UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER GIGI
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROSTO KLINIK
II KODE MK : 505J1103
Rumpun MK:
Perawatan GTC, Perawatan Immediate Denture
3 SKS SEMESTER 2 Tanggal penyusunan 21 juli 2020
otorisasi
Pengembangan RPS Kordinator RMK Ketua prodi
Dr.drg. Ike Damayanti Habar, Sp.Pros(K)
drg. Irfan Dammar, Sp.Pros(K) Capaian Pembelajran
(CP)
CPL-PRODI yang dibebankan pada MK Sikap
Pengetahuan
1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius.
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika.
3. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila.
4. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri
1. Mampu menguasai teori dan teori aplikasi mengenai komunikasi efektif, Prinsip etika Kedokteran Gigi, Hukum Kesehatan, dalam Bidang Profesionalisme secara mendalam.
2. Mampu menguasai teori dan teori aplikasi prinsip desain GTC advance, prinsp preparasi gigi, prinsip oklusi, biomekanika pada GTC, Tata Laksana pada GTC pada perawatan kehilangan gigi dengan gigi tiruan cekat secara mendalam.
3. Mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, kreatif, dan komprehensif 4. mampu menyusun laporan hasil studi setara tesis yang hasilnya disusun dalam bentuk
publikasi pada jurnal ilmiah profesi yang terakreditasi, atau menghasilkan karya
Keterampilan umum
Keterampilan khusus
desain yang spesifik beserta deskripsinya berdasarkan metoda atau kaidah desain dan kode etik profesi yang diakui oleh masyarakat profesi pada tingkat regional atau internasional
5. mampu meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui pelatihan dan pengalaman kerja dengan mempertimbangkan kemutakhiran bidang profesinya di tingkat nasional, regional, dan internasional;
1. Berkomunikasi efektif dengan pasien pada semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega, dan profesi lain.
2. Mampu bekerja di bidang keahlian pokok/profesi untuk jenis pekerjaan yang spesifik dan kompleks serta memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi profesi yang berlaku secara nasional dan internasional.
3. Mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, kreatif, dan komprehensif.
4. Mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam melaksanakan pekerjaan profesinya baik oleh dirinya sendiri, sejawat, atau sistem institusinya.
5. Mampu meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui pelatihan dan pengalaman kerja dengan mempertimbangkan kemutakhiran bidang profesinya di tingkat nasional, regional, dan internasional.
6. Mampu bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang maupun yang tidak sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan yang kompleks yang terkait dengan bidang profesinya.
7. Mampu bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan kode etik profesinya.
8. Mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri dan tim yang berada di bawah tanggung jawabnya.
1. Mampu melakukan simulasi tatalaksana Prostodonsia Spesialistik secara komprehensif, holistik, berkesinambungan dan koordinatif.
2. Melakukan penatalaksanaan pada pasien dengan kasus rahang bergigi sebagian, dengan gigi tiruan cekat maupun lepasan, antara lain termasuk crown and bridge, veneer, bleaching, crown lengthening, precisssion attachment dan yang
berhubungan dengan estetika dibidang Prostodonsia secara profesional dan etis sesuai dengan buku modul Prostodonsia serta bekerja sama secara efektif dengan sejawat disiplin ilmu lain yang terkait.
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)
CPMK 1. Mampu membandingkan konsep kedokteran gigi estetik dengan kedokteran gigi kosmetik
2. Mampu mengkaji anatomi serta struktur jaringan keras dan lunak wajah dan rongga mulut berkaitan dengan kasus estetika (tingkat kompetensi.
3. Mampu mengkaji permasalahan pada kasus estetika.
4. Mampu memahami dan menjelaskan upaya penanggulangan permasalahan pada kasus estetika.
5. Mampu mengkaji upaya penanggulangan kasus estetika dengan berbagai alternatif desain gigi tiruan yang sesuai dengan kasus.
6. Mampu mengkaji upaya penanggulangan kegagalan pada kasus estetika.
7. Mampu melakukan analisa estetik pada kasus estetik untuk gigi tiruan cekat.
8. Mampu mengkaji ilmu dasar mengenai warna dan efek visual untuk diaplikasikan pada kasus estetika untuk gigi tiruan cekat.
9. Mampu mengkaji dasar-dasar fotografi klinis untuk diaplikasikan pada kasus estetika untuk gigi tiruan cekat.
10. Mampu menegakkan diagnosis melalui interpretasi, analisis dan sintesis hasil pemeriksaan pasien pada kasus estetika untuk gigi tiruan cekat.
11. Mampu mengembangkan rencana perawatan yang komprehensif dan rasional berdasarkan diagnosis pada kasus estetika untuk gigi tiruan cekat.
12. Mampu menentukan pemilihan bahan yang tepat pada kasus estetika untuk gigi tiruan cekat.
13. Mampu menerapkan prinsip, konsep, praktek dalam penatalaksanaan perawatan estetis kasus gigi tiruan cekat.
14. Mampu melalukan tahap klinik dan memahami proses laboratorium teknik gigi dalam prosedur perawatan kasus estetika untuk gigi tiruan cekat.
15. Mampu melakukan penanggulangan masalah/kegagalan pada kasus estetika.
16. Mampu melakukan pembuatan gigi tiruan sebelum gigi dicabut.
17. Mampu melakukan pencabutan gigi pada perawatan GTSL imediat sebagai koreksi pra prostodontik.
18. Mampu melakukan koreksi terhadap GTSL yang baru dipasang dengan mengutamakan retensi dan kestabilan.
19. Mampu melakukan koreksi terhadap GTSL yang longgar akibat resorbsi tulang alveolar berdasar evaluasi yang cermat terhadap retensi dan kestabilan GTSL tersebut.
Deskripsi Singkat MK
Mata kuliah Prosto Klinik II merupakan mata kuliah dengan bobot 3 yang disajikan selama 4 pekan. Mata Kuliah ini membahas tentang pemeriksaan, mendiagnosis dan menyusun rencana perawatan pasien untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang prima melalui tindakan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara teoritis pada pasien simulasi. Mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai prinsip desain GTC advance, prinsip preparasi, prinsip oklusi, biomekanika pada GTC, tatalaksana pada GTC, dan penatalaksanaan perawatan gigi tiruan immediat.
Bahan Kajian / Materi Pembelajaran
1. Analisis estetik
2. Dasar-dasar fotografi klinis kedokteran gigi.
3. Pemilihan bahan porselen pada kasus estetika untuk gigi tiruan cekat.
4. Rencana perawatan yang komprehensif sebagai upaya penanggulangan kasus estetika untuk gigi tiruan cekat.
5. PCCP (Prinsip, Konsep, Praktek) restorasi estetis untuk gigi tiruan cekat.
6. Berbagai macam restorasi estetis cekat
7. Restorasi all-porcelain (labial veneers direct/indirect, mahkota tiruan/mahkota tiruan pasak, gigi tiruan jembatan, inlay dan onlay) dan restorasi indirek resin komposit onlay dan inlay
8. Implan regio anterior.
9. Penanggulangan masalah pada kasus estetika untuk gigi tiruan cekat, termasuk bleaching, crown lenghtening 10. Pengertian dan prinsip-prinsip GTSL Imediat.
11. Menentukan diagnosis dan diagnosis banding gigi tiruan sebagian lepasan imediat 12. Indikasi pembuatan GTSL imediat:
13. Kontra Indikasi pembuatan GTSL imediat
14. Pencetakan dan pembuatan model studi
15. Perencanaan perawatan pembuatan GTSL Imediat.
16. Pencetakan untuk pembuatan model kerja 17. Prosedur laboratorium GTSL Imediat.
18. Pencabutan gigi dan insersi GTSL Imediat.
19. Evaluasi pasca pemasangan dan penanggulangannya.
Pustaka 1. Bengel W. Mastering dental photography. Quintessence Publishing; 2002.
2. Belser U, Jung R, Buser DM. ITI Treatment Guide. Implant Therapy in the Esthetic Zone. Quintessence. 2007.
3. Burkard Hugo. Esthetics With Resin Composite Basics and Techniques. 2009
4. Chu SJ, Devigus A, Paravina RD. Fundamentals of color: Shade matching and communication in esthetic dentistry.
2nded. Quintessence Publishing; 2011.
5. Cohen M. Interdisciplinary treatment planning: Principles, design, implementation. Quintessence Publishing Co.; 2008.
6. Devigus A. Onlay instead of crown. Australian Dental Practice. June 2008.
7. Douglas . Esthetic And Restorative Dentistry. Quintessence Publishing. 2014
8. Fradeani M. Esthetic rehabilitation in fixed prosthodontics: Esthetic analysis, a systematic approach to prosthetic treatment. Quintessence Publishing; 2004.
9. Fradeani M, Barducci G. Esthetic rehabilitation in fixed prosthodontics: Prosthetic treatment, a systematic approach to esthetic, biologic, and functional integration. Quintessence Publishing; 2008.
10. Goldstein R. Esthetic in dentistry. Vol 1. Ch 14: Etched porcelain restoration; Veneers and inlay/onlay. 1998.
11. Gurel G. The science and art of porcelain laminate veneers. Quintessence Publishing. 2003.
12. Sakaguchi RL, Powers JM. Craig’s restorative dental materials. 13thed. Mosby; 2011.
Dosen Pengampu 1. Prof. drg. Moh. Dharma Utama, Ph.D, Sp.Pros (K) 2. Prof. Dr. drg. Bahruddin Thalib, M.Kes, Sp.Pros (K) 3. Prof. Dr. drg. Edy Machmud, Sp.Pros (K)
4. drg. Eri Hendra Jubhari, M.Kes, Sp. Pros (K) 5. Dr. drg. Ike Damayanti Habar, Sp.Pros (K) 6. drg. Irfan Dammar, Sp.Pros (K)
7. drg. Acing Habibie Mude, Ph.D, Sp. Pros
8. drg. Muhammad Ikbal, Sp.Pros 9. drg. Vinsensia Launardo, Sp. Pros Mata Kuliah Syarat -
PEKA N KE-
SUB-CPMK (KEMAMPUAN AKHIR TIAP TAHAPAN BELAJAR)
PENILAIAN
BENTUK PEMBELAJARAN,
METODE PEMBELAJARAN,
PENUGASAN MAHASISWA (ESTIMASI
WAKTU))
MATERI PEMBELAJARAN (PUSTAKA)
BOBOT PENILAIA
N (%)
INDICATOR
KRITERI A &
BENTUK
LURING (OFFLIN
E)
DARING(ONLI NE) Peka
n 1
1. Mampu
membandingkan konsep kedokteran gigi estetik dengan kedokteran gigi kosmetik
2. Mampu mengkaji anatomi serta struktur jaringan keras dan lunak wajah dan
rongga mulut
berkaitan dengan
Kebenaran dan ketepatan dalam memahami, dan mengetahui:
● Konsep kedokteran gigi estetik
● mengkaji anatomi serta struktur jaringan keras dan lunak wajah dan rongga mulut berkaitan dengan kasus estetika
Kriteria : Rubrik deskripti f
Bentuk : Kuliah interakti f dan presenta si
● Bengel W. Mastering dental photography.
Quintessence Publishing;
2002.
● Belser U, Jung R, Buser DM. ITI Treatment Guide. Implant Therapy in the Esthetic Zone.
Quintessence. 2007.
● Burkard Hugo. Esthetics With Resin Composite Basics and Techniques.
2009
kasus estetika (tingkat kompetensi).
3. Mampu mengkaji permasalahan pada kasus estetika.
4. Mampu memahami dan menjelaskan upaya
penanggulangan permasalahan pada kasus estetika.
5. Mampu mengkaji upaya
penanggulangan kasus estetika dengan berbagai alternatif desain gigi tiruan yang sesuai dengan kasus.
● penanggulangan permasalahan pada kasus estetika
● penanggulangan kasus estetika dengan berbagai alternatif desain gigi tiruan yang sesuai dengan kasus.
● Chu SJ, Devigus A,
Paravina RD.
Fundamentals of color:
Shade matching and communication in esthetic dentistry. 2nded.
Quintessence Publishing;
2011.
● Cohen M.
Interdisciplinary
treatment planning:
Principles, design, implementation.Quintes sence Publishing Co.;
2008.
● Devigus A. Onlay instead of crown. Australian Dental Practice. June 2008.
● Douglas . Esthetic And Restorative Dentistry.
Quintessence Publishing.
2014
● Fradeani M. Esthetic rehabilitation in fixed prosthodontics: Esthetic analysis, a systematic approach to prosthetic treatment. Quintessence Publishing; 2004.
● Fradeani M, Barducci G.
Esthetic rehabilitation in fixed prosthodontics:
Prosthetic
treatment, a systematic approach to esthetic, biologic, and functional integration.
Quintessence Publishing;
2008.
● Goldstein R. Esthetic in dentistry. Vol 1. Ch 14:
Etched porcelain restoration; Veneers and
inlay/onlay. 1998.
● Gurel G. The science and art of porcelain laminate veneers. Quintessence Publishing. 2003.
● Sakaguchi RL, Powers JM. Craig’s restorative dental materials. 13thed.
Mosby; 2011.
Peka n 2
1. Mampu mengkaji upaya penanggulangan kegagalan pada kasus estetika.
2. Mampu melakukan analisa estetik pada kasus estetik untuk gigi tiruan cekat.
Kebenaran dan ketepatan dalam memahami, dan mengetahui:
● upaya
penanggulanga n kegagalan
Kriteria : Rubrik deskripti f
Bentuk : Kuliah interakti
3. Mampu mengkaji ilmu dasar mengenai warna dan efek visual untuk diaplikasikan pada kasus estetika untuk gigi tiruan cekat.
4. Mampu mengkaji dasar-dasar fotografi
klinis untuk
diaplikasikan pada kasus estetika untuk gigi tiruan cekat.
5. Mampu menegakkan diagnosis melalui interpretasi, analisis dan sintesis hasil pemeriksaan pasien pada kasus estetika untuk gigi tiruan cekat.
pada kasus estetika.
● analisa estetik pada kasus estetik untuk gigi tiruan cekat.
● ilmu dasar mengenai warna dan efek visual untuk diaplikasikan pada kasus estetika untuk gigi tiruan cekat.
● dasar-dasar fotografi klinis untuk
diaplikasikan pada kasus estetika untuk gigi tiruan cekat.
● diagnosis melalui interpretasi, analisis dan sintesis hasil pemeriksaan pasien pada
f dan presenta si
kasus estetika untuk gigi tiruan cekat.
Pekan 3
1. Mampu
mengembangkan rencana perawatan yang komprehensif
dan rasional
berdasarkan diagnosis pada kasus estetika untuk gigi tiruan cekat.
2. Mampu menentukan pemilihan bahan yang tepat pada kasus estetika untuk gigi tiruan cekat.
3. Mampu menerapkan prinsip, konsep,
praktek dalam
penatalaksanaan perawatan estetis kasus gigi tiruan cekat.
4. Mampu melalukan tahap klinik dan memahami proses laboratorium teknik gigi dalam prosedur perawatan kasus estetika untuk gigi tiruan cekat.
Kebenaran dan ketepatan dalam memahami, dan mengetahui:
● rencana perawatan yang
komprehensif dan rasional berdasarkan diagnosis pada kasus estetika untuk gigi tiruan cekat.
● menentukan pemilihan bahan yang tepat pada kasus estetika untuk gigi tiruan cekat.
● menerapkan prinsip, konsep,
praktek dalam penatalaksana an perawatan estetis kasus
Kriteria : Rubrik deskripti f
Bentuk : Kuliah interakti f dan presenta si
5. Mampu melakukan penanggulangan masalah/kegagalan pada kasus estetika.
gigi tiruan cekat.
● tahap klinik dan
memahami proses laboratorium teknik gigi dalam
prosedur perawatan kasus estetika untuk gigi tiruan cekat.
● penanggulanga n
masalah/kegag
alan pada
kasus estetika.
Pekan 4
1. Mampu melakukan pembuatan gigi tiruan sebelum gigi dicabut.
2. Mampu melakukan pencabutan gigi pada perawatan GTSL imediat sebagai
koreksi pra
prostodontik.
3. Mampu melakukan koreksi terhadap GTSL yang baru dipasang dengan
mengutamakan retensi dan kestabilan.
4. Mampu melakukan koreksi terhadap GTSL yang longgar akibat resorbsi tulang alveolar berdasar evaluasi yang cermat terhadap retensi dan kestabilan GTSL tersebut.
Kebenaran dan ketepatan dalam memahami, mengetahui, dan melakukan :
● pembuatan gigi tiruan sebelum gigi dicabut.
● pencabutan gigi pada perawatan GTSL imediat sebagai koreksi pra
prostodontik.
● koreksi
terhadap GTSL
yang baru
dipasang dengan
mengutamaka n retensi dan kestabilan.
● koreksi
terhadap GTSL yang longgar akibat resorbsi tulang alveolar berdasar evaluasi yang
● Rahn, A.O., Ivanke, J.R., Plummer, K.D., 2009, Textbook of complete denture, 6th ed,. USA:
People Medical
Publishing House. p.
271-274.
● Gooya, A, Ejlali, M.A., Adli, A.R., 2013, Fabricating an interim immediate partial
denture in one
appoinment (modified fifty denture), A clinical report, J Prosthodont 2013;22(4):330-33.
● Nallaswamy, D., 2008, Immediate partial dentures, Textbook of Prosthodontic, New Delhi, India: Yaypee Brothers Medical Publishers Ltd,; p. 78.
● Sadowsky, S.J., Gupta, S., Gonzales, E., 2013, A technique to correct incisal plane error in maxillary immediate denture therapy. J
Prosthet Dent
110(2):141-3.
cermat terhadap retensi dan kestabilan GTSL tersebut.
● Soratur, S.H., 2006,,
● Essensial of
prosthodontic, Repair, relining, rebasing etc, New Delhi, India: Yaypee Brothers Medical Publishers, Ltd., p. 78.
● St George, G., Hussain, S., Welfare, R., 2010, Immediate dentures:
treatment planning, SADJ, 65(4):152,154-8.
● St. George, G., Lewis, N.J., Malton, C., Welfare, R. 2010, Immediate dentures: Clinical stages of construction, SADJ;
37(3):154-6,158-60.
IV. BLUEPRINT ASSESSMENT 1. Formative Assessment
Nilai tutorial, nilai ini diperoleh selain dari kehadiran mahasiswa juga akan dinilai keaktifan diskusi, argumentasi ilmiah dan sikap mahasiswa selama proses tutorial. Mahasiswa wajib mengikuti seluruh proses tutorial, kecuali terdapat alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Penilaian dengan menggunakan check list.
2. Summative Assessment
Penilaian sumatif berdasarkan nilai penugasan, nilai kuis dan nilai ujian akhir, dengan persentase:
A. Penugasan individu : 15%
B. Penugasan kelompok : 15%
C. Ujian tulis atau Quiz : 5%
D. Ujian akhir CBT (dalam bentuk Multiple Choice Question-MCQ) : 40%
E. Clinical skill lab : 25%
Mahasiswa dinyatakan dapat mengikuti ujian akhir blok jika : a. Tingkat kehadiran 80% kecuali bila ada alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan; dan b. Mengikuti seluruh proses pembelajaran tutorial.
Sistem penilaian berdasarkan acuan Universitas Hasanuddin dalam nilai angka mutu, huruf mutu, nilai konversi sebagai berikut:
Nilai Angka Nilai Mutu Nilai Konversi
>85 A 4,00
81 – 85 A- 3,75
76 – 80 B+ 3,50
71 – 75 B 3,00
66 – 70 B- 2,75
61 – 65 C+ 2,50
51 – 60 C 2,00
45 – 50 D 1,00
<44 E 0,00