• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jumlah Siswa Presentase Nilai Keterangan 1. < 70 Tidak Tuntas % Tuntas 9 25 % Total %

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jumlah Siswa Presentase Nilai Keterangan 1. < 70 Tidak Tuntas % Tuntas 9 25 % Total %"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian

4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di SD N Kebondowo 01. Siswa di SD N Kebondowo 01 terdiri dari 6 kelas yaitu kelas 1 sampai 6. Penelitian yang dilakukkan yaitu mengambil sampel seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 37 siswa yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Penelitian ini menggunakan model pembelajaran Problem-based Learning untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran matematika. Penelitian ini dilakukan berdasarkan observasi terdapat masalah rendahnya kemampuan berpikir yaitu siswa masih menyalin hasil jawaban teman dan kurang mampunya siswa dalam menerjemahkan maksud yang diminta soal ketika mengerjakan soal matematika maka perlu diakukan tindakan sebagai upaya peningkatan hasil belajar.

Sedangkan untuk hasil belajar sebelum dilaksanakannya tindakan melalui model pembelajaran Problem-based Learning (PbL). Pelaksanaan kegiatan pra siklus yaitu dengan melihat hasil nilai pre test Matematika pada materi luas dan keliling bangun datar yaitu dari 37 siswa, hanya terdapat 9 siswa yang telah memenuhi KKM sedangkan 28 siswa lainnya belum tuntas dengan nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 53 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.1

Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV Pra Siklus No. Standar Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase

Nilai Keterangan

1. < 70 Tidak Tuntas 28 75 %

2. ≥ 70 Tuntas 9 25 %

(2)

Tabel 4.1 diatas menunjukkan perbandingan siswa yang mencapai ketuntasan belajar atau memenuhi KKM ≥ 70 adalah sebanyak 9 siswa atau (25%) sedangkan siswa yang tidak mencapai ketuntasan belajar sebanyak 28 siswa (75%), dengan nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 30.

Setelah melakukan observasi lebih lanjut dan melakukan diskusi dengan guru kelas, rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SDN Kebondowo 01 sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam mata pelajaran Matematika sehingga siswa

cenderung pasif dan cepat merasa bosan. Guru dalam mengajar kurang memanfaatkan metode pembelajaran yang inovatif hanya menggunakan ceramah saja sehingga siswa kurang tertarik saat pembelajaran berlangsung. Dengan perolehan data hasil belajar siswa yang belum mencapai ketuntasan ≥ 70 di kelas IV SD Negeri Kebondowo 01, maka dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus dengan setiap siklusnya dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan.

4.2 Deskripsi Tindakan Siklus I 4.2.1 Rencana Tindakan

Setelah data diperoleh dari hasil pra siklus atau observasi awal, pada tahap ini peneliti sebelum menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terlebih dahulu bersama guru kelas IV berdiskusi mengenai penyebab hasil belajar siswa yang rendah pada mata pelajaran Matematika. Setelah diskusi dilakukan ditemukan penyebab rendahnya nilai pada mata pelajaran Matematika, maka peneliti mencari solusi untuk memperbaiki serta meningkatkan hasil belajar siswa. Peneliti menggunakan model pembelajaran Problem-based Learning (PbL) untuk memperbaiki serta meningkatkan hasil belajar siswa.

Langkah awal yang peneliti lakukan adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi pokok luas dan keliling berdasarkan Kompetensi Dasar 3.9 menjelaskan dan menentukan Keliling dan Luas daerah persegi, persegi panjang, segitiga dan Kompetensi Dasar 4.9 menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling dan luasn daerah persegi, persegi panjang, dan segitiga dengan model

(3)

pembelajaran Problem-based Learning (PbL). Selain itu peneliti juga menyiapkan media pembelajaran untuk membantu siswa memahami materi, serta lembar kerja siswa, lembar soal evaluasi, dan juga lembar observasi guru dan siswa.

a) Pertemuan 1

Pada pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada hari Jumat, 22 Maret 2019. Peneliti menyiapkan hal yang dibutuhkan untuk mendukung proses pembelajaran, antara lain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan sintag model pembelajaran Problem-based Learning ( PbL). Guru menyampaikan pembelajaran dari KD yang diambil yaitu 3.9 menjelaskan dan menentukan Keliling dan Luas daerah persegi, persegi panjang, segitiga dan Kompetensi Dasar 4.9 menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling dan luasndaerah persegi, persegi panjang, dan segitiga. Pada pertemuan pertama ini peneliti mengambil materi menyebutkan dan mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. Selain itu, peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran yaitu lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktifitas siswa dalam berpikir kritis sesuai dengan sintak model pembelajaran Problem-based Learning.

b) Pertemuan 2

Perencanaan pada siklus I pertemuan kedua merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama, karena pada pertemuan ini guru masih melanjutkan pembelajaran materi luas dan keliling bangun datar dengan model pembelajaran Problem-based Learning. Sehingga, pada siklus I pertemuan kedua yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Maret 2019. Peneliti menyiapkan hal yang dibutuhkan untuk mendukung proses pembelajaran, antara lain Rencana Pelaksa.naan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan sintag model Pembelajaran Problem-based Learning. Pemilihan KD, indikator dan tujuan pembelajaran yang diambil dalam siklus I pertemuan kedua. Selain

(4)

itu, peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran yaitu lembar observasi aktifitas guru dan lembar observasi aktifitas siswa.

c) Pertemuan 3

Pada siklus I pertemuan ketiga ini, dilaksankaan pada hari Senin, 25 Maret 2019. Pertemuan ketiga kali ini digunakan untuk menguji tes evaluasi siklus I (post test). Berdasarkan hal tersebut yang akan di lakukan oleh siswa, maka peneliti menyiapkan soal post test untuk mengukur hasil belajar siswa. Oleh karena itu peneliti bermaksud untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Problem-based Learning (PbL) pada kelas IV di SD N Kebondowo 01 Banyubiru.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi 4.2.2.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus 1

Pada tahap pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan mengenai proses pembelajaran dan hasil evaluasi tindakan, berdasarkan keterangan tersebut maka peneliti pada saat pertemuan 1 dan pertemuan 2 melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran Problem-based Learning (PbL) dan dilanjutkan pertemuan 3 melakukan evalausi pembelajaran. Adapun rincian pelaksanaan tindakan sebagai berikut:

a) Pertemuan 1

Pada pelaksaan tindakan siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Jumat, 22 Maret 2019 pukul 07.00 – 08.30 WIB. Ibu Diana Ratna Sari selaku guru kelas IV SD N Kebondowo 01 bertindak sebagai observer 1 untuk mengamati berlangsungnya kegiatan pembelajaran meliputi pengamatan terhadap aktifitas guru dan Bayu Saputro sebagai observer 2 untuk mengamati berlangsungnya kegiatan pembelajaran meliputi pengamatan terhadap aktifitas siswa. Sebelum guru memulai pembelajaran, mula-mula guru menyiapkan perlengkapan pembelajaran antara lain seperti RPP, lembar observasi kegiatan

(5)

guru, lembar observasi aktifitas siswa dalam pembelajaran berlangsung, presensi kelas.

Pada awal guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam, guru dan mengajak berdoa, guru mengecek kehadiaran siswa dimana pada hari itu 37 siswa berangkat semua. Setelah itu , guru menjelaskan aturan kelas bahwa, saat siswa ingin bertanya, menjawab dan ijin mau kebelakang harus mengangkat tangan. Dilanjutkan dengan pemberian apersepsi yaitu dengan guru menyebutkan benda-benda yang ada di dalam ruang kelas dimana benda tersebut adalah benda yang mempunyai ruang seperti kardus, papan tulis, kalender, papan data kelas, dan etalase. Kemudian guru bertanya dari beberapa contoh benda yang telah disebutkan termaksud jenis benda bangun apa? Guru meminta siswa mengangkat tangan, jika ada yang bisa menjawab silahkan tunjuk tangan setelah itu menjawabnya dan guru sambil mencatat sejumlah siswa yang berusaha menjawab pertanyaan darinya. Langkah selanjutnya orientasi masalah pada model pembelajaran Problem-based Learning. Guru mennyampaikan kegiatan dan tujuan pembelajaran dengan materi luas dan keliling persegi. Guru membuat soal cerita tentang budi mempunyai sebuah figura yang berbentuk persegi dan figuranya mau di masukan sebuah foto yang akan di selesaikan oleh siswa bersama-sama.

Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, kemudian dilanjutkan kegiatan inti dengan mengikuti sintak pembelajaran yang terdapat dalam model pembelajaran Problem-based Learning. Guru meminta siswa untuk menyiapkan alat-alat pembelajaran yang akan dibutuhkan setelah itu guru mulai mengajak siswa untuk fokus kedepan karena guru akan menyampaikan materi pembelajaran tentang bangun datar dan menjelaskan sifat-sifat bangun datar. Guru memancing siswa dengan menunjukan salah satu benda berbentuk persegi, persegi panjang, dan segitiga dan kemudian bertanya kepada siswa “apa yang kalian tahu tentang benda ini?”, kemudian siswa menjawab dengan berbagai macam jawaban, ada yang menyebutkan bentuknya dan warnanya

(6)

ada yang menyebutkan sifatnya. Setelah mendapatkan berbagai macam jawaban yang diajukan siswa kemudian guru menjelaskan tentang benda yang telah ia tunjukan, guru menjelaskan bahwa kita akan mempelajari sifat-sifat bangun datar, guru memberi pertanyaan soal bangun datar yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan siswa hanya beberapa siswa yang berminat untuk menjawab. Apabila tidak siswa yang bertanya guru melanjutkan kegiatan mengorganisasikan siswa pada model pembelajran Problem based learning. Guru membagi 6 kelompok satu kelompok ada 6 siswa dan siswa selanjutnya akan menuliskan ciri-ciri bangun datar yang ada di dalam kelas. Guru mendampingi dalam pengamatan yang dilakukan siswa dan memecahkan sebuah masalah. Setelah semua kelompok menyelesaikan semua pekerjaan langkah selanjutnya mempresentasikan hasil kerja pada model pembelajaran Problem based Learning. Siswa di minta untuk menyampaikan hasil diskusi kelompoknya di depan teman-temannya dangan bimbingan guru. Siswa di beri kesempatan untuk menanggapi hasil yang di sampaikan oleh kelompok lain. Setelah semua kelompok menyampaikan hasil diskusinya guru memberi penguatan dari semua hasil diskusi.

Kegiatan akhir menyimpulkan dan mengevaluasi hasil pembelajaran hari ini sesuai model pembelajarn Problem based Learning. Guru memberikan refleksi tentang hal apa saja yang telah kita pelajari pada hari itu, dan menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya. Kemudian pembelajran ditutup dengan berdoa dan salam.

Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada siklus I pertemuan 1, hasil observasi yang telah dilakukan oleh Ibu Diana Ratna Sari terhadap kegiatan guru dalam proses pembelajaran yang dinyatakan dalam komentar pada lembar observasi yaitu guru masih kurang dalam penguasaan kelas sehingga terdapat beberapa siswa yang sibuk sendiri, guru dalam memanfaatkan media kurang maksimal dan belum mengajak siswa dalam

(7)

pemanfaatan media yang telah disiapkan, serta masih kurangnya pengarahan dari guru pada saat berdiskusi dalam kelompok berlangsung.

b) Pertemuan 2

Pada pelaksaan tindakan siklus I pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Maret 2019 pukul 07.00 – 08.45 WIB. Ibu Diana Ratna Sari selaku guru kelas IV SD N Kebondowo 01 bertindak sebagai observer untuk mengamati berlangsungnya kegiatan pembelajaran meliputi pengamatan terhadap aktifitas guru dan Bayu Saputro selaku teman peneliti sebagai observer untuk mengamati berlangsungnya kegiatan pembelajaran meliputi pengamatan terhadap aktifitas siswa. Sebelum guru memulai pembelajaran, mula-mula guru menyiapkan perlengkapan pembelajaran antara lain seperti RPP, media pembelajaran, lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi aktifitas siswa dalam pembelajaran dan presensi kelas.

Pada awal guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam, guru dan mengajak berdoa, guru mengecek kehadiaran siswa dimana pada hari itu 37 siswa berangkat semua. Setelah itu , guru menjelaskan aturan kelas bahwa, saat siswa ingin bertanya, menjawab dan ijin mau kebelakang harus mengangkat tangan. Dilanjutkan dengan pemberian apersepsi yaitu dengan guru menyebutkan benda-benda yang ada di dalam ruang kelas dimana benda tersebut adalah benda yang mempunyai ruang seperti kardus, papan tulis, kalender, papan data kelas, dan etalase. Langkah selanjutnya orientasi masalah pada model pembelajaran Problem-based Learning. Kemudian guru bertanya dari beberapa contoh benda yang telah disebutkan termaksud jenis benda bangun apa? Guru meminta siswa mengangkat tangan, jika ada yang bisa menjawab silahkan tunjuk tangan setelah itu menjawabnya dan guru sambil mencatat sejumlah siswa yang berusaha menjawab pertanyaan darinya. Pada

(8)

pertemuan ini guru lupa memberikan motivasi kepada siswa dan membacakan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, kemudian dilanjutkan kegiatan inti dengan mengikuti sintak pembelajaran yang terdapat dalam model pembelajaran Problem-based Learning (PbL). Guru meminta siswa untuk menyiapkan alat-alat pembelajaran yang akan dibutuhkan setelah itu guru mulai mengajak siswa untuk fokus kedepan karena guru akan menyampaikan materi pembelajaran tentang bangun datar persegi, persegi panjang, segitiga. Siswa di ajak untuk mengamati benda-benda yang ada di dalam kelas, guru bertanya “di dalam kelas ada benda apa saja ?”, lalu siswa menjawab “ada persegi, persegi panjang, segitiga”. Guru menyuruh salah satu siswa untuk mengukur salah satu benda yang ada di dalam kelas, siswa mencari panjang dan lebar benda yang berbentuk persegi panjang. Lalu guru menulis nama benda yang di ukur oleh siswa dan menulis panjang dan lebar benda. Guru menjelaskan cara mencari luas persegi panjang dan memberi contoh cara mencari luas pada benda yang telah di ukur oleh siswa. Setelah selesai guru memberi kesempatan kepada siswa yang belum mengerti. Apabila tidak siswa yang bertanya dilanjutkan langkah selanjutnya yaitu mengorganisasikan sesuai model pembelajaran Problem based Learning. Siswa membentuk 6 kelompok yang terdiri dari 6 siswa, lalu guru memberi tugas kepada masing-masing kelompok. Siswa di beri waktu untuk mengerjakan tugas secara kelompok. Di saat siswa mengerjakan guru berkeliling untuk mengawasi kegiatan diskusi siswa. Apabila semua kelompok sudah selesai mengerjakan langkah selanjutnya adalah mempresentasikan hasil diskusi sesuai model pembelajaran Problem based Learnung. Setelah semua menyelesaikan tugas yang di berikan guru membimbing siswa untuk menyampaikan hasil diskusi di depan kelas secara bergantian. Apabila sudah selesai guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanggapi hasil yang

(9)

telah di sampaikan kelompok lain. Guru memberi penguatan dari hasil diskusi dari semua kelompok.

Langkah akhir pada kegiatan adalah menyimpulkan dan mengevaluasi hasil kegiatan hari ini sesuai model pembelajaran Problem based Learning. Guru memberikan refleksi tentang hal apa saja yang telah kita pelajari pada hari itu, dan menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya. Kemudian pembelajran ditutup dengan berdoa dan salam.

Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada siklus I pertemuan 2, hasil observasi yang telah dilakukan oleh Ibu Diana Ratna Sari terhadap kegiatan guru dalam proses pembelajaran yang dinyatakan dalam komentar pada lembar observasi yaitu secara keseluruhan pembelajaran sudah mulai membaik, hanya perlu penguasaan kelas yang masih kurang, dan masih kurang ketegasan dalam mengorganisasikan siswa ketika mau berkelompok.

c) Pertemuan 3

Pertemuan ketiga dalam siklus 1 dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 25 Maret 2019 pada jam 07.00 – 08.45 WIB dengan alokasi waktu 2x35 menit. Pada pertemuan ketiga ini pembelajaran pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua diulang kembali untuk mengingatkan kembali pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari sebelumnya. Siswa diberikan soal evaluasi yang sebelumnya telah diuji validitas, reabilitas, dan kesukaran soalnya yang berjumlah 20 soal pilihan ganda.

Pada kegiatan ini, guru menjelaskan aturan dalam mengerjakan tes antara lain tulis nama di lembar jawaban, kerjakan dengan teliti dan urut, tidak boleh ramai, siswa tidak diperbolehkan mencontek pekerjaan teman. Guru membagi lembar jawab dan soal, lalu siswa mengerjakan. Siswa yang telah selesai mengerjakan diperbolehkan mengumpulkan lembar jawab dan soal di meja guru. Setelah kegiatan sudah terlaksananya semua kegiatan akhir

(10)

pertemuan tiga guru memberikan motivasi tentang pertemuan akhir di siklus 1 dengan baik dan bijak.

4.2.2.2 Hasil Tindakan Siklus I

Sedangkan hasil evaluasi yang dilaksanakan pada pertemuan ketiga mengenai materi bangun ruang dengan Kompetensi Dasar 3.9 menjelaskan dan menentukan Keliling dan Luas daerah persegi, persegi panjang, segitiga dan Kompetensi Dasar 4.9 menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling dan luas daerah persegi, persegi panjang, dan segitiga diperoleh siswa yang tuntas hasil belajarnya sebanyak 19 siswa dan yang belum tuntas hasil belajarnya sebanyak 13 siswa dengan nilai rata-rata 61,75. Nilai terendah siswa adalah 30 dan nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 85. Dari hasil penerapan model pembelajaran PBL menyatakan bahwa 51% siswa mengalami ketuntasan dan 35% siswa belum tuntas dari KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Dari hasil yang sudah diperoleh terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I ini dibandingkan dengan pra siklus, namun masih perlu adanya perbaikan karena masih ada 13 siswa yang hasil belajarnya belum tuntas. Berikut disajikan tabel ditribusi frekuensi hasil belajar pada siklus I.

(11)

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siklus I

Siswa Kelas IV SDN Kebondowo 01 Semester II Tahun Pelajaran 2018/2019

No. Interval Frekuensi Presentase

1 21 - 30 1 2.70% 2 31 - 40 1 2.70% 3 41 - 50 7 18.92% 4 51 - 60 9 24.32% 5 61 - 70 13 35% 6 71 - 80 5 14% 7 81 - 90 1 2.70% 8 91 - 100 0 0 Jumlah 37 100%

Tabel 4.4 distribusi frekuensi diatas dapat dianalisis sebagai berikut : siswa yang mendapat nilai 21-30 sebanyak 1 siswa (2,70%), yang mendapat nilai 31-40 sebanyak 1 siswa (2,70%), yang mendapat nilai antara 41-50 sebanyak 7 siswa (18,92%), yang mendapat nilai antara 61-70 sebanyak 13 siswa (35%), yang mendapat nilai antara 71-80 sebanyak 5 siswa (14%), dan yang mendapat nilai antara 81-90 sebanyak 1 siswa (2,70%). Dapat dilihat dari persebaran nilai setelah diberi tindakan pada siklus 1 lebih banyak siswa yang mendapatkan nilai diatas 70. Perolehan nilai hasil belajar siswa pada siklus I dengan nilai tertinggi 85, dan nilai terendah 30, dengan rata-rata 61,75.

(12)

4.2.2.3 Pelaksanaan Observasi Siklus I Tabel 4.5

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus 1 Pertemuan 1

No Aspek yang Diamati Kriteria

Ya Tidak

I Kegiatan Awal

1. Guru membuka pembelajaran dengan salam V

2. Guru mengecek kehadiran siswa V

3. Guru melakukan apersepsi V

Tahap 1 (orientasi peserta didik kepada masalah) 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran V

5. Guru memberikan motivasi peserta didik V

6. Guru memberikan contoh masalah dan melibatkan siswa untuk memcahkannya

V

II Kegiatan Inti

Tahap 2 (mengorganisasikan peserta didik untuk belajar) 7. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya

tentang gambar yang disajikan

V 8. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok V

Tahap 3 (membimbing penyelidikan kelompok) 9. Guru meminta siswa untuk memberikan tanggapan

terhadap materi

V 10. Guru meminta peserta didik untuk kembali membaca

materi yang ada dibuku

V 11. Guru membimbing peserta didik dalam bekerja

(eksperimen)

V Tahap 4 (mengembangkan dan menyajikan hasil karya) 12. Guru meminta peserta didik untuk berdiskusi secara

kelompok mengerjakan soal

V 13. Guru meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi V 14. Guru memberi kesempatan kelompok lain untuk

bertanya tentang apa yang sudah dipresentasikan

V

III Kegiatan akhir

Tahap 5 (menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah) 15. Guru memberikan kelompok yang mempresentasikan

hasil untuk menampung jawaban dan menjawab pertanyaan

V

16. Guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung

(13)

No Aspek yang Diamati Kriteria

Ya Tidak

17. Guru menutup pembelajaran dengan salam V

TOTAL 13 4

PERSENTASE 76% 24%

Pertemuan 2

No Aspek yang Diamati Kriteria

Ya Tidak

I Kegiatan Awal

1. Guru membuka pembelajaran dengan salam V

2. Guru mengecek kehadiran siswa V

3. Guru melakukan apersepsi V

Tahap 1 (orientasi peserta didik kepada masalah) 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran V

5. Guru memberikan motivasi peserta didik V

6. Guru memberikan contoh masalah dan melibatkan siswa untuk memcahkannya

V

II Kegiatan Inti

Tahap 2 (mengorganisasikan peserta didik untuk belajar) 7. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya

tentang gambar yang disajikan

V 8. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok V

Tahap 3 (membimbing penyelidikan kelompok) 9. Guru meminta siswa untuk memberikan tanggapan

terhadap materi

V 10. Guru meminta peserta didik untuk kembali membaca

materi yang ada dibuku

V 11. Guru membimbing peserta didik dalam bekerja

(eksperimen)

V Tahap 4 (mengembangkan dan menyajikan hasil karya) 12. Guru meminta peserta didik untuk berdiskusi secara

kelompok mengerjakan soal

V 13. Guru meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi V 14. Guru memberi kesempatan kelompok lain untuk

bertanya tentang apa yang sudah dipresentasikan

V

III Kegiatan akhir

Tahap 5 (menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah) 15. Guru memberikan kelompok yang mempresentasikan

hasil untuk menampung jawaban dan menjawab pertanyaan

(14)

No Aspek yang Diamati Kriteria

Ya Tidak

16. Guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung

V 17. Guru menutup pembelajaran dengan salam V

TOTAL 14 3

PERSENTASE 82% 18%

Tabel 4.6

Hasil Observasi Tindakan Guru dalam menerapkan Model Pembelajaran Problem-based Learning (PbL) di SDN Kebondowo 01

Tahun Pelajaran 2018/2019

No. Aspek yang diamati

Indikator

Pengamatan Pertemuan 1 Pertemuan 2 Jumlah Persentase (%) Jumlah (%) Jumlah (%) 1 Kegiatan Awal 6 35% 5 29% 5 29% 2 Kegiatan Inti 8 47% 6 35% 7 41% 3 Kegiatan Penutup 3 18% 2 12% 2 12% Jumlah 17 100% 13 76% 14 82%

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat hasil observasi aktivitas guru mengalami peningkatan dari siklus I pertemuan 1 hingga siklus I pertemuan 2, pada siklus I pertemuan 1 terdapat 17 indikator yang terbagi menjadi 3 tahap yaitu tahap kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada tahap kegiatan awal terdapat terdapat 6 indikator, terdapat 5 indikator yang telah dilakukan oleh guru sedangkan 1 indikator belum dilakukan oleh guru, tahap kegiatan inti terdapat 8 indikator,pada tahap ini guru sudah melakukan 6 indikator dan 2 indikator belum dilaksanakan, pada tahap kegiatan penutup terdapat 3 indikator, dan hanya terdapat 1 indikator yang belum dilaksanakan oleh guru. Dari hasil observasi kinerja guru jumlah keseluruhan

(15)

indikator adalah 17, indikator yang dilakukan adalah 13 atau 76% sedangkan indikator yang belum dilakukan adalah 4 atau 24% dari jumlah keseluruhan indikator.

Pada siklus I pertemuan 2 mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I pertemuan 1 disini dijelaskan bahwa siklus I pertemuan 2 terdapat 17 indikator yang terbagi menjadi 3 tahap yaitu tahap kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada tahap kegiatan awal siklus I pertemuan 2 terdapat 6 indikator dan hanya 1 indikator yang belum dilakukan oleh guru sedangkan 5 indikator sudah dilakukan oleh guru, tahap kegiatan inti terdapat 8 indikator dengan 7 indikator telah dilakukan oleh guru sedangkan 1 indikator belum dilakukan oleh guru, pada tahap kegiatan penutup terdapat 3 indikator dan hanya 1 indikator yang belum dilakukan guru. Dari hasil observasi kinerja guru jumlah keseluruhan indikator adalah 17, indikator yang dilakukan adalah 14 atau 82% sedangkan indikator yang belum dilakukan adalah 3 atau 18% dari jumlah keseluruhan indikator.

Selain observasi kinerja guru, peneliti juga melakukan observasi aktivitas siswa yang dilakukan oleh teman sejawat melalui lembar observasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Observasi dilakukan untuk menilai aktifitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran berlangsung dengan model pembelajaran Problem-based Learning (PbL). Hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I pertemuan pertama, dan kedua dapat dilihat pada table sebagai berikut.

(16)

Tabel 4.7

Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus 1 Pertemuan 1

No Aspek yang diamati Kriteria

Ya Tidak

I Kegiatan awal

1. Siswa menjawab salam dari guru V 2. Siswa memperhatikan guru dalam pengecekan

kehadiran

V

3. Siswa memperhatikan apersepsi yang dilakukan guru

V

Tahap 1 (orientasi peserta didik kepada masalah) 4. Siswa memperhatikan guru dalam penyampaian

tujuan pembelajaran

V

5. Siswa mendapatkan motivasi untuk memulai pembelajaran

V

6. Siswa memperhatikan penjelasan guru dan ikut serta dalam pemecahan masalah

V

II Kegiatan inti

Tahap 2 (mengorganisasikan peserta didik untuk belajar) 7. Siswa bertanya tentang gambar yang disajikan

guru

V

8. Siswa berkelompok sesuai arahan yang diberikan guru

(17)

No Aspek yang diamati Kriteria Ya Tidak Tahap 3 (membimbing penyelidikan kelompok)

9. Siswa memberikan tanggapan tentang materi yang sudah dijelaskan guru

V

10. Siswa membaca kembali materi yang ada dibuku sesuai yang diperintahkan guru

V

11. Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru V

Tahap 4 (mengembangkan dan menyajikan hasil karya) 12. Siswa berdiskusi secara kelompok dalam

mengerjakan soal yang diberikan guru

V

13. Siswa mempresentasikan hasil diskusi V 14. Kelompok lain bertanya tentang apa yang sudah

dipresentasikan

V

III Kegiatan akhir

Tahap 5 (menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah)

15. Kelompok yang mempresentasikan menampung pertnyaan dari kelompok lain dan menjawabnya.

V

16. Siswa memperhatikan hasil refleksi yang dilakukan bersama guru

V

17. Siswa menjawab salam dari guru V

(18)

No Aspek yang diamati Kriteria Ya Tidak

PERSENTASE 70,58% 29,42

%

Pertemuan 2

No Aspek yang diamati Kriteria

Ya Tidak

I Kegiatan awal

1. Siswa menjawab salam dari guru V 2. Siswa memperhatikan guru dalam pengecekan

kehadiran

V

3. Siswa memperhatikan apersepsi yang dilakukan guru

V

Tahap 1 (orientasi peserta didik kepada masalah) 4. Siswa memperhatikan guru dalam penyampaian

tujuan pembelajaran

V

5. Siswa mendapatkan motivasi untuk memulai pembelajaran

V

6. Siswa memperhatikan penjelasan guru dan ikut serta dalam pemecahan masalah

V

II Kegiatan inti

(19)

No Aspek yang diamati Kriteria Ya Tidak 7. Siswa bertanya tentang gambar yang disajikan

guru

V

8. Siswa berkelompok sesuai arahan yang diberikan guru

V

Tahap 3 (membimbing penyelidikan kelompok) 9. Siswa memberikan tanggapan tentang materi yang

sudah dijelaskan guru

V

10. Siswa membaca kembali materi yang ada dibuku sesuai yang diperintahkan guru

V

11. Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru V

Tahap 4 (mengembangkan dan menyajikan hasil karya) 12. Siswa berdiskusi secara kelompok dalam

mengerjakan soal yang diberikan guru

V

13. Siswa mempresentasikan hasil diskusi V 14. Kelompok lain bertanya tentang apa yang sudah

dipresentasikan

V

III Kegiatan akhir

Tahap 5 (menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah)

15. Kelompok yang mempresentasikan menampung pertnyaan dari kelompok lain dan menjawabnya.

(20)

No Aspek yang diamati Kriteria Ya Tidak 16. Siswa memperhatikan hasil refleksi yang

dilakukan bersama guru

V

17. Siswa menjawab salam dari guru V

TOTAL 14 3

PERSENTASE 82,35% 17,65

%

Tabel 4.8

Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam menerapkan Model Pembelajaran Problem-based Learning (PbL) di SDN Kebondowo 01

Tahun Pelajaran 2018/2019

No. Aspek yang diamati

Indikator Pengamatan Pertemuan 1 Pertemuan 2 Jumlah Persentase (%) Jumlah (%) Jumlah (%) 1. Kegiatan Awal 6 35,30% 4 23,53% 5 29,41% 2. Kegiatan Inti 8 47,05% 6 35,29% 7 41,18% 3. Kegiatan Penutup 3 17,65% 2 11,76% 2 11,76% Jumlah 17 100% 12 70,58% 14 82,35%

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat hasil observasi aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus I pertemuan 1 hingga siklus I pertemuan 2, pada siklus I pertemuan 1 terdapat 17 indikator yang terbagi menjadi 3 tahap yaitu tahap kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada tahap kegiatan awal terdapat terdapat 6 indikator,terdapat 4 indikator yang telah dilakukan oleh siswa sedangkan 2 indikator belum dilakukan oleh siswa, tahap kegiatan inti terdapat 8 indikator,pada tahap ini

(21)

siswa sudah melakukan 6 indikator dan 2 indikator belum dilaksanakan, pada tahap kegiatan penutup terdapat 3 indikator, dan hanya terdapat 1 indikator yang belum dilaksanakan oleh guru. Dari hasil observasi kinerja siswa jumlah keseluruhan indikator adalah 17, indikator yang dilakukan adalah 12 atau 70,58% sedangkan indikator yang belum dilakukan adalah 5 atau 29,42% dari jumlah keseluruhan indikator.

Pada siklus I pertemuan 2 mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I pertemuan 1 disini dijelaskan bahwa siklus I pertemuan 2 terdapat 17 indikator yang terbagi menjadi 3 tahap yaitu tahap kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada tahap kegiatan awal siklus I pertemuan 2 terdapat 6 indikator dan hanya 1 indikator yang belum dilakukan oleh siswa sedangkan 5 indikator sudah dilakukan oleh siswa, tahap kegiatan inti terdapat 8 indikator dengan 7 indikator telah dilakukan oleh siswa sedangkan 1 indikator belum dilakukan oleh siswa, pada tahap kegiatan penutup terdapat 3 indikator dan hanya 1 indikator yang belum dilakukan siswa. Dari hasil observasi kinerja siswa jumlah keseluruhan indikator adalah 17, indikator yang dilakukan adalah 14 atau 82,35% sedangkan indikator yang belum dilakukan adalah 3 atau 17,65% dari jumlah keseluruhan indikator. Berdasarkan lembar observasi kinerja siswa terdapat peningkatan pada siklus 1 pertemuan 1 ke siklus 1 pertemuan 2 sebesar 11,77%.

4.2.3 Refleksi

Sebelum siklus 2 dilaksanakan, perlu diadakan refleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus 1. Refleksi ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dari pengamat atau observer yang dilakukan oleh teman sejawat guru dan peneliti dalam pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru kelas IV. Selain itu, refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan yang ada pada siklus 1 yang telah dilaksanakan sebelumnya, agar pada pelaksanaan tindakan siklus 2 dapat berhasil dan

(22)

hasil belajar siswa mencapai target indikator keberhasilan siswa yang telah ditentukan.

Secara umum, proses pembelajaran dikelas sudah dapat berjalan dengan baik. Guru kelas sudah melaksanakan pembelajaran sesuai rencana dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta siswa juga sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti.

Pada saat pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama masih banyak siswa yang sedikit bingung dengan model pembelajaran yang diterapkan. Selain itu masih banyak siswa yang berbicara sendiri dengan kelompoknya, sehingga saat diberikan tugas kelompok belum semua siswa mengerjakan tugasnya dengan baik sehingga hasilnya belum mencapai hasil yang diharapkan oleh peneliti. Pada pertemuan kedua siswa sudah mulai bisa mengikuti pembelajaran dengan baik proses pembelajaran menggunakan model (PbL). Siswa juga sudah bisa bekerja sama dengan baik dalam kelompok. Siswa juga lebih aktif merespon saat guru bertanya jawab dengan siswa. Kelebihan dari penggunaan model pembelajaran Problem-based Learning (PbL) pada siklus 1 ini antara lain :

a. Perhatian siswa fokus dengan materi. b. Siswa mulai belajar menjadi tutor sebaya. c. Interaksi antar siswa meningkat.

d. Mulai terjalin kerjasama siswa dengan kelompok. e. Hasil belajar siswa meningkat.

Namun masih banyak ditemukan banyak kekurangan dalam proses pembelajaran pada siklus 1 ini yaitu :

a. Guru masih mengalami kesulitan dalam mengaitkan materi dengan keadaan nyata yang ada dilingkungan sekitar kelas.

b. Guru masih lupa dalam memberikan motivasi belajar kepada siswa. c. Kurangnya penguasaan kelas oleh guru

(23)

e. Kurangnya responden tanggapan siswa terhadap penyajian materi.

Dalam rangka untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus 2, peneliti menyiapkan langkah-langkah yang bisa digunakan sebagai saran kepada guru kelas IV agar dapat memperbaiki kekurangan pada siklus 1. Sehingga pada siklus 2 indikator kerja dapat berhasil sesuai dengan apa yang diharapkan oleh peneliti. Langkah yang peneliti lakukan antara lain:

1) Guru harus memberikan motivasi belajar terlebih dahulu kepada siswa agar siswa mempunyai semangat belajar.

2) Guru harus dapat mengaitkan materi dengan keadaan nyata yang ada disekitar kelas bisa dengan alat peraga yang lengkap supaya siswa menjadi lebih tertarik dan paham.

3) Guru harus lebih dapat menyampaikan materi dengan menarik agar siswa lebih tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran.

4) Guru harus membimbing dan mengontrol aktifitas siswa dalam kelompok. 5) Guru harus meningkatkan interaksi dengan siswa saat proses pembelajaran

berlangsung agar kelas lebih kondusif.

6) Guru harus memancing siswa agar memberikan tanggapan terhadap presentasi kelompok.

4.3 Deskripsi Tindakan Siklus II

Setelah data diperoleh dari pelaksanaan tindakan pada siklus 1, maka peneliti membuat perencanaan untuk pelaksanaan tindakan siklus 2. Pelaksanaan tindakan siklus 2 ini bertujuan untuk memperbaiki hasil belajar siswa dan proses pembelajaran dengan model pembelajaran Problem-based Learning (PbL). Diharapkan dalam pelaksanaan siklus 2 hasil belajar siswa dapat memenuhi indikator kinerja yang telah direncanakan.

Langkah awal yang peneliti lakukan adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi pokok luas dan keliling berdasarkan Kompetensi Dasar 3.9 menjelaskan dan menentukan Keliling dan Luas daerah persegi, persegi

(24)

panjang, segitiga dan Kompetensi Dasar 4.9 menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling dan luasndaerah persegi, persegi panjang, dan segitiga dengan model pembelajaran Problem-based Learning (PbL). Selain itu peneliti juga menyiapkan media pembelajaran untuk membantu siswa memahami materi, serta lembar kerja siswa, lembar soal evaluasi, dan juga lembar observasi guru dan siswa. Pada tindakan pembelajaran siklus II dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan, masing-masing pertemuan berlangsung 2 X 35 menit, dengan rincian sebagai berikut.

4.3.1 Rencana Tindakan a) Pertemuan 1

Pada pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada hari Jumat, 29 Maret 2019. Peneliti menyiapkan hal yang dibutuhkan untuk mendukung proses pembelajaran, antara lain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan sintak model pembelajaran Problem-based Learning ( PbL). Guru menyampaikan pembelajaran dari KD yang diambil yaitu 3.9 menjelaskan dan menentukan Keliling dan Luas daerah persegi, persegi panjang, segitiga dan Kompetensi Dasar 4.9 menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling dan luasndaerah persegi, persegi panjang, dan segitiga. Pada pertemuan pertama ini peneliti mengambil materi menentukan luas dan keliling persegi, persegi panjang, dan segitiga menggunakan rumus dimana ini untuk memperbaiki pada pertemuan sebelumnya. Selain itu, peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran yaitu lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktifitas siswa dengan sintak model pembelajaran Problem-based Learning (PbL). b) Pertemuan 2

Perencanaan pada siklus II pertemuan kedua merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama, karena pada pertemuan ini guru masih melanjutkan pembelajaran materi Luas dan Keliling bangun datar model pembelajaran Problem-based Learning (PbL). Sehingga, pada siklus II pertemuan kedua yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 April 2019. Peneliti menyiapkan

(25)

hal yang dibutuhkan untuk mendukung proses pembelajaran, antara lain Rencana Pelaksa.naan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan sintaks model Pembelajaran Problem-based Learning (PbL). Pemilihan KD, indikator dan tujuan pembelajaran yang diambil dalam siklus II pertemuan kedua. Selain itu, peneliti juga mempersiapkan perangkat pembelajaran yaitu lembar observasi aktifitas guru dan lembar observasi aktifitas siswa.

c) Pertemuan 3

Pada siklus II pertemuan ketiga ini, dilaksankaan pada hari Senin, 1 April 2019. Pertemuan ketiga kali ini digunakan untuk menguji tes evaluasi siklus II (post test). Berdasarkan hal tersebut yang akan di lakukan oleh siswa, maka peneliti perlu menyiapkan soal post test untuk mengukur hasil belajar siswa. Oleh karena itu peneliti bermaksud untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Problem-based Learning (PbL) pada kelas IV di SD N Kebondowo 01 Banyubiru.

4.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi 4.3.2.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pada tahap pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan mengenai proses pembelajaran dan hasil evaluasi tindakan, berdasarkan keterangan tersebut maka peneliti pada saat pertemuan 1 dan pertemuan 2 melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran Problem-based Learning (PbL) dan dilanjutkan pertemuan 3 melakukan evalausi pembelajaran. Adapun rincian pelaksanaan tindakan sebagai berikut:

a) Pertemuan 1

Pada pelaksaan tindakan siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Jumat, 29 Maret 2019 pukul 07.00 – 08.30 WIB. Ibu Diana Ratna Sari selaku guru kelas IV SD N Kebondowo 01 bertindak sebagai observer 1 untuk mengamati berlangsungnya kegiatan pembelajaran meliputi pengamatan terhadap aktifitas guru dan Bayu Saputro sebagai observer 2 untuk mengamati

(26)

berlangsungnya kegiatan pembelajaran meliputi pengamatan terhadap aktifitas siswa. Sebelum guru memulai pembelajaran, mula-mula guru menyiapkan perlengkapan pembelajaran antara lain seperti RPP, media pembelajaran, lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi aktifitas siswa dalam pembelajaran berlangsung mengenai presensi kelas.

Pada awal guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam, guru dan mengajak berdoa, guru mengecek kehadiaran siswa dimana pada hari itu 37 siswa berangkat semua. Setelah itu , guru menjelaskan aturan kelas bahwa, saat siswa ingin bertanya, menjawab dan ijin mau kebelakang harus mengangkat tangan. Dilanjutkan dengan pemberian apersepsi yaitu dengan guru menyebutkan benda-benda yang ada di dalam ruang kelas dimana benda tersebut adalah benda yang mempunyai ruang seperti kardus, papan tulis, kalender, papan data kelas, dan etalase. Langkah selanjutnya orientasi masalah pada model pembelajaran Problem-based Learning. Kemudian guru bertanya dari beberapa contoh benda yang telah disebutkan termaksud jenis benda bangun apa? Guru meminta siswa mengangkat tangan, jika ada yang bisa menjawab silahkan tunjuk tangan setelah itu menjawabnya dan guru sambil mencatat sejumlah siswa yang berusaha menjawab pertanyaan darinya. Pada pertemuan ini guru lupa memberikan motivasi kepada siswa dan membacakan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, kemudian dilanjutkan kegiatan inti dengan mengikuti sintak pembelajaran yang terdapat dalam model pembelajaran Problem-based Learning. Guru meminta siswa untuk menyiapkan alat-alat pembelajaran yang akan dibutuhkan setelah itu guru mulai mengajak siswa untuk fokus kedepan karena guru akan menyampaikan materi pembelajaran tentang bangun datar dan menjelaskan sifat-sifat bangun datar. Guru memancing siswa dengan menunjukan salah satu benda berbentuk persegi, persegi panjang, dan segitiga dan kemudian bertanya kepada siswa “apa yang kalian tahu tentang benda ini?”, kemudian siswa menjawab dengan

(27)

berbagai macam jawaban, ada yang menyebutkan bentuknya dan warnanya ada yang menyebutkan sifatnya. Setelah mendapatkan berbagai macam jawaban yang diajukan siswa kemudian guru menjelaskan tentang benda yang telah ia tunjukan, guru menjelaskan bahwa kita akan mempelajari sifat-sifat bangun datar. Guru menjelaskan sifat-sifat bangun datar dan siswa memperhatikan penjelasan dengan seksama, setelah selesai menjelaskan guru memberi kesempatan kepada siswa yang belum mengerti untuk bertanya. Apabila tidak ada yang bertanya di lanjutkan langkah selanjutnya yaitu membimbing penyelidikan secara individu dan kelompok sesuai pada model pembelajaran Problem based Learning. Guru membagi 8 kelompok yang terdiri dari 4 siswa secara heterogen dan siswa selanjutnya akan menuliskan cirri-ciri bangun datar yang ada di dalam kelas. Guru mendampingi dalam pengamatan yang dilakukan siswa dan memecahkan sebuah masalah. Langkah selanjutnya adalah mempresentasikan hasil diskusi sesuai model pembelajaran Problem based Learning. Setelah semua kelompok menyelesaikan semua pekerjaan yang di berikan oleh guru, siswa di minta untuk menyampaikan hasil diskusi kelompoknya di depan teman-temannya dangan bimbingan guru. Siswa di beri kesempatan untuk menanggapi hasil yang di sampaikan oleh kelompok lain. Setelah semua kelompok menyampaikan hasil diskusinya guru memberi penguatan dari semua hasil diskusi.

Langkah Akhir adalah menganalisis dan mengevaluasi hasil kegiatan hari ini sesuai model pembelajaran Problem based Learning. Kegiatan akhir guru memberikan refleksi tentang hal apa saja yang telah kita pelajari pada hari itu, dan menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya. Kemudian pembelajran ditutup dengan berdoa dan salam.

Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada siklus II pertemuan 1, hasil observasi yang telah dilakukan oleh Ibu Diana Ratna Sari terhadap kegiatan guru dalam proses pembelajaran yang dinyatakan dalam komentar

(28)

pada lembar observasi yaitu guru masih kurang dalam penguasaan kelas sehingga terdapat beberapa siswa yang sibuk sendiri, guru dalam memanfaatkan media kurang maksimal dan belum mengajak siswa dalam pemanfaatan media yang telah disiapkan, serta masih kurangnya pengarahan dari guru pada saat berdiskusi dalam kelompok berlangsung.

b) Pertemuan 2

Pada pelaksaan tindakan siklus II pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 Maret 2019 pukul 07.00 – 08.45 WIB. Ibu Diana Ratna Sari selaku guru kelas IV SD N Kebondowo 01 bertindak sebagai observer untuk mengamati berlangsungnya kegiatan pembelajaran meliputi pengamatan terhadap aktifitas guru dan Bayu Saputro selaku teman peneliti sebagai observer untuk mengamati berlangsungnya kegiatan pembelajaran meliputi pengamatan terhadap aktifitas siswa. Sebelum guru memulai pembelajaran, mula-mula guru menyiapkan perlengkapan pembelajaran antara lain seperti RPP, media pembelajaran, lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi aktifitas siswa dalam pembelajaran dan presensi kelas.

Pada awal guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam, guru dan mengajak berdoa, guru mengecek kehadiaran siswa dimana pada hari itu 37 siswa berangkat semua. Setelah itu , guru menjelaskan aturan kelas bahwa, saat siswa ingin bertanya, menjawab dan ijin mau kebelakang harus mengangkat tangan. Dilanjutkan dengan pemberian apersepsi yaitu dengan guru menyebutkan benda-benda yang ada di dalam ruang kelas dimana benda tersebut adalah benda yang mempunyai ruang seperti kardus, papan tulis, kalender, papan data kelas, dan etalase. Kemudian guru bertanya dari beberapa contoh benda yang telah disebutkan termaksud jenis benda bangun apa? Guru meminta siswa mengangkat tangan, jika ada yang bisa menjawab silahkan tunjuk tangan setelah itu menjawabnya dan guru sambil mencatat sejumlah siswa yang berusaha menjawab pertanyaan darinya. Pada pertemuan ini guru

(29)

lupa memberikan motivasi kepada siswa dan membacakan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, kemudian dilanjutkan kegiatan inti dengan mengikuti sintak pembelajaran yang terdapat dalam model pembelajaran Problem-based Learning (PbL). Guru meminta siswa untuk menyiapkan alat-alat pembelajaran yang akan dibutuhkan setelah itu guru mulai mengajak siswa untuk fokus kedepan karena guru akan menyampaikan materi pembelajaran tentang bangun datar persegi, persegi panjang, segitiga. Langkah selanjutnya orientasi masalah pada model pembelajaran Problem-based Learning. Siswa di ajak untuk mengamati benda-benda yang ada di dalam kelas, guru bertanya “di dalam kelas ada benda apa saja ?”, lalu siswa menjawab “ada persegi, persegi panjang, segitiga”. Guru menyuruh salah satu siswa untuk mengukur salah satu benda yang ada di dalam kelas, siswa mencari panjang dan lebar benda yang berbentuk persegi panjang. Lalu guru menulis nama benda yang di ukur oleh siswa dan menulis panjang dan lebar benda. Guru menjelaskan cara mencari luas persegi panjang dan memberi contoh cara mencari luas pada benda yang telah di ukur oleh siswa. Setelah selesai guru memberi kesempatan kepada siswa yang belum mengerti. Langkah selanjutnya adalah membantu penyeledikan individu dan kelompok sesusi model pembelajaran Problem based Learning. Siswa membentuk 8 kelompok yang terdiri dari 4 siswa, lalu guru memberi tugas kepada masing-masing kelompok. Siswa di beri waktu untuk mengerjakan tugas secara kelompok. Guru berkeliling untuk memperhatikan siswa berdiskusi. Langkah selanjutnya mempresentasikan hasil diskusi sesuai model pembelajaran Problem based Learning. Setelah semua menyelesaikan tugas yang di berikan guru membimbing siswa untuk menyampaikan hasil diskusi di depan kelas secara bergantian. Apabila sudah selesai guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanggapi hasil yang

(30)

telah di sampaikan kelompok lain. Guru memberi penguatan dari hasil diskusi dari semua kelompok.

Langkah akhir menganalisis dan mengevaluasi hasil kegiatan hari ini sesuai model pembelajaran Problem based Learning. Guru memberikan refleksi tentang hal apa saja yang telah kita pelajari pada hari itu, dan menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya. Kemudian pembelajran ditutup dengan berdoa dan salam.

Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada siklus II pertemuan 2, hasil observasi yang telah dilakukan oleh Ibu Diana Ratna Sari terhadap kegiatan guru dalam proses pembelajaran yang dinyatakan dalam komentar pada lembar observasi yaitu secara keseluruhan pembelajaran sudah mulai membaik, hanya perlu penguasaan kelas yang masih kurang, dan masih kurang ketegasan dalam mengorganisasikan siswa ketika mau berkelompok.

c) Pertemuan 3

Pertemuan ketiga dalam siklus II dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 1 April 2019 pada jam 07.00 – 08.45 WIB dengan alokasi waktu 2x35 menit. Pada pertemuan ketiga ini pembelajaran pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua diulang kembali untuk mengingatkan kembali pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari sebelumnya. Siswa diberikan soal evaluasi yang sebelumnya telah diuji validitas, reabilitas, dan kesukaran soalnya yang berjumlah 20 soal pilihan ganda.

Pada kegiatan ini, guru menjelaskan aturan dalam mengerjakan tes antara lain tulis nama di lembar jawaban, kerjakan dengan teliti dan urut, tidak boleh ramai, siswa tidak diperbolehkan mencontek pekerjaan teman. Guru membagi lembar jawab dan soal, lalu siswa mengerjakan. Siswa yang telah selesai mengerjakan diperbolehkan mengumpulkan lembar jawab dan soal di meja guru. Setelah kegiatan sudah terlaksananya semua kegiatan akhir

(31)

pertemuan tiga guru memberikan motivasi tentang pertemuan akhir di siklus II dengan baik dan bijak.

4.3.2.2 Pelaksanaan Observasi Siklus II Tabel 4.9

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 1

No Aspek yang Diamati Kriteria

Ya Tidak

I Kegiatan Awal

1. Guru membuka pembelajaran dengan salam V

2. Guru mengecek kehadiran siswa V

3. Guru melakukan apersepsi V

Tahap 1 (orientasi peserta didik kepada masalah) 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran V 5. Guru memberikan motivasi peserta didik V 6. Guru memberikan contoh masalah dan melibatkan

siswa untuk memcahkannya

V

II Kegiatan Inti

Tahap 2 (mengorganisasikan peserta didik untuk belajar) 7. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya

tentang gambar yang disajikan

V 8. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok V

Tahap 3 (membimbing penyelidikan kelompok) 9. Guru meminta siswa untuk memberikan tanggapan

terhadap materi

V 10. Guru meminta peserta didik untuk kembali membaca

materi yang ada dibuku

V 11. Guru membimbing peserta didik dalam bekerja

(eksperimen)

V Tahap 4 (mengembangkan dan menyajikan hasil karya) 12. Guru meminta peserta didik untuk berdiskusi secara

kelompok mengerjakan soal

V 13. Guru meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi V 14. Guru memberi kesempatan kelompok lain untuk

bertanya tentang apa yang sudah dipresentasikan

V

III Kegiatan akhir

Tahap 5 (menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah) 15. Guru memberikan kelompok yang mempresentasikan V

(32)

No Aspek yang Diamati Kriteria

Ya Tidak

hasil untuk menampung jawaban dan menjawab pertanyaan

16. Guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung

V 17. Guru menutup pembelajaran dengan salam V

TOTAL 14 3

PERSENTASE 82% 18%

Pertemuan 2

No Aspek yang Diamati Kriteria

Ya Tidak

I Kegiatan Awal

1. Guru membuka pembelajaran dengan salam V

2. Guru mengecek kehadiran siswa V

3. Guru melakukan apersepsi V

Tahap 1 (orientasi peserta didik kepada masalah) 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran V 5. Guru memberikan motivasi peserta didik V 6. Guru memberikan contoh masalah dan melibatkan

siswa untuk memcahkannya

V

II Kegiatan Inti

Tahap 2 (mengorganisasikan peserta didik untuk belajar) 7. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya

tentang gambar yang disajikan

V 8. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok V

Tahap 3 (membimbing penyelidikan kelompok) 9. Guru meminta siswa untuk memberikan tanggapan

terhadap materi

V 10. Guru meminta peserta didik untuk kembali membaca

materi yang ada dibuku

V 11. Guru membimbing peserta didik dalam bekerja

(eksperimen)

V Tahap 4 (mengembangkan dan menyajikan hasil karya) 12. Guru meminta peserta didik untuk berdiskusi secara

kelompok mengerjakan soal

V 13. Guru meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi V 14. Guru memberi kesempatan kelompok lain untuk

bertanya tentang apa yang sudah dipresentasikan

(33)

No Aspek yang Diamati Kriteria

Ya Tidak

III Kegiatan akhir

Tahap 5 (menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah) 15. Guru memberikan kelompok yang mempresentasikan

hasil untuk menampung jawaban dan menjawab pertanyaan

V

16. Guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung

V 17. Guru menutup pembelajaran dengan salam V

TOTAL 100 0

PERSENTASE 100% 0%

Tabel 4.10

Hasil Observasi Tindakan Guru dalam menerapkan Model Pembelajaran Problem-based Learning (PbL) di SDN Kebondowo 01

Tahun Pelajaran 2018/2019 No. Aspek yang diamati Indikator

Pengamatan Pertemuan 1 Pertemuan 2 Jumlah Persentase (%) Jumlah (%) Jumlah (%) 1 Kegiatan Awal 6 35% 5 29% 6 35% 2 Kegiatan Inti 8 47% 7 41% 8 47% 3 Kegiatan Penutup 3 18% 2 12% 3 18% Jumlah 17 100% 14 82% 17 100%

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat hasil observasi aktivitas guru mengalami peningkatan dari siklus II pertemuan 1 hingga siklus I pertemuan 2, pada siklus II pertemuan 1 terdapat 17 indikator yang terbagi menjadi 3 tahap

(34)

yaitu tahap kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada tahap kegiatan awal terdapat terdapat 6 indikator,terdapat 5 indikator yang telah dilakukan oleh guru sedangkan 1 indikator belum dilakukan oleh guru, tahap kegiatan inti terdapat 8 indikator,pada tahap ini guru sudah melakukan 7 indikator dan 1 indikator belum dilaksanakan, pada tahap kegiatan penutup terdapat 3 indikator, dan hanya terdapat 1 indikator yang belum dilaksanakan oleh guru. Dari hasil observasi kinerja guru jumlah keseluruhan indikator adalah 17, indikator yang dilakukan adalah 14 atau 82% sedangkan indikator yang belum dilakukan adalah 3 atau 18% dari jumlah keseluruhan indikator.

Selain observasi kinerja guru, peneliti juga melakukan observasi aktivitas siswa yang dilakukan oleh teman sejawat melalui lembar observasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Observasi dilakukan untuk menilai aktifitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran berlangsung dengan model pembelajaran Problem-based Learning (PbL). Hasil observasi kegiatan siswa pada siklus II pertemuan pertama, dan kedua dapat dilihat pada table sebagai berikut.

(35)

Tabel 4.11

Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pertemuan 1

No Aspek yang diamati Kriteria

Ya Tidak

I Kegiatan awal

1. Siswa menjawab salam dari guru V 2. Siswa memperhatikan guru dalam pengecekan

kehadiran

V

3. Siswa memperhatikan apersepsi yang dilakukan guru

V

Tahap 1 (orientasi peserta didik kepada masalah) 4. Siswa memperhatikan guru dalam penyampaian

tujuan pembelajaran

V

5. Siswa mendapatkan motivasi untuk memulai pembelajaran

V

6. Siswa memperhatikan penjelasan guru dan ikut serta dalam pemecahan masalah

V

II Kegiatan inti

Tahap 2 (mengorganisasikan peserta didik untuk belajar) 7. Siswa bertanya tentang gambar yang disajikan

guru

V

8. Siswa berkelompok sesuai arahan yang diberikan guru

(36)

No Aspek yang diamati Kriteria Ya Tidak Tahap 3 (membimbing penyelidikan kelompok)

9. Siswa memberikan tanggapan tentang materi yang sudah dijelaskan guru

V

10. Siswa membaca kembali materi yang ada dibuku sesuai yang diperintahkan guru

V

11. Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru V

Tahap 4 (mengembangkan dan menyajikan hasil karya) 12. Siswa berdiskusi secara kelompok dalam

mengerjakan soal yang diberikan guru

V

13. Siswa mempresentasikan hasil diskusi V 14. Kelompok lain bertanya tentang apa yang sudah

dipresentasikan

V

III Kegiatan akhir

Tahap 5 (menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah)

15. Kelompok yang mempresentasikan menampung pertnyaan dari kelompok lain dan menjawabnya.

V

16. Siswa memperhatikan hasil refleksi yang dilakukan bersama guru

V

17. Siswa menjawab salam dari guru V

(37)

No Aspek yang diamati Kriteria Ya Tidak

PERSENTASE 82,35% 17,65

%

Pertemuan 2

No Aspek yang diamati Kriteria

Ya Tidak

I Kegiatan awal

1. Siswa menjawab salam dari guru V 2. Siswa memperhatikan guru dalam pengecekan

kehadiran

V

3. Siswa memperhatikan apersepsi yang dilakukan guru

V

Tahap 1 (orientasi peserta didik kepada masalah) 4. Siswa memperhatikan guru dalam penyampaian

tujuan pembelajaran

V

5. Siswa mendapatkan motivasi untuk memulai pembelajaran

V

6. Siswa memperhatikan penjelasan guru dan ikut serta dalam pemecahan masalah

V

II Kegiatan inti

(38)

No Aspek yang diamati Kriteria Ya Tidak 7. Siswa bertanya tentang gambar yang disajikan

guru

V

8. Siswa berkelompok sesuai arahan yang diberikan guru

V

Tahap 3 (membimbing penyelidikan kelompok) 9. Siswa memberikan tanggapan tentang materi yang

sudah dijelaskan guru

V

10. Siswa membaca kembali materi yang ada dibuku sesuai yang diperintahkan guru

V

11. Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru V

Tahap 4 (mengembangkan dan menyajikan hasil karya) 12. Siswa berdiskusi secara kelompok dalam

mengerjakan soal yang diberikan guru

V

13. Siswa mempresentasikan hasil diskusi V 14. Kelompok lain bertanya tentang apa yang sudah

dipresentasikan

V

III Kegiatan akhir

Tahap 5 (menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah)

15. Kelompok yang mempresentasikan menampung pertnyaan dari kelompok lain dan menjawabnya.

(39)

No Aspek yang diamati Kriteria Ya Tidak 16. Siswa memperhatikan hasil refleksi yang

dilakukan bersama guru

V

17. Siswa menjawab salam dari guru V

TOTAL 17 0

PERSENTASE 100% 0%

Tabel 4.12

Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam menerapkan Model Pembelajaran Problem-based Learning (PbL) di SDN Kebondowo 01

Tahun Pelajaran 2018/2019

No. Aspek yang diamati

Indikator Pengamatan Pertemuan 1 Pertemuan 2 Jumlah Persentase (%) Jumlah (%) Jumlah (%) 1. Kegiatan Awal 6 35,30% 5 29,41% 6 35,30% 2. Kegiatan Inti 8 47,05% 7 41,18% 8 47,05% 3. Kegiatan Penutup 3 17,65% 2 11,76% 3 17,65% Jumlah 17 100% 14 82,35% 17 100%

Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat hasil observasi aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus II pertemuan 1 hingga siklus II pertemuan 2, pada siklus II pertemuan 1 terdapat 17 indikator yang terbagi menjadi 3 tahap yaitu tahap kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada tahap kegiatan awal terdapat terdapat 6 indikator,terdapat 5 indikator yang telah

(40)

dilakukan oleh siswa sedangkan 1 indikator belum dilakukan oleh siswa, tahap kegiatan inti terdapat 8 indikator,pada tahap ini siswa sudah melakukan 7 indikator dan 1 indikator belum dilaksanakan, pada tahap kegiatan penutup terdapat 3 indikator, dan hanya terdapat 1 indikator yang belum dilaksanakan oleh guru. Dari hasil observasi kinerja siswa jumlah keseluruhan indikator adalah 17, indikator yang dilakukan adalah 14 atau 82,35% sedangkan indikator yang belum dilakukan adalah 3 atau 17,65% dari jumlah keseluruhan indikator.

Pada siklus II pertemuan 2 mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus II pertemuan 1 disini dijelaskan bahwa siklus II pertemuan 2 terdapat 17 indikator yang terbagi menjadi 3 tahap yaitu tahap kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada tahap kegiatan awal siklus II pertemuan 2 terdapat 6 indikator dan semua sudah dilakukan oleh guru, tahap kegiatan inti terdapat 8 indikator semua juga sudah dilakukan oleh guru, pada tahap kegiatan penutup terdapat 3 indikator dan semua dilakukan guru. Dari hasil observasi kinerja guru jumlah keseluruhan indikator adalah 17, indikator yang dilakukan adalah 17 atau 100%, atau dalam kata lain semua sudah dilakukan oleh guru.

4.3.3 Hasil Tindakan Siklus II

Hasil evaluasi yang dilaksanakan pada pertemuan ketiga mengenai materi luas dan keliling dengan Kompetensi Dasar 3.9 menjelaskan dan menentukan Keliling dan Luas daerah persegi, persegi panjang, segitiga dan Kompetensi Dasar 4.9 menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling dan luasndaerah persegi, persegi panjang, dan segitiga diperoleh siswa yang tuntas hasil belajarnya sebanyak 28 siswa dan yang belum tuntas hasil belajarnya sebanyak 9 siswa dengan nilai rata-rata 78,51. Nilai terendah siswa adalah 30 dan nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 95. Dari hasil penerapan model pembelajaran PbL menyatakan bahwa 76% siswa mengalami ketuntasan dan 24% siswa belum tuntas dari KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Dari hasil yang sudah diperoleh terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada siklus

(41)

II ini dibandingkan dengan siklus I. Berikut disajikan tabel ditribusi frekuensi hasil belajar pada siklus II.

Tabel 4.14

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika Siklus II

Siswa Kelas IV SDN Kebondowo 01 Semester II Tahun Pelajaran 2018/2019

No. Interval Frekuensi Presentase

1 21 - 30 0 0% 2 31 - 40 0 0% 3 41 - 50 0 0% 4 51 - 60 2 5% 5 61 - 70 7 19% 6 71 - 80 15 41% 7 81 - 90 12 32% 8 91 - 100 1 3% Jumlah 37 100%

Tabel 4.14 distribusi frekuensi diatas dapat dianalisis sebagai berikut : siswa yang mendapatkan nilai antara 51-60 sebanyak 2 siswa (5%), yang mendapat nilai antara 61-70 sebanyak 7 siswa (19%), yang mendapat nilai 71-80 sebanyak 15 siswa (41%), yang mendapat nilai antara 81-90 sebanyak 12 siswa (32%) dan yang mendapat nilai antara 91-100 sebanyak 1 siswa (3%). Dapat dilihat dari persebaran nilai setelah diberi tindakan pada siklus II lebih banyak siswa yang mendapatkan nilai diatas 70. Perolehan nilai hasil belajar siswa pada siklus II dengan nilai tertinggi 95, dan nilai terendah 55, dengan rata-rata 78,51.

4.3.4 Refleksi

Setelah tindakan silus II dilakukan, perlu diadakan refleksi proses pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II. Refleksi ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dari pengamat atau observer yang dilakukan oleh teman sejawat peneliti dan guru

(42)

kelas dalam pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti IV. Selain itu, refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan yang ada pada siklus II.

Secara umum, proses pembelajaran dikelas sudah dapat berjalan dengan baik. Peneliti yang bertindak sebagai guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta siswa juga sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan apa yang diharapkan oleh peneliti.

Pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus II ini guru sudah melaksanakan pembelajaran dengan baik sehingga indikator kinerja yang peneliti rencanakan sudah tercapai. Pada siklus kedua ini siswa sudah mulai bisa mengikuti dengan baik proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem-based Learning (PbL). Siswa juga sudah mulai bisa memecahkan masalah yang ada kaitanya dengan kehidupan nyata serta mampu bekerjasama dengan kelompoknya yang saling membantu jika ada salah satu temannya yang belum memahami materi yang diajarkan. Kelebihan dari penggunaan model pembelajaran Problem-based Learning (PbL) pada siklus II ini antara lain:

a. Interaksi siswa dalam bekerja secara kelompok meningkat

b. Siswa mulai mampu memecahkan masalah yang ada kaitannya dengan keadaan nyata

c. Siswa mulai belajar mandiri menjadi tutor sebaya d. Siswa fokus terhadap materi yang disampaikan e. Hasil belajar siswa meningkat

Namun dalam pelaksanaan tindakan siklus II ini juga masih terdapat kekurangan yaitu:

a. Membutuhkan waktu yang lebih lama dari pembelajaran biasa b. Pembagian kelompok harus seimbang (heterogen)

c. Siswa dituntut untuk dapat bekerjasama dengan kelompok

d. Masih sulitnya menuntun siswa untuk menemukan masalah yang berkaitan dengan materi

(43)

4.4 Hasil Analisis

4.4.1 Analisis Perbandingan Aktivitas Guru dalam Pembelajaran

Pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II peneliti melakukan pengamatan atau observasi dengan mengisi lembar observasi siswa dan guru yang telah disiapkan sebelumnya dibantu oleh teman sejawat peneliti dalam pembelajaran Matematika menggunakan model pembelajaran Problem-based Learning (PbL). Berikut ini tabel peningkatan aktivitas guru dalam pembelajaran Matematika menggunakan model pembelajaran Problem-based Learning (PbL) pada siklus I dan II.

Tabel 4.15

Analisis Perbandingan Aktivitas Guru dalam menerapkan Model Pembelajaran Problem-based Learning (PbL) pada Siklus I dan Siklus II

No. Aktivitas Guru Siklus I Siklus II Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua 1. Dilakukan 13 14 14 17 2. Tidak Dilakukan 4 3 3 0 Jumlah 17 17 17 17

Berdasarkan tabel 4.15 diatas terjadi perbaikan aktivitas guru dalam melakukan proses pembelajaran dengan menerapkan model Problem-based Learning (PbL). Pada pertemuan pertama siklus I guru masih sering lupa dengan sintaks model pembelajaran PbL, sintaks yang belum dilakukan guru adalah memberikan motivasi kepada siswa pada saat kegiatan awal sebelum memulai kegiatan pembelajaran. Selain itu guru juga masih kesulitan dalam memancing siswa agar bertanya baik dalam kelompok maupun individu. Pada pertemuan kedua di siklus I terjadi peningkatan aktivitas guru dibuktikan dengan guru yang telah melakukan 14 tindakan. Kekurangan yang masih terjadi pada pertemuan kedua siklus adalah masih sama yaitu pada

Gambar

Tabel 4.1 diatas menunjukkan perbandingan siswa yang mencapai ketuntasan  belajar atau memenuhi KKM ≥ 70 adalah sebanyak 9  siswa atau (25%) sedangkan  siswa yang tidak mencapai ketuntasan belajar sebanyak 28 siswa (75%), dengan nilai  tertinggi 75 dan nil
gambar 4.2 perbandingan Aktivitas Siswa Siklus I dan II  4.4.3  Analisis Ketuntasan dan Analisis Komparatif Hasil Belajar Siswa
Tabel  4.18  diatas  menunjukkan  bahwa  tingkat  ketuntasan  hasil  belajar  siswa  dari mulai  pra siklus  sampai dengan siklus  II mengalami  peningkatan
Diagram diatas menunjukkan bahwa banyak siswa yang mencapai ketuntasan  pada  pra  siklus  sampai  dengan  siklus  II  mengalami  peningkatan
+2

Referensi

Dokumen terkait

yang berbeda, dan menjelaskan sejarah dan asal-usul, konsep dasar, aplikasi, kelebihan dan kekurangan, dan situasi di mana bahwa pendekatan untuk perencanaan strategis

Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah 10 (sepuluh) perusahaan yang mana perusahaan tersebut telah dipilih dengan diolah data atau melalui tahap penyeleksian

Dibagian stasiun kerja finishing batik terdapat sikap kerja yang tidak alamiah pada aktivitas MMH yaitu pada pekerja yang melakukan aktivitas pembilasan dengan

Dalam percobaan ini akan dikaji tentang unjuk kerja generator HHO ganda meliputi: kenaikan temperatur, daya yang digunakan, produksi gas HHO dan lama waktu

Penelitian menggunakan metode eksperimen material secara fisik untuk mengetahui karakter spons EVA berkaitan dengan teknik yang digunakan pada proses eksplorasi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi praktek sanitasi dan higienitas dalam penanganan pengolahan makanan yang berbahan dasar daging ayam dan

Ruang-ruang pokok yang ada di dalam ketiga apartemen tersebut antara lain ruang kamar tidur, kamar mandi, dapur dan ruang tamu. Terdapat ruang tambahan seperti balkon

Sulphasalazine dalam dos 3-6 g/hari telah menunjukkan kesan yang baik pada penyakit Crohn aktif; buktinya lebih kukuh pada penyakit di bahagian kolon berbanding de- ngan penyakit