• Tidak ada hasil yang ditemukan

METAFORA PADA JUDUL-JUDUL NOVEL TEENLIT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "METAFORA PADA JUDUL-JUDUL NOVEL TEENLIT."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab 1, peneliti akan memaparkan hal-hal yang melatarbelakangi penelitian ini, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan definisi operasional.

1.1Latar Belakang Masalah

Novel adalah karya sastra berbentuk prosa yang tertulis dan naratif, biasanya berupa cerita yang panjang dan lebih kompleks dari cerpen. Umumnya sebuah novel bercerita tentang problem seseorang atau sekelompok orang yang digambarkan oleh pengarangnya melalui penokohan dan setting yang mewakili ide pengarangnya. Novel merupakan karangan prosa yang panjang dan mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku (KBBI, 2011:969).

(2)

dijajakan sebagai suatu “barang dagangan populer”, dan kemudian dikenal sebagai “bacaan populer”. Novel populer adalah populer pada masanya dan banyak

penggemarnya, khususnya remaja. Oleh karena itu, novel populer lebih banyak menceritakan kisah-kisah yang berhubungan dengan kehidupan remaja modern.

Novel teenlit yang merupakan salah satu dari genre novel mulai ramai mewarnai dunia penerbitan sekitar tahun 2000. Novel teenlit merupakan sebutan untuk genre novel remaja. Teenlit berasal dari kata “teen” yang berarti remaja dan

lit” yang diambil dari kata literatur yang berarti tulisan atau karya tulis. Jadi, novel

teenlit berarti tulisan atau karya tulis yang dibuat untuk remaja dan isinya pun

menceritakan kehidupan remaja. Novel teenlit merupakan sastra populer bertema kehidupan remaja dengan segala macam kisah yang memang dialami oleh remaja pada umumnya, mulai dari proses mencari jati diri, persahabatan, sampai dengan kisah-kisah cinta dengan berbagai macam cerita. Ciri khas novel teenlit biasanya menggunakan gaya bahasa yang unik, atau disebut juga dengan bahasa gaul dengan istilah-istilah yang aneh, tidak biasa, dan banyak dicampur dengan istilah-istilah bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya dalam isi ceritanya. Selain dari isi ceritanya, gaya bahasa yang unik tersebut juga dapat ditemukan dalam judul novel-novelnya.

(3)

sebelumnya, banyak judul-judul yang aneh dan menarik ditemukan di dalamnya. Judul yang aneh dan menarik tersebut dikarenakan adanya penggunaan gaya bahasa yang mewakili makna sebenarnya. Gaya bahasa yang dimaksud adalah majas perbandingan, khususnya majas metafora.

Majas metafora merupakan jenis makna dan bagian dari teori kesamaan antarmakna dalam semantik. Makna yang merupakan objek kajian dari disiplin ilmu semantik memiliki jenis dan bentuk perubahan makna yang beragam. Salah satu dari jenis makna dalam semantik tersebut adalah makna kiasan. Makna kiasan atau majas merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan atau melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain (Prasetyono, 2011:11). Majas dibagi menjadi beberapa macam, yaitu majas perbandingan, majas sindiran, majas penegasan, dan majas pertentangan (Sadikin, 2011:31). Metafora merupakan jenis majas perbandingan yang mengungkapkan sesuatu secara langsung, berupa perbandingan analogis, dengan menghilangkan kata seperti layaknya,

bagaikan, dan lain-lain (Prasetyono, 2011:17).

(4)

Dalam penelitian ini, peneliti akan mengkaji judul-judul novel teenlit dari penerbit Gagas Media dan Bukune berdasarkan teori metafora yang telah dipaparkan sebelumnya.

Gagas Media dan Bukune adalah penerbit yang terkenal dengan buku-buku remajanya. Kedua penerbit ini identik dengan buku-buku teenlit dan chicklit. Namun, kedua penerbit ini memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal isi cerita novelnya. Novel-novel terbitan Gagas Media didominasi oleh cerita remaja yang lebih serius, sedangkan novel-novel terbitan Bukune didominasi oleh cerita yang cenderung bersifat humor.

Berikut ini adalah contoh metafora yang diambil dari judul-judul novel teenlit dari penerbit Gagas Media dan Bukune.

1) Kambing Jantan (Gagas Media)

2) Macarin Anjing (Gagas Media)

3) Cinta Brontosaurus (Gagas Media)

4) Babi Ngesot (Bukune)

5) The Popokman (Bukune)

6) Marmut Merah Jambu (Bukune)

(5)

menceritakan pengalaman lucu seorang mahasiswa bernama Raditya Dika yang menganggap dirinya konyol dan dirinya serta teman-temannya memanggilnya kambing. Maka dari itu pemilihan referensi metaforanya hewan kambing. Begitu juga dengan novel Macarin Anjing. Novel ini tidak menceritakan tentang seseorang yang berpacaran dengan hewan anjing, tetapi menceritakan tentang seorang perempuan bernama Libby yang berpacaran dengan laki-laki yang tidak baik yang ia bandingkan dengan hewan anjing. Sama halnya dengan judul Cinta Brontosaurus, Babi Ngesot,

The Popokman, dan Marmut Merah Jambu. Metafora brontosaurus, babi, popokman,

dan marmut merujuk pada tokoh utama yang diceritakan dalam novel tersebut, dan referen yang digunakan oleh penulis novel umumnya didominasi oleh nama-nama hewan. Berdasarkan kasus yang telah dipaparkan, terlihat sebuah penyimpangan, bahwa judul-judul novel teenlit tersebut tidak selalu merepresentasikan isi ceritanya.

Berdasarkan studi pustaka yang telah dilakukan, ada beberapa penelitian yang sejenis dengan penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Sasmita (2007), Widyanti (2007), dan Hardi (2006). Berikut ini akan diuraikan judul dan sepintas hasil dari penelitian dari para peneliti tersebut.

(6)

Ulatulat yang Tergelincir, Bunga yang Tumbuh dalam Darahmu, dan Narasi Hari

Tua. Metafora binatang mendominasi dalam puisi-puisi Dorothea Rosa Herliany,

terlihat jelas dalam Ulatulat yang Tergelincir, Bunga yang Tumbuh dalam Darahmu, dan Narasi Hari Tua, yang membandingkan langsung ulat-ulat dengan yang tergelincir, ulat-ulat itu dengan menepi pada kelopak, jatuh di daun, dan merampas seluruh kehidupan, serta seekor kupu-kupu dengan bangkit dari kepompongnya. Pengarang mencoba memberikan warna, pemahaman, dan perenungan yang baru dengan makna metafora.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Widyanti (2007) dengan judul

skripsi “Penggunaan Metafora pada Rubrik „Nah, Ini Dia‟ pada Harian Umum Pos

Kota”menjelaskan bagaimana penggunaan metafora pada rubrik „Nah, Ini Dia‟ yang

terdapat pada harian umum Pos Kota membuat berita kriminal pada rubrik tersebut jauh dari kesan kejam atau sadis, melainkan menggelitik dengan unsur humor di dalamnya. Hasil dari penelitian tersebut menjelaskan bahwa penggunaan metafora pada rubrik „Nah, Ini Dia‟ merupakan siasat penulis rubrik tersebut untuk

(7)

Kemudian penelitian Hardi (2006) dengan judul skripsi “Metafora Alam

dalam Puisi Abdul Hadi W.M.” menjelaskan struktur puisi-puisi karya Abdul Hadi

W.M., makna metaforanya, dan kaitan gagasan yang ada pada puisi-puisi tersebut dengan teks-teks sebelumnya. Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa makna puisi Abdul Hadi W.M. dapat ditemukan secara objektif, dan makna metafora yang terkandung didominasi oleh makna tentang kerinduan, hari tua, pencarian Tuhan, dan kehidupan.

Sehubungan dengan tinjauan pustaka di atas, penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya. Penelitian yang akan dilakukan peneliti ini, yaitu menganalisis, mengklasifikasikan, dan mendeksripsikan bentuk lingual, referensi, dan makna metafora pada judul-judul novel teenlit dari penerbit Gagas Media dan Bukune. Penelitian ini dapat memudahkan bagi masyarakat pembaca novel khususnya novel teenlit untuk membangkitkan imajinasi dan pemahaman mereka akan makna metafora yang terkandung dari judul-judul novel teenlit tersebut. Inilah yang menjadikan masalah ini menarik dan penting untuk diteliti.

1.2Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(8)

3) makna metafora pada judul-judul novel teenlit dari penerbit Gagas Media dan Bukune.

1.3Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini peneliti rumuskan sebagai berikut.

1 Bagaimana bentuk lingual pada judul-judul novel teenlit dari penerbit Gagas Media dan Bukune?

2 Bagaimana referensi pada judul-judul novel teenlit dari penerbit Gagas Media dan Bukune?

3 Bagaimana makna metafora pada judul-judul novel teenlit dari penerbit Gagas Media dan Bukune mengacu kepada isinya?

1.4Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan dan mendeskripsikan hal-hal berikut:

1) bentuk lingual pada judul-judul novel teenlit dari penerbit Gagas Media dan Bukune;

2) referensi pada judul-judul novel teenlit dari penerbit Gagas Media dan Bukune; 3) makna metafora pada judul-judul novel teenlit dari penerbit Gagas Media dan

(9)

1.5Manfaat

Secara teoretis, penelitian ini bermanfaat untuk memberikan sumbangan analisis kebahasaan bagi perkembangan ilmu morfologi, sintaksis, dan semantik. Sementara itu, manfaat praktis yang dapat diperoleh, yaitu:

1) membantu masyarakat pembaca novel teenlit memahami makna metafora yang terkandung dalam judul-judul novel teenlit tersebut;

2) sebagai rujukan bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan peneltian ini.

1.6Definisi Operasional

Berikut ini dijelaskan beberapa definisi operasional dari beberapa istilah yang peneliti gunakan dalam penelitian ini.

1 Metafora yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bentuk kata atau sekelompok kata yang terdapat dalam judul novel terbitan Gagas Media dan Bukune yang menggunakan jenis referen tertentu sebagai perumpamaan yang berdasarkan perbandingan atau persamaan.

2 Referen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah benda, tumbuhan, hewan, ataupun orang tertentu yang menjadi acuan sebuah kata atau frasa dalam konteks tertentu.

3 Referensi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hubungan antara bentuk lingual dengan referen yang mewakilinya.

(10)

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang menggambarkan obyek sesuai dengan kenyataan atau apa adanya. Penelitian deskriptif juga merupakan penelitian di mana pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadaan dan kejadian yang terjadi sekarang dengan apa adanya (Hartoto, 2009).

(11)

3.2 Sumber Data dan Korpus

Sumber data penelitian ini adalah buku-buku novel teenlit dari penerbit Gagas Media dan Bukune yang memuat data kebahasan dan berbagai dokumen yang memuat informasi mengenai judul-judul novel teenlit dari penerbit Gagas Media dan Bukune, sedangkan korpusnya adalah kata, frasa, klausa, dan kalimat yang terdapat pada judul-judul novel. Judul-judul novel tersebut antara lain: Tiga Gonggong

Menerjang Badai, Babi Ngesot (Datang Tak Diundang, Pulang Tak Berkutang),

Cinta Itu Dapat Seupil Berkorban Segajah, Gorilove (Cinta Lebih Besar Daripada

Monyet), Ketika Daun Bercerita, Muka Marketplace Boy, The Popokman (Bocah

Kampung Luntang-Lantung, Geng Kemoceng, Tom Jengkol, Catatan Dodol Calon

Dokter (Cado-Cado), Marmut Merah Jambu, Ruang Temu (Antara Denting dan

Rahasia), Danur, Ketika (Saat Cinta Bersilangan), Kepingan Cinta Lalu, Cintaku di

Kampus Biru, Terminal Cinta Terakhir, Kambing Jantan (Sebuah Catatan Pelajar

Bodoh), Sheila Vs Playboy Kaleng, Cowokku Pangeran Kodok, Bidadari di Seberang

Jurang, Gula-Gula Cinta, Joker, Kelopak Bintang, Loverdosis (Kejar Cinta Sampai

Capek), Macarin Anjing, Preman Kecoa Vs Ninja Cantik, Tertipu Pangkat Dua, Titik

Temu Tiga Hati, Cinta Brontosaurus, Komik Hati (Habis Benci Bilang Cinta),

Lika-Liku Luka, Mama Comblang (Jodoh Itu di Telapak Tangan Mama), Hujan dan

Teduh, Rumah di Seribu Ombak, Harmoni (Cinta yang Hitam Putih), Manusia

Setengah Salmon, Kastil Es dan Air Mancur yang Berdansa, Bintang Bunting, Biru

(12)

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan studi pustaka yang dilakukan pada novel-novel teenlit dari penerbit Gagas Media dan Bukune maupun dari berbagai dokumen yang memuat informasi mengenai judul-judul novel teenlit dari penerbit Gagas Media dan Bukune, kemudian dilakukan teknik catat dengan cara mencatat judul-judul novel tersebut. Peneliti mengumpulkan data berupa kata dan frasa dari judul-judul novel teenlit tersebut.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kartu data yang memuat nomor, penerbit novel, tahun terbit novel, judul novel, bentuk lingual, referensi, analisis dari data yang ditemukan, dan simpulannya. Berikut ini contoh tabel data yang akan digunakan.

Tabel 3.1 Kartu Data

Nomor

Penerbit novel

Tahun terbit novel

(13)

Bentuk Lingual

Referensi

Analisis

Simpulan

3.5 Teknik Pengolahan Data

Setelah semua data dikumpulkan dengan teknik dokumentasi dan teknik catat, peneliti mengolah data tersebut dengan cara mengklasifikasi dan menganalisis sesuai dengan kerangka teori yang telah dipaparkan. Peneliti mengklasifikasikan data yang sudah terkumpul tersebut berdasarkan penerbit, judul, dan bentuk lingualnya. Setelah data diklasifikasi, peneliti menganalisis data tersebut berdasarkan referensi dan makna metaforanya. Berikut rancangan analisis data yang akan peneliti lakukan.

Tabel 3.2 Rancangan Analisis Data

Nomor

Penerbit novel Bukune

Tahun terbit novel 2011

(14)

Bentuk Lingual

Bentuk lingual dari judul novel tersebut adalah frasa yang unsurnya berupa frasa semua, yaitu catatan

dodol dan calon dokter. Jenis kedua frasa tersebut

berdasarkan jenis katanya merupakan frasa nomina, sedangkan jenis kedua frasa berdasarkan hubungan unsur dalam strukturnya adalah frasa endosentris atributif atau modifikatif (frasa pertama) dan frasa eksosentris non-direktif (frasa kedua). Judul novel tersebut dikatakan sebagai frasa karena terdiri dari satuan gramatik yang terdiri dari empat kata dan tidak melebihi batas fungsi unsur klausa.

Referensi

Dodol mengacu kepada makanan yang dibuat dari

tepung ketan, santan kelapa, dan gula merah, kadang-kadang dicampur dengan buah-buahan dan dibungkus daun (jagung), kertas, dan sebagainya.

Analisis

(15)

konsonan awal, dan konsonan /l/ menjadi /d/ pada konsonan tengah pada kata tolol dan bodoh. Hal itu merupakan bentuk upaya pelesatan bunyi atau penghalusan bunyi dari kata tolol menjadi dodol.

Catatan tolol calon dokter yang merupakan

pengarang novel tersebut merupakan hal yang dibandingkan (term pokok) dan metafora dodol menjadi pembandingnya (term kedua).

Simpulan

(16)

INPUT

(17)

BAB 5 PENUTUP

Pada bab ini, peneliti akan memaparkan simpulan dari pembahasan analisis dan hasil penelitian mengenai metafora pada judul-judul novel teenlit yang dianalisis berdasarkan rumusan masalah, yaitu analisis bentuk lingual, referensi, dan makna metaforanya, serta pemaparan saran. Berikut adalah pemaparannya.

5.1 Simpulan

(18)

Berdasarkan bentuk lingual dari keseluruhan bentuk lingual yang terkumpul dari dua penerbit (Gagas Media dan Bukune), ditemukan:

1) 7 bentuk lingual kata atau 14% dari jumlah keseluruhan bentuk lingual yang terkumpul. Dari 7 kata yang terkumpul, 3 kata atau 43% dari jumlah kata merupakan kata abreviasi dan 4 kata atau 57% merupakan bentuk dasar; 2) 27 bentuk lingual frasa atau 54% dari jumlah keseluruhan bentuk lingual. Dari

27 frasa yang terkumpul, 24 frasa atau 89% dari jumlah frasa merupakan frasa endosentris, baik endosentris koordinatif maupun endosentris atributif dan 3 frasa atau 11% dari jumlah frasa merupakan frasa eksosentris;

3) 9 bentuk lingual klausa atau 18% dari jumlah keseluruhan bentuk lingual. Dari 9 klausa yang terkumpul, 3 klausa atau 33% dari jumlah klausa merupakan klausa terikat, dan 6 klausa atau 67% dari jumlah klausa merupakan klausa bebas;

4) 7 bentuk lingual kalimat atau 14% dari jumlah keseluruhan bentuk lingual tersebut. Dari 7 bentuk lingual kalimat, 6 di antaranya atau 86% dari jumlah kalimat merupakan kalimat yang mengandung ketaksaan, sedangkan hanya 1 kalimat atau 14% dari jumlah kalimat yang merupakan kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.

(19)

novel dari kedua penerbit tersebut. Persentase penggunaan kata, frasa, klausa dan kalimat dari kedua penerbit tersebut adalah:

1) pada judul-judul novel terbitan Gagas Media penggunaan kata sebesar 10%, frasa 60%, klausa sebesar 17%, dan persentase kalimat 13% dari jumlah keseluruhan bentuk lingual yang terkumpul;

2) pada judul-judul novel terbitan Bukune penggunaan kata sebesar 20%, frasa 45%, klausa sebesar 20%, dan persentase kalimat 15% dari jumlah keseluruhan bentuk lingual yang terkumpul.

Sementara itu, untuk rumusan masalah yang kedua, yaitu referensi yang menjadi definisi acuan untuk metafora yang ditemukan diambil dari definisi yang ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Namun, ada beberapa data yang tidak ditemukan definisinya dalam KBBI, sehingga peneliti mencari definisi pada beberapa

website, misalnya kata yang mengandung metafora joker dan ninja yang tidak ada di

KBBI. Peneliti mendapatkan definisi sebagai referensi di salah satu sumber internet yang terpercaya.

(20)

sifat hewan yang menjadi metaforanya. Sementara itu, kesan yang ditimbulkan dari judul-judul novel tersebut terdiri dari kesan komedi, misterius, puitis, romantis, ilmiah dan sarkastis. Namun, kesan komedi, puitis dan romantis lebih mendominasi.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan sebelumnya, ada beberapa saran yang dapat menjadi pertimbangan bagi pembaca, antara lain:

1) Penelitian ini memiliki kekurangan dari sumber data yang dikumpulkan, yaitu hanya mengumpulkan 40 novel dari dua penerbit, Gagas Media dan Bukune. Hal tersebut terjadi karena sedikitnya judul-judul novel teenlit yang mengandung makna metafora dan juga keterbatasan peneliti dalam mencari sumber data tersebut. Untuk peneliti lain yang tertarik untuk melanjutkan penelitian ini, dapat melakukan penelitian bandingan terhadap makna metafora pada judul-judul novel teenlit dari tiga atau empat penerbit yang memiliki ciri khas dengan novel-novel teenlitnya.

(21)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ……… i

LEMBAR PERSEMBAHAN ……… ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ………...………… iv

KATA PENGANTAR ………..……….. v

UCAPAN TERIMA KASIH ………... vii

DAFTAR ISI ……… xi

DAFTAR BAGAN ……….. xv

DAFTAR TABEL ……… xvi

DAFTAR DIAGRAM ………. xvii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ………….……… 1

1.2 Batasan Masalah ………. 7

1.3 Rumusan Masalah ………... 8

1.4 Tujuan Penelitian ……… 8

1.5 Manfaat Penelitian ……….. 9

(22)

BAB 2 IHWAL SEMANTIK, METAFORA, DAN BENTUK LINGUAL KATA DAN FRASA

2.1 Ihwal Semantik ………... 10

2.2 Makna dan Referensi ……….. 13

2.3 Makna Kiasan atau Majas ……….. 16

2.4 Metafora ………. 18

2.5 Bentuk Lingual Kata, Frasa, Klausa, dan Kalimat ………. 19

2.5.1 Kata ……… 19

2.5.1.1Verba ………. 21

2.5.1.2Adjektiva ……… 22

2.5.1.3Nomina ……….. 23

2.5.1.4Pronomina ……….. 23

2.5.1.5Numeralia ……….. 24

2.5.1.6Adverbia ……… 24

2.5.1.7Interogativa ……… 25

2.5.1.8Demonstrativa ………... 25

2.5.1.9Artikula ……….. 26

2.5.1.10 Preposisi ……… 26

2.5.1.11 Konjungsi ……….. 27

2.5.1.12 Interjeksi ……… 28

2.5.2 Frasa ……….. 28

(23)

2.5.2.2Frasa Eksosentris ……… 31

2.5.3 Klausa ………. 33

2.5.4 Kalimat ………... 34

2.6 Ihwal Stilistika ……… 38

2.7 Ihwal Novel ………. 39

2.7.1 Novel Serius ……… 41

2.7.2 Novel Populer ………. 42

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ………... 44

3.2 Sumber Data dan Korpus ……… 45

3.3 Teknik Pengumpulan Data ………. 46

3.4 Instrumen Penelitian ……….. 46

3.5 Teknik Pengolahan Data ……… 47

3.6 Alur Penelitian ……… 50

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengantar ……… 51

4.2 Deskripsi Data ……… 51

4.3 Analisis dan Pembahasan Bentuk Lingual ………. 52

(24)

4.5 Pembahasan dan Analisis Data ………... 58

BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan ... 121

5.2 Saran ………..…………... 124

DAFTAR PUSTAKA ………... 125

LAMPIRAN 1 Cover Novel-Novel Teenlit dari Penerbit Gagas Media dan Bukune ……… 127

LAMPIRAN 2 Data Penelitian ………..…….. 137

LAMPIRAN 3 Kartu Data ………... 139

Gambar

tabel data yang akan digunakan.
Tabel 3.2 Rancangan Analisis Data

Referensi

Dokumen terkait

Goeteng Taroenadibrata purbalingga pada tahun 2016 didapatkan jumlah kasus typhoid sebanyak 315 kasus. Sedangkan data pada bulan Maret sampai Mei didapatkan jumlah pasien

Dari hasil wawancara dan kuisioner hal ini disebabkan karena IKU terlambat dikeluarkan oleh pemerintah kota Surakarta, sehingga dalam penyusu- nan dan pelaporan

Beberapa bulan setelah ibumu meninggal dunia, sudah mamak suruh dia kawin saja dengan perempuan lain, baik orang Mengkasar atau orang dari lain negeri. Dia hanya menggeleng saja,

Untuk memberikan gambaran yang jelas terhadap pembahasan, serta agar analisis menjadi terarah dan sesuai dengan masalah yang ada, maka penulis membatasi ruang lingkup

Maka dari itu untuk mempermudah institusi STMIK GI MDP dalam melakukan dokumentasi dokumen borang akreditasi pada institusi STMIK GI MDP, penulis menyusun laporan penelitian

sebagian besar siswa setelah diberi layanan konseling kelompok disiplin belajar siswa berbeda dengan yang sebelumnya, siswa tersebut telah mampu menciptakan disiplin di

SURAT TUGAS PENASEHAT AKADEMIK Nomor: 327.c/PRODI.AGR/ST/IX/2011.. Daftar Mahasiswa

Informasi Stock Split dan Likuiditas Saham (Kurniawati, 2003) Abnormal return saham dan volume perdagangan saham Uji Beda Dua Rata- Rata Pemecahan saham