMAT PETITUM KESIMPULAN

 VERSI PENGGUGAT

DALAM EKSEPSI : P R I M A I R

1. MENOLAK EKSEPSI TERGUGAT UNTUK SELURUHNYA

DALAM POKOK PERKARA : DALAM KONPENSI : P R I M A I R

1. MENERIMA DAN MENGABULKAN GUGATAN PENGGUGAT UNTUK SELURUHNYA.

2. MENGHUKUM TERGUGAT UNTUK MEMBAYAR SELURUH BIAYA YG TIMBUL DALAM PERKARA INI.

(7)

LANJUTAN

FORMAT PETITUM KESIMPULAN

DALAM REKONPENSI : P R I M A I R :

1. MENOLAK GUGATAN PENGGUGAT REKONPENSI UNTUK SELURUHNYA ATAU SETIDAK-TIDAKNYA MENYATAKAN GUGATAN PENGGUGAT REKONPENSI DINYATAKAN TIDAK GUGATAN PENGGUGAT REKONPENSI DINYATAKAN TIDAK DAPAT DITERIMA.

2. MENGHUKUM PENGGUGAT REKONPENSI UNTUK

MEMBAYAR SELURUH BIAYA YG TIMBUL DALAM PERKARA INI.

DALAM EKSEPSI, KONPENSI DAN REKONPENSI SUBSIDAIR :

- MOHON PUTUSAN YANG SEADIL-ADILNYA.

(8)

LANJUTAN FORMAT PETITUM KESIMPULAN

 VERSI TERGUGAT

DALAM EKSEPSI : P R I M A I R :

1. MENERIMA DAN MENGABULKAN EKSEPSI TERGUGAT UNTUK SELURUHNYA.

DALAM POKOK PERKARA : DALAM KONPENSI :

P R I M A I R :

1. MENOLAK GUGATAN PENGGUGAT UNTUK SELURUHNYA ATAU SETIDAK-TIDAKNYA MENYATAKAN GUGATAN

PENGGUGAT TIDAK DAPAT DITERIMA.

2. MENGHUKUM PENGGUGAT UNTUK MEMBAYAR SELURUH BIAYA YANG TIMBUL DALAM PERKARA INI.

(9)

LANJUTAN

FORMAT PETITUM KESIMPULAN

DALAM EKSEPSI, KONPENSI DAN REKONPENSI : SUBSIDAIR :

DALAM REKONPENSI : P R I M A I R :

1. MENERIMA DAN MENGABULKAN GUGATAN PENGGUGAT 1. MENERIMA DAN MENGABULKAN GUGATAN PENGGUGAT

REKONPENSI UNTUK SELURUHNYA

2. MENGHUKUM TERGUGAT REKONPENSI UNTUK MEMBAYAR BIAYA YANG TIMBUL DALAM PERKARA INI.

DALAM EKSEPSI, KONPENSI DAN REKONPENSI SUBSIDAIR :

- MOHON PUTUSAN YANG SEADIL-ADILNYA

(10)

P U T U S A N

Pengertian Putusan Hakim :

 Pernyataan yang oleh hakim sebagai pejabat yg diberi wewenang untuk itu di dalam persidangan dengan tujuan untuk mengakhiri/ menyelesaikan dengan tujuan untuk mengakhiri/ menyelesaikan sengketa yang disengketa.

(11)

Beberapa Ketentuan Putusan Hakim

1. Diucapkan atau dijatuhkan di dalam persidangan yg terbuka untuk umum (Pasal 17 &18 UU No. 14/1970 Jo. UU No. 35/1999, Psl 20 UU No. 4/2004) meskipun perkaran diperiksa scr tertutup

2. Setiap putusan Hakim harus memuat alasan/dasar- 2. Setiap putusan Hakim harus memuat alasan/dasar- dasar putusan peraturan perundangan/hukum tdk tertulis yg dijadikan dasar untuk mengadili (psl. 23 UU 14/1970 Jo. UU 35/1999, psl. 25 (1) UU 4/2004)

(12)

3. Setiap bagian dari tuntutan/petitum harus diadili.

Hakim dilarang memberikan putusan lebih dari yg dituntut (psl. 178 (2) (3) HIR)

4. Harus mencantumkan jumlah biaya perkara yang harus dibayar (psl. 183 HIR)

harus dibayar (psl. 183 HIR)

5. Harus ditanda tangani oleh Hakim dan Panitera (psl.

187 HIR, psl. 25 (2) UU 4/2004)

(13)

Macam-Macam Putusan Hakim

1. Putusan Sela : Praeparatoir, Interlocutoir, Provisionil, insidentil

1. Putusan Akhir : Declaratoir, Constitutif, 1. Putusan Akhir : Declaratoir, Constitutif,

Condemnatoir

(14)

PUTUSAN SELA

1. Preparatoir : putusan sbg persiapan putusan akhir, tanpa mempunyai pengaruh pada pokok

perkara/putusan akhir.

Cth : penggabungan perkara, menolak saksi

1. Interlocutoir : putusan yg isinya memeintahkan pembuktian, misalnya pemeriksaan saksi,

Pemeriksaan Setempat. Putusan ini mempengaruhi putusan akhir

(15)

3. Provisionil : Putusan untuk menjawab tuntutan provisi

4. Insidentil : putusan yg berhubungan dgn

peristiwa yg menghentikan prosedur pengadilan peristiwa yg menghentikan prosedur pengadilan yg biasa.

cth : masuknya intervenient (voeging, tussenkoms, vrijwaring)(kuasa insidentil)

(16)

SIFAT AMAR PUTUSAN AKHIR

1. Declaratoir

2. Konstitutif

2. Konstitutif

3. Condemnatoir

(17)

PUTUSAN AKHIR

1. Declaratoir :

putusan yg isinya bersifat

menerangkan/ menyatakan apa yg sah.tidak menimbulkan keadaan

sah.tidak menimbulkan keadaan hukum baru.

cth: menyatakan A adalah anak sah

dr B dan C

(18)

2. Constitutif :

putusan yg meniadakan atau

menimbulkan suatu keadaan hukum menimbulkan suatu keadaan hukum baru.

cth. Putusan cerai, hak asuh anak

(19)

3. Condemnatoir

Putusan yg bersifat menghukum pihak yg kalah untuk memenuhi pihak yg kalah untuk memenuhi prestasi.

pelaksanaannya dapat dipaksakan

(eksekusi)

(20)

Kekuatan Putusan Hakim

1. Mengikat, tidak dapat diingkari (bidenkracht, nebis in idem)

2. Pembuktian (bewijskracht)

3. Untuk dilaksanakan (eksekutorian force) 3. Untuk dilaksanakan (eksekutorian force)

(21)

1. Mengikat, tidak dapat

diingkari (bidenkracht, nebis in idem

 Pihak berperkara harus tunduk terhadap Putusan pengadilan

 Putusan Pengadilan selalu dianggap benar

 Putusan Pengadilan selalu dianggap benar (Res Judicata pro veritate habetur)

 Pelaksanaanya dapat dipaksakan

 Tidak dapat diajukan lagi (pada pokok perkara yg sama)

(22)

2. Kekuatan Pembuktian (bewijskracht)

 Putusan Pengadilan dikategorikan sebagai bukti otentik

 Menjadi bukti kebenaran tentang suatu

 Menjadi bukti kebenaran tentang suatu peristiwa yg termuat di dalamnya

(23)

3. Kekuatan Untuk

dilaksanakan (eksekutorian force)

 Pelaksanaanya dpt dipaksakan dengan alat- alat negara

Putusan Pengadilan Agama tidak perlu

 Putusan Pengadilan Agama tidak perlu pengukuhan dari Pengadilan Neger

(24)

SISTIMATIKA PUTUSAN

1. KEPALA PUTUSAN a) Judul : PUTUSAN b) Nomor Putusan c) Irah-irah :

”BISMILLAHIRROHMAANIROHHIM”

”BISMILLAHIRROHMAANIROHHIM”

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

2. IDENTITAS

3. DUDUK PERKARA

4. PERTIMBANGAN HUKUM 5. AMAR PUTUSAN

(25)

UPAYA HUKUM

UPAYA

BIASA

VERZET BANDING

KASASI UPAYA

HUKUM

LUAR BIASA

KASASI

PK

DERDEN VERZET

(26)

VERZET

 Upaya hukum terhadap putusan Verstek

 Diajukan paling lambat 14 hari setelah

menerima pemberitahuan isi putusan, atau 8 hari setelah aanmaning

hari setelah aanmaning

(27)

BANDING



Pemeriksan ulangan terhadap putusan PA



Kewenangan : Pengadilan Tinggi Agama



Waktu Pengajuan :

 14 hari setelah putusan dijatuhkan, atau

 14 hari setelah putusan dijatuhkan, atau

 14 hari setelah ini putusan PA diberitahuan (bagi pihak yang tidak hadir pd sidang Putusan)



Yang mengajukan : Penggugat atau Tergugat /

kuasanya

(28)

 Cara Pengajuan :

 Pernyataan banding diajukan pd PTA melalui kepaniteraan PA

 Pemohon banding dikenakan

 Pemohon banding dikenakan biaya

 Pemohon Banding DAPAT

mengajukan Memori Banding

(29)

KASASI

 Pemeriksaan terakhir dan tertinggi oleh MA terhadap penerapan hukum judex factie

 Menjadi wewenang MA

 Menjadi wewenang MA

 Waktu Pengajuan :



14 hari setelah pemberitahuan isi putusan

Pengadilan Tinggi Agama

(30)

ALASAN KASASI

1.

HAKIM TIDAK BERWENANG / HAKIM MELAMPAUI BATAS WEWENANG

2.

HAKIM SALAH MENERAPKAN HUKUM

3.

HAKIM LALAI MEMENUHI SYARAT-SYARAT

3.

HAKIM LALAI MEMENUHI SYARAT-SYARAT YANG DIWAJIBKAN OLEH PERAT PER-UU- AN YG MENGANCAM KELALAIAN ITU

DENGAN BATALNYA PUTUSAN

(31)

CARA PENGAJUAN

 Pernyataan permohonan kasasi dapat diajukan scr lisan/tertulis

 Pemohon kasasi dikenakan biaya

 Pemohon kasasi dikenakan biaya

 Diajukan pd MA melalui Panitera

PA

(32)

WAKTU PENGAJUAN



14 hari sejak diterimanya pemberitahuan isi Putusan Banding (PTA)



WAJIB mengajukan memori kasasi, paling lambat 14 hari setelah pernyataan kasasi lambat 14 hari setelah pernyataan kasasi diajukan.



Terlambat mengajukan Memori banding akan

mengakibatkan permohonan Kasasi gugur.

(33)

UPAYA HUKUM LUAR BIASA



Untuk melawan Putusan yg telah berkekuatan hukum tetap / inkracht van gewijsde



Terdiri Upaya Hukum Peninjauan Kembali dan Upaya Hukum Perlawanan Pihak III/ Derder

Upaya Hukum Perlawanan Pihak III/ Derder Verzet.



Upaya hukum luar biasa tidak menunda

pelaksanaan eksekusi

(34)

PENINJAUAN KEMBALI (PK)

 Menjadi kewenangan Mahkamah Agung

 Diajukan kepada MA melalui panitera PA yg memeriksa di tingkat pertama

Yg dpt mengajukan Penggugat/Tergugat /

 Yg dpt mengajukan Penggugat/Tergugat /

ahli warisnya (jika P/T telah meninggal)

(35)

CARA PENGAJUAN

 Panitera PAdalam 14 hari sejak diterimanya

Permohonan PK, wajib mengirim memori PK kpd pihak lawan.

 Pihak Lawan dapat mengajukan Kontra memori PK dalam waktu 30 hari sejak diterimanya

PK dalam waktu 30 hari sejak diterimanya pemberitahuan PK dari PA.

 Penitera PA mengirim seluruh dokumen lengkap kepada MA.

 Jika diperlukan, MA dapat memerintahkan PA melakukan pemeriksaan tambahan

(36)

A. apabila putusan didasarkan pada suatu

kebohongan atau tipu muslihat pihak lawan yang diketahui setelah perkaranya diputus atau

didasarkan pada bukti-bukti yang kemudian oleh hakim pidana dinyatakan palsu;

ALASAN PK

hakim pidana dinyatakan palsu;

B. apabila setelah perkara diputus, ditemukan surat- surat bukti yang bersifat menentukan yang pada waktu perkara diperiksa tidak dapat ditemukan;

(37)

C. apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih dari pada yang dituntut;

Lanjutan Alasan PK..

D. apabila mengenai sesuatu bagian

dari tuntutan belum diputus tanpa

dipertimbangkan sebab-sebabnya;

(38)

E. apabila antara pihak-pihak yang sama

mengenai suatu soal yang sama, atas dasar yang sama oleh Pengadilan yang sama atau

sama tingkatnya telah diberikan putusan yang

Lanjutan Alasan PK..

sama tingkatnya telah diberikan putusan yang bertentangan satu dengan yang lain;

F. apabila dalam suatu putusan terdapat suatu

kekhilafan Hakim atau suatu kekeliruan yang

nyata.

(39)

Waktu Mengajukan PK

 Pada prinsipnya PK diajukan dalam jangka waktu 180 hari.

 SEJAK KAPAN?

(40)



Untuk alasan yang tercantum pada huruf a,

sejak diketahui kebohongan atau tipu muslihat atau sejak putusan Hakim Pidana memperoleh kekuatan hukum tetap yang menyatakan

Waktu Pengajuan PK

kekuatan hukum tetap yang menyatakan

bukti-bukti tsb dinyatakan palsu.

(41)

Waktu Pengajuan PK…

 Untuk alasan yang tercantum pada

huruf b, sejak ditemukan surat-surat

bukti yang bersifat menentukan yang

pada waktu perkara perkara diperiksa

pada waktu perkara perkara diperiksa

tidak dapat ditemukan.

(42)

Waktu Pengajuan PK…

 Untuk alasan yang tercantum pada huruf c, d dan f, sejak putusan

memperoleh kekuatan hukum tetap dan telah diberikan kepada pihak

dan telah diberikan kepada pihak

yang berperkara.

(43)

Waktu Pengajuan PK…

 Untuk alasan yang tercantum pada huruf e, sejak putusan yang terakhir dan bertentangan itu memperoleh kekuatan hukum tetap dan telah

kekuatan hukum tetap dan telah

diberitahukan kepada para pihak

yang berperkara.

(44)

DERDEN VERZET

 Ada Pihak III yg merasa dirugikan dengan (pelaksanaan) Putusan Hakim

 Pihak III mengajukan perlawanan pd PA yg mengadili di tingkat pertama dgn

yg mengadili di tingkat pertama dgn

mengajukan gugatan terhadap pihak2

ybs.

(45)

SYARAT DERDEN VERZET

 Pihak III memiliki kepentingan

langsung dgn objek sengketa dalam putusan

 Pihak III dirugikan hak-haknya

dengan ada putusan tersebut.

(46)

Pasal 195 ayat 6 dan 7 HIR

 Perlawanan terhadap sita eksekutorial

 Yang diajukan oleh yang terkena eksekusi /tersita

 Yang diajukan oleh pihak ketiga atas dasar hak milik

 Perlawanan yang diajukan kepada ketua PA. Yang melaksanakan eksekusi

melaksanakan eksekusi

 Adanya kewajiban dari ketua PA. Yang

memeriksa/memutus perlawanan itu untuk

melaporkan atas pemeriksaan/putusan perkara

perlawanan kepada ketua PA.yang memerintahkan eksekusi.

(47)

EKSEKUSI

 DASAR HUKUM

 HIR (Psl. 195-208, 225,200)

 UU No. 4/2004 (Psl. 33 (3))

 Rechts Vordering (Rv.) (Psl. 1033)

 Rechts Vordering (Rv.) (Psl. 1033)

 UU No. 4 Prp./1960 : PUPN

 UU No. 4/1996 UUHT

 UU 42 / 1999 : FEO

 Vendu Reglement (stb. 1908)

(48)

SYARAT EKSEKUSI

Putusan telah in krachts van gewejsde / berkekuatan hukum tetap (kecuali UVB)

Amar Putusan Hakim bersifat Condemnatoir

Putusan tidak dilaksanakan scr suka rela Ada permohonan eksekusi dari pihak yang

Ada permohonan eksekusi dari pihak yang menang

Ada tindakan paksa dari Pengadilan

Dilaksanakan oleh Panitera dan Juru Sita, atas perintah dan dibawah pimpinan KPA

(49)

Ciri Amar Condemnatoir

 Menghukum atau memerintahkan menyerahkan suatu barang

 Menghukum atau memerintahkan “Pengosongan”

sebidang tanah dan bangunan

 Menghukum atau memerintahkan “melakukan”

 Menghukum atau memerintahkan “melakukan”

suatu perbuatan

 Menghukum atau memerintahkan

“menghentikan” suatu pebuatan

 Menghukum atau memerintahkan melakukan

“pembayaran” sejumlah uang.

Referensi

Dokumen terkait

Orang berkata, "Ia berhati lembut, ia lemah," tetapi banyak orang yang tidak tahu kekuatan apa yang muncul dari hati yang menjadi lembut dalam cinta. Seorang

Az aszimmetrikus felfogás szerint csak úgy kerülhetjük el azt, hogy ezekre a megválaszolhatatlannak tűnő kérdésekre választ keressünk, ha elfogadjuk, hogy egy erkölcsileg

Penelitian ini mau mencari jawab atas permasalahan yang dirumuskan seperti berikut: “Apakah terdapat perbedaan penerimaan daerah saat PBB dikelola oleh pemerintah pusat dengan

Ada hubungan antara tinggi dinding sumur gali, kondisi lantai sumur gali, dan jarak sumur gali dari sumber pencemar dengan kadar nitrit pada air sumur gali di Kelurahan

Majmudin (2008) mengutarakan pengertian dari kompetensi pedagogik guru ialah “Kemampuan pemahaman tentang peserta didik secara mendalam dan penyelengaraan pembelajaran yang

riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit terdahulu, diagnosis masuk, diagnosis utama/ akhir, diagnosis komplikasi, dan diagnosis lain serta tindak lanjut tidak

Pasal 2 Ayat (1) : Yang dimaksud dengan jasa pelayanan Kemetrologian adalah keseluruhan tindakan yang dilakukan oleh pegawai yang berhak terhadap alat-alat UTTP dalam

tentang kejadian yang menarik dan masih baru. 2 Sedangkan kata kriminal berarti bersangkutan dengan kejahatan yang dapat dihukum secara pidana. 3 Jadi jika ditarik pengertian