• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI SISTEM PENGENDALI DAN MENEJEMEN PENJADWAL PERALATAN LISTRIK BERDASARKAN DATABASE MELALUI MySQL DAN DELPHI 7.0 - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "APLIKASI SISTEM PENGENDALI DAN MENEJEMEN PENJADWAL PERALATAN LISTRIK BERDASARKAN DATABASE MELALUI MySQL DAN DELPHI 7.0 - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

Makalah Seminar Tugas Akhir

APLIKASI SISTEM PENGENDALI DAN MENEJEMEN PENJADWAL PERALATAN

LISTRIK BERDASARKAN

DATABASE

MELALUI MySQL DAN DELPHI 7.0

Aulia Latifah Insan Firdausi[1], Sumardi, ST, MT[2], Yuli Christyono, ST, MT[2]

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jln. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia

ABSTRACT

Energy crisis is one of the facing globalization problems, and the behavior of energy users like the carelessness in turning the electrical devices on or off are the most significant factor in energy consumption. Therefore, in this final project is made a system for controlling and managing the electrical devices in order to use appropriately needed.

This system consists of two main parts, hardware and applica tion. Hardware consists of a master station as the central sending command and two slave stations to execute the sending command. Application will provide information sent to the hardware. Both parts of systems are built with Delphi programming language and MySQL for keeping the database. And the communication between hardware and application use Wireless ZigBee (XBee-P RO) module.

This final project results a system for controlling and managing electrical devices based on database to raise the user efficiency. The results show that system can optimize energy consumption and the available technical data information well organized as appropria te as needed. And Wireless ZigBee (XBee-PRO) modules used as communication media between hardware and application have communication range over than 200 meters outdoor and 90 meters in indoor.

Keywords: Controlling and managing application, ZigBee-PRO, database scheduled, Delphi 7.0

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Krisis energi merupakan permasalahan global yang sedang kita hadapi, perilaku penggunaan energi

seperti kecerobohan dalam mematikan atau

menyalakan peralatan listrik merupakan salah satu hal terpenting yang mempengaruhi konsumsi energi. Oleh karena itu, perlu dibuatlah suatu sistem pengendalian dan menejemen peralatan listrik untuk mengendalikan dan memelihara peralatan listrik agar dapat digunakan sesuai kebutuhan.

Sistem terdiri atas dua bagian utama, yaitu bagian alat dan aplikasi. Bagian alat terdiri dari sebuah stasiun master sebagai pusat pengiriman perintah dan dua buah stasiun slave untuk menjalankan perintah yang dikirimkan. Bagian

aplikasi akan menampilkan informasi yang

dikirimkan ke bagian alat. Kedua bagian tersebut dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman Delphi 7.0 dan MySQL untuk penyimpanan basisdatanya. Dan komunikasi antara kedua bagian tersebut menggunakan modul Wireless ZigBee (XBee-PRO) sebagai media pengiriman data antara stasiun master dan stasiun slave.

Pada Tugas Akhir sebelumnya yang telah diselesaikan oleh Saudara Julian Ilham, telah dibahas

secara lengkap mengenai pembangunan hardware dan

software secara sederhana. Sehingga pada kali ini

fungsi dari software ditingkatkan sehingga akan

mempengaruhi efisiensi energinya.

1.2 Tujuan

Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah:

1. Mengembangkan Perangkat Lunak yang

dibuat pada Tugas Akhir sebelumnya oleh Saudara Julian Ilham.

2. Pembuatan software aplikasi sistem

manajemen pemeliharaan dan pengendalian peralatan listrik.

3. Mempelajari sistem basis data yang

terintegrasi dengan bahasa pemrograman.

4.

Mempelajari sistem komunikasi yang

dibangun antara perangkat keras dan lunak.

1.3 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah pada Tugas Akhir ini adalah:

1. Tugas Akhir ini tidak membahas tentang

perangkat keras, karena telah dibahas dalam Tugas Akhir sebelumnya yang diselesaikan oleh Saudara Julian Ilham.

2. Pada Tugas Akhir ini memfokuskan pada

perangkat lunak dengan MySQL dan Delphi 7.0.

3. Sistem basis data dibuat dengan perintah–

perintah dalam pemrograman database

MySQL.

4. Bahasa Pemrograman yang digunakan adalah

bahasa Pascal yang diadaptasikan pada software Delphi 7.0

(2)

2

II DASAR TEORI

2.1 Definisi Manajemen Konfigurasi

Sistem Manajemen merupakan pekerjaan untuk memelihara seluruh sumber jaringan agar berada dalam keadaan baik. Hal hal yang dilakukan dalam aktivitas manajemen adalah sebagai berikut:

1. Manajemen kesalahan (Fault Management),

yakni mengelola kesalahan dan

memperbaikinya.

2. Manajemen peralatan (Device Management),

yakni menangani berbagai macam peralatan.

3. Manajemen konfigurasi (Configuration

Management), yakni mengawasi perubahan

yang terjadi.

4. Manajemen Kinerja (Performance

Management), yakni memantau kerja sistem.

5. Manajemen Sejarah (History Management),

yakni mencatat kegagalan dan keandalan peralatan.

6. Accounting, yakni mencatat penggunaan

sumber daya.

7. Security, yakni mencegah peggunaan sumber

daya secara illegal.

Dalam sistem manajemen, manajemen

konfigurasi menjadi penting karena fungsi utama dari manajemen konfigurasi adalah untuk memonitor informasi konfigurasi sistem, sehingga semua versi perangkat keras, lunak, dan konfigurasi dapat dilacak dan semua potensi masalah bisa dihilangkan (atau diantisipasi).

2.2 Basis data

Secara sederhana basis data dapat

diungkapkan sebagai suatu pengorganisasian data dengan bantuan komputer yang memungkinkan data dapat diakses dengan mudah dan cepat untuk mendapat informasi. Dalam hal ini, pengertian akses

mencakup bagaimana menmperoleh data dan

memanipulasinya, seperti menambah dan menghapus data. Menejemen modern mengikutsertakan informasi sebagai sumber penting yang setara dengan sumber

daya manusia, uang, mesin dan material.

Gambar 2.1 Hirarki dari sebuah database

2.3 Komunikasi Serial

Metode komunikasi serial digunakan untuk hubungan data komunikasi antara komputer ataupun mikrokontroler dengan peralatan luar. Beberapa

keuntungan menggunakan komunikasi serial

dibandingkan dengan komunikasi paralel adalah dapat digunakan untuk komunikasi data yang relatif jauh, jumlah jalur yang digunakan lebih sedikit. Sebagai perbandingan untuk komunikasi data 8 bit pada metode komunikasi paralel harus menggunakan jalur sebanyak 8 buah, sedangkan pada metode komunikasi serial tipe asinkron hanya membutuhkan 2 buah jalur dan 3 buah jalur untuk tipe sinkron.

2.4 Modul Wireless Radio Frequency 2.4 GHz XBee-PRO

Radio Frequency Tranciever atau pengirim dan

penerima frekuensi radio ini berfungsi untuk

komunikasi secara full duplex Salah satu modul

komunikasi wireless dengan frekuensi 2.4 Ghz adalah

XBee-PRO 2.4 GHz. Radio frequency tranciever ini

merupakan sebuah modul yang terdiri dari RF

receiver dan RF transmitter dengan sistem antar muka

serial UART (Universal Asynchronous Receiver

Transmitter).

Gambar 2.2 Ilustrasi prinsip kerja modul XBee-PRO

Gambar 2.3 Modul XBee-PRO

III PERANCANGAN SISTEM

3.1 Perancangan Sistem

Sistem yang dibangun pada Tugas Akhir kali ini merupakan pengembangan dari Tugas Akhir yang telah diselesaikan oleh Saudara Julian Ilham sebelumnya. Dan sistem yang dibangun kali ini

mengalami pengembangan pada sisi software yang

bertujuan untuk meningkatkan efisiensi energi. Sistem terdiri dari dua bagian, pertama adalah

perangkat keras (hardware) yang terdiri dari

mikrokontroller dan komunikasi wireless ZigBee serta

peralatan yang ingin dikendalikan. Dan perangkat

(3)

3

keras dengan user. Perangkat lunak yag dibangun

menyediakan beberapa fungsi dan fitur-fitur yang berguna dalam proses manajemen peralatan. Dan juga sebagai media penerjemah bahasa yang dapat

dimengerti baik oleh user maupun alat. Dengan

demikian perintah yang diterima oleh alat akan dieksekusi jika sesuai dengan pengalamatannya.

Beberapa fitur yang tersedia adalah proses

pengendalian dan manajemen peralatan listrik. User

dapat mengubah dan memanipulasi data melalui

perangkat lunak tersebut. Gambaran sistem

keseluruhan adalah sebagai berikut:

Zigbee

Gambar 3.1 Blok diagram sistem keseluruhan.

Berikut ini adalah spesifikasi sistem dari perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan dalam tugas akhir ini :

1. Sistem operasi yang digunakan pada bagian

aplikasi adalah Windows XP .

2. Perangkat lunak dibangun dengan menggunakan

bahasa pemrograman Delphi 7.0 dan MySQL 5.0 untuk penyimpanan basisdatanya.

3. Koneksi antara perangkat lunak dengan basisdata

menggunakan komponen tambahan MyDAC.

4. Alat komunikasi untuk data antara perangkat keras

dan aplikasi pada komputer menggunakan

komunikasi wireless Xbee Pro.

3.2 Prinsip Kerja Sistem

Berikut ini adalah deskripsi cara kerja sistem manajemen dan simulasi pengendalian peralatan listrik secara umum:

1. Sistem terdiri atas dua bagian yaitu alat dan

aplikasi.

2. Bagian alat yang bertugas mengambil data tentang

peralatan listrik yang digunakan dan mengirimkan data tersebut ke bagian aplikasi.

3. Data-data peralatan listrik yang dikirimkan oleh

bagian alat tidak diperoleh secara langsung, melainkan disimpan terlebih dahulu di dalam

basisdata. Data peralatan listrik tersebut

selanjutnya akan diambil satu per satu untuk

dikirim melalui komunikasi serial ke bagian aplikasi sesuai dengan kebutuhan.

4. Bagian aplikasi bertugas mengirimkan perintah

dan menerima data dari bagian alat dan mengolahnya menjadi data yang dibutuhkan oleh

user.

5. Bagian alat akan menjalankan perintah yang

dikirimkan oleh bagian aplikasi dan mengirimkan data setelah menerima instruksi dari bagian aplikasi dengan perintah tertentu dan berhenti melakukan pengiriman setelah menerima instruksi dengan perintah tertentu pula.

6. Ada dua pengguna pada bagian aplikasi, yaitu

administrator yang dapat melakukan semua fungsi aplikasi dan tamu yang hanya dapat melakukan fungsi-fungsi tertentu saja.

3.3 Flowchart

3.3.1 Flowchart Aplikasi Secara Keseluruhan.

Gambar 3.2 Flowchart sistem keseluruhan.

(4)

4

3.3.2 Flowchart Pengendalian Peralatan Listrik.

Gambar 3.3 Flowchart pengendalian peralatan listrik dalam software.

3.4 Perancangan Protokol Komunikasi Serial

Protokol adalah sebuah aturan atau prosedur yang mengatur terjadinya hubungan dan perpindahan data. Pada tugas akhir ini, protokol digunakan untuk

pengiriman data baik dari master menuju slave

maupun sebaliknya. Format protokol yang digunakan pada tugas akhir ini dapat dilihat pada gambar berikut.

Tabel 3.1 Penjelasan protokol komunikasi data.

3.5 Perancangan Perangkat Lunak 3.5.1 Algoritma Sistem pada Komputer

1. Sistem pada aplikasi dirancang dapat memilih 2

mode, default system adalah mode otomatis.

2. Setelah mode otomatis dipilih dilakukan inisialisasi

untuk mengaktifkan sending timer dan scanning

database timer kepada slave setiap 3 detik.

3. Mode manual dikendalikan melalui tombol/ button pada aplikasi, pengiriman perintah otomatis yang dikirimkan setiap 3 detik akan dihentikan dan diganti dengan nilai button yang dipilih.

4. Pada mode otomatis maupun pada mode manual, data balasan dari slave akan diterima oleh master

dan disimpan dalam database, lalu akan

dibandingkan nilainya dengan data sebelumnya dan kemudian merespon perintah yang diberikan.

3.5.2 Perancangan Fungsi pada Perangkat Lunak 1. Pengendalian

Pengendalian berfungsi untuk menghidupkan

dan mematikan peralatan listrik, dengan

menggunakan protokol yang telah ditanamkan pada perangkat keras.

Algoritma Mode Otomatis

Program Utama

Cek Password

Pilih Sistem

pengendalia n

pemeliharaan

Kirim Data

Eksekusi

Lam

pu AC

Kirim data Kirim data

delay delay

Bandingkan data yang diterima dengan

database Kirim Perintah Otomatis dan minta

data terakhir

Check database

Terima data balasan

Eksekusi Perintah

Update database

(5)

5

Algoritma Mode Manual

Gambar 3.5 Flowchart Algoritma Mode Manual pada Aplikasi.

2. Menejemen

Menejemen Energi

Fungsi ini adalah cara untuk mengatur konsumsi energi dari penggunaan peralatan listrik. Fungsi ini dapat berjalan karena ditanamkan proses identifikasi waktu pada aplikasi sehingga akan

mempengaruhi proses pengambilan keputusan.

Beberapa identifikasi waktu yang dibangun pada aplikasi adalah:

1. Penggunaan 1 buah lampu dan 1 buah AC pada

waktu pagi hari, yaitu 06:00:00-11:00:00

2. Tidak ada penggunaan lampu dan 2 buah AC

dinyalakan pada waktu siang hari, yaitu 11:00:01-14:00:00.

3. Penggunaan 1 buah lampu dan 2 buah AC pada

waktu sore hari, yaitu 14:00:01-17:00:00. Penggunaan tak terhingga lampu (dalam Tugas Akhir ini sampel 2 lampu) dan 1 buah AC pada waktu malam hari, yaitu 17:00:01-23:59:59.

Fungsi manajemen energi pada aplikasi memprioritaskan aplikasi untuk menentukan kondisi optimal penggunaan energy sehingga dapat menekan pengunaan energy oleh pengguna. Berikut adalah algoritma fungsi tersebut:

1. Sistem mula-mula mengidentifikasi hari, waktu,

jadwal, deret lampu, status lampu, kolom ac dan status ac kemudian data-data tersebut akan dibandingkan dengan database.

2. Kemudian sistem melakukan scan waktu untuk

menentukan mengidentifikasi waktu, memfilternya berdasarkan kondisi tertentu dan keputusannya.

3. Selanjutnya sistem akan mengirimkan data ke

serial dan mengupdate database.

Menejemen Informasi

Fungsi manajemen informasi pada aplikasi menyediakan Berikut adalah algoritma fungsi tersebut:

1. Sistem mula-mula mengidentifikasi hari, waktu,

jadwal, deret lampu, status lampu, kolom ac dan status ac kemudian data-data tersebut akan dibandingkan dengan database.

2. Kemudian sistem melakukan scan waktu untuk

menentukan mengidentifikasi waktu dan keputusan kondisinya.

3. Selanjutnya sistem akan mengirimkan data ke

serial dan mengupdate database.

3. Fault Detection

Dalam sistem yang dibangun, jika peralatan mengalami kerusakan maka, perangkat lunak akan menampilkan bahwa peralatan tersebut tidak berjalan dengan sebagimana mestinya dengan indikator.

Algoritma pembacaan Fault Detection pada

program.

1. Memeriksa status peralatan dengan membaca

status port melalui komponen comport.

2. Mengirim perintah minta status ke serial lalu

menunggu balasan.

3. Cocokkan balasan data yang dikirim dengan status

yang seharusnya berjalan sesuai database.

4. Jika tidak sesuai maka program akan mengupdate

tampilan dan memberikan informasi bahwa peralatan rusak

.

3.5.3 Perancangan Basis Data

Tabel - table dalam database digunakan sebagai inisialisasi awal dalam proses pembuatan database. Dapat dianalogikan bahwa tabel tersebut adalah tempat dimana data yang akan disimpan.

Tabel 3.2 Tabel-tabel basisdata pada aplikasi. Bandingkan data

yang diterima dengan database Kirim Perintah Manual dan

minta data terakhir

Check database

Terima data balasan

Eksekusi Perintah

(6)

6

Tabel 3.3 Tabel-tabel basisdata pada aplikasi.

Tabel 3.4 Tabel-tabel basisdata pada aplikasi.

3.5.4 Perancangan Aplikasi pada Delphi 7.0

Secara umum gambaran menu utama pada aplikasi adalah sebagai berikut:

Gambar 3.6 Bagan dari menu utama aplikasi.

IV PENGUJIAN DAN ANALISA

4.1 Pengujian Protokol Komunikasi

Pengujian protokol komunikasi dilakukan dengan mengirimkan perintah pada interface Delphi dengan perangkat keras. Hasil pengujiannnya dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1 Hasil pengujian protokol komunikasi pada Slave 1.

4.2 Pengujian ZigBee-PRO

Tabel 4.2 Hasil pengujian komunikasi data ZigBee-PRO saat penerima di luar ruangan (line of sight).

Tabel 4.3 Hasil pengujian komunikasi data ZigBee-PRO saat penerima di dalam ruangan (indoor).

(7)

7

Berdasarkan data pada Tabel 4.3, data dapat diketahui bahwa penerima sanggup menerima data sampai dengan jarak 90 meter. Dapat disimpulkan

percobaan ini telah sesuai dengan user manual

XBee-PRO.

4.3 Pengujian Sistem Dengan Mode Otomatis Hari Aktif

Tabel 4.4 Jadwal pengujian saat mode otomatis.

Gambar 4.1 Tampilan aktual ‘formotomatis’ pada pukul

07:00:01.

Gambar 4.2 Tampilan aktual ‘formotomatis’ pada pukul

09:30:01.

Gambar 4.3 Tampilan aktual ‘formotomatis’ pada pukul

12:20:01

Gambar 4.4 Tampilan aktual ‘formotomatis’ pada pukul

14:00:01.

Gambar 4.5 Tampilan aktual ‘formotomatis’ pada pukul

16:30:01.

Gambar 4.6 Tampilan aktual ‘formotomatis’ pada pukul

17:30:01.

Gambar 4.7 Tampilan aktual ‘formotomatis’ pada pukul

19:00:01.

Gambar 4.8 Tampilan aktual ‘formotomatis’ pada pukul

(8)

8

Hari Libur

Pengujian dilaksanakan ketika hari libur yaitu hari sabtu.

Gambar 4.9 Tampilan aktual ‘formotomatis’ pada

hari libur.

Dari Gambar 4.1 hingga 4.9 dapat dilihat, peralatan listrik pada ruang menyala berdasarkan

jadwal yang ada pada database. Peralatan listrik pada

ruang menyala berdasar prioritas kondisi energi yang dibutuhkan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa algoritma menejemen energi yang dibangun telah berjalan dengan sebagaimana mestinya.

Saat Sistem Mengalami Gangguan.

Kondisi lampu yang mengalami gangguan pada pengujian mode otomatis ini dilakukan dengan cara melepas lampu pada ruangan.

1. Pengujian Pagi Hari

Gangguan yang diujikan adalah ketika lampu A dilepas.

Gambar 4.10 Tampilan aktual ‘formotomatis’ ketika

mengalami gangguan pada lampu A

2. Pengujian Siang Hari

Gangguan yang diujikan adalah ketika lampu C sebagai simulasi AC dilepas.

Gambar 4.11 Tampilan aktual ‘formotomatis’ ketika

mengalami gangguan pada lampu C sebagai simulasi AC.

3. Pengujian Sore Hari

Gangguan yang diujikan adalah ketika D dilepas.

Gambar 4.12 Tampilan aktual ‘formotomatis’ ketika

mengalami gangguan pada lampu D sebagai simulasi AC.

4. Pengujian Malam Hari

Gangguan yang diujikan adalah ketika lampu A dan lampu C sebagai simulasi AC dilepas.

Gambar 4.13 Tampilan aktual ‘formotomatis’ ketika

mengalami gangguan pada lampu A dan lampu C sebagai simulasi AC.

Berdasarkan hasil pengujian keseluruhan yang ditunjukkan gambar 4.10 hingga 4.13, dapat disimpulkan jika lampu mengalami gangguan, maka simbol pada alamat lampu tersebut yang sebelumnnya berwarna akan berubah menjadi lampu dengan warna gelap.

4.4 Pengujian dengan Mode Manual Hari Aktif

(9)

9

form manual ruang, dan kemudian memilih perangkat yang akan dkendalikan, lalu menekan tombol ON atau OFF.

Tabel 4.5 Hasil pengujian sistem dengan mode manual saat kondisi lampu normal.

Hasil pengujian lampu keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 4.5. Berdasarkan Tabel 4.5 tersebut, menunjukkan hasil yang dicapai telah sesuai dengan perancangan alat.

4.5 Pengujian Sistem Saat Dinyalakan dengan Saklar Manual

Pada pengujian ini, lampu akan dinyalakan secara manual melalui saklar. Lampu yang dinyalakan adalah lampu D Simbol indikator gangguan menunjukkan bahwa, jika sebuah lampu berusaha dimatikan melalui aplikasi, tetapi hasilnya lampu tetap menyala, maka dapat

disimpulkan bahwa lampu tersebut telah

dinyalakan secara manual melalui saklar pada ruangan tersebut.

Tabel 4.6 Hasil pengujian sistem dengan mode manual saat kondisi lampu dinyalakan melalui saklar.

Berdasarkan pengujian keseluruhan lampu yang dapat dilihat pada Tabel 4.6. Dapat disimpulkan, ketika lampu dinyalakan secara manual melalui saklar, maka sistem akan menganggap hal tersebut sebagai gangguan, sehingga indikator gangguan akan berubah.

4.6 Pengujian Fungsi Menejemen Sistem

Pengujian Perhitungan Konsumsi Energi

Pengujian manajemen energi dilakukan dengan memberikan nilai target energi per ruangan. Nilai yang diberikan disini berdasarkan data yang sesuai untuk maksimum konsumsi energi pada sector pendidikan. Oleh karena itu pengaturan energi telah ditanamkan dalam sistem diatur berdasarkan prioritas penggunaannya.

Pagi : menyalakan 1 deret lampu dan 1 AC. Siang: menyalakan 2 AC dan mematikan semua lampu.

Sore: menyalakan 1 deret lampu dan 2 AC. Malam: menyalakan 2 deret lampu dan 2 AC.

Gambar 4.14 Tampilan aktual form penghitungan target energi.

Hasil yang diperoleh selama pengujian peralatan, bahwa penggunaan energi yang telah dikonsumsi adalah melebihi target.

Pengujian Menejemen Informasi

Pengujian manajemen informasi dilakukan selama proses pengujian lain berlangsung saat semua peralatan listrik digunakan. Informasi yang disediakan disini berupa data teknis peralatan listrik selama penggunaan. Seperti Kode AC (Nomor Inventaris), Merk, Daya, Masa Pakai, Servis, dan sisa masa pakai.

Pengujian lain dilakukan dengan

(10)

10

Gambar 4.15 Tampilan aktual form pengujian menejemen informasi pada AC.

Jadi ketika user meng-klik gambar AC maka

software akan menampilkan data teknis dari peralatan yang bersangkutan, data yang terlihat pada dbgrid adalah kode AC, merk, daya dan kekuatan pakai, sedangkan sisa umur pemakaian dapat dilihat pada keterangan dibawah gambar AC. Ketika user memerlukan informasi tentang lampu, maka user dapat meng-klik gambar lampu yang diinginkan sehingga dbgrid akan update berdasar data yang diinginkan. Seperti terlihat pada gambar 3.16.

Gambar 4.16 Tampilan aktual form pengujian menejemen informasi pada lampu.

Gambar 4.17 Tampilan aktual form pengujian menejemen informasi pada service peralatan.

Pengujian dilakukan dengan memberi inputan tanggal 09/03/11, maka data yang tersedia adalah AC pada ruang 202 dengan kode AC tertera mengalami penggantian komponen dengan biaya 100.000. Dan tidak ada lampu yang mengalami servis untuk bulan tersebut.

Dari hasil pengujian tersebut dapat dilihat bahwa semua fungsi yang dirancang dalam sistem dapat berjalan dengan baik.

V PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pengujian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Komunikasi antara bagian aplikasi dengan

bagian alat yang dilakukan melalui wireless

Zigbee-PRO dapat berjalan dengan baik.

Ketika penerima berada di dalam ruangan, data masih dapat diterima oleh ZigBee-PRO

hingga jarak 90 meter. Sedangkan pada mode

line of sight, dimana halangan antara pengirim

dan penerima relatif kecil, pada jarak 200 meter data masih dapat diterima.

2. Bagian aplikasi dan bagian alat melakukan

komunikasi untuk beberapa aktivitas, yaitu untuk pengiriman data, untuk meminta data terbaru, dan untuk menghentikan fungsi peralatan listrik.

3. Aplikasi yang dibuat mempunyai beberapa

fungsi tambahan lain yaitu Pendataan,

Pengendalian baik untuk mode manual dan otomatis, Menejemen energi maupun informasi dan fungsi fault detection.

4. Terdapat dua pengguna dalam aplikasi ini,

yaitu administrator dan tamu. Administrator dapat melakukan semua fungsi dalam aplikasi tersebut, sedangkan tamu hanya dapat melakukan bebarapa fungsi tertentu saja.

5. Pada pengujian sistem secara keseluruhan,

saat mode otomatis lampu akan menyala sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

6. Pada pengujian fungsi menejemen energi

pada sistem digunakan untuk menghasilkan konsumsi energi dalam angka yang optimal sesuai kebutuhan, dan hasilnya sesuai dengan apa diharapkan. Yaitu prioritas penggunaan peralatan listrik yang sesuai ketika pagi, siang, sore dan malam.

7. Fungsi fault detection pada sistem yang

(11)

11

kerusakan pada peralatan kepada pengguna melalui media antarmuka, dan hasil yang didapat sesuai, yaitu saat terjadi kerusakan

pada peralatan maka aplikasi akan

menampilkan adanya indikator untuk

menandainya.

5.2 SARAN

Beberapa saran yang bisa menjadi masukan untuk penelitian lebih lanjut adalah sebagai berikut.

1. Untuk mendapakan jangkauan komunikasi

yang lebih jauh, dapat menggunakan sistem jaringan yang lebih kompleks pada

ZigBee-PRO ataupun menggantinya dengan radio

frequency jenis lain.

2. Selain itu, sistem tersebut juga dapat

dikembangkan menjadi sistem berbasis web,

sehingga dapat menunjang mobilitas

seseorang karena dapat diakses dari mana saja.

3. Pada penelitian lanjutan, pada perangkat keras

diharapkan adanya penggunaan metode

kontrol yang lebih kompleks dan sensor

cahaya maupun inframerah, sehingga

penggunaan peralatan listrik menjadi lebih optimal sehingga dapat mengefisiensikan energi yang terpakai karena tidak hanya menggunakan parameter jadwal yang ada

pada database.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Ilham, Julian, Perancangan Sistem Pengendali

dan Penjadwal Lampu Ruangan Berdasarkan

Database Melalui Komunikasi Wireless ZigBee,

Laporan Tugas Akhir Teknik Elektro

Universitas Diponegoro, Maret, 2011.

[2] Joni, I.M. & Budi, R., Pemrograman C dan

Implementasinya, Penerbit Informatika,

Bandung, 2006.

[3] Prabowo, Adityo, Perancangan MySQL Cluster

Untuk Mengatasi Kegagalan Sistem Basis Data

Pada Sisi Server, Laporan Tugas Akhir Teknik

Elektro Universitas Diponegoro, Desember, 2010.

[4] Madcoms, Pemrograman Borland Delphi 7,

Penerbit Andi, Yogyakarta, 2006.

[5] Sudjadi, Teori dan Aplikasi Mikrokontroler,

Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta, 2005.

[6] Wahana Komputer, Aplikasi Cerdas

menggunakan Delphi, Penerbit Andi,

Yogyakarta, 2009.

[7] ---, ATmega8535 Data Sheet,

http://www.atmel.com. Januari 2010.

[8] ---, Komunikasi USART,

http://payztronics.blogspot.com. Januari 2010.

[9] ---, Pengembangan Pembangkit Tenaga

Listrik Indonesia Dengan Pengaruh Kebutuhan

dan Lingkungan,

http://rindyduck26.blogspot.com. Januari 2011.

[10] ---, XBee Pro User Manual,

http://www.digi.com. Januari 2010.

BIODATA MAHASISWA

Aulia Latifah Insan Firdausi (L2F606 012)

Lahir di Pemalang, 03 Agustus

1988. Saat ini sedang

melanjutkan studi pendidikan strata I di Jurusan Teknik

Elektro, Fakultas Teknik,

Universitas Diponegoro

Konsentrasi Kontrol.

Mengetahui dan mengesahkan,

Dosen Pembimbing I

Sumardi, ST, MT NIP

196811111994121001 Tanggal:__________

Dosen Pembimbing II

Yuli Christyono, ST, MT NIP

196807111997021001

Gambar

Gambar 2.2 Ilustrasi prinsip kerja modul XBee-PRO
Gambar 3.1 Blok diagram sistem keseluruhan.
Gambar 3.3 Flowchart pengendalian peralatan listrik dalam software.
Tabel 3.2 Tabel-tabel basisdata pada aplikasi.
+6

Referensi

Dokumen terkait

Pengadilan tata usaha negara adalah badan yang berwenang memeriksa dan memutuskan suatu sengketa tata usaha negara dalam tingkat pertama. Sengketa dalam tata usaha

Mereka bahkan mencoba untuk menghindari publikasi negatif dengan menjalankan program pengembangan masyarakat dan praktek ramah lingkungan (Earnhart dkk., 2014). Maka dari

- Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya Lokasi Kegiatan : Padang dan Bukittinggi. Jumlah Tahun n-1

The method used in this research is the development research methods models by Borg & Gall.The results of a questionnaire distributed to 30 students and 3 teachers

Prosedur (PSP) secara lengkap yang meliputi kegiatan kemanan data, backup dan restorasi serta penghapusan berkala data yang tidak berguna, telah mengacu pada standar

Indikator yang memiliki nilai skor tertinggi dalam keputusan konsumen untuk membeli tanaman hias adalah indikator hobby dan yang paling terendah adalah kebiasaan

Skripsi berjudul Penerapan Laporan Biaya Kualitas Terhadap Kualitas Produk (Studi Kasus Pada UD. Dua Dewi Keripik Nangka Q-Ecco di Puger), telah diuji dan disahkan

Dengan diundangkan Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pendirian Perseroan Terbatas (PT) Balairung Citrajaya Sumbar, maka Pemerintah Propinsi