1
Makalah Seminar Tugas Akhir
APLIKASI SISTEM PENGENDALI DAN MENEJEMEN PENJADWAL PERALATAN
LISTRIK BERDASARKAN
DATABASE
MELALUI MySQL DAN DELPHI 7.0
Aulia Latifah Insan Firdausi[1], Sumardi, ST, MT[2], Yuli Christyono, ST, MT[2]
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jln. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia
ABSTRACT
Energy crisis is one of the facing globalization problems, and the behavior of energy users like the carelessness in turning the electrical devices on or off are the most significant factor in energy consumption. Therefore, in this final project is made a system for controlling and managing the electrical devices in order to use appropriately needed.
This system consists of two main parts, hardware and applica tion. Hardware consists of a master station as the central sending command and two slave stations to execute the sending command. Application will provide information sent to the hardware. Both parts of systems are built with Delphi programming language and MySQL for keeping the database. And the communication between hardware and application use Wireless ZigBee (XBee-P RO) module.
This final project results a system for controlling and managing electrical devices based on database to raise the user efficiency. The results show that system can optimize energy consumption and the available technical data information well organized as appropria te as needed. And Wireless ZigBee (XBee-PRO) modules used as communication media between hardware and application have communication range over than 200 meters outdoor and 90 meters in indoor.
Keywords: Controlling and managing application, ZigBee-PRO, database scheduled, Delphi 7.0
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Krisis energi merupakan permasalahan global yang sedang kita hadapi, perilaku penggunaan energi
seperti kecerobohan dalam mematikan atau
menyalakan peralatan listrik merupakan salah satu hal terpenting yang mempengaruhi konsumsi energi. Oleh karena itu, perlu dibuatlah suatu sistem pengendalian dan menejemen peralatan listrik untuk mengendalikan dan memelihara peralatan listrik agar dapat digunakan sesuai kebutuhan.
Sistem terdiri atas dua bagian utama, yaitu bagian alat dan aplikasi. Bagian alat terdiri dari sebuah stasiun master sebagai pusat pengiriman perintah dan dua buah stasiun slave untuk menjalankan perintah yang dikirimkan. Bagian
aplikasi akan menampilkan informasi yang
dikirimkan ke bagian alat. Kedua bagian tersebut dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman Delphi 7.0 dan MySQL untuk penyimpanan basisdatanya. Dan komunikasi antara kedua bagian tersebut menggunakan modul Wireless ZigBee (XBee-PRO) sebagai media pengiriman data antara stasiun master dan stasiun slave.
Pada Tugas Akhir sebelumnya yang telah diselesaikan oleh Saudara Julian Ilham, telah dibahas
secara lengkap mengenai pembangunan hardware dan
software secara sederhana. Sehingga pada kali ini
fungsi dari software ditingkatkan sehingga akan
mempengaruhi efisiensi energinya.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah:
1. Mengembangkan Perangkat Lunak yang
dibuat pada Tugas Akhir sebelumnya oleh Saudara Julian Ilham.
2. Pembuatan software aplikasi sistem
manajemen pemeliharaan dan pengendalian peralatan listrik.
3. Mempelajari sistem basis data yang
terintegrasi dengan bahasa pemrograman.
4.
Mempelajari sistem komunikasi yangdibangun antara perangkat keras dan lunak.
1.3 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah pada Tugas Akhir ini adalah:
1. Tugas Akhir ini tidak membahas tentang
perangkat keras, karena telah dibahas dalam Tugas Akhir sebelumnya yang diselesaikan oleh Saudara Julian Ilham.
2. Pada Tugas Akhir ini memfokuskan pada
perangkat lunak dengan MySQL dan Delphi 7.0.
3. Sistem basis data dibuat dengan perintah–
perintah dalam pemrograman database
MySQL.
4. Bahasa Pemrograman yang digunakan adalah
bahasa Pascal yang diadaptasikan pada software Delphi 7.0
2
II DASAR TEORI
2.1 Definisi Manajemen Konfigurasi
Sistem Manajemen merupakan pekerjaan untuk memelihara seluruh sumber jaringan agar berada dalam keadaan baik. Hal hal yang dilakukan dalam aktivitas manajemen adalah sebagai berikut:
1. Manajemen kesalahan (Fault Management),
yakni mengelola kesalahan dan
memperbaikinya.
2. Manajemen peralatan (Device Management),
yakni menangani berbagai macam peralatan.
3. Manajemen konfigurasi (Configuration
Management), yakni mengawasi perubahan
yang terjadi.
4. Manajemen Kinerja (Performance
Management), yakni memantau kerja sistem.
5. Manajemen Sejarah (History Management),
yakni mencatat kegagalan dan keandalan peralatan.
6. Accounting, yakni mencatat penggunaan
sumber daya.
7. Security, yakni mencegah peggunaan sumber
daya secara illegal.
Dalam sistem manajemen, manajemen
konfigurasi menjadi penting karena fungsi utama dari manajemen konfigurasi adalah untuk memonitor informasi konfigurasi sistem, sehingga semua versi perangkat keras, lunak, dan konfigurasi dapat dilacak dan semua potensi masalah bisa dihilangkan (atau diantisipasi).
2.2 Basis data
Secara sederhana basis data dapat
diungkapkan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer yang memungkinkan data dapat diakses dengan mudah dan cepat untuk mendapat informasi. Dalam hal ini, pengertian akses
mencakup bagaimana menmperoleh data dan
memanipulasinya, seperti menambah dan menghapus data. Menejemen modern mengikutsertakan informasi sebagai sumber penting yang setara dengan sumber
daya manusia, uang, mesin dan material.
Gambar 2.1 Hirarki dari sebuah database
2.3 Komunikasi Serial
Metode komunikasi serial digunakan untuk hubungan data komunikasi antara komputer ataupun mikrokontroler dengan peralatan luar. Beberapa
keuntungan menggunakan komunikasi serial
dibandingkan dengan komunikasi paralel adalah dapat digunakan untuk komunikasi data yang relatif jauh, jumlah jalur yang digunakan lebih sedikit. Sebagai perbandingan untuk komunikasi data 8 bit pada metode komunikasi paralel harus menggunakan jalur sebanyak 8 buah, sedangkan pada metode komunikasi serial tipe asinkron hanya membutuhkan 2 buah jalur dan 3 buah jalur untuk tipe sinkron.
2.4 Modul Wireless Radio Frequency 2.4 GHz XBee-PRO
Radio Frequency Tranciever atau pengirim dan
penerima frekuensi radio ini berfungsi untuk
komunikasi secara full duplex Salah satu modul
komunikasi wireless dengan frekuensi 2.4 Ghz adalah
XBee-PRO 2.4 GHz. Radio frequency tranciever ini
merupakan sebuah modul yang terdiri dari RF
receiver dan RF transmitter dengan sistem antar muka
serial UART (Universal Asynchronous Receiver
Transmitter).
Gambar 2.2 Ilustrasi prinsip kerja modul XBee-PRO
Gambar 2.3 Modul XBee-PRO
III PERANCANGAN SISTEM
3.1 Perancangan Sistem
Sistem yang dibangun pada Tugas Akhir kali ini merupakan pengembangan dari Tugas Akhir yang telah diselesaikan oleh Saudara Julian Ilham sebelumnya. Dan sistem yang dibangun kali ini
mengalami pengembangan pada sisi software yang
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi energi. Sistem terdiri dari dua bagian, pertama adalah
perangkat keras (hardware) yang terdiri dari
mikrokontroller dan komunikasi wireless ZigBee serta
peralatan yang ingin dikendalikan. Dan perangkat
3
keras dengan user. Perangkat lunak yag dibangun
menyediakan beberapa fungsi dan fitur-fitur yang berguna dalam proses manajemen peralatan. Dan juga sebagai media penerjemah bahasa yang dapat
dimengerti baik oleh user maupun alat. Dengan
demikian perintah yang diterima oleh alat akan dieksekusi jika sesuai dengan pengalamatannya.
Beberapa fitur yang tersedia adalah proses
pengendalian dan manajemen peralatan listrik. User
dapat mengubah dan memanipulasi data melalui
perangkat lunak tersebut. Gambaran sistem
keseluruhan adalah sebagai berikut:
Zigbee
Gambar 3.1 Blok diagram sistem keseluruhan.
Berikut ini adalah spesifikasi sistem dari perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan dalam tugas akhir ini :
1. Sistem operasi yang digunakan pada bagian
aplikasi adalah Windows XP .
2. Perangkat lunak dibangun dengan menggunakan
bahasa pemrograman Delphi 7.0 dan MySQL 5.0 untuk penyimpanan basisdatanya.
3. Koneksi antara perangkat lunak dengan basisdata
menggunakan komponen tambahan MyDAC.
4. Alat komunikasi untuk data antara perangkat keras
dan aplikasi pada komputer menggunakan
komunikasi wireless Xbee Pro.
3.2 Prinsip Kerja Sistem
Berikut ini adalah deskripsi cara kerja sistem manajemen dan simulasi pengendalian peralatan listrik secara umum:
1. Sistem terdiri atas dua bagian yaitu alat dan
aplikasi.
2. Bagian alat yang bertugas mengambil data tentang
peralatan listrik yang digunakan dan mengirimkan data tersebut ke bagian aplikasi.
3. Data-data peralatan listrik yang dikirimkan oleh
bagian alat tidak diperoleh secara langsung, melainkan disimpan terlebih dahulu di dalam
basisdata. Data peralatan listrik tersebut
selanjutnya akan diambil satu per satu untuk
dikirim melalui komunikasi serial ke bagian aplikasi sesuai dengan kebutuhan.
4. Bagian aplikasi bertugas mengirimkan perintah
dan menerima data dari bagian alat dan mengolahnya menjadi data yang dibutuhkan oleh
user.
5. Bagian alat akan menjalankan perintah yang
dikirimkan oleh bagian aplikasi dan mengirimkan data setelah menerima instruksi dari bagian aplikasi dengan perintah tertentu dan berhenti melakukan pengiriman setelah menerima instruksi dengan perintah tertentu pula.
6. Ada dua pengguna pada bagian aplikasi, yaitu
administrator yang dapat melakukan semua fungsi aplikasi dan tamu yang hanya dapat melakukan fungsi-fungsi tertentu saja.
3.3 Flowchart
3.3.1 Flowchart Aplikasi Secara Keseluruhan.
Gambar 3.2 Flowchart sistem keseluruhan.
4
3.3.2 Flowchart Pengendalian Peralatan Listrik.
Gambar 3.3 Flowchart pengendalian peralatan listrik dalam software.
3.4 Perancangan Protokol Komunikasi Serial
Protokol adalah sebuah aturan atau prosedur yang mengatur terjadinya hubungan dan perpindahan data. Pada tugas akhir ini, protokol digunakan untuk
pengiriman data baik dari master menuju slave
maupun sebaliknya. Format protokol yang digunakan pada tugas akhir ini dapat dilihat pada gambar berikut.
Tabel 3.1 Penjelasan protokol komunikasi data.
3.5 Perancangan Perangkat Lunak 3.5.1 Algoritma Sistem pada Komputer
1. Sistem pada aplikasi dirancang dapat memilih 2
mode, default system adalah mode otomatis.
2. Setelah mode otomatis dipilih dilakukan inisialisasi
untuk mengaktifkan sending timer dan scanning
database timer kepada slave setiap 3 detik.
3. Mode manual dikendalikan melalui tombol/ button pada aplikasi, pengiriman perintah otomatis yang dikirimkan setiap 3 detik akan dihentikan dan diganti dengan nilai button yang dipilih.
4. Pada mode otomatis maupun pada mode manual, data balasan dari slave akan diterima oleh master
dan disimpan dalam database, lalu akan
dibandingkan nilainya dengan data sebelumnya dan kemudian merespon perintah yang diberikan.
3.5.2 Perancangan Fungsi pada Perangkat Lunak 1. Pengendalian
Pengendalian berfungsi untuk menghidupkan
dan mematikan peralatan listrik, dengan
menggunakan protokol yang telah ditanamkan pada perangkat keras.
Algoritma Mode Otomatis
Program Utama
Cek Password
Pilih Sistem
pengendalia n
pemeliharaan
Kirim Data
Eksekusi
Lam
pu AC
Kirim data Kirim data
delay delay
Bandingkan data yang diterima dengan
database Kirim Perintah Otomatis dan minta
data terakhir
Check database
Terima data balasan
Eksekusi Perintah
Update database
5
Algoritma Mode Manual
Gambar 3.5 Flowchart Algoritma Mode Manual pada Aplikasi.
2. Menejemen
Menejemen Energi
Fungsi ini adalah cara untuk mengatur konsumsi energi dari penggunaan peralatan listrik. Fungsi ini dapat berjalan karena ditanamkan proses identifikasi waktu pada aplikasi sehingga akan
mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
Beberapa identifikasi waktu yang dibangun pada aplikasi adalah:
1. Penggunaan 1 buah lampu dan 1 buah AC pada
waktu pagi hari, yaitu 06:00:00-11:00:00
2. Tidak ada penggunaan lampu dan 2 buah AC
dinyalakan pada waktu siang hari, yaitu 11:00:01-14:00:00.
3. Penggunaan 1 buah lampu dan 2 buah AC pada
waktu sore hari, yaitu 14:00:01-17:00:00. Penggunaan tak terhingga lampu (dalam Tugas Akhir ini sampel 2 lampu) dan 1 buah AC pada waktu malam hari, yaitu 17:00:01-23:59:59.
Fungsi manajemen energi pada aplikasi memprioritaskan aplikasi untuk menentukan kondisi optimal penggunaan energy sehingga dapat menekan pengunaan energy oleh pengguna. Berikut adalah algoritma fungsi tersebut:
1. Sistem mula-mula mengidentifikasi hari, waktu,
jadwal, deret lampu, status lampu, kolom ac dan status ac kemudian data-data tersebut akan dibandingkan dengan database.
2. Kemudian sistem melakukan scan waktu untuk
menentukan mengidentifikasi waktu, memfilternya berdasarkan kondisi tertentu dan keputusannya.
3. Selanjutnya sistem akan mengirimkan data ke
serial dan mengupdate database.
Menejemen Informasi
Fungsi manajemen informasi pada aplikasi menyediakan Berikut adalah algoritma fungsi tersebut:
1. Sistem mula-mula mengidentifikasi hari, waktu,
jadwal, deret lampu, status lampu, kolom ac dan status ac kemudian data-data tersebut akan dibandingkan dengan database.
2. Kemudian sistem melakukan scan waktu untuk
menentukan mengidentifikasi waktu dan keputusan kondisinya.
3. Selanjutnya sistem akan mengirimkan data ke
serial dan mengupdate database.
3. Fault Detection
Dalam sistem yang dibangun, jika peralatan mengalami kerusakan maka, perangkat lunak akan menampilkan bahwa peralatan tersebut tidak berjalan dengan sebagimana mestinya dengan indikator.
Algoritma pembacaan Fault Detection pada
program.
1. Memeriksa status peralatan dengan membaca
status port melalui komponen comport.
2. Mengirim perintah minta status ke serial lalu
menunggu balasan.
3. Cocokkan balasan data yang dikirim dengan status
yang seharusnya berjalan sesuai database.
4. Jika tidak sesuai maka program akan mengupdate
tampilan dan memberikan informasi bahwa peralatan rusak
.
3.5.3 Perancangan Basis Data
Tabel - table dalam database digunakan sebagai inisialisasi awal dalam proses pembuatan database. Dapat dianalogikan bahwa tabel tersebut adalah tempat dimana data yang akan disimpan.
Tabel 3.2 Tabel-tabel basisdata pada aplikasi. Bandingkan data
yang diterima dengan database Kirim Perintah Manual dan
minta data terakhir
Check database
Terima data balasan
Eksekusi Perintah
6
Tabel 3.3 Tabel-tabel basisdata pada aplikasi.
Tabel 3.4 Tabel-tabel basisdata pada aplikasi.
3.5.4 Perancangan Aplikasi pada Delphi 7.0
Secara umum gambaran menu utama pada aplikasi adalah sebagai berikut:
Gambar 3.6 Bagan dari menu utama aplikasi.
IV PENGUJIAN DAN ANALISA
4.1 Pengujian Protokol Komunikasi
Pengujian protokol komunikasi dilakukan dengan mengirimkan perintah pada interface Delphi dengan perangkat keras. Hasil pengujiannnya dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini.
Tabel 4.1 Hasil pengujian protokol komunikasi pada Slave 1.
4.2 Pengujian ZigBee-PRO
Tabel 4.2 Hasil pengujian komunikasi data ZigBee-PRO saat penerima di luar ruangan (line of sight).
Tabel 4.3 Hasil pengujian komunikasi data ZigBee-PRO saat penerima di dalam ruangan (indoor).
7
Berdasarkan data pada Tabel 4.3, data dapat diketahui bahwa penerima sanggup menerima data sampai dengan jarak 90 meter. Dapat disimpulkan
percobaan ini telah sesuai dengan user manual
XBee-PRO.
4.3 Pengujian Sistem Dengan Mode Otomatis Hari Aktif
Tabel 4.4 Jadwal pengujian saat mode otomatis.
Gambar 4.1 Tampilan aktual ‘formotomatis’ pada pukul
07:00:01.
Gambar 4.2 Tampilan aktual ‘formotomatis’ pada pukul
09:30:01.
Gambar 4.3 Tampilan aktual ‘formotomatis’ pada pukul
12:20:01
Gambar 4.4 Tampilan aktual ‘formotomatis’ pada pukul
14:00:01.
Gambar 4.5 Tampilan aktual ‘formotomatis’ pada pukul
16:30:01.
Gambar 4.6 Tampilan aktual ‘formotomatis’ pada pukul
17:30:01.
Gambar 4.7 Tampilan aktual ‘formotomatis’ pada pukul
19:00:01.
Gambar 4.8 Tampilan aktual ‘formotomatis’ pada pukul
8
Hari Libur
Pengujian dilaksanakan ketika hari libur yaitu hari sabtu.
Gambar 4.9 Tampilan aktual ‘formotomatis’ pada
hari libur.
Dari Gambar 4.1 hingga 4.9 dapat dilihat, peralatan listrik pada ruang menyala berdasarkan
jadwal yang ada pada database. Peralatan listrik pada
ruang menyala berdasar prioritas kondisi energi yang dibutuhkan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa algoritma menejemen energi yang dibangun telah berjalan dengan sebagaimana mestinya.
Saat Sistem Mengalami Gangguan.
Kondisi lampu yang mengalami gangguan pada pengujian mode otomatis ini dilakukan dengan cara melepas lampu pada ruangan.
1. Pengujian Pagi Hari
Gangguan yang diujikan adalah ketika lampu A dilepas.
Gambar 4.10 Tampilan aktual ‘formotomatis’ ketika
mengalami gangguan pada lampu A
2. Pengujian Siang Hari
Gangguan yang diujikan adalah ketika lampu C sebagai simulasi AC dilepas.
Gambar 4.11 Tampilan aktual ‘formotomatis’ ketika
mengalami gangguan pada lampu C sebagai simulasi AC.
3. Pengujian Sore Hari
Gangguan yang diujikan adalah ketika D dilepas.
Gambar 4.12 Tampilan aktual ‘formotomatis’ ketika
mengalami gangguan pada lampu D sebagai simulasi AC.
4. Pengujian Malam Hari
Gangguan yang diujikan adalah ketika lampu A dan lampu C sebagai simulasi AC dilepas.
Gambar 4.13 Tampilan aktual ‘formotomatis’ ketika
mengalami gangguan pada lampu A dan lampu C sebagai simulasi AC.
Berdasarkan hasil pengujian keseluruhan yang ditunjukkan gambar 4.10 hingga 4.13, dapat disimpulkan jika lampu mengalami gangguan, maka simbol pada alamat lampu tersebut yang sebelumnnya berwarna akan berubah menjadi lampu dengan warna gelap.
4.4 Pengujian dengan Mode Manual Hari Aktif
9
form manual ruang, dan kemudian memilih perangkat yang akan dkendalikan, lalu menekan tombol ON atau OFF.
Tabel 4.5 Hasil pengujian sistem dengan mode manual saat kondisi lampu normal.
Hasil pengujian lampu keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 4.5. Berdasarkan Tabel 4.5 tersebut, menunjukkan hasil yang dicapai telah sesuai dengan perancangan alat.
4.5 Pengujian Sistem Saat Dinyalakan dengan Saklar Manual
Pada pengujian ini, lampu akan dinyalakan secara manual melalui saklar. Lampu yang dinyalakan adalah lampu D Simbol indikator gangguan menunjukkan bahwa, jika sebuah lampu berusaha dimatikan melalui aplikasi, tetapi hasilnya lampu tetap menyala, maka dapat
disimpulkan bahwa lampu tersebut telah
dinyalakan secara manual melalui saklar pada ruangan tersebut.
Tabel 4.6 Hasil pengujian sistem dengan mode manual saat kondisi lampu dinyalakan melalui saklar.
Berdasarkan pengujian keseluruhan lampu yang dapat dilihat pada Tabel 4.6. Dapat disimpulkan, ketika lampu dinyalakan secara manual melalui saklar, maka sistem akan menganggap hal tersebut sebagai gangguan, sehingga indikator gangguan akan berubah.
4.6 Pengujian Fungsi Menejemen Sistem
Pengujian Perhitungan Konsumsi Energi
Pengujian manajemen energi dilakukan dengan memberikan nilai target energi per ruangan. Nilai yang diberikan disini berdasarkan data yang sesuai untuk maksimum konsumsi energi pada sector pendidikan. Oleh karena itu pengaturan energi telah ditanamkan dalam sistem diatur berdasarkan prioritas penggunaannya.
Pagi : menyalakan 1 deret lampu dan 1 AC. Siang: menyalakan 2 AC dan mematikan semua lampu.
Sore: menyalakan 1 deret lampu dan 2 AC. Malam: menyalakan 2 deret lampu dan 2 AC.
Gambar 4.14 Tampilan aktual form penghitungan target energi.
Hasil yang diperoleh selama pengujian peralatan, bahwa penggunaan energi yang telah dikonsumsi adalah melebihi target.
Pengujian Menejemen Informasi
Pengujian manajemen informasi dilakukan selama proses pengujian lain berlangsung saat semua peralatan listrik digunakan. Informasi yang disediakan disini berupa data teknis peralatan listrik selama penggunaan. Seperti Kode AC (Nomor Inventaris), Merk, Daya, Masa Pakai, Servis, dan sisa masa pakai.
Pengujian lain dilakukan dengan
10
Gambar 4.15 Tampilan aktual form pengujian menejemen informasi pada AC.
Jadi ketika user meng-klik gambar AC maka
software akan menampilkan data teknis dari peralatan yang bersangkutan, data yang terlihat pada dbgrid adalah kode AC, merk, daya dan kekuatan pakai, sedangkan sisa umur pemakaian dapat dilihat pada keterangan dibawah gambar AC. Ketika user memerlukan informasi tentang lampu, maka user dapat meng-klik gambar lampu yang diinginkan sehingga dbgrid akan update berdasar data yang diinginkan. Seperti terlihat pada gambar 3.16.
Gambar 4.16 Tampilan aktual form pengujian menejemen informasi pada lampu.
Gambar 4.17 Tampilan aktual form pengujian menejemen informasi pada service peralatan.
Pengujian dilakukan dengan memberi inputan tanggal 09/03/11, maka data yang tersedia adalah AC pada ruang 202 dengan kode AC tertera mengalami penggantian komponen dengan biaya 100.000. Dan tidak ada lampu yang mengalami servis untuk bulan tersebut.
Dari hasil pengujian tersebut dapat dilihat bahwa semua fungsi yang dirancang dalam sistem dapat berjalan dengan baik.
V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pengujian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Komunikasi antara bagian aplikasi dengan
bagian alat yang dilakukan melalui wireless
Zigbee-PRO dapat berjalan dengan baik.
Ketika penerima berada di dalam ruangan, data masih dapat diterima oleh ZigBee-PRO
hingga jarak 90 meter. Sedangkan pada mode
line of sight, dimana halangan antara pengirim
dan penerima relatif kecil, pada jarak 200 meter data masih dapat diterima.
2. Bagian aplikasi dan bagian alat melakukan
komunikasi untuk beberapa aktivitas, yaitu untuk pengiriman data, untuk meminta data terbaru, dan untuk menghentikan fungsi peralatan listrik.
3. Aplikasi yang dibuat mempunyai beberapa
fungsi tambahan lain yaitu Pendataan,
Pengendalian baik untuk mode manual dan otomatis, Menejemen energi maupun informasi dan fungsi fault detection.
4. Terdapat dua pengguna dalam aplikasi ini,
yaitu administrator dan tamu. Administrator dapat melakukan semua fungsi dalam aplikasi tersebut, sedangkan tamu hanya dapat melakukan bebarapa fungsi tertentu saja.
5. Pada pengujian sistem secara keseluruhan,
saat mode otomatis lampu akan menyala sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
6. Pada pengujian fungsi menejemen energi
pada sistem digunakan untuk menghasilkan konsumsi energi dalam angka yang optimal sesuai kebutuhan, dan hasilnya sesuai dengan apa diharapkan. Yaitu prioritas penggunaan peralatan listrik yang sesuai ketika pagi, siang, sore dan malam.
7. Fungsi fault detection pada sistem yang
11
kerusakan pada peralatan kepada pengguna melalui media antarmuka, dan hasil yang didapat sesuai, yaitu saat terjadi kerusakan
pada peralatan maka aplikasi akan
menampilkan adanya indikator untuk
menandainya.
5.2 SARAN
Beberapa saran yang bisa menjadi masukan untuk penelitian lebih lanjut adalah sebagai berikut.
1. Untuk mendapakan jangkauan komunikasi
yang lebih jauh, dapat menggunakan sistem jaringan yang lebih kompleks pada
ZigBee-PRO ataupun menggantinya dengan radio
frequency jenis lain.
2. Selain itu, sistem tersebut juga dapat
dikembangkan menjadi sistem berbasis web,
sehingga dapat menunjang mobilitas
seseorang karena dapat diakses dari mana saja.
3. Pada penelitian lanjutan, pada perangkat keras
diharapkan adanya penggunaan metode
kontrol yang lebih kompleks dan sensor
cahaya maupun inframerah, sehingga
penggunaan peralatan listrik menjadi lebih optimal sehingga dapat mengefisiensikan energi yang terpakai karena tidak hanya menggunakan parameter jadwal yang ada
pada database.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Ilham, Julian, Perancangan Sistem Pengendali
dan Penjadwal Lampu Ruangan Berdasarkan
Database Melalui Komunikasi Wireless ZigBee,
Laporan Tugas Akhir Teknik Elektro
Universitas Diponegoro, Maret, 2011.
[2] Joni, I.M. & Budi, R., Pemrograman C dan
Implementasinya, Penerbit Informatika,
Bandung, 2006.
[3] Prabowo, Adityo, Perancangan MySQL Cluster
Untuk Mengatasi Kegagalan Sistem Basis Data
Pada Sisi Server, Laporan Tugas Akhir Teknik
Elektro Universitas Diponegoro, Desember, 2010.
[4] Madcoms, Pemrograman Borland Delphi 7,
Penerbit Andi, Yogyakarta, 2006.
[5] Sudjadi, Teori dan Aplikasi Mikrokontroler,
Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta, 2005.
[6] Wahana Komputer, Aplikasi Cerdas
menggunakan Delphi, Penerbit Andi,
Yogyakarta, 2009.
[7] ---, ATmega8535 Data Sheet,
http://www.atmel.com. Januari 2010.
[8] ---, Komunikasi USART,
http://payztronics.blogspot.com. Januari 2010.
[9] ---, Pengembangan Pembangkit Tenaga
Listrik Indonesia Dengan Pengaruh Kebutuhan
dan Lingkungan,
http://rindyduck26.blogspot.com. Januari 2011.
[10] ---, XBee Pro User Manual,
http://www.digi.com. Januari 2010.
BIODATA MAHASISWA
Aulia Latifah Insan Firdausi (L2F606 012)
Lahir di Pemalang, 03 Agustus
1988. Saat ini sedang
melanjutkan studi pendidikan strata I di Jurusan Teknik
Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Diponegoro
Konsentrasi Kontrol.
Mengetahui dan mengesahkan,
Dosen Pembimbing I
Sumardi, ST, MT NIP
196811111994121001 Tanggal:__________
Dosen Pembimbing II
Yuli Christyono, ST, MT NIP