• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pelaksanaan Penetapan Harga Produk Cokelat Butiran GBP Merah Terhadap Volume Penjualan Pada PT.Gajahmada Buana Perkasa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pelaksanaan Penetapan Harga Produk Cokelat Butiran GBP Merah Terhadap Volume Penjualan Pada PT.Gajahmada Buana Perkasa."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Dayanka Ryan Kesumah, 2006, Pengaruh Pelaksanaan Penetapan Harga Produk Cokelat Butiran GBP Merah Terhadap Volume Penjualan Pada PT. Gajahmada Buana Perkasa, Gedebage, Bandung, Di bawah Bimbingan Bapak Dr. Ir. H. Surachman Surjaatmadja., MM.

Pelaksanaan penetapan harga PT. Gajahmada Buana Perkasa ditinjau dari 6 tahap proses penetapan harga yaitu : memilih tujuan penetapan harga, menentukan permintaan, memperkirakan biaya, menganalisis biaya, harga, dan tawaran pesaing, memilih metode penetapan harga, dan memilih harga akhir. Dari penelitian diketahui besarnya korelasi pearson antara pelaksanaan penetapan harga dengan volume penjualan adalah –0,2274. Kemudian didapat besaran koefisien determinasi sebesar 5,17%, yang berati bahwa sebesar 5,17% dari volume penjualan dipengaruhi oleh pelaksanaan penetapan harga, dan sisanya sebesar 94,83% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar penetapan harga seperti cita rasa produk, kualitas produk, promosi produk, distribusi, dan pelayanan karyawan. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode analisis deskriptif dan penelitian verifikatif , tipe penelitian ini adalah tipe korelasional dan kausalitas. Unit analisis penelitian ini adalah pelanggan, yaitu para konsumen yang membeli produk PT. Gajahmada Buana Perkasa. PT. Gajahmada Buana Perkasa merupakan salah satu perusahaan yang mengolah kakao menjadi cokelat butiran atau meses, berusaha bersaing dengan perusahaan-perusahaan sejenis lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk dapat memenangkan persaingan dan memperoleh pasar, maka diperlukan kegiatan pemasaran yang salah satunya yaitu pelaksanaan penetapan harga. Pelaksanaan penetapan harga ini ditujukan untuk menetapkan harga dengan tepat sesuai dengan keinginan pasar sasaran.

(2)

ABSTRACT

Dayanka Ryan Kesumah, 2006, The Influence of The Stated Price’s Progression Product Chocolate Rice to PT. Gajahmada Buana Perkasa’ Sales Volume at Gedebage, Bandung, under the supervision of Mr Dr. Ir. H. Surachman Surjaatmadja., MM.

Execution of pricing PT. Gajahmada Buana Perkasa evaluated from 6 phase process the pricing that is : choosing the pricing purpose, determine the demand, to estimate the cost, to analysis the cost , price and rival’s, choose stated of price’s methods, and choose final price. Of research known the level of correlation pearson between executions of pricing with sale volume is -0,2274. The determination of coefficient momentum is 5.17%, which burden that equal to 5,17% from sale volume influenced by execution of pricing, and the rest equal to 94,83% influenced by other factors outside pricing be like goal feel the product, quality of product, product promotion, distribution, and service of employees. The Research method used in writing skripsi is method deskriptif and verifikatif, this research type is type korelasional and causality. Unit analyse this research is customer, that is the consumers buy the product PT. Gajahmada Buana Perkasa. PT. Gajahmada Buana Perkasa is one of the company processed cacao become the chocolate rice, try in competition with other companies of a kind which spread over in all Indonesia. To be able to win emulation and obtain; get the market, hence needed by the activity of the marketing one of the between its that is execution of pricing.

Execution of this pricing is addressed to price correctly as according to desire of target market.

(3)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR GRAFIK ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 14

1.3.Tujuan Penelitian ... 15

1.4.Kegunaan Penelitian ... 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka... 17

2.1.1 Harga ... 17

2.1.2 Penetapan Harga Dalam Kebijakan Harga... 19

2.1.3 Situasi Penetapan Harga... 22

2.1.4 Sasaran Penetapan Harga ... 22

(4)

2.1.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga ... 26

2.1.7 Metode Penetapan Harga ... 28

2.1.8 Strategi Penetapan Harga ... 30

2.1.8.1 New Product Pricing Strategies ... 30

2.1.8.2 Product-mix Pricing Strategies ... 31

2.1.9 Menyesuaikan Harga... 33

2.1.10 Memulai dan Menanggapi Perubahan Harga... 34

2.1.11 Volume Penjualan ... 35

2.1.12 Hubungan Antara Kebijakan Harga yang Diterapkan Dengan Volume Penjualan... 36

2.2 Kerangka Pemikiran... 38

2.3 Hipotesis... 40

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek penelitian ... 41

3.2 Metode Penelitian Yang Digunakan ... 41

3.2.1 Definisi Operasional Variabel... 42

3.2.2 Prosedur Pengumpulan Data ... 44

3.2.3 Prosedur Penentuan Sampel... 45

3.2.4 Analisis Data ... 47

3.2.5 Analisis Data ... 49

(5)

4.1.1 Sejarah Perusahaan... 52

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 52

4.1.3 Deskripsi Jabatan Perusahaan ... 54

4.2 Pembahasan... 58

4.2.1 Profil Responden ... 58

4.2.2 Tanggapan Responden Atas Cokelat Butiran GBP Merah ... 63

4.2.3 Tanggapan Responden Atas Pelaksanaan Penetapan Harga ... 68

4.2.4 Volume penjualan produk cokelat butiran atau meses PT. Gajahmada Buana Perkasa ... 75

4.2.5 Pengaruh pelaksanaan penetapan harga cokelat butiran GBP Merah terhadap volume penjualan pada PT. Gajahmada Buana Perkasa ... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 81

5.2 Saran... 83 DAFTAR PUSTAKA

(6)

DAFTAR TABEL

Table 1.1 Indikator Ekonomi... 2

Table 1.2 Data Rencana dan Realisasi Penjualan Cokelat GBP Merah PT. Gajahmada Buana Perkasa (Bulan Januari - Mei 2005) (dalam kilogram) ... 11

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Pengaruh pelaksanaan penetapan harga terhadap volume penjualan... 43

Tabel 3.2 Skala Penilaian Jawaban yang Berkaitan dengan Penetapan Harga ... 49

Tabel 4.2 Usia responden ... 60

Tabel 4.3 Pekerjaan responden ... 61

Tabel 4.4 Pengetahuan akan Produk PT. Gajahmada Buana Perkasa... 62

Tabel 4.5 Seringkah anda makan cokelat butiran ... 63

Tabel 4.6 Tahukah anda adanya cokelat butiran atau meses GBP Merah di pasaran ... 63

Tabel 4.7 Produksi cokelat butiran GBP Merah memuaskan dan memenuhi keinginan anda... 64

Tabel 4.8 Sesuaikah harga cokelat butiran GBP Merah di pasaran ... 65

Tabel 4.9 Mudah di dapatkah cokelat butiran GBP Merah di pasaran .... 66

Tabel 4.10 Seringkah anda tahu promosi Cokelat GBP Merah ... 66

(7)

Tabel 4.13 Harga yang ditetapkan sesuai dengan produknya ... 70

Tabel 4.14 Harga yang ditetapkan sama dengan harga pesaing... 71

Tabel 4.15 Harga yang ditetapkan lebih mahal dari harga pesaing ... 72

Tabel 4.16 Harga yang ditetapkan lebih murah dari pesaing... 73

Tabel 4.17 Harga akhir yang ditetapkan merupakan harga yang paling sesuai dengan keinginan anda ... 74

Table 4.18 Data Rencana dan Realisasi Penjualan Cokelat GBP Merah PT. Gajahmada Buana Perkasa (Bulan Januari - Mei 2005) (dalam kilogram)... 75

Tabel 4.19 Hubungan antara pelaksanaan penetapan harga (×) dengan volume penjualan (y) pada PT. Gajahmada Buana Perkasa (Bulan Januari – Mei 2005) ... 76

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Menentukan Kebijakan Penetapan Harga ... 21

Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran... 40

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Gajahmada Buana Perkasa ... 53

(9)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Kurs Tengah Rupiah & Indeks Harga Saham Gabungan

Januari 2005 – 22 Februari 2006... 5 Grafik 2 Laju Inflasi Januari 2006 Menurut Kelompok Pengeluaran .... 5 Grafik 3 Suku Bunga SBI, Deposito dan Kredit Modal Kerja

Januari 2003 – Februari 2006 (%)... 6 Grafik 4 Perkembangan Nilai Ekspor dan Nilai Impor Indonesia

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Kuesioner Penelitian

MSI Method Surat Pernyataan Riwayat Hidup

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

(12)

Bab I Pendahuluan 2

(13)

Bab I Pendahuluan 3

(14)

Bab I Pendahuluan 4

(15)

Bab I Pendahuluan 5

(16)

Bab I Pendahuluan 6

(17)

Bab I Pendahuluan 7

Hasil perkebunan dan tanaman pangan Jawa Barat memainkan peranan penting dalam ekonomi regional, khususnya potensi komoditi ini dalam memacu devisa melalui kegiatan ekspor, dan menyediakan bahan mentah untuk pengembangan industri hulu pertanian. Masyarakat bisnis di Jawa barat di dorong untuk mengembangkan industri hulu pertanian dalam rangka memperkuat basis industri regional, menciptakan lapangan kerja dan menyediakan peluang yang lebih besar untuk meningkatkan ekspor produk konsumsi langsung. Tanaman pangan merupakan salah satu komoditi utama Jawa Barat dari sektor pertanian. Setiap tahunnya produksi beras menunjukkan peningkatan disertai dengan diversifikasi produk yang dihasilkan. Hasil pertanian pangan adalah: beras, jagung, kacang kedelai, kacang tanah, singkong, dan produk hortikultura seperti bawang, kentang, mangga, nanas, salak dan pisang. Propinsi Jawa Barat masih merupakan salah satu wilayah pertanian terbesar di Indonesia. Sebagai lumbung padi nasional, sekitar 23% dari luas propinsi 29,3 ribu kilometer persegi dialokasikan sebagai wilayah pertanian penghasil padi. Sekitar 32 persen wilayah propinsi ini dialokasikan sebagai perkebunan inti rakyat dan kawasan perkebunan skala besar, sementara wilayah hutan mencakup 22 persen. Hasil utama perkebunan Propinsi Jawa Barat adalah karet, kelapa, kopi, teh, cokelat, cengkeh, tembakau, dan tebu. Hasil-hasil penting di Bidang Perkebunan :

¾ Luas Wilayah : 537,786 Ha.

¾ Jumlah Komoditi : 37 macam tanaman (sembilan komoditi

(18)

Bab I Pendahuluan 8

¾ Perkebunan : Melalui penanaman baru, penanaman ulang,

rehabilitasi perkebunan (teh, daun tembakau, kopi, karet, kelapa, tebu, cokelat dan tembakau).

¾ Luar Perkebunan : Melalui peningkatan pasca panen, unit pengolahan

bahan baku, unit proses akhir, sistem distribusi dan pemasaran.

Sumber : BPPMD Jabar, 2005

(19)

Bab I Pendahuluan 9

(20)

Bab I Pendahuluan 10

mencapai 335.300 ton dan sempat 367.700 ton pada tahun 2002, untuk tahun 2004 tinggal 277.000 ton. Menurut ketua Askindo, Piter Jasman, kalangan produsen dan pengusaha sengaja mengurangi ekspor karena harga kakao Indonesia di pasar dunia terus menurun. Di sisi lain, volume impor kakao juga terus meningkat. Jika pada tahun 1999 impor kakao baru 8.900 ton, pada tahun 2004 sudah 31.100 ton. Impor kakao ini berasal dari Pantai Gading, Papua Nugini, Ghana, dan AS. Produksi kakao dalam negeri umumnya dikonsumsi oleh industri pengolahan, yang akan menghasilkan cacao butter, powder, dan pasta. Pemakai kakao setengah jadi kebanyakan adalah industri cokelat (43,4%), es krim (20%), dan roti (16,3%). Sisanya diserap oleh industri susu, kembang gula, biskuit, dan industri lainnya.

(21)

Bab I Pendahuluan 11

PT. Gajahmada Buana Perkasa merupakan perusahaan industri cokelat yang berada di Bandung. PT. Gajahmada Buana Perkasa mengolah cokelat menjadi cokelat butiran (chocolate rice) atau meses sebagai produksi utamanya untuk pasar domestik, perusahaan selalu berusaha untuk dapat bertahan dalam persaingan dunia perindustrian secara kontinyu dengan meningkatkan kualitas dan inovasi produknya serta harga jualnya yang kompetitif (Manajemen PT. Gajahmada Buana Perkasa, 2006). Secara lengkap data rencana dan realisasi penjualan cokelat butiran atau meses GBP Merah PT. Gajahmada Buana Perkasa dari bulan Januari sampai dengan bulan Mei tahun 2005 dapat dilihat sebagai berikut :

Table 1.2

Data Rencana dan Realisasi Penjualan Cokelat GBP Merah PT. Gajahmada Buana Perkasa (Bulan Januari - Mei 2005)

(dalam kilogram)

Sumber : PT. Gajahmada Buana Perkasa, 2006.

(22)

Bab I Pendahuluan 12

kembali penurunan pada bulan Mei sebesar 220 kilogram, total penurunan volume penjualan dari bulan April dan Mei sebesar 626 kilogram. Berdasarkan realisasi data penjualan di atas, ternyata tidak pernah mencapai target, hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh tidak tepatnya bauran pemasaran yang digunakan.

Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran (Kotler 2005:17).

Terdapat 4 unsur penting dalam bauran pemasaran (marketing mix) yaitu : ¾ Produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan oleh perusahaan pada pasar

yang dapat memuaskan dan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen (Kotler 2003:395).

Produk yang ditawarkan oleh PT. Gajahmada Buana Perkasa adalah produk yang berasal dari kakao yang diolah menjadi cokelat butiran (chocolate rice) atau meses.

¾ Harga adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah beberapa barang)

untuk memperoleh kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya (Kotler 2003:345).

Harga yang diberikan oleh PT. Gajahmada Buana Perkasa berdasarkan dengan kualitas produknya dan harga bahan baku dasarnya.

¾ Distribusi / tempat adalah berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan

(23)

Bab I Pendahuluan 13

PT. Gajahmada Buana Perkasa berada di Kawasan Industri Mekar Raya Kav. 39 Gedebage Bandung. PT. Gajahmada Buana Perkasa memiliki beberapa distributor di beberapa daerah di luar Jawa Barat..

¾ Promosi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengkomunikasikan

produknya ke pasar sasaran (Kotler 2003:397).

Promosi yang dilakukan PT. Gajahmada Buana Perkasa adalah promosi melalui distributor atau agen untuk menyampaikan ke pasar sasaran.

Dari keempat program bauran pemasaran tersebut, disinyalir progam bauran harga merupakan faktor dominan yang mempengaruhi volume penjualan di PT. Gajahmada Buana Perkasa, karena harga adalah salah satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, unsur-unsur lainnya menghasilkan biaya. Harga adalah unsur bauran pemasaran yang paling mudah disesuaikan, ciri-ciri produk, saluran, bahkan promosi membutuhkan lebih banyak waktu. Harga juga mengkomunikasikan posisi nilai yang dimaksudkan perusahaan tersebut kepada pasar tentang produk dan mereknya (Kotler Jilid 2, 2005:139).

(24)

Bab I Pendahuluan 14

cukup bervariasi untuk jenis produk, segmen pasar, saluran distribusi, dan saat pembelian yang berbeda (Kotler Jilid 2, 2005:140).

Kebijakan dalam menetapkan harga perlu diperhatikan dari berbagai faktor antara lain adalah seluruh unsur bauran pemasaran, biaya produksi, kualitas produk, harga bahan baku, pesaing produk sejenis, segmen pasar, saluran distribusi, dan lain-lain. Karena dalam menetapkan kebijakan penetapan harga dipengaruhi oleh berbagai faktor maka suatu perusahaan perlu menganalisis setiap hal yang berkaitan dengan harga, hal tersebut berguna bagi perusahaan dalam menetapkan suatu harga agar sesuai dengan pasar sasaran yang dituju. Karena harga produk yang ditetapkan di PT. Gajahmada Buana Perkasa akan sangat berpengaruh maka perlu diteliti “PENGARUH PELAKSANAAN PENETAPAN HARGA PRODUK COKELAT BUTIRAN GBP MERAH TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PT. GAJAHMADA BUANA PERKASA”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah dalam penelitian, yaitu :

1. Bagaimana penetapan harga yang dilakukan oleh PT. Gajahmada Buana Perkasa?

(25)

Bab I Pendahuluan 15

3. Seberapa besar pengaruh pelaksanaan penetapan harga terhadap volume penjualan produk cokelat butiran GBP Merah di PT. Gajahmada Buana Perkasa?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitiannya antara lain:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan penetapan harga yang dilakukan oleh PT. Gajahmada Buana Perkasa.

2. Untuk mengetahui volume penjualan produk cokelat butiran GBP Merah di PT. Gajahmada Buana Perkasa.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pelaksanaan penetapan harga terhadap volume penjualan produk cokelat butiran GBP Merah di PT. Gajahmada Buana Perkasa.

1.4. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk : 1. Kegunaan secara teoritis :

Dapat dijadikan bahan informasi tambahan dalam pengembangan disiplin ilmu ekonomi, khususnya manajemen pemasaran terutama tentang pelaksanaan penetapan harga dan volume penjualan.

2. Kegunaan praktis :

(26)

Bab I Pendahuluan 16

(27)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Proses pelaksanaan penetapan harga yang dilakukan oleh PT. Gajahmada Buana Perkasa dalam meningkatkan volume penjualan sesuai dengan hasil penelitian, yaitu sebagai berikut: tanggapan responden terhadap harga produk cokelat butiran atau meses yang telah ditetapkan sesuai dengan kemampuan konsumennya dengan nilai top two boxes sebesar 80%, harga yang ditetapkan sesuai dengan keinginan konsumen 26%, harga yang ditetapkan sesuai dengan produknya 22%, harga yang ditetapkan sama dengan harga pesaing 22%, tidak ada responden yang menyatakan harga yang ditetapkan lebih mahal dari harga pesaing, harga yang ditetapkan lebih murah dari harga pesaing 92%, harga akhir yang ditetapkan merupakan harga yang paling sesuai keinginan konsumen 24%.

(28)

Bab V Kesimpulan dan Saran 82

Table 5.1

Data Rencana dan Realisasi Penjualan Cokelat GBP Merah PT. Gajahmada Buana Perkasa (Bulan Januari - Mei 2005)

(dalam kilogram)

Sumber : PT. Gajahmada Buana Perkasa, 2006.

Pada data rencana dan realisasi penjualan cokelat butiran atau meses GBP Merah PT. Gajahmada Buana Perkasa di atas terlihat bahwa terjadi kenaikan volume penjualan pada bulan Januari sampai Maret, kemudian terjadi penurunan volume penjualan pada bulan April sebesar 406 kilogram, kemudian terjadi kembali penurunan pada bulan Mei sebesar 220 kilogram, total penurunan volume penjualan dari bulan April dan Mei sebesar 626 kilogram. Berdasarkan realisasi data penjualan di atas, ternyata tidak pernah mencapai target, hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh tidak tepatnya bauran pemasaran yang digunakan.

(29)

Bab V Kesimpulan dan Saran 83

perusahaannya. Sedangkan dari perhitungan uji signifikasi (uji T) didapat thitung < ttabel atau – 1,5977 < 2,02 maka Ho diterima dan H1 ditolak, ini

berarti bahwa pelaksanaan penetapan harga tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan volume penjualan.

5.2 Saran

Di bawah ini terdapat beberapa saran yang yang diberikan penulis, yaitu: 1. Dari hasil perhitungan koefisien determinasi sebesar 5,17% berarti masih

terdapat faktor lain sebesar 94,83% yang mempengaruhi volume penjualan produk cokelat butiran di PT. Gajahmada Buana Perkasa seperti cita rasa produk, kualitas produk, promosi produk, dan kinerja para karyawan perusahaannya. Untuk itu disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh pelaksanaan penetapan harga terhadap volume penjualan, atau dengan pengaruh-pengaruh lainnya seperti cita rasa produk, kualitas produk, promosi produk, distribusi, dan pelayanan para karyawan perusahaannya

2. Sebaiknya PT. Gajahmada Buana Perkasa dalam menetapkan harganya

tidak sering melakukan perubahan sehingga dipercaya oleh para konsumennya, memberikan potongan harga yang menarik bagi para agennya, tetap menjalin hubungan baik dengan para agennya, mengadakan penelitian pasar dan mencari informasi tentang pesaing.

3. Untuk lebih meningkatkan volume penjualannya, PT. Gajahmada Buana

(30)

Bab V Kesimpulan dan Saran 84

(31)

Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari, 2004, Kewirausahaan, Edisi Revisi, CV. Alfabeta, Bandung.

Arikunto, Suharsimi, 1996, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Berenson, Mark L. dan Levine David M., 1992, Basic Business Statistics Concept and Applications, Edisi 5, Prentice Hall International, New Jersey.

Cravens, David W, 1996, Pemasaran Strategis, Jilid 2, Edisi Keempat, Erlangga, Jakarta.

Husein, Umar 1999, Metode Penelitian : Aplikasi Dalam Pemasaran, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Kotler, Philip dan Armstrong Gary, 2001, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid 1, Edisi 8, Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip dan Armstrong Gary, 2001, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid 2, Edisi 8, Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi Kesebelas, PT. Prenhalindo, Jakarta.

Kotler, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Edisi Kesebelas, PT. Prenhalindo, Jakarta.

Lamb Charles W, Hair Joseph F, and Mc Daniel Carl, 2001, Pemasaran, Buku 1, Edisi 1, Salemba Empat, Jakarta.

Lamb Charles W, Hair Joseph F, and Mc Daniel Carl, 2001, Pemasaran, Buku 2, Edisi 1, Salemba Empat, Jakarta.

Mansur, Ahmad, 2001, Pelajaran Bahasa Indonesia, Citra Karya Grafika, Bandung.

Modul Praktika Statistik II, 2001, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Nazir, Mohammad, 1988, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta.

(32)

Daftar Pustaka

Simamora, Henry, 2000, Manajemen Pemasaran Internasional, Jilid 1, Salemba Empat, Jakarta.

Simamora, Henry, 2000, Manajemen Pemasaran Internasional, Jilid 2, Salemba Empat, Jakarta.

Sudjana, 1997, Statistika Untuk Ekonomi dan Niaga, Jilid II, Edisi Baru, Tarsito, Bandung.

Susanto AB, 2004, Value Marketing, Paradigma Baru Pemasaran, Quantum Bisnis dan Manajemen, Jakarta.

Tjiptono Fandy, 1997, Strategi Pemasaran, Edisi Kesebelas, Andi, Yogyakarta. Tjiptono Fandy, Chandra Yanto, dan Diana Anastasia, 2004, Marketing Scales,

Andi, Yogyakarta.

Winardi, 1992, Harga dan Penetapan Harga dalam Bidang Pemasaran, Edisi Revisi, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.

WWW.YAHOO.COM

WWW.GOOGLE.COM

WWW.BPS.COM

Gambar

Tabel 1.1
Table 1.2 Data Rencana dan Realisasi Penjualan Cokelat GBP Merah
Table 5.1 Data Rencana dan Realisasi Penjualan Cokelat GBP Merah

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap volume penjualan pada Onsight outdoor equipment Solo; 2) untuk mengetahui

PENGARUH VARIABEL PRODUK, HARGA JUAL, PROMOSI DAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA.. BATIK TULIS TRADISIONAL WIDYA KUSUMA DI

Jadi dapat disimpulkan bahwa kenaikan harga tidak berpengaruh terhadap volume penjualan pada pertengahan tahun, dan pada pergantian tahun harga menpengaruhi volume

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh harga,distribusi dan promosi secara signifikan terhadap peningkatan volume penjualan produk Toyota

Penelitian ini dilatar belakangi berdasarkan fenomena yang ada dimana faktor kualitas produk dan harga dapat berpengaruh terhadap volume penjualan di Distro Popin

regresi (-291,561) maka pengaruh harga terhadap volume penjualan adalah negatif, artinya peningkatan harga jual menyebabkan penurunan volume penjualan, variabel harga

koefisien regresi (-291,561) maka pengaruh harga terhadap volume penjualan adalah negatif, artinya peningkatan harga jual menyebabkan penurunan volume penjualan, variabel

Indikasinya adalah adanya peningkatan secara bertahap dari tahun ke tahun pada volume penjualan akibat kebijakan harga yang terdiri dari penetapan harga diskon dan pengurangan harga,