• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 1 PERMATA TAHUN 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 1 PERMATA TAHUN 2021"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEGIATAN PEMBIASAAN RELIGIUS

D I B U A T OLEH

NAMA : FAUZIAH YUSUF,S.Ag

NIP : 19761203 200904 2 002

PEMERINTAH KABUPATEN BENER MERIAH

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 1 PERMATA

TAHUN 2021

(2)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim Assalamu'alaykum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah menganugerahkan rahmat dan inayah-Nya atas adanya Pembiasaan Religius Peserta Didik di SMP Negeri 1 Permata.

Dalam rangka mewujudkan siswa yang beriman, bertaqwa kepada Allah SWT.

berakhlak mulia, dan taat beribadah, pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP N 1 Permata dapat diberikan melalui kegiatan pembiasaan di sekolah.

Tujuan adanya Pembiasaan Religius Peserta Didik di SMP N 1 Permata adalah untuk memberi kemudahan dalam melaksanakan Pembiasaan Religius bagi peserta didik pada jenjang SMP sehingga terciptanya peserta didik muslim yang shalih dan shalihah, beriman dan bertaqwa, serta tangguh dalam menghadapi tantangan zaman.

Dalam laporan pembiasaan Religius ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, dapat diberikan masukan, kritik, dan saran sebagai perbaikan dari panduan ini.

Semoga dengan adanya pembisaan Religius ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat bagi sekolah atau lembaga yang akan melaksanakan Pembiasaan Religius pada Sekolah Menengah Pertama.

Akhirnya kami mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi demi kesempurnaan panduan ini. Semoga bermanfaat dan menjadi amal ibadah kita semua, Aamiin.

Wassalamu'alaykum Wr. Wb.

Buntul Kemumu, Juli 2021 Penulis

FAUZIAH YUSUF,S.Ag

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu upaya untuk mewujudkan pendidikan karakter, para peserta didik harus dibekali dengan pendidikan khusus yang membawa misi pokok dalam pembinaan akhlak mulia. Keluarnya Undang-Undang Nomor. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, menegaskan kembali fungsi dan tujuan pendidikan nasional kita. Pada pasal 3 ditegaskan, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan Agama mengemban misi yang amat mulia dalam pembangunan bangsa ini. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk perbaikan pendidikan adalah membangun kultur akhlak mulia di kalangan siswa. Kegitan pembiasaan akhlak mulia dilakukan dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan agama Islam sehingga dapat terealisasi dalam kehidupan sehari-hari sebagaimana tujuan yang diharapkan dari pendidikan Islam.

Surat Al Ahzab ayat 21 yang artinya : Sesungguhnya telah ada pada diri Rosul itu Suri tauladan yang baik. Merujuk ayat ayat tersebut diatas maka pendidikan adalah mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk tingkah laku ,karena akhlaq adalah insting ( garizah ) yang dibawa manusia sejak lahir.

Tujuan dari pembiasaan dalam pendidikan agama Islam di antaranya sebagaimana diungkapkan oleh Al-Ghazali bahwa setiap perbuatan baik yang sudah menjadi kebiasaan, maka akhlak itu baik akan terpatri dalam dirinya. Dari sini dapat dipahami rahasia yang ada di balik perintah syariat untuk melakukan kebaikan, yaitu dalam rangka mengubah hati dari bentuknya (karakter) yang jelek kepada yang baik, walaupun seseorang melakukannya dengan susah dan terpaksa, namun tetap akan membekas pada dirinya dan menjadi bagian dari jati dirinya.

(4)

B. Dasar Hukum

1. Al Qur’an dan Hadist

2. Undang-Undang Dasar RI 1945 dan perubahannya;

3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kepesertadidikan;

8. Peraturan Menteri Agama Nomor 16 tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan Agama pada Sekolah;

9. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini

10. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 148 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini

11. Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 211 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengembangan Standar Nasional Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah;

(5)

C. Pengertian Pembiasaan Religius

Pembiasaan (habituation) merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku yang relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang.

Untuk menanamkan pembiasaan terhadap SMP N 1 Permata, yaitu usia 13-15 tahun bersifat fleksibel, dan dapat dilaksanakan secara rutin, spontan, keteladanan dan terprogram.

D. Tujuan Pembiasaan Religius

Kegiatan Pembiasaan Religius ini bertujuan untuk:

1. Meningkatkan keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia peserta didik.

2. Menerapkan dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari dalam membentuk mental spiritual peserta didik yang memiliki kepribadian muslim yang kokoh dan mampu menghadapi tantangan negatif yang datang dari dalam maupun luar dirinya.

3. Melatih kemandirian, keberanian, kejujuran, kebersamaan, dan toleransi.

4. Memberikan pengalaman tentang model kehidupan yang santun dan islami.

(6)

BAB II

PENERAPAN PEMBIASAAN RELIGIUS

Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan bangsa Indonesia dan menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran tersebut, maka internalisasi nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan.

Pendidikan Agama Islam (PAI) dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia serta meningkatkan potensi spiritual. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral.Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun sosial. Peningkatan potensi spritual tersebut, akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Allah SWT.

Pembiasaan (habituation) merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku yang relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang.

Sikap atau perilaku yang menjadi kebiasaan mempunyai ciri; perilaku tersebut relatif menetap, umumnya tidak memerlukan fungsi berpikir yang cukup tinggi, misalnya untuk dapat mengucapkan salam cukup fungsi berpikir berupa mengingat atau meniru saja, bukan sebagai hasil dari proses kematangan, tetapi sebagai akibat atau hasil pengalaman atau belajar, dan tampil secara berulang-ulang sebagai respons terhadap stimulus yang sama.

Pembentukan perilaku melalui pembiasaan merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus dan ada dalam kehidupan sehari-hari peserta didik sehingga menjadi pola pengembangan diri yang baik. Bidang pengembangan diri meliputi aspek pengembangan moral dan nilai-nilai agama, serta pengembangan sosial, emosional, dan kemandirian. Dari aspek pengembangan moral dan nilai-nilai agama diharapkan akan meningkatkan ketaqwaan peserta didik terhadap Allah SWT dan membina sikap peserta didik dalam rangka meletakkan dasar agar peserta didik menjadi warga negara yang baik. Aspek pengembangan sosial dan kemandirian dimaksudkan untuk membina peserta didik agar dapat mengendalikan emosinya secara wajar dan dapat berinteraksi dengan sesamanya maupun dengan orang dewasa dengan baik serta dapat menolong dirinya sendiri dalam rangka kecakapan hidup. Bidang pengembangan diri dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

(7)

a. Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan di SMP Negeri 1 Permata setiap hari, misalnya berbaris, berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, menyanyi lagu-lagu yang dapat membangkitkan motivasi diri, lagu-lagu religius, berjabat tangan, dan mengucapkan salam baik kepada sesama peserta didik maupun kepada guru.

b. Kegiatan spontan adalah kegiatan yang dilakukan secara spontan, misalnya meminta tolong dengan baik, menawarkan bantuan dengan baik, memberi ucapan selamat kepada teman yang mencapai prestasi baik, dan menjenguk teman yang sakit dan menjaga kebersihan lingkungan.

c. Pemberian teladan adalah kegiatan yang dilakukan dengan memberi teladan/contoh yang baik kepada peserta didik, misalnya: membuang sampah yang dijumpai di lingkungan SMP Negeri 1 Permata mengucapkan salam bila bertemu dengan orang lain, rapi dalam berpakaian, hadir di sekolah tepat waktu, santun dalam bertutur kata, dan tersenyum ketika berjumpa dengan siapapun.

d. Kegiatan terprogram adalah kegiatan yang di-program dalam kegiatan pembelajaran pembiasaan Religius (perencanaan semester, satuan kegiatan mingguan dan satuan kegiatan harian) di SMP Negeri 1 Permata, misalnya: sholat dhuha berjamaah,sholat zhuhur berjamaah, pembacaan dan penghafalan ayat-ayat pendek, pembacaan yasiin , menjaga kebersihan lingkungan dengan membersihkan wilayahnya masing-masing dan Iain-lain, (ditinjau kembali merujuk pada pedoman pembiasaan)

(8)

BAB III

BENTUK PEMMBIASAAN RELIGIUS SMP NEGERI 1 PERMATA

1. Pembiasaan Kehidupan Religius (Religius Culture)

Pembacaan Surat Yasiin

Kegiatan Tadarus Al Quran pembacaan surat Yasiin di SMP Negeri 1 Permata dilaksanakan sebagai upaya membentuk pribadi-pribadi siswa muslim yang memiliki budaya membaca Al Quran dalam kehidupan sehari-hari secara rutin. Oleh karena itu kegiatan tadarus Al Quran dilakukan sebagai bentuk kegiatan pembiasaan siswa berbasis budaya sekolah untuk membentuk karakter siswa yang memiliki budaya kehidupan religius dalam kehidupannya. Adapun mekanisme pelakanaan tadarus Al Quran dilakukan secara terprogram terjadwal setiap hari Jumat imtaq selama 30 yakni pukul 07.30 – 08.00 WIB menit dipimpin oleh siswa dengan arahan guru agama Islam.

Shalat Dhuha

Kegiatan Shalat dhuha di SMP Negeri 1 Permata dilaksanakan sebagai upaya membentuk pribadi-pribadi siswa muslim yang memiliki budaya melaksanakan shalat sunah dalam kehidupan sehari-hari secara rutin berbasis kelas. Kegiatan melaksanakan shalat dhuha dilakukan sebagai bentuk kegiatan pembiasaan siswa berbasis budaya sekolah untuk dalam rangka membentuk karakter siswa yang memiliki budaya kehidupan religius dalam kehidupannya. Adapun mekanisme pelakanaan shalat dhuha dilakukan secara terintegrasi dengan kegiatan pelajaran agama Islam di kelas yang jadwal kegiatan pembelajarannya masih dalam waktu shalat dhuha dan dibimbing oleh guru pengampu.

Shalat zhuhur berjamaah

Kegiatan Shalat dhuhur berjamaah di SMP Negeri 1 Permata dilaksanakan sebagai upaya membentuk pribadi-pribadi siswa muslim yang memiliki budaya melaksanakan shalat secara berjamaah dalam kehidupan sehari-hari secara rutin. Kegiatan melaksanakan shalat dhuhur berjamaah dilakukan sebagai bentuk kegiatan pembiasaan siswa berbasis budaya sekolah untuk dalam rangka membentuk karakter siswa yang memiliki budaya kehidupan religius dalam kehidupannya yang dilaksanakan secara terprogram dan terjadwal setiap hari daeri senin – kamis pukul 12.40 – 13.10 WIB diikuti oleh seluruh warga sekolah (siswa dan guru )

Penanaman nilai religius

Kegiatan penanaman nilai religius di SMP Negeri 1 Permata merupakan kegiatan pembiasaan pengamalan perilaku yang mencerminkan karakter siswa memiliki nilai religius dalam kehidupan sehari-hari berbasis kelas. Penanaman nilai religius dilaksanakan terintegrasi dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas untuk semua mata pelajaran.

Adapun aktivitas yang dilakukan untuk menanamkan nilai religius kepada siswa selama proses pembelajaran di kelas adalah seperti kegiatan berdoa setiap memulai kegiatan

(9)

pembelajaran, berdoa untuk kesembuhan teman yang sakit atau sedang dalam musibah, memberikan apresiasi dengan ikut bergembira/merasa senang (bersyukur) ketika teman mendapatkan keberhasilan/ kesuksesan.

Doa Bersama Siswa Kelas IX menjelang Kegiatan Akhir Sekolah ( UAS)

Kegiatan Doa Bersama Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Permata menjelang Kegiatan Ujian Nasional dilaksanakan berbasis budaya sekolah dan masyarakat. Kegiatan Doa Bersama dilakukan bersama antara siswa kelas IX dengan masing-masing orang tua yang diwakili oleh komite sekolah bertujuan untuk menanamkan pembiasaan perilaku dan sikap religius dalam kehidupan sehari-hari utamanya tentang pentingnya dukungan restu dan doa dari orang lain khususnya kedua orang tua dan guru serta teman-temannya untuk bersama- sama memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk diberikan ridlo, rahmat, hidayah dan kemudahan dalam menyelesikan Ujian Sekolah. Kegiatan doa bersama dilaksanakan pada minggu terakhir sebelum pelaksanaan ujian baik ujian sekolah dan ujian nasional.

2.Peningkatan Pemaham Keagamaan

 Pembacaan dan penghafalan ayat-ayat pendek

Kegiatan pembacaan ayat-ayat pendek yang terdapat didalam juz ‘Amma dilaksanakan dalam rangka untuk mewujudkan pribad-pribadi siswa muslim yang mampu membaca ayat-ayat –ayat pendek berbasis budaya sekolah dan masyarakat. Kegiatan pembacaan ayat-ayat pendek yang pelaksaksanaannya sudah terprogram dan terjadwal rutin setiap hari selasa pagi dari jam 7.30 – 8.00 didepan kantor secara bergantian dari kelas VII,VIII, dan IX yang diharapkan nantinya para siswa mampu membaca dan menghafal ayat- ayat pendek untuk dirinya sendiri dan berguna ditengah masyarakat untuk menjadi imam sholat nantinya.

Hafalan Juz ‘Amma

Kegiatan Hafalan Juz ‘Amma di SMP Negeri 1 Permata dilaksanakan dalam rangka upaya mewujudkan pribadi-pribadi siswa muslim yang mampu hafal Al Quran juz ‘Amma (juz 30) berbasis budaya sekolah dan masyarakat. Kegiatan hafalan juz ‘Amma dilaksanakan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler wajib bagi seluruh siswa muslim yang dilaksanakan terprogram dan terjadwal rutin setiap hari Rabu pukul 13.30 – 15.30 secara bergantian antara kelas VII dan kelas VIII. Dalam pelaksanaannya para siswa dikelompokkan berdasarkan kemampuan awal membaca Al Quran, perkembangan kemampuan selama proses kegiatan dan pada akhirnya bagi siswa yang telah mampu hafal lebih awal menjadi mentor bagi teman yang belum dan seterusnya.

(10)

Pesantren Ramadhan bagi siswa muslim (Kilat / 2 Minggu)

Kegiatan pesantren ramadhan di SMP Negeri 1 Permata dilaksanakan berbasis budaya sekolah dan masyarakat dalam rangkan meningkatkan pemahaman keagaman bagi siswa muslim sehingga kualitas keimanan dan pengamalan nilai-nilai islam dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan pesantren Ramadhan dilaksanakan pada minggu akhir bulan ramadhan sebelum libur akhir ramadhan secara bergantian bagi siswa kelas VII dan kelas VIII yang masing-masing di sekolah selama 2 minggu. Materi kegiatan berupa kajian pendalaman pemahaman ajaran islam, peningkatan keimanan serta kegiatan-kegiatan amaliah ramadhan lainnya seperti sholat dhuha bersama, pemberian materi seputar puasa ramadhan dan materi lainnya, shalat zhuhur berjamaah.

3. Pengembangan Bakat Minat Siswa dalam Seni Berbasis Agama

Pelatihan Seni Baca Al Quran

Kegiatan Pelatihan Seni Baca Al Quran di SMP Negeri 1 Permata dilaksanakan berbasis budaya sekolah dan masyarakat yang bertujuan mengembangkan bakat minat siswa muslim dalam bidang seni baca Al Quran. Kegiatan dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler terprogram dan terjadwal setiap hari Senin pukul 13.30 – 15.30 WIB. Adapun pelaksanaan pelatihan seni baca Al Quran bekerja sama dengan pihak luar sebagai pelatih yang memiliki kompetensi dalam bidang seni baca Al Quran.

(11)

BAB IV PENUTUP

Laporan ini disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan pembiasaan Religius di SMP Negeri 1 Permata. Pelaksanaan kegiatan tersebut dilaksanakan secara berkesinambungan dilakukan pengawasan, pembinaan dan penilaian oleh pengawas PAI dan pihak terkait.

Apabila masih terdapat kekurangan dalam laporan ini, penulis akan melakukan evaluasi, revisi, dan penyempurnaan terkait dengan hal-hal lain yang belum diatur dalam petunjuk teknis ini.

Diharapkan seluruh guru di SMP Negeri 1 Permata khususnya guru PAI dapat berperan aktif dalam mendukung kegiatan pembiasaan Religius dia masing-masing sehingga terbentuknya peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berkepribadian muslim yang kokoh.

(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)

Referensi

Dokumen terkait

dalam kegaiatan pembiasaan .” Misi dan tujuan sekolah tersebut bertujuan untuk membentuk karakter siswa sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya. Salah satu bentuk

Namun, ada beberapa kendala yang menjadi penyebab siswa tidak melaksanakan shalat berjamaah diantaranya fasilitas yang tidak memadai, kesadaran siswa yang masih

Jelas ada, penerapan sistem full day school memiliki hubungan dengan hasil belajar PAI seperti kegiatan pelajaran tambahan pembiasaan shalat berjamaah membantu pada

Selain pembiasaan kegiatan keagamaan yang mendukung pendidikan karakter, lingkungan madrasah sudah membiasakan kegiatan-kegiatan yang membentuk karakter peserta didik

Peran guru PAI sebagai motivator terhadap pembiasaan nilai-nilai religius siswa dalam bentuk shalat berjamaah di SMPN 1 Ngunut Tulungagung .... Peran guru PAI sebagai

pembiasaan nilai-nilai religius siswa dalam bentuk shalat berjamaah di.. SMPN 1

Sedangkan penanaman karakter religius pada program home stay ini yaitu dengan melaksanakan shalat lima waktu berjamaah di masjid, kultum setiap selesai

Kegiatan pendukung yang dilakukan dalam pembentukan karakter gemar membaca siswa melalui Gerakan Literasi Sekolah tahap pembiasaan adalah menyediakan berbagai jenis