• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DESKRIPSI WILAYAH. Lombok timur. Menurut geografis Desa Lenek Duren memiliki batas-batas wilyah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III DESKRIPSI WILAYAH. Lombok timur. Menurut geografis Desa Lenek Duren memiliki batas-batas wilyah"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

34 BAB III

DESKRIPSI WILAYAH

3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 3.1.1 Keadaan Geografis

Desa Lenek Duren adalah desa yang di kecamatan Lenek, Kabupaten Lombok timur. Menurut geografis Desa Lenek Duren memiliki batas-batas wilyah diantaranya adalah sisi utara berbatasan langsung dengan hutan tutupan (Taman Nasional Gunung Rinjani), lalu sisi selatan berbatasan dengan Desa Lenek Daya, sisi timur berbatsan dengan Desa Toya dan sisi barat berbatasan dengan Desa Pengadangan.

Gambar 3.1 Peta Desa Lenek Duren

Sumber : Peta monografi Desa Lenek Duren

Sebagaimana dengan daerah-daerah yang ada di Indonesia, Desa Lenek Duren memiliki dua musim yaitu, musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan terbanyak terjadi pada bulan Januari sampai dengan bulan Maret. Berdasarkan data

(2)

35

dalam profil Desa Lenek Duren bahwa pada tahun 2015 desa Lenek Duren pernah mengalami suhu terpanas yaitu mencapai 26 0C dan memiliki curah hujan tertinggi sebanyak 8,60 mm.

Luas wilayah Desa Lenek Duren yaitu 225,13 Ha dan terbagi menjadi tiga dusun yaitu, dusun Lenek Duren, Dusun Kekalik’an, dan Dusun Timba Ledang dengan tiga Rukun Warga dan sepuluh Rukun Tetangga.

Jarak yang ditempuh dari Desa Lenek Duren menuju kantor pemerintahan Kecamatan yaitu 7,5 km dengan waktu tempuh 30 menit memakai kendaraan bermotor. Sedangkan jarak dengan pusat pemerintahan Kabupaten Lombok Timur adalah 25 km dengan waktu tempuh 1 jam 10 menit menggunakan kendaraan bermotor dan jarak ke ibu kota provinsi 64 km dengan waktu tempuh 2 jam.

3.1.2 Pemerintah Desa Lenek Duren

Dalam setiap rencana kegiatan yang dilakukan Pemerintah kabupaten ataupun pemerintah provinsi, pemerintah desa merupakan pemerintah yang paling dekat dengan masyarakat. Sejak ditetapkannya Undang-Undang Tentang Desa Nomor 6 Tahun 2014 apabila dibandingkan dengan Undang-Undang sebelumnya mempunyai perbedaan yang sangat fundamental diberbagi aspek diantaranya mulai dari masa jabatan pemerintah desa, lembaga adat, sampai dengan pemabngunan desa. Sehingga apabila kita lihat sebelum Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014 ini disahkan, desa hanya bisa taat kepada rencana kegiatan dan sebagai pelaksana kegiatan yang telah dibuat oleh pemerintah daerah kabupaten ataupun pemerintah daerah provinsi.

Tetapi semenjak ditetapkan Undang-Undang Desa No 6 Tahun 2014, pemerintah desa dan masyarakat desa dapat ikut serta secara langsung dan

(3)

36

berpartisipasi dalam penyusunan rencana pembanguan. Desa mempunyai peran yang berkaitan dengan pembangunan desa, memenuhi kebuuhan masyarakat desa, dan melibatkan semua golongan masyarakat, sehingga dengan begitub desa akan dapat jauh lebih mandiri dalam mensejahterakan masyarakat.

Oleh sebab itu, pemerintah Desa Lenek Duren memiliki pandangan tentang rencana pembangunan desa kedepan. Setiap urusan perencanaan pemebngunan harus sesuai dengan visi mis yang telah ditetapkan oleh desa Lenek Duren, adapun visi misi Desa Lenek Duren anatara lain :

 VISI

Visi Desa Lenek Duren tentunya tidak terlepas dari keinginan pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berpedoman pada pancasila sebagi dasar negara republik Indonesia yaitu “terwujudnya Desa Lenek Duren yang adil, sejahtera dan siap bersaing”.

 MISI

Desa Lenek Duren merupakan desa yang sangat potensial dalam bidang perkebunan, peternakan dan wisata, ini disebabkan karena Desa Lenek Duren terletak dipinggir Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).

Sesuai dengan peraturan Menteri dalam Negeri No. 114 tentang kewengan desa. Untuk mencapai Misi Desa ada empat bidang yang menjadi kewenangan Desa yaitu :

1. Bidang Pemerintahan 2. Bidang Pembangunan 3. Bidang Pembinaan 4. Bidang Pemberdayaan

(4)

37

Pada pelaksanaan organisasi pemerintah Desa Lenek Duren terdapat beberapa aparatur desa yaitu, kepala desa, sekretaris desa, kaur tu dan umum, kaur perencanaan, kaur, keuangan, kasi pelayanan, kasi kesehteraan, kasi pemerintahan dan tiga orang kepala dusun. Struktur organisasi pemerintah Desa Lenek Duren sebagai berikut :

Bagan 3.1

Struktur Organnisasi Pemerintah Desa Lenek Duren

Sumber : profil Desa Lenek Duren tahun 2017

Kepala Desa BPD

Jupandi, S.pd Sekretaris Desa Juhi

Pandi Hasri

Wulan Siti

Fatimah Edi, SH.

Duwi Mardiana Esi

Susanti

Kaur Tu Dan Umum

Kaur Perencan

aan

Kaur Keuangan Kasi

Pelayanan

Kasi kesejahter

aan

Kasi Pemerintah

an

Kepala Dusun Kekalik An

Kepala Dusun Duren Kepala Dusun Timba

Ledang

Imansyah Muhrim

Anip

(5)

38 Ket :

--- : garis kordinasi : garis komando

Organisasi pemerintah desa terdiri dari kepala desa sebagi pemimpin yang dipilih oleh masyarakatmelalui pemilihan secara langsung dan perangkat desa sebagai pembantu kepala desa dalam menjalankan tugasnya.

Perangkat desa sebagai anggota pembantu kepala desa dalam menjalankan tugasnya dapat diangkat dan diberhentikan oleh kepala desa sesuai dengan peraturan yang berlaku dan harus melalui persetujaun camat.

Kerja sama anatara kepala desa dengan perangkat desa tentunya sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan bersama. Terwujudnya tujuan atau keinginan masyarakat berada pada bahu kepala desa. Tugas dan tanggung jawab kepala desa harus dibagi rata oleh aparatur desa ssuai dengan tugas poko dan fungsinya.

Sehingga dengan memunghkinkan kepala desa untuk lebih bisa memberikan sumbangsih pada tingkatan kebijakan, pencapaian sasaran strategis desa dan hal lain yang tidak dapat dilakukan oleh kepala desa. Sealin dibantu oleh perangkat desa dan jajarannya, kepala desa juga dibantu perangkat desa yang berda diwilayah dusun yaitu kepaladusun.

Dibagian sekretariat Desa Lenek Duren diisi oleh sekretaris desa dengan dibantu oleh 3 kepala urusan dan 3 kepala seksi.

3.1.2.1 Tupoksi Pemerintah Desa

Pelaksanaan pemerintahan di Desa Lenek Duren dilakukan oleh pemerintah Desa Lenek Duren sendiri dengan dibantu oleh perangkat desa lainnya. Adapun tugas dan fungsi kepala desa bersama perangkat desa, antara lain:

a. Kepala Desa

(6)

39

1) Kepala desa memiliki tugas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahannya, dan urusan-urusan pembangunan beserta kemasyarakatan

2) Pada pelaksanaan tugasnya, kepala desa mempunyai :

a) Mengelola, mengatur, dan menjadi pemimpin dalam penyelenggaraan pemerintah

b) Membentuk rancangan peraturan desa

c) Menetapkan peraturan desa yang telah disetujui oleh badan permusyawaratan desa

d) Memajukan prekonomian dan kehidupan masyarakat

e) Menyusun rencana pembangunan dengan melibatkan masyarakat b. Sekretaris Desa

Sekretaris yang dipimpin yang sekretaris desa dibantu oleh unsur staf sekretariat yang bertugas membantu kepala desa dalam bidang administrasi pemerintahan.

Sekretaris desa dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada kepalan desa, dan memiliki fungsi sebagai berikut :

a) Melaksanakan urusan ketatausahaan b) Melaksanakan urusan umum

c) Melaksanakan urusan keungan d) Melaksanakan urusan perencanaan c. Kepala Urusan Tata Usaha dan Umum

(7)

40

Tugas kepala urusan tata usaha dan umum bertugas membantu sekretaris desa dalam urusan pelayanan administrasi pendukung pelaksanaan tugas pemerintahan di bidang tata usaha dan umum

Kepala urusan tata usaha dan umum dalam membantu sekretariat desa mempunyai fungsi melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah, administrasi surat menyurat, arsip, ekspedisi, dan penataan administrasi perangkat desa, penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor, penyiapan rapat, pengadministrasian aset, invetarisasi, perjalanan dinas, dan pelayanan umum.

d. Kepala Urusan Keuangan

Kepala urusan keuangan bertugas membantu sekretaris desa dalam urusan pelayanan administrasi pendukung pelaksana tugas pemerintah dibidang keuangan.

Kepala urusan keuangan memiliki fungsi melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusan administrasi keuangan, administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran, verifikasi administrasi keuangan, dan administrasi penghasilan kepala desa, perangkat desa, BPD, dan lembaga pemerintahan desa lainnya.

e. Kepala Urusan Perencanaan

Kepala urusan perencanaan bertugas membantu sekretaris desa dalam urusan pelayanan administrasi pendukung pelaksana tugas pemerintah dibidang perencanaan.

Kepala urusan perencanaan dalam membantu sekretaris desa mempunyai fungsi mengkordinasikan urusan perencanaan seperti menyusun rencana

(8)

41

anggaran pendapatan dan belanja desa, menginventarisir data-data dalam pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi program, serta menyusun laporan.

f. Kepala Seksi Pemerintahan

Kepala seksin pemerintahan bertugas membantu kepala desa sebagai pelaksana tugas operasional dibidang pemerintahan

Kepala seksi pemerintahan dalam membantu kepala desa mempunyai fungsi melaksanakan manajemen tata praja pemerintahan, menyusun rancangan regulasi desa, pembinaan masalah pertanahan, pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya perlindungan masyarakat, kependudukan, penataan, pengelolaan wilayah, serta pendataan dan pengelolaan profil desa.

g. Kepala Seksi Pelayanan

Kepala seksi pelayanan bertanggung jawab membantu kepala desa dalam melaksanakan tugas perasional pada bidng pelayanan masyarakat.

Kepala seksi pelayanan dalam membantu kepala desa mempunyai funsi melaksanakan penyuluhan dan motivasi terhadap pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat, meningkatkanupaya partisipasi masyarakat, pelestarian nilai sosial budaya masyarakat, keagamaan dan ketenagakerjaan.

h. Kepala Seksi Kesejahteraan

Kepala seksi kesejahteraan bertanggung jawab membantu kepala desa dalam menjalankan tugas-tugas operasional dalam bidang kesejahteraan masyarakat. bertugas membantu kepala desa sebagai pelaksana tugas operasional dibidang kesejahteraan.

(9)

42

Kepala seksi kesejahteraan dalam membantu kepala desa memiliki fungsi untuk melakukan pembangunan sarana dan prasaran desa, pembangunan pada bidang yang berkaitan dengan kesejahteraan kepada masyarakat.

3.1.2.2 Hasil Pembangunan

Dalam hal menopang kesejahteraan masyarakat Desa Lenek Duren pada bidang kesehatan, sosial dan ekonomi serta menguatkan visi misi Pemerintah Desa Lenek Duren maka dibutuhkan infrastuktur fisik maupun non fisik yang memadai.

Ada hasil pembangunan fisik yang sudah dilakukan di Desa Lenek Duren yaitu : 1. Pembukaan jalan sepanjang 5 km dari Dusun Duren sampai dengan Dusun

Timba Ledang, pada tahun 2018 yang dilakukan selama 5 hari dengan anggaran sebesar 69.130.000, dimana 36.500.000 dari anggaran tersebut digunkan untuk penyewaan buldoser selama 5 hari.

2. Pengaspalan jalan dusun kekalik an sampai amal saleh pada tahun 2018 sepanjang 2 km dengan lebar 2,5 meter dan menghabiskan dana sebesar 235.662.500

3. Penalutan saluran irigasi sepanjang 700 meter di Dusun Duren pada tahun 2019, dengan total dana yang dihabiskan sebesar 78.364.860. dari dana itu pemerintah desa mampu membuat saluran irigasi yang berfungsi untuk mengairi sawah atau ladang. Pemerintah desa memperkerjakan sebanyak 10 pekerja dengan upah per hari sebesar Rp 80.000 untuk tukang dan Rp 50.000 per hari untuk buruh.

4. Pembanguan kandang kolektif di Dusun Duren pada tahun 2019, yang menghabiskan dana sebesar Rp 24.235.500, dengan panjang kandang 18 meter dan lebar 6 meter.

(10)

43

5. Pembuatan drainase sepanjang 400 meter pada tahun 2019 di dusun timba ledang dengan anggaran dari dana desa sebesar 95.000.000, dan pengerjaannya dilakukan selama 7 hari.

Selain pembangunan fisik adapun pembangunan non fisik yang dilakukakn di Desa Lenek Duren yang lebih mengedepankan sumber daya manusia, dikarenakan dengan adanya pembangunan non fisik menjadi dasar untuk melakukan pembangunan fisik. Oleh karena itu peran manusia dalam pembangunan non fisik jangan dipandang sebelah mata, namun peran manusia dalam pembangunan non fisik harus diperhatikan. Adapun pembangunan non fisik yang dilakukan di Desa Lenek Duren antara lain :

1. Penyuluhan dari Dinas Pertanian pada tahun 2018, untuk memberikan penyuluhan mengenai sistem pertanian yang baik kepada masyarakat.

2. Penyuluhan dari Dinas Pendidikan pada tahun 2018, untuk memberikan ilmu baca tulis agar masyarakat tidak lagi buta huruf atau buta aksara.

3.1.2.3 Kelembagaan Masyarakat Desa

Seperti apa yang di sebutkan dalam UU N0.6 Tahun 2014 bahwa di dalam desa mempunyai tiga kelembagaan desa yang mempunyai peran untuk menjalankan pemerintahan desa, diantaranya pemerintah desa, badan pemusyawaratan desa, dan di bantu oleh lembaga-lembaga kemasyarakatan. Manusia sebagai mahluk sosial harus hidup berkelompok artinya manusia itu tidak bisa hidup sendiri. Namun pada praktiknya supaya lemabaga tersebut bisa bermamfaat dan memberikan sumbangsih maka harus memiliki struktur dan tujuan yang jelas. Maka dari itu, dibutuhkan suatu lembaga atau organisasi kemasyarakatan sebagai sarana pelibatan masyarakat dalam penyusunan perencanaan pembangunan. Oleh sebab itu

(11)

44

masyarakat desa sendiri dituntut untuk membuat atau membentuk suatu kelembagaan yang dapat menampung aspirasi, ide serta masalah yang terjadi di desa. Desa Lenek Duren memiliki organisasi atau lembaga desa yaitu : PKK, Karang Taruna, LPMD, Anggota Tani, Lembaga Adat, BUMDESA.

Lembaga tersebut mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing diantara adalah :

1) PKK bertanggung jawab untuk meningkatkan pendapatan pendapatan keluarga melalui kegiatan UP2K. Pengurus PKK di Desa Lenek Duren sudah lengkat namun masih terkendala dengan belum berfungsinya secara optimal, sarana dan prasarana masih kurang, administrasi masih kurang, dan komunikasi/pertemuan masih kurang.

2) Karang Taruna mempunyai anggota dari para remaja desa dan membantu pemerintah desa dalam kegiatan sosial.

3) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LKMD), bertugas dalam pemberdayaan masyarakat dan gotong royong pembangunan.

4) Kelompok Tani, bertugas dalam pemberdayaan petani untuk meningkatkan pendapatan petani supaya bisa menjadi petani yang lebih mandiri.

5) Lembaga Adat, bertugas dalam memberdayakan, mengembangkan, dan melestarikan adat istiadat yang ada di desa.

6) Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), memiliki empat orang pengurus dan bertugas dalam peningkatan perekonomian masyarakat desa.

Lembaga yang berada di Desa Lenek Duren yang mana sebagai pihak luarl harus dapat bekerja sama dengan pemerintahdesa, lebih tepatnya dalam pembanguan dan pemberdayaan. Sehingga dibutuhkan kerja sama antara pihak

(12)

45

internal dan pihak eksternal di desa hal tersebut dapat mendukung keberhasilan perencanaan pembangunan yang ada desa.

3.1.3 Potensi Desa 3.1.3.1 Penduduk

Penduduk adalah salah satu bagian ekosistem yang menempati wilayah tertentu. Wilayah yang dimaksud di Iindonesia yaitu berupa kampung atau dusun, desa atau kelurahan, kabupaten atau kota, provinsi yang secara keseluruhan tergabung dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Penduduk Desa Lenek Duren berdasarkan data profil Desa Lenek duren adalah 1584 jiwa dengan jumalah kepala keluarga 427 kk. Untuk data lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.1

Jumlah penduduk Desa Lenek Duren Berdasarkan jenis kelamin

Jenis kelamin Jumlah

Laki-laki 798

Perempuan 786

Jumlah 1584

Sumber : profil Desa Lenek Duren tahun 2017

Tabel 3.2

Jumlah penduduk Desa Lenek Duren Berdasarkan usia

No Usia Laki-laki Perempuan

1 0-4 tahun 78 orang 57 orang

(13)

46

2 5-9 tahun 70 orang 73 orang

3 10-14 tahun 73 orang 88 orang

4 15-19 tahun 86 orang 69 orang

5 20-24 tahun 72 orang 57 orang

6 25-29 tahun 74 orang 65 orang

7 30-34 tahun 63 orang 80 orang

8 35-39 tahun 66 orang 75 orang

9 40-44 tahun 64 orang 55 orang

10 45-49 tahun 48 orang 53 orang 11 50-54 tahun 39 orang 36 orang 12 55-59 tahun 25 orang 27 orang 13 60-64 tahun 16 orang 17 orang 14 65-69 tahun 12 orang 16 orang 14 70-74 tahun 10 orang 15 orang 15 Lebih dari 75

tahun

2 orang 3 orang

Total 798 orang 786 orang Sumber : profil Desa Lenek Duren tahun 2017

Tabel 3.3

Jumlah penduduk Desa Lenek Duren berdasarkan tingkat pendidikan

(14)

47

Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan Usia 3-6 tahun yang sedang

TK/play group

30 orang 21 orang

Usia 7 sampai 18 tahun yang sedang bersekolah

170 orang 171 orang

Tamatan tingkat SD atau sederajat

109 orang 168 orang

Tamaant tingkat SMP atau sederajat

16 orang 19 orang

Tamatan tingkat SMA atau sederajat

15 orang 12 orang

Tamat tingkat S-1 atau sederajat

3 orang 3 orang

Total 343 orang 394 orang

Sumber : profil Desa Lenek Duren tahun 2017

Tabel 3.4

Jumlah penduduk Desa Lenek Duren berdasarkan mata pencaharian

Jenis pekerjaan Laki-laki Perempuan

Buruh tani 71 orang 58 orang

Pegawai negeri sipil 1 orang 0 orang

Pengerajin 2 orang 0 orang

Guru swasta 2 orang 3 orang

Wiraswasta 31 orang 20 orang

(15)

48

Tidak mempunyai pekerjaan 193 orang 180 orang

Belum bekerja 246 orang 260 orang

Ibu rumah tangga 0 orang 313 orang

Buruh harian lepas 90 orang 74 orang

Sopir 6 orang 0 orang

Total 642 orang 908 orang

Sumber : profil Desa Lenek Duren tahun 2017

3.1.3.2 Potensi Ekonomi

Masyarakat di Desa Lenek Duren sebagain besar bermata pencaharian sebagai buruh tani. Secara keseluruhan potensi sumber daya alam di Desa Lenek Duren bisa dikatakan cukup melimpah, baik dalam pertanian maupun perkebunan.

Desa Lenek Duren menyimpan potensi sumber daya alam yang luar biasa di bidang perkebunan, desa Lenek Duren adalah penghasil buhan-buhanan tropis yang memiliki peminat yang cupuk banyak, misalkan saja durian, alpukat, buah naga dan berpotensi untuk perkembangan perkebunan cengkeh.

Desa Lenek Duren yang dulunya menjadi penghasil bambu sekarang beralih menjadi penghasil buhan durian, alpukat dan buah naga. Hampir semua warganya menanam alpukat dipekarangan rumah atau tanah perkebunan miliknya sebagai sumber tambahan penghasilan. Bahkan sejak tahun 2016 lalu pemerintah Desa Lenek Duren mengalokasikan dana desanya untuk pengadaan bibit durian yang dibagikan kepada semua warganya.

Sesuai dengan namanya yang dimana Duren itu artinya Durian, pemerintah Desa Lenek Duren nampaknya ingin membangun brandnya sendiri sebagai sentral

(16)

49

penghasil durian dilombok timur, pemerintah desa juga memiliki impian dimasa depan masyarakat setempat mampu memproduksi berbagai makanan olahan berbahan baku durian. Mimpi menjadikan Desa Lenek Duren memiliki brand sekaligus sebagai sumber pendapatan masyarakat telak diletakkan dengan kebijakan pemerintah desa yang berpihak, 3 tahun program tersebut berjalan masing-masing kepala keluarga telah memiliki 3 pohon durian dari pemerintah desa yang kini mulai tumbuh. Tidak hanya durian budidaya alpukat juga sudah mulai berkembang di desa ini, rata-rata warga sudah memiliki pohon alpukat dimana dari satu pohon saja bisa menghasilkan jutaan rupiah setiap kali panen hanya saja sementara ini hasil panen warga masih dijual kepada pengepul dari luar desa, kedepannya pemerintah desa akan melakukan pembinaan secara mandiri melalui bumdes kepada petani alpukat.

Wilayah Desa Lenek Duren juga ternyata baik untuk budidaya buah naga, pemilik lahan di desa ini telah membuktikan lebih dari 1 heaktar lahan telah ditanami buah naga dan telah menghasilkan puluhan ton setiap kali panen. Tidak hanya berbagai jenis pohon yang tumbuh didesa ini, percobaab tanaman cengkeh juga ternyata bisa dibudidayakan didesa yang dulunya tidak dilirik ini.

3.1.3.3 Potensi Sosial

Kehidupan masyarakat di Desa Lenek Duren sampai sekarang ini masih sangat menjunjung budaya leluhur, dan masih tinggi tingkat partisipasi gotong royong mereka, disamping itu masyarakat setempat juga masih mempertahankan adat istiadat dan tradisi yang mereka miliki. Masyarakat Desa Lenek Duren memiliki sifat yang agamis dan terbuka sehingga dapat menjadi penunjang

(17)

50

timbulnya keterbukaan pada penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan program pembangunan.

Keadaan sumber daya manusia di Desa Lenek Duren masih bisa dibilang cukup rendah. Dengan adanya tingkat pendidikan yang tinggi merupakan salah satu faktor dalam meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat. Sehingga Dengan adanya tingkat pendidikan yang tinggi dari masyarakat dapat melahirkan timbulnya keterampilan wirausahaan dan lapangan kerja, tidak hanya itu tingginya tingkat pendidikan dapat memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi.

Dibawah ini adalah data yang memperlihatkan tingkat pendidikan masyarakat Desa Lenek Duren :

Tabel 3.5

Tingkat pendidikan masyarakat Desa Lenek Duren

Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan Usia 3 sampai 6 tahun yang

sedang TK atau play group

30 orang 21 orang

Usia 7 samapai 18 tahun yang sedang bersekolah

170 orang 171 orang

Tamatan SD atau sederajat 109 orang 168 orang Tamatan SMP atau sederajat 16 orang 19 orang Tamatan SMA atau sederajat 15 orang 12 orang Tamatan S-1atau sederajat 3 orang 3 orang

Total 343 orang 394 orang

Sumber : profil Desa Lenek Duren tahun 2017

(18)

51

Dari data diatas menunjukkan bahwa tinggkat pendidikan masyarakat Desa Lenek Duren masih sangat rendah, dimana 15 orang laki-laki dan 12 orang perempuan yang tamat SMA/sederajat, 16 orang laki-laki dan 19 orang perempuan yang tamat SMP/sederajat. Kualitas pendidikan di Desa Lenek Duren disebabkan oleh terbatasnya sarana pendidikan, dan keterbatasan ekonomi yang dimilikinya.

Sarana pendidikan yangada di Desa Lenek Duren hanya ada TK Dan SD, sementara itu untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP dan SMA berada ditempat lain.

3.1.3.4 Potensi Budaya

Selain pulau Lombok identik dengan pulau seribu masjid, Lombok juga menyimpan banyak sejarah dan budaya tradisional. Salah satu desa di Kabupaten Lombok Timur yang masih mempertahankan atau adat ketimurannya adalah Desa Lenek Duren. Desa Lenek Duren yang baru dimekarkan dari Desa Lenek Daya banyak menyimpan potensi unggulan yang mungkin jarang diekspos oleh media, sebut saja budaya festifal ngejot yang belakangan hampir pupus dari ingatan masyarakat. Pihak pemuda bersinergi dengan pemerintah Desa Lenek Duren bersama-sama melestarikan tradisi yang hampir hilang itu. Pelestarian tersebut dikonkritkan dengan mendukung festival tradisi ngejot. Pihak pemerintah Desa Lenek Duren dan pemerintah Desa Lenek Daya secara bersama mengalokasikan anggaran sejumlah Rp. 10.000.000 dalam acara festival tradisi ngejot.

Festival ngejot yang diadakan setiap tahun ketika menyambut hari raya idul fitri yang diikuti oleh masyarakat setempat. Ini menjadi sebagai langkah nyata untuk menjadikan Desa Lenek Duren sebagai desa budaya, apa yang dilakukan oleh sekelompok warga itu terkadang banyak cibiran dari masyarakat lain yang tidak paham makna dari sebuah seni. Ada yang mengatakan tradisi yang mereka tampilkan diadopsi dari adat bali. Karena sebagaian besar budaya atau adat yang

(19)

52

dilakukan oleh orang lombok memang punya kesamaan dengan orang bali. Pemuda bersama pemerintah lantas tidak menyerah, mereka terus berusaha meyakinkan masyarakat bahwa budaya yang mereka gelas adalah budaya sasak punya filosofi tersendiri. Berkat semangat merekan dalam meyakinkan masyarakat untuk melestarikan budaya tersebut akhirnya masyarakat mau menerimanya.

Gambar

Gambar 3.1  Peta Desa Lenek Duren

Referensi

Dokumen terkait