IRFAN AHRIADI 105720424313
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR 2017
IRFAN AHRIADI 105720424313
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada jurusan manajemen Fakulatas Ekonmi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassr
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR 2017
Moh. Aris Pasigai dan Muh. Nur Rasyid.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif Sedangkan berdasarkan sumbernya, penelitian ini menggunakan data primer yaitu data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri melalui pembagian kuesioner kepada responden dalam hal ini adalah pelanggan pada toko Procomp Makassar dengan sampel sebanyak 30 responden. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala model likert. Data yang diperoleh diolah dengan analisis statistik deskriptif.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 20.
Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh nilai a dan b,di mana = 44,123 dan = 0,642 , sehingga persamaan regersi dampak diskon terhadap minat pelanggan pada toko Procomp adalah ′ = 44,123 + 0,642 . Jika skor optimal X= 30, maka nilai Y sebesar 63,383. Nilai tersebut memberi arti bahwa jika diskon ditingkatkan hingga skor optimal (30) maka skor minat pelanggan akan meningkat sebesar 63,383 (dari skor optimal 75). Hal tersebut memberi gambaran bahwa semakin sering diskon diberikan oleh toko Procomp semakin tinggi pula minat pelanggan pada toko tersebut. Hasil analisis selanjutya menunjukkan nilai koofesien determinan sebesar 0,351.nilai tersebut memberi arti bahwa kontribusi diskon terhadap minat pelanggan sebesar 35,1%. Sementara 64,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam variabel yang diteliti.
Kata Kunci: Diskon, Minat Pelanggan
iii
iv
hidayahnya sehingga penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Diskon Terhadap Minat Pelanggan Di Toko Procomp Makassar Computer City Pengayoman Kota Makassar” dapat terselesaikan.
Salawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad saw., teladan terbaik sepanjang zaman, sosok pemimpin yang paling berpengaruh sepanjang sejarah kepemimpinan, sosok yang mampu mengangkat deraja manusia dari lembah kemaksiatan menu jualam yang mulia, yang dengannya manusia mampu berhijrah dari satu masa yang tidak mengenal peradaban menuju kepada satu masa yang berperadaban.
Disadari sepenuhnya, bahwa penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak dan selayaknya menyampaikan terimah kasih sebesar- besarnya atas bantuan dan andil dari mereka semua, baik materil maupun moril.
Untuk itu, terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahman Rahim. SE., MM selaku rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM selaku dekan fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Moh. Aris Pasigai, SE.,MM selaku ketua jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar sekaligus sebagai pembimbing I.
iv
5. Bapak/Ibu dosen Universitas Muhammadiyah Makassar telah banyak memberi ilmu kepada penulis.
6. Teman-teman seperjuangan yang tidak sempat penulis sebut satu persatu atas segala waktu dan kebersamaannya baik dalam suka dan duka selama perkuliahan.
7. Staf Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberi pelayanan yang baik kepada penulis.
8. Kepada Pimpinan Toko Procomp Makassar yang telah memberi ijin peneliti untuk melakukan penelitian.
Ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada Ibunda dan Ayahanda tercinta dan keluarga besar penulis atas segala curahan kasih sayang dan dukungannya kepada penulis selama ini.
Mengingat keterbatasan kemampuan yang penulis miliki, maka penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi in masih jauh dari kesempurnaan, walaupun demikian penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-piihak yang membutuhkannya.Amin ya rabbal alamin
Makassar, Mei 2017 Penulis
vi
ABSTRAK ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
A. Harga dan Diskon... 6
1. Pengertian Harga ... 6
2. Metode Penetapan Harga ... 12
3. Pengertian Diskon ... 13
B. Minat Pelanggan ... 17
C. Pemasaran Jasa ... 22
D. Penelitian Terdahulu ... 26
E. Kerangka Pikir ... 27
F. Hipotesis ... 28
vii
C. Populasi dan sampel ... 29
1. Populasi ... 29
2. Sampel ... 30
D. Defenisi Opersional Variabel ... 30
E. Metode Pengumpulan Data ... 31
1. Metode Dokumentasi ... 31
2. Metode Angket ... 31
F. Metode Analisis Data ... 32
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 35
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 38
A. Hasil Penelitian ... 38
B. Pembahasan ... 46
BAB VI PENUTUP ... 50
A. Kesimpulan ... 50
B. Saran ... 50
DAFTAR PUSTAKA ... 51
viii
3.1 Definisi operasional Variabel... 30
3.2 Koefisien Interpretasi ... 33
5.1 Deskripsi Responden Berdasarkan pekerjaan ... 37
5.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelaminnya ... 38
5.3 Hasil Analisis Deskriptif Diskon Pada Toko Procomp... 40
5.4 Hasil Analisis Deskriptif Minat Pelanggan Pada Toko Procomp ... 42
5.5 Hasil Analisis Regresi Diskon Terhadap Minat Pelanggan Pada Toko Procomp ... 44
5.6 Koefisien Determinasi ... 45
ix
4.1 Computer City ... 34
5.1 Persentase Responden Beradasrkan pekerjaannya... 38
5.2 Persentase Responden Beradasrkan Jenis Kelaminnya ... 39
5.3 Diagram hasil analisis per indikator variabel diskon ... 41
5.4 Hasil analisis per indikator variabel minat... 43
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan pengetahuan dan teknologi pada saat ini membawa perubahan terhadap pola hidup pelanggan. Perubahan pola hidup pelanggan dikarenakan tuntutan zaman yang semakin maju dan berkembang. Semakin berkembangnya pengetahuan dan teknologi, setiap pelanggan harus bisa mengimbangi perkembangan yang berdampak pada kebutuhan hidupnya.
kebutuhan hidup yang beranekaragam membuat pelanggan lebih teliti dalam proses pemenuhan kebutuhan hidup. Pemenuhan kebutuhan sangat penting diperhatikan, pemenuhan kebutuhan seperti kebutuhan primer yang terdiri dari papan, pangan, dan sandang tidak dapat dihindari. Kebutuhan hidup yang beranekaragam membuat pelanggan berprilaku selektif dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya.
Dewasa ini perhatian terhadap dampak diskon terhadap minat pelanggan semakin besar. Persaingan yang semakin ketat khususnya untuk jasa servis laptop pada Computer City Pengayoman Kota Makassar, dimana banyak toko yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan, menyebabkan seiap toko yang menyediakan jasa servis laptop harus menempatkan orientasi diskon sebagai tujuan utama dan diyakini sebagai kunci utama untuk memenangkan persaingan.
Untuk menghadapi persaingan ini memaksa perusahaan untuk berorientasi pada kegiatan pemasaran. Kegiatan yang dilakukan perusahaan harus memilki
1
daya tarik dibanding toko pesaing. Sehingga dapat dikatakan bahwa pemasaran memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan perusahaan di dalam meningkatkan penjualan.
Agar tujuan perusahaan untuk meningkatkan hasil penjualan tercapai maka perusahaan harus mempunyai cara-cara atau metode-metode yang digunakan sebagai pedoman terutama dalam bidang pemasaran. Strategi pemasaran adalah cara yang paling tepat dalam upaya meningkatkan penjualan, caranya ialah dengan menetapkan harga, promosi serta saluran distribusi, terhadap barang dan jasa yang bisa memberikan kepuasan kepada pelanggan.
Dari beberapa strategi pemasaran tersebut di atas, kebijakan harga dalam hal ini adalah pemberian diskon merupakan bagian yang penting serta berpengaruh terhadap peningkatan minat pelanggan. Potongan harga dapat menambah serta mempengaruhi pelangga terhadap nilai pada barang atau jasa yang sedang diedarkan di pasaran. Kegiatan ini mendorong dan mengarahkan pelanngan untuk mengunjungi perusahaan atau toko yang lebih murah dengan kualitas yang bagus, sehingga jumlah pelanggan akan meningkat sesuai tujuan yang diharapkan, selain itu pula pemberian diskon kepada pelanggan maupun pada saat pembelian atau pada saat menggunakan jasa dalam skala yang lebih besar sedikit banyak akan dapat menambah bahkan mempertahankan minat pelanggan untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan perusahaan.
Dengan adanya kebijakan harga dalam hal ini adalah diskon yang diberikan oleh perusahaan diharapkan pendapatan akan dapat ditingkatkan. Agar
perusahaan dapat menggunakan diskon secara efektif, maka sebelum mengadakan kegiatan tersebut hendaknya diadakan suatu perencanaan yang baik dengan memperhatikan segala faktor yang berkaitan dengan kebijakan harga sehingga apa yang dilaksanakan dapat berhasil dengan baik. Tentu saja hal ini harus disesuaikan dengan maksud dari periklanan yang dapat menarik pelanggan yang nantinya membuat minat pelanggan untuk menggunakan jasa yang ditawarkan oleh toko atau perusahaan tersebut.
Computer City adalah salah satu pusat penjualan dan servis laptop, komputer, printer, maupun kamera yang beralam di Jalan Pengayoman Makassar.
Toko Procomp Makassar merupakan salah satu dari sekian banyak toko yang menyedian jasa servis komputer maupun laptop. Adapun jenis kerusakan yang dapat ditangani oleh jasa servis pada Computer City sangat beragam di antaranya:
a. Kerusakan Network Port 1. Kerusankan jaringan kabel
2. Kerusakan perangkat lunak atau software 3. Kerusakan motherboard
b. Kerusakan Processor Laptop, diantaranya:
1. Kerusakan memori 2. Kerusakan motherboard 3. Kerusakan processor
c. Kerusakan screen invertor laptop d. Kerusakan inverter laptop
e. Kerusakan speaker lapotop, dan lain sebagainya.
Dari banyaknya jenis kerusakan pada laptop maupun komputer membuat jumlah pelanggan yang menggunakan jasa servis komputer maupun laptop pun cukup banyak. Namun karena jumlah toko yang menyediakan jasa servis kompter dan laptop juga cukup banyak membuat persaingan antar toko penyedia jasa servis sangat tinggi. Hal tersebut tentunya menjadi tantangan untuk setiap toko agar memiliki nilai saing yang mampu menarik minat pelanggan.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk mengukur dampak diskon terhadap minat pelanggan, sehingga judul penelitian ini adalah
“Pengaruh diskon Terhadap Minat Pelanggan Di Toko Procomp Makassar COMPUTER CITY Pengayoman Kota Makassar”
B. Rumusan Masalah
Beradasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, apakah diskon memiliki dampak yang positif terhadap minat pelanggan pada Toko Procomp Makassar Computer City Pengayoman Kota Makassar?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar dampak diskon terhadap minat pelanggan pada Toko Procomp Makassar Computer City Pengayoman Kota Makassar.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Praktisi
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan kapada pihak penyedia jasa dalam menerapkan diskon dalam penjualan jasa.
2. Bagi Akademisi
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi atau kajian bagi penelitian-penelitian berikutnya mampu memperbaiki dan menyempurnakan kelemahan dalam penelitian ini.
BAB II
TINJAUN PUSTAKA A. Harga dan Diskon
1. Pengertian Harga
Harga merupakan suatu nilai yang dibuat untuk menjadi patokan nilai suatu barang. Menurut (Philip Kotler & Kevin Lane keller, 2009:67)
“Harga adalah salah satu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan
pendapatan, elemen lain menghasilkan biaya. Harga merupakan elemen termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan, fitur produk, saluran, dan bahkan komunikasi membutuhkan banyak waktu”.
Sedangkan menurut (Alma, 2007): harga merupakan sebuah nilai yang ditentukan untuk suatu barang maupun jasa yang ditentukan dengan uang.
Pendapat lain menurut (Tjiptono, 2007:151) menyebutkan bahwa Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan.
Sedangkan menurut (Philip Kotler & Gary Armstrong, 2001) pengertian harga adalah
“Sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa atau jumlah dari nilai yang ditukar pelanggan atas manfaat-manfaatkarena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut”.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa harga adalah seperangkat keputusan atau tindakan yang dilakukan oleh perusahaan dalam menetapkan nilai suatu barang dan jasa yang ditukarkan dengan sejumlah uang atau alat tukar
6
dimana berdasarkan nilai tersebut seseorang atau perusahaan bersedia melepaskan barang atau jasa yang dimiliki oleh pihak lain.
Peranan harga tak lepas dari proses jual beli suatu produk atau jasa. Harga membantu pelanggan untuk menentukan seseorang akan membeli barang/jasa atau tidak. Suatu perusahaan menentukan nilai untuk mendapatkan laba dari produk yang dijual perusahaan tersebut. Untuk menentukan harga suatu produk atau jasa, ada beberapa dasar yang harus dipertimbangkan. (Machfoedz, 2005)mengatakan:
penetapan suatu harga dapat dipengaruhi oleh faktor internal yang terdiri dari tujuan perusaan dalam memasarkan produk, strategi yang dipakai oleh perusahaan dalam memasarkan produk, biaya yang dikeluarkan preusahaan untuk memproduksi dan memasarkan produk dan pembiayaan karyawan serta metode yang dipakai perusaan untuk memasarkan produk dan faktor eksternal yang dapat dilihat dari model pasar yang akan dituju produk, persaingan harga dengan produk lain, serta lingkungan yang akan menjadi sasaran produk tersebut.
Penetapan harga suatu produk atau jasa tergantung dari tujuan perusahaan atau penjual yang memasarkan produk tersebut. Penetapan harga memiliki tujuan yaitu:
1. Penetapan harga suatu produk memiliki tujuan untuk mecapai target perusahaan untuk memperoleh penghasilan serta memdapatkan target investasi yang sudah ditentukan prosentase keuntungannya, sehingga untuk memenuhi hal tersebut diperlukan adanya penetapan harga pasti dari suatu produk yang telah diproduksi perusahaan.
2. Fungsi penetapan harga yang kedua merupakan hal yang harus diperhatikan untuk kestabilan harga suatu produk.
3. Penetapan harga dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan produk dalam peredaran pasar, sehingga produk tetap dapat bertahan dipasaran.
4. Penetapan harga harus dilakukan untuk mencegah terjadiya persaingan dengan perusaan lain yang memiliki produk yang hampir sama.
5. Perusahaa menetapkan harga untuk menentukan laba yang akan didapat oleh perusahaan agar perusahaan tetap dapat memproduksi suatu barang yang akan dipasarkan. (Machfoedz, 2005).
Berbeda halnya dengan Menurut Tjiptono (2007:35), ada 4 hal yang menjadi tujuan penetapan harga, yaitu:
1. Tujuan berorientasi pada laba. Ini didasarkan pada asumsi teori ekonomi klasik yang menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba yang maksimum. Dalam kondisi persaingan yang ketat dan serba kompleks penerapannya sangat sulit untuk dilakukan.
2. Tujuan berorientasi pada volume. Tujuan ini berorientasi pada volume, dimana harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan, nilai penjualan, ataupun untuk menguasai pangsa pasar. Misalnya:
biaya operasional perbaikan keyboard untuk satu laptop tidak berbeda jauh dengan biaya pemasangan keyboard untuk lima laptop.
3. Tujuan berorientasi pada citra. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra perusahaan. Sebaliknya, harga rendah dapat dipergunakan untuk membentuk citra nilai tertentu.
4. Tujuan stabilisasi harga. Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri.
5. Tujuan-tujuan lainnya. Penetapan harga dapat juga bertujuan untuk mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau menghindari campur tangan pemerintah.
Hampir sependapat dengan Tjiptono di atas, Menurut Kotler dan Keller (2009:76), ada lima tujuan utama dalam menetapkan harga :
1. Kemampuan bertahan.
Perusahaan mengejar kemampuan bertahan sebagai tujuan utama mereka jika mereka mengalami kelebihan kapasitas, persaingan ketat, atau keinginan pelanggan yang berubah.Selama harga menutup biaya variabel dan biaya tetap maka perusahaan tetap berada dalam bisnis.
2. Laba saat ini maksimum
Banyak perusahaan berusaha menetapkan harga yang akan memaksimalkan laba saat ini. Perusahaan memperkirakan permintaan dan biaya yang berasosiasi dengan harga alternatif dan memilih harga yang menghasilkan laba saat ini, arus kas, atau tinkat pengembalian atas investasi maksimum.
3. Pangsa Pasar Maksimum
Perusahaan percaya bahwa semakin tinggi volume penjualan, biaya unit akan semakin rendah dan laba jangka panjang semakin tinggi. Perusahaan menetapkan harga terendah mengasumsikan pasar sensitif terhadap harga.
Strategi penetapan harga penetrasi pasar dapat diterapkan dalam kondisi:
a. Pasar sangat sensitif terhadap harga dan harga yang rendah merangsang pertumbuhan pasar.
b. Biaya produksi dan distribusi menurun seiring terakumulasinya pengalaman produksi.
c. Harga rendah mendorong persaingan aktual dan potensial.
4. Market Skiming Pricing
Perusahaan mengungkapkan teknologi baru yang menetapkan harga tinggi untuk memaksimalkan memerah pasar dimana pada mulanya harga ditetapkan tinggi dan secara perlahan turun seiring waktu. Skiming pricing digunakan dalam kondisi sebagai berikut :
a. Terdapat cukup banyak pembeli yang permintaan saat ini yang tinggi.
b. Biaya satuan memproduksi volume kecil tidak begitu tinggi hingga menghilangkan keuntungan dari mengenakan harga maksimum yang mampu diserap pasar.
c. Harga awal tinggi menarik lebih banyak pesaing kepasar.
d. Harga tinggi mengkomunikasikan citra produk yang unggul 5. Kepemimpinan kualitas produk.
Banyak merek berusaha menjadi “kemewahan terjangkau” produk atau jasa yang ditentukan karakternya oleh tingkat kualitas anggapan, selera dan statusyang tinggi dengan harga yang cukup tinggi agar tidak berada diluar jangkauan pelanggan.
Dalam menetapkan harga suatu produk dan jasa, perusahan perlu mempertimbangkan dua faktor berikut:
a. Faktor internal perusahaan. Faktor ini berasal dari dalam perusahaan, meliputi:
1. Tujuan Pemasaran Perusahaan
Semakin jelas tujuan suatu perusahaan, semakin mudah pula perusahaan tersebut dalam menetapkan harganya. Tujuan tersebut dapat berupa maksimalisasi keuntungan masa sekarang, untuk kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar yang besar, dan meraih kepemimpinan dalam hal kualitas produk, dan lain-lain.
2. Strategi Bauran Pemasaran
Harga merupakan salah satu alat bauran pemasaran yang digunakan perusahaan dalam mencapai tujuan pemasarannya. Perusahaan juga seringkali menempatkan produk mereka melalui harga, dimana harga dalam hal ini menjadi factor ysng menentukan pasaran produk, persaingan, dan rancangan produk.
3. Biaya
Biaya menjadi dasar harga yang dapat ditetapkan perusahaan terhadap produknya agar tidak mengalami kerugian.
4. Pertimbangan Organisasi
Perusahaan-perusahaan menetapkan harga dengan berbagai cara. Dalam perusahaan kecil, harga seringkali ditetapkan oleh manajemenn puncak, dan bukan oleh departemen pemasaran atau penjualan. Dalam perusahaan besar, penetapan harga biasanya ditangani oleh manajer-manajer divisi ataupun lini produk.
b. Faktor eksternal perusahaan . Faktor ini berasal dari luar perusahaan, meliputi:
1. Pasar dan Permintaan
Sebelum menetapkan harga, seorang pemasar harus memahami hubungan antara harga dengan pasar dan permintaan atas produknya. Apakah pasar tersebut termasuk ke dalam pasar persaingan sempurna, persaingan monopolistik, oligopolistik, maupun monopoli murni.
2. Persaingan
Kebebasan perusahaan dalam menentukan harga itu bergantung pada jenis pasar yang berbeda-beda.
2. Metode Penetapan Harga
Perusahaan memilih metode penetapan harga yang mencakup satu atau lebih dari tiga pertimbangan ini. Menurut Kotler dan Keller (2009:83) metode penetapan harga, berikut penjelasannya :
1. Penetapan Harga Markup
Metode penetapan harga paling mendasar adalah menambah markup Standar ke biaya produk. Sampai saat ini penetapan harga markup masih populer karena penjual dapat menentukan biaya jauh lebih mudah daripada memperkirakan permintaan, kemudian harga cenderung sama dan persaingan harga terminimalisasi ketika perusahaan dalam industri mengunakan metode ini, dan te rakhir banyak orang merasa bahwa penetapan harga biaya plus lebih adil bagi pembeli dan penjual.
2. Penetapan harga tingkat pembelian sasaran
Perusahaan menentukan harga yang akan menghasilkan tingkat pengembalian atas investasi sasarannya.
3. Penetapan harga nilai anggapan
Nilai anggapan terdiri dari beberapa elemen seperti citra pembeli akan kinerja produk, kemampuan penghantaran dari saluran, kualitas jaminan, dukungan pelanggan, dan atribut yang kurang dominan seperti reputasi pemasok, ketepercayaan dan harga diri.
4. Penetapan harga nilai
Metode yang menciptakan harga murah kepada pelanggan untuk menarik perhatian pelanggan dengan tidak mengabaikan kualitas produk perusahaan.
5. Penetapan harga going-rate
Perusahaan mendasarkan sebagian besar harganya pada harga pesaing, mengenakan harga yang sama, lebih mahal atau lebih murah dibandingkan harga pesaing utama.
6. Penetapan harga jenis lelang
Penetapan harga jenis lelang dilakukan untuk membuang persediaan lebih atau barang bekas.
3. Pengertian Diskon
Dalam transaksi jual beli jasa selalu melibatkan dua pihak yaitu pihak pelanggan sebagai pihak penerima barang dan pihak pemberi jasa sebagai pihak yang memenuhi keinginan pelanggan. Sebelum transaksi terjadi kedua belah
pihak harus mencapai kesepakatan mengenai harga beserta syarat-syarat lainnya, termasuk di dalamnya mengenai diskon. Diskon merupakan salah satu cara yang digunakan perusahaan untuk menarik minat pelanggan untuk melakukan transaksi.
(Soemarso, 2002: 162). juga menjelaskan bahwa “Diskon atau potongan tunai (cash discount) adalah diskon yang diberikan apabila pembayaran dilakukan lebih cepat dari jangka waktu kredit.” Di lain pihak (Simamora, 2000:154) mengemukakan bahwa “Diskon adalah potongan tunai (cash discount) yang ditawarkan kepada para pelanggan yang membeli barang-barang dagangan secara kredit.” Menurut (Sunjana, 2005: 252): “Diskon adalah potongan terhadap harga penjualan yang telah disetujui apabila pembayaran dilakukan dalam jangka waktu yang lebih cepat dari jangka waktu kredit, diskon adalah potongan tunai dipandang dari sudut penjual.”
Dalam praktek dunia usaha saat ini, terdapat berbagai macam diskon atau diskon yang digunakan oleh perusahaan untuk menarik minat pelanggan dan merangsang adanya pembayaran dengan segera. Seperti yang dikemukakan oleh (Kotler, 2002:162) diskon antara lain terdiri dari :
1) Diskon Tunai, yaitu penurunan harga bagi pembeli yang segera membayar tagihan. Contoh yang lazim adalah, “2/10, neto 30”, yang berarti bahwa pembayaran akan jatuh tempo dalam 30 hari dan bahwa pembeli tersebut dapat mengurangkan 2 persen dengan membayar tagihan tersebut dalam 10 hari.
2) Diskon Kuantitas, yaitu penurunan harga bagi orang yang membeli dalam jumlah besar. Contoh yang lazim adalah “$10 per unit dibawah 100 unit; $9 per unit untuk 100 unit atau lebih”. Diskon kuantitas harus ditawarkan sama untuk pelanggan dan tidak boleh melebihi penghematan biaya yang diperoleh penjual. Diskon tersebut dapat ditawarkan untuk masing-masing pesanan yang dilakukan atau untuk jumlah unit yang dipesan selama kurun waktu tertentu.
3) Diskon Fungsional, diskon (juga disebut diskon dagang), ditawarkan produsen kepada anggota-anggota saluran perdagangan jika mereka melakukan fungsi tertentu, seperti menjual, menyimpan, atau melakukan pencatatan. Produsen harus menawarkan diskon fungsional yang sama dalam masing-masing saluran.
4) Diskon Musim, yaitu penurunan harga untuk orang yang membeli barang atau jasa di luar musim. Hotel, motel, dan perusahaan penerbangan menawarkan diskon musim pada masa-masa penjualan yang lambat.
Penawaran diskon mempunyai efek yang positif terhadap persepsi pelanggan dalam konteks hubungan antara nilai produk dengan penawaran. Pada teori transaction utility disebutkan bahwa dua tipe nilai dapat dihasilkan melalui diskon harga. Pertama, diskon dapat menghasilkan acquisition utility atau nilai standar ekonomi dengan cara menurunkan jumlah uang yang harus dibayarkan dan pelanggan tetap mendapatkan keuntungan yang sama dari produk tersebut.
Yang kedua diskon dapat menimbulkan transaction utility yang dimana pelanggan akan membandingkan harga yang telah diberikan diskon dengan reference price yang ia miliki sebelumnya. Tujuan diadakannya diskon menurut Nitisemito yang dikutip oleh Arif Isnaini adalah:
1. Mendorong pembeli untuk membeli dalam jumlah yang besar sehingga volume penjualan diharapkan akan bisa naik. pemberiandiskon akan berdampak terhadap pelanggan, terutama dalam pola pembelian pelanggan yang akhirnya juga berdampak terhadap volume penjualan yang diperoleh perusahaan.
2. Pembelian dapat dipusatkan perhatiannya pada penjual tersebut, sehingga hal ini dapatmenambah atau mempertahankan langganan penjual yang bersangkutan .
3. Merupakan sales servise yang dapat menarik terjadinya transaksi pembelian.(Isnaini, Model dan Starategi Pemasaran)
Menurut Anne Ahira, dalam peneraannya strategi diskon tidak dilakukan secara serampangan atau pada sembarang kondisi. Langkah atau kebijakan ini menyangkut beberapa kondisi, diantaranya:
1. Rendahnya Permintaan Pasar
Kondisi ini bisa berupa rendahnya tingkat konsumsi masyarakat akibat rendahnya pendapatan ataupun terjadinya krisis ekonomi sehingga menyebabkan lesunya sektor riil. Seperti halnya dengan hukum ekonomi, rendahnya demand atau permintaan pasar terhadap suatu produk akan mendorong terjadinya penurunan harga. Pada kondisi semacam ini penurunan harga merupakan konsekuensi logis dari kondisi pasar yang ada. Sehingga pengertian diskon sebagai langkah menurunkan harga merupakan keharusan yang dilakukan pengusaha agar tetap bertahan, bukan suatu strategi bisnis.
Ketika diskon diberikan melalui trik promosi yang memikat sehingga berhasil
mengkondisikan pasar sekaligus merangsang masyarakat untuk membeli, itu baru bisa disebut strategi bisnis yang cukup jitu.
2. Persaingan Harga
Suatu bisnis tentu tidak terlepas dari masalah persaingan. Berkumpulnya sejumlah usaha sejenis di suatu wilayah akan mendorong meningkatnya persaingan yang terjadi. Indikator yang paling mudah untuk memenangkan pertarungan adalah dengan menerapkan harga yang lebih rendah dibanding pesaing lain. Apabila ada satu usaha yang memulai dengan menurunkan harga produk, maka akan memancing pengusaha lainnya untuk berlaku sama, yaitu dengan menurunkan harga atau memberikan diskon yang lebih besar. (Athira)
B. Minat Pelanggan
Minat merupakan salah satu aspek psikologis yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap perilaku dan minat juga merupakan sumber motivasi yang akan mengarahkan seseorang dalam melakukan apa yang mereka lakukan.
Menurut (Simamora, 2000) minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan dengan sikap. Individu yang berminat terhadap suatu objek akan memiliki kekuatan atau dorongan untuk melakukan serangkaian tingkah laku untuk mendekati atau mendapatkan objek tersebut. Minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku dalam sikap mengkonsumsi atau menggunakan layanan jasa. Menurut Kinner dan Taylor minat membeli adalah merupakan bagian dari komponen perilaku pelanggan dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan
responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan (Husein:45)
Minat (intention) merupakan suatu kecenderungan untuk melakukan tindakan terhadap obyek, minat terkait dengan sikap dan perilaku. Minat dianggap sebagai suatu “penangkap” atau perantara antara faktor-faktor motivasional yang mempengaruhi perilaku, minat juga mengindikasikan seberapa keras seseorang mempunyai kemauan untuk mencoba. Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang direncanakan seseorang untuk melakukan sesuatu dan minat berhubungan dengan perilaku.
Minat pelanggan tumbuh karena suatu motif berdasarkan atribut-atribut sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya dalam menggunakan suatu pelayanan jasa, berdasarkan hal tersebut maka analisa mengenai bagaimana proses minat dari dalam diri pelanggan sangat penting dilakukan.
Minat memiliki sifat dan karakter khusus sebagai berikut:
1. Minat bersifat pribadi (individual), ada perbedaan antara minat seseorang dan orang lain.
2. Minat menimbulkan efek diskriminatif.
3. Erat hubungannya dengan motivasi, mempengaruhi dan dipengaruhi motivasi.
4. Minat merupakan sesuatu yang dipelajari, bukan bawaan lahir dan dapat berubah tergantung pada kebutuhan, pengalaman, dan mode.
Adapun faktor-faktor yang meliputi minat sebagai berukut:
1. Kebutuhan fisik, sosial, dan egoitis.
2. Pengalaman.
Proses keputusan pelanggan dalam membeli produk dan jasa akan dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu: (a) kegiatan pemasaran yang dilakukan pleh produsen dan lembaga lainnya, (b) faktor perbedaan individu pelanggan, (c) faktor kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternative, pembelian, dan keputusan pelanggan.
Gambar 2.1. Model lima tahap proses membeli
Pada gambar 2.1 di atas menunjukkan proses lima tahap yang dilalui pelanggan : pengenalan masalah, mencari informasi, beberapa penilaian alternatif, membuat keputusan membeli, dan perilaku setelah membeli. (Kotler P. , 2009:212) Model ini menekankan bahwa proses membeli dimulai jauh sebelum tindakan membeli itu dan mempunyai konsekuensi yang panjang setelah membeli.
Hal ini mendorong para pemasar untuk memusatkan perhatiannya pada proses membeli daripada keputusan membeli.
Pengenalan
kebutuhan Pencarian
Informasi Evaluasi
Alternatif
Keputusan pembelian Prilaku
pasca pembelian
a. Pengenalan Masalah (Problem Recognition)
Proses membeli dimulai dengan pengenalan masalah atau kebutuhan. Pembeli menyadari suatu perbedaan antara keadaan sebenarnya dan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan itu dapat digerakkan oleh rangsangan dari dalam diri pembeli atau dari luar. Suatu kebutuhan dapat meuncul karena rangsangan dari luar. Para pemasar perlu mengenal berbagai hal yang dapat menggerakkan kebutuhan atau minat tertentu dalam pelanggan.
b. Pencarian Informasi
Seorang pelanggan yang mulai tergugah minatnya mungkin akan atau mungkin tidak mencari informasi yang lebih banyak lagi. Jika dorongan pelanggan adalah kuat, dan obyek yang dapat memuaskan kebutuhan itu tersedia, pelanggan akan membeli obyek itu. Jika tidak, kebutuhan pelanggan akan mengendap dalam ingatannya.
c. Penilaian Alternatif
Model yang paling baru tentang proses evaluasi pelanggan adalah orientasi kognitif, yakni memandang konumen sebagai pembuat pertimbangan mengenai produk terutama berlandaskan pada pertimbangan yang sadar dan rasional.
d. Keputusan Membeli
Tahap penilaian keputusan menyebabkan pelanggan membentuk pilihan mereka diantara beberapa merek yang tergabung dalam perangkat pilihan.
Pelanggan, meungkin juga membentuk suatu maksud membeli. (Kotler P. , 2009)
Setelah membeli suatu produk atau jasa, pelanggan akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidak puasan. Kepuasan pasca pembelian, kepuasan pembeli adalah sebuah fungsi dari pada jauh dekatnya produk menurut harapan pelanggan dan pandangan prestasi. Jika produk tersebut memenuhi harapan, pelanggan akan merasa puas, jika produk itu di bawah tingkat yang diharapkan, pelanggan tidak merasa puas. Pelanggan membentuk pengharapan- pengharapan mereka berdasarkan pada pesan-pesan yang mereka peroleh dari para penjual, teman-temannya, dan sumber informasi lainnya. Teori ini menganjurkan bahwa para penjual perlu mengemukakan secara terus terang dan jujur tentang prestasi produk atau jasa sehingga para pembeli mengalami kepuasan.
Sedangkan menurut (Athira) menjelaskan kecenderungan seseorang menunjukkan minat terhadap suatu produk atau jasa dapat dilihat berdasarkan ciri- ciri :
1. Kemauan untuk mencari informasi terhadap suatu produk atau jasa Konsumen yang memiliki minat, memiliki suatu kecenderungan untuk mencari informasi lebih detail tentang produk atau jasa tersebut, dengan tujuan untuk mengetahui secara pasti bagaimana spesifikasi produk atau jasa yang digunakan, sebelum menggunakan produk atau jasa tersebut.
2. Kesediaan untuk membayar barang atau jasa Konsumen yang memiliki minat terhadap suatu produk atau jasa dapat dilihat dari bentuk pengorbanan yang
dilakukan terhadap suatu barang atau jasa, konsumen yang cenderung memiliki minat lebih terhadap suatu barang atau jasa akan bersedia untuk membayar barang atau jasa tersebut dengan tujuan konsumen yang berminat tersebut dapat menggunakan barang atau jasa tersebut.
3. Menceritakan hal yang positif Konsumen yang memiliki minat besar terhadap suatu produk atau jasa, jika di tanya konsumen lain, maka secara otomatis konsumen tersebut akan mencitrakan hal yang positif terhadap konsumen lain, karena konsumen yang memiliki suatu minat secara eksplisit memiliki suatu keinginan dan kepercayaan terhadap suatu barang atau jasa yang digunakan.
4. Kecenderungan untuk merekomendasikan Konsumen yang memiliki minat yang besar terhadap suatu barang, selain akan menceritakan hal yang positif, konsumen tersebut juga akan merekomendasikan kepada orang lain untuk juga menggunakan barang atau jasa tersebut, karena seorang yang memiliki minat yang besar terhadap suatu barang akan cenderung memiliki pemikiran yang positif terhadap barang atau jasa tersebut, sehingga jika ditanya konsumen lain, maka konsumen tersebut akan cenderung merekomendasikan kepada konsumen lain.
C. Pemasaran Jasa
Pemasaran jasa merupakan penghubung antara organisasi/ perusahaan dengan para pelanggan. Penghubung yang dimaksud disini ialah semua pihak dari manajemen puncak hingga karyawan non-manajerial mengenai janji-janji yang
dibuat kepada pelanggan dan janji tersebut harus dijaga dengan cara selalu membangun hubungan yang baik dengan pelanggan.
Pemasaran jasa memiliki sejumlah perbedaan dengan pemasaran barang yang sudah dikenal pada umumnya, oleh karena itu pengertian pemasaran jasa yang baik perlu didukung dengan pengertian mengenai jasa itu sendiri. Sejumlah ahli tentang jasa telah berupaya untuk merumuskan pengertian jasa yang
beragam. Adapun beberapa pengertian jasa tersebut:
Menurut (Philip Kotler & Kevin Lane keller, 2009) jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang secara prinsip tidak berwujud dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan. Produksi jasa tidak dapat terikat atau tidak terikat pada suatu produk fisik.
Sedangakan menurut Lupiyoadi dalam (Kotler P. , 2009), mengungkapkan jasa merupakan aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau kontruksi, yang umumnya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah (misalnya, kenyamanan, hiburan, kesenangan, atau kesehatan) atau pemecahan atas masalah yang dihadapi oleh pelanggan.
Menurut Mudrick, dkk dalam (Yazid, 2008:3), mendifinisikan jasa dari sisi penjualan dan konsumsi secara kontras dengan barang. “Barang adalah suatu objek yang tangible yang dapat diciptakan dan dijual atau digunakan setelah
selang waktu tertentu. Sedangkan jasa adalah intangible (seperti kenyamanan, hiburan, kecepatan, kesenangan, dan kesehatan) dan perishable (jasa tidak mungkin disimpan sebagai persedian yang siap dijual atau dikonsumsi pada saat diperlukan). Jasa diciptakan dan dikonsumsi secara simultan.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa jasa merupakan tindakan atau kegiatan yang mencakup semua aktifitas yang outputnya berupa kinerja (hasil) yang diterima oleh pelanggan. Dimana antara pelanggan dan produsen (pihak pemberi jasa) mempunyai keterkaitan satu sama lain, hal tersebut dapat terlihat dalam nilai tambah value yang diberikan oleh produsen (pihak pemberi jasa) kepada pelanggan.
Menurut (Tjiptono, 2005:15-18) menyebutkan karakteristik pokok pada jasa sebagai berikut:
1. Intangibility
Jasa berbeda dengan barang. Jasa bersifat intangible, artinya tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, dicium, atau didengar sebelum dibeli. Konsep intangible ini sendiri memiliki dua pengertian yaitu:
a. Sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasa.
b. Sesuatu yang tidak mudah didefinisikan, diformulasikan, atau dipahami secara rohaniah.
2. Inseparability
Jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan dari produk yang telah dihasilkan. Karakteristik ini disebut juga inseparability (tidak dapat
dipisahkan) mengingat pada umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Dalam hubungan penyedia jasa dan pelanggan ini, effektivitas individu yang menyampaikan jasa merupakan unsur penting.
3. Variability
Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan nonstandardized out-put, artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut dihasilkan.
4. Perishability
Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Dengan demikian apabila suatu jasa tidak digunakan, maka jasa tersebut akan berlalu begitu saja
Sedangkan menurut Payne dalam (Jasfad, 2012:6) karakteristik jasa yaitu sebagai berikut:
1. Tidak berwujud.
Jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud. Artinya, jasa tidak dapat dilihat, dirasakan/dicicipi, atau disentuh, seperti yang dapat dirasakan dari suatu barang.
2. Tidak dapat dipisahkan. Jasa umumnya dihasilkan dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan, dengan partisipasi konsumen dalam proses tersebut. Artinya, konsumen harus berada di tempat jasa yang dimintanya sehingga konsumen melihat dan ikut “ambil bagian” dalam proses produksi tersebut.
3. Heteregonitas
Jasa merupakan variabel nonstandard dan sangat bervariasi. Artinya, karena jasa itu berupa suatu unjuk kerja, tidak ada hasil jasa yang sama walaupun dikerjakan oleh satu orang. Hal ini dikarenakan oleh interaksi manusia (karyawan dan konsumen) dengan segala perbedaan harapan dan persepsi yang menyertai interaksi tersebut.
4. Tidak tahan lama.
Jasa tidak mungkin disimpan dalam persediaan. Artinya, jasa tidak bisa disimpan, dijual kembali kepada orang lain, atau dikembalikan kepada produsen jasa, di mana konsumen membeli jasa tersebut.
Computer City merupakan salah satu pusat pemasaran barang beruapa laptop maupun kompter dan jasa yang berada di Sulawesi Selatan tepatnya di kota Makassar. Pemasaran yang dimaksud adalah pemasaran berupa jasa perbaikan komputer, laptop printer dan sejenisnya. Toko Procomp Makassar adalah salah satu toko yang menyediakan penjualan jasa berupa perbaikan laptop dan komputer.
D. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Judul
Penelitian Nama
Peneliti Model
Peneliti Hasil
Penelitian Hubungan Penelitian Hubungan Atribut dan
Promosi Terhadap Minat Pelanggan Pada KFC cabang Alauddin
Nurlina
(2006) Analisis
Korelasi Atribut dan Promosi pada KFC cabang Alauddin
Peneliti sama- samamengakaji mengenai
berhubungan dengan minat pelanggan.
minat pelanggan Pengaruh Promosi
terhadap Minat Pembelian Mobil Pada PT. Toyota Kalla
M.Syakir (2009)
Analisis
Regresi Promosi yang ditawarkan berpengaruh terhadap minat pembelian Mobil pada PT. Toyata Kalla
Peneliti sama- samamengkaji mengenai minat pelanggan
Pengaruh diskon terhadap minat pembelian produk HP merek Samsung di Toko Krion Masamba
Rahmat
(2009) Analisis
Regresi Diskon yang
ditawarkan Toko Krion berpengaruh terhadap peningkatan minat
pembelian HP merek
Samsung
Peneliti sama- samamengkaji mengenai minat
E. Kerangka Pikir
Salah satu bagian dari promosi penjualan adalah diskon. Diskon adalah pengurangan harga produk dari harga normal dalam periode tertentu. Kebijakan diskon tersebut akan berdampak pada volume penjualan. Volume penjualan adalah jumlah unit yang terjual dari suatu produk dan ditetapkan pada suatu periode tertentu.
Volume penjualan akan meningkat apabila minat pelanggan meningkat, sehingga dalam penelitian ini akan mengukur dampak dari diskon terhadap minat pelanggan. Toko Procomp Makassar adalah toko yang menyediakan penjualan jasa dalam hal ini adalah jasa servis laptop maupun komputer sehingga untuk
mengukur dampak diskon terhadap minat pelanggan menggunakan indikator sebagai berikut:
a. Untuk diskon sebagai variabel independen (X) diukur melalui diskon tunai, diskon kuantitas dan diskon fungsional.
b. Untuk minat pembeli sebagai variabel dependen (Y) diukur melalui kesediaan untuk membayar barang atau jasa, menceritakan hal yang positif dan kecenderungan untuk merekomendasikan.
Sehingga kerangka pikir penelitian adalah sebagai berikut:
Gambar 2.2. kerangka pikir penelitian
F. Hipotesis
Adapun hipotesis dalam penelitian yaitu diduga bahwa diskon memiliki dampak positif terhadap minat pelanggan pada toko Procomp Makassar Computer City Pengayoman Kota Makassar.
Diskon 1. Tunai, 2. Kuantitas 3. Fungsional
Minat Pelanggan
1. Kesediaan untuk membayar barang atau jasa
2. Menceritakan hal yang positif
3. Kecenderungan untuk
merekomendasikan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Adapun lokasi penelitian ini dilaksanakan pada toko Procomp Makassar yang berada pada Computer City Jalan Pengayoman No 27, Masale Panakkukang Kota Makassar. Sementara waktu peneliian diperkirakan akan dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2017.
B. Jenis dan Sumber Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif. Sedangkan berdasarkan sumbernya, penelitian ini menggunakan data primer yaitu data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri melalui pembagian kuesioner kepada responden dalam hal ini adalah pelanggan pada toko Procomp Makassar.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan subyek penelitian. Menurut Sugiyono populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi
29
juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan yang berkunjung pada toko Procomp Makassar selama bulan Maret-April 2017.
2. Sampel
Pemilihan dan penetapan sampel dilakukan oleh peneliti berdasarkan waktu penelitian peneliti. Hal ini berarti teknik sampling pada penelitian ini menggunakan teknik sampling secara nonprobabilitas, yaitu teknik yang digunakan peneliti jika peneliti memiliki pertimbangan tertentu dalam pengambilan sampel atau penentuan sampel dengan kriteria tertentu. Kriteria yang dimaksud yaitu peneliti hanya meneliti pelanggan yang bersedia mengisi kuesioner yang diberikan (Sugiyono, 2009).
D. Definisi Operasional Variabel
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
No Variabel Defenisi Operasional Indikator 1 Diskon Diskon adalah potongan tunai
yang ditawarkan kepada para pelanggan yang membeli barang dagangan secara kredit
(Simamora)
1. Tunai, 2. Kuantitas, 3. Fungsional,
2 Minat membeli
Merupakan bagian dari komponen prilaku pelanggan dalam sikap mengkonsumsi,kecendrungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan (Kinner dan Taylor dalam Husein)
1. Kesediaan untuk membayar barang atau jasa,
2. menceritakan hal yang positif
3. kecenderungan untuk merekomendasikan
E. Metode Pengumpulan Data
1. Metode Dokumentasi
Metode dikumentasi digunakan untuk pengumpulan data mengenai jumlah populasi dan data lain yang berhubungan denganpenelitian ini.
2. Kuesioner
Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari butir-butir pernyataan yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan variabel yang akan diteliti. Kuesioner tersebut disusun berdasarkan indikator dari tiap-tiap variabel yang akan diteliti. Dalam hal ini, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner model tertutup yang terdiri dari pernyataan-pernyatan tertulis dan responden tinggal memilih alternatif yang telah disediakan. Pernyataan terebut menggunakan skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap seseorang atau sekelompok orang. Dengan menggunakan skala likert, maka setiap item instrumen dilengkapi dengan 4 pilihan, dengan skor yang digunakan dalam skala model Likert adalah 1 – 4.Yaitu:
Tidak Setuju (TS) =1 Kurang Setuju (KS) =2
Ragu (R) =3
Setuju (S) =4
Dan skor sebaliknya untuk pernyataan negative,sementara variabel minat pelanggan dengan pilihan sebagai berikut:
Sangat tidak setuju (STS) =1
Tidak setuju (TS) =2
Kurang setuju (KS) =3
Setuju (S) =4
Sangat setuju (SS) =5
F. Metode Analisis Data
Secara umum persamaan regresi linear (Tiro, 2008) dapat dirumuskan sebagai berikut:
′= + (1)
′ : nilai yang diprediksikan
: konstanta atau bila harga X = 0 : koefisien regresi
X : nilai variabel independen (minat pelanggan)
Sedangkan untuk menghitung nilai dan digunakan rumus sebagai berikut:
b = ∑ ∑ (∑ )(∑(∑ ) ) (2)
Jika terlebih dahulu dihitung koefisien b, maka koefisien a dapat pula ditentukan dengan rumus:
a = Y– b. X (3)
Keterangan:
Y = rata − rata variabel Y (diskon)
X = rata − rata variabel X (minat pelanggan) a = Konstanta
b = Koefisien arah regresi linier
Adapun untuk mengetahui tingkat keeratan dampak tersebut digunakan pedoman interpretasi koefisien antar variabel sebagaimana terlihat pada tabel 3.2 dibawah ini..
Tabel 3.2 Interpretasi koefisien
Interval koefisien Tingkat
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 100 Sangat kuat
(Sugiono, 2009:257)
Selanjutnya besarnya konstibusi dapat dilihat dari harga koefisien determinan (KD) atau R nya yaitu kuadrat dari koefisien parsial tersebut dikalikan dengan 100%
= = 100%
Keterangan :
R : nilai koefisien determinan (kontribusi antar variabel) (Riduwn, 2009:76).
Proses pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Servise Solution) versi 20.
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pusat Perbelanjaan Computer & Cervice terbesar di Kawasan Timur Indonesia Computer City terletak di Makassar ibu Kota Propinsi Sulawesi Selatan merupakan pusat bisnis Computer terbesar di kawasan Timur Indonesia, terletak dijantung kota Makassar yang bersebelahan dengan pusat perbelanjaan terbesar Mall Panakukkang.
Gambar 4.1 Computer City
Berbeda dengan pusat perbelanjaan computer yang lainnya, Computer City tidak memberikan pilihan lain untuk berbelanja kebutuhan seperti kebutuhan sandang ataupun pangan namun hanya terkhusus melayani kebutuhan Komputer dan yang berhubungan dengan IT saja. Disini pula menjadi tempat pusat service Komputer dalam segala jenis kerusakan.
35
Sejak 23 Januari 2004 sebagai ditandainya peresmian berdirinya Gedung Computer City dengan nama sebenarnya PMCC ( Panakukkang Mall Computer City ) memang menjadi Icon pusat perbelanjaan dan Jasa computer di Makassar sebagai salah satu pilihan pusat belanja grosir maupun satuan berbagai produk dan aksesories untuk gadged seperti computer PC atau laptop hingga perlengkapannya , ini karena disebabkan Computer City adalah pusat penjualan dan jasa berbasis IT yang pertama dididirikan dimakassar, dimana sebelumnya pusat-pusat penjualan dan jasa computer hanya terdapat di ruko-ruko dan berbagai rumah-rumah yang menjajakkan jasa service dan penjualan. Yang lebih spesifik lagi dan membuat unik Computer City adalah, kita dapat memperoleh barang ( Komputer &
sejenisnya-red ) mulai dari yang baru sampai dengan yang second tersedia sesuai keinginan kita.
Berbeda memang dengan pusat penjualan computer dan sejenisnya yang berada di Makssar saat ini seperti MTC dan ITTC, computer City sampai kini tetap menjaga Icon-nya sendiri untuk tidak mencampur adukkan dengan barang lain seperti pakaian atau produk makanan dan juga perkantoran, Computer city tetap mempertahankan konsistennya yang hanya menyediakan barang untuk produk computer dan sejenisnya. Disamping itu, pemilik stand / kios menurut pengelola Computer city bahwa 90% pemilik kios adalah Penduduk Pribumi dari berbagai suku di Indonesia.
Ini adalah masukan yang sangat berarti bagi Pengelolah Computer City untuk memperhatikan keluhan para Pengunjung sehingga kedepannya Computer City tidak menjadi Icon yang hanya tinggal nama seperti yang pernah terjadi pada
Mall Maricayya tahun 2005 – 2006 Jl. Sungai Saddang Makassar, Kemudian PTC tahun 2008-2009 yang terletak dia ereal Mall Panakukkang ( Sekarang menjadi sebuah hotel ) yang juga menjadi salah satu pusat penjualan computer di Makassar dan kini keduanya telah hilang tak berbekas.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan Pada toko Procomp yang berjumlah 30 orang dengan karakteristik yang berbeda-beda. Karakteristik yang dimaksud dalam penelitian ini berdasarkan pekerjaan, dan jeis kelamin responden.
a. Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Berdasarkan lampiran 3 bagian yang menggambarkan mengenai pekerjaan responden, maka deskripsi mengenai pekerjaan responden dijabarkan pada tabel 5.1 dibawah ini:
Tabel 5.1
Deskripsi Responden Berdasarkan pekerjaan
kategory Frequency Percent Cumulative
Percent
Valid
Mahasiswa 14 47,0 47,0
Karyawan Kantoran 9 30,0 77,0
Pelajar 7 23,0 100,0
Total 30 100,0
Berdasarkan tabel 5.1 di atas menunjukkan bahwa 47% atau dari 30 responden terdapat 14 responden yang berstatus Mahasiswa, 30% atau 9 responden karyawan kantoran dan 23% atau 7 responden sebagai Pelajar.
38
Gambar 5.1
Persentase Responden berdasarkan pekerjaannya
b. Deskripsi Responden Jenis Kelamin
Berdasarkan lampiran 3 bagian yang menggambarkan mengenai jenis kelamin responden, maka deskripsi mengenai jenis kelamin responden dijabarkan pada tabel 5.2 dibawah ini:
Tabel 5.2
Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frequency Percent Cumulative Percent
Valid
Laki-laki 12 40,0 40,0
Perempuan 18 60,0 100,0
Total 30 100,0
Berdasarkan tabel 5.2 di atas menunjukkan bahwa dari 30 responden terdapat 12 atau 60% responden berjenis kelamin laki-laki dan 18 atau 60%
30%
47%
23%
Frekuensi Pelanggan Berdasarkan Pekerjaan
Pegawai kantoran Mahsiswa Pelajar
responden. Sehinggan dapat disajikan dalam bentuk diagram diagram di bawah ini:
Gambar 5.2
c. Gambaran Umum Pemberian Diskon Pada Toko Procomp Makassar
Gambaran umum karakteristik dalam penelitian ini mencakup kecendrungan responden dalam hal ini adalah pelanggan pada toko Procomp yang berada di Computer City yang diukur melalui kuesioner yang mengacu pada skala model likert. Pilihan jawaban untuk pernyataan positif dari tidak pernah 1 (satu) sampai dengan nilai 4 (empat) dengan jawaban Selalu dan sebaliknya untuk pernyataan negatif. Data yang diperoleh kemudian dideskripsikan dengan menggunakan analisis deskriptif berupa rata-rata, standar deviasi, median modus, skor minimum, skor maksimum dan distribusi frekuensi. Adapun deskripsi umum variabel diskon dalampenelitian ini dijabarkan pada tabel 5.3 di bawah ini:
40%
60%
Frekuensi Pelanggan Berdasarkan Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
Tabel 5.3. Hasil Analisis Deskriptif Diskon Pada Toko Procomp Statistics
Diskon
N Valid 30
Missing 0
Mean 26,63
Median 26,50
Mode 26,00
Std. Deviation 2,09
Variance 4,38
Minimum 23,00
Maximum 30,00
Variabel diskon dalam penelitian yang dibangun atas 3 indikator dan 10 butir pernyataan dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden. Berdasarkan tabel 5.3 di atas, data yang diperoleh yakni nilai rata-rata (mean) variabel diskon pada toko Procomp sebesar 26,63 median (nilai tengah) sebesar 26,50, modus (nilai yang paling sering muncul) sebesar 26,00, standar deviasi (simpangan baku) sebesar 2,09 dan variansi sebesar 4,38.
Skor tertinggi masing-masing butir pernyataan adalah 4 (empat) dan skor terendah adalah 1 (satu), sehingga skor total yang mungkin didapatkan berkisar 10 sampai 40. Tabel 5.3. memberi gambaran bahwa skor total yang diperoleh adalah 23 sebagai skor terendah dan 30 sebagai skor tertinggi. Artinya skor tanggapan pelanggan mengenai diskon pada toko Procomp sedikit bervariasi.
Sedangkan distribusi frekuensi jawaban responden mengenai diskon pada toko Pocomp dijabarkan pada diagram di bawah ini:
Gambar 5.3. diagram hasil analisis per indikator variabel diskon
Berdasarkan diagram di atas, menunjukkan bahwa dari tiga indikator yang membangun variabel diskon terdapat 1 indikator yang tidak pernah terapkan di toko Procomp dan 2 indikator yang selalu diterapkan pada toko tersebut.
d. Gambaran Umum Minat Pelanggan Pada Toko Procomp Makassar
Gambaran umum karakteristik dalam penelitian ini mencakup kecendrungan responden dalam hal ini adalah pelanggan pada toko Procomp yang berada di Computer City yang diukur melalui kuesioner yang mengacu pada skala model likert. Pilihan jawaban untuk pernyataan positif dari sangat tidak setuju dengan nilai 1 (satu) sampai sangat setuju dengan nilai 5 (lima) dan sebaliknya untuk pernyataan negatif. Data yang diperoleh kemudian dideskripsikan dengan menggunakan analisis deskriptif berupa rata-rata, standar deviasi, median modus,
indikator 1 indikator 2 indikator 3 4
0 0
0 0 0 0
3 3
Diagram Analisis
per Indikator
Tidak Pernah Jarang Seringskor minimum, skor maksimum dan distribusi frekuensi. Adapun deskripsi umum variabel diskon dalampenelitian ini dijabarkan pada tabel 5.4 di bawah ini:
Tabel 5.4. Hasil Analisis Deskriptif Minat Pelanggan Pada Toko Procomp Statistics
Minat pelanggan
N Valid 30
Missing 0
Mean 61,23
Median 61,00
Mode 60,00
Std. Deviation 2,27
Variance 5,15
Minimum 56,00
Maximum 66,00
Sumber: Data Hasil Olahan Spss Versi 20
Variabel minat pelanggan dalam penelitian yang dibangun atas 3 indikator dan 15 butir pernyataan dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden.
Berdasarkan tabel 5.4 di atas, data yang diperoleh yakni nilai rata-rata (mean) variabel minat pelanggan pada toko Procomp sebesar 61,23 median (nilai tengah) sebesar 61,00, modus (nilai yang paling sering muncul) sebesar 60,00, standar deviasi (simpangan baku) sebesar 2,27 dan variansi sebesar 5,15.
Skor tertinggi masing-masing butir pernyataan adalah 5 (lima) dan skor terendah adalah 1 (satu), sehingga skor total yang mungkin didapatkan berkisar 15
sampai 75. Tabel 5.4 memberi gambaran bahwa skor total yang diperoleh adalah 56 sebagai skor terendah dan 66 sebagai skor tertinggi. Artinya skor tanggapan pelanggan mengenai minat mereka terhadap toko Procomp bervariasi.
Sedangkan distribusi frekuensi jawaban responden mengenai minat pelanggan pada toko Procomp dijabarkan pada diagram di bawah ini:
Gambar 5.4. hasil analisis per indikator variabel minat
Berdasarkan diagram tersebut di atas, menggambarkan bahwa dari 3 indikator yang membangun variabel minat pelanggan terdapat 2 indikator berada pada kategori tinggi dan 1 indikator berada pada kategori sedang.
e. Pengujian Hipotesis
Adapun hipotesis yang di uji dalampenelitian ini,yaitu:
Ho : Diskon tidak berdampak terhadap minat pelanggan pada toko Procomp Makassar Computer City Pengayoman Kota Makassar
indikator 1 indikator 2 indikator 3
0 0
1
0 0
3 4
6
1
diagram Analisis Indikator
Rendah Sedang Tinggi
Ha : Diskon memiliki dampak positif terhadap minat pelanggan pada toko Procomp Makassar Computer City Pengayoman Kota Makassar
Ho : ρ = 0
Ha :ρ ≠ 0
Pengujian hipotesis tersebut di atas menggunakan analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan program SPSS Versi 20. Adapun hasil yang dperoleh dari analisis regresi dijabarkan pada tabel 4.3 di bawah ini:
Tabel 5.5. Hasil Analisis Regresi Diskon Terhadap Minat Pelanggan Pada Toko Procomp
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 44,123 4,412 10,002 ,000
VAR00001 ,642 ,165 ,592 3,890 ,001
a. Dependent Variable: minat pelanggan Sumber: Data Hasil Olahan Spss Versi 20
Berdasarkan hasil analisis regresi tersebut di atas menunjukkan bahwa thitung lebih besar dari pada ttabel (3,890 > 2,042) dengan taraf kesalahan 0,05.
Dengan persamaan regresi sebesar ′ = 44,123 + 0,642 . Sedangkan untuk melihat berapa persen dampak diskon terhadap minat pelanggan ada toko Procomp dengan menggunakan analisis di bawah ini:
Tabel 5.6 Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 ,592a ,351 ,328 1,86093
a. Predictors: (Constant), Diskon
Sumber: Data Hasil Olahan Spss Versi 20
Berdasarkan model Summary di atas menunjukkan bahwa dampak diskon terhadap minat pelanggan sebesar 0,351 100% = 35,1%. Dari kedua tabel tersebut menunjukkan bahwa H0ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat dampak positif diskon terhadap minat pelanggan pada tokoh Procomp Makassar.
B. Pembahasan
1. Deskripsi Umum Variabel Diskon
Dari hasil analisis indikator pada gambar diagram 5.3 menunjukkan bahwa dari 10 butir pernyataan yang membangun variabel diskon terdapat 4 (empat) pernyataan yang berada pada kategori rendah atau tidak pernah diterapkan atau diberlakukan pada toko Procomp Makassar. Adapun butir pernyataan yang dimaksud yaitu, pelaggan mendapatkan diskon beberapa persen bila langsung melunasi biaya servis, mendapatkan diskon 1% bila membayar sebelum tanggal, dan pelanggan mendapatkan diskon tunai. dengan rendahnya butir pernyataan tersebut memberi gambbaran bahwa diskon tunai tidak pernah diterapkan pada toko Procomp Makassar.
Sedangkan terdapat 6 (enam) butir pernyataan yang berada pada kategori tinggi tau sering diberlakukan pada toko Procomp Makassar yaitu, pelanggan
mendapatkan diskon ketika membawa beberapa barang yang akan diservis, mendapatkan diskon ketika beberapa komponen-komponen laptop diganti, mendapat diskon jika membawa barang servis di atas 5 buah, setiap pelanggan mendapatkan diskon yang sama, mendapat diskon ketika merekomendasikan teman untuk berlangganan di toko Procomp dan pelanggan mendapatkan diskon bila membawa beberapa laptop yang bukan miliknya. Dengan tinggi atau seringnya butir pernyataan tersebut diberikan ke palanggan maka hal tersebut menunjukkan bahwa diskon kualitas dan diskon fungsional diterapkan pada toko Procomp Makassar.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka dapat dikatakan bahwa dari 3 indikator yang membangun variabel tersebut terdapat 1 indikator yang tidak pernah diterapkan pada toko Procomp Makassar yaitu diskon tunai. Sedangkan 2 (dua) indikator yaitu diskon kuantias dan diskon fungsional sering diterapkan atau diberikan kepada konsumen yang datang pada toko Procom Makassar.
2. Deskripsi Umum Variabel Minat Pelanggan
Dari hasil analisis indikator pada gambar diagram 5.4 menunjukkan bahwa dari 15 butir pernyataan yang membangun variabel minat pelanggan dalam menggunakan jasa servis pada toko procomp Makassar. Dari 15 butr pernyataan tersebut berda pada kategori yang bervariasi.
Untuk butir pernyataan yang berada pada kategori tinggi 11 pernyataan yaitu, berapapun harga yang ditetapkan oleh toko Procomp, pelanggan bersedia untuk membayarnya, harga yang ditawarkan toko Procomp sesuai dengan kualitas
yang dihasilkan sehingga membuat saya bersedia membayar dengan cepat, pelanggan tidak setuju dengan pernyataan “merasa malas membayar jasa servis, karena hasil yang diberikan tidak memuaskan”, pelanggan selalu membayar jasa servis tepat waktu. Dengan tingginya pernyataan tersebut membuktikan bahwa indikator pertama berada pada kategori tinggi.
Selanjutnya butir penyataan yang berada pada kategori tinggi yaitu, Procomp mempunyai kualitas kerja yang baik, jika ada yang mengajak pelanggan berpindah ke toko lain, saya akan menolaknya, meskipun biaya servis mahal, namun pelanggan tetap memilih toko Procomp, menceritakan keunggulan servis di toko Procomp kepada teman-teman yang lain. Dengan tingginya butir pernyataan tersebut menunjukkan bahwa indikator ke dua variabel minat pelanggan berada pada kategori tinggi, atau dengan kata lain pelanggan menceritakan hal positif mengenai toko Procomp Makassar.
Selanjutnya pada indikator terakhir masih terdapat pernyataan yang berada pada kategori sedang dan rendah, adapun pernyataan yang dimaksud yaitu bila ada yang bertanya mengenai tempat servis yang bagus, pelanggan merekomendasikan toko Procomp, pelanggan tidak pernah merekomendasikan toko Procomp kepada teman yang lain, meskipun terdapat jasa servis yang lebih murah, namun saya tetap merekomendasikan toko Procomp ke teman yang lain dan jika ada yang membutuhkan jasa servis laptop, pelanggan menyarankan untuk ke toko Procomp. Pernyata-pernyataan tersebut adalah pernyataan yang kurang disetujui oleh pelanggan sehinggan indikator ke 3 variabel minat pelanggan masih
berada pada kategori sedang, atau dengan kata lain kecenderungan pelanggan untuk merekomendasikan toko Procom masih perlu ditingkatkan.
3. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh nilai a dan b,di mana = 44,123 dan = 0,642 , sehingga persamaan regersi dampak diskon terhadap minat pelanggan pada toko Procomp adalah ′ = 44,123 + 0,642 . Jika skor optimal X= 30, maka nilai Y sebesar 63,383. Nilai tersebut memberi arti bahwa jika diskon ditingkatkan hingga skor optimal (30) maka skor minat pelanggan akan meningkat sebesar 63,383 (dari skor optimal 75). Hal tersebut memberi gambaran bahwa semakin sering diskon diberikan oleh toko Procom semakin tinggi pula minat pelanggan pada toko tersebut.
Hasil analisis selanjutya menunjukkan nilai koofesien determinan sebesar 0,351.nilai tersebut memberi arti bahwa kontribusi diskon terhadap minat pelanggan sebesar 35,1%. Sementara 64,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam variabel yang diteliti.
BAB VI
PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan dalam penelitian ini yaitu diskon memiliki dampak yang positif terhadap minat pelanggan pada Toko Procomp Makassar Computer City Pengayoman Kota Makassar dengan persamaan regresi ′= 44,123 + 0,642 .
B. Saran
Berdasarkan deskripsi hasil peneitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat diajukan saran untuk meningkatkan minat pelanggan pada toko Procomp Makassar yaitu kepada pihak yang berkaitan dengan toko Procomp dalam memberikan jasa servis laptop kepada pelanggan untuk lebih memperhatikan hal-hal yang dapat meningkatkan minat pelanggan mereka.
50