• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PLS 0900587 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PLS 0900587 Chapter3"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Bagja Muliantika Nurlaela, 2014

Kantor Kec.Cisarua

Arah Cimahi

Sekolah Kepolisian Negara (SPN)

Cisarua

PKBM

Bina Terampil M andiri

Kantor Cab.Diknas

Kec.Cisarua Kantor Ds.Kertawangi

Dari arah Cimahi PT.Biofarma

Dari arah Lembang Jl.Kolonel Masturi

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Kelurahan Kertawangi Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat. Terdapat 17 RW yang dijadikan lokasi inti penelitian. Berikut denah Kelurahan Kertawangi tersebut:

2. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Penelitian

Menurut Sugiyono, (2011:80) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua yang mempunyai anak usia 3-6 tahun di Kelurahan Kertawangi Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat yaitu sebanyak 200 orang.

(2)

Bagja Muliantika Nurlaela, 2014

yang sama kepada populasi untuk dipilih menjadi sampel. Penarikan sampel disebabkan karena peneliti memiliki keterbatasan dalam beberapa aspek.

Pada prinsipnya tidak ada penentuan yang baku berapa persen sampel harus diambil dari satu populasi. Banyak yang mengatakan bahwa sampel harus lebih dari 100, namun ada juga yang mengatakan bahwa sampel ideal adalah yang berjumlah 30 keatas. tetapi, jika jumlah subjeknya besar dapat di ambil antara 10-15 % atau lebih tergantung setidak-tidaknya dari :

a. Kemampuan peneliti dari segi waktu

b. Tenaga dan dana

c. Sempit dan luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek karena hal ini

menyangkut banyak dan sedikitnya data

d. Besar dan kecilnya resiko yang akan di tanggung oleh peneliti.

Berdasarkan pernyataan di atas, maka sampel yang akan diambil pada penelitian ini adalah 25% dari populasi yang berjumlah 200 orang, sehingga jumlahnya yaitu sebanyak 50 orang tua yang memiliki anak usia dini yang telah mengikuti kegiatan pembelajaran.

B. Desain penelitian

Untuk mempermudah alur penelitian, dalam sebuah penelitian diperlukan sebuah desain penelitian yang mampu mengarahkan penelitian kearah yang tepat. Berdasarkan judul yang telah dibuat “dampak keterlibatan orang tua terhadap

kesinambungan pola asuh dalam keluarga”, berikut desain penelitian yang peneliti

(3)

Bagja Muliantika Nurlaela, 2014

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diungkapkan sebelumnya, bahwa keterlibatan orang tua berdampak terhadap kesinambungan pola asuh didalam keluarga.

C. Metode penelitian

Metode penelitan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kuantitatif, sebagaimana telah kita ketahui bahwa metode ini digunakan dimana penelitian ini akan menggambarkan atau memecahkan masalah

Permasalahan

Kesinambungan pola asuh dalam

keluarga masih belum maksimal.

Teori Pendukung

1. Konsep PAUD

2. Konsep Keterlibatan orang tua

3. Konsep Pola Asuh

Rumusan Masalah

1. Bagaimana keterlibatan orang tua dalam program PAUD yang ada di wilayah kelurahan kertawangi?

2. Bagaimana dampak kesinambungan pengasuhan yang dilakukan oleh orang tua didalam keluarga setelah terlibat dalam program PAUD yang ada di wilayah kelurahan Kertawangi?

Pengumpulan Data

Menggunakan angket/kuesioner

1. Uji validitas dan reliabilitas

2. Kecenderungan umum skor Analisis Data & Pengujian Hipotesis

Pendekatan Kuantiatif 6. Analisis koefisisen korelasi

7. Analisis koefisien determinasi Kesimpulan

(4)

Bagja Muliantika Nurlaela, 2014

secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat dari populasi atau daerah tertentu. Penelitian ini dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi dan analisis pengolahan data, membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif dalam suatu deskripsi.

D. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam menjabarkan penelitian ini, maka penulis menuliskan definisi operasional sebagai berikut:

1. Keluarga disini adalah orang tua yang mempunyai anak usia 3-6 tahun.

Keluarga tersebut adalah masyarakat dari ke-17 RW di Kelurahan Kertawangi Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

2. Keterlibatan orang tua adalah suatu proses dimana orangtua menggunakan

segala kemampuan mereka guna keuntungan mereka sendiri, anak-anaknya, dan program yang dijalankan anak itu sendiri. Keterlibatan orang tua pada penelitian ini terlihat pada aktifitas keikutsertaan mereka dalam program parenting.

3. Pola Asuh merupakan suatu cara atau upaya perlakuan orang tua dalam

membimbing, mendidik, merawat dan berinteraksi dengan anaknya, serta mengasuh anak-anaknya agar dapat berkembang dengan baik. Pola asuh disini dilihat dari kesinambungannya, kesinambungan pola asuh orang tua dalam keluarga pada penelitian ini merupakan sebuah pola asuh yang secara sinambung/berkelanjutan diterapkan setiap waktu yang dimiliki oleh keluarga

4. PAUD adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang

merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.

(5)

Bagja Muliantika Nurlaela, 2014

Tabel 3.1

Variabel, Dimensi dan Indikator Penelitian

Variabel Dimensi Indikator

Keterlibatan Orang Tua (X)

Akademik Menghadiri perancangan

Kurikulum. Menghadiri acara pembelajaran di kelas Mengikuti sesi pelatihan orang tua yang diadakan oleh sekolah

Non Akademik Memanfaatkan pelayanan

yang disediakan sekolah Kontribusi melalui dana, barang atau tenaga Menghadiri pertemuan rutin di sekolah Pola Asuh

(Y)

Acceptance Bersedia meluangkan

waktu

Cepat tanggap Memperhatikan kesejahteraan anak Peka terhadap emosi anak Tanggapan positif

Control Tuntutan

Pembatasan-pembatasan Campur Tangan

Keketatan

(6)

Bagja Muliantika Nurlaela, 2014

E. Instrumen penelitian

Jenis instrumen penelitian adalah kuesioner atau angket yang mengukur kegiatan keterlibatan orang tua dan kesinambungan pola asuh didalam keluarga. Alasan meneliti dengan menggunkan angket, karena angket memiliki beberapa keuntungan antara lain :

1. Responden dapat dengan bebas menjawab pertanyaan tanpa harus dipengaruhi

oleh ihak lain.

2. Informasi yang diterima akan lebih mudah didapat dikarenakan itennnya

homogen.

3. Dapat digunakan atau mengupulkan data dari jumlah resonden yang besar

yang dijadikan sampel.

Bentuk angket yang disusun dalam penelitian ini adalah angket tertutup yang bisa menghasilkan beberapa alternatif jawaban secara bebas.

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala likert ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atua kelompok orang yang menjadi fenomena sosial. Dalam penelitin ini, fenomena sosial yang di tetapkan secara spesifik adalah variabel penelitian yaitu kegiatan yang melibatkan orang tua di PAUD dan kesinambungan pola asuh didalam keluarga. Dalam penelitian ini menggunakan graduasi: sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, dan sangat tidak sesuai.

1. Sangat Sesuai, diberi skor 4

2. Sesuai, diberi skor 3

3. Tidak Sesuai, diberi skor 2

4. Sangat Tidak Sesuai, diberi skor 1

Adapun uji coba instrumen dilakukan kepada 30 orang tua (responden) yang berada di PAUD Jayagiri lembang.

F. Proses pengembangan instrumen

1. Pengujian validitas

(7)

Bagja Muliantika Nurlaela, 2014

mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiono (2011:121) validitas merupakan instrumen yang dapat mengukur kebenaran sesuatu yang diperlukan.

Langkah langkah yang digunakan untuk mengolah data kuesioner yang terkumpul adalah sebagai berikut:

a. Mengecek lembar jawaban yang telah diisi oleh responden untuk

mengetahui kelengkapan hasil jawaban responden yang akan menentukan layak atau tidaknya lembar jawaban tersebut untuk diolah lebih lanjut.

b. Menghitung bobot nilai

c. Lekapitulasi nilai angket variabel X dan Y

d. Tahap ujicoba kuisioner

Uji validitas ini dilakukan pada kepada 30 orang tua (responden) yang berada di PAUD Jayagiri Lembang. Hal tersebut ditujukan kepada orang tua siswa yang terlibat didalam kegiatan PAUD. Uji validitas ini dilakukan dengan cara menyebarkan angket yang telah disediakan kepada responden, batas waktu pengisisan selama 25 menit. Adapun uji validitas dalam penelitian ini

mengunakan teknik kolerasi pearson product moment sebagai berikut

∑ ∑ ∑

| ∑ ∑ | ∑ ∑

Sugiono (2013:228) Keterangan

r = koefisien validitas item yang dicari

= skor yang diperoleh sibjek seluruh item

∑ = jumlah skor dalam distribusi X

∑ = jumlah skor dalam distribusi Y

∑x2 = jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

∑y2 = jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

= banyaknya responden

Keputusan pengujian validitas menggunakan taraf signifikan dengan kriteria sebagai berikut :

(8)

Bagja Muliantika Nurlaela, 2014

b. Jika rhitung rtabel maka instrumen tidak valid

Adapun hasil perhitungan validitas yang dilakukan dengan menggunakan

program microsoft excel dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 3.2

Hasil Perhitungan Validitas Instrumen Variabel X

No > (0,361) No > (0,361)

1 0,513787 Valid 9 0,490938 Valid

2 0,458721 Valid 10 0,413155 Valid

3 0,64243 Valid 11 0,487351 Valid

4 0,497452 Valid 12 0,496853 Valid

5 0,529083 Valid 13 0,478219 Valid

6 0,61358 Valid 14 0,391317 Valid

7 0,481801 Valid

15 0,445615 Valid 8 0,517085 Valid

Dari hasil perhitungan validitas variabel X (keterlibatan orang tua), diketahui

nilai rtabeldengan tingkat kesalahan 5% dan dk = 30-2 = 28 diperoleh rtabel sebesar

0,374. Maka hasil perhitungan dari 15 item yang dinyatakan valid sebanyak 15

item yang dapat mewakili setiap variable-variable penelitian.

Tabel 3.3

Hasil Perhitungan Validitas Y

No > (0,361) No > (0,361)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 0,539539 Valid 13 0,382491 Valid

2 0,523937 Valid 14 0,477398 Valid

3 0,625385 Valid 15 0,496474 Valid

4 0,466464 Valid 16 0,514555 Valid

(9)

Bagja Muliantika Nurlaela, 2014

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

6 0,547622 Valid 18 0,474948 Valid

7 0,378855 Valid 19 0,124176 Tidak Valid

8 0,465187 Valid 20 0,399821 Valid

9 0,385626 Valid 21 0,307273 Tidak Valid

10 0,41067 Valid 22 0,725114 Valid

11 0,692237 Valid 23 0,564456 Valid

12 0,47158

Valid 24 0,403828 Valid

Dari hasil perhitungan validitas variabel Y (Pola Asuh orang tua), diketahui

nilai rtabeldengan tingkat kesalahan 5% dan dk = 30-2 = 28 diperoleh rtabel sebesar

0,374. Maka hasil perhitungan dari 24 item yang dinyatakan valid sebanyak 23

item dan item yang dinyatakan tidak valid ada 2 item, kemudian item yang tidak valid tersebut dibuang sehingga pada variabel Y didapatkan 22 item pernyataan. 2. Pengujian Reliabilitas

Suharsimi Arikunto (2006:178) menyatakan bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipecaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Pengujian reliabilitas kuesioner penelitian digunakan dengan

rumus Alfa. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal

consistency yang dianalisis dengan rumus Alpha Cronbach, yaitu:

r

i

=

{1-∑

}

(Sugiono,2013:365) keterangan :

K = Mean kuadrat antara subjek

∑ = Mean Kuadrat

=

Varians total

Kategori koefisien reliabilitas bisa dilihat dari interpretasi dibawah ini:

(10)

Bagja Muliantika Nurlaela, 2014

 0,60 < r11 0,80 reliabilitas tinggi

 0,40 < r11 0,60 reliabilitas sedang

 0,20 < r11 0,40 reliabilitas rendah

 -1,00 r11 0,20 reliabilitas sangat rendah (tidak reliabel).

Perhitungan reliabilitas instrumen dilakukan dengan program SPSS 20 for

windows dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.4

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.782 15

Berdasarkan Perhitungan reliabilitas variabel dengan menggunakan SPSS 20,

diperoleh r hitung = 0,782. Maka tingkat reliabilitas instrumen variabel X dapat

dikategorikan tinggi karena ada pada rentang kategori koefisien 0,60 < r11 0,80 (sangat tinggi).

Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.850 24

Berdasarkan Perhitungan reliabilitas variabel dengan menggunakan SPSS 20,

diperoleh r hitung = 0,850. Maka tingkat reliabilitas instrumen variabel Y dapat

(11)

Bagja Muliantika Nurlaela, 2014

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Penyusunan Angket

Setelah penyusunan kisi-kisi selesai, maka selanjutnya akan dibuat menjadi item-item pernyataan. Item pernyataan merupakan penjabaran dari indikator-indikator. Penyusunan angket tersebut adalah:

1) Kisi-kisi pedoman dalam penyusunan item pernyataan.

2) Membuat daftar pernyataan yng sikat, jelas dan sederhana

3) Membuat petunjuk pengisian angket

4) Membuat surat pengantar angket

Jumlah item pernyataan seluruhnya 39 item, semuanya diambil dari sub indikator yang telah digunakan dalam kisi-kisi instrumen.

2. Penyebaran Angket

Setelah angket diperbanyak maka angket akan disebarkan kepada resonden yang telah ditentukan pada sampel. Responden dalam penelitian ini yaitu keluarga yang mempunyai anak usia 3-6 tahun.

Angket dibagikan kepada responden yaitu orang tua yang mempunyai anak usia 3-6 tahun sebanyak 200 orang di masing-masing RW kelurahan kertawangi. Kemudian, mempersikan responden untuk mengisi angket yang telah tersedia dengan batas waktu yang telah di tentukan yaitu 25 menit.

3. Pengambilan Angket

Langkah terakhir ialah mengumpulan atau mengambil kembali angket yang telah diisi oleh resonden, kemudian dihitung jumlah angket yang telah terkumpul untuk mencocokannya kembali agar jumlah sama dengan jumlah angket yang telah disebarkan.

H. Analisis Data

1. Method SuccesiveInterval (MSI )

Penelitian ini menggunakan data ordinal seperti dijelaskan dalam operasional variabel sebelumnya, maka semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu

akan ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan Method of

(12)

Bagja Muliantika Nurlaela, 2014

a. Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil jawaban

responden pada setiap pertanyaan.

b. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pernyataan, dilakukan

perhitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi (f) dengan jumlah responden.

c. Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap pernyataan, dilakukan perhitungan

proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.

d. Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pernyataan dan setiap

pilihan jawaban.

e. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui

persamaan berikut:

Dimana:

Means Of Interval :Rata-rata interval

Density at Lower Limit : Kepadatan batas bawah

Density at Upper Limit : Kepadatan batas atas

Area Under Upper Limit : Daerah dibawah batas atas

Area Under Lower Limit : Daerah dibawah batas bawah

Pada penelitian yang menggunakan metode regresi linier sederhana, data yang diperoleh haruslah dalam bentuk interval, dikarenakan data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah dalam bentuk ordinal maka semua datanya harus ditransformasikan menjadi skala interval terlebih dahulu.

2. Deskripsi Data

Penghitungan statistik yang digunakan dalam pengolahan dan

mendeskripsikan data adalah statistik deskriptif. Adapun langkah-langkah

pengolahan data berdasarkan rumus-rumus pengujian data adalah sebagai berikut :

(13)

Bagja Muliantika Nurlaela, 2014

a. Pemberian Kategori.

Hal ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan secara silang antar variabel X

dan variabel Y. Kategori “baik” disini adalah untuk pola asuh yang dalam

penerapannya selalu bersedia meluangkan waktu, cepat tangap, memperhatikan kesejahteraan anak, peka terhadap emosi anak, selalu memberikan tanggapan positif, menuntut hal positif, selalu membatasi, campur tangan, ketat, dan menggunakan kekuasaan secara bijak. Kategori cukup baik disini adalah pola asuh orang tua yang menerapkan kegiatan seperti yang telah disebutkan pada kategori baik kecuali dalam hal cepat tangap, peka terhadap emosi anak dan ketat. Sedangkan untuk kategori kurang baik disini adalah merupak pola asuh yang dalam penerapannya sangat rendah, dalam artian bahwa orang tua tidak aktif dalam mengasuh anak secara berkesinambungan. Adapun cara dan tabel pemberian kategori tersebut adalah sebagai berikut:

1) Menghitung rata-rata skor total.

2) Menghitung standar deviasi dari skor total.

3) Untuk kategori rendah, dicari nilai minimal dari skor total. Kemudian dihitung

rata-rata skor total dikurangi standar deviasi. Setelah itu, ditentukan rentang keduanya.

4) Untuk kategori sedang, diambil nilai rentang atas kategori rendah. Kemudian

jumlahkan rata-rata skor total dan standar deviasi. Setelah itu, ditentukan rentang keduanya.

5) Untuk kategori tinggi, diambil nilai rentang atas kategori sedang. Kemudian

dicari nilai maksimal dari skor total. Setelah itu, ditentukan rentang keduanya. Tabel 3.6

Pemberian Kategori nilai

Responden Skor Item Total Kategori

(1) (2) (3) (4)

1 2 3 4 5 6 ... N

1

(14)

Bagja Muliantika Nurlaela, 2014

(1) (2) (3) (4)

N

Rata-rata

Standar Deviasi

Rentang 1

Rentang 2

Rentang 3

3. Uji Persyaratan Analisis Parametrik

a. Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal untuk tidak dapat menentukan apakah pengolahan data menggunakan analisis parametrik atau non paramertik.

Uji normalitas dalam penelitian ini yaitu dengan uji sampel kolmogorov

smirnov menggunkan bantuan sofware SPSS 20.

4. Pengujian Hipotesis

Analisis terakhir dalam penelitian ini adalah uji hipotesis. Uji hipotesis adalahh penelitian menggunakan beberapa tahap seerti dibawah ini

a. Analisis Regresi Linear Sederhana

Regresi linier sederhana digunakan untuk mendapatkan hubungan matematis dalam bentuk suatu persamaan antara variabel tak bebas tunggal dan variabel bebas tunggal. Persamaan regresi linier dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Y= a + bX Keterangan :

Y = Variabel Terikat

a = Parameter intercep

(15)

Bagja Muliantika Nurlaela, 2014 adalah menghitung dengan menggunakan analisis korelasi product moment.

Menurut Sugiono (2011:228) menyatakan bahwa “teknik korelasi ini digunakan

untuk mencari hubungan dengan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data ada dua variabel lebih tersebut adalah sama”. Hubungan dua variabel terdiri dari dua macam yaitu hubungan yang positif dan hubungan yang negatif. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan ) X pada umumnya diikuti oleh kenaikan (penurunan) Y.

Kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y tersebut koefesien korelasi (r). Nilai koefesien korelasi paling kecil -1 dan paling besar 1, artinya jika :

i. r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubungan

sangat kuat dan positif)

ii. r = -1, hubungan X dan Y sepurna dan negatif (mendekati -1,

hubungan sangat kuat dan negatif)

iii. r = 0 , hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan

Penelitian koefesien kolerasi (r) dalam penelitian ini menggunakan koefisien

kolerasi person (person’s product moment cofficient of correlation) yaitu :

(16)

Bagja Muliantika Nurlaela, 2014

r

xy

=

∑ ∑ ∑

| ∑ ∑ | ∑ ∑

(Sugiono, 2007:255)

keterangan :

rxy : kolerasi antara varibel x dan y n = jumlah responden uji coba X = Skor tiap item

Y = Skor seluruh item

Adapun uji signifikasi kolerasi dalam penelitian ini menggunakan uji t, dengan rumus sebagai berikut :

t =

Sumber Sugiono : (2012:184) Keterangan :

r = koefesien korelasi product moment

t = distribusi student dengan derajat kebebasan (db) = n-2 n = banyaknya sampel

Uji t berfungsi untuk menguji hipotesa bahwa terdapat hubungan atau tidak antara kedua variabel kegiatan keterlibatan orang tua (X) dan kesinambungan pola

asuh (Y) maka nilai ttabel selanjutnya dibandingkan dengan nilai ttabel. untuk

mendapatkan kesalahan 5% uji dua pihak dan derajat kebebasan (dk) = n-2,

sehingga penelitian kesimpulan menggunakan perbandingan ttabel dengan kriteria

sebagai berikut :

jika thitung > ttabel Ho ditolak : Ha diterima jika thitung ttabel Ho diterima : Ha ditolak c. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefesien Determinasi ditujukan untuk mengetahui seberapa besar

(17)

Bagja Muliantika Nurlaela, 2014

kesinambungan pola asuh dengan menggunakan rumus koefesien determinasi (kd) yaitu :

kd = (r) Sumber : Sugiono (2011:231)

Keterangan

Kd = Koefesien Determinasi

R = Koefesien Kolerasi

100% = Pengali yang Menyatakan Dalam Presentase Tabel

Interpretasi Koefisien Determinasi

Interval Koeferienan Tingkat Engaruh

0% - 19,99% Sangat Lemah

20% - 39,99% Lemah

40% - 59,995 Sedang

60% - 79,99% Kuat

80% - 100% Sangat Kuat

Gambar

Gambar 3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.1
Tabel 3.4
Tabel 3.6
+2

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Klaster merupakan salah satu dari analisis statistika, dengan Metode Fuzzy k-Means (FkM) akan di analisis segmentasi kepuasan pelayanan pengguna jasa pada

Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk memberikan energi kepada fluida, dimana fluida adalah zat cair, sehingga zat cair tersebut dapat

dengan desain penelitian cross sectional study, analisis data menggunakan uji chi-square, pengambilan data dilakukan dengan wawancara langsung mengggunakan kuesioner,

Dimana penulis mengumpulkan referensi yang berhubungan dengan kasus yang dibahas (Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Masa Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru

Teknik wawancara yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara secara mendalam atau in depth interview dan terbuka. 73-74) menyatakan bahwa wawancara mendalam

merangkaikan) dari, ke dalam, dan diantara abad dua puluh dan dua puluh satu, dan tahun 1999 dan 2000, termasuk menggunakan perhitungan tahun kabisat, pada saat digunakan

Melalui pendampingan berbasis aset yang telah dilakukan, terlihat perubahan yang mucul dalam diri anggota kelompok Yasinan perempuan, perubahan tersebut yaitu

Lahan sawah merupakan lingkungan biofisik paling optimal bagi tanaman padi, selain sebagai penyedia bahan pangan utama bagi penduduk Indonesia. Walaupun tidak semasiv di