1
BAB I
Pendahuluan
1.1Latar Belakang
Peranan komunikasi dalam kehidupan masyarakat dan pemerintah sangat penting dimana dengan adanya komunikasi maka informasi-informasi bagi antar masyarakat atau pemerintah dan masyarakat dapat saling diterima sehingga program-program kerja pemerintah dapat terlaksana dengan baik dan juga aspirasi-aspirasi dari masyarakat dapat tersalurkan kepada pemerintah sebagai pemangku kebijakan. Dengan komunikasi yang baik antar keduanya maka kehidupan bernegara akan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya sikap saling tuduh diantara keduanya.
Guna membangun komunikasi yang apik dan efektif antara masyarakat dan pemerintah maka diperlukan saluran atau media yang dapat menjadi jembatan antar keduanya untuk saling berkomunikasi. Untuk menciptakan saluran atau media yang dapat menjembatani komunikasi antara pemerintah dan masyarakat maka pihak Pemkot Salatiga melal pada tahun 2006 melalui kantor Inkom yang sekarang berganti menjadi Humas membentuk suatu lembaga yang berkonsentarasi untuk menjembatani komunikasi antara pemerintah dan mayarakat yang diberi nama FLKM (Forum Lembaga Komunikasi Masyarakat) pada tingkat kecamatan dan LKM (Lembaga Komunikasi Masyarakat) pada tingkat kelurahan.
LKM yang hadir di tengah masyarakat sebagai media diskusi, harus menyesuaikan dinamika serta paradigma yang berkembang dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar kehadiran LKM tidak sia-sia karena sikap tidak percaya dan curiga dari masyarakat. Fungsi LKM dalam masyarakat tranformatif sebagaimana gagasan Wilbrur Schramm (Nasution, 1996:85) sebagai berikut:
a. Menyampaikan informasi secara jujur dan obyektif kepada masyarakat, serta menjadi forum untuk menciptakan tempat yang membahas apa saja informasi yang telah diterima masyarakat
b. Menciptakan ruang yang memberikan kesempatan masyarakat untuk ikut ambil bagian dalam proses pengambilan keputusan, yang dapat melibatkan komponene social yang lebih luas
c. Menciptakan pendidikan social bagi warga masyarakat untuk mewujudkan
2
Dengan demikian tujuan dari dibentuknya LKM adalah menjadi wahana kegiatan komunikasi bagi masyarakat untuk membahas berbagai informasi dan kepentingan warga sekaligus sarana kanalisasi umpan balik sebagai upaya menciptakan partisipasi masyarakat yang lebih luas dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kepentingan public.
Dalam praktenya menurut Muchamad Yulianto (anggota team sosialisasi LKM) peranan LKM di tengah masyarakat transisi seperti yang terjadi pada saat ini adalah:
1. Menjadi fasilitator berbagai pertemuan antar komponen masyarakat yang akan membahas tentang informasi yang berkembang ditengah masyarakat, termasuk informasi tentang pembangunan dengan segala dampaknya
2. Menjadi sarana kanalisasi yang menghantarkan aspirasi dan kepentingan anggota
masyarakat untuk dipertemukan dengan polecy maker sehingga menghapus
kesenjangan antara kebijakan (pemerintah) dengan realitas yang dihadapi masyarakat
3. Posisi mediasi yang menjembatani antara masyarakat dan pemerintah dalam
mendiskusikan kebijakan dan segala informasi yang terkait dengan tugas dan tanggung jawab pemerintah pada masyarakat
4. Menjadi lembaga Public Relation alias Humas yang akan membangun citra baik masyarakat maupun reputasi pemerintah dihadapan anggota masyarakat dengan tetap mengutamakan kepentingan public.
Sebagai landasan mekanisme kerja LKM harus bersifat independen, non partisipan, terbuka, jujur, pluralistic, non sectarian, dan apa adanya dalam mendistribusikn informasi maupun mengkanalisasi aspirasi dan umpan balik dari masyarakat kepada berbagai pihak termasuk pemerintah.
3
bergantung pada strategi yang digunakan. Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan, untuk mencapai tujuan tersebut sangat penting jika seorang komunikator harus mengerti tentang sifat dan kebutuhan dari komunikan sehingga strategi komunikasi yang diterpakan pada daerah satu dengan daerah yang lain akan berbeda-beda tergantung keadaan masyarakatnya.
Guna mengetahui pola komunikasi yang diterapakan oleh setiap LKM-LKM di berbagai daerah di Salatiga maka peneliti akan melakukan penelitian mengenai pola komunikasi LKM sebagai media komunikasi di kota salatiga. Dari penelitian ini juga nantinya akan didapat tanggapan-tanggapan yang bervariatif pula dari para pengurus LKM baik untuk pemerintah, masyarakat, atau juga didalam lingkup kelembagaan LKM sendiri.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan di atas, rumusan masalah yang ingin dikaji oleh peneliti adalah BAGAIMANA POLA KOMUNIKASI LKM SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DI KOTA SALATIGA
1.3Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah MENJELASKAN POLA KOMUNIKASI LKM
SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DI KOTA SALATIGA
1.4Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan oleh penulis, maka manfaat dari pelaksanaan penelitian ini adalah:
1.4.1 Manfaat Teoritis
4
Satya Wacana. Penelitian ini juga dapat dijadikan masukan bagi rekan-rekan mahasiswa yang mengadakan penelitian serupa di masa mendatang.
1.4.2 Manfaat Praktis
Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pola komunikasi LKM dan FLKM sebagai media komunikasi di Kota Salatiga.
1.5Batasan Penelitian
1) Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah 22 LKM yang ada di kota Salatiga
2) Jenis dari penelitian ini adalah deskriptis jadi akan dijelaskan dan dicetitakan tentang bagaimana pola komunikasi yang digunakan oleh LKM sebagai media komunikasi di kota salatiga
3) Metode yang dilakukan peneliti untuk mencari informasi adalah dengan turun lapangan