• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan pt. Indonesia putra pratama serang, banten."

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

BANTEN

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen

Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh:

Budy Setiawan

1001313

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SKRIPSI

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN MOTIVASI

TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. INDONESIA PUTRA

PRATAMA SERANG, BANTEN

Budy Setiawan 1001313

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Dosen Pembimbing

Prof. Dr. H. Nanang Fattah, M.Pd NIP. 19510518 197803 1 00 1

Ketua Program Studi Manajemen,

Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak., MBA NIP. 19740307 200212 2 001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

(3)

PUTRA PRATAMA SERANG, BANTEN

Oleh : Budy Setiawan

Skripsi yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Budy Setiawan 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Indonesia

Putra Pratama Serang, Banten” ini beserta seluruh isinya benar – benar karya saya sendiri dan tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko ataupun sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juli 2014 Penulis

(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ...1 DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2.1 Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2.3 Tujuan Penelitian... Error! Bookmark not defined. 1.3 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISError!

Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Kepemimpinan ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1.1 Pengertian Kepemimpinan ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.2 Teori dan Pendekatan Kepemimpinan ... Error! Bookmark not

defined.

2.1.1.3 Fungsi dan Peranan KepemimpinanError! Bookmark not defined. 2.1.1.4 Macam-macam Gaya Kepemimpinan ... Error! Bookmark not

defined.

2.1.1.5 Pengertian Kepemimpinan TransformasionalError! Bookmark not defined.

2.1.1.6 Fungsi Kepemimpinan Transformasional . Error! Bookmark not defined.

2.1.1.7 Prinsip-Prinsip Kepemimpinan TransformasionalError! Bookmark not defined.

2.1.1.8 Karakteristik Kepemimpinan TransformasionalError! Bookmark not defined.

2.1.1.9 Pedoman Kepemimpinan TransformasionalError! Bookmark not defined.

(6)

2.1.2.1 Pengertian Motivasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.2 Faktor-faktor Motivasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.3 Tujuan Motivasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.4 Asas, Alat dan Jenis-jenis MotivasiError! Bookmark not defined. 2.1.2.5 Proses Motivasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.6 Teori-teori Motivasi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Produktivitas ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.1 Pengertian Produktivitas ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja . Error!

Bookmark not defined.

2.1.3.3 Dimensi Produktivitas Kerja ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.4 Indikator produktivitas kerja ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.5 Pengukuran Produktivitas Kerja .. Error! Bookmark not defined. 2.1.3.6 Manfaat Pengukuran Produktivitas Kerja . Error! Bookmark not

defined.

2.1.3.7 Strategi Menigkatkan Produktivitas KerjaError! Bookmark not defined.

2.1.4 Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Produktivitas Kerja ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5 Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas KerjaError! Bookmark not

defined.

2.1.6 Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja ... Error! Bookmark not defined. 2.1.7 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Paradigma Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 2.4 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Error! Bookmark not defined. 2.3.1 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 2.3.2 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan DataError! Bookmark not defined.

(7)

3.5.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.5.2 Sampel... Error! Bookmark not defined. 3.5.3 Teknik pengambilan sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

3.6.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.7.1 Rancangan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.7.2 Uji Asumsi Klasik ... Error! Bookmark not defined. 3.7.3 Analisis Korelasi ... Error! Bookmark not defined. 3.7.4 Analisis Regresi Linear Berganda ... Error! Bookmark not defined. 3.7.5 Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined. 3.8 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Gambaran Umun Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1.1 Sejarah Singkat PT. Indonesia Putra PratamaError! Bookmark not defined.

4.1.1.2 Visi, Misi dan Budaya Kerja PT. Indonesia Putra PratamaError! Bookmark not defined.

4.1.1.3 Struktur Organisasi PT. Indonesia Putra PratamaError! Bookmark not defined.

4.1.1.4 Tinjauan Praktek Manajemen Sumber Daya Manusia PT. Indonesia Putra Pratama ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Gambaran umum kharakteristik respondenError! Bookmark not defined.

4.1.2.1 Gambaran Umum Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... Error! Bookmark not defined. 4.1.2.2 Gambaran Umum Karakteristik Responden berdasarkan Usia

... Error! Bookmark not defined. 4.1.2.3 Gambaran Umum Karakteristik Responden berdasarkan Masa

Kerja ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3 Gambaran Umum Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3.1 Gambaran Umum Variabel Kepemimpinan Transformasional (X1) ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3.2 Rekapitulasi Hasil Penelitian Variabel Kepemimpinan

(8)

4.1.3.3 Pengukuran Variabel Kepemimpinan Transformasional (X1) ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3.4 Gambaran Umum Variabel Motivasi (X2)Error! Bookmark not

defined.

4.1.3.5 Rekapitulasi Hasil Penelitian Variabel Motivasi (X2) .... Error! Bookmark not defined.

4.1.3.6 Pengukuran Variabel Motivasi (X2)Error! Bookmark not defined. 4.1.3.7 Gambaran Umum Variabel Produktivitas Kerja (Y) ... Error!

Bookmark not defined.

4.1.3.8 Rekapitulasi Hasil Penelitian Variabel Produktivitas Kerja (Y) ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3.9 Pengukuran Variabel Produktivitas Kerja (Y)Error! Bookmark not

defined.

4.1.4 Hasil Pengujian Statistik ... Error! Bookmark not defined. 4.1.4.1 Uji Asumsi Klasik ... Error! Bookmark not defined. 4.1.4.2 Analisis Korelasi ... Error! Bookmark not defined. 4.1.4.3 Analisis Regresi Linear BergandaError! Bookmark not defined. 4.1.4.4 Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined. 4.1.4.5 Uji Hipotesis (Uji F dan Uji t) ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Pembahasan Kepemimpinan Transformasional pada PT. Indonesia Putra Pratama ... Error! Bookmark not defined. 4.2.2 Pembahasan Motivasi pada PT. Indonesia Putra PratamaError! Bookmark

not defined.

4.2.3 Pembahasan Produktivitas Kerja pada PT. Indonesia Putra PratamaError! Bookmark not defined.

4.2.4 Pembahasan Pengaruh Kepemimpinan terhadap Produktivitas Kerja ... Error! Bookmark not defined. 4.2.5 Pembahasan Pengaruh Motivasi terhadap Produktivitas Kerja ... Error!

Bookmark not defined.

4.2.6 Pembahasan Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi terhadap Produktivitas Kerja ... Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

(9)

ABSTRAK

Budy Setiawan 1001313. Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Indonesia Putra Pratama Serang, Banten, dibawah bimbingan Prof. Dr. H. Nanang Fattah M.Pd

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai kepemimpinan transformasional, motivasi dan produktivitas kerja. Serta untuk mengetahui adakah pengaruh antarakepemimpinan transformasional, motivasi dan produktivitas kerja pada PT. Indonesia Putra Pratama.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Populasi berjumlah 150 orang. Teknik analisis yang digunakan adalah koefisien pearson product moment dan analisis regresi berganda. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t-test untuk melihat pengaruh parsial.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional dan motivasi pada PT. Indonesia Putra Pratama berada pada kategori tinggi dan produktivitas kerja berada padaka tegori tinggi. Hasil perhitungan korelasi, variable kepemimpinan transformasional dan motivasi sama sama memiliki hubungan yang positif dengan klasifikasi sedang dengan produktivitas kerja. Hasil perhitungan analisis regresi berganda diketahui bahwa produktivitas kerja dipengaruhi oleh kepemimpinan transformasional dan motivasi sebesar 35,3%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 64,7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis

(10)

3

ABSTRACT

BudySetiawan (1001313) Influence of Transformational Leadership and Motivation to Job Productivity at PT. Indonesia Putra PratamaSerang, Banten, under the Guidance of Prof. Dr. H. Nanang Fattah, M.Pd.

This study aims to describe Transformational Leadership, motivation and job productivity. As well to find out is there any influence between Transformational Leadership, motivation and job productivity of PT. Indonesia Putra Pratama.

This research uses descriptive and verification methods. Population of 150 respondents. The analysis technique used is the pearson product moment correlation coefficient and multiple regression analysis. Hypothesis testing using t-test to see the effect of partially.

The result showed that transformational leadership and motivation of PT. Indonesia Putra Pratama are located in the middle category and job productivity is located in the medium category. The result of correlation calculations, Transformational Leadership (X1) with job productivity (Y) has a correlation calculations, transformational leadership and motivation variables have a positive relatioanship with a middle classification. Calculation result obtained multiple regression analysis, transformational leadership and motivation can effect job productivity variables was 35,3% while the remaining 64,7% of the variables job productivity intention by other factor not examined.

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

PT. Indonesia Putra Pratama yang biasa disebut IPP merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terletak di desa Pulo Ampel kabupaten Serang Provinsi Banten ini berdiri dari tahun 1985 sebelumnya bernama PT. Indonesia Alam namun sejak 9 november 2005 seiring terjadinya berubahan kepemilikan saham barulah berubah nama menjadi PT. Indonesia Putra Pratama. Kegiatan PT. Indonesia Putra Pratama adalah memproduksi berbagai jenis olahan yang terbuat dari batu-batuan terutama batu split dan batu belah. Dan wilayah pemasaran terbesar PT. Indonesia Putra Pratama meliputi Provinsi-provinsi dipulau Kalimantan dan Sumatera. Selain kualitas produknya PT. Indonesia Putra Pratama ini memiliki daerah pendistribusian barang yang begitu dekat dengan laut hanya berjarak 300 meter sehingga mempercepat proses pengisian alat angkut yang biasa dipakai yaitu kapal tongkang.

(12)

dalam pencapai tujuannya banyak ditentukan oleh bagaimana kemampuan, kemauan, sikap kaeyawan dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan fungsi dan tanggung jawabnya, sehingga dapat tercapai hasil kerja yang sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan serta ditentukan pula oleh bagaimana kemampuan perusahaan tersebut meningkatkan produktivitas kerja karyawannya.

Menurut Tjuju Yuniarsih dan Suwatno (2009:158) mengungkapkan bahwa produktivitas kerja pada dasarnya mencakup sikap mental dan prilaku yang berorientasi pada perbaikan berkelanjutan, dan mempunyai pandangan bahwa kinerja hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan kinerja hari esok mesti lebih baik dari kinerja hari ini. Akan tetapi pada kenyataanya PT. Indonesia Putra Pratama, masih memiliki permasalahan dari rendahnya produktivitas kerja yang dimiliki oleh karyawannya,

(13)

Karyawan yang melaksanakan tugas ataupun pekerjaannya dengan sebaik mungkin serta maksimal dan selalu berusaha meningkatkan perbaikan dalam melakukan pekerjaannya maka karyawan tersebut memiliki produktivitas kerja yang tinggi. Dengan produktivitas kerja yang tinggi, maka tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik. Produktivitas kerja seorang karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam membantu perusahaan dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Jika setiap karyawan dalam sebuah perusahaan memiliki tingkat produktivitas kerja yang tinggi maka produktivitas perusahaan pun akan meningkat, dan perusahaan dapat mempertahankan bahkan dapat meningkatkan skala usahanya. Sebaliknya jika karyawan yang memiliki produktivitas kerja yang rendah akan menimbulkan perilaku-perilaku yang negatif yang tentu akan merugikan perusahaan dan akan mengakibatkan produktivitas perusahaan pun menurun. Oleh karena itu penting bagi suatu perusahaan untuk dapat mengarahkan potensi yang dimiliki oleh karyawannya dengan baik agar dapat bekerja dengan semaksimal mungkin serta melakukan upaya-upaya untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawannya.

(14)

kerja (job performance) dalam mencapai hasil yang ditargetkan. Adapun identifikasi awal yang didapatkan peneliti ini bisa dilihat dari sebuah data yang menunjukkan produktivitas di PT. Indonesia Putra Pratama mengalami sebuah masalah. Dan berikut ini adalah data mengenai realisasi hasil produksi PT. Indonesia Putra Pratama:

Tabel 1.1

Realisasi Hasil Produksi PT. Indonesia Putra Pratama Tahun 2009-2013 (dalam ribuan kubik)

Tahun Target Realisasi Selisih Persentase(%)

2009 30 28 2 93.33

2010 36 35,5 0,5 98.61

2011 36 36 0 100.00

2012 40 32 6 88.87

2013 40 34 8 85.00

Sumber : PT. Indonesia Putra Pratama 2013

Gambar 1.1.

Grafik Hasil Produksi PT. Indonesia Putra Pratama

Sumber : PT. Indonesia Putra Pratama 2013

Berdasarkan data pada tabel diatas dapat diketahui bahwa pendapatan dari PT. Indonesia Putra Pratama pada tahun 2009 hingga 2013 mengalami penurunan pada dua tahun terakhir. Walaupun pada tahun 2011 PT. Indonesia Putra Pratama

70 80 90 100 110

2009 2010 2011 2012 2013

Presentase Hasil Produksi PT. Indonesia Putra

Pratama

(15)

memiliki pencapaian terbaiknya yaitu 100% target dapat terealisasi, namun pada 2 tahun berikutnya terus mengalami penurunan jumlah realisasi bahkan pada tahun 2013 hanya mampu mencapai 85% dari target yang telah ditentukan. Kondisi ini terjadi ditengarai karena adanya masalah yang mengakibatkan penurunan produktivitas kerja karyawan pada perusahaan ini.

Selain fenomena hasil produksi yang mengidentifikasi terjadinya permasalahan di PT. Indonesia Putra Pratama terdapat pula dampak laindari rendahnya produktivitas kerja karyawan dapat dilihat dari hasil kerja individu karyawan. Sejalan dengan pernyataan Sedarmayanti (2009:79) bahwa tolak ukur dari rendah atau tingginya produktivitas kerja dapat dilihat dari kinerja karyawan. Proses penilaian kinerja karyawan ini didasarkan oleh unsur-unsur yang telah ditetapkan oleh perusahaan untuk melakukan penilaian. Dan berikut ini penilaian kinerja karyawan PT. Indonesia Putra Pratama

Untuk mengetahui yang menunjukkan yang menjadi permasalahan yang selama ini terjadi di PT. Indonesia Putra Pratama.Dimana proses kinerja karyawan dalam sebuah proses pekerjaan merupakan hal yang sangat penting untuk menunjang pencapaian sebuah tingkat produktivitas itu sendiri. Dan berikut ini adalah data yang menunjukkan tingkat kinerja karyawan PT. Indonesia Putra Pratama:

Tabel 1.2

Unsur Penilaian Kinerja Karyawan PT.Indonesia Putra Pratama

No. Unsur yang dinilai Bobot 1. Prestasi Kerja 70% 2. a. Perilaku

 Integrity  Networking  Trust

(16)

 Teamwork

Sumber: PT.Indonesia Putra Pratama 2014

Dan berikut ini data laporan hasil kerja individu karyawan pada PT.

Indonesia Putra Pratama melalui penilaian yang ditetapkan perusahaan dalam lima tahun terakhir.

Gambar 1.2

Presentase Laporan Hasil Kerja Individu Karyawan PT. Indonesia Putra Pratama

Sumber: PT.Indonesia Putra Pratama 2014

Dilihat dari tabel gambar diatas presentase laporan sasaran kerja individual karyawan dari tahun 2009-2013 terlihat bahwa rata-rata nilai hasil kinerja individu karyawan fluktuatif namun cenderung menurun, pada tahun 2013 presentasi nilai akhir kerja individu karyawan rata-rata hanya mencapai 90.1 % belum dapat memenuhi target yang sudah ditetapkan perusahaan yaitu mencapai ataupun melebihi 100%. Dan itu menunjukan bahwa kerja individu karyawan PT. Indonesia Putra Pratama belum tercapai secara optimal yang mengindikasikan masih kurang produktifnya kerja karyawan.

88.07

(17)

Rendahnya produtivitas kerja karyawan pada PT. Indonesia Putra Pratama diduga oleh kurangnya pengawasan pimpinan yang belum terlihat maksimal dalam pengawasan dan ketegasannya dalam memimpin bawahannya. Melayu Hasibuan (2007:195) Pemimpin yang baik adalah yang mampu memberikan perhatian motivasi terhadap karyawannya, agar dapat mendorong para karyawan untuk bekerja lebih baik lagi. Pemimpin jangan mengharapkan produktivitas kerja karyawannya baik jika dia sendiri kurang baik. Dengan motivasi yang tepat dapat menimbulkan produktivitas kerja yang tinggi, bagi karyawan akan merasa dihargai dan akan bekerja lebih baik. Gary Yulk (2010:305) Kepemimpinan Transformasional adalah prilaku komponen yang digunakan untuk mempengaruhi para pengikut dan pengaruh dari pemimpin kepada pengikut. Para pengikut merasakan kepercayaaan, lelaguman, kesetiaan dan penghormatan terhadap pemimpin dan mereka termotivasi untuk melakukan hal lebih baik daripada yang awalnya diharapkan dari mereka.

(18)

Peran pemimpin sangat dibutuhkan dalam hal ini untuk membantu karyawan dalam meningkatkan produktivitas kerjanya, karena sebagai pemimpin harus bisa memberikan contoh kepada bawahannya dengan bersikap baik, dengan mencontohkan produktivitas dan ketegasan dalam hal mengambil keputusan.

Untuk lebih menjelaskan informasi yang diperoleh, peneliti menyebarkan angket pra-penelitian pada 10 responden untuk mengetahui gambaran kepemimpinan di PT. Indonesia Putra Pratama sebagai berikut:

Tabel 1.3

Angket Pra Penelitian mengenai Kepemimpinan

No Pertanyaan Pilihan

Jawaban %

1 Bagaimana kejelasan instruksi yang

pemimpin anda berikan?

Bagaimana pemimpin anda dalam membimbing anda untuk memecahkan masalah pekerjaan anda?

3 Bagaimana dukungan pemimpin

kepada anda? pemimpin anda kepada anda ketika bekerja?

5 Bagaimana rasa tanggung jawab

pemimpin anda dalam bekerja?

(19)

Berdasarkan dari tabel 1.3 terlihat bahwa dukungan dan pengawasan pemimpin terhadap keryawan masih tergolong sedang, sehingga karyawan sulit untuk mengaktualisasikan dirinya. Dalam hal ini dukungan yang diberikan pemimpin masih belum cukup untuk memotivasi karyawan dalam menyelesaikan tugasnya. Pengawasan pemimpin harus lebih diingkatkan agar karyawan yang masih melakukan tindakan indisipliner yang menurunkan produktivitas kerjanya bisa lebih terawasi dan mendapatkan bimbingan dari pemimpin itu sendiri.

Dan faktor lain yang diduga mengakibatkan rendahnya produktivitas kerja karyawan PT. Indonesia Putra Pratama yaitu kurangnya motivasi karyawan terhadap pekerjaan yang dilakukannya sehingga menyebabkan karyawan menjadi kurang produktif. Seperti penyataan dari Veithzal Rivai (2004:456) bahwa suatu motivasi dapat memacu karyawan untuk bekerja keras sehingga dapat mencapai tujuan mereka dan motivasi akan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Jika masih rendahnya motivasi suatu karyawan maka akan berdampak pada menurunnya produktivitas kerja karyawan. Dengan rendahnya pula motivasi yang dimiliki karyawannya maka akan menimbulkan prilaku negative yang tentu berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan itu sendiri.

(20)

Tabel 1.4

Rekapitulasi Ketidakhadiran Karyawan PT. Indonesia Putra Pratama

Tahun 2013

Sumber: PT. Indonesia Putra Pratama 2013

Gambar 1.3

Rekapitulasi Ketidakhadiran Karyawan PT. Indonesia Putra Pratama

Tahun 2013 Sumber: PT. Indonesia Putra Pratama 2013

Dari tabel dan gambar diatas dapat dilihat bahwa setiap bulannya selalu ada ketidakhadiran pada 2013 adalah fluktuatif, namun cenderung meningkat. Presentase ketidakhadiran yang paling tinggi ada pada periode Juli-Desember 2013 yaitu mencapai 14,08%. Semakin tinggi tingkat ketidakhadiran karyawan

(21)

pun menunjukkan bahwa masih rendahnya motivasi karyawan dan juga memberi pengaruh yang cukup berarti terhadap produktivitas karyawan, karena dengan semakin meningkat ketidakhadiran karyawan mencerminkan banyaknya jam kerja yang terbuang dengan sia-sia.

Selain tingkat ketidakhadiran, data lain yang dapat menunjukkan rendahnya motivasi karyawan yaitu dilihat dari keterlambatan. Sistem absen yang digunakan di PT. Indonesia Putra Pratama dinamakan hand keysecara otomatis dari sistem ini akan diketahui jam masuk dari karyawan. Berikut ini presentase keterlambatan karyawan pada periode 2013:

Tabel 1.5

Tingkat Keterlambatan Pegawai PT. Indonesia Putra Pratama

Tahun 2013

No Bulan Jumlah

(Orang)

Persentase (%)

1 Januari 25 16.66

2 Februari 28 18.66

3 Maret 32 21.33

4 April 26 17.33

5 Mei 23 15.33

6 Juni 29 19.33

7 Juli 24 16.00

8 Agustus 30 20.00

9 September 27 18.00

10 Oktober 26 17.33

11 November 36 24.00

12 Desember 34 22.66

(22)

Gambar 1.4

Grafik Persentase Kehadiran PT Indonesia Putra Pratama Tahun 2013

Sumber Data: PT. Indonesia Putra Pratama

Berdasarkan tabel dan gambar diatas terlihat masih banyak karyawan yang datang terlambat, dan presentase keterlambatan karyawan fluktuatif. Hal ini mengidentifikasikan bahwa masih banyak karyawan yang datang terlambat dari waktu yang sudah ditentukan perusahaan yaitu pukul 07.00 WIB. Hal ini menunjukkan keterlambatan salah satu hal yang menunjukkan dari kurangnya motivasi karyawan untuk kerja tepat waktu, tentu dalam melaksankan pekerjaan pun tidak akan efektif dan efesien, dan hal tersebut dapat berdampak terhadap menurunnya produktivitas kerja karyawan PT. Indonesia Putra Pratama.

Dan menurut Bapak Masyuri Kepala SDM PT. Indonesia Putra Pratama, masalah yang dialami yang berpengaruh sekali terhadap produktivitas kerja itu sendiri adalah dimana para karyawan rata-rata istirahat terlebih dahulu sebelum waktu istirahat kerja dan bisa dibilang korupsi waktunya masih tinggi, dimana jam kerja yang seharusnya sift satu jam 07.00-15.00 WIB. Dan waktu istirahat kerja jam 12.00-13.00 WIB. Banyak karyawan yang jam 11.30 karyawan sudah pada istirahat. Begitu pula pada sift dua dari jam 16.00-24.00 WIB.

(23)

Untuk lebih menjelaskan informasi yang diperoleh, peneliti menyebarkan angket pra-penelitian pada 10 responden untuk mengetahui gambaran motivasi di PT. Indonesia Putra Pratama sebagai berikut:

Tabel 1.6

Angket Pra Penelitian mengenai Motivasi

No. Pertanyaan

Jawaban Tidak

Pernah

Kadang-kadang Sering Selalu

1 Anda selalu berusaha menyelesaikan tugas pokok harian dengan tepat waktu

- 25% 15% 60%

3 Penilaian prestasi kerja

dilakukan secara objektif - 50% 25% 25% 4

Anda dalam bekerja merasa jenuh dan bosan dalam melaksanakan tugas kantor

20% 60% 20% -

Sumber pengolahan data, 2014

Berdasarkan tabel 1.4 terlihat bahwa motivasi karyawan untuk melakukan pekerjaannya di PT. Indonesia Putra Pratama masih terhitung rendah. Hal ini cukup berdampak pada produktivitas kerja karyawan itu sendiri dan tentunya akan berdampak terhambatnya proses tercapainya tujuan dari perusahaan.

(24)

langsung mempengaruhi produktivitas kerja karyawan, dimana diantaranya adalah kepemimpinan dan motivasi. Robbins (2006:472) menyebutkan kepemimpinan transformasional dapat membantu karyawan untuk memaksimalkan potensi dirinya untuk menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi sehingga bisa meraih prestasi yang tinggi dan selanjutnya dapat dipromosikan. Pemimpin dalam hal ini berperan penting untuk menggerakkan bahawanya termasuk juga dirinya sendiri. Adapun beberapa dimensi untuk mencapai efektivitas kepemimpinan, yaitu hubungan pemimpin-anggota, sturktur tugas dan kekuasaan jabatan. Dalam dimensi hubungan pemimpin-anggota terdapat tingkat pengaruh yang dimiliki oleh pemimpin untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawannya.

Sutermeister menganggap motivasi sebagai hasil dari interaksi kondisi fisik dari suatu pekerjaan, kondisi social pekerjaan dan kebutuhan individu, yang dimana suatu motivasi dapat mempengaruhi kinerja karyawan yang selanjutnya mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Setiap perusahaan tentunya mengharapkan karyawannya selau produktif dalam bekerja, karena dengan karyawan yang produktif maka akan membantu memajukkan organisasi dimana tempat dia bekerja.

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa produktivitas kerja karyawan masih belum optimal. Oleh karenanya diperlukan peran pemimpin dan motivasi dari karywannya untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawannya, oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai“Pengaruh

Kepemimpinan Transformasional Dan Motivasi Terhadap Produktivitas

(25)

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Produktivitas kerja karyawan yang rendah merupakan suatu persoalan yang harus mendapat perhatian yang khusus dari perusahaan karena, suatu peningkatan produktivitas kerja karyawan tersebut tidak dapat terjadi dengan sendirinya, akan tetapi tentu harus ada peran serta dari pihak perusahaan maupun karyawan itu sendiri.

Seorang karyawan akan produktif dalam pekerjaannya apabila ada suatu hal yang dapat membuat karyawan semangat dalam melakukan pekerjannya. Dalam kehidupan sehari-hari, rendahnya produktivitas kerja karyawan ditandai dari hasil program kerja yang belum mencapai target, kinerja karyawan yang belum tercapai dengan optimal, menurunnya tingkat kehadiran karyawan, dan keterlambatan karyawan.

Secara langsung, kepemimpinan dapat mempengaruhi sikap mental karyawan dalam bekerja. Jika kepemimpinan yang diterapkan mampu diadaptasi dengan baik, maka tingkat produktivitas kerja karyawan akan tinggi, tetapi sebaliknya jika gaya kepemimpinan yang diterapkan kurang ideal, maka produktivitas karyawan akan menurun sehingga akan menghambat tujuan dan pencapaian organisasi.

(26)

dalam mengarahkan karyawan, memberi motivasi agar mereka mampu mentaati semua peraturan dan tidak dapat dipungkiri bahwa posisi pemimpin sangat berpengaruhi terhadap produktivitas kerja karyawan.

Seorang karyawan yang memiliki motivasi yang tinggi akan melakukan upaya dengan semaksimal mungkin dalam mencapai tujuan-tujuan pada perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja, sedangkan karyawan yang memiliki motivasi kerja yang rendah hanya akan memberikan usaha yang minimum dalam melakukan pekerjaannya. Dengan kata lain, motivasi merupakan hal yang penting dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawannya dan demi tercapainya tujuan dari perusahaan tersebut.

(27)

Dari masalah-masalah yang diuraikan diatas yaitu kepemimpinan transformasional dan motivasi karyawan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan dan juga masalah-masalah yang ada akibat dari rendahnya produktivitas kerja karyawan dapat diatasi guna mencapai harapan perusahaan untuk mencapai tujuannya.

1.2.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan identifikasi masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah-masalah yang akan diteliti oleh penulis, adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Gambaran kepemimpinan transformasional di PT. Indonesia Putra Pratama?

2. Bagaimana Gambaran Motivasi di PT. Indonesia Putra Pratama?

3. Bagaimana Gambaran Produktivitas Kerja Karyawan di PT. Indonesia Putra Pratama?

4. Bagaimana Pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di PT. Indonesia Putra Pratama?

5. Bagaimana Pengaruh Motivasi terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di PT. Indonesia Putra Pratama?

6. Bagaimana Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di PT. Indonesia Putra Pratama?

1.2.3 Tujuan Penelitian

(28)

1. Untuk Mengetahui Gambaran Kepemimpinan Transformasional di PT. Indonesia Putra Pratama

2. Untuk Mengetahui Gambaran Motivasi di PT. Indonesia Putra Pratama

3. Untuk Mengetahui Gambaran Produktivitas Kerja Karyawan di PT. Indonesia Putra Pratama

4. Untuk Mengetahui Pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di PT. Indonesia Putra Pratama?

5. Untuk Mengetahui Pengaruh Motivasi Karyawan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di PT. Indonesia Putra Pratama?

6. Untuk Mengetahui Pengaruh Penerapan Kepemimpinan Transformasional Dan Motivasi Karyawan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di PT. Indonesia Putra Pratama?

1.3Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan teoritis, dimana hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan terutama bagi peneliti lain dan masyarakat luas dalam mengembangkan bidang kajian sejenis.

(29)

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisis pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi terhadap Produktivitas Kerja. Menurut Sugiyono (2012:38), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan hal tersebut dalam penelitian ini variabel yang akan dikemukakan ada dua macam yaitu:

1. Variabel bebas (Independent Variable)

Menurut Sugiyono (2012:39) variabel independent sering disebut variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Maka yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah "Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi".

2. Variabel terikat (Dependent Variable)

(30)

akan diteliti dan menjadi subjek responden dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Indonesia Putra Pratama.

1.2 Metode Penelitian dan Desain Penelitian

2.1.1 Metode Penelitian

Berdasarkan variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu "Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi terhadap Produktivitas Kerja di PT. Indonesia Putra Pratama" maka metode penelitian yang digunakan untuk meneliti masalah ini adalah metode penelitian deskriptif dan verifikatif.

Tujuan dari penelitian deskriptif adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Sugiyono (2012:35) yang menyatakan bahwa "penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran dari variabel penelitian dimana penelitian ini tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang lain, dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel lain".

Melalui jenis penelitian deskripsi yang digunakan dalam penelitian ini, maka akan diperoleh deskripsi mengenai gambaran tentang variabel Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi terhadap Produktivitas Kerja di PT. Indonesia Putra Pratama.

(31)

akan diuji apakah terdapat pengaruh antara Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi terhadap Produktivitas Kerja di PT. Indonesia Putra Pratama.

Berdasarkan jenis penelitiannya, yakni deskriptif verifikatif maka metode penelitian yang akan digunakan adalah metode survey explanatory, dimana penelitian survey yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis. Survei dilakukan dengan cara mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data.

2.1.2 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Desain penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2006:51) adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan.

(32)

1.3 Operasional Variabel

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran Skala

Kepemimpinan

a. Communication Tingkatkemampuan

mengkomunikasikan

(33)

b. Enthusiasm

Variabel Sub-Variabel Indikator Ukuran Variabel

(34)

(2008:230) e. Tanggung

Variabel Sub variabel Indikator Ukuran Skala

Produktivitas

a. Cerdas  Tingkat kecerdasan

karyawan

c. Kreatif  Tingkat karyawan

untuk

(35)

semangat untuk

h. Berprestasi  Tingkat karyawan

untuk mencapai

1.4 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

1.4.1 Sumber Data

Sumber data adalah sumber diperolehnya data untuk penelitian. Sumber data dalam penelitian ini adalah:

(36)

Data primer menurut Sugiyono (2012:137) yaitu sumber data yang langsung memberikan kepada pengumpul data. Sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari perusahaan, dengan melalui wawancara langsung dengan pihak terkait yaitu mewawancarai kepala HRD dan karyawan serta dengan menyebar kuesioner kepada karyawan PT. Indonesia Putra Pratama.

2. Data Sekunder

Data sekunder menurut Sugiyono (2012:137) adala sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber antara lain dari dokumen perusaaan, laporan, buku, artikel, jurnal dan informasi lainnya yang mempunyai hubungan dan relevan dengan masalah yang dibaas dalam penelitian ini.

1.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data-data yang dibutuhkan, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, antara lain:

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung oleh penulis ke tempat objek penelitian di PT. Indonesia Putra Pratama guna memperoleh data-data primer yang dibutuhkan dengan cara:

a. Wawancara

(37)

yang biasanya terjadi karena sebab-sebab khusus yang tidak dapat dijelaskan dengan kuesioner.

b. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang berubungan dengan masalah yang diteliti khususnya mengenai kepemimpina transformasional, motivasi dan produktivitas kerja di PT. Indonesia Putra Pratama.

c. Kuesioner

Teknik pengumpulan data dengan kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan responden akan memberikan respon terhadap pertanyaan yang sudah disertai alternatif jawaban sebelumnya, sehingga responden dapat memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut.

2. Studi Kepustakaan (Library Research)

Yaitu penelitian dengan cara mempelajari berbagai laporan, referensi, jurnal kepustakaan, buku dan sumber-sumber lain.

1.5 Populasi dan Sampel

1.5.1 Populasi

(38)

Indonesia Putra Pratama yang berjumlah 150 karyawan. Adapun seluruh jumlah populasi dalam penelitian ini adalah:

Tabel 3.2

Data Karyawan PT.Indonesia Putra Pratama Tahun 2013

No Pegawai PT.Indonesia Putra Pratama

Jumlah Karyawan

1 Laki-laki 146

2 Perempuan 4

3 Jumlah Keseluruhan 150

1.5.2 Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2012:116) adalah: “Bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dari populasi yang telah

ditentukan di atas, maka dalam rangka mempermudah melakukan penelitian diperlukan suatu sampel penelitian yang berguna ketika populasi yang diteliti berjumlah besar dalam artian sampel tersebut harus representatif atau mewakili dari populasi tersebut. Untuk pengmabilan sampel dari populasi agar diperoleh sampel yang mewakili, maka diupayakan setiap subjek dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel.

“Sampel adalah bagian dari populasi.” Sampel penelitian adalah sebagian

dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh

populasi, (Riduwan, 70:2013), “untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjek

(39)

Berdasarakan pendapat diatas, maka untuk penarikan dalam sampel penelitian ini menggunakan sampel acak (Random sampling) karena jumlah populasi lebih dari 100 orang. Sedangkan teknik untuk pengambilan sampel menggunakan Rumus Slovin (Riduwan, 71:2013) sebagai berikut:

n= � �. 2+1

Keterangan : n: Jumlah sampel

N: Jumlah populasi = 150 responden

d2: Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 90%) Maka, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah :

n= 150 (150 ).0,12+1 =

150 2,5 = 60

Sesuai dengan hasil perhitungan di atas maka sampel secara keseluruhan sebanyak 60 orang. Untuk meningkatkan presisi atau pendugaan dengan batas kesalahan yang terjadi sebesar 10% atau 0,1 dari 60 orang (10% x 60= 6), maka ukuran sampel dinaikan menjadi 66 orang.

1.5.3 Teknik pengambilan sampel

Dalam penelitian ini untuk mengambil sampel dilakukan dengan metode Proportionate Stratified Random Sampling dimana pengambilan sampelnya dari

(40)

digunakan karena populasi tersebar dalam beberapa kelompok (Sugiyono, 2012:118).

Rumus yang digunakan untuk menghitung proporsi sampel dari tiap bidang adalah:

ni = �

� x n (Riduwan, 2005:66) dimana:

ni = anggota sampel pada prosorsi ke-i Ni = populasi ke-i

N = sampel yang di ambil dalam penelitian Perhitungan proporsi karyawan:

1. Divisi Produksi sebanyak 120 orang =120

150 66= 53 orang

2. Divisi Human Reasource and Development sebanyak 10 orang = 10

150 66= 4 orang

3. Divisi Keuangan dan Penjualansebanyak 12 orang

= 12

150 66= 5 orang

4. Divisi Administrasi sebanyak 8 Orang

= 8

150 66= 4 orang

Tabel 3.3

Proporsi Sampel Responden Penelitian

No Nama Bidang Jumlah

karyawan

1 Divisi Produksi 53

(41)

4 Divisi Administrasi 4

Total 66

Pada penelitian ini sampel responden yang digunakan untuk menjawab kuesioner untuk variabel kepemimpinan transformasional, motivasi dan produktivitas kerja adalah responden dari atasan setiap bidang dengan jumlah kuesioner sesuai jumlah sampel setiap bidang, dan untuk menentukan siapa yang berhak menjadi responden peneliti melakukan pengocokan seperti arisan dari nama nama karyawan disetiap divisi yang ada.

1.6 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

1.6.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2012:267) “Validitas merupakan derajat ketepatan

antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan

oleh peneliti”. Uji validitas dapat menunjukan sejau mana alat ukur (kuesioner)

yang digunakan dapat mengukur apa yang diukur. Uji validitas akan dihitung dengan menggunakan korelasi Pearson Product Moment yang dikerjakan dengan bantuan program SPSS. Rumus uji validasi menggunakan korelasi Pearson dikutip oleh Suharsimi Arikunto (2006:170)

( )−( ) ( )

( 2)( )2 2 −( )2

(Sumber: Suharsimi Arikunto, 2006:170) Keterangan:

(42)

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

( X2) = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

(∑Y2

) = Jumla kuadrat dalam skor distribusi Y N = Banyaknya responden

Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi sebagai berikut:

1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika rhitung lebih besar darirtabel (rhitung >rtabel)

2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika

r

hitung lebih kecil darirtabel (rhitung <rtabel)

Secara teknis pengujian instrumen dengan rumus-rumus diatas menggunakan fasilitas software SPSS 22.0 for windows, dengan hasil yang tercantum pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.4

Hasil Pengujian Validitas Variabel X1 (Kepemimpinan Transformasional)

No. Bulir rhitung rtabel Keterangan

1 0,857 0,4409 Valid

2 0,896 0,4409 Valid

3 0,688 0,4409 Valid

4 0,860 0,4409 Valid

5 0,688 0,4409 Valid

6 0,875 0,4409 Valid

7 0,604 0,4409 Valid

8 0,637 0,4409 Valid

9 0,517 0,4409 Valid

10 0,637 0,4409 Valid

11 0,896 0,4409 Valid

12 0,896 0,4409 Valid

(43)

Tabel 3.5

Hasil Pengujian Validitas Variabel X2 (Motivasi)

No Bulir rhitung rtabel Keterangan

1 0,968 0,4409 Valid

2 0,881 0,4409 Valid

3 0,968 0,4409 Valid

4 0,865 0,4409 Valid

5 0,865 0,4409 Valid

6 0,881 0,4409 Valid

7 0,968 0,4409 Valid

8 0,674 0,4409 Valid

9 0,968 0,4409 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014 dengan SPSS 22.0 for Window

Tabel 3.6

Hasil Pengujian Validitas Variabel Y (Produktivitas kerja)

No Bulir rhitung rtabel Keterangan

1 0,936 0,4409 Valid

2 0,837 0,4409 Valid

3 0,756 0,4409 Valid

4 0,936 0,4409 Valid

5 0,889 0,4409 Valid

6 0,936 0,4409 Valid

7 0,756 0,4409 Valid

8 0,756 0,4409 Valid

9 0,837 0,4409 Valid

Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan terhadap 15 responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 yaitu 15

– 2 = 13, sehingga diperoleh nilai rtabel sebesar 0,4409. Dengan demikian setiap

item pertanyaan dalam kuesioner dapat dikatakan valid, karena setiap item pertanyaan memiliki ri(x-i) lebih besar daripada rtabel (ri(x-i)> rtabel). Artinya

(44)

1.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan positivistik (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti yang sama dalam waktu yang berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukan data yang tidak berbeda Sugiyono (2012:267).

Jika suatu instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh instrumen tersebut dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas kuesioner penelitian dilakukan dengan rumus alpha. Rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian (Suarsimi Arinkunto 2006:196)

Koefisien Alpha Cronback (C�) merupakan statistik yang sering dipakai untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai ika koefisien Alpha Cronbach lebi besar tau sama dengan 0,70. Rumus untuk mengukur reliabilitas yaitu:

�= −

1 1−

� 2 � 2

Keterangan:

C� = Reliabilitas instrumen

K = Banyaknya butir pertanyaan atau soal �2 = Jumlah varians butir soal

(45)

Sedangkan rumus variansnya adalah:

�2 =

2 ( �)2 � �

Keterangan: σ2 = Varians

�2 = Jumlah kuadrat skor total

( �)2 = Jumlah kuadrat dari jumlah skor total N = Jumlah responden

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut: 1.Jika rhitung>rtabel berarti item pertanyaan dikatakan reliabel

2.Jika rhitung<rtabel berarti item pertanyaan dikatakan tidak reliabel

Secara teknis pengujian instrumen dengan rumus-rumus diatas menggunakan fasilitas software SPSS 22.0 for windows, dengan hasil yang tercantum pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan

Kepemimpinan Transformasional

0,930 0,70 Reliabel

Motivasi 0,968 0,70 Reliabel

Produktivitas 0,951 0,70 Reliabel

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2014 dengan SPSS 22.0 for Window

(46)

pengujian instrumen diatas dapat disimpulkan bahwa instrumen dinyatakan valid dan reliabel. Hal itu berarti bahwa penelitian ini dapat dilanjutkan dan tidak ada sesuatu hal yang dapat menjadi kendala terjadinya kegagalan penelitian dikarenakan oleh instrumen yang belum teruji kevalidan dan kereliabilitasannya

1.7 Teknik Analisis Data

1.7.1 Rancangan Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka langkah berikutnya adalah mengolah data.secara garis besar langkah-langkah pengolahan data yaitu:

a. Editing, yaitu pemeriksaan angket yang terkumpul kembali setelah diisi

oleh reponden seperti mengecek kelengkapan data artinya memeriksa isi instrumen pengumpulan data (termasuk kelengkapan lembar instrumen barangkali ada yang rusak)

b. Coading, yaitu pemberian skor atau kode untuk setiap opsi dri item

berdasarkan ketentuan yang ada dimana untuk menghitung bobot nilai dari setiap pertanyaan dalam angket menggunakan skala Likert kategori lima. Skor dan bobot untuk jawaban positif diberi skor 5-4-3-2-1, sedangkan untuk jawaban negatif diberi skor 1-2-3-4-5.

Untuk menghindari adanya jawaban yang netral maka pengukuran dengan skor 3 dihilangkan dalam kuisioner sehingga arah jawaban dari responden akan positif atau negatif.

c. Tabulating, yaitu menghitung hasil scoring, yang dituangkan kedalam

(47)

Tabel 3.8

Tabel Rekapitulasi Pengubahan Data

d. Rancangan Analisis Deskriptif

Analisis yang digunakan untuk menggambarkan skor variabel X dan variabel Y serta kedudukannya. Analisis ini dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

- Menentukan jumlah Skor Kriterium (SK) dengan menggunakan rumus:

SK = ST X JB X JR Dimana:

ST = skor tertinggi JB = jumlah bulir JR = jumlah responden

- Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor kriterium, untuk mencari jumlah skor hasil angket menggunakan rumus:

∑Xi = X1 + X2 + X3 + … + Xn

dimana:

Xi = jumlah skor hasil angket variabel X

Resp. Skor Item Total

1 2 3 4 N

1 2

(48)

X1 – Xn = jumlah skor angket masing-masing responden - Membuat daerah kategori kontinum

Untuk melihat bagaimana gambaran tentang variabel secara keseluruhan yang diharapkan responden, maka peneliti membagi daerah kategori kontinum ke dalam tiga tingkatan sebagai berikut: Tinggi = ST X JB X JR

Sedang = SS X JB X JR Rendah = SR X JB X JR dimana:

ST = Skor tertinggi SS = skor sedang SR = Skor rendah JB = Jumlah bulir JR = Jumlah responden

- Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan rumus :

= −

3

- Selanjutnya menentukan daerah kontinum tinggi, sedang, dan rendah dengan cara menambahkan selisih (R) dari mulai kontinum tinggi sampai rendah.

a) Menentukan garis kontinum dan daerah letak skor untuk Insentif (X1), Disiplin Kerja (X2) dan Prestasi Kerja (Y).

Rendah Sedang Tinggi

Gambar 3.1

Garis Kontinium Variabel X dan Y

(49)

Analisis Verifikatif, digunakan untuk menguji hipotesis. Langkah-langkahnya dengan cara mengubah data ordinal menjadi interval dengan menggunakan Method of Successive Interval (MSI).

Method of Successive Internal (MSI)

Data variabel sebelumnya menggunakan ordinal tetapi dikarenakan pengolahan data dengan penerapan statistic parametik mensyaratkan dan sekurang-kurangnya harus diukur dalam skala interval maka perlu dilakukan transformasi ke data interval menggunakan Method of Successive Internal (MSI) dengan langkah-langkah berikut:

a) Perhatikan setiap butir

b) Untuk setiap butir tersebut tentukan berapa orang yang menjawab skor 1,2,3,4,5.

c) Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proposisi, dengan menggunakan rumus :� = /�

d) Tentukan proporsi kumulatif

e) Dengan menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh

f) Tentukan nilai dentitas untuk setiap nilai z yang diperoleh g) TentukanSkala Value (SV) dengan rumus :

= −

Dimana :

(50)

Density at Lower Limit : Densitas batas bawah

Density at Upper Limit : Densitas batas atas

Area Below Upper Limit : Daerah dibawah batas atas

Area Below Lower Limit : Daerah dibawah batas bawah

h) Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus :

Y = NS + k K = [1 + │NSmin │]

Langkah-langkah diatas apabila dijabarkan dalam bentuk tabel akan terlihat sebagai berikut :

Tabel 3.9

Pengubahan Data Ordinal Ke Interval

Kriteria 1 2 3 4 5

Frekuensi

Proporsi

Proporsi Kumulatif

Nilai

Skala Value

Catatan : Skala terkecil dibuat sebesar 1, maka SV terkecil adalah +

1.7.2 Uji Asumsi Klasik

Data dalam penelitian ini akan dianalisis dengan metode-metode diantaranya adalah:

1. Uji Normalitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:259), “uji normalitas bertujuan untuk

menjawab pertanyaan apakah sampel yang diambil dari populasi berdistribusi

normal atau tidak.” Pengujian ini perlu dilakukan karena model regresi yang

(51)

probability plot. Dengan cara tersebut dapat dilihat sebaran data (titik) pada

sumbu diagonal suatu grafik. Model regresi dikatakan memenuhi asumsi normalitas apabila data menyebar disekitar garis diagonal, sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikoliniaritas

Uji multikoliniaritas adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengetahui dan mendeteksi ada atau tidaknya hubungan linear yang erat diantara variabel-variabel bebas di dalam perhitungan. Apabila terdapat multikoliniaritas yang tinggi, maka akan menyebabkan kesulitan untuk membedakan dan memisahkan pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Salah satu cara untuk melihat hubungan tersebut adalah dengan melihat matriks koefisien kovarian dari hasil pengolahan data. Semakin besar koefisien kovarian, semakin tinggi multikoliniaritas maka semakin erat hubungan antar kedua variabel bebas tersebut.

3. Uji Heteroskedastisitas

(52)

regresi yang baik didapatkan apabila diagram pencar residualnya tidak membentuk pola tertentu dan apabila datanya berpencar disekitar nol (pada sumbu Y). Selain itu tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya.

1.7.3 Analisis Korelasi

Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menghitungnya dengan menggunakan analisis koefisien korelasi yang bertujuan mencari hubungan antara variabel yang diteliti. Penggunaan korelasi product moment digunakan untuk menguji hubungan antara variabel X1 dan Y, serta variabel X2

dan Y. Sementara Pengunaan koefisien korelasi ganda digunakan untuk menguji hubungan kedua variabel bebasX1 dan X2 terhadap Y.

Teknik korelasi product moment digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio. Rumus koefisien korelasi Product Moment:

)

Koefisien korelasi ganda merupakan hubungan secara bersama-sama antaraX1 dan X2 . Pada penelitian ini korelasi ganda yang dimaksud merupakan

(53)

1 2

=

12+ 22−2 1 2 1 2

1− 1 22

Sugiyono, (2012:191)

dimana:

Ry x1x2 = Korelasi antara variabel X1 dengan variabel X2secara bersama-sama

dengan variabel Y

ryx1 = Korelasi product moment antara �1 dengan Y

ryx2 = Korelasi product moment antara �2 dengan Y

rx1x2 = Korelasi product moment antara 1 dan �2

Terdapat dua jenis hubungan variabel yaitu hubungan positif dan negative. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan) X pada umumnya diikuti kenaikan (penurunan) Y. ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut Koefisien korelasi (r). Nilai r harus paling sedikit -1 dan paling besar 1, artinya:

 Jika nilai r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antara kedua variabel

sangat kuat dan positif.

 Jika nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel

sangat kuat dan negatif.

 Jika nilai r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi antara kedua variabel yang

diteliti tidak ada sama sekali atau sangat lemah.

Tabel 3.10

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

(54)

0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat

Sumber: Sugiyono, (2012:184)

1.7.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi digunakan peneliti bila peneliti bermaksud meramalkan bagaiamana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya), (Sugiyono, 2012:188). Analisis berganda ini adalah analisis tentang hubungan antara satu dependent variabel dengan dua atau lebih independent variabel.Penelitian ini terdiri dari dua variabel independen (kepempimpinan

transformasional dan motivasi) dan satu variabel dependen (produktivitas kerja), maka penelitian ini menggunanakan analisis regresi berganda.

Persamaan untuk analisis regresi ganda adalah: Y = a + b1X1+ b2X2Sugiyono, (2012:192)

dimana:

Y = Produktivitas Kerja

X1 = Kepemimpinan Transformasional

X2 = Motivasi

a = harga Y apabila X=0 (harga konstan)

b1b2= koefisien regresi yang menunjukkan peningkatan atau penurunan

(55)

1.7.5 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah alat statistik untuk mengetahui besarnya presentase pengaruh variabel X terhadap variabel Y dengan asumsi 0 ≤ r2 ≥ 1, maka dari itu digunakan koefisien determinasi sebagai berikut :

= 2 100% Suharsimi Arikunto, (2006 : 144) Dimana:

KD = Koefisien determinasi r = Koefisien korelasi

Sebelum nilai 2 digunakan untuk membuat kesimpulan terlebih dahulu harus diuji apakah nilai-nilai 2 ini terletak dalam daerah penerimaan atau penolakan Ho.

1.8 Uji Hipotesis

Langkah terakhir dari analisis data yaitu pengujian hipotesis yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat dipercaya antara variabel independen dengan variabel dependen.

Untuk menguji hipotesisi ini peneliti menggunakan rumus uji signifikansi korelasi (uji T-student) sebagai berikut:

�= −2

1− 2 Sugiyono, (2011:184)

Dimana:

t = distribusi student

r = koefisien korelasi dari uji independen (kekuatan korelasi)

(56)

dengan kriteria sebagai berikut:

 taraf signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = N-2

 apabila thitung> ttabel maka H1 diterima dan H0 ditolak

 apabila thitung≤ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak

Sedangkan untuk menguji hipotesis secara simultan pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi terhadap Produktivitas Kerja

dapat menggunakan rumus uji F berikut ini:� = 2/ 1− 2 / − −1

Sugiyono, (2011:192) Dimana:

R = Koefisien korelalsi ganda k = jumlah variabel independen n = jumlah anggota sampel

Bila Fh lebih besar dari Ft maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah

signifikan yaitu dapat diberlakukan untuk seluruh populasi. Criteria penolakan hipotesisnya adalah :

 Taraf signifikasi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk)= (n-k-1)

 Jika Fhitung> Ftabel maka H1 diterima dan H0 ditolak

 Jika Fhitung≤ Ftabel maka H0 diterima dan H1 ditolak

Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:

1. Hipotesis pertama

 H1:� ≠0, artinya terdapat pengaruh antara Kepemimpinan

(57)

2. Hipotesis Kedua

 H1:� ≠0, artinya terdapat pengaruh antara Motivasi terhadap

Produktivitas Kerja. 3. Hipotesis Ketiga

 H1: � ≠0, artinya terdapat pengaruh antara Kepemimpinan

(58)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1KESIMPULAN

Berdasarkanhasilpenelitian yang telahdilakukanterhadapkaryawan di PT.

Indonesia Putra

Pratamauntukmengetahuipengaruhkepemimpinantransformasionaldanmotivasiterh adapproduktivitaskerja, makadapatditarikkesimpulansebagaiberikut:

1. GambarankepemimpinantransformasionalpadakaryawanPT.Indonesia Putra Pratamaberadadalamkategoritinggi. Hal iniberdasarkanskorkriterium

yang beradapadakategorikriteriumtinggi.

Kepemimpinantransformasionalterdiridaripengaruh ideal, pertimbangan individual, motivasiinspirasional, danstimulasiintelektual. Pengaruh ideal merupakanaspek yang memberikankontribusi paling besardalammenentukankepemimpinantransformasional,

yaitupadaindikatorintegrity. Artinyamenunjukkanpemimpim PT. Indonesia Putra Pratamamampumenjadifigur yang baikbagikaryawan PT. Indonesia Putra Pratama..Selanjutnyagambaranmotivasikaryawanpada PT. Indonesia Putra Pratamaberadadalamkategoritinggi. Hal iniberdasarkanskorkriterium

yang beradapadakategorikriteriumtinggi.

Motivasiterdiridarikebutuhanberprestasi,

kebutuhanakanpertemanandankebutuhanakankekuasaan.

(59)

yang

memilikimotivasitinggicenderungselalutepatwaktudalammengerjakantugas nya.Selanjutnyagambaranproduktivitaskerjapada PT. Indonesia Putra Pratamaberadadalamkategoritinggi. Hal iniberdasarkanskorkriterium yang beradapadakategorikriteriumtinggi. Ciri-ciriumumkaryawanproduktif yang memberikankontribusi paling besardalammenentukanproduktivitaskerja, yaitupadaindikatorselalumencariperbaikan. Karyawan yang memilikiproduktivitaskerjatinggicenderungselalutelitidalamsetiappekerjaa an yang dilakukan.

2. Dari

hasilpenelitiandiketahuikepemimpinantransformasionalmemilikipengaruhp ositif yang signifikanterhadapproduktivitaskerjakaryawanpada PT.

Indonesia Putra Pratama. Hal

iniberartiproduktivitasdipengaruhiolehkepemimpinantransformasional. Koefisienkorelasi yang diperolehmenunjukkanterdapathubungan yang sedangantarakepemimpinantransformasionalterhadapproduktivitaskerja. 3. Dari hasilpenelitiandiketahuimotivasimemilikipengaruhpositif yang

signifikanterhadapproduktivitaskerjakaryawanpada PT. Indonesia Putra Pratama. Hal iniberartiproduktivitasdipengaruhiolehmotivasi. Koefisienkorelasi yang sedangmenunjukkanterdapathubungan yang sedangantaramotivasiterhadapproduktivitaskerja.

4. Dari

(60)

kipengaruhpositifterhadapproduktivitaskerjakaryawan PT. Indonesia Putra Pratama.

Sehinggadapatdiketahuibahwaproduktivitasdipengaruhiolehkepemimpinan transformasionaldanmotivasi. Koefisienkorelasi yang

diperolehterdapathubungan yang

rendahantarakepemimpinantransformasionaldanmotivasiterhadapproduktiv itas.

Pengaruhrendahiniditenggaraiolehfaktorvariabelkepemimpinantransformas ional yang nilaikorelasinyalebihrendahdaripadavariabel lain. Sehinggamotivasidiprediksikanvariabel yang mampumeningkatkanproduktivitaskerjakaryawan PT. Indonesia Putra Pratama.

1.2SARAN

1. Berdasarkankesimpulanhasilpenelitianmengenaipengaruhkepemimpinantra nsformasionaldanmotivasiterhadapproduktivitaskerja, penelitimengajukan

saran yang

dapatdijadikansolusidaripermasalahandandapatdijadikanbahanpertimbanga nbagimanajemenperusahaandalammengambilkebijakanmanajemennya. 2. Berdasarakantanggapanrespondenmengenaikepemimoinantransformasiona

(61)

akandilaksanakandenganbaikdiharapkankaryawandapatmenyerapinstruksi

nyadenganbaik pula

sehinggamampumeningkatkanproduktivitaskerjakaryawan PT. Indonesia Putra Pratama.

3. Berdasarkantanggapanrespondenmengenaimotivasi, kebutuhanakankekuasaanmenberikanskorterendah,

denganindikatorkepemimpinan. Perusahaan

diharapkanmemberikanarahankembali agar karyawan PT. Indonesia Putra Pratamabisabaikdalammemimpindandipimpin. Hal inidimaksudkandenganadanyakeinginankuatmemimpindandipimipinkarya wanbisamenjalankanintruksidaripimpinandenganbaikdanmengarahkankem

balikepadakaryawan lain

terutamadirinyasendiriuntukmenjalankanintruksiitudenganbaik pula, sehinggaterciptalahtingkatproduktivitaskerjakaryawan yang optimal pada PT. Indonesia Putra Pratama.

4. Berdasarkantanggapanrespondenmengenaiproduktivitaskerja, meski pun beradapadakriteriumtinggiakantetapidirasabelum optimal. Indikatorselalumeningkatkandirimerupakandampaktersebardibandingkand

engan yang lainnya.

(62)

halinidiharapkanmampumemaksimalkanataumengeluarkankemampuanterb

aik yang

dimilikiolehkaryawansehinggamampumeningkatkanproduktivitaskerjakary awan.

5. Penelitijugamengajukan saran yang

(63)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Arikunto, Suharsimi. (2006). ProsedurPenelitian. Jakarta :RinekaCipta.

Arsyad, Lincolin; Soeratno. (2003).

MetodologiPenelitianuntukEkonomidanBisnis. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Dunford, Richard W. (1995). OrganisationalBehaviour: An Organisational Analysis Perspective. Sydney: Addison-Wesley Publishing Company.

Luthans, Fred (2011). Organizational Behaviour: An Avidence-Based Approach.

12thEdition. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.

Gasperesz, Vincent. (2000). ManajemenProduktivitas Total: StategiPeningkatanBisnis Global. Jakarta: PT. GramediaPustakaUtama. Griffin, Ricky, W. (2004). Manajemen, EdisiKetujuh, Jilid 2, Penerjemah: Gina Hasibuan, Malayu S.P. (2001). ManajemenSumberDayaManusia. Bandung:

BumiAksara.

Hasibuan, Malayu S.P (2003). ManajemenSumberDayaManusia, EdisiRevisi. Jakarta: BumiAksara.

Hasibuan, Malayu S. P(2007), Manajemen Sumber DayaManusia. EdisirevisiBumiAksara, Jakarta: Grasindo

Hasibuan, Malayu S. P(2008), Manajemen Sumber DayaManusia. EdisirevisiBumiAksara, Jakarta: Grasindo

Hasibuan, Malayu S.P (2009), Manajemen Sumber DayaManusia. EdisirevisiBumiAksara, Jakarta: Grasindo

Mangkunegara, AA. Anwar Prabu (2009). ManajemenSumberDayaManusia Perusahaan. Bandung : PT RemajaRosdakarya.

Gambar

Tabel 1.1  Realisasi Hasil Produksi PT. Indonesia Putra Pratama
Tabel 1.2 Unsur Penilaian Kinerja Karyawan PT.Indonesia Putra Pratama
Gambar 1.2 Presentase Laporan Hasil Kerja Individu Karyawan PT. Indonesia Putra
Tabel 1.3 Angket Pra Penelitian mengenai Kepemimpinan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan harga emas, inflasi, GDP, BI Rate , kurs Dollar, dan kurs Euro tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham sektor perdagangan, jasa, dan investasi

Dari pemaparan mengenai subjek berkemampuan spasial rendah, sedang dan tinggi dalam menyelesaikan soal kesebangunan, apabila dilihat dari banyaknya jenis kesalahan siswa

Syamsul Arifin, Kepala SMP Al Falah Ketintang Surabaya, wawancara pribadi, Surabaya, 14 Mei 2012.. bukunya Administrasi Pendidikan bahwa kepala sekolah di Sekolah Menengah

Presiden tentang Pembubaran Dewan Riset Nasional, Dewan Ketahanan Pangan, Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura, Badan Standardisasi dan Akreditasi

b) Mendiskusikan tentang tanda dan gejala yang umumnya muncul pada pasien berisiko bunuh diri. 2) Mengajarkan keluarga cara melindungi pasien dari perilaku bunuh diri..

Distribusi adalah suatu rangkaian kegiatan dalam rangka pengeluaran dan pengiriman obat-obatan yang bermutu, terjamin keabsahan serta tepat jenis dan jumlah dari instalasi

WAHIDIN DIREKTUR DIREKTUR DHANI TRIONO, ST DHANI TRIONO, ST LEGENDA/KETERA LEGENDA/KETERANGAN NGAN :: Sesuai dengan Kontrak Nomor : Sesuai dengan Kontrak Nomor :

Berkenaan dengan hal tersebut dalam memenuhi dokumen perencanaan kerja Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang, maka disusunlah Dokumen Rencana Kerja Tahun