• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. manapun dan situasi apapun, terkhususnya dimasa-masa genting saat pandemi. COVID-19. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya setiap orang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. manapun dan situasi apapun, terkhususnya dimasa-masa genting saat pandemi. COVID-19. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya setiap orang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan hidup menjadi hal yang utama dan penting bagi manusia di manapun dan situasi apapun, terkhususnya dimasa-masa genting saat pandemi COVID-19. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya setiap orang membutuhkan biaya atau dana untuk memenuhi segala kebutuhan hidup.

Salah satu caranya yaitu bekerja, dengan melakukan pekerjaan maka akan mendapakan gaji/upah untuk membantu dalam memenuhi segala kebutuhan hidup sendiri hingga keluarga. Dalam situasi normal atau tidak dalam masa pandemi COVID-19 dapat dikatakan tidak mudah bagi sebagian orang untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dikarenakan masih minimnya tingkat pendapatan bagi sebagian orang dalam memenuhi kebutuhan hidup.

Hingga hari ini di Dunia maupun di Indonesia sedang dihadapkan dengan permasalahan yang berkaitan dengan virus, awal mulanya virus ini muncul di salah satu kota yang ada di negara China tepatnya di Wuhan.

Dalam penyebarannya dapat dikatakan cukup cepat dan berkembang secara luas dalam waktu yang singkat. Untuk di Indonesia COVID-19 ditetapkan sebagai Bencana non alam menurut Keputusan Presiden Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 yang menetapkan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagai bencana nasional. Cukup signifikan perubahan yang terjadi setelah adanya Pandemi COVID-19 masuk di Indonesia mempengaruhi segala aspek kehidupan masyarakat. Sebagai upaya dalam mengurangi penyebaran

(2)

2

COVID-19 di Indonesia pemerintah menetapkan beberapa kebijakan seperti Work From Home (WFH), proses kegiatan pembelajaran dan mengajar secara daring, menutup tempat keramaian (Pasar, mall, tempat hiburan dan tempat yang menimbulkan keramaian lainnya) hingga melakukan pembatasan mobilitas masyarakat. Dengan adanya kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah diharapkan dapat meminimalisir penyebaran serta dampak yang lebih parah dari pandemi COVID-19. Tetapi, dengan diberlakukannya beberapa kebijakan dapat juga berdampak pada aspek ekonomi, pendidikan hingga sosial dari masyarakat.

Dampak ekonomi dari kebijakan pemerintah yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 salah satunya dengan menurunnya pertumbuhan ekonomi disetiap daerah dikarenakan pembatasan mobilitas dan juga penutupan sektor pariwisata dapat berdampak besar dalam hal ekonomi masyarakat. Dengan adanya pembatasan mobilitas dan penutupan di sektor pariwisata membuat masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan merasa sedikit tercekik karena tidak bisa melakukan persiapan untuk pembatasan selama lebih dari seminggu, berbeda halnya dengan pekerja yang memiliki pendapatan tetap.

Selain itu juga selain dampak dari kebijakan, lebih khususnya pandemi COVID-19 berdampak diperekonomian masyarakat seperti banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan, sementara angkatan kerja baru juga tidak berusaha mencari pekerjaan karena ketidaktersediaan lapangan kerja baru. Selanjutnya, pandemi COVID-19 juga menyebabkan penurunan pendapatan yang diikuti meningkatnya jumlah penduduk miskin (Aeni, 2021). Selain itu dampak

(3)

3

ekonomi dari adanya pandemi COVID-19 dan juga kebijakan pemerintah menyebabkan timbulnya masalah baru dalam segi pekerjaan karena semakin banyaknya perusahaan yang melakukan pengurangan karyawan dalam skala kecil, menengah hingga besar. Salah satunya dalam sektor industri banyak buruh yang merasakan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dikarenakan dampak Pandemi COVID-19. Akibat dari penguranngan ini, kensekuensinya adalah meningkatnya jumlah keluarga miskin dan rentan secara ekonomi (Sukmana & Abidin, 2020).

Menurut Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) tercatat lebih dari 50 ribu buruh yang bekerja sejak awal tahun 2021 mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (Librianty, 2021). Dengan adanya PHK dilakukan guna meminimalisir dari kehancuran perusahaan sehingga keputusan ini diharapkan dapat membantu menstabilkan kembali keadaan keuangan perusahaan dikarenakan pandemi COVID-19. Pemutusan Hubungan Kerja cukup berimbas kepada karyawan atau buruh yang tidak memiliki kesiapan sebelumnya pada saat dilakukan pemutusan hubungan kerja tanpa pemberitahuan. Selain itu, penurunan produksi disaat pandemi juga berpengaruh besar dalam pengurangan karyawan atau buruh. Karena pada saat kebijakan Work From Home (WFH) digalakan sebagian besar perusahaan atau industri banyak yang mengganti tenaga manusia menjadi tenaga mesin dengan memanfaatkan teknologi. Pemilik modal tidak memiliki pilihan lain sebab sejak diberlakukannya social distancing (pembatasan sosial) segala

(4)

4

aktivitas ekonomi sehari-hari banyak yang berhenti, sehingga membuat proses produksi, konsumsi, dan distribusi menjadi macet (Rochma & Anshori, 2021).

Karena semakin merosotnya perekonomian dimasa awal pandemi COVID-19 hingga saat ini membuat setiap keluarga membutuhkan strategi untuk bertahan hidup. Dalam memenuhi kebutuhan pokoknya, setiap manusia membutuhkan dukungan dalam hal ekonomi dan juga bantuan lainnya. Untuk mulai beradaptasi dengan keadaan baru banyak masyarakat yang perlu menyesuaikan diri kembali dengan kondisi yang tidak terduga. Tantangan- tantangan baru yang timbul saat ini seperti perubahaan rutinitas, keterbatasan interaksi, adaptasi teknologi hingga perubahan mata pencaharian membuat perlunya kembali beradaptasi dengan keadaan yang masih belum tau akan kembali seperti semula atau tidak. Menurut Snel dan Starring, bahwa “Strategi bertahan hidup adalah sebagai rangkaian tindakan yang dipilih secara standar oleh individu dan rumah tangga yang miskin secara sosial ekonomi. Melalui strategi yang dilakukan oleh seseorang ini bisa menambah penghasilan melalui pemanfaatan sumber-sumber yang lain ataupun mengurangi pengeluaran melalui pengurangan kuantitas dan kualitas barang atau jasa” (Setia, 2005).

Strategi bertahan hidup adalah kemampuan yang dimiliki seseorang guna mengaplikasikan beberapa cara untuk mengatasi macam-macam permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan. Strategi penanganan masalah ini pada dasarnya merupakan kemampuan segenap anggota keluarga dalam mengelola segenap aset yang dimilikinya (Suharno, 2003). Dalam

(5)

5

menghadapi pandemi COVID-19 berbagai macam upaya dilakukan demi menjaga kehidupan agar tetap stabil walaupun pada dasarnya sulit untuk mencapai kesetabilan tersebut.

Di Indonesia terkhususnya di Kota Malang dan sekitarnya merupakan salah satu wilayah yang cukup banyak ditemukan industri pabrik, salah satunya adalah pabrik rokok. Banyak jenis pabrik yang terdapat di Malang dan sekitarnya salah satunya PT. Bentoel Internasional Investama Tbk yang berlokasi di Jalan Raya Karanglo. Sejak tahun 2020 lalu sudah banyak dilakukan Pemutusan Hubungan kerja (PHK) yang dilakukan di pabrik ini.

Beberapa alasan yang ada dikarenakan kebanyakan tenaga dari manusia sudah tergantikan oleh mesin dan juga ada pengurangan karyawan atau buruh diawal pandemi COVID-19 pada tahun 2020. Hingga di tahun 2021 ini pada bulan Maret juga dilakukan PHK di pabrik ini. Buruh yang di PHK kebanyakan dikarenakan sudah habis masa kerjanya hingga dikarenakan alasan lainnya.

Masa kerja di pabrik rokok Bentoel ini selama 25 tahun masa kerja atau juga pada usia 56 tahun. Tetapi, banyak juga dari buruh yang di PHK saat belum habis memenuhi masa kerjanya.

Berdasarkan penjelasan dari hal-hal diatas peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian yang berjudul “Strategi Bertahan Hidup Keluarga Terdampak Pandemi COVID-19 (Studi pada Keluarga Buruh Korban PHK Pabrik Rokok Bentoel Malang)”.

(6)

6 B. Rumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang yang sudah dipaparkan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apa bentuk permasalahan sosial yang dihadapi oleh keluarga buruh korban PHK pabrik rokok Bentoel Malang?

2. Bagaimana strategi bertahan hidup yang dilakukan oleh keluarga buruh korban PHK pabrik rokok Bentoel Malang?

C. Tujuan Penelitian

Sebagaimana dengan rumusan masalah di atas maka dapat ditarik tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan permasalahan sosial yang dihadapi oleh keluarga buruh korban PHK pabrik rokok Bentoel Malang.

2. Untuk mendeskripsikan strategi bertahan hidup yang dilakukan oleh keluarga buruh korban PHK pabrik rokok Bentoel Malang.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini terbagi menjadi 2 yaitu sebagai berikut : 1. Secara teoritis manfaat penelitian ini diharapkan dapat membantu

dalam menambah pengetahuan berkaitan dengan strategi bertahan hidup keluarga yang terdampak pandemi COVID-19.

2. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dalam penulisan dan analisis tentang tema yang serupa.

Referensi

Dokumen terkait

Tampaknya, perlambatan pertumbuhan aktivitas ekonomi tersebut apabila dilihat dari faktor eksternal tampaknya terkait dengan resesi dunia yang belum pulih akibat

Bulanan Shopee pada Masa Pandemi Covid-19 (Ditinjau dalam Perspektif Ekonomi Islam). UIN Antasari

Sehubungan dengan Penanganan Pandemi Corona Virus Disease – 19 (COVID-19), pengungkapan dan penyajian atas dampak dan penanganan pandemi Covid-19 berpedoman dengan Surat

Selama masa pandemi Covid-19 yang sampai saat ini masih berlangsung, pemerintah telah banyak mengeluarkan kebijakan yang terkait dengan penanganan dampak pandemi terhadap

Pandemi Covid-19 dan dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan memaksa pemerintah untuk memecah fokus arah kebijakan di 2021, yakni mempercepat pemulihan sosial ekonomi dan

Pandemi covid-19 memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dunia termasuk Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya tumbuh sebesar 2,5%. Upaya

Semuanya merepresentasikan bahwa Indonesia sudah masuk jurang resesi ekonomi dibuktikan dengan turunnya PDB riil kuartal II 2020 yang minus 5,32% dengan didukung oleh indikator

Permasalahan dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini, antara lain: (1) Pada masa pandemi Covid-19 ini masih terjadi penambahan yang signifikan kasus Covid-19;