• Tidak ada hasil yang ditemukan

Format Laporan Akhir Bioumum (2)

N/A
N/A
ital tato

Academic year: 2023

Membagikan "Format Laporan Akhir Bioumum (2)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

MODUL

PENGENALAN DAN PENGGUNAAN MIKROSKOP PENGAMATAN SEL

PENGAMATAN TUMBUHAN PENGAMATAN HEWAN

MEMAHAMI KONSEP HUKUM MENDEL

PENGAMATAN PROSES TERJADINYA TRANSPIRASI PENGAMATAN PERISTIWA FOTOSINTESIS

EKOSISTEM

DISUSUN OLEH

NAMA : INAS ANNISATUZAHRA

STAMBUK : P 211 21 090 KELOMPOK : II (DUA)

KELAS : (KHUSUS FMIPA)

ASISTEN : REZA RISALDI

LABORATORIUM BIOLOGI DASAR JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TADULAKO

PALU, 2021

(2)

i

LEMBAR PENGESAHAN

Praktikum Biologi Umum dimulai pada tanggal … Oktober 2022 sampai .. November 2021 sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian Praktikum Biologi Umum.

ASISTEN PRAKTIKUM

Reza Risaldi

G 401 19 007

Sri Utami Rudy G 401 20 001 Chairunnisa Anwar G 401 20 002

Farhah Alya Nabilah G 401 20 003

Mengetahui

Dosen Penanggung Jawab Koordinator Asisten

Fahri, S. Si., M. Si Reza Risaldi

NIP. 1988021120190310005 NIM. G 40119007

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan “Laporan Lengkap Praktikum Biologi Umum” sebagaimana mestinya dengan tepat waktu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kesalahan sehingga masih jauh dari kata kesempurnaa. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna penyempurnaan penyusun laporan berikutnya.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini dapat memenuhi tugas mata kuliah praktikum Biologi Umum. Akhir kata, semoga “Laporan Lengkap Praktikum Biologi Umum” ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan

Palu, 08 Desember 2021 Penyusun

INAS ANNISATUZAHRA P 211 21 090

(4)

iii DAFTAR ISI

SAMPUL ...

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PEGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ...

1.1.1 Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop ...

1.1.2 Pengamatan Sel ...

1.1.3 Pegamatan Tumbuhan...

1.1.4 Pengamatan Hewan...

1.1.5 Memahami Konsep Hukum Mendel ...

1.1.6 Pengamatan Proses Terjadinya Transpirasi ...

1.1.7 Pengamatan Peristiwa Fotosintesis ...

1.1.8 Ekosistem ...

1.2 Tujuan ...

1.2.1 Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop ...

1.2.2 Pengamatan Sel ...

1.2.3 Pegamatan Tumbuhan...

1.2.4 Pengamatan Hewan...

1.2.5 Memahami Konsep Hukum Mendel ...

1.2.6 Pengamatan Proses Terjadinya Transpirasi ...

1.2.7 Pengamatan Peristiwa Fotosintesis ...

1.2.8 Ekosistem ...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...

2.1 Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop ...

2.2 Pengamatan Sel ...

2.3 Pegamatan Tumbuhan ...

2.4 Pengamatan Hewan ...

2.5 Memahami Konsep Hukum Mendel ...

2.6 Pengamatan Proses Terjadinya Transpirasi ...

2.7 Pengamatan Peristiwa Fotosintesis ...

2.8 Ekosistem ...

BAB III METODE PRAKTIKUM ...

3.1 Waktu dan Tempat ...

3.2 Alat dan Bahan...

(5)

iv

3.2.1 Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop ...

3.2.2 Pengamatan Sel ...

3.2.3 Pegamatan Tumbuhan...

3.2.4 Pengamatan Hewan ...

3.2.5 Memahami Konsep Hukum Mendel ...

3.2.6 Pengamatan Proses Terjadinya Transpirasi ...

3.2.7 Pengamatan Peristiwa Fotosintesis ...

3.2.8 Ekosistem ...

3.3 Prosedur Kerja ...

3.3.1 Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop ...

3.3.2 Pengamatan Sel ...

3.3.3 Pegamatan Tumbuhan...

3.3.4 Pengamatan Hewan...

3.3.5 Memahami Konsep Hukum Mendel ...

3.3.6 Pengamatan Proses Terjadinya Transpirasi ...

3.3.7 Pengamatan Peristiwa Fotosintesis ...

3.3.8 Ekosistem ...

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN ...

4.1 Hasil Pengamatan ...

4.1.1 Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop ...

4.1.2 Pengamatan Sel ...

4.1.3 Pegamatan Tumbuhan...

4.1.4 Pengamatan Hewan...

4.1.5 Memahami Konsep Hukum Mendel ...

4.1.6 Pengamatan Proses Terjadinya Transpirasi ...

4.1.7 Pengamatan Peristiwa Fotosintesis ...

4.1.8 Ekosistem ...

4.2 Pembahasan ...

4.2.1 Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop ...

4.2.2 Pengamatan Sel ...

4.2.3 Pegamatan Tumbuhan...

4.2.4 Pengamatan Hewan...

4.2.5 Memahami Konsep Hukum Mendel ...

4.2.6 Pengamatan Proses Terjadinya Transpirasi ...

4.2.7 Pengamatan Peristiwa Fotosintesis ...

4.2.8 Ekosistem ...

(6)

v

BAB V PENUTUP ...

5.1 Kesimpulan ...

5.2 Saran ...

DAFTAR PUSTAKA ...

LEMBAR ASISTENSI ...

BIOGRAFI ...

(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.1.1 Pengenalan Dan Penggunaan Mikroskop

Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium sains, khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati objek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Hal ini bantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil. Perkembangan instrument yang berkemampuan melebihi indra manusia seiring kemajuan sains. Penemuan dan penelitian awal tentang sel menjadi maju berkat penciptaan mikroskop pada tahun 1590 dan peningkatan mutu alat tersebut selama 1600an (Campbell, dkk 2008).

Penemuan mikroskop sejalan dengan perkembangan riset di bidang mikrobiologi. Seorang pembuat mikroskop amatir pertama kali adalah Antoni van Leeuwenhoek berkebangsaan Jerman yang mengamati mikroorganisme menggunakan konstruksi mikroskop sederhana.

(Kusnanda, 2003).

Mikroskop cahaya merupakan mikroskop yang pertama kali digunakan oleh para ilmuwan zaman Renaisans untuk mengamati mikroorganisme. Cahaya diteruskan melewati spesimen sehingga menemus lensa kaca. Lensa tersebut bekerja merefraksi cahaya sedemikian rupa agar bayangan dari spesimen membesar ketika diproyeksikan pada mata pengamat. Nilai penting yang dimiliki oleh mikroskop adalah daya penguraian atau daya pembesaran, hal ini bisa juga disebut sebagai resolusi. Faktor pembesaran adalah nilai yang dihitung berdasarkan seberapa kali lebih besar objek pengamatan terlihat lebih besar oleh mata kita dibandingkan dengan ukuran objek tersebut yang sebenarnya. Sementara daya urai adalah nilai yang menunjukkan kejelasan proyeksi gambar (Campbell, 2000).

Berdasarkan uraian di atas maka yang melatarbelakangi dilakukannya percobaan ini adalah kurangnya pengetahuan tentang mikroskop, bagian-bagian mikroskop beserta fungsi, pati, kentang, klasifikasi kentang.

(8)

2 1.1.2 Pengamatan Sel (Max. 3 Paragraf)

1.1.3 Pengamatan Tumbuhan (Max. 3 Paragraf) 1.1.4 Pengamatan Hewan (Max. 3 Paragraf)

1.1.5 Memahami Konsep Hukum Mendel (Max. 3 Paragraf)

1.1.6 Pengamatan Proses Terjadinya Transpirasi (Max. 3 Paragraf) 1.1.7 Pengamatan Peristiwa Fotosintesis (Max. 3 Paragraf)

1.1.8 Ekosistem (Max. 3 Paragraf)

1.2 Tujuan

1.2.1 Pengenalan dan Penggunaan Alat Mikroskop

Tujuan dari praktikum ini, untuk memperkenalkan komponen- komponen mikroskop dan cara menggunakannya. Serta mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati dibawah mikroskop, objek bayangan benda dan butir pati kentang.

1.2.2 Pengamatan Sel

1.2.3 Pengamatan Tumbuhan

1.2.4 Pengamatan Hewan

1.2.5 Memahami Konsep Hukum Mendel

1.2.6 Pengamatan Proses Terjadinya Transpirasi 1.2.7 Pengamatan Peristiwa Fotosintesis

1.2.8 Ekosistem

(9)

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengenalan Dan Penggunaan Alat Mikroskop (Max. 2 halaman)

Mikroskop adalah instrumentasi yang paling banyak digunakan dan dan paling bermanfaat di laboratorium mikroskopi. Dengan alat ini diperoleh perbesaran sehingga memungkinkan untuk melihat mikroorganisme dan struktur yang tak tampak dengan mata telanjang. Mikroskop memungkin perbesaran dalam kisaran luas seratus kali sampai ratusan ribu kali. (Michael J, 1986). Mikroskop adalah alat utama dalam mempelajari struktur benda-benda kecil. Mikrokskop optik dapat dibagi atas 2, yaitu mikroskop biologi (monokuler) dan mikroskop stereo (binokuler) (Suripto, 1994). Mikroskop biologi adalah mikroskop yang digunakan pengamatan benda tipis transparan. Penyinaran dilakukan dari bawah dengan sinar alam atau lampu (Amin, 1994).

Mikroskop yang biasa digunakan dalam laboratorium biologi adalah mikroskop monokuler (latin : mono = satu, oculus = mata). Kebanyakan objek yang akan diamati dengan menggunakan mikroskop monokuler ini harus memiliki ukuran yang kecil atau tipis sehingga dapat ditembus cahaya. Bentuk dan susunan objek tersebut dapat dibedakan karena beberapa bagian objek itu lebih banyak menyerap cahaya dari pada bagian-bagian yang lain. Mikroskop membuat benda-benda kecil kelihatan lebih besar dari pada wujud sebenarnya, hal ini disebut perbesaran. Mikroskop juga dapat membuat kita melihat pola- pola terperinci yang tidak tampak oleh mata telanjang, hal ini disebut penguraian (Goldsten, 2004).

Sejarah ditemukannya mikroskop sejalan dengan penelitian terhadap mikrobiologi. Yang memasuki masa keemasan saat berhasil mengamati jasad renik. Pada tahun 1664 Robbert Hooke, menggambarkan struktur reproduksi dari moulds, tetapi orang pertama yang dapat melihat mikroorganisme adalah seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Jerman yaitu Antoni Van Leeuwenhoek (1632-1723), menggunakan mikroskop dengan konstruksi yang

(10)

4 sederhana. Dengan mikroskop tersebut dia dapat melihat organisme sekecil mikroorganisme (Kusnandi, 2003).

Mikroskop pertama kali ditemukan pada abad ke-16. Mikroskop berasal dari kata micro yang berarti kecil dan scpium yang berarti penglihatan jadi mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda yang berukuran sangat kecil. Mikroskop zaman dulu sangat sedarhana karena hanya memiliki satu lensa, berbeda dengan mikroskop yang banyak digunakan sekarang yang tergolong mikroskop majemuk yang terdiri atas dua lensa atau lebih (Widyatmoko, 2008).

Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada penampakan objek yang diamati yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahayanya mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop electron. (Bima, 2005).

Pati adalah karbohidrat yang merupakan polimer glukosa, dan terdiri atas amilosa dan amilopektin (Jacobs dan Delcour, 1998). Pati dapat diperoleh dari biji-bijian, umbi-umbian, sayuran, maupun buah-buahan. Sumber alami pati antara lain adalah jagung, labu, kentang, ubi jalar, pisang, barley, gandum, beras, sagu, amaranth, ubi kayu, ganyong dan sorgum. Pemanfaatan pati asli masih sangat terbatas karena sifat fisik dan kimianya kurang sesuai untuk digunakan secara luas. Oleh karena itu, pati akan meningkat nilai ekonominya jika dimodifikasi sifat-sifatnya melalui perlakuan fisik, kimia, atau kombinasi keduanya (Liu et al., 2005).

Kentang termasuk tanaman yang dapat tumbuh di daerah tropika dan subtropika, dapat tumbuh pada ketinggian 500 sampai 3000 m di atas permukaan laut, dan yang terbaik pada ketinggian 1300 m di atas permukaan laut. Tanaman kentang dapat tumbuh baik pada tanah yang subur, yang mempunyai drainase yang baik, tanah liat yang lembur, debu atau debu berpasir. Tanaman kentang toleran terhadap pH pada selang yang cukup luas, yaitu 4,5 sampai 8,0, tetapi untuk pertumbuhan yang baik dan ketersediaan unsur hara, pH yang baik adalah 5,0 sampai 6,5 (Ewing dan Keller, 1982).

(11)

5 2.2 Pengamatan Sel (Max. 2 halaman)

2.3 Pengamatan Tumbuhan (Max. 2 halaman) 2.4 Pengamatan Hewan (Max. 2 halaman)

2.5 Memahami Konsep Hukum Mendel (Max. 2 halaman)

2.6 Pengamatan Proses Terjadinya Transapirasi (Max. 2 halaman) 2.7 Pengamatan Peristiwa Fotosintesis (Max. 2 halaman)

2.8 Ekosistem (Max. 2 halaman)

(12)

6

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan tempat

Praktikum Biologi Umum dilaksanakan pada hari Senin, 18 Oktober 2021 sampai 29 November 2021, dimulai pada pukul 13.00 WITA sampai selesai. Bertempat Laboratorium Biologi Dasar Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah mikroskop, gelas objek, gelas penutup, pipet tetes, skalpel, jarum, dan alat tulis. Bahan yang digunakan adalah potongan kertas yang bertulis huruf “d”, butir-butir pati kentang, air, larutan iodium, dan tissu.

3.2.2 Pengamatan Sel

3.2.3 Pengamatan Tumbuhan 3.2.4 Pengamatan Hewan

3.2.5 Memahami Konsep Hukum Mendel

3.2.6 Pengamatan Proses Terjadinya Transpirasi 3.2.7 Pengamatan Proses Fotosintesis.

3.2.8 Ekosistem

(13)

7 3.3 Metode Praktikum

3.3.1 Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop (Dalam bentuk paragraph dan menggunakan kalimat pasif)

Dikeluarkan mikroskop dari kotaknya di dalam lemari, lalu diletakkan diatas meja dengan hati-hati. Digunakan mikroskop sesuai dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan agar diperoleh daya pisah yang maksimal. Diletakkan bahan yang akan diamati diatas gelas objek, ditetesi dengan medium air, kemudian ditutup dengan gelas penutup dan diusahakan agar tidak ada gelembung udara diatas objek dan gelas penutup. Disiapkan preparat dan diletakkan di meja mikroskop sehingga preparat yang diamati terletak ditengah lubang meja mikroskop.

Selanjutnya dilakukan langkah-langkah yang sudah dijelaskan sebelumnya. Apabila preparat sudah terfokus, maka bila akan digunakan pembesaran yang lebih, digunakan pembesaran 11 yang lebih kuat, hanya pengatur halus saja yang boleh dipergunakan. Jangan sekali- sekali memutar pengatur kasar.

Pada pengamatan huruf “d”, diambil potongan huruf “d” dari kertas menggunakan skalpel. Diletakkan pada gelas objek, lalu ditetesi dengan air menggunakan pipet tetes dan ditutup dengan gelas penutup.

Diletakkan pada meja preparat dan diamati.

Pada pengamatan butir-butir pati kentang, dipotong kentang, kemudian ditusuk bagian dalam kentang menggunakan jarum. Diteteskan air kentang pada kaca preparat dan ditutup dengan gelas penutup. Diatur diafragma dan diamati dengan perbesaran 4 x 10 dan 10 x 10.

Selanjutnya diteteskan larutan iodium pada salah satu tepi gelas penutup. Pada tepi yang berseberangan ditempelkan secarik kertas saring agar larutan iodium masuk ke dalam preparat dan menyebar ke seluruh bagian. Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi.

DAN SETERUSNYA

(14)

8 BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengamatan

4.1.1 Pengenalan dan Penggunaan Alat Mikroskop

NO. GAMBAR KETERANGAN

1. 1. Lensa Okuler

2. Revolver 3. Lensa objektif 4. Lengan mikroskop 5. Makrometer 6. Mikrometer 7. Meja preparat 8. Kondensor 9. Diafragma 10. Sumber cahaya 11. Kaki mikroskop

2. Huruf “d“ sebelum diamati

menggunakan mikroskop

3. Huruf “d” setelah diamati

4. Butir pati kentang sebelum diberi

tetesan Iodium

(15)

9

5. Butir pati kentang setelah diberi

tetesan larutan iodium a.hilus

b.lamella

4.1.2 Pengamatan Sel DAN SETERUSNYA

(16)

10 4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengenalan dan Penggunaan Alat Mikroskop

Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan dapat dilihat bahwa bagian-bagian yang terdapat pada mikroskop memiliki kegunaan masing-masing dari 11 bagian yang berbeda. Dari Lensa okuler yang berfungsi untuk memperbesar benda yang dibentuk oleh lensa objektif. Revolver berfungsi untuk memilah lensa objektif yang digunakan. Makrometer berfungsi untuk mencari focus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop naik dan turun secara tepat. Mikrometer berfungsi untuk menggerakan meja preparat dengan perlahan dan halus berguna memperjelas objek yang diamati.

Lensa objektif berfungsi untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang diamati. Lengan mikroskop berfungsi untuk pegangan ketika membawa mikroskop. Meja preparat berfungsi untuk meletakkan objek yang akan diamati. Sumber cahaya berfungsi untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya kedalam mikroskop.

Kondensor merupakan lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk dalam mikroskop. Diafragma berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk mengenai preparat. Kaki mikroskop berfungsi untuk menjaga mikroskop tetap berada pada tempat yang diinginkan. Dengan pengetahuan yang didapat dari percobaan ini, kita dapat lebih memahami bagian beserta fungsi pada mikroskop dan menggunakannya dengan baik dan benar.

Dalam percobaan kegiatan ini, menggunakan kertas atau koran yang bertulis huruf “d”, sebelum diamati bayangan dari objek bersifat nyata,tegak,diperkecil. Kemudian dilakukanlah percobaan ini dengan cara menggambil huruf “d” menggunakan scalpel dan diletakkan pada gelas objek lalu diamati mengunakan mikroskop setelah ditambahkan beberapa tetes air,bayangan yang terbentuk bersifat maya, terbalik,

(17)

11 dan diperbesar. Mikroskop membentuk bayangan berlawanan atau terbalik pada hasil yang dibentuk.

Pada percobaan kegiatan ini, diamati kentang yang telah di ambil air pada bagian dagingnya, pada percobaan pertama di amati sebelum diberi larutan iodium dan percobaan selanjutnya diberikan larutan iodium. Dapat dilihat perubahannya sebelum dan sesudah diberi larutan. Pati kentang berubah warna dan memperlihatkan bagian- bagian pati kentang yang merupakan hilus dan lamela.

(18)

12 BAB V

KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium sains, khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati objek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Faktor pembesaran adalah nilai yang dihitung berdasarkan seberapa kali lebih besar objek pengamatan terlihat lebih besar oleh mata kita dibandingkan dengan ukuran objek tersebut yang sebenarnya.

Pada tahun 1664 Robbert Hooke, menggambarkan struktur reproduksi dari moulds, tetapi orang pertama yang dapat melihat mikroorganisme adalah seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Jerman yaitu Antoni Van Leeuwenhoek (1632-1723), menggunakan mikroskop dengan konstruksi yang sederhana. Ada dua jenis mikroskop yang perlu diketahui yakni mikroskop cahaya dan mikroskop electron. Mikroskop membentuk bayangan objek menjadi tebalik atau berlawanan arah terhadap hasilnya.

Pada butir pati dengan menggunakan mikroskop dapat dilihat bagiannya berupa Hilus dan Lamela.

(19)

13

DAFTAR PUSTAKA

-Untuk Buku

Nama Penulis. (tahun terbit). Judul Buku. Kota: Nama Penerbit Contoh:

-Dengan satu nama pengarang:

Campbell, N. A. (2010). Biologi Jilid I Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

-Dengan dua nama pengarang:

Smith, S. E., and Read, D. J. (2008). Mycorrhizal symbiosis (3rd ed.). London:

Academic Press.

-Dengan tiga nama pengarang sampai seterusnya

Atwell, B., Kriedemann, P., and Turnbull, C. (Eds.). (2003). Plant in action:

Adaptation in nature, performance in cultivation. Melbourne: Macmillan Publisher Australia Pty, Ltd.

-Untuk Jurnal

Nama. (tahun terbit). Judul jurnal. Nama jurnal, Volume (nomor), halaman.

Contoh:

- Dengan satu nama pengarang

Mahardika, Y. (2017). Struktur Laba-laba. Jurnal Kesehatan, 10 (1), 81-106.

- Dengan dua nama pengarang

Mahardika, Y., dan Haruna, S. (2017). Struktur Laba-laba. Jurnal Kesehatan, 10 (1), 81-106.

- Dengan tiga nama pengarang sampai seterusnya

Mahardika, Y.,Haruna, S., dan Muhidin, J. (2017). Struktur Laba-laba. Jurnal Kesehatan, 10 (1), 81-106

(20)

14 LEMBAR ASISTENSI

NAMA : INAS ANNISATUZAHRA STAMBUK : P 211 21 090

KELOMPOK : II (DUA)

ASISTEN : REZA RISALDI

NO. Hari/Tanggal Koreksi Paraf

1. Senin, 06 Desember 2021 Revisi

2. Rabu, 08 Desember 2021 Revisi

HANYA DUA KALI ASISTENSI

(21)

15

BIOGRAFI

Penulis bernama…., T e m p a t t a n g g a l lahir yakni di Kolonodale kab. Morowali Utara pada tanggal…..

Merupakan anak ke empat dari pasangan… Saat ini penulis bertempat tinggal di Jln. R o v i g a , Tondo, Palu Sulawesi Tengah. Penulis memulai pendidikannya di SDN Inpres 2 Petasia , Kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP N 1 Petasia.

Setelah lulus pada tahun 2018, penulis masuk di SMA N 1 Petasia. Lulus SMA pada tahun 2021, penulis melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi negeri yaitu Universitas Tadulako Fakultas Kesehatan Masyarakat Jurusan Gizi.

Referensi

Dokumen terkait

(3) Memberikan pengertian secara empatis, ikut menghayati perasaan, pemikiran, tindakan individu, dan mampu melihat dari sudut pandang mereka dan menerimanya. Seorang

Keempat kompetensi tersebut harus terus dikembangkan oleh seorang guru, apalagi bagi calon pendidik yang nantinya akan menjadi guru sejati.Pada pelaksanaan program

Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

Selama praktik mengajar di SD Negeri Surokarsan II, praktikan mendapat banyak pengetahuan dan pengalaman bahwa seorang guru dituntut untuk lebih memahami setiap siswanya

Maksud nilai-nilai etika pengendalian diri dalam konteks ini adalah salah satu syarat seorang pemimpin (raja Kera) yang mempunyai hati yang bersih, hal ini

Memahami fungsi sosial, struktur teks dan unsur kebahasaan (bunyi, kata, dan makna) dari teks yang berkaitan dengan tema: مَلاْس ِلإاُيِفُ حْيِو