• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE STAD PADA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI 105287 TEMBUNG TAHUN AJARAN 2013 / 2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE STAD PADA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI 105287 TEMBUNG TAHUN AJARAN 2013 / 2014."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

BOBY SWASTINO SITOMPUL, NIM : 071211920481, “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode Kooperatif Tipe STAD pada Pelajaran Matematika Kelas IV SD Negeri 105287 Tembung Tahun Ajaran 2013 / 2014”, Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2014.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa yang dikarenakan strategi pembelajaran yang digunakan guru bersifat konvensional, guru tidak melibatkan siswa untuk aktif selama pembelajaran, sehingga siswa sulit memahami materi yang diajarkan.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran MATEMATIKA pokok bahasan Keliling dan Luas Bangun Datar dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Divisions) pada siswa kelas IV SD 105287 Tembung. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV-B SD Negeri 105287 Tembung dengan jumlah 36 orang siswa.

Alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi dan tes pilihan berganda serta lembar kerja siswa pada setiap siklus. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, masing-masing siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan.

Sebelum melaksanakan pembelajaran terlebih dahulu peneliti melaksanakan pretes (tes awal). Dari hasil tes awal menunjukkan darri 36 orang siswa hanya 8 orang (22,22%) siswa yang tuntas dalam belajar dengan nilai rata-rata 50,0. Setelah dilakukan siklus I Terdapat sebanyak 21 orang (58,33%) siswa yang tuntas dalam belajar dengan nilai rata-rata 64,72. Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan sebesar 36,11% dari hasil tes sebelumnya. Dari hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus II, terdapat sebanyak 29 orang (80,56%) siswa yang tuntas dalam pembelajaran dengan nilai rata-rata 75,27. Jika dibandingkan pada siklus I ketuntasan belajar siswa meningkat sebesar 22,23%. Dengan melihat nilai pada siklus II, bahwa siswa telah mencapai ketuntasan belajar secara klasikal sehingga tidak perlu melakukan perbaikan lagi.

(5)

DAFTAR ISI

2. 2. 3 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif STAD ... 15

2. 2. 4 Kelebihan dan Kelemahan Kooperatif Tipe STAD ... 17

(6)

2.3Kerangka Berpikir ... 19

2.4Hipotesis Tindakan ... 21

BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 22

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 22

3.3 Operasional Variabel Penelitian ... 22

3.4 Desain Penelitian ... 23

3.5 Prosedur Penelitian ... 24

3.6 Alat Pengumpul Data ... 27

3.7 Teknik Analisis Data ... 28

3.8 Jadwal Penelitian ... 29

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil Penelitian……… ... 30

4.1.1 Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pada Siklus I……… ... 30

4.1.1.1 Permasalahan……… .. 30

4.1.1.2Altrnatif Pemecahan (Rencana Tindakan I)…… ... 33

4.1.1.3Pelaksanaan Tindakan I……… .. 34

4.1.1.4 Observasi I……… .. 34

4.1.1.5Analisis Data I……… 35

4.1.1.6 Refleksi……… 37

4.1.2 Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pada Siklus II……… . 38

4.1.2.1Alternatif Pemecahan (Rencana Tindakan II)… .... 38

(7)

4.1.2.3 Observasi II……… . 39

4.1.2.4Analisis Data II……… ... 39

4.1.2.5 Refleksi……… ... 42

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian……… ... 43

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan……… ... 47

5.2 Saran……… . 48

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian……… .... 29

Tabel 4.1 Nilai Pretest Siswa……… . 31

Tabel 4.2 Distribusi Tingkat Hasil Belajar Pada Pretes……… ... 32

Tabel 4.3 Nilai Siswa Siklus I……… .... 35

Tabel 4.4 Distribusi Tingkat Hasil Belajar Siklus I……… ... 36

Tabel 4.5 Nilai Siswa Siklus II……… ... 40

Tabel 4.6 Distribusi Tingkat Hasil Belajar Siklus II……… .. 41

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas ……… .. 23

Gambar 4.1 Diagram Hasil Belajar Siswa Pada Pretes………... 33

Gambar 4.2 Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus I……… ... 37

Gambar 4.3 Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus II……… ... 41

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi., 2012, Prosedur Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Sabri, Ahmad. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Padang:Quantum Teaching.

Dimyanti, Mudjiono. 2006. Belajar dan Dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2005. Strategi Belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Handayani. 2006. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis Kelas X SMA N 4 Binjai T.P 2005/2006, Skripsi, Unimed

Isjoni, H. 2009. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning. Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo

Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sabri, Ahmad. 2007.Strategi Belajar Mengajar.padang:Quantum Teaching.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Suryabrata, Sumadi. 2003. Metodologi Penelitian. Universitas Gajah mada. Jakarta: PT Raja grafindo Persada

Syah, Muhibbin. 2009. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Grafindo Persada.

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan, pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan

merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Sejalan perkembangan dunia pendidikan yang semakin pesat

menuntut lembaga pendidikan untuk lebih dapat menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Banyak perhatian khusus diarahkan kepada perkembangan dan kemajuan pendidikan guna meningkatkan mutu dan kualitas

pendidikan. Salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan pembaharuan sistem pendidikan. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut

tentu perlu adanya usaha yang maksimal dari guru, di mana pada saat menyampaikan pelajaran guru dapat membangkitkan motivasi dalam belajar, sehingga terciptanya siswa yang terampil. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas pembelajaran sehari-hari di

kelas.

Belajar adalah suatu proses pembelajaran yang merubah diri seseorang, yang

tadinya tidak tahu menjadi tahu yang tidak mengerti menjadi mengerti Belajar juga dapat dikatakan sebagai proses interaksi antara manusia dengan lingkungannya, sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku, cara berpikir yang bersifat positif,

(12)

karena perubahan prilaku yang awalnya kurang baik, namun setelah belajar menjadi lebih baik lagi.

Proses belajar pada dasarnya dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan

kompetensi personal. Dalam meningkatkan proses pembelajaran disekolah, guru diharapkan dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik. Untuk itu

diperlukan kecermatan guru memilih dan menerapkan serta menyusun strategi pembelajaran. Salah satu diantaranya ialah dengan menggunakan suatu metode. Dengan adanya penggunaan metode dalam proses pembelajaran, diharapkan

membuat para siswa aktif dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti di SD Negeri 105287 Tembung,

diketahui bahwa pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas, khususnya pada mata pelajaran Matematika masih kurang efektif. Hal ini terlihat dari proses pembelajaran yang dilakukan guru, dimana pada saat menyampaikan materi pelajaran

guru cenderung menggunakan teknik seperti ceramah, mencatat, serta penugasan siswa dituntut mandiri walaupun siswa tidak mengerti. Sehingga terlihat siswa hanya berkhayal dan menebak - nebak tentang materi pelajaran yang disampaikan guru.

Akibatnya siswa cenderung pasif dan kurang antusias serta kurang berminat terhadap materi yang dipelajarinya. Selain itu juga terlihat di wajah siswa adanya kebosanan

atau kejenuhan terhadap pelajaran tersebut. Ini terlihat sewaktu guru menerangkan materi pelajaran, siswa jarang mengemukakan idenya ataupun jarang bertanya dan kalaupun ada siswa yang aktif hanya sebagian dari mereka. Sedangkan siswa yang

(13)

digunakan guru pada saat proses pembelajaran menjadi salah satu penyebab rendah motivasi belajar siswa.

Agar pemahaman konsep matematika berkembang maka siswa perlu

dilibatkan secara aktif dalam proses belajar matematika. Guru sebagai pengelola belajar mengajar harus dapat memilih strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan

hasil belajar siswa. Pendekatan pembelajaran kooperatif merupakan salah satu strategi yang mengkondisikan siswa aktif secara mental dan fisik sehingga dapat memudahkan siswa dalam memecahkan masalah dalam belajar. Pada pendekatan ini,

siswa akan terdorong untuk bekerja sama dengan satu kelompoknya dan siswa akan mendapat beberapa keuntungan yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Sementara itu dari hasil pengamatan sewaktu PPL, siswa kurang aktif dalam berdiskusi dimana siswa hanya mengandalkan yang lebih cerdas dan aktif dalam diskusi, sehingga tidak semua memahami materi dengan baik.

Dari kutipan, siswa harus terlibat aktif dan saling berkomunikasi dengan baik. Kooperatif tipe STAD bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, meningkatkan pola interaksi, mampu melatih dan mengoperasikan kegiatan

pembelajaran sesuai alokasi waktu, serta membuat siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran. Keliling dan luas merupakan salah satu pokok bahasan dalam

matematika di SD kelas IV. Pokok bahasan keliling dan luas tersebut dipilih peneliti ini karena kebanyakan siswa kurang memahami konsep keliling dan luas sewaktu PPL. Siswa kurang memahami konsep melihat kenyataan yang ada dalam kenyataan

(14)

luas siswa diajak untuk melakukan pengamatan/pengukuran dan mampu menemukan/mengembangkan sendiri fakta dan konsep.

Dari uraian, penulis sebagai calon pendidik merasa tertarik dan terdorong

melakukan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Devisio) untuk meningkatkan hasil belajar siswa

pada pembelajaran matematika pada suatu kelompok, dalam menyelesaikan persoalan pada keliling dan luas.

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik mengadakan penelitian

dengan judul: “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Pelajaran Matematika kelas IV SD

Negeri 105287 Tembung Tahun Ajaran 2013/2014”.

1.2 Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian yaitu sebagai berikut ;

1. Kemampuan siswa dalam penguasaan konsep matematika masih rendah.

2. Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran matematika 3. Kurangnya keaktifan siswa dalam berdiskusi.

(15)

1.3Batasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan masalah dan keterlibatan yang ada pada peneliti,

maka masalah dalam penelitian dibatasi pada penerapan metode pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada materi keliling dan luas bangun datar.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah:

“Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD pada pelajaran Matematika kelas IV SD Negeri 105287 Tembung Tahun Ajaran 2013/2014?”

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarakan rumusan masalah di atas, tujuan yang akan di capai dalam penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui hasil dan proses belajar siswa meningkat dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pelajaran matematika

(16)

1.6. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Menggunakan metode pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran di kelas.

2. Manfaat praktis

a. Bagi siswa :

Sebagai motivasi agar lebih bersemangat dalam belajar dan memupuk pribadi

yang aktif dan kreatif khususnya pada mata pelajaran matematika. b. Bagi guru :

Agar dapat menggunakan metode Kooperatif Tipe STAD sebagai sebagai strategi pembelajaran yang bervariasi yang dapat memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran di kelas.

c. Bagi sekolah :

Untuk dapat meningkatkan pengetahuan tentang metode pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD dan mengimplementasikannya dalam proses belajar mengajar.

d. Bagi peneliti lainnya :

(17)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pengumpulan data penelitian yang dilakukan

terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika pokok bahasan keliling dan luas bangun datar dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

(Student Team Achievement Divisions) di kelas IV SD Negeri 105287 Tembung, maka peneliti membuat kesimpulan sebagai berikut :

1.Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement

Divisions) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan keliling dan luas bangun datar di kelas IV SD Negeri 105287 Tembung yang dapat dilihat dengan

ketuntasan belajar siswa pada test awal sebanyak 8 (22,22%) siswa yang tuntas dan 28 (77,78%) siswa yang belum tuntas. Namun setelah dilakukan siklus I terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa sebesar 36,11%, yaitu sebanyak 21 (58,33%)

siswa yang tuntas dan 15 (41,66%) yang belum tuntas. Dan pada siklus II ketuntasan belajar meningkat sebesar 22,23%, yaitu sebanyak 29 (80,56%) siswa yang tuntas dan 7

(14,44%) siswa yang belum tuntas.

2.Bahwa penggunaan model pembelajaran kooperattif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Matematika karena model pembelajaran tersebut dapat

mengaktifkan siswa dan menjadikan siswa lebih berfikir kritis.

(18)

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis kemukakan maka dapat diajukan beberapa sara yaitu :

1. Dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Sains pokok keliling dan luas bangun datar dikategorikan baik. Oleh karena itu diharapkan kepada siswa

dan guru untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions).

2. Diharapkan kepada guru sebelum memberi tugas-tugas, hendaknya materi pelajaran

dijelaskan dengan memebrikan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari, selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengemukakn ide-idenya

(19)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Siklus I Pertemuan I &2 ……… 50

Lampiran 2 RPP Siklus II Pertemuan I & 2……… ... 58

Lampiran 3 Lembar Observasi/pengamatan PBM Siklus I & II……… ... 67

Lampiran 4 Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus I & II……… 71

Lampiran 5 Soal-Soal Pretest……… .... 75

Lampiran 6 Soal-Soal Post Tes I……… ... 76

Lampiran 7 Soal-Soal Post Tes II……… 77

Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa I……… .... 78

Lampiran 9 Lembar Kerja Siswa II……… ... 79

Lampiran 10 Tabulasi Hasil Jawaban Pada Pertest……… 80

Lampiran 11 Tabulasi Hasil Jawaban Pada Post Tes I……… .. 81

Lampiran 12 Tabulasi Hasil Jawaban Pada Post Tes II……… ... 82

Lampiran 13 Daftar Nama Siswa……… ... 83

Dokumentasi Penelitian ... 84

Surat Izin Penelitian

Gambar

Tabel 3.1 Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian…………………… ....
Gambar 3.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas ………………………… ..

Referensi

Dokumen terkait

c) SPPB yang terbit satu hari sebelum hari libur nasional, setelah hari ke-3 (ke- tiga) sejak tanggal penerbitan SPPB, dikenakan tambahan sebesar 200% (dua ratus persen) dari

Keempat : M ewajibkan kepada penerima bantuan dana penelitian untuk membuat laporan akhir hasil penelitian yang disampaikan kepada Direktur Jenderal Pendidikan

Salah satu komunitas anak muda yang eksis di Salatiga adalah komunitas club motor RAC, club motor RAC berdiri pada Juli 1989 dan masih bertahan hingga

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kelayakan pendirian usaha pembuatan produk berupa batako berongga, paving block segi empat dan segi enam, bis beton ø 80 cm

Dalam penyelenggaraan Pelkada Partisipasi masyarakat dalam tahap kampanye masyarakat tidak terlalu antusias baik dalam kamapanye yang bersifat terbuka maupun dalam kampanye yang

Bagi saya, pemimpin itu bukan berarti memiliki jiwa yang besar, pemimpin juga bukan berarti memiliki jiwa yang keras, pemimpin adalah yang melakukan segala hal dengan kombinasi

ern issues by way of trying to establish a new Qur'ànic exegesis, void of the heary classical reliance on tadition in the classical commen- taries of the Qur'àn. In

Hasil ini diperkuat oleh Sitanggang (2011) dalam analisis faktor-faktor yang mempengaruhi hasil produksi karet di PTPN III Kebun Sarang Ginting, Kabupaten Serdang