i ABSTRAK
Putri Maulidia, 210110100354, 2015. Wacana Pluralisme Agama dalam Harian The Jakarta Post. Pembimbing utama Dr. Hj. Siti Karlinah, M.Si. dan pembimbing pendamping Ipit Zulfan, S.Sos., M.Ikom., Program Studi Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran.
Latar belakang penelitian ini adalah kontroversi soal intimidasi dan ancaman pembunuhan terhadap Dosen UIN Ar-Raniry Aceh Rosnida Sari oleh Ulama Aceh dan rekan-rekan dosen Rosnida Sari atas sikap pluralis Rosnida Sari. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat bagaimana The Jakarta Post merepresentasikan wacana pluralisme agama. Penelitian ini menggunakan metode analisis wacana kritis model Norman Fairclough yang memandang bahasa sebagai perubahan sosial.
Hasil penelitian pada dimensi teks menunjukkan sikap pluralis Rosnida Sari bukan hal yang salah dan Ulama Aceh dan Masyarakat Aceh melakukan kekerasan atas nama agama. Pada praktik wacana menunjukkan, ideologi dan kasus pemimimpin redaksi The Jakarta Post soal penistaan agama ikut memengaruhi produksi teks. Pada praktik sosiokultural, The Jakarta Post menilai masyarakat Aceh tergolong eksklusif dan berpikiran sempit.
Simpulan penelitian ini adalah, The Jakarta Post menunjukkan keberpihakannya pada Rosnida Sari dengan alasan memperjuangkan pluralisme agama.
ii ABSTRACT
Putri Maulidia, 210110100354, 2015. Discourse of Religious Pluralism in The Jakarta Post. Dr. Hj. Siti Karlina, M.Si., as the main supervisor and Ipit Zulfan, S.Sos., M.Ikom. as the vice supervisor, Department of Journalism, Communication Science Faculty, Padjadjaran University.
The background of this research is about intimidation and death threat from Aceh clerics and UIN lecturers toward UIN Ar-Raniry lecturer Rosnida Sari
because of her pluralism stance. This research aimed to see how The Jakarta Post’s
represent religious pluralism. This research used Norman Fairclough’s Critical
Discourse Analysis method that sees language as social change.
The result of this research on text level, show that religious pluralism is not wrong and Aceh clerics and the Aceh citizen have done violation in the name of defending religion. On discourse practice level, The Jakarta Post ideology and editor-in-chief apostasy case influenced the text production. On sociocultural practice level, The Jakarta Post estimated Acehness as an exclusive and narrow minded society.
The conclusion of this research is, The Jakarta Post was on Rosnida Sari’s
side for religious pluralism enforcement.