• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Interior Panti Asuhan Putri Dan Daycare Dengan Konsep Mutualisme Kupu-Kupu Dan Bunga.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Interior Panti Asuhan Putri Dan Daycare Dengan Konsep Mutualisme Kupu-Kupu Dan Bunga."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Sumber daya alam Indonesia yang berlimpah tidak mempengaruhi kemajuan negara karena kemajuan negara tidak hanya dari sumber daya alam namun adanya kesatuan antara sumber daya alam dan sumber daya manusia, namun pada saat ini banyak sekali anak-anak yang sejak kecil tidak mendapat perhatian khusus sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan anak menjadi dewasa. Hal tersebut berpengaruh pula terhadap sumber daya manusia di Indonesia, maka perlu adanya lembaga khusus yang dapat menampung anak-anak yang kurang perhatian sehingga dapat tumbuh menjadi manusia yang berguna. Salah satu lembaga yang dapat mengatasi hal tersebut adalah Panti asuhan dan juga daycare.

Anak-anak panti asuhan dan daycare memiliki kebutuhan masing-masing yang terkait satu sama lain sehingga dapat dijadikan suatu hubungan timbal balik yang saling menguntungkan kedua belah pihak, maka dari itu konsep yang diambil adalah mutualisme kupu-kupu dan bunga. Sama seperti kupu-kupu dan bunga dalam proses penyerbukan kedua nya memiliki hubungan timbal balik yang saling menguntungkan. Melihat proses tersebut penerapan konsep sesuai dengan panti asuhan dan daycare dimana panti asuhan membutuhkan dana sedangkan

daycare membutuhkan tenaga kerja pengasuh sehingga kedua kebutuhan tersebut

dapat saling berhubungan.

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

ABSTRAK ...iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ...xi

DAFTAR TABEL ...xvi

BABI PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Gagasan Proyek ... 3

1.3 Identifikasi Masalah ... 3

1.4 Tujuan Perancangan ... 4

1.5 Sistematika Penulisan... 5

BAB II TEORI TENTANG DESAIN YANG SESUAI DENGAN PSIKOLOGI ANAK PANTI ASUHAN DAN PENITIPAN ANAK ... 6

2.1 Panti Asuhan ... 6

2.1.1 Standar Umum Panti Asuhan ... 6

2.1.2 Pengertian Panti Asuhan ... 7

2.1.3 Anak-anak Panti Asuhan ... 7

2.1.4 Jenis-Jenis Panti Asuhan ... 8

2.1.5 Sifat pelayanan panti asuhan ... 10

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

2.2.1 Perkembangan masa Anak-anak akhir ... 10

2.2.2 Remaja... 11

2.2.3 Remaja panti asuhan ... 13

2.2.4 Perkembangan kepribadian remaja panti asuhan ... 14

2.2.5 Kebutuhan psikologis remaja panti asuhan ... 15

2.3 Merencana Kamar Anak dan Remaja ... 16

2.3.1 Usia 6-8 tahun ... 16

2.3.2 Usia 9-12 tahun ... 16

2.3.3 Usia 13-17 tahun ... 16

2.4 Karakter Warna ... 17

2.4.1 Karakter Warna Pada Bunga Mawar... 21

2.5 Antropometri anak ... 22

BAB III PANTI ASUHAN PUTRI ... 30

3.1 Deskripsi Proyek ... 30

3.1.2 Site Plan ... 31

3.1.3 Analisa Fisik... 33

3.1.4 Analisa bangunan ... 36

3.1.5 Analisa fungsional atau analisa program ... 37

3.1.6 Job description ... 37

3.1.7 Program Kegiatan... 43

3.1.8 Sirkulasi Pengguna ... 44

3.1.9 Kebutuhan Ruang atau Fasilitas Ruang Panti Asuhan ... 45

3.1.10 kebutuhan Ruang untuk Daycare ... 58

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

3.2.1 Latar belakang ... 59

3.2.2 Sejarah………...… ... 59

3.2.3 Tugas dan Fungsi ... 60

3.2.4 Sasaran ... 60

3.2.5 Program ... 60

3.2.6 Fasilitas ... 62

3.2.7 Sarana dan Prasarana... 62

3.2.8 Tahap Pelayanan ... 63

3.2.9 Syarat Penerima Manfaat ... 64

3.2.10 Kerjasama ... 64

3.3 Tema ... 65

3.4 Konsep... 66

3.4.1 Konsep Bentuk ... 69

3.4.2 Konsep Warna ... 70

3.4.3 Konsep Pencahayaan ... 75

3.4.4 Konsep Material ... 76

3.4.5.Konsep Pola ... 77

3.5 Bubble Diagram Kedekatan Ruang ... 78

3.5.1 Bubble Diagram lantai 1 (panti asuhan)... 78

3.5.2 Bubble Diagram lantai 2 (panti Asuhan) ... 78

3.5.3 Bubble Diagram lantai 1 (Daycare) ... 79

3.5.4 Bubble Diagram lantai 2 (Daycare) ... 79

3.6 Zoning ... 80

3.6.1 Zoning lantai 1 ... 80

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

3.7 Bloking ... 81

3.7.1 Bloking lantai1 ... 81

3.7.2 Bloking Lantai 2 ... 81

BAB IV DESKRIPSI PROYEK ... 82

4.1 Deskripsi Umum Proyek ... 82

4.1.1 Gedung A ... 82

4.1.2 Gedung B ... 83

4.1.3 Gedung C ... 84

4.1.4 Gedung D ... 87

4.1.5 Gedung E ... 89

4.1.6 Gedung F ... 89

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 93

5.1 Simpulan ... 93

5.1.1 Perancangan Panti Asuhan Putri dan Daycare... 93

5.2 Saran ... 94

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tinggi badan anak perempuan usia 0-18 tahun ... 22

Gambar 2.2 Berat badan anak perempuan usia 0-18 tahun ... 23

Gambar 2.3 Tinggi mata anak dalam posisi berdiri usia 0-18 tahun ... 23

Gambar 2.4 Lebar bahu anak usia 0-18 tahun ... 23

Gambar 2.4 Tinggi selangkang anak usia 0-18 tahun ... 24

Gambar 2.5 Tinggi Pinggang anak usia 0-18 tahun ... 24

Gambar 2.6 Jangkauan vertikal anak usia 0-18 tahun... 24

Gambar 2.7 Jangkauan bentangan anak usia 0-18 tahun ... 25

Gambar 2.8 Ukuran tangan anak ... 25

Gambar 2.9 Panjang kaki anak usia 0-18 tahun ... 25

Gambar 2.10 Lebar kaki anak usia 0-18 tahun ... 26

Gambar 2.11 Tinggi lutut anak pada posisi duduk usia 0-18 tahun ... 26

Gambar 2.12 Tinggi duduk anak usia 0-18 tahun ... 26

Gambar 2.13 Rentang panggul anak pada posisi duduk usia 0-18 ... 27

Gambar 2.14 Tinggi mata anak pada posisi duduk usia 0-18 tahun ... 27

Gambar 2.15 Jarak pantat-lutut anak pada posisi duduk 0-18 tahun ... 27

Gambar 2.16 Jarak pantat-tumit anak pada posisi duduk usia 0-18 ... 28

Gambar 2.17 Kedalaman bidang kerja anak pada posisi duduk usia 0-18 tahun .. 28

Gambar 2.18 Tinggi bidang kerja anak pada posisi berdiri usia 0-18 tahun ... 28

Gambar 2.19 tinggi bidang kerja anak pada posisi duduk 0-18 tahun ... 29

Gambar 2.20 Kedalaman bidang kerja anak pada posisi berdiri usia 0-18 tahun . 29 Gambar 3.1 Site plan ... 31

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

Gambar 3.3 Tampak depan ... 32

Gambar 3.4 Area parkir... 32

Gambar 3.5 Ruang tamu ... 32

Gambar 3.6 Ruang staff ... 32

Gambar 3.7 Ruang Aula ... 32

Gambar 3.8 Lapangan ... 32

Gambar 3.9 Ruang makan ... 32

Gambar 3.10 Dapur ... 32

Gambar 3.11 kupu-kupu ... 67

Gambar 3.12 penyerbukan oleh kupu-kupu ... 69

Gambar 3.13 penyerbukan oleh kupu-kupu ... 69

Gambar 3.14 kupu-kupu dan bunga ... 69

Gambar3.15 kupu-kupu dan bunga ... 69

Gambar 3.16 Ruang tamu ... 70

Gambar 3.17 Ruang tamu ... 70

Gambar 3.18 Ruang tamu ... 70

Gambar 3.19 Dapur ... 70

Gambar 3.20 Ruang makan ... 70

Gambar 3.21 Ruang tamu ... 70

Gambar 3.22 Ruang keluarga ... 70

Gambar 3.23 Kamar anak ... 70

Gambar 3.24 Ruang tamu ... 70

Gambar 3.25 Bunga Putih ... 71

Gambar 3.26 bunga kuning ... 71

(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

Gambar 3.28 Bunga Pink ... 71

Gambar 3.29 Bunga Merah ... 72

Gambar 3.30 Bunga hijau ... 72

Gambar 3.31 Bunga Ungu... 72

Gambar 3.32 Bunga orange... 72

Gambar 3.33 Ruang anak-anak ... 73

Gambar 3.34 Aula ... 73

Gambar 3.35 Kamar tidur ... 73

Gambar 3.36 Ruang anak ... 73

Gambar 3.37 Ruang makan ... 73

Gambar 3.38 Kamar tidur ... 73

Gambar 3.39 ruang santai ... 73

Gambar 3.40 Kamar tidur ... 73

Gambar 3.41 Dapur ... 73

Gambar 3.42 Ruang anak ... 75

Gambar 3.43 Ruang keluarga ... 75

Gambar 3.44 Skylight ... 75

Gambar 3.45 Ruang keluarga ... 76

Gambar 3.46 Ruang keluarga ... 76

Gambar 3.47 Ruang tamu ... 76

Gambar 3.48 vinyl ... 76

Gambar 3.49 vinyl ... 76

Gambar 3.50 Parquet ... 76

Gambar 3.51 kayu ... 76

(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha

Gambar 3.53 Karpet ungu ... 76

Gambar 3.54 Karpet Pink ... 77

Gambar 3.55 Karpet Kuning ... 77

Gambar 3.56 Karpet hijau ... 77

Gambar 3.57 keramik biru ... 77

Gambar 3.58 Keramik putih ... 77

Gambar 3.59 Keramik biru ... 77

Gambar 3.60 Kaca ... 77

Gambar 3.61 Gypsum ... 77

Gambar 3.62 Bubble diagram lantai 1 (panti asuhan)... 78

Gambar 3.63 Bubble diagram lantai 2 (panti asuhan) ... 78

Gambar 3.62 Bubble diagram lantai 1 (daycare) ... 79

Gambar 3.63 Bubble diagram lantai 2 (daycare) ... 79

Gambar 3.64 Zoning lantai ... 80

Gambar 3.65 Zoning lantai 2 ... 80

Gambar 3.66 Bloking lantai 1 ... 81

Gambar 3.67 Bloking lantai 2 ... 81

Gambar 4.1 Denah gedung A.. ... 83

Gambar 4.2 Denah khusus lantai 2 (gedung B, C, dan D) ... 84

Gambar 4.3 denah ruang makan panti asuhan ... 85

Gambar 4.4 Potongan ruang makan ... 85

Gambar 4.5 Perspektif ruang makan ... 86

Gambar 4.6 Denah ruang belajar lantai... 86

Gambar 4.7 Potongan ruang belajar lantai 2 ... 87

(10)

xv Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4.9 Potongan ruang komputer, pelatihan daycare ... 88

Gambar 4.10 Denah ruang tidur lantai 2 ... 88

Gambar 4.11 Potongan tidur lantai 2 ... 89

Gambar 4.12 Potongan ruang perpustakaan... 89

Gambar 4.13 denah daycare lantai 1 ... 90

Gambar 4.14 Potongan daycare lantai 1 ... 90

Gambar 4.15Perspektif Artshop ... 91

Gambar 4.16 Perspektif Ruang belajar daycare ... 91

Gambar 4.17 Denah ruang tidur daycare lantai 2 ... 92

(11)

xvi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Table.1 Tabel analisa site………..36

Tabel. 2 Analisa Bangunan………37

Tabel. 3 kegiatan anak panti asuhan………...………43

Tabel . 4 Flow Sirkulasi Anak………44

(12)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bagi negara berkembang seperti Indonesia, kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) sangat penting untuk membantu kemajuan dalam berbagai bidang. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas SDM adalah dengan membantu generasi penerus bangsa yang lebih baik. Untuk itu perhatian pada anak-anak harus lebih ditingkatkan, karena bagaimanapun masa depan Indonesia ada di tangan mereka. Hal ini membuat peneliti tertarik untuk memberikan kontribusi sesuai bidang ilmu yang saat ini ditekuni pada anak-anak yang akan menjadi penerus generasi saat ini.

Kenyataan yang terjadi di lapangan bahwa jumlah anak-anak yang terlantar semakin meningkat, sementara hanya sebagian kecil dari mereka (kira-kira 15%) yang mampu ditampung di panti asuhan, baik swasta maupun pemerintah. Realitas juga menunjukan bahwa mereka yang beruntung (diasuh di panti asuhan) saja menunjukkan perkembangan kepribadian dan penyesuaian sosial yang kurang memuaskan, dapat dibayangkan keadaan yang lebih memprihatinkan lagi pada anak-anak terlantar yang belum terjangkau penanganan dari pihak yang berwenang.

(13)

2 Universitas Kristen Maranatha Peneliti mencoba membuat desain sebuah Panti Asuhan untuk anak yatim piatu. Definisi dari anak yatim piatu sendiri adalah Maternal orphan (anak yatim) anak-anak berusia di bawah 18 tahun yang mana ibu atau mungkin bapaknya telah meninggal dunia (termasuk anak yatim piatu). Pada Umumnya anak-anak yatim memiliki perasaan kesepian, sendiri, merasa tidak ada yg memperhatikan dan kurang kasih sayang. Maka dari itu tempat mereka tinggal dan bertumbuh harus lebih diperhatikan dan bisa menanggulangi perasaan-perasaan yang dimiliki anak-anak tersebut sehingga pertumbuhan anak-anak menjadi dewasa tidak terganggu, tempat yang bisa menampung mereka, memberikan ketrampilan dan mampu mandiri untuk bekal mereka di masa depan salah satunya adalah panti asuhan. Maka dari itu panti asuhan harus dibangun sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan dan bisa membuat anak-anak yatim piatu tersebut tinggal nyaman di panti asuhan, sehingga mereka bisa bertumbuh dan berkembang menjadi generasi yang dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di Indonesia.

Disamping permasalahan anak yatim piatu, ada pula masalah mengenai anak-anak dengan orang tuanya yang tidak memiliki cukup waktu untuk selalu menjaga dan mengasuh anak-anaknya karena pekerjaan. Sehingga anak-anak mereka kurang diperhatikan dan itu pun dapat menjadi masalah dalam proses perkembangan anak menjadi dewasa. Lingkungan yang salah dan informasi-informasi yang buruk tanpa bimbingan orang tua akan sangat berpengaruh buruk bagi perkembangan anak. Bahkan pada saat ini sering sekali terdengar adanya kekerasan pada anak oleh suster atau pembantu pada saat orang tua pergi bekerja, dan jika hal tersebut terjadi tanpa sepengetahuan orang tua akan sangat berpengaruh pada perkembangan anak.

(14)

3 Universitas Kristen Maranatha dititipkan di panti asuhan selama orang tuanya sibuk bekerja. Selama anak-anak panti asuhan merawat dan menjaga anak-anak, mereka mendapat pengawasan dari para tenaga psikologi yang profesional.

Untuk anak-anak panti asuhan yang telah siap bekerja nantinya akan dibantu disalurkan menurut kemampuan masing-masing anak yang dimiliki dan dilatih selama di panti asuhan. Sehingga anak-anak panti asuhan tersebut menjadi sumber daya manusia yang siap untuk membantu Indonesia menjadi Negara yang lebih maju. Berdasarkan atas alasan-alasan di atas, maka diusulkan suatu fasilitas panti asuhan yang tedapat pelatihan-pelatihan untuk anak panti asuhan dan memiliki tempat penitipan anak bagi orang tua yang tidak memiliki banyak waktu untuk anak-anak nya.

1.2 Gagasan Proyek

Proyek ini merupakan penggabungan dari sebuah Panti Asuhan dengan tempat penitipan anak bagi anak yang orang tuanya tidak memiliki banyak waktu untuk mengasuh anaknya karena pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan. Untuk membuat panti asuhan seperti yang dijelaskan diatas maka dibutuhkan lokasi yang dekat dengan kota atau di pusat kota agar masyarakat lebih mudah menjangkau panti asuhan ini. Lokasi panti asuhan juga sebaiknya dekat dengan sekolah-sekolah untuk memudahkan berjalannya kegiatan panti asuhan.

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di jabarkan di atas, maka masalah dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Bagaimana menerapkan program ruang pada panti asuhan dan daycare sehingga fungsi yang ada di dalamnya dapat terpenuhi.

2. Bagaimana menerapkan disain panti asuhan yang dapat membuat penghuni panti asuhan dapat hidup mandiri.

(15)

4 Universitas Kristen Maranatha 1.4 Tujuan Perancangan

Dari identifikasi masalah yang ada maka tujuan dari perancangan ini adalah untuk:

1. Mengatur pembagian ruang semaksimal mungkin dan melakukan penggabungan ruang yang memiliki fungsi sejenis sehingga seluruh kebutuhan ruang dapat dipenuhi.

2. Membuat disain panti asuhan yang membuat anak panti asuhan dapat hidup mandiri.

3. Membuat disain panti asuhan dengan warna-warna dan bentuk yang menarik sesuai dengan konsep mutualisme kupu-kupu dan bunga

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk dapat memberikan gambaran mengenai perancangan ini dapat disusun sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang masalah, gagasan proyek, identifikasi masalah, Tujuan perancangan, dan sistematika penulisan.

BAB II Teori tentang disain yang sesuai dengan psikologi anak panti asuhan dan penitipan anak.

Berisi tentang literatur yang dilakukan oleh penulis berdasarkan data yang telah diperoleh yaitu landasan teori, standaritas bangunan yang sesuai dengan kebutuhan yang berasal dari buku-buku, majalah, wawancara dan internet.

BAB III Deskripsi Panti Asuhan Sosial Putra Maranatha Bala Keselamatan

Berisi tentang deskripsi objek studi, analisa fisik, analisa fungsional, dan ide implementasi pada objek studi.

BAB IV Desain

(16)
(17)

93 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Pada perancangan panti asuhan putri sebaiknya menggunakan konsep yang memberikan kesan ceria, semangat dan lembut sehingga anak-anak panti asuhan tidak merasa jenuh dan merasa tertekan di dalam panti asuhan. Konsep disain dibuat dengan warna-warna yang dapat membuat psikologis anak-anak dalam panti asuhan menjadi ceria dan semangat namun tetap lembut karena perancangan panti asuhan dikhususkan untuk perempuan. Pada perancangan daycare disain daycare perlu adanya ruangan-ruangan khusus untuk kesehatan dan konseling bagi anak-anak sehingga dalam mengasuh anak-anak daycare dapat terarah dengan bantuan para ahli. Selain itu untuk merancang daycare diperlukan konsep warna yang bermacam-macam dengan warna yang lembut, konsep warna berpengaruh besar dalam perancangan daycare.

5.1.1 Perancangan Panti Asuhan Putri dan Daycare

Panti asuhan dan daycare merupakan tempat dimana anak-anak melakukan aktifitas bersama namun dari latar belakang yang berbeda sehingga dalam merancang disain untuk panti asuhan dan daycare perlu adanya keseimbangan sehingga tidak akan terjadi kesenjangan sosial diantara kedua kelompok anak yang berasal dari dua latar belakang yang berbeda sehingga proses anak menjadi dewasa tidak akan terhambat.

Untuk merancang sebuah panti asuhan putri dirancang dengan konsep yang ceria, semangat dan lembut sehingga pandangan orang tentang panti asuhan yang kumuh dan tidak nyaman dapat berubah.

(18)

94 Universitas Kristen Maranatha dengan karakter dari panti asuhan dan daycare. Selain itu konsep bentuk dan warna dapat disesuaikan dengan kupu-kupu juga bunga.

5.2 Saran

(19)

95 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, E. 1981. Developmental Psychology, A Life Span Approach New Delhi: McGraw- Hill.

John W, Santrock. 1998. Adolescence. Boston : McGraw-Hill.

Dra. T .Sutjihati S. Pengantar Psikologi Perkembangan, Bandung: 48-70

Wirania Swasty. A-Z Warna Interior Rumah Tingga., Griya Kreasi, Jakarta: 42-74 Sandjaya, Imelda. 1997. Kamar Anak dan Remaja. PT. Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta: 13-43

Referensi

Dokumen terkait

Anak di luar nikah yang lahir tanpa perkawinan yang sah tidak dapat diberikan perlindungan melalui itsbat nikah, karena tidak memiliki dasar hukum untuk

Dan pada lingkaran kedua atau di sebut dengan produk nyata atau produk fisik yang menjelaskan komponen apa saja yang mendukung kegiatan inti atau produk inti

Menurut Dewan Pertimbangan Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) tahun 1999, standar praktik keperawatan merupakan komitmen profesi keperawatan dalam

Hidrodinamika sistem resirkulasi berhubungan dengan sistem filter yang digunakan, debit air yang keluar dari media budidaya akan mempengaruhi waktu tinggal limbah nutrien

Sebuah perusahaan yang melakukan kegiatan penjualan hasil produksi atau penyerahan barang yang dilakukan oleh badan usaha yang bergerak dibidang industri serta badan usaha lainnya

Pertumbuhan ikan lele dumbo yang diperoleh pada perlakuan pemberian tepung daun jaloh dalam penelitian ini tergolong rendah berbanding dengan ikan nila dengan

PENGEMBANGAN TES TERTULIS PADA MATERI PENGANTAR KIMIA MENGGUNAKAN MODELTRENDS IN INTERNATIONAL MATHEMATICS AND SCIENCE STUDY(TIMSS).. Universitas Pendidikan Indonesia |

(1) Pemberian pengurangan PKB dan BBN-KB (ganti nama kepemilikan) berlaku terhadap Wajib Pajak yang tidak atau belum membayar PKB atau STNK sudah mati untuk masa 1 (satu) tahun