• Tidak ada hasil yang ditemukan

KASUS hukum pranata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KASUS hukum pranata"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

HUKUM PRANATA BANGUNAN

HUKUM PRANATA BANGUNAN

“Kasus

“Kasus

 -

 -

Kasus di Indonesia”

Kasus di Indonesia”

NADYA TITANIA ALPHINA

NADYA TITANIA ALPHINA WEKOILA

WEKOILA

E1B1160

E1B1160

UNIVERSITAS HALU OLEO

UNIVERSITAS HALU OLEO

FAKULTAS TEKNIK

FAKULTAS TEKNIK

S1 ARSITEKTUR

S1 ARSITEKTUR

KENDARI

KENDARI

2017

2017

(2)

KASUS PROYEK ABADI PERBAIKAN KASUS PROYEK ABADI PERBAIKAN

JALUR PANTURA PULAU JAWA JALUR PANTURA PULAU JAWA

Jalur Pantura merupakan urat nadi perekonomian nasional terpenting dan Jalur Pantura merupakan urat nadi perekonomian nasional terpenting dan paling sibuk di seluruh negeri. Siang maupun malam jalur jalan ini nyaris tak pernah paling sibuk di seluruh negeri. Siang maupun malam jalur jalan ini nyaris tak pernah tidur. Berbagai moda angkutan darat selalu menyemut melintasi jalur ini.

tidur. Berbagai moda angkutan darat selalu menyemut melintasi jalur ini. Latar Belakang Permasalahan

Latar Belakang Permasalahan

Proyek perbaikan Jalur Pantura Pulau Jawa sepanjang 1300 KM, mulai dari Anyer Proyek perbaikan Jalur Pantura Pulau Jawa sepanjang 1300 KM, mulai dari Anyer sampai Banyuwangi sudah menjadi rahasia umum di kalangan masyarakat Indonesia. sampai Banyuwangi sudah menjadi rahasia umum di kalangan masyarakat Indonesia. Tiap tahun pemerintah mengeluarkan anggaran lebih dari Rp 1 triliun untuk perbaikan Tiap tahun pemerintah mengeluarkan anggaran lebih dari Rp 1 triliun untuk perbaikan  jalan

 jalan di di jalur jalur Pantai Pantai Utara Utara (Pantura) (Pantura) Jawa, Jawa, Namun, Namun, yang yang terjadi terjadi saat saat ini, ini, pembangunanpembangunan  jalur Pantura hanya dilakukan dengan penambalan a

 jalur Pantura hanya dilakukan dengan penambalan aspal secara terus menerusspal secara terus menerus.. Penyebab Mudah Rusaknya Jalan Pantura

Penyebab Mudah Rusaknya Jalan Pantura Dari segi kontruksi

Dari segi kontruksi (menurut Boyamin;MAKI) disebutkan, bahwa proyek tersebut(menurut Boyamin;MAKI) disebutkan, bahwa proyek tersebut adalah proyek Swakelola perbaikan jalan yang bersifat rutin. Kem-PU diduga mengurangi adalah proyek Swakelola perbaikan jalan yang bersifat rutin. Kem-PU diduga mengurangi volume aspal kepada supplier asphalt mixing plant (AMP). Sehingga sepanjang 1300 Km volume aspal kepada supplier asphalt mixing plant (AMP). Sehingga sepanjang 1300 Km  jalur

 jalur Pantura Pantura selalu selalu mengalami mengalami kerusakan kerusakan dan dan perbaikan. perbaikan. Kerusakan Kerusakan Pantura Pantura terjaditerjadi akibat volume kendaraan yang melintas melebihi kapasitas semestinya Dari segi akibat volume kendaraan yang melintas melebihi kapasitas semestinya Dari segi kontruksi dan juga segi penggunaan.

kontruksi dan juga segi penggunaan.

Dari segi pengawasan, ketidak tegasan pihak-pihak yang berwenang dalam Dari segi pengawasan, ketidak tegasan pihak-pihak yang berwenang dalam pengawasan proyek tersebut, dalam memantau pelaksanaannya sehingga banyak pengawasan proyek tersebut, dalam memantau pelaksanaannya sehingga banyak oknum-oknum yang memanfaatkan/meraih keuntungan dari kegiatan proyek tersebut oknum-oknum yang memanfaatkan/meraih keuntungan dari kegiatan proyek tersebut dan tonase kendaraan yang melewati jalan melebihi kemampuan jalan

dan tonase kendaraan yang melewati jalan melebihi kemampuan jalan tersebut.tersebut. Dampak Akibat

Dampak Akibat

Rusaknya jalur Pantura menyumbang tingginya angka kecelakaan dan korban Rusaknya jalur Pantura menyumbang tingginya angka kecelakaan dan korban tewas di jalan. Melambungnya harga pangan akibat buruknya jaringan distribusi seperti tewas di jalan. Melambungnya harga pangan akibat buruknya jaringan distribusi seperti yang terjadi beberapa waktu terakhir ini akan memicu naiknya angka inflasi dan yang terjadi beberapa waktu terakhir ini akan memicu naiknya angka inflasi dan menggerus daya beli masyarakat.

menggerus daya beli masyarakat.

BAB I PASAL 1 AYAT (6) DAN (11) UNDANG-UNDANG JASA KONSTRUKSI NOMOR 18 BAB I PASAL 1 AYAT (6) DAN (11) UNDANG-UNDANG JASA KONSTRUKSI NOMOR 18 TAHUN 1999 Ayat 6 kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan, yang setelah TAHUN 1999 Ayat 6 kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan, yang setelah

(3)

diserahterimakan oleh penyedia jasa kepada pengguna jasa, menjadi tidak berfungsi diserahterimakan oleh penyedia jasa kepada pengguna jasa, menjadi tidak berfungsi baik sebagian atau secara keseluruhan dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang baik sebagian atau secara keseluruhan dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak kerja konstruksi atau pemanfaatannya yang menyimpang tercantum dalam kontrak kerja konstruksi atau pemanfaatannya yang menyimpang sebagai akibat kesalahan penyedia jasa dan/atau pengguna jasa.

sebagai akibat kesalahan penyedia jasa dan/atau pengguna jasa.

BAB I PASAL 1 AYAT (6) DAN (11) UNDANG-UNDANG JASA KONSTRUKSI NOMOR 18 BAB I PASAL 1 AYAT (6) DAN (11) UNDANG-UNDANG JASA KONSTRUKSI NOMOR 18 TAHUN 1999 Ayat 11 Pengawas konstruksi adalah penyedia jasa orang perseorangan TAHUN 1999 Ayat 11 Pengawas konstruksi adalah penyedia jasa orang perseorangan atau badan usaha yang dinyatakan ahli yang profesional di bidang pengawasan jasa atau badan usaha yang dinyatakan ahli yang profesional di bidang pengawasan jasa konstruksi yang mampu melaksanakan pekerjaan pengawasan sejak awal Pelaksanaan konstruksi yang mampu melaksanakan pekerjaan pengawasan sejak awal Pelaksanaan pekerjaan konstruksi sampai selesai dan diserahterimakan.

pekerjaan konstruksi sampai selesai dan diserahterimakan. Analisa Permaasalahan

Analisa Permaasalahan

Undang-undang Jasa Konstruksi (UUJK) menegaskan bahwa tanggungjawab Undang-undang Jasa Konstruksi (UUJK) menegaskan bahwa tanggungjawab pihak yang terlibat dalam suatu kegiatan konstruksi berlaku dari awal sampai serah pihak yang terlibat dalam suatu kegiatan konstruksi berlaku dari awal sampai serah terima akhir. Pasal 25 ayat 2 UUJK menyatakan bahwa kegagalan bangunan yang terima akhir. Pasal 25 ayat 2 UUJK menyatakan bahwa kegagalan bangunan yang menjadi tanggung jawab penyedia jasa. Penyedia jasa menurut Pasal 16 ayat 1 terdiri menjadi tanggung jawab penyedia jasa. Penyedia jasa menurut Pasal 16 ayat 1 terdiri dari perencana, pelaksana dan pengawas konstruksi.

dari perencana, pelaksana dan pengawas konstruksi.

Kesalahan dalam pelaksanaan Kesalahan dalam pengawasan Kontraktor/pekerja Kesalahan dalam pelaksanaan Kesalahan dalam pengawasan Kontraktor/pekerja yang bekerja menyimpang dari speksifikasi teknis membiarkan pelaksana bekerja yang bekerja menyimpang dari speksifikasi teknis membiarkan pelaksana bekerja menyimpang juga merupakan kesalahan pihak pengawas.

menyimpang juga merupakan kesalahan pihak pengawas. Analisa Hukum

Analisa Hukum

Penyelenggara pekerjaan konstruksi dapat dikenai sanksi administratif dan/atau Penyelenggara pekerjaan konstruksi dapat dikenai sanksi administratif dan/atau pidana atas pelanggaran Undang-undang ini dapat berupa peringatan tertulis sampai pidana atas pelanggaran Undang-undang ini dapat berupa peringatan tertulis sampai sanksi pencabutan izin usaha dan/atau profesi Bab X pasal 41 UUJK Bab X pasal 42 UUJK. sanksi pencabutan izin usaha dan/atau profesi Bab X pasal 41 UUJK Bab X pasal 42 UUJK. Barang siapa yang melakukan perencanaan pekerjaan konstruksi yang tidak memenuhi Barang siapa yang melakukan perencanaan pekerjaan konstruksi yang tidak memenuhi ketentuan keteknikan dan mengakibatkan kegagalan pekerjaan konstruksi atau ketentuan keteknikan dan mengakibatkan kegagalan pekerjaan konstruksi atau kegagalan bangunan dikenai pidana paling lama 5 (lima) tahun penjara atau dikenakan kegagalan bangunan dikenai pidana paling lama 5 (lima) tahun penjara atau dikenakan denda paling banyak 10% (sepuluh per seratus) dari nilai kontrak. Barang siapa yang denda paling banyak 10% (sepuluh per seratus) dari nilai kontrak. Barang siapa yang melakukan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang bertentangan atau tidak sesuai melakukan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang bertentangan atau tidak sesuai dengan ketentuan keteknikan yang telah ditetapkan dan mengakibatkan kegagalan dengan ketentuan keteknikan yang telah ditetapkan dan mengakibatkan kegagalan pekerjaan konstruksi atau kegagalan bangunan dikenakan pidana paling lama 5 (lima) pekerjaan konstruksi atau kegagalan bangunan dikenakan pidana paling lama 5 (lima) tahun penjara atau dikenakan denda paling banyak 5% (lima per seratus) dari nilai tahun penjara atau dikenakan denda paling banyak 5% (lima per seratus) dari nilai kontrak. Barang siapa yang melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi kontrak. Barang siapa yang melakukan pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi dengan sengaja memberi kesempatan kepada orang lain yang melaksanakan pekerjaan dengan sengaja memberi kesempatan kepada orang lain yang melaksanakan pekerjaan konstruksi melakukan penyimpangan terhadap ketentuan keteknikan dan menyebabkan konstruksi melakukan penyimpangan terhadap ketentuan keteknikan dan menyebabkan timbulnya kegagalan pekerjaan konstruksi atau kegagalan bangunan dikenai pidana timbulnya kegagalan pekerjaan konstruksi atau kegagalan bangunan dikenai pidana paling lama 5 (lima) tahun penjara atau dikenakan denda paling banyak 10% (sepuluh paling lama 5 (lima) tahun penjara atau dikenakan denda paling banyak 10% (sepuluh per seratus) dari nilai kontrak.

per seratus) dari nilai kontrak. Sanksi Hukum

Sanksi Hukum

Tanggung jawab penyedia jasa dalam UUJK Nomor 18 Tahun 1999 disebutkan Tanggung jawab penyedia jasa dalam UUJK Nomor 18 Tahun 1999 disebutkan dalam pasal 26 ayat 1

(4)

X pasal 41, 42 dan 43 UUJK dikenakan dua dugaan pidana yaitu pelanggaran pasal X pasal 41, 42 dan 43 UUJK dikenakan dua dugaan pidana yaitu pelanggaran pasal pelanggaran pasal 359 KUHP mengenai kelalaian yang mengakibatkan meninggalnya pelanggaran pasal 359 KUHP mengenai kelalaian yang mengakibatkan meninggalnya orang lain, pasal 360 KUHP mengenai kelalaian yang mengakibatkan orang lain luka-luka, orang lain, pasal 360 KUHP mengenai kelalaian yang mengakibatkan orang lain luka-luka, Solusi Yang Dapat Digunakan

Solusi Yang Dapat Digunakan

Jalur ganda kereta api efektif untuk mengurangi beban jalan pantura yang sudah Jalur ganda kereta api efektif untuk mengurangi beban jalan pantura yang sudah terlalu berat. Di wilayah daerah operasional Cirebon, PT KAI secara resmi akan terlalu berat. Di wilayah daerah operasional Cirebon, PT KAI secara resmi akan menggunakan jalur itu per Juni 2014. Jika dimanfaatkan secara optimal, penggunaan menggunakan jalur itu per Juni 2014. Jika dimanfaatkan secara optimal, penggunaan  jalur

 jalur KA KA itu itu akan akan bisa bisa mengurangi mengurangi beban beban jalan jalan raya raya hingga hingga 40 40 persen. persen. Kementerian PUKementerian PU dapat berperan dalam memberikan solusi bagi permasalahan proyek abadi ini degan dapat berperan dalam memberikan solusi bagi permasalahan proyek abadi ini degan menerapkan Performance Based Maintenance Contracting.

menerapkan Performance Based Maintenance Contracting.

Sebagai solusi dari kelebihan tonase, Kementerian Perhubungan dapat Sebagai solusi dari kelebihan tonase, Kementerian Perhubungan dapat melakukan pengalihan beban berat yang lebih dari 10 ton ke lintas laut. “Tentunya melakukan pengalihan beban berat yang lebih dari 10 ton ke lintas laut. “Tentunya alternatif-alternatif tersebut harus dilengkapi dengan ketegasan KPK dan pihak alternatif-alternatif tersebut harus dilengkapi dengan ketegasan KPK dan pihak berwenang lainnya untuk segera menyelediki dugaan korupsi di Jalur Pantura ini. Butuh berwenang lainnya untuk segera menyelediki dugaan korupsi di Jalur Pantura ini. Butuh ketegasan dan kepastian hukum. Di samping untuk menyelamatkan uang negara, hal ini ketegasan dan kepastian hukum. Di samping untuk menyelamatkan uang negara, hal ini dapat memicu optimisme bersaing secara sehat dalam usaha. Serta tentu saja, kita pada dapat memicu optimisme bersaing secara sehat dalam usaha. Serta tentu saja, kita pada akhirnya akan dapat mengucapkan selamat tinggal kepada Proyek Abadi Perbaikan Jalur akhirnya akan dapat mengucapkan selamat tinggal kepada Proyek Abadi Perbaikan Jalur PanturaPulauJawa”.

(5)

KASUS RUNTUHNYA PENAMBAHAN BANGUNAN KASUS RUNTUHNYA PENAMBAHAN BANGUNAN

PADA GROSIR TANAH ABANG PADA GROSIR TANAH ABANG

Suatu kontrak konstruksi yang telah memenuhi syarat syarat yang sah dan Suatu kontrak konstruksi yang telah memenuhi syarat syarat yang sah dan asas-asas suatu kontrak, tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya kegagalan bangunan asas suatu kontrak, tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya kegagalan bangunan ((Building FailureBuilding Failure). Dalam pekerjaan konstruksi bangunan sering ditemukannya kegagalan). Dalam pekerjaan konstruksi bangunan sering ditemukannya kegagalan bangunan yang dapat diakibatkan oleh pihak penyedia jasa atau pengguna jasa. Semua bangunan yang dapat diakibatkan oleh pihak penyedia jasa atau pengguna jasa. Semua pekerjaan konstruksi melakukan pergerakannya sesuai dengan tahapan (siklus) pekerjaan konstruksi melakukan pergerakannya sesuai dengan tahapan (siklus) kegiatannya yaitu diawali dengan perencanaan, sifat bahan bangunan yang digunakan, kegiatannya yaitu diawali dengan perencanaan, sifat bahan bangunan yang digunakan, pengujian bahan dan bangunan/konstruksi, pelaksanaan dan pengawasan serta pengujian bahan dan bangunan/konstruksi, pelaksanaan dan pengawasan serta pemeliharan bangunan. Kegiatan-kegiatan tersebut harus dilakukan secara bertahap pemeliharan bangunan. Kegiatan-kegiatan tersebut harus dilakukan secara bertahap agar memperoleh hasil yang baik dan memuaskan. Tahap-tahap tersebut harus agar memperoleh hasil yang baik dan memuaskan. Tahap-tahap tersebut harus dilakukan dengan baik, jika pada salah satu tahap terjadi kegagalan maka akan dilakukan dengan baik, jika pada salah satu tahap terjadi kegagalan maka akan mempengaruhi kegiatan yang lainnya serta harus mengikuti ketentuan atau standar mempengaruhi kegiatan yang lainnya serta harus mengikuti ketentuan atau standar yang berlaku.

yang berlaku.

Kegagalan bangunan dapat disebabkan oleh faktor kesalahan manusia itu Kegagalan bangunan dapat disebabkan oleh faktor kesalahan manusia itu sendiri. Kesalahan manusia itu dapat diakibatkan dari ketidaktahuan,kesalahan kinerja sendiri. Kesalahan manusia itu dapat diakibatkan dari ketidaktahuan,kesalahan kinerja (kecerobohan dan kelalaian) dan keserakahan. Ketidaktahuan dapat diakibatkan dari (kecerobohan dan kelalaian) dan keserakahan. Ketidaktahuan dapat diakibatkan dari kurangnya pelatihan, pendidikan dan pengalaman. Kesalahan kinerja ( kecerobohan dan kurangnya pelatihan, pendidikan dan pengalaman. Kesalahan kinerja ( kecerobohan dan kelalaian) termasuk salahnya dalam perhitungan dan tidak terperinci, tidak benar dalam kelalaian) termasuk salahnya dalam perhitungan dan tidak terperinci, tidak benar dalam membaca gambar dan spesifikasi dan cacat konstruksi. Walaupun demikian, konsultan membaca gambar dan spesifikasi dan cacat konstruksi. Walaupun demikian, konsultan tersebut harus merencanakan segala sesuatunya dengan baik, sehingga mendapatkan tersebut harus merencanakan segala sesuatunya dengan baik, sehingga mendapatkan hasil yang maksimal juga.

hasil yang maksimal juga.

Kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan yang setelah diserah-terimakan Kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan yang setelah diserah-terimakan oleh penyedia jasa kepada pengguna jasa menjadi tidak berfungsi baik sebagian atau oleh penyedia jasa kepada pengguna jasa menjadi tidak berfungsi baik sebagian atau secara keseluruhan dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam secara keseluruhan dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak kerja konstruksi atau pemanfaatannya yang menyimpang sebagai akibat kontrak kerja konstruksi atau pemanfaatannya yang menyimpang sebagai akibat kesalahan penyedia dan/atau pengguna jasa. kegagalan konstruksi adalah keadaan hasil kesalahan penyedia dan/atau pengguna jasa. kegagalan konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan konstruksi yang tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan sebagaimana pekerjaan konstruksi yang tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan sebagaimana

(6)

disepakati dalam kontrak kerja konstruksi baik sebagian maupun keseluruhan sebagai disepakati dalam kontrak kerja konstruksi baik sebagian maupun keseluruhan sebagai akibat dari kesalahan dari pengguna jasa atau penyedia jasa.

akibat dari kesalahan dari pengguna jasa atau penyedia jasa.

Berdasarkan UU Kegagalan Bangunan terbagi atas beberapa definisi di : Berdasarkan UU Kegagalan Bangunan terbagi atas beberapa definisi di : 1. UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi

1. UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi 2. Peraturan Pelaksanaan Undang

2. Peraturan Pelaksanaan Undang – – Undang Jasa Konstruksi Undang Jasa Konstruksi

3. HAKI pada tahun 2001 mencoba mengkaitkan dengan UU-RI No.18 Tahun 1999 3. HAKI pada tahun 2001 mencoba mengkaitkan dengan UU-RI No.18 Tahun 1999 4. Undang-undang Jasa Konstruksi (UUJK)

4. Undang-undang Jasa Konstruksi (UUJK) Latar Belakang

Latar Belakang

Kasus di bidang konstruksi sebenarnya sering juga terjadi malpraktek yang Kasus di bidang konstruksi sebenarnya sering juga terjadi malpraktek yang disebabkan baik oleh pihak pengguna jasa maupun penyedia jasa. Salah satu contoh disebabkan baik oleh pihak pengguna jasa maupun penyedia jasa. Salah satu contoh malpraktek konstruksi adalah robohnya bangunan tambahan di pusat grosir Metro malpraktek konstruksi adalah robohnya bangunan tambahan di pusat grosir Metro Tanah Abang yang terjadi pada tanggal 23 Desember 2009 yang lalu. Robohnya Tanah Abang yang terjadi pada tanggal 23 Desember 2009 yang lalu. Robohnya bangunan tambahan di pusat grosir Metro Tanah

bangunan tambahan di pusat grosir Metro Tanah Abang sangat mungkin disebut sebagaiAbang sangat mungkin disebut sebagai malpraktek konstruksi. Walaupun selama ini robohnya suatu bangunan tidak pernah malpraktek konstruksi. Walaupun selama ini robohnya suatu bangunan tidak pernah disebut sebagai malpraktek. Kesalahan-kesalahan di bidang konstruksi yang dilakukan disebut sebagai malpraktek. Kesalahan-kesalahan di bidang konstruksi yang dilakukan oleh orang-perorang atau badan usaha yang mengakibatkan kerugian bagi pihak lain oleh orang-perorang atau badan usaha yang mengakibatkan kerugian bagi pihak lain menurut penulis dapat disebut sebagai malpraktek konstruksi. Dalam kasus Metro menurut penulis dapat disebut sebagai malpraktek konstruksi. Dalam kasus Metro Tanah Abang kerugian dialami oleh masyarakat yang menderita luka-luka dan meninggal Tanah Abang kerugian dialami oleh masyarakat yang menderita luka-luka dan meninggal dunia.

dunia. Penyebab Penyebab

Penyebab runtuhnya berdasarkan informasi yang didapat, runtuhnya gedung tambahan Penyebab runtuhnya berdasarkan informasi yang didapat, runtuhnya gedung tambahan grosir metro tanah abang disebabkan beberapa kesalahan seperti dibawah i

grosir metro tanah abang disebabkan beberapa kesalahan seperti dibawah i ni : 1.ni : 1. 1.

1. Kesalahan PerencanaanKesalahan Perencanaan 2.

2. Kesalahan PelaksanaanKesalahan Pelaksanaan 3.

3. Kesalahan PengawasanKesalahan Pengawasan Akibat

Akibat

Akibat yang timbul berdasarkan informasi yang didapat adalah sebagai berikut: Akibat yang timbul berdasarkan informasi yang didapat adalah sebagai berikut:

1.

1. Terdapat korban meninggal sebanyak 4 orangTerdapat korban meninggal sebanyak 4 orang 2.

2. Terdapat korban lukaTerdapat korban luka – –luka sebanyak 14 orangluka sebanyak 14 orang 3.

3. Bertambahnya biaya dan waktu untuk konstruksiBertambahnya biaya dan waktu untuk konstruksi

Sanksi Hukum Sanksi Hukum

Sanksi hukum yang diberikan adalah sebagai berikut: Sanksi hukum yang diberikan adalah sebagai berikut:

1.

1. Tanggung jawab penyedia jasa dalam uujk nomor 18 Tahun 1999 disebutkan dalamTanggung jawab penyedia jasa dalam uujk nomor 18 Tahun 1999 disebutkan dalam pasal 26 ayat 1 dan 2.

pasal 26 ayat 1 dan 2. 2.

2. Sanksi bagi penyelenggara konstruksi dijelaskan dalam Bab X pasal 41, 42 dan 43Sanksi bagi penyelenggara konstruksi dijelaskan dalam Bab X pasal 41, 42 dan 43 UUJK.

(7)

3.

3. Dikenakan dua dugaan pidana yaitu pelanggaran pasal pelanggaran pasal 359 KUHPDikenakan dua dugaan pidana yaitu pelanggaran pasal pelanggaran pasal 359 KUHP mengenai kelalaian yang mengakibatkan meninggalnya orang lain, pasal 360 KUHP mengenai kelalaian yang mengakibatkan meninggalnya orang lain, pasal 360 KUHP mengenai kelalaian yang mengakibatkan orang lain lukaluka, serta pelanggaran UU mengenai kelalaian yang mengakibatkan orang lain lukaluka, serta pelanggaran UU nomor 28 tahun 2002 mengenai bangunan dan gedung.

(8)

KASUS BANGUNAN PERKANTORAN DI KA

KASUS BANGUNAN PERKANTORAN DI KABUPATEN PULANG PISAUBUPATEN PULANG PISAU MELANGGAR GARIS SEMPADAN BANGUNAN (GSB)

MELANGGAR GARIS SEMPADAN BANGUNAN (GSB)

GSB dibuat agar setiap orang tidak semaunya dalam membangun. Selain itu GSB GSB dibuat agar setiap orang tidak semaunya dalam membangun. Selain itu GSB  juga

 juga berfungsi berfungsi agar agar tercipta tercipta lingkungan lingkungan pemukiman pemukiman yang yang aman aman dan dan rapi. rapi. MembangunMembangun sebuah rumah ibarat kita menyeberang jalan. Harus melihat kiri dan kanan

sebuah rumah ibarat kita menyeberang jalan. Harus melihat kiri dan kanan agar selamat.agar selamat. Demikian juga dalam membangun rumah, banyak aspek “kiri

Demikian juga dalam membangun rumah, banyak aspek “kiri--kanan” yang perlukanan” yang perlu diperhatikan agar calon penghuni selamat.

diperhatikan agar calon penghuni selamat. Aspek “kiri

Aspek “kiri--kanan” itu berupa persyaratan administratif dan persyaratan tekniskanan” itu berupa persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang sesuai dengan fungsi rumah. Segala persyaratan itu tertuang di dalam aturan yang sesuai dengan fungsi rumah. Segala persyaratan itu tertuang di dalam aturan tentang tata bangunan dan lingkungan yang ditetapkan oleh pemerintah. Banyaknya tentang tata bangunan dan lingkungan yang ditetapkan oleh pemerintah. Banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi, terkadang membuat orang mengabaikan aturan persyaratan yang harus dipenuhi, terkadang membuat orang mengabaikan aturan tersebut termasuk juga aturan mengenai GSB

tersebut termasuk juga aturan mengenai GSB (Garis Sempadan Bangunan).(Garis Sempadan Bangunan).

Dalam penerapannya, masih banyak bangunan di Kabupaten Pulang Pisau Dalam penerapannya, masih banyak bangunan di Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) yang ditengarai masih melanggar Garis Sempadan Bangunan (GSB). Hal itu (Pulpis) yang ditengarai masih melanggar Garis Sempadan Bangunan (GSB). Hal itu disampaikan Anggota DPRD Pulpis, Tendean Indra Bela saat ditemui Borneonews.

disampaikan Anggota DPRD Pulpis, Tendean Indra Bela saat ditemui Borneonews.

Pasal 13 Undang-undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung Pasal 13 Undang-undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung menyebutkan bahwa sebuah bangunan harus mempunyai persyaratan jarak bebas menyebutkan bahwa sebuah bangunan harus mempunyai persyaratan jarak bebas bangunan yang meliputi GSB dan jarak antargedung. Selain itu dalam membangun bangunan yang meliputi GSB dan jarak antargedung. Selain itu dalam membangun rumah, juga harus sudah mendapat standarisasi dari pemerintah yang tercantum di rumah, juga harus sudah mendapat standarisasi dari pemerintah yang tercantum di dalam SNI No. 03-1728-1989. Standar ini mengatur bahwa dalam setiap mendirikan dalam SNI No. 03-1728-1989. Standar ini mengatur bahwa dalam setiap mendirikan bangunan harus memenuhi persyaratan lingkungan bangunan, di antaranya larangan bangunan harus memenuhi persyaratan lingkungan bangunan, di antaranya larangan untuk membangun di luar GSB.

untuk membangun di luar GSB.

Menurut penjelasan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 441 Tahun 1998 Menurut penjelasan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 441 Tahun 1998 tentang Pesyaratan Teknis Bangunan Gedung, GSB dari samping dan belakang bangunan tentang Pesyaratan Teknis Bangunan Gedung, GSB dari samping dan belakang bangunan  juga harus mendapatkan perhatian. Ada beberapa hal persyaratan u

 juga harus mendapatkan perhatian. Ada beberapa hal persyaratan untuk memenuhi GSBntuk memenuhi GSB dari samping dan belakang bangunan. Persyaratan itu adalah:

dari samping dan belakang bangunan. Persyaratan itu adalah: a.

(9)

b.

b. Struktur dan pondasi bangunan terluar harus berjarak sekurang-kurangnya 10Struktur dan pondasi bangunan terluar harus berjarak sekurang-kurangnya 10 cm ke arah dalam dari batas bangunan

cm ke arah dalam dari batas bangunan c.

c. Untuk perbaikan atau renovasi bangunan yang semula menggunakan bangunanUntuk perbaikan atau renovasi bangunan yang semula menggunakan bangunan dinding batas bersama dengan bangunan di sebelahnya, disyaratkan untuk dinding batas bersama dengan bangunan di sebelahnya, disyaratkan untuk membuat dinding batas tersendiri di samping dinding

membuat dinding batas tersendiri di samping dinding batas terdahulu.batas terdahulu. d.

d. Pada bangunan rumah tinggal rapat, tidak terdapat jarak bebas samping,Pada bangunan rumah tinggal rapat, tidak terdapat jarak bebas samping, sedangkan jarak bebas belakang ditentukan minimal setengah dari besarnya sedangkan jarak bebas belakang ditentukan minimal setengah dari besarnya garis sempadan muka bangunan

garis sempadan muka bangunan

Dalam penataan kota, banyak yang harus dilakukan Pemkab Pulang Pisau, selain Dalam penataan kota, banyak yang harus dilakukan Pemkab Pulang Pisau, selain meningkatkan infrastruktur dan sarana penunjang untuk estetika (keindahan), masalah meningkatkan infrastruktur dan sarana penunjang untuk estetika (keindahan), masalah izin mendirikan bangunan merupakan salah satu mekanisme yang harus dilakukan izin mendirikan bangunan merupakan salah satu mekanisme yang harus dilakukan pemerintah daerah. Namun, hingga saat ini, Pemkab Pulpis dinilai masih belum pemerintah daerah. Namun, hingga saat ini, Pemkab Pulpis dinilai masih belum konsisten menerapkan peraturan terkait Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Pasalnya, IMB konsisten menerapkan peraturan terkait Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Pasalnya, IMB tidak bakal bisa diterapkan tanpa melakukan penyesuaian dengan kondisi yang sudah tidak bakal bisa diterapkan tanpa melakukan penyesuaian dengan kondisi yang sudah ada saat ini

ada saat ini..

Sejumlah bangunan pemerintah daerah sendiri melanggar GSB (Garis Sempadan Sejumlah bangunan pemerintah daerah sendiri melanggar GSB (Garis Sempadan Bangunan) yang ada. Padahal, syarat dalam pembuatan IMB, bangunan yang ada harus Bangunan) yang ada. Padahal, syarat dalam pembuatan IMB, bangunan yang ada harus patuh dan mengikuti GSB yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, Pemkab Pulpis patuh dan mengikuti GSB yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, Pemkab Pulpis terkesan tidak tegas dan belum bisa memberikan contoh yang baik dalam menata terkesan tidak tegas dan belum bisa memberikan contoh yang baik dalam menata bangunan. Padahal, sistem penataan bangunan itu berdasarkan peraturan yang dibuat bangunan. Padahal, sistem penataan bangunan itu berdasarkan peraturan yang dibuat Pemkab Pulpis sendiri. Salah satu contoh bangunan perkantoran yang melanggar GSB Pemkab Pulpis sendiri. Salah satu contoh bangunan perkantoran yang melanggar GSB adalah kantor Sekretariat

adalah kantor Sekretariat DPRD DPRD di Jalan Tingang Medi Jalan Tingang Menteng dan Kantor Bupati.nteng dan Kantor Bupati. Sanksi Pelanggaran

Sanksi Pelanggaran

Setiap aturan pasti mempunyai sanksi jika ada yang melanggarnya. Demikian Setiap aturan pasti mempunyai sanksi jika ada yang melanggarnya. Demikian pula dengan peraturan tentang GSB. Menurut Undang-undang No. 28 Tahun 2002 pula dengan peraturan tentang GSB. Menurut Undang-undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, Sanksi administratif akan dikenakan kepada setiap pemilik tentang Bangunan Gedung, Sanksi administratif akan dikenakan kepada setiap pemilik bangunan. Sanksi tersebut berupa peringatan tertulis, pembatasan kegiatan bangunan. Sanksi tersebut berupa peringatan tertulis, pembatasan kegiatan pembangunan, penghentian sementara atau tetap pekerjaan pelaksanaan, pencabutan pembangunan, penghentian sementara atau tetap pekerjaan pelaksanaan, pencabutan izin yang telah dikeluarkan dan perintah pembongkaran bangunan.

izin yang telah dikeluarkan dan perintah pembongkaran bangunan.

Selain itu jika ketahuan membangun bangunan yang melebihi GSB, maka juga Selain itu jika ketahuan membangun bangunan yang melebihi GSB, maka juga akan dikenakan sanksi yang lain. Sanksinya berupa denda paling banyak 10% (sepuluh akan dikenakan sanksi yang lain. Sanksinya berupa denda paling banyak 10% (sepuluh persen) dari nilai bangunan yang sedang atau telah dibangun.

(10)

KASUS WILAYAH PEMUKIMAN DI BANTARAN KASUS WILAYAH PEMUKIMAN DI BANTARAN

SUNGAI CILIWUNG, JAKARTA SUNGAI CILIWUNG, JAKARTA

Sulit untuk tidak menilai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersalah lantaran Sulit untuk tidak menilai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersalah lantaran memberikan izin membangun di bantaran Ciliwung. Warga penghuni bantaran Ciliwung memberikan izin membangun di bantaran Ciliwung. Warga penghuni bantaran Ciliwung tak sedikit yang punya ide dan memiliki izin mendirikan bangunan. Rumah mereka pun tak sedikit yang punya ide dan memiliki izin mendirikan bangunan. Rumah mereka pun teraliri listrik PLN. Mereka juga rutin membayar berbagai iuran daerah.

teraliri listrik PLN. Mereka juga rutin membayar berbagai iuran daerah.

Ketua Ciliwung Institute Sudirman Asun dan Koordinator Komunitas Peduli Ketua Ciliwung Institute Sudirman Asun dan Koordinator Komunitas Peduli Ciliwung Bogor Een Irawan Putra, Jumat (31/1/2014), mengatakan, pemerintah harus Ciliwung Bogor Een Irawan Putra, Jumat (31/1/2014), mengatakan, pemerintah harus mengakui sudah membiarkan, bahkan melanggar aturan, sehingga Ciliwung hancur mengakui sudah membiarkan, bahkan melanggar aturan, sehingga Ciliwung hancur sampai memicu bencana.

sampai memicu bencana.

Bukti pemerintah membiarkan dan melanggar aturan bisa dilihat dari Bukti pemerintah membiarkan dan melanggar aturan bisa dilihat dari keberadaan permukiman dan bangunan komersial di bantaran Ciliwung dari hulu ke keberadaan permukiman dan bangunan komersial di bantaran Ciliwung dari hulu ke hilir. Padahal, perlindungan sempadan Ciliwung dari bangunan sudah ada sejak hilir. Padahal, perlindungan sempadan Ciliwung dari bangunan sudah ada sejak Indonesia belum merdeka. Waktu itu, masyarakat

Indonesia belum merdeka. Waktu itu, masyarakat mengenal istilah tanah pengairan ataumengenal istilah tanah pengairan atau bantaran terlarang untuk bangunan fisik.

bantaran terlarang untuk bangunan fisik.

Sesudah Indonesia merdeka, terbitlah Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 Sesudah Indonesia merdeka, terbitlah Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan dan Peraturan Pemerintah No 25/1991 tentang Sungai, yang tentang Pengairan dan Peraturan Pemerintah No 25/1991 tentang Sungai, yang mengatur perlindungan terhadap bantaran. UU No 11/1974 tentang Pengairan lalu mengatur perlindungan terhadap bantaran. UU No 11/1974 tentang Pengairan lalu digantikan dengan UU No 7/2004 tentang Sumber Daya Air. PP No 25/1991 tentang digantikan dengan UU No 7/2004 tentang Sumber Daya Air. PP No 25/1991 tentang Sungai digantikan PP No 38/2011 tentang Sungai. Aturan lama dan baru menegaskan, Sungai digantikan PP No 38/2011 tentang Sungai. Aturan lama dan baru menegaskan, 10-20 meter dari bibir sungai atau sempadan dilarang untuk dibangun. Sungai, termasuk 10-20 meter dari bibir sungai atau sempadan dilarang untuk dibangun. Sungai, termasuk sempadan, adalah milik negara.

sempadan, adalah milik negara.

Masalahnya, sesudah aturan ditetapkan, penyerobotan bantaran terus terjadi. Masalahnya, sesudah aturan ditetapkan, penyerobotan bantaran terus terjadi. Pemerintah membiarkan tanah negara diserobot, bahkan dimiliki secara pribadi. Tak Pemerintah membiarkan tanah negara diserobot, bahkan dimiliki secara pribadi. Tak sedikit warga yang memegang sertifikat hak milik (SHM) atas sepetak tanah di bantaran sedikit warga yang memegang sertifikat hak milik (SHM) atas sepetak tanah di bantaran

(11)

yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional. Kondisi diperparah dengan yang dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional. Kondisi diperparah dengan pemberian izin mendirikan bangunan (IMB) kepada pemegang sertifikat

pemberian izin mendirikan bangunan (IMB) kepada pemegang sertifikat tanah bantaran.tanah bantaran. Terdapat pengembang di Depok dan Bogor yang diadukan karena membangun Terdapat pengembang di Depok dan Bogor yang diadukan karena membangun di sempadan Ciliwung. Di Depok, salah satunya dapat ditemukan di kawasan Gunung di sempadan Ciliwung. Di Depok, salah satunya dapat ditemukan di kawasan Gunung Pasir. Sebuah pengembang tengah membangun perumahan mewah tepat di bibir Pasir. Sebuah pengembang tengah membangun perumahan mewah tepat di bibir Ciliwung. Pengembang itu bahkan telah membangun turap setinggi 5 meter. Namun, Ciliwung. Pengembang itu bahkan telah membangun turap setinggi 5 meter. Namun, turap itu longsor karena tak mampu menahan tanah yang terkikis hujan dan derasnya turap itu longsor karena tak mampu menahan tanah yang terkikis hujan dan derasnya arus sungai. Pengembang tidak akan berani membangun jika tidak memegang SHM dan arus sungai. Pengembang tidak akan berani membangun jika tidak memegang SHM dan IMB. Yang menerbitkan SHM dan IMB tentu adalah lembaga pemerintah. Kerusakan IMB. Yang menerbitkan SHM dan IMB tentu adalah lembaga pemerintah. Kerusakan Ciliwung berakar dari pemerintah yang melanggar aturannya sendiri, membiarkan Ciliwung berakar dari pemerintah yang melanggar aturannya sendiri, membiarkan masyarakat menyerobot dan merusak, serta tidak mau menegakkan aturan.

masyarakat menyerobot dan merusak, serta tidak mau menegakkan aturan.

Dalam tataran mikro, sudah ada Perda Kota Bogor No 8/2003 yang melarang Dalam tataran mikro, sudah ada Perda Kota Bogor No 8/2003 yang melarang keberadaan hunian di bantaran Ciliwung. Pemerintah sebenarnya berhak membongkar keberadaan hunian di bantaran Ciliwung. Pemerintah sebenarnya berhak membongkar bangunan. Namun, penertiban urung antara lain karena terbentur kondisi hunian yang bangunan. Namun, penertiban urung antara lain karena terbentur kondisi hunian yang sudah ada sejak lama dan

sudah ada sejak lama dan pemukim merasa legal.pemukim merasa legal.

Di Kota Bogor, deretan rumah memenuhi pinggiran Ciliwung di Katulampa, Di Kota Bogor, deretan rumah memenuhi pinggiran Ciliwung di Katulampa, Sukasari, Baranangsiang, Pulogeulis, Babakanpasar, Sempur, Bantarjati, dan Sukasari, Baranangsiang, Pulogeulis, Babakanpasar, Sempur, Bantarjati, dan Kedunghalang. Di Katulampa, ada setidaknya 90 rumah di bantaran yang dihuni 110 Kedunghalang. Di Katulampa, ada setidaknya 90 rumah di bantaran yang dihuni 110 keluarga. Di Babakanpasar ada sedikitnya 320 rumah di bantaran yang dihuni 360 keluarga. Di Babakanpasar ada sedikitnya 320 rumah di bantaran yang dihuni 360 keluarga. Inilah contoh fakta praktik perampasan sungai yang masif.

(12)

KASUS PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN YANG BERADA DI SEMPADAN KASUS PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN YANG BERADA DI SEMPADAN

SUNGAI BENGAWAN SOLO SUNGAI BENGAWAN SOLO

Keberadaan perumahan dan permukiman yang berada di Sempadan Sungai Keberadaan perumahan dan permukiman yang berada di Sempadan Sungai Bengawan Solo yang rawan berpotensi bencana mengakibatkan rumah penduduk selalu Bengawan Solo yang rawan berpotensi bencana mengakibatkan rumah penduduk selalu direndam banjir jika turun hujan dan debit air sungai naik. Tidak terlepas dari bencana direndam banjir jika turun hujan dan debit air sungai naik. Tidak terlepas dari bencana alam saja larangan mendirikan bangunan juga di atur dalam pasal 157 Undang-Undang alam saja larangan mendirikan bangunan juga di atur dalam pasal 157 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Batasan masalah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Batasan masalah yang dikaji adalah penegakan sanksi pidana dan kendala penegakan sanksi pidana yang dikaji adalah penegakan sanksi pidana dan kendala penegakan sanksi pidana terhadap perumahan dan permukiman yang berada di Sempadan Sungai Bengawan Solo terhadap perumahan dan permukiman yang berada di Sempadan Sungai Bengawan Solo Kabupaten Bojonegoro yang berpotensi menimbulkan bencana.

Kabupaten Bojonegoro yang berpotensi menimbulkan bencana. Penyebab

Penyebab

Banyaknya permukiman di Sempadan Sungai Bengawan Solo dikarenakan Banyaknya permukiman di Sempadan Sungai Bengawan Solo dikarenakan adanya himpitan ekonomi, dan kurangnya lahan yang akan dihuni oleh penduduk yang adanya himpitan ekonomi, dan kurangnya lahan yang akan dihuni oleh penduduk yang berkembang pesat. Banyak terdapat bahaya jika bermukim di sempadan Sungai berkembang pesat. Banyak terdapat bahaya jika bermukim di sempadan Sungai Bengawan Solo yaitu meliputi banjir, longsor, pencemaran sungai karena pembuangan Bengawan Solo yaitu meliputi banjir, longsor, pencemaran sungai karena pembuangan sampah, pencemaran sungai karena air limbah bekas penduduk sekitar dan dapat sampah, pencemaran sungai karena air limbah bekas penduduk sekitar dan dapat mengakibatkan rusaknya sistem drainase. Permasalahan utama yang dihadapi oleh mengakibatkan rusaknya sistem drainase. Permasalahan utama yang dihadapi oleh permukiman pada daerah aliran Sungai Bengawan Solo adalah banjir. Pada tahun 2007 permukiman pada daerah aliran Sungai Bengawan Solo adalah banjir. Pada tahun 2007 terjadi banjir bandang besar pada daerah aliran Sungai Bengawan Solo yang hampir terjadi banjir bandang besar pada daerah aliran Sungai Bengawan Solo yang hampir menggenangi seluruh wilayah Kecamatan Bojonegoro. Banjir pada akhir tahun 2007 menggenangi seluruh wilayah Kecamatan Bojonegoro. Banjir pada akhir tahun 2007 merupakan banjir terbesar setelah tahun 1966, terdapat 15 dari 27 kecamatan di merupakan banjir terbesar setelah tahun 1966, terdapat 15 dari 27 kecamatan di Bojonegoro yang tergenang banjir selama 10 hari dengan ketinggian diatas 1,5 meter Bojonegoro yang tergenang banjir selama 10 hari dengan ketinggian diatas 1,5 meter..

Adanya permukiman di Sempadan Sungai Bengawan Solo Kecamatan Adanya permukiman di Sempadan Sungai Bengawan Solo Kecamatan Bojonegoro, dikarenakan pesatnya pertumbuhan penduduk yang menyebabkan Bojonegoro, dikarenakan pesatnya pertumbuhan penduduk yang menyebabkan permintaan terhadap permukiman semakin besar. Inilah

permintaan terhadap permukiman semakin besar. Inilah yang menyebabkan tumbuhnyayang menyebabkan tumbuhnya permukiman di bantaran Sungai Bengawan Solo Kecamatan Bojonegoro. Saat ini di permukiman di bantaran Sungai Bengawan Solo Kecamatan Bojonegoro. Saat ini di sepanjang Sungai Bengawan Solo tepatnya di Kecamatan Bojonegoro terdapat kurang sepanjang Sungai Bengawan Solo tepatnya di Kecamatan Bojonegoro terdapat kurang lebih 1300 bangunan yang menempati daerah sempadan sungai dengan jarak dari bibir lebih 1300 bangunan yang menempati daerah sempadan sungai dengan jarak dari bibir sungai sampai tanggul kurang lebih 0-20 meter.

sungai sampai tanggul kurang lebih 0-20 meter. Daerah permukiman yang h

Daerah permukiman yang hanya memiliki jarak kurang anya memiliki jarak kurang lebih lebih 1-5 meter dari bibir1-5 meter dari bibir sungai dan menjadi daerah rawan banjir s

sungai dan menjadi daerah rawan banjir setiap tahunnya. etiap tahunnya. Permukiman liar itu dibiarkanPermukiman liar itu dibiarkan berdiri kokoh di bantaran sungai bengawan solo dan pemerintahpun tidak bertindak berdiri kokoh di bantaran sungai bengawan solo dan pemerintahpun tidak bertindak tegas padahal telah adanya Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 26 Tahun tegas padahal telah adanya Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 26 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bojonegoro Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bojonegoro Tahun 2011-2031

2031 pada pasal pada pasal 22 ayat (1) dan 22 ayat (1) dan (2) yang membahas (2) yang membahas tentang penetapan tentang penetapan kawasankawasan sempadan sungai, berbunyi:

sempadan sungai, berbunyi: 1.

1. Kawasan Perlindungan Setempat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf c,Kawasan Perlindungan Setempat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf c, terdiri atas :

terdiri atas : a.

(13)

b.

b. kawasan sekitar waduk;kawasan sekitar waduk; c.

c. kawasan sekitar embung;kawasan sekitar embung; d.

d. Kawasan sempadan jaringan irigasi; danKawasan sempadan jaringan irigasi; dan e.

e. kawasan sempadan sumber mata air.kawasan sempadan sumber mata air. 2.

2. Penetapan kawasan sempadan sungai, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf aPenetapan kawasan sempadan sungai, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:

meliputi: a.

a. daratan sepanjang tepian sungai bertanggul dengan lebar paling sedikit 5 (lima)daratan sepanjang tepian sungai bertanggul dengan lebar paling sedikit 5 (lima) meter dari kaki tanggul sebelah luar;

meter dari kaki tanggul sebelah luar; b.

b. daratan sepanjang tepian sungai besar tidak bertanggul di luar kawasadaratan sepanjang tepian sungai besar tidak bertanggul di luar kawasa permukiman dengan lebar paling sedikit 100 (seratus) meter dari tepi sungai; permukiman dengan lebar paling sedikit 100 (seratus) meter dari tepi sungai; dan

dan c.

c. daratan sepanjang tepian anak sungai tidak bertanggul di luar kawasandaratan sepanjang tepian anak sungai tidak bertanggul di luar kawasan permukiman dengan lebar paling sedikit 50 (lima puluh) meter dari tepi sungai. permukiman dengan lebar paling sedikit 50 (lima puluh) meter dari tepi sungai. Pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, juga mengatur tentang standar kr

Permukiman, juga mengatur tentang standar kr iteria perumahan dan permukiman, sertaiteria perumahan dan permukiman, serta diatur pula ketentuan pidananya, yaitu:

diatur pula ketentuan pidananya, yaitu: “Setiap orang yang dengan senga

“Setiap orang yang dengan senga ja  ja membangun membangun perumahan perumahan dan/atau dan/atau permukiman permukiman didi tempat yang berpotensi dapat menimbulkan bahaya bagi barang ataupun orang tempat yang berpotensi dapat menimbulkan bahaya bagi barang ataupun orang sebagaimana dimaksud dalam pasal 140, dipidana dengan pidana kurungan paling lama sebagaimana dimaksud dalam pasal 140, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1(satu) tahun atau denda paling banyak Rp. 50.000.00

1(satu) tahun atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)”.0,00 (lima puluh juta rupiah)”. Menurut Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Menurut Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang telah disebutkan pada pasal 5 ayat 2, yaitu:

telah disebutkan pada pasal 5 ayat 2, yaitu:

“Penataan ruang berdasarkan fungsi utama kawas

“Penataan ruang berdasarkan fungsi utama kawasan terdiri atas kawasan lindung danan terdiri atas kawasan lindung dan kawasan budi daya”

kawasan budi daya”

Pada penjelasan pasal diatas disebutkan yang

Pada penjelasan pasal diatas disebutkan yang dimaksud kawasan perlindungandimaksud kawasan perlindungan adalah kawasan sempadan sungai. Pada hal ini sempadan sungai yang dimaksud disini adalah kawasan sempadan sungai. Pada hal ini sempadan sungai yang dimaksud disini oleh peneliti adalah Sempadan Sungai Bengawan Solo yang berada di Kabupaten oleh peneliti adalah Sempadan Sungai Bengawan Solo yang berada di Kabupaten Bojonegoro. Hal ini jelas melanggar tentang penataan ruang, rumah yang seharusnya Bojonegoro. Hal ini jelas melanggar tentang penataan ruang, rumah yang seharusnya berada pada zona aman, tetapi malah berada pada zona yang rawan bencana.

berada pada zona aman, tetapi malah berada pada zona yang rawan bencana.

Bila melanggar ketentuan yang di terapkan dalam pasal-pasal tersebut, maka Bila melanggar ketentuan yang di terapkan dalam pasal-pasal tersebut, maka akan didikenakan sanksi sesuai dengan ketentuannya. Jika memang terjadi kesalahan akan didikenakan sanksi sesuai dengan ketentuannya. Jika memang terjadi kesalahan

ada permukiman yang berdiri di bantaran sungai bengawan solo maka harus di ada permukiman yang berdiri di bantaran sungai bengawan solo maka harus di tertibkan dan ditegakan, dengan kata lain menerapkan sanksi pada Undang-Undang tertibkan dan ditegakan, dengan kata lain menerapkan sanksi pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, peraturan Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, peraturan penggunaan

penggunaan ancaman sanancaman sanksi pidana ksi pidana diatur pdiatur pada pasada pasal 157. al 157. Penegakan sPenegakan sanksi anksi pidanapidana pada pasal 157 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan pada pasal 157 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman ini perlu diterapkan terhadap perumahan dan permukiman yang berada di Permukiman ini perlu diterapkan terhadap perumahan dan permukiman yang berada di Sempadan Sungai Bengawan Solo karena memang jelas telah melanggar ketentuan yang Sempadan Sungai Bengawan Solo karena memang jelas telah melanggar ketentuan yang berada di dalam undangundang tersebut. Pada hal ini sudah adanya peraturan yang berada di dalam undangundang tersebut. Pada hal ini sudah adanya peraturan yang mengatur di dalam undang-undang tetapi pada kenyataannya belum diterpakan sanksi mengatur di dalam undang-undang tetapi pada kenyataannya belum diterpakan sanksi

(14)

terhadap perumahan dan permukiman yang berada di sempadan sungai bengawan solo. terhadap perumahan dan permukiman yang berada di sempadan sungai bengawan solo. Untuk itu penulis akan meneliti tentang Penegakan Sanksi Pidana Terhadap Perumahan Untuk itu penulis akan meneliti tentang Penegakan Sanksi Pidana Terhadap Perumahan dan Permukiman Yang Berada di Sempadan Sungai Bengawan Solo, yang perlu adanya dan Permukiman Yang Berada di Sempadan Sungai Bengawan Solo, yang perlu adanya penegakan dan penertiban.

penegakan dan penertiban. Akibat

Akibat

Terdapat 15 (lima belas) kecamatan di Kabupaten Bojonegoro yang berada di Terdapat 15 (lima belas) kecamatan di Kabupaten Bojonegoro yang berada di sepanjang tepian Sungai Bengawan Solo yang selalu menjadi langganan banjir luapan sepanjang tepian Sungai Bengawan Solo yang selalu menjadi langganan banjir luapan dari Sungai Bengawan Solo. Bencana alam selanjutnya adalah bencana tanah longsor dari Sungai Bengawan Solo. Bencana alam selanjutnya adalah bencana tanah longsor yang terjadi akibat meluapnya aliran sungai dan terjadinya illegal loging yang yang terjadi akibat meluapnya aliran sungai dan terjadinya illegal loging yang menyebabkan terjadinya longsor di sekitar daerah tersebut, terjadi di 13 Kecamatan dan menyebabkan terjadinya longsor di sekitar daerah tersebut, terjadi di 13 Kecamatan dan 22 desa seluruh Kabupaten Bojonegoro. Sehingga sangat bahaya jika mendirikan 22 desa seluruh Kabupaten Bojonegoro. Sehingga sangat bahaya jika mendirikan bangunan, rumah, toko di dekat aliran Sempadan Sungai Bengawan Solo di Kabupaten bangunan, rumah, toko di dekat aliran Sempadan Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro karena jenis tanah di Kabupaten Bojonegoro juga berpotensi terjadinya Bojonegoro karena jenis tanah di Kabupaten Bojonegoro juga berpotensi terjadinya longsor.

longsor.

Sanksi Hukum Sanksi Hukum

Pasal 157, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Pasal 157, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman yang berbunyi:

Kawasan Permukiman yang berbunyi: “Setiap orang yang dengan senga

“Setiap orang yang dengan senga ja  ja membangun membangun perumahan perumahan dan/atau dan/atau permukiman permukiman didi tempat yang berpotensi dapat menimbulkan bahaya bagi barang ataupun orang tempat yang berpotensi dapat menimbulkan bahaya bagi barang ataupun orang sebagaimana dimaksud dalam pasal 140, dipidana dengan pidana kurungan paling lama sebagaimana dimaksud dalam pasal 140, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1(satu) tahun atau denda

1(satu) tahun atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)”.paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)”. Pasal 140 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Pasal 140 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, yang dimaksud, yaitu:

Kawasan Permukiman, yang dimaksud, yaitu: ”Setiap orang dilarang membangun,

”Setiap orang dilarang membangun, perumahan, dan/atau permukiman di tempat yang perumahan, dan/atau permukiman di tempat yang berpotensi dapat menimbulkan bahaya bagi barang

berpotensi dapat menimbulkan bahaya bagi barang ataupun orang”.ataupun orang”.

Disini yang harus bertindak tegas dalam penegakan sanksi pidana terhadap Disini yang harus bertindak tegas dalam penegakan sanksi pidana terhadap perumahan dan permukiman yang berada di Sempadan Sungai Bengawan Solo adalah perumahan dan permukiman yang berada di Sempadan Sungai Bengawan Solo adalah aparat penegak hukum yaitu polisi, dan pamong praja serta harus adanya kordinasi aparat penegak hukum yaitu polisi, dan pamong praja serta harus adanya kordinasi dengan pemerintah daerah di Kabupaten Bojonegoro. Dengan begitu maka akan dapat dengan pemerintah daerah di Kabupaten Bojonegoro. Dengan begitu maka akan dapat merealisasikan penegakan sanksi pidana terhadap perumahan dan permukiman yang merealisasikan penegakan sanksi pidana terhadap perumahan dan permukiman yang berada di Sempadan Sungai Bengawan Solo di Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten berada di Sempadan Sungai Bengawan Solo di Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro. Dalam kenyataanya pemerintah daerah di Kabupaten Bojonegoro tidak Bojonegoro. Dalam kenyataanya pemerintah daerah di Kabupaten Bojonegoro tidak pernah ada koordinasi dengan aparat penegak hukum untuk membahas masalah pernah ada koordinasi dengan aparat penegak hukum untuk membahas masalah perumahan dan permukiman yang berada di Sempadan Sungai Bojonegoro yang setiap perumahan dan permukiman yang berada di Sempadan Sungai Bojonegoro yang setiap tahunnya jika musim penghujan datang air sungai akan meluap ke arah permukiman tahunnya jika musim penghujan datang air sungai akan meluap ke arah permukiman warga di sekitar Sempadan Sungai Bengawan Solo.

warga di sekitar Sempadan Sungai Bengawan Solo.

Polisi sebagai aparatur penegak hukum dalam pasal 13 Undang-Undang Nomor Polisi sebagai aparatur penegak hukum dalam pasal 13 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, mempunyai Tugas Pokok 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, mempunyai Tugas Pokok yaitu sebagai berikut:

(15)

a. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat a. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat b. Menegakan hukum

b. Menegakan hukum

c. Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat c. Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat

Bahwa dalam kasus yang terjadi disini perumahan dan permukiman yang berada Bahwa dalam kasus yang terjadi disini perumahan dan permukiman yang berada di Sempadan Sungai Bengawan Solo bukan termasuk delik aduan artinya delik aduan di Sempadan Sungai Bengawan Solo bukan termasuk delik aduan artinya delik aduan terjadi apabila ada pengaduan atau laporan dari orang yang menjadi korban tindak terjadi apabila ada pengaduan atau laporan dari orang yang menjadi korban tindak pidana.

pidana. Polisi di Polisi di sini mesini mengatakan bahwa ngatakan bahwa penegakan hpenegakan hukum dalam ukum dalam suatu suatu kasus kasus yangyang bukan merupakan delik aduan seperti diatas, dapat dilakukan tindakan penegakan bukan merupakan delik aduan seperti diatas, dapat dilakukan tindakan penegakan hukum secara preventif berarti berupa pengawasan aktif

hukum secara preventif berarti berupa pengawasan aktif dilakukan terhadap kepatuhan,dilakukan terhadap kepatuhan, kepada peraturan tanpa kejadian langsung yang menyangkut peristiwa kongkrit yang kepada peraturan tanpa kejadian langsung yang menyangkut peristiwa kongkrit yang menimbulkan sangkaan bahwa peraturan hukum telah dilanggar. Kasus ini juga menimbulkan sangkaan bahwa peraturan hukum telah dilanggar. Kasus ini juga menyangkut pada lingkungan sekitar yang telah merusak fungsi tata

menyangkut pada lingkungan sekitar yang telah merusak fungsi tata guna lahan dan jugaguna lahan dan juga dapat dikenai dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan dapat dikenai dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan hidup.

Pengelolaan Lingkungan hidup.

Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan hidup, pada pasal 54 ayat (1) dan (2), yaitu:

Pengelolaan Lingkungan hidup, pada pasal 54 ayat (1) dan (2), yaitu: 1.

1. Setiap orang yang melakukan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidupSetiap orang yang melakukan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup wajib melakukan pemulihan fungsi lingkungan hidup.

wajib melakukan pemulihan fungsi lingkungan hidup. 2.

2. Pemulihan fungsi lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukanPemulihan fungsi lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan tahapan:

dengan tahapan: a.

a. penghentian sumber pencemaran dan pembersihan unsur pencemar;penghentian sumber pencemaran dan pembersihan unsur pencemar; b. b. remediasi;remediasi; c. c. rehabilitasi;rehabilitasi; d. d. restorasi;dan/ataurestorasi;dan/atau e.

e. cara lain yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dancara lain yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

teknologi.

Dengan banyaknya kawasan kumuh dan secara hukum tidak memiliki kekuatan Dengan banyaknya kawasan kumuh dan secara hukum tidak memiliki kekuatan dan kepastian dalam bermukim maka untuk perijinan mendirikan bangunan rumah dan kepastian dalam bermukim maka untuk perijinan mendirikan bangunan rumah tinggal tidak

tinggal tidak sesuai dsesuai dengan persyaratan engan persyaratan perijinan yang perijinan yang benar dan benar dan legal. legal. Dasar hukuDasar hukumm untuk Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) di Kabupaten Bojonegoro yaitu Peraturan Daerah untuk Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) di Kabupaten Bojonegoro yaitu Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 16 Tahun 2011 tentang Restribusi Perijinan Tertentu dan Kabupaten Bojonegoro Nomor 16 Tahun 2011 tentang Restribusi Perijinan Tertentu dan Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 19 Tahun 2010 tentang Persyaratan Perijinan dan Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 19 Tahun 2010 tentang Persyaratan Perijinan dan Waktu Pelayanan Perijinan. Ijin Me

Waktu Pelayanan Perijinan. Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) ndirikan Bangunan (IMB) untuk rumah tinggal harusuntuk rumah tinggal harus melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) untuk memberikan melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) untuk memberikan rekomendasi mengenai tata ruang, Badan Lingkungan Hidup untuk memberikan rekomendasi mengenai tata ruang, Badan Lingkungan Hidup untuk memberikan rekomendasi pengelolaan lingkungan, setelah itu baru melalui Badan Perijinan. Jika rekomendasi pengelolaan lingkungan, setelah itu baru melalui Badan Perijinan. Jika sudah terpenuhi semua maka baru Badan Perijinan memberikan Ijin Mendirikan sudah terpenuhi semua maka baru Badan Perijinan memberikan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).

(16)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA https://www.google.co.id/search?dcr=0&source=hp&ei=cRsSWs6hCMjs0gSiyI_QDA&q=Hukum+t  https://www.google.co.id/search?dcr=0&source=hp&ei=cRsSWs6hCMjs0gSiyI_QDA&q=Hukum+t  entang+membuat+bangunan+di+bantaran+sungai&oq=Hukum+tentang+membuat+bangunan+di  entang+membuat+bangunan+di+bantaran+sungai&oq=Hukum+tentang+membuat+bangunan+di  +bantaran+sungai&gs_l=psy- ab.3...93315.111544.0.112106.58.38.0.0.0.0.0.0..0.0....0...1.1.64.psy-ab..58.0.0.0...0.DIbopKCEAtA ab..58.0.0.0...0.DIbopKCEAtA https://www.slideshare.net/HerLianaSidabutar/kegagalan-dalam-konstruksi-bangunan-gedung https://www.slideshare.net/HerLianaSidabutar/kegagalan-dalam-konstruksi-bangunan-gedung http://nasional.kompas.com/read/2008/07/24/09450113/jangan.langgar.gsb http://nasional.kompas.com/read/2008/07/24/09450113/jangan.langgar.gsb

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari perancangan interior ini adalah (1) Merancang interior butik yang nyaman yang sesuai dengan konsep yaitu mengadaptasi film „The Grand Budapest Hotel‟.. (2)

Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2012, dengan kami ini minta kepada Saudara Direktur untuk hadir dalam melakukan Pembuktian Kualifikasi dengan membawa berkas asli data perusahaan pada

besarku yang sangat kucintai. Sahabat-sahabatku yang selalu memberi motivasi, dukungan dan semangat. Untuk saudara-saudariku yang selalu mendo‟akan dan mendukungku. Untuk

SensorQ TM juga merupakan salah satu merek komersial yang merupakan kemasan cerdas yang dapat mendeteksi kebusukan pada daging segar yang disimpan dalam kemasan,

Jumlah karbohidrat ini dapat digambarkan dengan asupan karbohidrat 500-800 g/hari untuk rata-rata atlit atau dalam prosentase 65-70% dari total energi untuk atlet

Dari banyak penelitian yang ada seperti penelitian rukmono budi utomo dalam penelitiannya berjudul Model Regresi Persentase Keuntungan Perusahaan Manufaktur Ditinjau

Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana membuat Animasi Wayang Sebagai Media Pendidikan Budi Pekerti dan Memperkenalkan Budaya Bangsa Kepada Anak

Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan pengembangan tanaman jarak di Nusa Penida, dalam kajian ini analisis ditujukan kepada tingkat harga yang dibutuhkan