NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Secara teknis IHSG masih terkonfirmasikan trend positif dalam pekan ini, sejumlah indikator mensinyalkan pola uptrend bagi indeks bursa domestik ini. Seperti tercermin dari indikator MACD dan Stochastic yang mengkonfirmasikan posifi bagi IHSG. Demikian dengan lagging indikator juga mengkonfirmasikan positif bagi IHSG, baik MA5 dan MA20.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 4376.082 -4.238 5,013.46 3,900.96
LQ-45 737.185 -3.192 753.83 2348.45
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada hari Senin (21/9), IHSG ditutup melemah tipis sebesar 4,23 poin (0,10%) dari level 4.380,32 ke level 4.376,08. Pelemahan ini seiring dengan pelemahan di bursa global pada umumnya yang disebabkan oleh ketidakpastian baru akibat tertundanya penaikan suku bunga oleh the Fed. Sektor-sektor yang memimpin penurunan ini adalah industri dasar, sektor keuangan, dan sektor properti yang mengalami pelemahan sebesar dengan 0,97%, 0,66%, dan 0,29%. Meski AS menunda kenaikan Fed rate, asing masih mencatat net sell pada perdagangan hari ini sebesar Rp449,6 miliar. Rupiah juga masih tertekan ke level Rp14.447 pada hari Senin (21/9). Ini dikarenakan banyak hutang berdominasi USD yang akan jatuh tempo pada akhir tahun dan menaikan permintaan USD. Dari pasar global, perdagangan di bursa saham Wall Street bergerak ke zona negatif pada hari Jumat (18/09) dipengaruhi oleh kebijakan bank sentral AS, yang tidak jadi menaikan suku bunga acuannya disebabkan oleh kondisi ekonomi dunia yang sedang lemah, terutama negara berkembang. Dari dalam negeri AS sendiri, tingkat gaji di 32 negara bagian AS pada Agustus 2015 meningkat. Sedangkan tingkat pengangguran di 29 negara bagian AS menurun. Data tersebut menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja di negeri Paman Sam mulai bertumbuh. Dari regional, indeks Shanghai Composite ditutup menguat 58,62 poin (1.89%) ke level 3,156.54. Penguatan tersebut didukung oleh investor yang membeli saham small-cap di kondisi market yang masih volatil ini. Fokus pelaku pasar akan ada pada hasil flash survey perusahaan pada hari Rabu untuk mengetahui jika ekonomi Tiongkok sudah mulai rebound. Adapun, indeks Hang Seng ditutup turun 163.90 poin (0,75%) ke level 21.756,93 mengikuti pasar saham AS dan Eropa. Di lain sisi, indeks Nikkei 225 tutup dari hari senin (21/09) sampai hari rabu (23/09). Dari Eropa, pemimpin sayap kiri Yunani, Alexis Tsipras, memenangkan pemilihan umum kembali yang digelar Minggu, data resmi menunjukkan. Dengan lebih dari setengah penghitungan, Partai Syriza pimpinan Tsipras mengantongi suara 35,54 persen, mengalahan kubu konservatif, Partai Demokrasi Baru, yang meraih 28,07 persen, demikian laporan AFP, di Athena, Senin (21/9) dini hari WIB. Kemungkinan besar Tsipras kembali membentuk pemerintahan koalisi dengan partai nasionalis, Independent Greeks (ANEL). Indeks-indeks saham eropa tentatif melemah pada awal perdagangan.
Paskah keputusan the Fed yang menunda kenaikan suku bunga pada pekan lalu, mendapat tanggapan yang variatif di kalangan pejabat otoritas moneter AS tersebut. Salah satu pejabat the Fed yakni Presiden Bank Federal Reserve San Fransisco, John Williams menanggapi hal ini dengan mengatakan bahwa keputusan Federal Reserve untuk menahan suku bunga stabil pada pekan lalu daripada untuk naikan menunjukkan bahwa saat ini ekonomi sedang dalam keadaan yang berbahaya. Williams mengatakan bahwa pasar kerja AS yang saat ini hampir mendekati kekuatan penuhnya namun meningkatnya kecemasan atas ekonomi global dan sistem keuangan telah membuat para pembuat kebijakan akhirnya memutuskan menahan diri dari kenaikan suku bunga. William dalam sebuah wawancaranya mengatakan bahwa kebijakan the Fed menunjukkan keadaan yang berbahaya pada saat ini. Terkait keputusan Federal Reserve AS dari pihak lainnya bahwa penundaan kenaikan suku bunga, karena bank sentral AS melihat resiko. Kombinasi dari perlambatan ekonomi negara berkembang dan volatilitas di pasar keuangan internasional telah mendatangkan resiko bahwa inflasi dan pertumbuhan di blok Euro akan lebih lambat dibandingkan harapan. Pertumbuhan dan inflasi di zona Euro masih dibayangi oleh sejumlah resiko yang terus dipantau oleh European Central Bank (ECB) dengan sangat hati-hati. ECB memiliki fleksibilitas yang diperlukan untuk memperpanjang program pembelian aset hingga melewati September 2016 jika diperlukan, guna mendorong inflasi kembali ke target sasaran bank sentral. Sementara itu, perlambatan ekonomi global telah menahan laju pertumbuhan ekonomi di kawasan Eropa. Perlambatan ekonomi Eropa belum bisa ditangani dengan baik oleh pemerintah maupun ECB. Salahsatu lembaga pemeringkat mulai melihat peningkatan risiko investasi di beberapa negara di kawasan zona Eropa. Moody's Investors Service menilai ada ketidakjelasan di sebagian wilayah Eropa, termasuk di negara Prancis. Lembaga pemeringkat menurunkan rating Perancis dari Aa1 menjadi Aa2 karena prospek jangka menengahnya kurang bagus. Moody's mengklaim adanya kejelasan soal pertumbuhan ekonomi Perancis, yang tidak sesuai harapan. Kondisi dari ekternal sejauh ini telah berpengaruh besar dalam menahan laju bagi pergerakan IHSG, kendati demikian peluang IHSG untuk melaju ke zona hijau terbuka hari ini. Pasalnya membaiknya bursa AS dan saham Eropa pada Senin kemarin diperkirakan dapat menjadi katalis bagi indeks bursa domestik pada perdagangan saham hari ini.
DAILY REPORT
22 September 2015• ASII bagi dividen interim Rp64/saham • UNTR akan bagi dividen interim Rp 251/saham • TBLA akan bagikan dividen interim Rp8/saham • Rights issue HMSP tidak ditawarkan ke AS
• PTPP targetkan laba dapat tumbuh 39,8% bila dapat PMN Rp2 triliun • SMCB akan jual saham Holcim Malaysia Sdn Bhd ke Lafarge Malaysia • SMBR realisasikan 60% target laba
• ERAA jajaki mitra baru di kawasan Asean untuk ekspansi • Pabrik cracker TPIA dihentikan sementara
• GIAA belum naikkan tarif tiket pasca biaya pokok per satuan jasa naik • ISAT hadirkan aplikasi cegah kanker payudara
• BIPP tambah modal disetor Rp 3,75 miliar ke anak usaha • PPRO sambut rencana pemerintah tidak turunkan batas PPnBM • BMRI akan bentuk perusahaan modal ventura di 2015 • BMRI menargetkan porsi di atas 20% untuk UMKM • BNGA & MasterCard kerja sama layanan daring OctoPay • BNGA proyeksikan laba akan membaik
• BNGA kaji bentuk anak usaha
• BBTN raih pinjaman Rp500 miliar dari SMF • PT. Atmindo akan IPO, targetkan dana Rp 50 miliar
Support Level 4352/4328/4313
Resistance Level 4391/4406/4430
Major Trend Down
22 September 2015
22 September 2015
Astra International (ASII) akan membagikan dividen interim tahun buku Desember 2015 senilai total Rp2,5 triliun. Dividen interim tersebut didistribusikan kepada 40,48 miliar lembar saham senilai Rp64 per saham. Keputusan pembagian dividen interim telah disetujui oleh dewan komisaris perusahaan pada 17 September 2015. Dividen tersebut akan dibagikan kepada pemegang saham ASII yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada 30 September 2015.
United Tractors (UNTR) berencana membagikan dividen interim tahun buku 2015 sebesar Rp 251 per saham pada 16 Oktober 2015. Dividen interim nantinya akan dibagikan kepada pemegang saham yang sah dan telah terdaftar (recording date) pada tanggal 1 Oktober 2015. Cum dan ex dividen dipasar reguler dan negosiasi ditetapkan pada 28 dan 29 September 2015. Sedangkan untuk cum dan ex di pasar tunai pada 29 September dan 1 Oktober 2015.
Tunas Baru Lampung (TBLA) berencana akan membagikan dividen interim senilai Rp42.7 miliar atau Rp8/saham . Rencananya dividen itu akan dibagikan pada Oktober 2015 dengan cum date di pasar reguler pada 25 September dan recording date pada 30 September 2015.
Pembangunan Perumahan (PTPP) menargetkan perolehan dana berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 2 triliun yang akan digunakan untuk membangun pelabuhan dan pengembangan kawasan pelabuhan serta pembangunan infrastruktur jalan tol. Perseroan menargetkan laba tahun 2016 dapat naik sekitar 39.8% dengan adanya PMN tersebut, bilamana tanpa adanya PMN kenaikan laba hanya sekitar 22.60%. Jika PMN tersebut terpenuhi, perseroan yakin pertumbuhan 5 tahun ke depan akan melebih target. Dengan target perolehan PMN sebesar Rp 2 triliun, maka PTPP dapat menerbitkan total right issue Rp 1,9 triliun, sehingga kepemilikan saham pemerintah tidak akan terdilusi yakni tetap 51%. Dengan penambahan modal pemerintah ini, laba perseroan ditargetkan tumbuh 39,80% di tahun 2016, dimana jika PMN hanya akan tumbuh 22,60%. Hingga Agustus 2015 perolehan kontrak baru perseroan sebesar Rp 16 triliun, sehingga total order book sampai akhir Agustus 2015 mencapai Rp 45 triliun termasuk carry over sebesar Rp 29 triliun.
Holcim Indonesia (SMCB) akan menjual seluruh saham di anak usaha yang sepenuhnya dimiliki perseroan, yaitu Holcim Malaysia Sdn Bhd (MHSB) kepada Lafarge Malaysia Berhad. Penutupan transaksi akan bergantung pada pemenuhan beberapa kondisi, antara lain persetujuan korporasi dari kedua belah pihak dan persetujuan dari pihak otoritas yang relevan untuk transaksi.
Emiten kimia, Chandra Asri Petrochemical (TPIA) akan
menghentikan sementara operasi pabrik
cracker
untukmengintegrasikannya dengan proyek ekspansi nafta
cracker
baru. Penghentian produksi akan berlangsung selama 90 hari mulai dari 25 September. Perusahaan mengumumkan proyek ekspansi naftacracker
bernilai US$380 juta yang dibangun mulai September2013 itu saat ini mendekati selesai.
Semen Baturaja (SMBR) membukukan laba bersih Rp224,7 miliar pada Agustus 2015 atau sekitar 60% dari target perusahaan pada tahun ini sebesar Rp368,39 miliar. Pencapaian laba bersih tersebut tumbuh sebesar 27% dibandingkan dengan Rp176,6
miliar pada periode yang sama tahun lalu. Pencapaian itu disebabkan oleh peningkatan penjualan semen sebesar 29% menjadi 925.034 ton pada Agustus 2015 dibandingkan dengan 714.863 ton pada periode yang sama 2014.
Erajaya Swasembada (ERAA) menjajaki mitra baru di kawasan Asean guna melakukan ekspansi di negara kawasan tersebut. Sebelumnya perseroan telah membentuk 2 perusahaan JV untuk distribusi perangkat selular di Malaysia dan Singapura. Rencananya perseroan akan mulai membuka 10 gerai di Malaysia pada Oktober 2015 ini.
Rencana rights issue Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP) tidak ditawarkan atau dijual ke Amerika Serikat. Rights issue perseroan bukan untuk didistribusikan secara langsung ataupun tidak langsung ke Amerika Serikat (AS) dan bukan merupakan penawaran untuk penjualan saham atau hak atas saham (efek) di AS. Efek ini tidak didaftarkan dan tidak akan didaftarkan berdasarkan Securities Act 1933 sebagimana diubah (Securties Act) tidak dapat didaftarkan atau dijual di AS. Rights issue ini dilakukan perseroan dalam rangka memenuhi persyaratan pencatatan, dimana jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham bukan pengendali dan bukan pemegang saham utama paling sedikit 50 juta saham atau 7,5% dari jumlah saham dalam modal disetor. Perseroan akan menerbitkan sebanyak 269,723,076 saham baru. Nilai nominal right issue Rp 100 dengan harga pelaksanaan di kisaran Rp 63,000-Rp 99,000 per saham. Sehingga dana yang akan diraih perseroan dari hasil rights issue diperkirakan mencapai Rp 16,99-26,70 triliun. Setiap pemegang 65 saham lama berhak atas 4 HMETD (rasio 65 : 4), dimana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegang sahamnya untuk membeli 1 saham baru. Apabila pemegang saham lama tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru yang ditawarkan dalam PUT ini, maka akan mengalami penurunan kepemilikan saham (dilusi) sebesar 5,8%.
Indosat (ISAT) bekerja sama dengan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YPKI) meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kanker payudara. Kerja sama ini menghadirkan kartu perdana
edisi khusus
Breast Cancer Awareness
dan aplikasi pita pinkuntuk pencegahan dini kanker payudara. Aplikasi pita pink ini memberikan informasi untuk mengetahui semua tentang kanker payudara mulai dari pencegahan, pengobatan, mendeteksi sejak dini kanker payudara, informasi rumah sakit spesialis dan klinik hingga tips menjaga kesehatan tubuh menghindari kanker payudara.
Manejemen PP Properti (PPRO) menyambut baik rencana Pemerintah untuk tidak menurunkan batas nilai transaksi properti yang terkena PPnBM (Pajak Penjualan Atas Barang Mewah). Saat ini perseroan memiliki produk dengan harga jual yang menyasar pasar menengah-bawah dan menengah. Oleh karena itu, perseroan optimis dapat terus memacu kinerja untuk mencapai target yang telah ditetapkan, meski kondisi perekonomian nasional saat ini tengah bergejolak. Produk hunian di Grand Sungkono Lagoon Surabaya dengan harga di atas Rp 2 miliar hanya sekitar 12%.
Bhuwanatala Indah Permai (BIPP) melakukan transaksi afiliasi dengan PT BIP Lokakencana berupa tambahan setoran modal ke anak usaha perseroan sebesar Rp 3.750.000.000. Dengan penambahan tersebut porsi kepemilikan saham perseroan di BIP
22 September 2015
22 September 2015
Loka Kencana tetap 99,999% atau senilai Rp 122.371.250.000 dan sisanya 0,001% dimiliki PT BIP Tridaya propertindo. Perseroan berharap penambahan modal kepada BIP Lokakencana bisa ikut mengembangkan pengelolaan aset yang dimiliki guna peningkatan pendapatan konsolidasi perseroan. BIP Lokakencana telah membeli 5 bidang tanah senilai Rp 1.122.000.000 dari Maria SE., salah satu pemegang saham perseroan.
Bank Mandiri (BMRI) berencana membentuk perusahaan modal ventura di tahun 2015 dengan mengalokasikan dana sebesar Rp 500 miliar. Perseroan sudah mengajukan izin kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait rencana pembentukan perusahaan modal ventura. Perseroan berharap seluruh proses perizinan dapat rampung pada tahun 2015, sehingga perusahaan modal ventura tersebut dapat mulai beroperasi dalam waktu dekat. Pembentukan perusahaan modal ventura tersebut sesuai dengan arahan OJK yang mengharapkan bank BUMN dapat membentuk perusahaan modal ventura yang cukup kuat untuk memberikan pembiayaan dan pendampingan ke perusahaan-perusahaan
pemula (
start up
). Bank Mandiri rencananya akan fokus padaperusahaan yang terkait dengan financial.
Bank Mandiri (BMRI) berencana untuk menaikkan portofolio kredit ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di perseroan mencapai lebih dari 20% pada akhir 2015. Hingga Agustus 2015, BMRI telah menyalurkan pinjaman ke sektor UMKM mencapai lebih dari Rp72,2 triliun.
Bank CIMB Niaga (BNGA) memproyeksikan perolehan laba pada semester II/2015 akan lebih baik, dibandingkan realisasi semester I yang menurun hingga sekitar 91% menjadi Rp176,35 miliar. Hal ini disebabkan oleh perusahaan yang telah meningkatkan cadangan provisi di awal sebagai bentuk antisipasi kenaikan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL). Saat ini posisi NPL perusahaan berada di sekitar 4%. Oleh karena itu, BNGA telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menangani NPL, antara lain
meningkatkan
recovery asset
, menjual jaminan, dan menambahprovisi sebesar Rp2,8 triliun sepanjang semester I lalu.
Bank CIMB Niaga (BNGA) tengah mengkaji opsi pembentukan anak usaha untuk mengambil alih aset bermasalah di perusahaan agar posisi rasio
non-performing loan
(NPL) menurun. Hingga kini, posisi NPL di perusahaan berada di posisi sekitar 4%. Sebelumnya, Bank CIMB telah menargetkan untuk menurunkan NPL ke level 3%. Namun, melihat kondisi perekonomian saat ini, perusahaan merevisi target NPL ke level 4%-4,5%.Bank CIMB Niaga (BNGA) bekerja sama dengan MasterCard meluncurkan layanan transaksi
daring
berupa virtual credit card bertajuk OctoPay untuk memfasilitasi transaksi e-commerce yang tumbuh pesat. OctoPay membidik potensi pelaku transaksidaring
dengan mempermudah transaksi melalui aplikasi media sosial
Facebook yang dinilai aman. Selain untuk belanja
daring
,OctoPay juga memiliki fitur informasi rekening, transfer uang, pembelian dan isi ulang prabayar serta pembayaran tagihan.
Sarana Multigraya Finansial (SMF) kembali mendistribusikan pinjaman Rp500 miliar kepada Bank Tabungan Negara (BBTN) untuk mendukung program pemerintah Sejuta Rumah. Hingga Agustus 2015, total penyaluran pinjaman SMF kepada BBTN, termasuk BTN Syariah mencapai Rp8,5 triliun, dengan
outstanding
sebesar Rp4,5 triliun.
Garuda Indonesia (GIAA) belum menaikkan harga tiket menyusul dinaikkannya biaya pokok per satuan jasa karena harus ada persetujuan dari Kemenhub, karena harus buka tarif batas atasnya.
PT Atmindo, perusahaan manufaktur yang berbasis di Deli Serdang, Sumatera Utara, berencana melepas 22% saham baru ke publik (IPO). Total dana yang bisa dihimpun dari IPO sekitar Rp 50 miliar dan akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja. PT. Panin Sekuritas bertindak sebagai penjamin emisi perusahaan. Saat ini perseroan memiliki pabrik boiler dengan kapasitas produksi 40 unit per tahun. Klien dari Atmindo adalah perusahaan sawit, produsen karet, dan pengolah kayu. Meski industri kelapa sawit tahun 2015 tidak menggembirakan, pesanan terhadap boiler perseroan tetap jalan, karena tanaman sawit terus tumbuh dan perlu pengolahan. Perseroan juga tengah menyiapkan investasi permesinan dan teknologi untuk menggarap proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas hingga 100 MW. Saat ini perseroan tengah melakukan pembicaraan dengan mitra untuk menggarap proyek pembangkit listrik ini. Perseroan berharap bisa mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 20% YoY di tahun 2015.
22 September 2015
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 46.31 -0.37 TLKM (US) 37.55 13,598.92 76.05
Natural Gas (US$)/mmBtu 2.57 0.00 ANTM (GR) 0.02 308.07 -16.21
Gold (US$)/Ounce 1,133.84 0.44
Nickel (US$)/MT 9,865.00 190.00
Tin (US$)/MT 15,145.00 -30.00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 57.75 -4.65
Coal (RB) (US$)/MT* 52.00 -11.36
CPO (ROTH) (US$)/MT 600.00 10.00
CPO (MYR)/MT 2,008.00 -22.50
Rubber (MYR/Kg) 688.50 -0.50
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 809.47 1.52
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F
Market Cap (USD Bn)
USA DOW JONES INDUS. 16,510.19 0.77 -7.37 15.06 13.85 2.81 2.64 4,992.53
USA NASDAQ COMPOSITE 4,828.95 0.04 1.96 21.08 18.45 3.26 3.04 7,613.20
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6,108.71 0.08 -6.97 15.24 13.97 1.73 1.67 1,505.74
CHINA SHANGHAI SE A SH 3,306.42 1.89 -2.45 13.31 11.84 1.59 1.45 4,074.39
CHINA SHENZHEN SE A SH 1,818.41 3.56 22.99 26.13 20.47 3.08 2.74 2,691.97
HONG KONG HANG SENG INDEX 21,756.93 -0.75 -7.83 10.82 10.07 1.15 1.08 1,745.93
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4,376.08 -0.10 -16.28 14.59 12.57 2.20 1.97 289.45
JAPAN NIKKEI 225 18,070.21 -1.96 3.55 17.03 15.53 1.53 1.44 2,766.09
MALAYSIA KLCI 1,639.47 -1.80 -6.91 15.92 14.53 1.77 1.67 225.24
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2,882.27 0.09 -14.35 12.41 11.54 1.11 1.07 278.34
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 14,486.20 112.20 1000 IDR/ USD 0.06903 -0.00054
EUR/IDR 16,213.97 -154.99 EUR / USD 1.11927 0.00027
JPY/IDR 120.32 -0.14 JPY / USD 0.00831 0.00001
SGD/IDR 10,261.96 -25.57 SGD / USD 0.70840 -0.00082
AUD/IDR 10,336.63 -39.61 AUD / USD 0.71355 0.00035
GBP/IDR 22,474.90 -4.90 GBP / USD 1.55147 0.00077
CNY/IDR 2,274.34 0.00 CNY / USD 0.15700 -0.00013
MYR/IDR 3,389.18 -1.79 MYR / USD 0.23396 -0.00012
KRW/IDR 12.28 -0.05 100 KRW / USD 0.08480 -0.00033
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.32
BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51
ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13
BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13
22 September 2015
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description August-15 July-15 Description Rate (%)
Inflation YTD % 2.29 1.90 SBI (9M) 6,66058
Inflation YOY % 7.18 7.26 SBIS (9M) 6,66058
Inflation MOM % 0.39 0.93
Foreign Reserve (USD) 105.35 Bn 107.55 Bn
GDP (IDR Bn) 2,866,909.10 2,728,847.00
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
24 Sep US Initial Jobless Claims Naik menjadi 275 ribu dari 264 ribu
24 Sep US Continuing Claims Tetap 2237 ribu
24 Sep US Durable Goods Order Naik menjadi 2.2% dari 2.0%
24 Sep US New Home Sales Naik menjadi 515 ribu dari 507 ribu
24 Sep US New Home Sales MoM Turun menjadi 1.6% dari 5.4%
25 Sep US GDP Annualized QoQ Tetap 3.7%
25 Sep US GDP Price Index Tetap 3.1%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
TLKM IJ 2730 1.49 4.23 BBRI IJ 9525 -2.56 -6.41 MIKA IJ 29425 3.98 1.72 INTP IJ 18000 -4.26 -3.09 TBIG IJ 6650 5.14 1.64 ICBP IJ 12525 -3.28 -2.60 MDIA IJ 2800 12.00 1.24 BBCA IJ 12175 -0.81 -2.56 UNTR IJ 18700 1.63 1.17 PGAS IJ 2850 -2.40 -1.78 MLBI IJ 8000 6.67 1.11 BMRI IJ 8600 -0.58 -1.21 AMRT IJ 585 4.46 1.09 LPPF IJ 16850 -2.18 -1.15 BDMN IJ 3600 2.86 1.00 UNVR IJ 39000 -0.26 -0.80 BBNI IJ 4330 1.05 0.87 BSDE IJ 1510 -1.31 -0.40 ISAT IJ 3585 2.43 0.49 MPPA IJ 2170 -3.13 -0.40
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
Gelombang Seismic Indonesia
22 September 2015
22 September 2015
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
CTRA 92:1 Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15
CTRS 77:1
Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15
CTRP 56:1
Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
RIMO Rights Issue 1:90 265.00 TBA TBA TBA
ADHI Rights Issue 1250:1221 1560.00 30 Sep-15 01 Oct-15 07 Oct – 13 Oct’15
MAYA Rights Issue 10:1 1665.00 17 Sep-15 18 Sep-15
25 Sep – 01 Oct’15
HMSP Rights Issue 65:4 63000-99000 28 Sep-15 29 Sep-15
05 Oct – 09 Oct’15
BABP Rights Issue 5:2 100.00 02 Oct-15 05 Oct-15
09 Oct – 22 Oct’15
BCAP Rights Issue 25:2 1642.00 02 Oct-15 05 Oct-15
09 Oct – 20 Oct’15
MAIN Rights Issue 4:1 1200-1600 08 Oct-15 09 Oct-15
16 Oct – 22 Oct’15
ANTM Rights Issue 25:26-37 371.00 15 Oct-15 16 Oct-15
22 Oct – 28 Oct’15
UNTX Tender Offer -- 5305.00 -- -- 01 Sep – 30 Sep’15
TRAM Reverse Stock 5:1 -- -- TBA TBA
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
RIGS RUPSLB 22-Sep-15
ADHI RUPSLB 22-Sep-15
MIKA RUPSLB 23-Sep-15
BCAP RUPSLB 25-Sep-15
BABP RUPSLB 25-Sep-15
INPP RUPSLB 29-Sep-15
BCIC RUPST 29-Sep-15
MAIN RUPSLB 01-Okt-15
PNBS RUPSLB 02-Okt-15
CMNP RUPSLB 02-Okt-15
BBNI RUPSLB 02-Okt-15
BMRI RUPSLB 05-Okt-15
BSSR RUPSLB 06-Okt-15
ISAT RUPSLB 07-Okt-15
ANTM RUPSLB 07-Okt-15
ESTI RUPSLB 08-Okt-15
HMSP RUPSLB 09-Okt-15
22 September 2015
22 September 2015
NRCA
TRADING BUY
S1 680 R1 740 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 620 R2 800
Closing
Price 720
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 680-Rp 800
• Entry Rp 720, take Profit Rp 800
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 22.15 Positif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) 38.45 Positif
Bollinger Band (Mid) 673 Positif
MA5 674 Positif 800 1,000 1,200 1,400 1,600
March April May Jun Jul August September NRCA Downward Sloping Channel
Bullish Breakout 674 673.75 673.75 671.875 650 627.5 627.5 674 700 720 720 720 877.396 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 NRCA - Stochastic %D(6,3,3) = 44.07, Stochastic %K = 71.11, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
44.0741 44.0741 20 71.1111 71.1111 80 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 NRCA - MACD (5,3) = -9.51, Signal() = -4.58
-9.50601 -4.58104 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 NRCA - TSI(3,5,3) = 38.45, Volume() = 8,012,700.00
11.7092 0.00000 38.447
8,012,700
NRCA - William's % R(14) = 0.00, Volume() = 8,012,700.00 0.00000 8,012,700
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
GGRM
TRADING BUY
S1 42225 R1 43550 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 40900 R2 44875
Closing
Price 43025
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 42225-Rp 43550
• Entry Rp 43025, take Profit Rp 43550
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 25.66 Positif
MACD 56.77 Positif
True Strength Index (TSI) 26.36 Positif
Bollinger Band (Mid) 42276 Positif
MA5 41835 Positif 40,000 44,000 48,000 52,000 56,000 60,000
March April May Jun Jul August September GGRM Downward Sloping Channel
42,000 42,000 41,837.5 41,835 40,550 40,430 40,430 42,251.3 43,025 43,025 43,025 46,000 49,301.7 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 GGRM - Stochastic %D(6,3,3) = 54.90, Stochastic %K = 82.84, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
54.9039 54.9039 20 80 82.8393 82.8393 -1,200 -800 -400 0 400 800 0 GGRM - MACD (5,3) = -289.55, Signal() = -162.42 -289.546 -162.425 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 GGRM - TSI(3,5,3) = 26.36, Volume() = 355,200.00 6.46243 0.00000 26.3606 355,200 GGRM - William's % R(14) = -16.10, Volume() = 355,200.00 -16.1017 355,200 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
22 September 2015
22 September 2015
AKRA
TRADING BUY
S1 5650 R1 5800 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 5500 R2 5950
Closing
Price 5725
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 5650-Rp 5800 • Entry Rp 5725, take Profit Rp 5800
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 33.39 Negatif
MACD 6.80 Positif
True Strength Index (TSI) 9.82 Positif
Bollinger Band (Mid) 5696 Positif
MA5 5680 Positif 4,400 4,800 5,200 5,600 6,000
March April May Jun Jul August September AKRA Wedge 5,706.25 5,693.75 5,680 5,575 5,575 5,550 5,443.79 5,725 5,725 5,725 5,818.75 5,818.75 5,950 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 AKRA - Stochastic %D(6,3,3) = 41.65, Stochastic %K = 57.21, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
41.6489 41.6489 20 57.2115 57.2115 80 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 AKRA - MACD (5,3) = -11.96, Signal() = -9.69
-11.9631 -9.69044 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 AKRA - TSI(3,5,3) = 9.82, Volume() = 5,225,400.00
5.35659 0.00000 9.81555
5,225,400
AKRA - William's % R(14) = -50.00, Volume() = 5,225,400.00 -50 5,225,400
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
SILO
TRADING BUY
S1 14250 R1 14750 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 13750 R2 15250
Closing
Price 14500
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 14250-Rp 14750
• Entry Rp 14500, take Profit Rp 14750
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 11.17 Positif
MACD -75.88 Positif
True Strength Index (TSI) -11.63 Positif
Bollinger Band (Mid) 14569 Negatif
MA5 13990 Positif 12,000 13,000 14,000 15,000 16,000 17,000
March April May Jun Jul August September SILO Downward Sloping Channel
14,500 14,500 14,168.8 13,990 13,500 13,314.3 13,314.3 14,500 14,573.8 15,393.8 15,393.8 15,939.3 16,125 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 SILO - Stochastic %D(6,3,3) = 32.80, Stochastic %K = 61.49, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
32.7998 32.7998 20 61.4886 61.4886 80 -300 -200 -100 0 100 200 300 0 SILO - MACD (5,3) = -48.18, Signal() = 32.13
-48.1764 32.1328 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 SILO - TSI(3,5,3) = -11.63, Volume() = 6,664,900.00
-11.6286 -33.5227 0.00000
6,664,900
SILO - William's % R(14) = -61.90, Volume() = 6,664,900.00 -61.9048 6,664,900 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
22 September 2015
22 September 2015
DILD
TRADING BUY
S1 610 R1 650 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 580 R2 680
Closing
Price 625
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 610-Rp 650 • Entry Rp 625, take Profit Rp 650
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 80.75 Negatif
MACD 12.22 Positif
True Strength Index (TSI) 57.76 Positif
Bollinger Band (Mid) 543 Positif
MA5 602 Positif 420.0 480.0 540.0 600.0 660.0 720.0
March April May Jun Jul August September DILD Upward Sloping Channel
602 600.067 600.067 598.75 575 543.65 497.784 620 625 625 625 646.563 646.563 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 DILD - Stochastic %D(6,3,3) = 79.59, Stochastic %K = 86.82, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
79.5881 79.5881 20 80 86.8192 86.8192 -15.0 -10.0 -5.0 0.0 5.0 10.0 0.0 DILD - MACD (5,3) = -8.94, Signal() = -8.61
-8.93742 -8.60568 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 DILD - TSI(3,5,3) = 57.76, Volume() = 30,934,800.00 54.5306
0.00000 57.7596
30,934,800
DILD - William's % R(14) = -6.94, Volume() = 30,934,800.00 -6.94444 30,934,800
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
TOTO
TRADING BUY
S1 6350 R1 6600 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 6050 R2 6900
Closing
Price 6525
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 6350-Rp 6600 • Entry Rp 6525, take Profit Rp 6600
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 59.52 Positif
MACD 25.23 Positif
True Strength Index (TSI) 13.43 Positif
Bollinger Band (Mid) 6229 Positif
MA5 6345 Positif 4,200 4,800 5,400 6,000 6,600
March April May Jun Jul August September TOTO Upward Sloping Channel
6,362.5 6,345 6,244.44 6,244.44 6,225 6,220 5,033.36 6,500 6,525 6,525 6,525 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 TOTO - Stochastic %D(6,3,3) = 38.11, Stochastic %K = 48.02, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
38.1097 38.1097 20 48.0159 48.0159 80 -120.0 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 TOTO - MACD (5,3) = -27.27, Signal() = -7.62
-27.2682 -7.61676 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 TOTO - TSI(3,5,3) = 13.43, Volume() = 881,800.00
0.00000 -1.17897 13.4254
881,800
TOTO - William's % R(14) = -10.00, Volume() = 881,800.00 -10 881,800
22 September 2015
22 September 2015
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
21-09-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Buy 18100 18100 18250 17400 17825 18250 18675 Negatif Positif Positif 20125 14425
LSIP Trading Buy 1230 1230 1255 1125 1190 1255 1320 Negatif Positif Positif 1335 910
SGRO Trading Sell 1225 1225 1210 1170 1210 1250 1290 Negatif Positif Negatif 1750 1210
Mining
PTBA Trading Sell 5625 5625 5525 5250 5525 5800 6075 Positif Negatif Negatif 6300 5025
ADRO Trading Buy 600 600 610 560 585 610 635 Positif Positif Positif 650 467
MEDC Trading Sell 1330 1330 1295 1225 1295 1365 1435 Positif Negatif Negatif 2575 1240
INCO Trading Buy 1680 1680 1720 1550 1635 1720 1805 Positif Negatif Positif 2015 1190
ANTM Trading Buy 480 480 485 460 470 485 495 Positif Negatif Positif 630 450
TINS Trading Buy 620 620 635 585 610 635 660 Positif Negatif Positif 660 510
Basic Industry and Chemicals
WTON Trading Sell 885 890 870 850 870 890 910 Negatif Negatif Negatif 1080 830
SMGR Trading Buy 9750 9750 9875 9325 9600 9875 10150 Negatif Positif Negatif 10500 7100
INTP Trading Sell 18000 18000 17725 17000 17725 18450 19175 Negatif Negatif Negatif 20050 16175
SMCB Trading Sell 1020 1020 1005 985 1005 1025 1045 Negatif Positif Negatif 1370 895
Miscellaneous Industry
ASII Trading Sell 5800 5850 5750 5650 5750 5850 5950 Negatif Negatif Negatif 6750 5450
GJTL Trading Buy 625 625 670 392 530 670 810 Positif Positif Positif 720 418
Consumer Goods Industry
INDF Trading Sell 5225 5225 5150 4965 5150 5325 5500 Negatif Negatif Negatif 6175 4560
GGRM Trading Buy 43025 43025 43550 40900 42225 43550 44875 Positif Positif Positif 48250 40550
UNVR Trading Sell 39000 39150 38700 38250 38700 39150 39600 Negatif Negatif Positif 40400 33000
KLBF Trading Sell 1530 1530 1515 1485 1515 1545 1575 Positif Negatif Negatif 1700 1405
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 1510 1510 1530 1460 1495 1530 1565 Positif Positif Positif 1830 1285
PTPP Trading Sell 3445 3445 3400 3335 3400 3465 3530 Negatif Negatif Positif 3940 2960
WIKA Trading Sell 2685 2685 2660 2595 2660 2725 2790 Positif Negatif Negatif 2920 2370
ADHI Trading Buy 2105 2105 2145 1975 2060 2145 2230 Positif Positif Positif 2340 1665
WSKT Trading Sell 1595 1595 1585 1565 1585 1605 1625 Negatif Negatif Negatif 1845 1505
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Buy 2850 2850 2890 2760 2825 2890 2955 Positif Negatif Positif 3855 2150
JSMR Trading Buy 5100 5100 5150 4960 5050 5150 5250 Positif Negatif Positif 5600 4810
ISAT Trading Buy 3585 3585 3625 3425 3525 3625 3725 Positif Positif Positif 4400 3310
TLKM Trading Buy 2730 2730 2750 2640 2695 2750 2805 Positif Positif Positif 2970 2590
Finance
BMRI Trading Sell 8600 8600 8500 8400 8500 8700 8800 Negatif Negatif Negatif 9775 8125
BBRI Trading Sell 9525 9525 9475 9325 9475 9625 9775 Negatif Negatif Negatif 10800 9025
BBNI Trading Buy 4330 4330 4375 4115 4245 4375 4505 Positif Positif Positif 5250 4070
BBCA Trading Buy 12175 12175 12250 11850 12050 12250 12450 Positif Positif Positif 13900 11000
BBTN Trading Buy 1035 1035 1050 990 1020 1050 1080 Positif Negatif Positif 1215 935
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Buy 18700 18700 18900 17900 18400 18900 19400 Positif Positif Positif 20700 16050