• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Menyusui terhadap Pemberian ASI Eksklusif pada Peserta Talkshow Menyusui di Gedung Wanita Bandung pada Tanggal 17 Februari 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Menyusui terhadap Pemberian ASI Eksklusif pada Peserta Talkshow Menyusui di Gedung Wanita Bandung pada Tanggal 17 Februari 2013."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

iv

PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU

MENYUSUI TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

PADA PESERTA TALKSHOW MENYUSUI DI GEDUNG

WANITA BANDUNG PADA TANGGAL 17 FEBRUARI 2013

ABSTRAK

Khornelius Ryan A.W. 1010034

Pembimbing I : dr. Stella T.H.,M.Kes.

Pembimbing II : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes.

Latar belakang : Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tergolong tinggi, jika dibandingkan dengan negara lain di kawasan ASEAN. Berdasarkan

Human Development Report 2010, AKB di Indonesia mencapai 31 per 1.000

kelahiran. Salah satu faktor yang berperan dalam tingginya AKB ini adalah rendahnya cakupan ASI eksklusif. Menurut ketua sentra laktasi Indonesia Utami Roesli, praktik pemberian asi secara eksklusif selama enam bulan akan menurunkan kematian bayi sebesar 13 persen. Karena tanpa ASI eksklusif bayi lebih rentan terkena berbagai penyakit yang meningkatkan morbiditas dan mortalitasnya.

(2)

v

THE EFFECT OF KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND

BEHAVIOUR OF BREASTFEEDING MOTHER TOWARD OF

EXCLUSIVE BREASTFEEDING IN TALKSHOW

PARTICIPANTS AT GEDUNG WANITA BANDUNG 17

FEBRUARY 2013

ABSTRACT

Khornelius Ryan A.W. 1010034 Mentor I : dr. Stella T.H.,M.Kes.

Mentor II : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes.

Background : Infant Mortality Rate (IMR) in Indonesia is still relatively high,

compared with the other countries in ASEAN region. According to Human Development Report 2010, IMR in Indonesia reached 31 every 1,000 births. One of the factors that plays an important role in the high IMR is the low provision of the exclusive breastfeeding. According to the chief of the indinesian breastfeeding Utami Roesli, the exclusive practice breastfeeding for six months reduces the infant mortality rate for 13 percent. Because without exclusive breastfeeding, infants are susceptible to many diseases which increase the morbidity and mortality.

Method : This research constitutes observational analytical research, which

examines the effects of knowledge, attitude, and behavior of the mother in the success of the exclusive breastfeeding. The research is done through interviews with the participants, and the results are analyzed with cross sectional method by the tabular tabel of 3x2.

Result : The research shows that knowledge, attitude, and behavior of the mother

affects the success of exclusive breastfeeding. With alpha from the knowledge, attitude and behavior <0,01 and the odd ratio respectively shows 7,885 ; 10,833 ; 17,5.

Conclusion : Knowledge, attitude and behavior affects the success of exclusive

(3)

vii

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 4

1.6 Metodologi Penelitian ... 4

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Organ Genitalia Feminina ... 5

2.1.1 Genitalia Interna ... 5

2.2 Fisiologi Organ Reproduksi Wanita ... 8

2.2.1 Siklus bulanan Endometrium dan Menstruasi ... 8

2.2.2 Pubertas dan Menarke ... ... ..11

2.2.3 Menopause ... 11

2.3 Fisiologi Kehamilan ... 12

(4)

viii

2.5 ASI Eksklusif dan Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Menyusui 22

2.5.1 ASI Eksklusif ... 22

2.5.2 Manfaat ASI Eksklusif ... 23

2.5.3 Inisiasi Menyusu Dini ... 24

2.5.4 Pemberian ASI Bagi Ibu Bekerja ... 26

2.5.4 Tanda ASI Cukup ... 28

2.6 Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku ... 29

2.6.1 Pengetahuan ... 29

2.6.2 Sikap ... 31

2.6.3 Perilaku ... 33

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 37

3.2 Rancangan Penelitian ... 37

3.3 Kerangka Kerja ... 37

3.9.1 Identitas Responden ... 39

3.9.2 Tingkat pengetahuan ... 40

3.9.3 Tingkat Sikap ... 40

3.9.4 Tingkat Perilaku ... 40

3.10 Pengolahan Data ... 41

3.11 Lokasi Penelitian ... 42

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 43

4.2 Analisis Statistik ... 44

(5)

ix BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan Penelitian ... 52

5.2 Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 54

LAMPIRAN ... 56

(6)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Distribusi Usia Responden…...……….43

Tabel 4.2 Distribusi Pendidikan Responden……….43

Tabel 4.3 Distribusi Jumlah Anak Responden ……….43

Tabel 4.4 Distribusi Pemberian ASI Responden ………..43

Tabel 4.5 Distribusi Hasil Wawancara Responden Dengan ASI Eksklusif …….44

Tabel 4.6 Distribusi Hasil Wawancara Responden Dengan Menyusui Partial ....44

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Statistik Dari Pengetahuan ………..45

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Statistik Dari Sikap ……….45

(7)

xi

DAFTAR GAMBAR

(8)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Identitas Subjek Penelitian ... 59

Lampiran 2. Kuesioner Pengetahuan, Sikap dan Perilaku ... 60

Lampiran 3. Tabel Hasil Statistik ... 64

(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) memiliki berbagai manfaat bagi bayi, antara lain sebagai sumber nutrisi yang lengkap, imunitas tubuh, menurunkan morbiditas dan mortalitas akibat berbagai penyakit, serta manfaat psikologis oleh proses menyusui itu sendiri. Oleh karena itu berbagai organisasi kesehatan baik nasional maupun internasional, seperti WHO, American Academic of Pediatrics (AAP), maupun Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan dan diteruskan sampai minimal 2 tahun. ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. (WHO, 2003)

Persentase bayi yang menyusui eksklusif sampai dengan 6 bulan adalah 15,3 persen di Indonesia pada tahun 2010. Inisiasi dini menyusui kurang dari satu jam setelah bayi lahir adalah 29,3 persen, tertinggi di Nusa Tenggara Timur 56,2 persen dan terendah di Maluku 13,0 persen. Sebagian besar proses mulai menyusui dilakukan pada kisaran waktu 1-6 jam setelah bayi lahir tetapi masih ada 11,1% proses mulai disusui dilakukan setelah 48 jam. Pemberian kolostrum cukup baik, dilakukan oleh 74,7 persen ibu kepada bayinya. (RISKESDAS, 2010)

(10)

2

secara eksklusif selama enam bulan akan menurunkan kematian bayi sebesar 13 persen. (Roesli.U, 2010)

Setidaknya ada 5 (lima) hal yang mempengaruhi dan menyebabkan

rendahnya pemberian ASI eksklusif di Indonesia yaitu : belum semua rumah

sakit menerapkan 10 LMKM (Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui), belum semua bayi memperoleh Inisiasi Menyusui Dini (IMD), jumlah konselor menyusui masih sedikit, promosi susu formula masih gencar, dan belum semua kantor dan fasilitas umum membuat ruang menyusui. (Yuwono, 2012)

Hal-hal di atas berhubungan dengan rendahnya pengetahuan ibu menyusui tentang cara menyusui dan mencapai keberhasilan ASI eksklusif. Jika seorang ibu memiliki pengetahuan yang memadai tentang ASI, yang didapat baik dari dukungan fasilitas kesehatan yang menerapkan 10 LMKM, penyuluhan dan bimbingan oleh konselor menyusui, serta dukungan fasilitas umum, keluarga, dan lingkungan, maka ibu menyusui akan memiliki sikap dan perilaku yang mendukung untuk tercapainya keberhasilan pencapaian ASI eksklusif. (AIMI, 2010)

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin mengetahui tentang pengaruh pengetahuan sikap dan perilaku ibu menyusui terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif di Bandung.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas maka penulis ingin mengetahui :

1. Pengaruh pengetahuan ibu terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif.

(11)

3

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan ibu terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif.

2. Untuk mengetahui pengaruh sikap ibu terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif.

3. Untuk mengetahui pengaruh perilaku ibu terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif.

1.4. Manfaat Penelitian

Di bidang kesehatan penelitian ini di harapkan dapat menekankan pentingnya pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu mengenai pemberian ASI serta manfaatnya.

Bagi tenaga kesehatan dan masyarakat, penelitian ini diharapkan bisa memberikan motivasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu menyusui tentang ASI eksklusif dan menciptakan suasana yang kondusif untuk mendukung keberhasilan pemberian ASI eksklusif.

1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1. Kerangka Pemikiran

Air Susu Ibu (ASI) selain menyediakan zat gizi bagi bayi baru lahir, juga menyediakan perlindungan yang penting untuk melawan infeksi. Memberikan ASI lebih baik daripada susu formula atau makanan pengganti ASI lainnya, dan dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas berbagai macam penyakit, sehingga pada akhirnya menurunkan AKB yang masih tinggi di Indonesia.

(12)

4

proses persalinan dan menyusuinya, dan setelah melahirkan ibu tersebut akan berupaya untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya, sekalipun ada tantangan berupa kondisi ibu yang bekerja, maupun kurangnya dukungan lingkungan. Oleh karena itu pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI eksklusif.

1.5.2. Hipotesis Penelitian

 Pengetahuan ibu mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI eksklusif.

 Sikap ibu mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI eksklusif.  Perilaku ibu mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI eksklusif.

1.6. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang penulis gunakan adalah sebagai berikut : Jenis penelitian : Analitik observasional

Rancangan penelitian : Cross sectional Instrument penelitian : Kuesioner

Responden : Ibu yang mempunyai bayi dengan usia 6 bulan ke atas pada peserta talkshow menyusui di Gedung Wanita Bandung, 17 Februari 2013.

Sample : whole sample

1.7. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Lokasi : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung Gedung Wanita Jl. RE Martadinata No.86, Bandung

(13)

52 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat di ambil kesimpulan bahwa :

 Pengetahuan mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI Eksklusif, dimana ibu 
 yang berpengetahuan baik berpeluang untuk berhasil ASI

Eksklusif 
 7,885 kali dibanding ibu yang pengetahuannya sedang.

 Sikap mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI Eksklusif, dimana ibu


 yang mempunyai sikap baik berpeluang untuk berhasil ASI Eksklusif 
 10,833 kali dibanding ibu yang sikapnya sedang.

 Perilaku mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI Eksklusif, dimana ibu 
 yang berperilaku baik berpeluang untuk berhasil ASI Eksklusif


 17,5 kali dibanding ibu yang perilakunya sedang.

5.2 Saran

Sebagai akhir dari penelitian dan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut :

Bagi peneliti selanjutnya :

 Dilakukan penelitian dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan populasi yang lebih luas.

 Perlu dilakukan penelitian dengan petugas kesehatan sebagai subyeknya, karena petugas kesehatan mungkin berpengaruh terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif.

Bagi pembuat kebijakan dan penyelenggara layanan kesehatan :

 Pemberian informasi mengenai manfaat dan cara 
 pemberian ASI yang

baik dan benar kepada ibu yang memiliki bayi dan balita melalui berbagai seminar, penyuluhan, konseling dan media.

(14)

53

suami agar turut serta mendukung pemberian ASI Eksklusif kepada anaknya, melalui media cetak, media massa dan media elektronik.

 Mengusulkan kepada Pemerintah Kota Bandung agar dibuat suatu kebijakan kepada ibu yang bekerja agar diberikan waktu dan tempat khusus untuk memerah ASI saat bekerja.

 Mengadakan pelatihan mengenai ASI kepada petugas penyuluhan kesehatan.

Bagi ibu dan calon ibu :

 Sebelum hamil / saat hamil, mencari dan membaca buku tentang ASI eksklusif.

 Mencari informasi sebanyak mungkin tentang betapa pentingnya ASI eksklusif itu. Contohnya dengan mengikuti seminar, talkshow, dan sebagainya.

(15)

54

DAFTAR PUSTAKA

Anderson DM. 2007. Dorland's Illustrated Medical Dictionary. 31st ed. Philadephia: Saunders.

Ayahbunda. 2012. “Tanda Bayi Cukup ASI”. Di unduh dari http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/tandatanda.bayi.cuk up.asi/001/001/1804/1/4, 20 Agustus 2013.

Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia. 2010. Menyusui: Sepuluh Langkah Menuju Sayang Bayi. Diunduh darihttp://aimi-asi.org/tag/10-lmkm/, 15 Juni 2013. Bandung. Syaifudin, Drs. H. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa

Keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Diunduh dari

http://www.lusa.web.id/anatomi-dan-fisiologi-payudara/, 21 Agustus, 2013. Bramirus Mikail. 2012. Masih Minim, Dukungan Bagi Keberhasilan Menyusui.

Jakarta. Diunduh dari www.kompas.com, 18 Agustus 2013.

Depkes RI. 2001. Modul Manajemen Laktasi Depkes Tahun 2001.

Departemen Kesehatan. 2002. Panduan 13 Dasar Gizi Seimbang. Departemen Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat. Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Depkes : Jakarta.

Departemen Kesehatan. 2004. Ibu Berikan ASI Eksklusif Baru Dua Persen. www.depkes.go.id/index.php. Departemen Kesehatan RI. Depkes : Jakarta. Departemen kesehatan. 2011. Banyak Sekali Manfaat ASI bagi Bayi dan Ibu.

Departemen Kesehatan RI. Depkes: Jakarta.

Guyton & Hall. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta : EGC. Infobunda. 2008, “Manfaat pemberian ASI untuk bunda”. www.artikelinfobunda.

7 Agustus 2013.

Kepmenkes. 2004. Tentang Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Secara Eksklusif pada Bayi di Indonesia. Jakarta.

(16)

55

National Health and Medical Research Council, 2012. “information for health

workers.” Diunduh dari http://www.nhmrc.gov.au/guidelines/publications/n56,

20 Agustus 2013.

Notoatmodjo, S., 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta. Jakarta.

Noveri A. 2012. Dukungan Bidan Dalam Pemberian ASI Eksklusif Di Desa Sumbersari Kecamatan Ngampel, Kendal. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

RISKESDAS. 2010. Badan Penelitian dan Perkembangan Kesehatan Kementrian

Kesehatan RI. Di unduh dari

http://www.litbang.depkes.go.id/sites/download/buku_laporan/lapnas_riskesda s2010/Laporan_riskesdas_2010.pdf. 5 Agustus 2013.

Rosida G. 2013.Pengaruh Karakteristik, Pengetahuan, dan Sikap Ibu menyusui Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Munte Kabupaten Karo Tahun 2013. Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan.

Roesli. U. 2010. Penurunan Angka Kematian Bayi. Di unduh dari http://www.ferron-pharma.com/id/content/penurunan-angka-kematian-bayi. 20 Agustus 2013.

UNICEF. 2006. Breastfeeding saves lives of 30.000 Indonesian children yearly. http://www.unicef.org/indonesia/Breastfeeding_release_English_(1).pdf.,8 Mei 2008.

Wibowo D, Prayana W. 2009. Anatomi Tubuh Manusia. Singapore : Elsevier. World Health Organization.EvidencefortheTenSteps to Successful Breastfeeding.

Geneva: World Health and Development; 1998.

World Health Organization. The Optimal Duration of Exclusive Breastfeeding, WHO, Geneva, Swaitzerland, 2001.

World Health Organization. En-gendering’ the Millennium Development Goals (MDGs) on Healt. Departemen of Gender and Women‟s Health, 2003.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa selisih rerata peningkatan perkembangan motorik halus sebelum dan setelah dilakukan intervensi permainan edukatif jenis

dilakukan di sekolah adalah menghu-bungkan kegiatan PJAS ini dengan beberapa mata pelajaran yang berkaitan. Misalnya, pelajaran IPA berkaitan dengan kesehatan tubuh

Pasal 245: Barang siapa dengan sengaja mengedarkan mata uang atau uang kertas yang dikeluarkan oleh Negara atau Bank sebagai mata uang atau uang kertas asli dan

Dampak yang nantinya akan terjadi pada saat permasalahan belum bisa ditangani adalah debit air dalam sistem irigasi yang ada saat ini akan berkurang dan mempengaruhi

191 Karena sulitnya mencari rumah yang memenuhi kriteria di atas dan selama sampel dapat mewakili populasi maka jumlah sampel yang dapat diambil sebanyak 10 dengan jumlah

Berdasarkan penjelasan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Inflasi dan Indeks Harga Saham Gabungan terhadap Net Asset

Alat yang dirancang sudah sesuai dengan yang diharapkan, di mana cermin solatube dapat bergerak sesuai dengan sudut yang ditentukan melalui pendeteksian cahaya

Proses objektifikasi yang dilakukan oleh Soekarno adalah menampilkan sosok perempuan dalam bentuk stereotipe seperti kaum lemah, kaum bodoh, kaum singkat pikiran,