• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemodelan & Simulasi Sistem Suspensi Mobil.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemodelan & Simulasi Sistem Suspensi Mobil."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

i

PEMODELAN dan SIMULASI SISTEM SUSPENSI MOBIL

Boby / 0622086

E-mail : boby_18jan@yahoo.com

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri 65

Bandung 40164, Indonesia

ABSTRAK

Mobil adalah alat transportasi darat yang sangat penting bagi kehidupan manusia modern. Kenyamanan dalam mengendarai merupakan salah satu kebutuhan penumpang. Sistem suspensi pada mobil memegang peranan yang penting dalam memperoleh kenyamanan dan juga memengaruhi kestabilan. Sistem suspensi berfungsi untuk mengurangi getaran pada kabin kendaraan yang disebabkan oleh ketidak rataan permukaan jalan.

Tugas akhir ini bertujuan untuk mendapatkan model matematika dari sistem suspensi mobil dengan kondisi ban yang diwakili oleh massa, pegas dan peredam kejut. Hasil model matematika tersebut disimulasikan menggunakan simulink sehingga diperoleh respon sistem suspensi mobil yaitu Zs (naik-turun), alpha (kiri-kanan), dan theta (depan-belakang). Respon sistem suspensi mobil dianalisis untuk berbagai jenis input yaitu step, bump, dan permukaan tidak rata

Hasil pengujian menunjukkan bahwa perubahan signifikan terjai pada Zs (naik-turun). Amplituda maksimum Zs (naik-turun) dari model ban yang memiliki peredam kejut lebih kecil dibandingkan dengan amplitudo maksimum tanpa peredam kejut. Demikian juga apabila massa mobil diperbesar maka amplitudo maksimum Zs (naik-turun) dari model ban yang memiliki peredam kejut mobil dengan peredam kejut lebih kecil dibandingkan amplitudo maksimum tanpa peredam kejut.

(2)

MODELLING and SIMULATION of CAR SUSPENSION SYSTEM

Boby / 0622086

E-mail : boby_18jan@yahoo.com

Electrical Engineering, Technic Faculty, Christian Maranatha University Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri 65

Bandung 40164, Indonesia

ABSTRACT

Car is a very important in human life human life especially for transportation. Comfortness is one of important factor in riding a car. Suspension system has a significant role to get the comfortness and stability in riding. The suspension system has function to reduce vibration in the car’s cabin caused by the rough surface of the roads.

This final project is aimed result a mathematical model of the car's suspension system with the tire is represented by mass, spring and damper. Then the mathematical model is simulated using simulink to obtain a response of the suspension system that is Zs (down-up), alpha (left-right), and theta (front-rear). The responses are analyzed for different inputs such as step, bump, and random signal.

The result shows that Zs is influenced significantly compare to two others parameters. Maximum amplitude of Zs, when damper is used in tire model, is higher than maximum amplitude when body car mass is enlarged to critical point, then the maximum amplitude of Zs when damper is used in tire model is higher than maximum amplitude when no damper in tire model.

(3)

iii

DAFTAR ISI

ABSTRAK………. i

ABSTRACT………... ii

KATA PENGANTAR……….... iii

DAFTAR ISI………... v

DAFTAR TABEL………... vii

DAFTAR GAMBAR……….. viii

BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah………. 1

I.2 Identifikasi Masalah……….... 2

I.3 Tujuan………. 2

I.4 Pembatasan Masalah………... 2

I.5 Sistematika Penulisan……….. 2

BAB 2 LANDASAN TEORI II.1 Tinjauan umum sisten suspensi……… 4

II.2 Gerak Mekanis………. 5

II.3 Hukum Newton…..……….………. 6

II.4 Momen Gaya……… 7

II.5 Momen Inersia……….………….... 8

II.5.1 Momen Inersia benda-benda yang bentuknya beraturan.. 8

II.6 Hukum Hooke……….………. 9

II.7 Sistem model dan simulasi ……….. 10

II.7.1 Pemodelan dan simulasi……….... 10

II.8 Model matematika sistem dinamika……….. 13

(4)

BAB III PEMODELAN SISTEM SUSPENSI

III.1 Spesifikasi mobil……… 15

III.3 Langkah – langkah perancangan……….…. 17

III.4 Model matematis………..………. 18

III.5 Perancangan pada simulink……….. 23

BAB 4 SIMULASI DAN ANALISIS IV.1 Input permukaan jalan..……… 30

IV.1.1 Permukaan trotoar (sinyal step)…..……….….... 31

IV.1.1.1 Perbandingan Kondisi Normal 1 dengan Kondisi Normal 2 dengan Ban Belakang delay 1 detik dari Ban Depan……… 32

IV.1.1.2 Perbandingan Ban Belakang delay 1 detik dan 2 detik dari Ban Depan dengan Kondisi Normal 1……… 34

IV.1.1.3 Perbandingan Kondisi Normal 1 dengan Kondisi Ban Belakang Kiri Bocor dengan Ban Belakang delay 1 detik dari Ban Depan………. 36

IV.1.1.4 Perbandingan Kondisi Normal 1 dengan Kondisi Ban Depan Kanan Bocor dengan Ban Belakang delay 1 detik dari Ban Depan………. 38

(5)

v

IV.1.1.6 Perbandingan Kondisi Normal 1

(massa mobil = 1360 Kg) dengan Kondisi massa mobil diperbesar menjadi 50000 Kg dengan Ban Belakang delay 1 detik dari

Ban Depan……… 41 IV.1.2 Permukaan Bump……….…..……….….... 43

IV.1.2.1 Perbandingan Kondisi Normal 1 dengan Kondisi Normal 2 dengan Ban Belakang

delay 1 detik dari Ban Depan……… 44 IV.1.2.2 Perbandingan Ban Belakang delay 1 detik

dan 2 detik dari Ban Depan dengan Kondisi

Normal 1……… 46

IV.1.2.3 Perbandingan Kondisi Normal 1 dengan Kondisi Ban Belakang Kiri Bocor dengan Ban Belakang delay 1 detik dari Ban Depan………. 48 IV.1.2.4 Perbandingan Kondisi Normal 1 dengan Kondisi

Ban Depan Kanan Bocor dengan Ban Belakang delay 1 detik dari Ban Depan………. 50 IV.1.2.5 Perbandingan Kondisi Normal 1

(massa mobil = 1360 Kg) dengan Kondisi

massa mobil diperbesar menjadi 2000 Kg dengan Ban Belakang delay 1 detik dari Ban Depan….. 51 IV.1.2.6 Perbandingan Kondisi Normal 1

(massa mobil = 1360 Kg) dengan Kondisi massa mobil diperbesar menjadi 50000 Kg dengan Ban Belakang delay 1 detik dari

(6)

IV.1.3 Permukaan Bergelombang.…….…..……….….... 55 IV.1.3.1 Perbandingan Kondisi Normal 1 dengan

Kondisi Normal 2 dengan Ban Belakang

delay 1 detik dari Ban Depan……… 56 IV.1.3.2 Perbandingan Ban Belakang delay 1 detik

dan 2 detik dari Ban Depan dengan Kondisi

Normal 1……… 59

IV.1.3.3 Perbandingan Kondisi Normal 1 dengan Kondisi Ban Belakang Kiri Bocor dengan Ban Belakang delay 1 detik dari Ban Depan………. 62 IV.1.3.4 Perbandingan Kondisi Normal 1 dengan Kondisi

Ban Depan Kanan Bocor dengan Ban Belakang delay 1 detik dari Ban Depan………. 64 IV.1.3.5 Perbandingan Kondisi Normal 1

(massa mobil = 1360 Kg) dengan Kondisi

massa mobil diperbesar menjadi 2000 Kg dengan Ban Belakang delay 1 detik dari Ban Depan….. 67 IV.1.3.6 Perbandingan Kondisi Normal 1

(massa mobil = 1360 Kg) dengan Kondisi massa mobil diperbesar menjadi 50000 Kg dengan Ban Belakang delay 1 detik dari

Ban Depan……… 70 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

(7)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Analogi antara besaran linear & besaran sudut (angular)……… 9 Tabel III.1 Spesifikasi mobil ... 16 Tabel IV.1 Berbagai kondisi yang disimulasikan……….. 30 Tabel IV.2 Nilai output pada kondisi normal 1 dan normal 2 pada input

step…. ……….. 33

Tabel IV.3 Nilai output pada kondisi normal 1 dengan ban belakang delay 1 detik dan 2 detik dari ban depan pada input step………. 35 Tabel IV.4 Nilai output pada kondisi normal 1 dengan ban belakang delay Tabel IV.8 Nilai output pada kondisi normal 1 dengan ban belakang delay

1 detik dan 2 detik dari ban depan pada inputbump………. 53 Tabel IV.9 Nilai output pada kondisi normal 1 dengan ban belakang delay

1 detik dan 2 detik dari ban depan pada input bump……… 55 Tabel IV.10 Nilai output pada kondisi normal 1 dan normal 2 pada input

bergelombang………. 58 Tabel IV.11 Nilai output pada kondisi normal 1 dengan ban belakang delay

1 detik dan 2 detik dari ban depan pada input bergelombang...… 61 Tabel IV.12 Nilai output pada kondisi normal 1 dengan ban belakang delay

1 detik dan 2 detik dari ban depan pada input bergelombang ..…. 70 Tabel IV.13 Nilai output pada kondisi normal 1 dengan ban belakang delay

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Model Sistem Suspensi……….…………. 4

Gambar II.2 Momen inersia berbentuk persegi panjang..………. 8

Gambar II.3 Diagram pemodelan sistem dan simulasi……….. 11

Gambar III.1 Skema fisik mobi……….l……… 17

Gambar III.2 Sistem suspensi bagian belakang kanan ………..………… 23

Gambar III.3 Sistem suspensi bagian depan kanan……….. 24

Gambar III.4 Sistem suspensi bagian belakang kiri……… 25

Gambar III.5 Sistem suspensi bagian depan kiri………. 26

Gambar III.6 Skema Simulink Sistem Suspensi pada Mobil……….. 28

Gambar III.7 Subsystem suspensi pada mobil……… 29

Gambar IV.1 Bentuk input step dengan ban belakang tanpa delay, delay 1 detik, dan delay 2 detik dari ban depan……… 31

Gambar IV.2 Respon sistem ketika input step dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1…………. 32

Gambar IV.3 Respon sistem ketika input step dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 2….…... 33

Gambar IV.4 Respon sistem ketika input step dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1………….. 34

Gambar IV.5 Respon sistem ketika input step dengan ban belakang diberi delay 2 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1.…………. 35

Gambar IV.6 Respon sistem ketika input step dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1………….. 36

Gambar IV.7 Respon sistem ketika input step dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi ban belakang kiri bocor……….... 37

(9)

ix

Gambar IV.9 Respon sistem ketika input step dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi ban depan kanan

bocor………. 39

Gambar IV.10 Respon sistem ketika input ban belakang diberi delay 1 detik

dari ban depan dalam kondisi normal 1 ……….. ……. 40 Gambar IV.11 Respon sistem ketika input ban belakang diberi delay 1 detik

dari ban depan dalam kondisi massa diperbesar menjadi

2000 Kg……… 40

Gambar IV.12 Respon sistem ketika input step dengan ban belakang diberi

delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1 ..…… ……. 42 Gambar IV.13 Respon sistem ketika input step dengan ban belakang diberi

delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi massa diperbesar

menjadi 50.000Kg……….42 Gambar IV.14 Bentuk input bump dengan ban belakang tanpa delay, delay

1 detik, dan delay 2 detik dari ban depan……… 44 Gambar IV.15 Respon sistem ketika input bump dengan ban belakang diberi

delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1.…………. 45 Gambar IV.16 Respon sistem ketika input bump dengan ban belakang diberi

delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 2.……. ……. 45 Gambar IV.17 Respon sistem ketika input bump dengan ban belakang diberi

delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1….………. 47 Gambar IV.18 Respon sistem ketika input bump denganban belakang diberi

delay 2 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1………….. 47 Gambar IV.19 Respon sistem ketika input bump dengan ban belakang diberi

delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1………….. 49 Gambar IV.20 Respon sistem ketika input bump dengan ban belakang diberi

delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi ban belakang kiri

(10)

Gambar IV.21 Respon sistem ketika input bump dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1………….. 50 Gambar IV.22 Respon sistem ketika input bump dengan ban belakang diberi

delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi ban depan kanan

bocor………. 51 Gambar IV.23 Respon sistem ketika input bump dengan ban belakang diberi

delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1 ………….. 52 Gambar IV.24 Respon sistem ketika input bump dengan ban belakang diberi

delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi massa diperbesar

menjadi 2000 kg………..………. 52 Gambar IV.25 Respon sistem ketika input bump dengan ban belakang diberi

delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1 ………….. 54 Gambar IV.26 Respon sistem ketika input bump dengan ban belakang diberi

delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi massa diperbesar

menjadi 50.000 Kg………. 54 Gambar IV.27 Bentuk input jalan bergelombang……..……… 55 Gambar IV.28 Respon sistem ketika input bergelombang dengan ban belakang

diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1.…. 57 Gambar IV.29 Respon sistem ketika input bergelombang dengan ban belakang

diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 2.…. 58 Gambar IV.30 Respon sistem ketika input bergelombang dengan ban belakang

diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1….. 60 Gambar IV.31 Respon sistem ketika input bergelombangdenganban belakang

diberi delay 2 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1….. 61 Gambar IV.32 Respon sistem ketika input bergelombang dengan ban belakang

diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1….. 63 Gambar IV.33 Respon sistem ketika input bergelombang dengan ban belakang

diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi ban belakang

(11)

xi

Gambar IV.34 Respon sistem ketika input bergelombang dengan ban belakang diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1….. 65 Gambar IV.35 Respon sistem ketika input bergelombang dengan ban belakang

diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi ban depan

kanan bocor……… 67 Gambar IV.36 Respon sistem ketika input bergelombang dengan ban belakang

diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1 ….. 68 Gambar IV.37 Respon sistem ketika input bergelombang dengan ban belakang

diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi massa

diperbesar menjadi 2000 kg………..………. 69 Gambar IV.38 Respon sistem ketika input bergelombang dengan ban belakang

diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi normal 1 ….. 71 Gambar IV.39 Respon sistem ketika input bergelombang dengan ban belakang

diberi delay 1 detik dari ban depan dalam kondisi massa

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Mobil adalah kendaraan roda empat yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kenyamanan dalam mengendarai mobil merupakan salah satu kebutuhan bagi penumpang. Sistem suspensi pada kendaraan memegang peranan yang sangat penting dalam memperoleh kenyamanan. Selain dapat mempengaruhi kestabilan kendaraan dan daya lekat ban pada jalan, sistem suspensi berfungsi juga untuk mengurangi getaran pada kabin kendaraan yang disebabkan oleh ketidakrataan permukaan jalan.

Pada umumnya suspensi kendaraan terdiri dari komponen pasif, yaitu komponen pegas dan komponen peredam. Sistem ini sangat dikenal dan cukup efektif untuk meredam getaran dari permukaan jalan. Sistem suspensi pada mobil saat ini sebagian besar menggunakan komponen pasif yang terdiri dari komponen pegas dan komponen peredam kejut dengan harga konstanta pegas dan koefisien redaman yang selalu konstan. Sistem suspensi pasif mobil dimodelkan dan dirumuskan dalam bentukstate space.

Sistem suspensi pada mobil sangat perlu dimodelkan dan disimulasikan terlebih dahulu dikarenakan model merupakan alat yang sangat berguna untuk menganalisis maupun merancang sistem. Sedangkan simulasi merupakan alat yang tepat untuk digunakan terutama jika diharuskan untuk melakukan eksperimen dalam menganalisa kinerja terbaik dari komponen-komponen sistem sehingga tidak memerlukan biaya yang sangat mahal dan memerlukan waktu yang lama jika eksperimen dicoba secara riil.

(13)

2 I.2 Identifikasi Masalah

1. Bagaimana memodelkan sistem suspensi pada mobil (titik acuan ditengah)?

2. Bagaimana respon sistem suspensi pada mobil dari simulasi?

I.3 Tujuan

1. Mendapatkan model matematika dari sistem suspensi mobil.

2. Menganalisis respon dari model sistem suspensi mobil berdasarkan hasil simulasi.

I.4 Pembatasan Masalah

1. Mobil diasumsikan berupa benda pejal yang homogen.

2. Ban mobil diasumsikan sebagai komponen massa, pegas, dan peredam kejut.

3. Titik acuan terletak di tengah dari skema fisik mobil.

4. Sistem diasumsikan memiliki 3 derajat kebebasan : turun-naik (Zs), kiri-kanan (alpha), dan depan-belakang (theta).

5. Pengujian sistem suspensi menggunakanMATLAB 7.

I.5 Sistematika Penulisan

Laporan tugas akhir ini terbagi menjadi lima bab utama. Untuk memperjelas penulisan laporan ini, akan diterangkan secara singkat sistematika beserta uraian dari masing-masing bab, yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan apa saja yang melatar belakangi penulisan laporan tugas akhir, mengidentifikasi masalah yang akan diselesaikan dalam tugas akhir, pembatasan masalah yang akan diteliti dan sistematika penulisan laporan tugas akhir.

BAB II : LANDASAN TEORI

(14)

BAB III : PEMBUATAN SKEMA FISIK & PEMODELANSTATE SPACE Bab ini akan menjelaskan tentang persamaan rumus fisika dan bagaimana memodelkan sistem suspensi pada mobil.

BAB IV : SIMULASI

Bab ini menampilkan hasil rancangan dan menganalisis sinyal keluaran dari sistem suspensi pada mobil dengan bantuansimulinkpada MATLAB.

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

(15)

74

BAB V

SIMPULAN & SARAN

V.1 SIMPULAN

1. Hasil pengujian menunjukkan sistem suspensi mobil paling

berpengaruh pada amplituda maksimum pergerakan Zs (naik-turun).

Amplituda maksimum untuk segala arah pergerakan pada sistem

suspensi mobil dengan peredam kejut lebih kecil dibandingkan dengan

amplituda maksimum tanpa peredam kejut.

2. Apabila massa mobil diperbesar maka amplituda maksimum dari

pergerakan sistem suspensi mobil dengan peredam kejut lebih kecil

dibandingkan dengan tanpa peredam kejut.

V.2 SARAN

1. Pemodelan ini dapat dikembangkan untuk menentukan rentang

parameter suspensi mobil sesuai kebutuhan

2. Pemodelan dapat disempurnakan dengan mempertimbangkan posisi

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Campbell,Colin.1981.Automobile Suspensions: London Chapman and hall Haliday. 2001. Physics : John wiley & Sons,Inc.

Ogata, Katsuhiko. 1990. Modern Control Engineering : Prentice.

http://www.pdfchaser.com/PERANCANGAN-SISTEM-PENGENDALIAN-SISTEM-SUSPENSI-AKTIF-PADA-MODEL.

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 4.44 di atas adalah gambar grafik reduksi respon getaran arah rotasi dengan variasi massa absorber pada tiap posisi ketika dihubungkan dengan pegas absorber

Dari grafik displacement yang pada massa unsprung trlihat bahwa kereta api akan mengalami perpindahan yang paling tinggi ketika mendapat input pada 20 km/h, sedangkan saat

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa desain sistem suspensi mobil Formula Garuda 16 (FG16) adalah sebagai berikut: (1) memiliki berat yang lebih ringan yaitu 48,8

207 Gambar 1 Uji Distribusi Waktu Antar Kedatangan Menggunakan Input Analyzer Distribution Summary Distribution : Normal Expression : NORM0.91 , 0.00349 Square Error : 0.016222

Tabel 8 Hasil analisis sensitivitas variabel input sungai terhadap konsentrasi DO No Parameter SI SI Level 1 Konsentrasi DO Diffuse Source dinaikkan 5% 6,91 IV Highly Sensitive 2