• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Desain Expansion Loop Pada Pipa Proses Distribusi Uap Jenuh di Perusahaan Food and Beverage

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Perencanaan Desain Expansion Loop Pada Pipa Proses Distribusi Uap Jenuh di Perusahaan Food and Beverage"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Perencanaan Desain Expansion Loop Pada Pipa Proses Distribusi Uap Jenuh di Perusahaan Food and Beverage

Mega Silvia Ayuandira 1*, George Endri Kusuma2, Ni’matut Taminah3

Program Studi D-4 Teknik Perpipaan, Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia1*

Program Studi D-4 Teknik Perpipaan, Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia 2

Program Studi D-4 Teknik Perpipaan, Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia 3

Email: [email protected]1*; [email protected]2*; [email protected]3*;

Abstract - Steam distribution on process there is a pipe that connects 2 headers. On line 250-Sch.40- A106-H13 (NEW) 2 with a temperature of 192°C and rockwool insulation with a thickness of 50 mm, saturated steam the flows. Based on DNV RP 101 the line is included in the critical line. Refers to graphic of the criteria for pipe system connected to Static Equipment nozzle in Ahmad Chamsudi’s book 2005, line 250-Sch.40-A106-H13 (NEW) 2 is included in the "C" criteria based on the temperature and pipe diameter. Expansion loop design planning to absorb expansion due to temperature changes optimally. Static stress analysis using software to ensure that design made is safe and in accordance with ASME B31.3 standards. Based on the stress analysis and budget plan (RAB) it can be seen that the most effective and efficient type of support design is the third variation of support design, namely shoes with +Y rigid force direction. This design has a stress value due to a sustain load of 7258.6 psi and a stress value due to a thermal load of 36,307 psi. Pocket condensate design is 6 in pocket diameter, 28 in pocket depth, and the distance between pocket condensate is 50 meters. Selected steam trap is of the JF5X-16 type from TLV products. After adding the pocket condensate and steam trap designs, this design has a stress value due to a sustain load of 13717.4 psi and a stress due to a thermal load of 36260.5 psi. From all the results obtained, it is necessary to calculate the estimated total cost of materials needed in this construction project and produce a total estimate of Rp. 1.978.962.600,00.

Keyword: Material cost budget plan, Pocket Condensate, Software Caesar II, Steam trap, Stress analysis, Vertical Loop.

Nomenclature

Wpipe Berat total pipa (lb/ft)

Wfluida Berat total fluida (lb/ft) OD Outside diameter (in) ID Inside diameter (in) 𝜌𝑝𝑖𝑝𝑎 Massa jenis pipa (lb/in3)

Lstress Pipe span both end limitation of stress

(ft)

Ldeflection Pipe span both end limitation of deflection (ft)

Z Section modullus (in3)

Sh Allowable tensile stress pada temperatur tinggi (psi)

W Berat total (lb/ft)

Allowable deflection (in) E Modulus elastisitas (psi) I Moment of inertia (in4) ΔL Thermal expansion (in)

C Coefficient of thermal expansion (10-

6in/in/oF)

L Panjang total pipa (ft) Tf Temperatur fluida (oF)

Tg Temperatur ground (oF) 1. PENDAHULUAN

Perusahaan food and beverage menggunakan dryer yang memanfaatkan saturated steam bersuhu 192°C dengan tekanan sebesar 13 Barg yang dialirkan melalui pipa berdiameter 10 inch dengan ketebalan insulation berupa rockwool sebesar 50 mm. Berdasarkan DNVGL-RP-D101 line tersebut termasuk kedalam critical line. Menurut grafik kriteria sistem pipa dihubungkan dengan nozzle Static Equipment [4], line 250-Sch.40- A106-H13 (NEW) 2 termasuk kedalam kriteria “C”

berdasarkan suhu dan diameter pipa. Untuk mengatasi masalah ini perlu dilakukan analisa tegangan pipa sesuai dengan ASME B31.3, mendesain expansion loop, mendesain condensate pocket, mendesain steam trap, juga menambahkan atau menggeser penyangga pada pipa tersebut agar sistem perpipaan aman pada saat kondisi operasi dan melakukan perhitungan estimasi biaya.

(2)

2. METODOLOGI 2.1 Prosedur Penelitian

Dari data desain basis proyek yang didapat sehingga diperlukan adanya analisa pada desain system perpipaan yang meliputi analisa tegangan akibat beban sustain dan beban termal [2] dengan melakukan pemodelan menggunakan software dan membandingkan hasil analisa dari tegangan system perpipaan dengan kriteria penerimaan pada standar ASME B 31.3 kemudian melakukan penentuan jenis support dengan membanding nilai tegangan code stress yang paling kecil dan di bawah starndar ASME B 31.3. Selanjutnya melakukan desain pocket condensate, steam trap, dan melakukan Analisa tegangan akibat beban sustain dan beban termal pada software untuk memastikan bahwa desain tersebut aman.

Langkah terkahir yaitu Menyusun estimasi biaya setiap desain.

2.2 Formula Matematika 2.2.1 Fleksibilitas Pipa

Perhitungan fleksibilitas pipa menggunakan persamaan sebagai berikut:

2.2.4 Tegangan Pada Pipa

Tegangan pada pipa meliputi sustain load dan thermal load. Perhitungan tegangan menggunakan software CAESAR II. Pemodelan

𝐷 ×𝑌

(𝐿−𝑈)2 ≥ 0.03 (1) pada software CAESAR II diperlukan penentuan

2.2.2 Jarak Antar Penyangga

Jarak antar support dalam kondisi both end limitation of stress dan both end limitation of deflection berdasarkan berat pipa, fluida, dan attachment dapat dihitung dengan rumus dari Handbook Sam Kanappan sebagai berikut:

node/segmen terlebih dahulu dan load case yang sesuai.

2.2.5 Pocket Condensate

Berdasarkan TLV a steam specialist company penentuan desain pocket condensate disesuaikan dengan tabel dibawah ini:

Wpipe = 𝜋 × (OD – ID)2× 𝜌 × 12 (2) Tabel 2: Design Pocket Condensate

4

Wfluida = 𝜋 × (ID)2× 𝜌

𝑝𝑖𝑝𝑎

× 12 (3)

4

Lstress = √0.33𝑍𝑆ℎ

𝑊

Ldeflection = √∆𝐸𝐼

22.5 𝑊

𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎

(4) (5) 2.2.3 Dimensi Expansion Loop

Pada Thermacor penentuan dimensi expansion loop dapat diketahui dengan formula berikut:

2.2.6 Steam Trap

Dalam memilih jenis steam trap ynag digunakan perlu mempertimbangkan persyaratan tekanan, beban kondensat dan ventilasi udara ΔL = C x L x (Tf – Tg) x 12 𝑖𝑛

𝑓𝑡 (6) telah terpenuhi, dalam pemilihan sementara.

Jika ΔL sudah ditentukan maka dapat dilanjutkan dengan mencari nilai dimensi expansion loop berdasarkan tabel 1 dan gambar 1 Thermacor berikut:

Gambar 1. Dimensi Expansion Loop

Tabel 1: Expansion Loop Size for Steel Pipe

Namun, desain sistem dan kebutuhan pemeliharaan juga akan mempengaruhi kinerja dan pemilihan.

2.2.7 Pemilihan desain efektif

Desain efektif dipilih menggunakan metode eliminasi teknis. Desain dipilih berdasarkan perhitungan tegangan, dan analisa biaya. Dari semua variabel dicari peluang tertinggi yang akan dijadikan desain efektif.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Fleksibilitas Pipa

Nilai fleksibilitas pipa didapatkan dari hasil perhitungan menggunakan persamaan (1). Dari persamaan tersebut dapat diketahui bahwa system perpipaan desain eksisting tidak cukup fleksibel untuk menyerap ekspansi akibat perubahan

(3)

temperatur yang terjadi. Hal ini dapat diketahui dari nilai fleksibilitas yang lebih dari K1 (0,061 >

0,03). Maka, sistem perpipaan ini perlu ditambah expansion loop atau expansion joint.

3.2 Allowable Pipe Span

Nilai allowable pipe span didapatkan dari hasil perhitungan menggunakan persamaan (1), (2), (3), dan (4) yang dapat dilihat pada tabel 3 berikut:

Tabel 3: Perhitungan Pipe Span

PERHITUNGAN PIPE SPAN No. Parameter Nilai Satuan

1. Limitation of Stress

26,16239 ft

7,9742 m

2. Limitation of Deflection

27,981 ft

8,5286 m

3.3 Dimensi Expansion Loop

Dimensi dari desain expansion loop tipe Three Dimensional Loop berdasakan data isometri pada line number 250-Sch.40-A106-H13 (NEW) 2yang sudah terdapat desain jalur routing pipanya. Sedangkan untuk tipe Vertical Loop ditentukan menggunakan Thermacor.

➢ Line Pipa 1

ΔL = C x L x (Tf – Tg) x 12 𝑖𝑛

𝑓𝑡

= 6,5 × 10-6 × 323 × (377,6 – 70) × 12 in/ft

= 7,5733 in

Berdasarkan Thermacor maka didapatnilai H dan W sebagai berikut:

D = 10 in H = 33 ft W = 17 ft

➢ Line Pipa 2

ΔL = C x L x (Tf – Tg) x 12 in/ft

= 6,5 × 10-6 × 216 × (377,6 – 70) × 12 in/ft

= 5,064 in

Berdasarkan Thermacor maka didapatnilai H dan W sebagai berikut:

D = 10 in H = 24 ft W = 12 ft

➢ Line Pipa 3

ΔL = C x L x (Tf – Tg) x 12 in/ft

= 6,5 × 10-6 × 172 × (377,6 – 70) × 12 in/ft

= 4,0328 in

Berdasarkan Thermacor maka didapatnilai H dan W sebagai berikut:

D = 10 in H = 18 ft W = 9 ft

➢ Line Pipa 4

ΔL = C x L x (Tf – Tg) x 12 𝑖𝑛

𝑓𝑡

= 2,50288 × 10-6 ×160 × (377,6) × 12

= 3,75 in

Berdasarkan Thermacor maka didapat nilai H dan W sebagai berikut:

D = 10 in H = 16 ft W = 8 ft

3.4 Pemmodelan Desain Expansion Loop Terdapat empat desain untuk menentukan jumlah expansion loop yang sesuai dengan desain sistem perpipaan distribusi uap jenuh. Hasil dari ke empat desain tersebut dapat diketahui bahwa tiga expansion loop merupakan jumlah yang optimal untuk sistem perpipaan distribusi uap jenuh, seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.

Tabel 4: Nilai Tegangan Akibat Beban Termal Pada Desain Expansion Loop

No. Desain Sistem Perpipaan

Expansion Stress (psi) Code

Stress

Allowable Stress 1. Eksisting 132.052,4 41.470,9 2. 1 Vertical Loop 41.488,5 33.093,6 3. 2 Vertical Loop 44.815,3 47.877,1 4. 3 Vertical Loop 31.269,5 44.848,5 5. 4 Vertical Loop 14.016,1 31.720,5 Kondisi desain expansion loop dimodelkan menggunakan software CAESAR II ditunjukkan pada gambar 2

Gambar 2. Pemodelan Expansion Loop menggunakan software CAESAR II

3.5 Penentuan Jenis Pipe Support

Penentuan jenis pipe support ini untuk menentukan support yang paling optimal untuk desain expansion loop sistem perpipaan uap jenuh. Terdapat 3 variasi jenis support yang dimodelkan menggunakan software CAESAR II 2014.

Variasi support 1 menggunakan jenis guide dengan arah gaya Rigid +Y, Rigid X dengan jumlah support sebanyak 62 support.

Variasi support 2 menggunakan jenis u-bolt dengan arah gaya Rigid Y, Rigid X dengan jumlah support sebanyak 51 support.

Variasi support 3 menggunakan jenis shoe dengan arah gaya Rigid +Y dengan jumlah support sebanyak 61 support.

3.6 Analisa Tegangan Akibat Beban Sustain Pada Desain Variasi Support

Nilai tegangan yang terjadi dihitung menggunakan software CAESAR II. Perhitungan disesuaikan dengan load case akibat sustain load.

Berikut merupakan nilai tegangan akibat beban sustain pada desain expansion loop di tiap variasi support ditunjukkan pada tabel 5.

(4)

Tabel 5: Nilai Tegangan Akibat Beban Sustain Desain Expansion Loop Pada Setiap Variasi Desain Support

No. Support Code Stress (lb/sq.in)

Allowable Stress (lb/sq.in) 1. Eksisting 39.316,8 19.922,4 2. Variasi 1 16.642,1 19.922,4 3. Variasi 2 13163,9 19.922,4 4. Variasi 3 7258,6 19.922,4 3.7 Analisa Tegangan Akibat Beban Termal

Pada Desain Variasi Support

Nilai tegangan yang terjadi dihitung menggunakan software CAESAR II. Perhitungan disesuaikan dengan load case akibat termal load.

Berikut merupakan nilai tegangan akibat beban termal pada desain expansion loop di tiap variasi support ditunjukkan pada tabel 6.

Tabel 6: Nilai Tegangan Akibat Beban Sustain Desain Expansion Loop Pada Setiap Variasi Desain Support

No. Support

Code Stress (lb/sq.in)

Allowable Stress (lb/sq.in) 1. Existing 132.052,4 41.470,9 2. Variasi 1 34.094,8 48.090,3 3. Variasi 2 42.872,8 47.725,9 4. Variasi 3 36.307 48.338,1

3.8 Desain Pocket Condensate dan Steam Trap a) Desain Pocket Condensate

Desain pocket condensate dibuat berdasarkan tabel 2. Dari table 2 tersebut dapat diketahui pipa yang berdiameter utama sebesar 10 in memiliki desain pocket condensate sebagai berikut;

Pocket Diameter = 150 mm (6 in) Pocket Depth = 700 mm (28 in)

Jarak antar pocket condensate yaitu sejauh 30-50 meter (100-160 ft).

b) Desain Steam Trap

Dalam memilih jenis steam trap ynag digunakan perlu mempertimbangkan persyaratan tekanan, beban kondensat dan ventilasi udara telah terpenuhi, dalam pemilihan sementara.

Namun, desain sistem dan kebutuhan pemeliharaan juga akan mempengaruhi kinerja dan pemilihan. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka diputuskan untuk memilih jenis free float steam trap JF5X-16, yang memiliki spesifikasi sebagai berikut:

➢ Operating Pressure Range: 16 Barg

➢ Operating Temperature Range: 240 °C

➢ Capacity: 1000 kg/h

3.9 Analisa Tegangan Desain Expansion Loop dengan Tambahan Desain Pocket condensate dan Steam Trap Pada Setiap Variasi Support

a) Analisa Tegangan Akibat Beban Sustain Nilai tegangan yang terjadi dihitung menggunakan software CAESAR II. Perhitungan disesuaikan dengan load case akibat sustain load.

Berikut merupakan nilai tegangan akibat beban sustain pada desain expansion loop dengan tambahan pocket condensate di setiap variasi support ditunjukkan pada tabel 7.

Tabel 7: Nilai Tegangan Akibat Beban Sustain Desain Expansion Loop dengan Tambahan Desain Pocket Condensate Pada Setiap Variasi Desain Support

No. Desain Sistem Perpipaan

Sustain Stress (psi) Code

Stress

Allowable Stress 1. Variasi Support 1 13717.4 19922.4 2. Variasi Support 2 13717.4 19922.4 3. Variasi Support 3 13717.4 19922.4 Nilai tegangan akibat beban sustain pada ketiga variasi support memiliki nilai code stress yang sama. Hal ini dikarenakan nilai tegangan tertinggi pada ke tiga desain ini terjadi pada node 865. Node 865 memiliki nilai code stress tertinggi yaitu sebesar 13717.4 psi. Node 865 merupakan node yang terdapat pada desain pocket condensate yang kedua. Node ini memiliki nilai tegangan yang paling tinggi di karenakan pada node ini menerima beban yang paling besar dibandingkan yang lain.

b) Analisa Tegangan Akibat Beban Termal Nilai tegangan yang terjadi dihitung menggunakan software CAESAR II. Perhitungan disesuaikan dengan load case akibat termal load.

Berikut merupakan nilai tegangan akibat beban termal pada desain expansion loop dengan tambahan pocket condensate di setiap variasi support ditunjukkan pada tabel 8.

Tabel 8: Nilai Tegangan Akibat Beban Termal Desain Expansion Loop dengan Tambahan Desain Pocket Condensate Pada Setiap Variasi Desain Support

No. Desain Sistem Perpipaan

Expansion Stress (psi) Code Stress

Allowable Stress 1. Variasi Support 1 35311.0 48113.5 2. Variasi Support 2 35384.3 48223.0 3. Variasi Support 3 36260.5 48325.6 Hasil Analisa tegangan akibat beban termal dari ke tiga desain tersebut dapat diketahui bahwa ke tiga desain tersebut dapat dikatakan aman karena tegangan yang terjadi pada ketiga desain tersebut di bawah standar ijin ASME B 31.3.

3.10 Rencana Anggaran Biaya Material Setelah dilakukan analisa tegangan dan mendapatkan desain yang terbaik maka Langkah selanjutnya di analisa dari segi biaya. Selain diseleksi dari segi keamanannya, desain uga

(5)

diseleksi dari segi biaya untuk menentukan desain yang paling efektif dan ekonomis. Estimasi biaya desain expansion loop setiap variasi support ditunjukkan pada tabel 9.

Tabel 9: Estimasi biaya material Desain Expansion Loop Pada Setiap Variasi Support

No. Desain Sistem Perpipaan

Estimasi Biaya Material 1. Variasi Support 1 Rp.1.984.346.600,00 2. Variasi Support 2 Rp.1.978.962.600,00 3. Variasi Support 3 Rp.1.980.006.600,00

4. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian “Perencanaan Desain Expansion Loop Pada Pipa Proses Distribusi Uap Jenuh di Perusahaan Food and Beverage” yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan yang ditunjukkan sebagai berikut:

1. Sistem perpipaan design eksisting tidak cukup fleksibel untuk menyerap ekspansi akibat perubahan temperatur yang terjadi. Hal ini dapat diketahui dari nilai fleksibilitas yang lebih dari K1 (0,061 > 0,03). Maka, sistem perpipaan ini perlu ditambah expansion loop atau expansion joint.

2. Sistem perpipaan ini memerlukan 3 expansion loop untuk menyerap ekspansi akibat perubahan temperatur dengan optimal.

Jika sistem perpipaan ini memiliki 4 expansion loop maka kinerja expansion loop yang ke empat tidak optimal. Hal ini dapat diketahui dari hasil running CAESAR II 2014. Terdapat sedikit selisih penurunan code stress yang terjadi saat desain ini memiliki empat expansion loop. Desian ini memerlukan minimal 40 buah support, dengan minimal pipe span sebesar 28,902 ft.

3. Desain expansion loop dipilih jenis vertical loop yang mempunyai dimensi minimal nilai H sebesar 10,056 ft (3,06506 m) dan untuk nilai W sebesar 18,70416 ft (5,7011 m) yang dipasang pada pipa ukuran 10 inch. Nilai tegangan akibat beban sustain desain expansion loop pada support variasi 1 adalah 7052,6 psi, support variasi 2 adalah 13163,9 psi, dan support variasi 3 adalah 7258,6 psi.

Nilai tegangan akibat beban termal desain expansion loop pada support variasi 1 adalah 48.424,8 psi, support variasi 2 adalah 42.872,8 psi, dan support variasi 3 adalah 36.307 psi.

4. Desain pocket condensate untuk sistem perpipaan dengan main diameter sebesar 10 in, maka memiliki pocket diameter sebesar 150 mm (6 in), pocket depth sebesar 700 mm (28 in), dan jarak antar pocket condensate sepanjang 30-50 meter (100-160 ft).

Mengenai desain steam trap pada system perpipaan ini. Sistem perpipaan ini memerlukan jenis steam trap “free float steam

trap JF5X-16”. Steam trap jenis ini memiliki spesifikasi yang memenuhi kriteria sistem perpipaan. Seperti tekanan operasi maksimal yaitu 16 barg, temperature operasi maksimal sebesar 240 °C, dan kapasistas maksimal discharge condensate sebesar 1000 kg/h.

Nilai tegangan akibat beban sustain desain expansion loop dengan pocket condensate dan steam trap pada support variasi 1, 2, dan 3 adalah 13717.4 psi. Nilai tegangan akibat beban termal desain expansion loop dengan pocket condensate dan steam trap pada support variasi 1 adalah 35311.0 psi, support variasi 2 adalah 35384.3 psi, dan support variasi 3 adalah 36260.5 psi.

5. Berdasarkan rencana anggaran biaya dapat diketahui bahwa desain yang memiliki estimasi biaya paling murah yaitu desain expansion loop dengan variasi support 2 yang memiliki estimasi biaya sebesar Rp.

1.978.962.600,00. Sementara itu, desain yang memiliki estimasi biaya paling mahal yaitu desain expansion loop dengan variasi support 1 yaitu sebesar Rp. 1.984.346.600,00. Desain expansion loop dengan variasi support 3 memiliki estimasi biaya sebesar Rp.

1.980.006.600,00. Berdasarkan analisis tegangan dan rencana anggaran biaya (RAB) dapat diketahui bahwa jenis desain support yang paling efektif dan efisien adalah jenis desain support variasi ketiga yaitu shoe dengan arah gaya rigid +Y.

5. UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyadari penyelesaian dan penyusunan jurnal ini tidak terlepas dari kerjasama, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Ir. Eko Julianto, M.Sc., FRINA. selaku Direktur Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

2. Bapak George Endri Kusuma, S.T., M.Sc.Eng sebagai Ketua Jurusan Teknik Permesinan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya dan sebagai dosen pembimbing 1 yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan serta ilmu yang bermanfaat selama pengerjaan Tugas Akhir.

3. Bapak Raden Dimas Endro

Witjanarko,ST.,M.T. sebagai Koordinator Program Studi Teknik Perpipaan, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

4. Ibu Ni’matut Taminah, M.Sc sebagai dosen pembimbing 2 yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan serta ilmu yang bermanfaat selama pengerjaan Tugas Akhir.

5. Seluruh staf pengajar Program Studi Teknik Perpipaan yang telah memberikan banyak ilmu kepada penulis selama masa perkuliahan.

(6)

6. Kedua orang tua (Bapak Asmad dan Ibu Nur Masrukah) dan kakak (Ribut Prastiwi Sriwijayanti) yang selalu memberi doa, dukungan moril dan materil, nasehat, kasih sayang, semangat, dan segalanya bagi penulis.

7. Kepada seluruh pimpinan, staff PDAM Delta Tirta Sidoarjo, Enanta Herdika L.J, dan Juniawan Dwi P selaku pembimbing penulis selama On the Job Training yang telah membimbing dan memberikan ilmunya selama On the Job Training.

8. Teman – teman seperjuangan Teknik Perpipaan 2017 yang telah memberikan dukungan, doa, semangat, kebersamaan, canda tawa selama kuliah di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya dan yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

9. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu- persatu. Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat menjadi lebih baik kedepannya. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang Teknik Perpipaan.

7. PUSTAKA

[1] Agustinus, D. (2009). Pengantar Piping Stress Analysis. Jakarta: Entry Agustino Publisher.

[2] ASME. (2016). ASME B31.3-2016, Process Piping, ASME Code for Pressure Piping (Vol. 2016). U.S.A: The American Society of Mechanical Engineering.

[3] Guyen, M. R., Poernomo, H., & Mahardika, P. (2018). Analisa Tegangan New Critical Line Pipe dari Discharge Compressor Scrubber Train Menuju Tie in Point Existing Mp Gas Scrubber Pipe Pada Sistem CO2 Removal di Fasilitas Produksi Cilamaya Utara. Conference on Piping Engineering and it's Application, 73.

[4] Chamsudi, A. (2005). Diktat – Piping Stress Analysis. Jakarta: PT. Rekayasa Industri.

[5] Kannapan, S. (1986). Introduction to Pipe Stress Analysis. New York: A Wiley

Interscience Publication.

Gambar

Tabel 1: Expansion Loop Size for Steel Pipe
Tabel 3: Perhitungan Pipe Span
Tabel  6:  Nilai  Tegangan  Akibat  Beban  Sustain  Desain  Expansion Loop Pada Setiap Variasi Desain Support

Referensi

Dokumen terkait