• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI SALAT IDAIN MELALUI PROBLEM BASED LEARNING DI MI GONDORIYO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI SALAT IDAIN MELALUI PROBLEM BASED LEARNING DI MI GONDORIYO"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1538

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI SALAT IDAIN MELALUI PROBLEM BASED LEARNING DI MI GONDORIYO

Mahmudah

Email mahmudahsemarang20@gmail.com ABSTRAK

Permasalahan yang dihadapi peserta didik kelas IV MI Gondoriyo Bergas Kab.Semarang dalam pembelajaran Fikih, memahami Materi Salat Idain adalah belum maksimalnya prestasi belajar peserta didik.Model pembelajaran Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang mana model/bentuk suatu pembelajaran dengan melibatkan peserta didik untuk dicari alternatif pemecahan masalahnya. Rumusan masalah dalam Penelitian yang dilakukan adalah “Bagaimanakah peningkatan hasil belajar melalui Problem Based Learning pada materi Shalat Idain Siswa Kelas IV MI Gondoriyo Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2021/2022.Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), adapun dalam metode pengumpulan data menggunakan metode tes, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis kualitatif dimana penulis menggambarkan gejala-gejala yang terjadi pada objek penelitian, dan hasilnya adalah sebagai berikut, setelah menerapkan model problem based learning,dengan KKM 70 dapat diketahui hasil belajar siklus I yang mencapai KKM ada ada 18 siswa (75%) ,Sedangkan pada Siklus II yang tuntas sebanyak 22 siswa (91,67%). Maka dalam hal ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut,” Terdapat peningkatan Prestasi belajar siswa melalui penerapan Model Problem Based Learning”

Kata Kunci :model problem based learning, Hasil Belajar FIQIH

(2)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1539 PENDAHULUAN

Pendidikan penting untuk semua umur, yaitu balita, remaja, dan manula. Pendidikan merupakan suatu perubahan tindakan dari peserta didik untuk bisa jadi pribadi yang dapat bekerja sendiri dan bisa terlibat langsung di masyarakat tempat tinggalnya ( Syaiful Sagala, 2009 : 3 ). Proses pendidikan diperlukan masing - masing manusia agar dapat berinteraksi sosial di masyarakat tempat berada. Dalam tujuan pendidikan terdapat pembelajaran bermakna yang menghasilkan pengalaman yang digunakan dalam kehidupan sehari – hari, sehingga peserta didik mampu menyatakan pendapatnya berdasarkan hasil yang diperolehnya. Pendidik harus kreatif dalam menerapkan model pembelajaran yang tepat untuk setiap materi pelajaran yang diberikan.

Pembelajaran fiqih adalah bagian dari mata pelajaran pendidikan agama Islam yang memberikan pengetahuan tentang ajaran Islam dalam hal hukum Syariah dan membimbing peserta untuk keyakinan mereka sendiri dan untuk mengetahui hukum Islam dengan benar (Firman Mansir dan Halim Pu rnomo, 2020 : 8), Tujuan Mata pelajaran Fiqih di Madrasah Ibtidaiyah adalah :agar siswa dapat mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli dan aqli, sebagai pedoman hidup bagi kehidupan pribadi dan sosialnya,serta siswa dapat melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar, sehingga dapat menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin

(3)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1540

dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan individu maupun kelompok.

Mata pelajaran Fikih merupakan salah satu bidang studi Agama Islam yang dipelajari oleh peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah ( MI ) Gondoriyo Kec.Bergas Kab. Semarang dari kelas I-VI. Pada dasarnya mata pelajaran Fikih diberikan kepada peserta didik supaya dapat memberikan dorongan, arahan, pengalaman, memahai dan melaksanakan amalan sesuai dalam Al Quran dan Hadits. Oleh karena itu, diharapkan peserta didik dapat mengamalkan dalam bentuk perilaku sebagai perwujudan melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan Allah SWT.

Dalam proses tersebut, sering terjadi konflik yang muncul dari akibat ketidakharmonisan diantaranya pengetahuan yang cukup disesuaikan perkembangan yang baru di sekitar baik dalam diri sendiri maupun orang lain yang meliputi dari guru maupun dari peserta didik. Terutama seorang guru harus bisa menginovasi Model pembelajaran, model Pembelajaran Fiqih biasanya yang diterapkan oleh guru adalah dengan metode ceramah, guru harus bisa memberikan pembelajaran yang bermakna dengan menggunakan model pembelajaran yang bermakna. Model pembelajaran Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang mana model/bentuk suatu pembelajaran dengan melibatkan peserta didik untuk dicari alternatif pemecahan masalahnya. Kelebihan Problem Based Learning (Shoimin, 2014: 132 ) bahwa peserta didik diharapkan untuk mempunyai kemampuan dalam menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari - hari, siswa memiliki pengalaman untuk meningkatkan potensi yang dimiliki dalam proses pembelajaran, serta proses belajar mengajar berorientasi dalam suatu

(4)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1541

permasalahan. Hal ini mengurangi beban siswa dengan menghafal atau menyimpan informasi.

Dari penelitian terdahulu dapat membuktikan bahwa model problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada Pembelajaran Fiqih di Kelas V MI Sabilun Najah Penataran 02 dengan hasil penelitian, jumlah siswa 25, pada Siklus I yang sudah tuntas KKM ada 19 siswa ( 76% ), dengan rata – rata 84,4, sedangkan pada siklus II, siswa yang tuntas KKM ada 25 siswa ( 100%), dengan rata – rata 93,2 (Setiabudi,2020).

Keberhasilan penggunaan model problem based learning untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 016 Langgini Kab.Kampar dengan hasil penelitian pada siklus I siswa yang mencapai KKM ada 19 siswa ( 70% ), dan pada siklus II siswa yang mencapai KKM ada 25 (92%) (Surya,2017)

Dengan adanya keberhasilan dari penelitian terdahulu dan sesuai dengan permasalahan yang ada di MI Gondoriyo, maka peneliti menggunakan model Pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Penelitian Tindakan Kelas (PTK ) adalah penyempurnaan proses belajar mengajar di kelas dengan menerapkan cara / model yang berbeda yang dilakukan secara bersama (Arikunto, 2008 : 3).

Penelitian tindakan kelas ini dimaksudkan agar pembelajaran yang dilakukan oleh guru ketika ada kekurangan bisa diperbaiki dan hasil belajar

(5)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1542

peserta didik juga meningkat, sehingga seorang pendidik mampu melakukan penelitian terhadap proses pembelajaran yang dilakukan (Arikunto, 2008 : 2).

Untuk jenis penelitian yang diterapkan adalah Penelitian Tindakan Kelas(PTK), maka peneliti menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Tanggart, yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (indakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus selanjutnya adalah merencanaan yang sudah diperbaiki, tindakan, hasil pengamatan, dan tindak refleksi.Identifikasi permasalahan dilaksanakan sebelum masuk Siklus I.

Penelitian ini adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bertahap. Penelitian ini dilakukan di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah (MI) Gondoriyo Kec.Bergas Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2021 / 2022 dengan jumlah 24 peserta didik.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2022. Karakteristik peserta didik mempunyai hasil belajar yang belum maksimal, masih banyak yang berada dibawah KKM, meskipun tugas yang diberikan oleh guru selalu dibuat sesuai instruksi yang diberikan, akan tetapi hasil yang diperoleh belum sesuai harapan,

Instrumen adalah bahan yang digunakan untuk mengumpulkan data.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka ditentukan instrumen pada tindakan

(6)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1543

ini adalah :silabus, RPP, lembar observasi kegiatan belajar mengajar, dan penilaian formatif.

Teknik Analisis data dalam suatu obyek penelitian diperlukan sebuah informasi yang bisa dinyatakan dalam sebuah data. Sebagai hasil dari penelitian, dan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dilakukan, dengan menggunakan data. Dalam PTK ini, data diperoleh dengan adanya pengamatan (observasi) yang dilakukan dari diri pendidik maupun dari peserta didik (Supardi, 2006: 127). Data yang diperoleh melalui observasi ini digunakan untuk mengetahui perbaikan yang akan dilakukan dalam proses pembelajaran. Untuk Analisis data Penilian Tindakan Kelas ( PTK ) Setelah semua data terkumpul dilakukan analisis data dengan teknik sebagai berikut:

Semua data yang terkumpul disajikan dalam bentuk deskriptif kualitatif, Untuk penguasaan materi digunakan dua teknik analisis data yaitu Untuk mencari nilai rata-rata menggunakan simpangan dengan rumus ( Sutrisno Hadi, 1995 : 37 )

N X X

= 

Dengan Keterangan : X : Nilai rata-rata

 : Jumlah semua nilai peserta didik X

 : Jumlah peserta didik N

Untuk mencari persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut :

% 100 Siswa x

SiswaLulus

P=

 

x100%

Siswa SiswaLulus P=

 

(7)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1544 HASIL PENELITIAN

Penelitian ini adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penggunanaan model pembelajaran model problem based learning untuk peningkatan hasil belajar bagi siswa – siswi Kelas IV MI Gondoriyo Kecamatan Bergas Kab.Semarang dalam menghadapi kesuliatan belajar memahami materi Salat Idain pada pelajaran Fiqih. Setelah peneliti melihat dan membandingkan hasil dari, Siklus 1 dan Siklus 2, berbeda. Maka dari itu, siswa harus benar-benar menguasai materi yang diberikan oleh guru.

Dalam peningkatan prestasi hasil belajar siswa, guru memberikan model pembelajaran model problem based learning. Karena dengan memberikan model pembelajaran model problem based learning secara berulang - ulang, dengan sendirinya siswa akan menguasainya. Selain itu, metode yang baik adalah metode tanya jawab. Dengan kebiasaan diberikannya waktu untuk bertanya, siswa dengan sendirinya akan mudah memecahkan masalah dalam pembelajaran yang bisa meningkatkan prestasi belajarnya.

Tahap-tahap belajar model problem based learning menunjukkan proses pembelajaran (kegiatan) yang bervariasi. Proses pembelajaran dengan menggunakan Model problem based learning adalah sebagai berikut: Tahap 1:

mengorgnisasikan siswa kepada masalah, Tahap 2: mengorganisasikan siswa untuk belajar, Tahap 3: membantu penyelidikan mandiri dan kelompok, Tahap 4: mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya siswa, Tahap 5:

menganalisis dan memberi nilai dalam memecahkan masalah.Secara umum langkah-langkah tersebut dapat memberikan dampak terhadap hasil belajar siswa. Tetapi, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap langkah model problem based learning harus dilakukan lebih kreatif dan inovatif. Artinya,

(8)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1545

guru memiliki peran sentral di sini. Guru harus bisa merancang secara kreatif pada setiap langkah model problem based learning ini. .Hasil dari Siklus I dapat dilihat sebagai berikut:

Hasil Tes Pada Siklus I

Hasil Tes Pada Siklus II No Kategori Interval frekuensi Bobot /

skor

% Means

1 Sangatbaik 90-100 16 1520 66,67

2110

24 = 87,91 (Kategori Baik)

2 Baik 80-89 3 250 12,50

3 Cukup 70-79 3 220 12,50

4 Kurang 60-69 2 120 8,33

5 SangatKurang < 59 0 0 0

jumlah 24 2110

No Kategori Interval Frekuensi Bobot/

Skor

% Nilai rata- Rata

1 Sangat baik 90-100 7 670 29,16

1890

24 = 78,75 (Kategori Cukup)

2 Baik 80-89 7 590 29,16

3 Cukup 70-79 4 290 16,67

4 Kurang 60-69 3 180 12,50

5 SangatKurang < 59 3 160 12,50

Jumlah 24 1890 100%

(9)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1546

Rekapitulasi Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II

No Kriteri Siklus I Siklus II

1 Rata – rata Kelas 78,75 87,91

2 Peserta Didik Tuntas Belajar 18 22

3 Peserta didik belum tuntas belajar 75 91,67

Pada Siklus I peserta didik mencapai hasil tes dengan nilai 1890 dengan rata-rata 78,75 masih dalam kategori cukup. Dari 24 peserta didik ada 7 peserta didik yang masuk dalam kategori sangat baik. Kategori sangat baik dengan nilai antara 90 –100. Sedangkan kategori baik berada pada nilai antara 80-89 terdapat 7 peserta didik yang mendapatkanya. Serta ada 4 peserta didik yang memperoleh nilai 70-79 yakni masuk dalam kategori cukup. Namun dari siklus I ini masih ada siswa yang nilainya dibawah KKM yaitu 3 anak berada dalam kategori kurang dengan rentang nilai antara 60-69 dan 3 anak berada dalam kategori sangat kurang dengan rentan nilai <59. Jika mengacu pada KKM Fiqih yaitu 70, maka ada 8 anak yang nilainya belum menapai KKM, yang mencapai KKM baru 18 anak dengan persentase 75%.Sedangkan ketuntasan yang telah ditetapkan yaitu sebesar 85%.

Pada siklus II, hasil tes mencapai nilai 2110 dengan rata-rata 87,91 dalam kategori baik. Dari 24 peserta didik ada 16 peserta didik yang masuk dalam kategori sangat baik. Kategori sangat baik dengan nilai antara 90 – 100. Sedangkan kategori baik berada pada nilai antara 80-89 terdapat 3 peserta didik yang mendapatkanya. Serta ada 3 peserta didik yang memperoleh nilai 70-79 yakni masuk dalam kategori cukup. Namun dari

(10)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1547

siklus II ini masih ada siswa yang nilainya dibawah KKM yaitu 2 anak berada dalam kategori kurang dengan rentan nilai antara 60-69. Jika mengacu pada KKM Fiqih yaitu 70, maka ada 2 anak yang nilainya belum menapai KKM, yang mencapai KKM ada 22 anak dengan persentase 91,67%..Hasil pada siklus II ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus II ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan model Pembelajaran Problem Based Learning sehingga siswa menjadi lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah diberikan peserta didik. Pada siklus II ini ketuntasan secara klasikal telah tercapai, sehingga penelitian ini hanya sampai pada siklus II .

KESIMPULAN

Dari penelitian ini diperoleh hasil : Pembelajaran dengan model pembelajaran problem based learning memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I diperoleh hasil dimana 24 peserta didik yang mencapai KKM ada 18 siswa (75%) dan yang belum mencapai KKM sebanyak 6 peserta didik (25%), Sedangkan pada Siklus II yang lolos sebanyak 22 siswa (91,67%) dan yang belum lolos sebanyak 2 siswa (8,33%). Setelah diadakan Siklus II ini hasil pembelajaran peserta didik mengalami kenaikan sebesar 16,67%. Penerapan model pembelajaran problem based learning mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukan dengan hasil diskusi dengan sebagian

(11)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1548

siswa, rata-rata jawaban siswa menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan model pembelajaran Problem based learning sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Sinar Grafika Departemen Agama RI. 2004. Standar Kompetensi Madrasah Ibtidaiyah.

Jakarta : Dirjen Kelembagaaan Islam

Djamal, Noerhadi. 2004. Ilmu Jiwa Pendidikan. Salatiga : PT Tiara Wacana Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Sinar Grafika Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : PT Alfabeta Keputusan Menteri Agama No 165 Tahun 2014, Pedoman Kurikulum

madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab, (Jakarta : Depag) , 35

(12)

Vol. 2 Juli 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam

Tema: Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk Merealisasikan guru Profesional di Era Sosiety 5.0

1549

Sumiati. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung : CV Wacana Prima

Syaodih Sukmadinata, Nana. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.

Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Setiabudi, E. (2020). Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Fiqih di Kelas V MI Sabilun Najah Penataran 02. 1(1), 22.

Surya, Y. F. (2017). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 016 LANGGINI KABUPATEN KAMPAR. Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 16.

Referensi

Dokumen terkait

Imagine you’re working with a terabyte-scale dataset and you have a MapReduce application you want to test with that dataset. Running your MapReduce application against the

harzianum , serta penambahan dan pengayaan kompos dengan PGPR dan perlakuan benih dengan PGPR, merupakan kombinasi perlakuan yang paling baik untuk meningkatkan ketahanan

[r]

111e Agreeing Panies shall supervise the implementation of the agreed transaction between the commercial banks of the two countries established the correspondent

[r]

Perbedaan lain yang cukup mendasar pada struktur semantik verba keadaary proses, dan tindakan adalah peran argumen 1 yang hadir pada struktur sintaksisnya. Pada

Pengaruh GH (STH) terhadap species lain mempunyai kekhususan tertentu. Hormon tubuh yang diperoleh dari ekstrak hipofisa dari ikan tidak akan memberikan efek bila

Semakin tinggi konsentrasi minyak atsiri daun sirih, maka konsistensi salep dengan basis larut air yang ditambahkan semakin sedikit, sehingga viskositas salep rendah, daya sebar