MOTIVASI BELAJAR ANAK
PADA KELUARGA PEKERJA SEKTOR INFORMAL
(Studi Kasus Pada Anak Pinggiran Rel Kereta Api Jalan Salak Medan)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Oleh :
EKO HARYANTO
071211310028
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MOTIVASI BELAJAR ANAK
PADA KELUARGA PEKERJA SEKTOR INFORMAL
(Studi Kasus Pada Anak Pinggiran Rel Kereta Api Jalan Salak Medan)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Oleh :
EKO HARYANTO
071211310028
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur hanya bagi Allah SWT, Tuhan Semesta Alam
yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia kepada setiap hamba-Nya,
termasuk kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Motivasi Belajar Anak Pada Keluarga Pekerja Sektor Informal.
(Studi Kasus Pada Anak Pinggiran Rel Kereta Api Jalan Salak Medan)”.
Dengan dukungan dan kasih sayang dari kedua orang tua yang sangat saya cintai,
saya mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda dan Ibunda (Bambang
Purwantara dan Khadijah), yang telah membesarkan saya dengan penuh kasih
sayang dan didikan yang luar biasa. Dan adik-adikku tercinta yaitu Dwi Chandra
Handoko dan Tri Budi Prasetyo yang selalu memberikan warna keceriaan dalam
kehidupan hingga saat ini.
Dalam proses penyelesaian skripsi, penulis telah banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas
Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun, M.S. selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S. sebagai Pembantu Dekan I FIP sekaligus
dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing dan mengarahkan penulis
dalam proses penyelesaian skripsi ini.
4. Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd. selaku Ketua Jurusan PLS FIP Unimed.
5. Bapak Dr. Sudirman, S.E, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan PLS.
iii
7. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah yang telah memberikan
ilmunya selama perkuliahan dan seluruh staff pegawai Jurusan PLS.
8. Kepada teman-teman PLS seluruhnya, mulai dari kakak senior hingga
adik-adik junior dan khususnya untuk sahabat seperjuangan PLS 2007.
9. Kepada Kak Dosriana Bakara, S.Sos. selaku pembina Dian Bersinar
Foundation sekaligus kakak angkat saya, yang selalu menjadi inspirasi dan
motivasi. Semua kisah pengalamannya dapat memberikan titik terang dalam
kebuntuan. “Keep focus! I will remember it.”
10. Kepada seluruh sahabat relawan di Dian Bersinar Foundation. Semoga
semakin solid dan terus berkarya memajukan anak bangsa.
11. Kepada seluruh awak kru UKM. Pers Mahasiswa Kreatif Unimed, Relawan
Armada Trainer TIK (AT-TIK SUMUT), IMADIKLUS dan Komunitas
lainnya yang telah memberikan berbagai pengalaman di luar kuliah.
12. Kepada Bang Anca, Bang Arif, Bang Ahmad, Bang Rudi, Suci Arsih, Winda
Sriana, Andi Petta, Kak Surya, Kak Ayu, dan para sahabat dekat yang tak
dapat disebutkan satu persatu, terimakasih banyak untuk semua yang telah
kalian berikan.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca khususnya bagi
mahasiswa di Jurusan Pendidikan Luar Sekolah. Amin.
Medan, Januari 2013 Penulis
i
ABSTRAK
Eko Haryanto. NIM. 071211310028. Motivasi Belajar Anak Pada Keluarga Pekerja Sektor Informal. (Studi kasus pada anak pinggiran rel kereta api Jalan Salak Medan). Januari 2013
Penelitian ini dilakukan di pinggiran rel kereta api Jalan Salak Medan, salah satu daerah pemukiman kumuh di Kota Medan. Permasalahan penelitian adalah tingkat motivasi belajar anak-anak yang tinggal di daerah pinggir rel kereta api. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan motivasi belajar anak dari keluarga pekerja sektor informal di daerah pinggir rel kereta api Jalan Salak Medan.
Winkels dalam Ali Imron (1996:87) mengatakan bahwa “motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak fisik dalam diri anak yang menimbulkan kegiatan belajar, serta menjamin kelangsungan belajar itu demi mencapai tujuan.” Dilihat dari (1) motivasi ekstrinsiknya meliputi aktivitas-aktivitas yang dilakukan orang tua terhadap motivasi belajar anak, (2) motivasi instrinsiknya meliputi bentuk-bentuk belajar yang dilakukan anak.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah seluruh anak yang orang tuanya berprofesi pada sektor informal yang tinggal di daerah pinggir rel kereta api sebanyak 20 responden. Alat pengumpul data yang digunakan yaitu observasi dan angket dengan menggunakan rumus P=F/N x 100%.
iv A. Latar Belakang Masalah……… 1
B. Identifikasi Masalah ……….. 5
C. Batasan Masalah ………... 5
1. Pengertian Motivasi Belajar……… 7
1.1 Pengertian Motivasi...……….. 7
1.2 Pengertian Belajar...………. 8
1.3 Pengertian Motivasi Belajar...……….. 10
1.4 Aspek-aspek Motivasi Belajar...……….. 11
1.5 Ciri-ciri Motivasi Belajar...……….. 13
1.6 Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar...……….. 14
1.7 Unsur-unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar...………. 19
1.8 Fungsi Motivasi Belajar...……….... 23
2. Pengertian Pekerja Sektor Informal ……… 24
3. Pola Pengasuhan Anak dalam Keluarga ………. 26
v BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ……….. 30
B. Subjek Penelitian………... 30
C. Operasional Variabel Penelitian……… 30
D. Alat Pengumpulan Data ……… 31
E. Teknik Analisis Data ……… 32
F. Lokasi dan Waktu Penelitian ……… 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian ……….. 34
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian………... 35
C. Pembahasan ………... 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan.……… 64
B. Saran. ……….. 65
DAFTAR PUSTAKA
vi
Tabel 8 : Dorongan Mengikuti Kegiatan Belajar di Luar Sekolah….. 43
Tabel 9.1 : Keinginan Anak Untuk Bersekolah……….. 44
Tabel 9.2 : Pendidikan Dalam Pandangan Anak……….... 44
Tabel 9.3 : Aktivitas Mengikuti Pembelajaran di Sekolah... 45
Tabel 9.4 : Keinginan Untuk Mendapatkan Prestasi……….. 45
Tabel 9.5 : Keadaan Absen atau Bolos di Sekolah………. 46
Tabel 9.6 : Perhatian Anak Terhadap Guru Saat Pembelajaran……….. 46
Tabel 10.1 : Keikutsertaan Anak Membantu Orang Tua Mencari Nafkah... 47
Tabel 10.2 : Alokasi Waktu Belejar Dengan Waktu Bekerja………….. 48
Tabel 10.3 : Keadaan Anak Belajar di Rumah……… 48
Tabel 10.4 : Penyelesaian Pekerjaan Rumah (PR)……….. 49
Tabel 11 : Intensitas Waktu Belajar Anak di Rumah………... 49
Tabel 12 : Kesulitan Dalam Mengikuti Pembelajaran di Sekolah... 50
Tabel 13 : Kegiatan Diskusi Belajar Kelompok di Rumah………..… 50
Tabel 14 : Kegiatan Diskusi Belajar di Sekolah.………. 51
Tabel 15.1 : Kegiatan Belajar di Luar Sekolah………... 52
Tabel 15.2 : Kesenangan Mengikuti Pembelajaran di Luar Sekolah…... 52
Tabel 15.3 : Pandangan Terhadap Bimbingan Belajar Membantu Permasalahan Belajar………... 53
Tabel 16 : Motivasi Ekstrinsik... 54
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa anak-anak adalah masa anak untuk belajar, bermain dan awal masa
pertumbuhannya. Motivasi belajar anak merupakan landasan awal untuk
mendorong anak belajar sehingga dapat tumbuh, berkembang, dan mencapai
prestasi belajar yang baik.
Motivasi belajar anak dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternalnya.
Selain dari motivasi dari dalam diri untuk belajar, peran keluarga juga sangat
mempengaruhi perkembangan anak. Lingkungan keluarga menjadi media pertama
dan utama yang berpengaruh terhadap perilaku dalam perkembangan anak
terutama pada pendidikannya.
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka,
dikatakan pendidik pertama karena dari merekalah anak mendapatkan pendidikan
untuk pertama kalinya dan menjadi dasar bagi perkembangan dan kehidupan anak
dikemudian hari. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Kartini (1992: 19),
keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak, tempat ia belajar
dan menyatakan diri sebagai makhluk sosial. Keluarga memberikan dasar
pembentukan tingkah laku, watak, moral, dan pendidikan anak.
Keluarga adalah kunci dalam keharmonisan juga terhadap pola pikir anak
sendiri, dimana anak tergantung kendali orang tua. Anak akan tumbuh dengan
sifat dan sikap yang ditanamkan oleh orang tua. Bila sifat dan sikap yang
ditanamkan baik maka anak akan tumbuh berkembang baik dan sebaliknya.
2
Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting terhadap pembentukan
kepribadian anak serta memberikan pengaruh yang sangat besar dalam
keberhasilan pendidikannya. Salah satu dari peranan orang tua terhadap
keberhasilan pendidikan anaknya adalah dengan memberikan perhatian, terutama
perhatian pada kegiatan belajar mereka di rumah. Perhatian orang tua memiliki
pengaruh psikologis yang besar terhadap kegiatan belajar anak. Perhatian orang
tua berupa pemberian bimbingan dan nasihat, pengawasan terhadap belajar,
pemberian motivasi dan penghargaan, serta pemenuhan fasilitas belajar.
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang tidak mudah untuk
diatasi. Seringkali menjadi penghambat dan sumber masalah dalam pencapaian
pendidikan secara layak. Tingginya angka pengangguran dan rendah lapangan
pekerjaan, serta tingkat pendidikan dan keterampilan yang rendah, membuat para
orang tua memilih bekerja pada sektor informal yang tidak membutuhkan
keahlian khusus dan tidak menuntut persyaratan kerja seperti jenjang pendidikan
dan lainnya. Umumnya masyarakat yang bekerja pada sektor informal memiliki
pendapatan yang minim, jam kerja yang tidak tentu, hingga masalah tempat
tinggal dan pendidikan anak tidak dapat terpenuhi secara layak.
Keberadaan ekonomi yang sulit, membuat para orang tua sering melibatkan
anaknya untuk berperan mencari uang, guna mencukupi kebutuhan hidup dan
kelangsungan pendidikan anak-anak mereka. Kebanyakan dari orang tua pekerja
sektor informal dan anak-anaknya mengandalkan penghasilan dari jalanan, karena
dianggap lebih mudah dan cepat mendapatkan uang.
Keberadaan anak-anak di jalanan, membuat waktu mereka banyak tersita
3
itu menyebabkan anak mengalami berbagai permasalahan dalam hidupnya, mulai
dari psikologisnya, kelelahan fisik, pola hidup yang tak teratur dan pembagian
waktu belajar yang sulit untuk dilakukan. Sehingga banyak anak tidak termotivasi
untuk bersekolah atau melanjutkan pendidikannya, walaupun kebanyakan orang
tua menginginkan anaknya bersekolah.
Keterbatasan orang tua dalam membimbing dan pola asuh terhadap
anak-anaknya dikarenakan pendidikan orang tua yang rendah, waktu bersama keluarga
sangat minim dan komunikasi antara orang tua dan anak sangat jarang, dan
keterbatasan ekonomi dalam pemenuhan fasilitas belajar anak-anaknya, hal
tersebut tentu mempengaruhi motivasi anak untuk belajar.
Pemenuhan sarana belajar anak merupakan pendorong anak untuk melakukan
belajar, meskipun bukan menjadi suatu ukuran mutlak untuk perwujudan
peningkatan motivasi belajar. Sarana fisik dapat berpengaruh positif bagi
peningkatan motivasi belajar anak apabila dimanfaatkan secara efektif. Sementara
pada orang tua yang berekonomi rendah, tentu akan mengalami kesulitan dalam
memenuhi fasilitas belajar anaknya, karena lebih mementingkan kebutuhan hidup
sehari-hari daripada kepentingan untuk belajar anak-anaknya.
Selain itu, kondisi lingkungan rumah juga mempengaruhi kemauan anak
untuk belajar di rumah. Keadaan rumah yang nyaman akan membuat anak mudah
berkonsentrasi untuk belajar, tetapi jika keadaan rumah tidak nyaman akan
sebaliknya. Dalam kondisi ekonomi yang sulit, sebagian besar masyarakat
memanfaatkan lahan kosong dipinggir kota, pinggir rel ataupun pinggir sungai
menjadi tempat tinggal mereka (bangunan liar), rumah yang tidak memiliki izin
4
Adapun pemukiman kumuh di Kota Medan antara lain di Kampung Baru,
Kampung Aur, pinggir rel kereta api Mandala, Kelurahan I Sei Rengas, pinggir rel
kereta api Jalan Salak, Martapura dan masih banyak lagi. Dalam penelitian ini,
penulis tertarik pada daerah pingiran rel kereta api Jalan Salak Medan, karena
letaknya yang strategis berada di pusat kota, permasalahan yang kompleks dan
kondisi lingkungan yang kurang baik.
Kondisi lingkungan mempengaruhi semangat dan motivasi anak untuk belajar
di rumah. Beberapa faktor yang mempengaruhi menurunnya motivasi belajar anak
antara lain suasana rumah yang gaduh atau ribut dan semrawut, tegang dan ribut
serta sering terjadi pertengkaran antar anggota atau dengan keluarga lain sehingga
menyebabkan anak menjadi bosan di rumah dan suka keluar rumah akibatnya
belajarnya menjadi kacau. Ditambah lagi pemukiman tempat tinggal di pinggir
lintasan rel kereta api yang sempit dan akrab dengan barang bekas (sampah
plastik). Walaupun mereka sudah terbiasa akan kondisi tersebut, namun tetap saja
untuk melakukan pembelajaran di rumah sangat sulit.
Aktivitas anak-anak yang orang tuanya bekerja pada sektor informal di
daerah Jalan Salak Medan menjadi sorotan bagi penulis karena banyak dari
anak-anak tersebut bersekolah formal dan aktif membantu orang tuanya dalam
mencukupi kebutuhan hidup. Banyak anak-anak yang akhirnya harus putus
sekolah kemudian mengikuti jejak orang tuanya bekerja pada sektor informal,
dikarenakan faktor ekonomi keluarga yang sulit tidak dapat melanjutkan jenjang
pendidikan berikutnya, pengaruh lingkungan tempat tinggal yang buruk, perhatian
5
Dari uraian di atas maka penulis sangat tertarik untuk meneliti tentang
“Motivasi belajar anak pada keluarga pekerja sektor informal. Studi kasus pada
anak di pinggiran rel kereta api di Jalan Salak Medan.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasi
masalah yaitu:
1. Rendahnya penghasilan orang tua untuk membiayai kebutuhan sehari-hari
dan kebutuhan pendidikan anak.
2. Faktor ekonomi keluarga yang sulit, memaksa anak untuk bekerja membantu
orang tua setiap harinya sehingga mereka tidak memiliki banyak waktu untuk
belajar.
3. Keterbatasan orang tua dalam membantu belajar anak di rumah.
4. Faktor lingkungan yang mempengaruhi motivasi anak untuk mengikuti
pembelajaran.
C. Batasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya permasalahan dalam penelitian ini, maka
peneliti membatasi masalah penelitian pada “Motivasi belajar anak pada keluarga
pekerja sektor informal di pinggiran rel kereta api Jalan Salak Medan”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah seberapa kuat motivasi belajar anak pada keluarga pekerja
6
E. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi tujuan adalah untuk mendeskripsikan
tingkat motivasi belajar anak pada keluarga pekerja sektor informal di daerah
pinggir rel kereta api Jalan Salak Medan.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam
pelayanan pendidikan bagi masyarakat kurang mampu, mengetahui
faktor yang mempengaruhi motivasi belajar anak pinggir rel, serta
membantu penulisan karya ilmiah yang dalam hal ini adalah skripsi.
b. Bagi kalangan akademis, untuk bahan masukan meningkatkan kualitas
pendidikan melalui pemberian motivasi belajar bagi anak-anak yang
kurang beruntung.
2. Manfaat Teoritis
a. Sebagai bahan masukan bagi lembaga pendidikan baik pemerintah
maupun swadaya masyarakat, khususnya Dian Bersinar Foundation
sebagai tempat penelitian untuk meningkatkan motivasi belajar anak.
b. Sebagai bahan masukan bagi orang tua untuk mengasuh dan
membimbing anak-anaknya dalam mengikuti pembelajaran baik di
sekolah maupun di luar persekolahan.
c. Sebagai bahan referensi bagi pembaca dan peneliti lain yang ingin
65
BAB V
SIMPULAN & SARAN
A. Simpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan di pemukiman daerah pinggiran rel kereta
api Jalan Salak Medan, tentang motivasi belajar anak pada keluarga pekerja sektor
informal dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Motivasi ekstrinsik yang meliputi aktivitas-aktivitas yang dilakukan
oleh orang tua dalam memotivasi belajar anak seperti bimbingan orang
tua dalam kegiatan belajar anak diperoleh 48,35%, fasilitas dan
pemenuhan kebutuhan belajar di rumah diperoleh 42,5%, dan
memantau perkembangan anak dalam belajar 36,25%, sehingga dapat
dirangkum menjadi aktvitas-aktivitas yang dilakukan orang tua dalam
memotivasi belajar anak dinyatakan 44,4% (kurang termotivasi).
2. Motivasi instrinsik yang meliputi bentuk-bentuk belajar yang dilakukan
anak motivasi belajar anak di rumah diperoleh 34%, dimana masih
dinyatakan kurang termotivasi. Namun untuk motivasi belajar di
sekolah diperoleh 62,55%, dan motivasi belajar mengikuti pembelajaran
di luar sekolah diperoleh 88,35%, hal ini menunjukkan motivasi yang
sangat termotivasi. Sehingga dapat dirangkum bahwa bentuk-bentuk
belajar yang dilakukan anak mempengaruhi motivasi anak untuk belajar
dinyatakan 62,5% (termotivasi).
65
B. Saran
Anak-anak merupakan masa keemasannya untuk belajar. Anak bukan untuk
melakukan pekerjaan orang dewasa, seharusnya orang tua tidak melibatkan
anak-anaknya untuk bekerja mencukupi kebutuhan keluarga. Jika terus berlanjut, justru
menciptakan berbagai permasalahan terhadap perkembangan anak, baik
psikologis maupun fisiknya.
Perhatian dan kasih sayang orang tua terhadap anak, sangat menentukan
bagaimana kedekatan seorang anak pada keluarganya. Dalam pola asuh anak,
keluarga menjadi bagian terpenting dalam perkembangan psikologis anak.
Adapun upaya yang dilakukan orang tua sudah baik, yaitu memasukkan dan
memotivasi anaknya ke bimbingan belajar di rumah belajar yang ada disekitar
tempat tinggal mereka.
Akan tetapi perhatian orang tua terhadap motivasi belajar anak juga harus
ditingkatkan lagi, sehingga anak terus giat untuk belajar, hal ini guna
meningkatkan pengetahuan dan prestasi. Semakin giat anak untuk belajar maka
semakin baik pula prestasi yang akan diraih.
Dian Bersinar Foundation, sebagai lembaga sosial yang menjadi sarana /
wadah anak untuk melakukan belajar di luar sekolah untuk terus berperan aktif
membantu menumbuhkembangkan motivasi anak.
Kepada pemerintah untuk memberikan perhatian lebih kepada anak-anak
yang kurang mampu untuk pendidikannya, seperti pemberian beasiswa,
menggratiskan biaya pendidikan bagi anak kurang mampu, dan memberikan
fasilitas belajar kepada anak-anak yang kurang mampu. Kemudian memberikan
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1986. Pekerja Sektor Informal di Indonesia. Jakarta : Biro Pusat Statistik.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Ali Imron.1996. Evaluasi Pengajaran di Sekolah. Jakarta : PT. Gramedia
Bagong, Suyanto. 2000. Pekerja Anak, Masalah, Kebijakan dan Upaya Penanganannya. Surabaya : Lutfansah Mediatama.
Badan Pusat Statistik. 2011. Statistik Sosial dan Kependudukan Sumatera Utara. Hasil Susenas. Jakarta : PS.
BAPEMNAS. Online. http://www.tempo interaktif.go.id. (diakses 06 Mei pukul 18: 15 WIB).
Data BPS. 2008.online. dalam http://www.pemkomedan. go.id/selayang/kepen- dudukan.diakses pada 06 Mei 2012, pukul 18.15 WIB.
Depdikbud. 2003. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendikan Nasional. Semarang : Aneka Ilmu.
Djamarah, S. 2002. Psikologi Belajar. Cetakan Pertama. Jakarta : Rineka Cipta
Dmiyati. 2002. Psikologi Belajar. Bandung : Puspa Swara.
Effendi, Tadjuddin Noer. 1993. Sumber Daya Manusia, Peluang Kerja, dan Kemiskinan. Yogyakarta : Tiara Wacana.
Ertanto, Kirik. Online. dalam www.kunci. or.id/htm diakses pada 20 Februari 2012, pukul 22.45 WIB.
Gunarsa, Singgih D. 2008. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.Jakarta : BPK Gunung Mulia.
Hakim, Thursan. 2005. Belajar Secara Efektif. Jakarta : Puspaswara.
ILO.1993. “Development of the Rural Informal Sectors : Policies and Strategies
(A Discussion Paper)”. Makalah dalam Asian Sub-regional seminar on
Employment Policies for the rural Informal sector in East and Southeast Asia, 24-28 May, Yogyakarta.
Luthfi, Asrizal. 2008. Kemiskinan Kota dan Sektor Informal, masa Depan”. Seminar Strategi Pembangunan Pedesaan. Yogyakarta, 1-3 Oktober 1987.
Monks. 2001. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta : Gajah Mada. University Press.
Oemar, Hamalik. 1980. Metode Belajar & Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.
Poerdarminta, Wjs.1990. Kamus Bahasa Indonesia, PN.Jakarta : Balai Pustaka.
Purwanto. 1993. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Rain, Amin. 1995. Kemiskinan dan Kesenjangan di Indonesia.Yogyakarta :Aditya Media.
Rochaeti, Nur dkk. 2012. Online. dalam www. undip. ac. id/riset/htm. diakses pada 20 Februari 2012, pukul 22.20 WIB.
Sardiman, A.M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Press.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2004. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo.
Syah, M. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : Grafindo Persada.
Uno, Hamzah. B. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara.
Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset.