• Tidak ada hasil yang ditemukan

S BIO 1009077 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S BIO 1009077 Chapter1"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara (Undang-undang Nomor 20

Tahun 2003). Untuk mencapai pendidikan tersebut seorang pelajar harus

mengikuti proses kegiatan belajar mengajar. Proses belajar mengajar merupakan

yang mengandung kegiatan interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal

balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar.

Dalam proses pembelajaran diperlukan suatu alat bantu yang dapat digunakan

sumber belajar siswa. Sumber belajar merupakan alat bantu pembelajaran yang

dapat menunjang keefektifan dan efisiensi pembelajaran (Rustaman, dkk. 2003).

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009 dalam Rahmah, 2012) pada kegiatan

pembelajaran, siswa mengalami masalah-masalah intern. Jika siswa tidak dapat

mengatasi masalahnya, maka ia tidak belajar dengan baik. Salah satu faktor intern

yang dapat memengaruhi siswa pada kegiatan pembelajaran yaitu motivasi

belajar. Lemahnya motivasi belajar siswa atau bahkan hilangnya motivasi tersebut

dapat melemahkan kegiatan belajar mereka dan mutu hasil belajarnya pun akan

rendah. Oleh karena itu, motivasi belajar pada diri siswa perlu diperkuat terus

menerus. Agar siswa memiliki motivasi belajar yang kuat, maka harus diciptakan

suasana belajar yang menggembirakan.

Para pakar pendidikan biologi melakukan usaha-usaha agar pelajaran

biologi menjadi lebih mudah dipahami dengan mengadakan penelitian di bidang

pengajaran biologi seperti pengembangan media pembelajaran, metode serta

pendekatan (Kusnaeni, 2011). Beberapa media yang telah berkembang

(2)

2009) sebagai media pembelajaran, permainan mempunyai beberapa kelebihan,

yaitu: permainan adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan, sesuatu

yang menghibur dan menarik. Permainan memungkinkan adanya partisipasi aktif

dari siswa untuk belajar. Permainan dapat memberikan umpan balik langsung.

Permainan memungkinkan siswa untuk memecahkan masalah-masalah yang

nyata. Permainan memberikan pengalaman-pengalaman nyata dan dapat diulangi

sebanyak yang dikehendaki, kesalahan-kesalahan operasional dapat diperbaiki.

Membantu siswa meningkatkan kemampuan komunikatifnya. Membantu siswa

yang sulit belajar dengan metode tradisional.

Media permainan yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran pun

bermacam-macam, diantaranya adalah kartu kuartet dan ular tangga. Kartu kuartet

memiliki beberapa kelebihan, diantaranya yaitu, (1) Praktis, mudah dibawa

kemana-mana; (2) Mudah dalam penyajiannya; (3) Mudah di-mainkan dimana

saja; (4) Mudah disimpan; (5) Selain guru, siswa juga dapat secara aktif untuk ikut

dilibatkan di dalam penyajiannya (Kamil, 2012). Sedangkan ular tangga memiliki

beberapa kelebihan, antara lain: (1) Pada permainan ini mampu melatih sikap

siswa untuk mengantri dalam memulai pengocokan/permainan; (2) Melatih

kerjasama (kelompok); (3) Memotivasi siswa agar terus belajar karena belajar

adalah hal yang menyenangkan dan mengasyikan, bukan lagi sesuatu yang hanya

harus terpaku pada lembaran-lembaran soal ulangan; (4) Media ini sangat praktis

dan ekonomis serta mudah dimainkan; (5) Dapat meningkatkan antusias siswa

dalam menggunakan media pembelajaran ini; (6) Media ini sangat disenangi oleh

murid karena banyak terdapat gambar yang menarik dan full colour; (7)

Menerapkan imajinasi siswa tentang peraturan permainan (Rahayu, 2013).

Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Setyorini dan Abdullah (2013),

Kamil, dkk. (2013), dan Syahputra (2012) menunjukkan bahwa penggunaan

media kartu kuartet sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar

dan motivasi siswa. Penelitian tentang penggunaan media ular tangga telah

dilakukan oleh Mursiti, dkk. (2009), Nopiani, dkk. (2013), dan Rakhmadhani,

dkk. (2013) menunjukkan bahwa penggunaan media ular tangga sebagai media

(3)

Materi ekosistem merupakan materi yang kompleks. Makhluk hidup dengan

lingkungan merupakan satu kesatuan fungsional yang tidak dapat dipisahkan.

Materi tersebut berkaitan dengan alam dan lingkungan yang penting untuk

dipelajari. Materi pencemaran lingkungan merupakan materi yang bersifat

kontekstual yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Kedua materi tersebut

sangat penting untuk dipelajari karena sangat berkaitan dengan kehidupan

manusia sehari-hari. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka

penulis melakukan penelitian tentang permainan kartu kuartet dan ular tangga

yang digunakan sebagai sumber belajar. Penelitian ini berjudul perbandingan

penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar

dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan pencemaran lingkungan.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dari penelitian

ini adalah, “Bagaimana perbandingan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi

ekosistem dan pencemaran lingkungan?”. Agar lebih mengarahkan penelitian,

maka rumusan masalah tersebut dibuat pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimana hasil belajar siswa SMP sebelum (pretest) dan setelah (posttest)

pembelajaran menggunakan sumber belajar kartu kuartet pada materi

ekosistem dan pencemaran lingkungan?

2. Bagaimana hasil belajar siswa SMP sebelum (pretest) dan setelah (posttest)

pembelajaran menggunakan sumber belajar ular tangga pada materi ekosistem

dan pencemaran lingkungan?

3. Bagaimana perbandingan hasil belajar siswa SMP pada pembelajaran

menggunakan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga?

4. Bagaimana motivasi belajar siswa SMP pada pembelajaran menggunakan

sumber belajar kartu kuartet pada materi ekosistem dan pencemaran

lingkungan?

5. Bagaimana motivasi belajar siswa SMP pada pembelajaran menggunakan

(4)

6. Bagaimana perbandingan motivasi belajar siswa SMP pada pembelajaran

menggunakan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga?

C.Batasan Masalah

Penelitian ini memiliki batasan-batasan tertentu agar lebih mengarah pada

tujuan dan rumusan masalah yang ditentukan. Batasan masalah dari penelitian ini

adalah:

1. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas VII SMP Pasundan 4 Bandung.

2. Sumber belajar yang digunakan adalah kartu kuartet dan ular tangga yang

memuat materi pelajaran.

3. Hasil belajar siswa yang diukur dalam penelitian ini adalah hasil belajar

pada ranah kognitif. Soal dibuat berdasarkan Taksonomi Bloom yang telah

direvisi, dengan menggunakan soal tes pilihan ganda sebanyak 20 soal. Tipe

soal yang digunakan adalah jenjang pengetahuan (C1), pemahaman (C2),

dan aplikasi (C3).

4. Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah motivasi belajar

model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, and Satisfaction).

D.Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang tertera di atas, tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui perbedaan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan

ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem

dan pencemaran lingkungan.

E.Asumsi

Asumsi dari penelitian ini adalah:

1. Sumber belajar merupakan alat bantu pembelajaran yang dapat menunjang

(5)

2. Sumber belajar memberikan pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa

(Pranatha, 2013).

3. Kartu kuartet memiliki kelebihan dan kekurangan (Kamil, dkk. 2013).

4. Ular tangga memiliki kelebihan dan kekurangan (Rahayu, 2013).

F. Hipotesis

Berdasarkan asumsi di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah

“terdapat perbedaan penggunaan sumber belajar kartu kuartet dan ular tangga terhadap hasil belajar dan motivasi siswa SMP pada materi ekosistem dan

pencemaran lingkungan”.

G.Manfaat

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi sebagai salah satu

alternatif sumber belajar dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas

pembelajaran, antara lain:

1. Manfaat bagi siswa

a. Membantu mempermudah siswa dalam memahami materi IPA-Biologi,

khususnya materi ekosistem dan pencemaran lingkungan.

b. Memeroleh suasana pembelajaran baru karena menampilkan sumber belajar

dengan bentuk permainan.

2. Manfaat bagi guru

a. Membantu mempermudah guru dalam menjelaskan materi dan mengatasi

permasalahan yang sering muncul pada saat pembelajaran dengan metode

konvensional.

b. Memberikan variasi bentuk sumber belajar berupa permainan kartu kuartet

dan ular tangga.

3. Manfaat bagi peneliti

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumbangan ilmiah mengenai

(6)

b. Hasil penelitian dapat dijadikan bahan rujukan bagi pengembangan keilmuan mengenai kajian sejenis pada materi pelajaran IPA dan jenjang

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penigkatan Kinerja Membran Selulosa Asetat Untuk Pengolahan Air Payau Dengan Modifikasi Penambahan Aditif dan Pemanasan. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri,

[r]

bahwa Rocket Rockers merepresentasikan anak muda jaman sekarang, padahal anak muda jaman sekarang adalah pangsa pasar mereka, berarti pangsa pasar mereka tidak

Gambar 4.3 Respon transien suhu pada B-spline Orde 3 untuk nilai suhu referensi 40 o C dengan bobot awal nol, nilai laju konvergensi 0.5 (a) Nilai gain proporsional 0.01

[r]

[r]

Sistem ini terbagi atas tiga bagian utama yaitu Unit Pembaca kartu dengan magnetic head yang digunakan untuk mengambil data pada kartu magnetik, Unit Pengolah Data