Dampak penting hipotetik dikelompokkan menjadi beberapa kelompok menurut keterkaitannya satu sama lain, contoh:
a. Keresahan masyarakat yang disebabkan oleh kekhawatiran semakin tercemarnya kualitas udara (debu) dan kualitas air laut, meningkatnya kebisingan, serta peningkatan volume lalu lintas pada tahap konstruksi dan tahap operasi.
b. Penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan yang dapat
mempengaruhi kesehatan masyarakat akibat kegiatan mobilisasi material tahap konstruksi dan kegiatan penumpukan dan distribusi barang curah dan batu bara pada tahap operasi.
c. Tersedianya kesempatan kerja dan berusaha pada kegiatan konstruksi dan operasi pelabuhan yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
d. Penurunan kualitas air laut yang mempengaruhi jumlah habitat infauna benthos
e. Perubahan garis pantai akibat kegiatan reklamasi yang dapat menyebabkan terjadinya pendangkalan.
Kemudian dampak penting hipotetik yang telah terkelompokkan tersebut selanjutnya diurutkan berdasarkan kepentingannya.
Penentuan Prioritas Kajian
Tujuan melakukan penentuan prioritas kajian untuk mengkomunikasikan derajat keseriusan dampak sehingga penilai KA dapat secara cepat melihat dampak- dampak mana saja yang perlu mendapatkan perhatian khusus.
Pengaruhnya terhadap rancangan kajian ANDAL:
1. Pemilihan metodologi yang lebih mendalam untuk dampak-dampak yang memilki tingkat prioritas tinggi.
2. Pemilihan tenaga ahli.
3. Pembahasan yang lebih rinci dan berarti terhadap dampak-dampak prioritas tinggi.
Tiga pendekatan dapat digunakan untuk memperioritaskan dampak:
1. Membuat urutan prioritas terhadap semua dampak penting hipotetik. Jika ada 8 dampak penting hipotetik, semua dibari urutan prioritas.
2. Membuat urutan prioritas terhadap tema-tema pengikat. Jika ada 3 tema untuk 8 dampak penting hipotetik, 3 tema tersebut yang diberi urutan prioritas.
3. Membuat urutan prioritas berdasarkan tahapan kegiatan. Setiap tahapan (prakonstruksi, konstruksi, operasi dan pasca operasi) ada dampak-dampak tertentu yang diprioritaskan.
Membuat urutan prioritas kajian dampak menggunakan metode yang memprakirakan besarnya peluang (probability) terjadinya dampak dan
memprakirakan besarnya akibat atau konsekuensi (consequences) yang mungkin terjadi. Caranya adalah:
1. Peluang kejadian dibuat gradasi nilai yang mewakili gradasi peluang kejadian dari “yang hamper pasti” s.d “jarang sekali”.
2. Besarnya akibat dibuat gradasi nilai yang mewakili gradasi besarnya konsekuensi (akibat) dari “yang katastropik” (bencana)” s.d “incidental (dapat diabaikan)”.
Pelingkupan Batas Wilayah Studi
Tujuan dari pelingkupan wilayah studi adalah untuk membatasi luas wilayah studi ANDAL sesuai hasil pelingkupan dampak penting, dan dengan memperhatikan keterbatasan sumber daya, waktu dan tenaga, serta saran pendapat dan tanggapan dari masyarakat yang berkepentingan. Batas wilayah studi terdiri dari:
• Batas proyek
• Batas ekologis
• Batas social
• Batas administrasi Batas proyek
Adalah ruang dimana suatu rencana kegiatan akan melakukan kegiatan prakonstruksi, konstruksi dan operasi. Dari ruang rencana inilah bersumber dampak terhadap lingkungan hidup di sekitarnya, termasuk dalam hal ini alternative lokasi rencana kegiatan. Posisi batas proyek ini agar dinyatakan dalam koordinat.
Batas proyek merupakan batas terluar kegiatan praknstruksi, konstruksi, operasi dan pasca operasi.
Batas Ekologis
Adalah ruang persebaran dampak dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan menurut media transportasi limbah (air, udara), dimana proses alami yang berlangsung di dalam ruang tersebut diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar. Termasuk dalam ruang ii adalah ruang di sekitar rencana usaha dan/atau kegiatan yang secara ekologis memberi Dampak terhadap aktivitas kegiatan.
Batas ekologis
• Batas terjauh transportasi limbah: air, udara, tanah
• Batas perubahan fungsi ekosistem
• Gabungkan kedua batas di atas Batas Sosial
Adalah ruang di sekitar rencana kegiatan yang merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi social yang mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah mapan (termasuk system dan struktur social), sesuai dengan proses dinamika social suatu kelompok masyarakat, yang diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar akibat suatu rencana usaha dan/atau kegiatan
Batas social:
• Plotkan lokasi masyarakat yang berada pada BATAS PROYEK dan BATAS EKOLOGIS
• Plotkan masyarakat di liar BATAS PROYEK dan BATAS EKOLOGIS namun berpotensi terkena dampak penting dari rencana kegiatan melalui penyerapan tenaga kerja, pembangunan fasilitas umum dan fasilitas social.
Batas Administrasi
Adalah ruang dimana masyarakat dapat secara leluasa melakukan kegiatan social ekonomi dan social budaya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di dalam ruang tersebut.
Batas ruang tersebut dapat berupa batas administrasi pemerintahan atau batas konsesi pengelolaan sumber daya oleh suatu kegiatan (missal, batas HPH, batas kuasa pertambangan) atau batas kewenangan mengatur/mengelola sumber daya.
Pelingkupan Waktu Kajian
Waktu kajian adalah penetapan tahun (tahun-tahun) yang digunakan untuk prakiraan dan evaluasi dampak dalam ANDAL atau disebut sebagai “Assesment Year”. Waktu kajian lazimnya adalah batas waktu kajian minimal dilakukan selama umur rencana kegiatan berlangsung, yang dinyatakan dalam tahun (mis 2020).
Waktu kajian digunakan untuk prakiraan dampak membandingkan kondisi komponen lingkungan dengan kegiatan (with project) dan kondisi tanpa project (without project).
Metode Prakiraan Dampak: Prakiraan Besar Dampak
Pengertian dampkan lingkungan adalah perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan. Pengertian prakiraan besar dampak adalah besarnya perubahan komponen lingkungan yang terkena dampakoleh komponen kegiatan (proyek). Merupakan selisih antara
perubahan komponen lingkungan dengan proyek dikurangi dengan perubahan komponen lingkungan tanpa proyek selama batas waktu kajian.
Prinsip dasar prakiraan besar dampak
• Dalam pengukuran dampak lingkungan yang akan terjadi di masa yang akan datang, besarnya akan banyak ditentukan oleh waktu atau lamanya dampak terjadi.
• Perlu diperjelas untuk waktu kapan atau jangka waktu berapa lama dampak tersebut akan diduga.
• Untuk batas waktu kajian yang berbeda tentu dampaknya akan berbeda besarnya.
• Dampka lingkungan adalah selisih antara keadaan lingkungan tanpa proyek dengan keadaan lingkungan dengan proyek.
Metode Prakiraan Besar Dampak (Lampiran I Permen LH 8/2006) a. Metode perhitungan matematis
b. Percobaan/eksperimen
c. Model simulasi visual dan peta d. Metode analogi
e. Penilaian ahli (Profesional Judgement)
1. Iklim, kualitas udara dan kebisingan
a. Suhu, kelembaban, curah hujan, angina b. Siklus tahunan bencana (banjir)
c. Metereologi dan geofisika d. Pola iklim mikro
e. Kualitas udara
f. Sumber kebisingan dan getaran 2. Fisiografi
a. Topografi lahan (morphologi), struktur geologi dan jenis tanah
b. Indicator lignkungan hidup yang berhubungan dengan stabilitas geologi dan tanah (longsor, gempa, sesar, kegiatan vulkasin)
c. Keunikan, keistimewaan da kerawanan bentuk lahan dan batuan secara geologi
3. Hidrologi
a. Karakteristik fisik sungai, danau, rawa b. Rata-rata debit decade, bulanan, tahunan c. Kadar sedimentasi (lumpur), tingkat erosi
d. Kondisi fisik daerah resapan air permukaan dan air tanah e. Fluktuasi, potensi dan kualitas air tanah
f. Tingkat penyediaan dan kebutuhan air g. Kualitas fisik, kimia dan mikrobiologi air 4. Hidrooceonografi
Pola hidrooceonografi kelautan seperti:
a. Pasang surut
b. Arus dan gelombang/ombak c. Morfologi pantai
d. Abrasi dan akresi
e. Pola sedimentasi yang terjadi secara alamiah 5. Ruang, lahan dan tanah
a. Inventarisasi tata guna lahan
b. Rencana pengembangan wilayah, rencana tata ruang, rencana tata guna tanah
c. Kemungkinan konflik antara batas rencana tata guna tanah yang sekarang berlaku dengan lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan
d. Inventarisasi estetika dan keindahan bentang alam serta daerah rekreasi yang ada di wilayah studi
Komponen kegiatan penyebab dampak pada komponen fisik kimia 1. Kegiatan galian dan timbunan tanah
2. Kegiatan pembuatan pondasi
3. Kegiatan pembuatan struktur bangunan 4. Kegiatan Mechanical dan Electrical
5. Kegiatan mobilisasi peralatan dan material 6. Kegiatan operasi
7. Kegiatan pemeliharaan
Metode Prakiraan Besar dan Penting Dampak Aspek Biologi
Proses Prakiraan dan Evaluasi Dampak pada Komponen biologi Skema urutan penentuan dampak (umum)
1. Dampak penting hipotesis 2. Prakiraan besar dampak 3. Penilaian hasil prakiraan
4. Terjadi perubahan kualitas lingkungan
• Penting atau
• Tidak penting
5. Langkah tersulit dari AMDAL
6. Berdasar 6 kriteria dampak penting
7. Bergantung kemajuan ilmu dan penugasan team di bidangnya Proses prakiraan dampak pada komponen biologi
Komponen biologi yang menjadi perhatian pada studi AMDAL:
1. Ekosistem (alami/binaan) 2. Habitat (darata/perairan) 3. Produktivitas (biomassa/yield)
4. Individu (spesies langka/endemic/khas/bermanfaat) 5. Perilaku (ruaya/migrasi/distribusi/individu-populasi) 6. Dan lain-lain
RONA LINGKUNGAN SAAT INI RONA LINGKUNGAN SAAT MENDATANG
PROYEK
EKOSISTEM HABITAT
PROUDKTIVITAS INDIVIDU
PERILAKU DLL
PERUBAHAN
EKOSISTEM HABITAT
PROUDKTIVITAS INDIVIDU
PERILAKU DLL Penentuan besarnya dampak pada komponen biologi
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk melaksanakan proses prakiraan dampak pada komponen biologi
1. Tentukan lingkuangan yang akan dibuat Model, Karakteristiknya dan Dampak yang akan timbul
Contoh:
• Pembangunan PPI
• Pengembangan pemukiman
• Pengeboran minyak lepas pantai
• Jalan di Tahura
2. Pilih metode prakiraan yang sesuai dengan studi yang dilakukan Pilihan metode untuk prakiraan
1. Moedel matematis
- Sumber data harus jelas - Sesuai komponen biologi
Menggunakan formula yang sesuai untuk memprakirakan dampak pada komponen biologi. Untuk bahan pencemar yang langsung dapat terukur.
2. Model Eksperimen
- Uraian tahapan ekeperimen - Representative dengan kegiatan
3. Model Simulasi
- Deskripsi harus tertulis
- Ada keterkaitan dengan dampak yang terjadi 4. Metode Analogi
- Yang dianalogikan harus ada dan benar - Karakteristik kegiatan harus sesuai 5. Penilaian akhir
- Penjelasan harus ilmiah - Ada data pendukung Komponen biologi Flora dan fauna
• Vegetasi
- Masyarakat tumbuhan (flora) yang terbentuk oleh berbagai populasi jenis tumbuhan yang terdapat di dalam suatu wilayah atau ekosistem
• Satwa liar
- Masyarakat binatang (fauna) yang bersifat individu atau kelompok yang berada di suatu wilayah yang belum terjamah sifat
anthrophenik
Analisis yang diperlukan untuk memprakirakan dampak pada vegetasi 1. Kerapatan jenis
2. Kerapatan tegakan/ekosistem 3. Potensi (komersial/nonkomersial) 4. Indeks nilai penting (dominasi) 5. Indeks keanekaragaman (h) 6. Pola penyebaran
7. Pola pohon inti 8. Jenis langka
Hubungan vegetasi terhadap komponen lingkungan yang lain
• Dengan satwa
Missal: kemampuan memasok bahan makanan
• Dengan sifat habitat Missal: pendauran hara
• Dengan aspek hidrologi
Misal: efektivitas mengitersepsi hujan dengan aspek hidrologi
• Dengan aspek social budaya Misal: adat istiadat
Prakiraan dampak untuk menentukan penting tidaknya dampak
No. Kriteria Tidak Penting Penting
1. Jumlah manusia
yang akan terkena dampak
Tidak ada >10% orang yang memanfaatkan hasil hutan (rotan)
2. Luas wilayah
persebaran dampak
Di dalam wilayah studi
Meluas sampai keluar wilayah studi
3. Intensitas dan
lamanya dampak berlangsung
Kecil dan singkat Besar dan lama melebihi tahapan kegiatan
4. Banyaknya
komponen lingkungan lain yang terkena dampak
Tidak ada Lebih dari 1 - Habitat satwa - Satwa burung - Daur hara - Dsb
5. Sifat kumulatif
satwa
Tidak kumulatif Kumulatif
6. Berbalik atau tidak
berbaliknya dampak
Dapat berbalik dengan sendirinya atau dikelola
Tidak berbalik
Analisis yang diperlukan untuk memprakirakan dampak pada satwa liar Parameter yang diperlukan adalah: (Canter, 1977)
• Satwa liar sebagai komponen lingkungan
• Tipe komunitas
• Penyebaran individu/populasi → pergerakan
• Keanekaragaman
• Identifikasi jenis langka
• Ciri moroflogi sebagai penguasaan materi
• UU, PP, SK, IUCN, CITES, RED DATA BOOK dsb Pengelolaan satwa liar sebelum proyek dijalankan misal:
- Pengelolaan gajah yang habitatnya digunakan untuk lahan transmigrasi
- Pengelolaan untuk jenis penakut/pemalu/mudah stress dll
Penggunaan metode untuk prakiraan dampak pada masing-masing parameter akan berbeda tergantung pada ketersediaan data, yaitu:
1. Parameter keanekaragaman digunakan model matematik yaitu indeks dominasi indeks keanekaragaman, indeks kesamaan dsb.
2. Parameter habitat digunakan metode informal karena kurangnya informasi tentang makanan satwa
3. Parameter penyebaran digunakan metode informal
4. Parameter kelimphana digunakan model matematik (untuk burung dan primata)
Table prakiraan dampak:
Komponen biologi (perairan) Tahapa
n kegiata n
Kegiata n yang menimb ul dampak
Komp lingk terken a damp ak
Jenis dampa k
Prakiraan dampak Kriteria
dampa k Jml
man terken a dampa k
Luas sebara n dampa k
Intensit
&
lamany a dampa k berlang s
Kompl ain yang terke na damp ak
Sifat kumu latif damp ak
Berbali k tidakny a dampa k
Konstru ksi pelabu han
Reklam asi
Habita t biota air
Berkur angny a habitat biota air
- Melua
s melebi hi wilyah studi
Selama masa konstru ksi
Lebih dari 1 komp onen:
jumla h biota, produ ksi prime r dsb
Kumu latif
Tidak berbali k
Negativ e penting
Perkiraan penilaian TP NP NP NP NP NP Negati
ve penting Dan seterusnya
Komponen biologi (darat):
Tahapa Kegiata Komp Jenis Prakiraan dampak Kriteria
n kegiata n
n yang menimb ul dampak
lingk terken a damp ak
dampa k
dampa k Jml
man terken a dampa k
Luas sebara n dampa k
Intensit
&
lamany a dampa k berlang s
Kompl ain yang terke na damp ak
Sifat kumu latif damp ak
Berbali k tidakny a dampa k
Konstru ksi jalan
Pember sihan lahan
Jalur hijau
Berkur angny a jalur hijau
>50% Hanya di wilaya h studi
Selama nya
Lebih dari 1 komp onen:
keane karag aman, satwa burun g dsb
Tidak kumu latif
Dapat berbali k dangan pengelo laan
Negativ e penting
Perkiraan penilaian NP NTP NP NP NP NTP Negati
ve penting Dan seterusnya
Metode prakiraan besar dan penting dampak aspek kesehatan masyarakat Pendahuluan
Studi analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) yang idealnya melindungi masyarakat, harus memasukkan metode analisis dampak kesehatan masyarakat (ADKL). Kelompok kerja WHO (1986) menentukan 4 prinsip dasar yang berhubungan dngan analisis dampak lingkungan:
• Kesehatan masyarakat yang terkena dampak pembangunan merupakan salah satu pertimbangan penting dan mendasar dalam menyusun
perencanaan, kebijakan dan pelaksanaan proyek pembangunan.
• Dampak kesehatan masyarakat ayng mungkin timbul sebagai akibat dari pelaksanaan program pembangunan harus lebih mendapat perhatian.
• Analisis dampak lingkungan (ANDAL) harus dapat memberikan informasi yang tepat tentang dampak kesehatan dari pembangunan sebuah proyek/kegiatan.
• Informasi lengkap perihal dampak kesehatan tersebut harus disampaikan kepada masyarakt luas.