• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

15 BAB I

PENDAHULUAN

Pembahasan dalam Bab I ini mengkaji tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, spesifikasi produk pengembangan, manfaat penelitian dan definisi operasional.Penjelasan dari ketujuh subbab tersebut adalah sebagai berikut.

1.1 Latar Belakang

Upaya meningkatkan kulitas pendidikan terus-menerus dilakukan baik secara konvensional maupun inovatif, salah satunya yaitu perbaikan metode pembelajaran.Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri, sehingga dengan melakukan aktifitas belajar siswa mampu memperoleh pemahaman sendiri. Pembelajaran yang efektif dapat terlaksana apabila guru dapat memilih cara mengajar atau pendekatan yang dapat membantu mengembangkan pola pikir matematika siswa.Pemilihan pembelajaran harus mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan dan karakteristik siswa yang dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu (Uno, 2007:3).

Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar dapat diukur darikeberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut.Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materiserta prestasi belajar siswa. Belajar matematika adalah proses dimanamatematika ditemukan dan dibangun manusia, sehingga dalam pembelajaranmatematika harus lebih dibangun oleh siswa dari pada ditanamkan oleh guru.

Dipandang dari segi tujuan pendidikan yaitu melatih danmembiasakan siswa untuk berfikir secara mandiri (Dimyati dan Mudjiono,2006:7) sebagai usaha untukmengulangi masalah-masalah yang dihadapi sepanjang hidup, dalam hal iniadalah pembelajaran matematika, maka salah satu pendekatan yang tepatuntuk diterapkan dalam proses pembelajaran matematika adalah pendekatanpenyelesaian masalah (problem solving). Keterampilan memecahkan masalahharus dimiliki oleh siswa dan keterampilan itu akan dimiliki oleh para

(2)

16 siswa bila guru mengajarkan bagaimana mana pemecahan masalah yang efektifkepada siswanya.

Problem solving merupakan suatu keterampilan yang meliputi kemampuan untuk mencari informasi, menganalisis situasi, dan mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif sehingga dapat mengambil suatu tindakan keputusan untuk mencapai sasaran (Shoimin, 2014:136). Keterampilan ini akan dimiliki oleh peserta didik bila guru mengajarkan bagaimana pemecahan masalah yang efektif kepada siswa. Keterampilan ini mampu melatih pola berpikir tinggi karena berbasis masalah yang harus terpecahkan sehingga pola pikir siswa benar-benar dikembangkan.

Penyelesaian merupakan kegiatan yang sangat penting dalam pembelajaran matematika, karena prosedur penyelesaian masalah dapat melatih kemampuan analisis siswa yang diperlukan untuk menghadapi masalah yang ditemuinya baik dalam pembelajaran matematika maupun dalam kehidupan sehari-hari. Melalui langkah-langkah penyelesaian masalah dapat membantu siswa memahami fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip matematika dengan menyajikan ilustrasi dan realisasinya sehingga diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa.

Hasil wawancara dengan Bapak Windra Rizkyana selaku pihak kesiswaan dan guru matematika kelas VIII di SMP Muhammadiyah 8 Batu pada tanggal 6 februari 2015 diperoleh informasi bahwa kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 8 Batu sudah sesuai dengan kurikulum yang dianjurkan pemerintah yaitu KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Guru sudah menyusun perangkat pembelajaran seperti RPP. Berdasarkan kurikulum KTSP, tujuan pembelajaran matematika mengarah pada berfikir logis, analitis, kritis, kreatif dan kemampuan bekerja sama (Indarto dalam Ghazali, 2012: 4). Dengan demikian, siswa diharapkan menjadi seseorang yang peka terhadap lingkungan sekitarnya yang terkait dengan masalah. Melalui pemecahan masalah siswa dihadapkan pada masalah-masalah yang mempunyai penyelesaian lebih dari satu. Pemecahan masalah dapat memotivasi siswa untuk berfikir kreatif dan cermat dalam memandang permasalahan dari berbagai sudut pandang.

(3)

17 Penerapan pemecahan masalah (problem solving) dalam penelitian ini dituangkan dalam bentuk Lembar kerja Siswa (LKS) yang disusun berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.Dalam LKS yang peneliti susun, terdapat rumusan-rumusan masalah yang harus diselesaikan oleh para siswa. Sesuai dengan makna pembelajaran dengan pemecahan masalah dimana belajar merupakan suatu proses kegiatan aktif siswa untuk menyelesaikan suatu permasalahan matematika dalam membangun makna atau pemahaman. Secara tidak langsung pola pikir siswa dilatih untuk terus berfikir dan kecerdasan itu terus berkembang.Melalui LKS ini diharapkan siswa lebih mudah memahami suatu pokok bahasan matematika yang diberikan. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul Pembelajaran Matematika dengan Media Lembar Kerja Siswa Berbasis Problem Solving Pada Materi Bangun Ruang.

1.2 Rumusan Masalah

Perumusan masalah sebagai suatu rumusan yang penting untuk mempertanyakan suatu peristiwa yang saling terkait baik sebagai penyebab maupun sebagai akibat. Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan diatas peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut.

a. Bagaimana pengembangan media LKS berbasis problem solving pada materi Bangun Ruang?

b. Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika dengan media LKS berbasis problem solving pada materi Bangun Ruang?

1.3 Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian tugas akhir ini diberikan, agar dalam proses penelitian data yang didapat merupakan data yang akurat dan efektif. Batasan masalah merupakan ruang lingkup peneliti dalam melakukan penelitian untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang digunakan. Adapun batasan masalah pada penelitian ini yaitu:

a. Materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah materi bangun ruang. b. Penelitian ini dilakukan di kelas VIII SMP Muhammadiyah 8 Batu.

c. Pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan media Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis problem solving.

(4)

18 1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian diperlukan untuk mengetahui sasaran penelitian dan hasil yang didapatkan dari penelitian tersebut. Sesuai latar belakang dan rumusan masalah yang dijelaskan tentang pembelajaran matematika dengan media lembar kerja siswa berbasis problem solving pada materi bangun ruang. Peneliti memiliki tujuan sebagai berikut.

a. Untuk mengetahui pengembangan media LKS berbasis problem solving materi Bangun Ruang.

b. Untuk mengetahui tingkat belajar siswa dengan media LKS berbasis problem solving pada materi Bangun Ruang.

1.5 Spesifikasi Produk Pengembangan

Spesifikasi produk merupakan suabuah rincian atau uraian keterangan dari sebuah benda. Pengembangan produk yang akan dilakukan ini memiliki sebuah rincian keterangan dari sebuah Lembar Kerja Siswa sebagai berikut.

a. LKS Matematika diperuntukkan bagi siswa SMP kelas VIII dengan materi “Bangun Ruang Sisi Datar”

b. LKS yang dikembangkan adalah bahan ajar cetak Matematika berbasis problem solving.

c. Materi yang diajarkan mengacu pada Kompetensi Dasar Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP).

d. Bagian-bagian LKS yang dikembangkan sebagai berikut:

i. Pendahuluan terdiri dari halaman sampul (cover) kata pengantar, daftar isi, Petunjuk penggunaan LKS, petunjuk penggunaan bahan ajar bagi guru, pertunjuk penggunaan bagi siswa, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, Sub Topik, Waktu.

ii. Isi berisikan materi yang akan dipelajari serta kegiatan – kegiatan atau latihan kemampuan berbasis problem solving yang akan dilakukan siswa pada proses kegiatan belajar mengajar.

iii. Penutup pada Lembar Kerja Siswa (LKS) ini berisikan kunci jawaban dari soal-soal dari isi bahan ajar dan daftar pustaka.

(5)

19 1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pendekatan pembelajaran yang dalam pelaksanaanya memanfaatkan lembar kerja siswa sebagai bantuan belajar dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan pola pikir siswa terhadap memecahkan suatu masalah. Pada intinya kemampuan matematis merupakan kemampuan mengenal dan memecahkan masalah (Uno, 2010: 101). Secara rinci manfaat penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: a. Bagi siswa

Penelitian tugas akhir ini diharapkan dapat melatih cara berfikirnya untuk lebih aktif dalam belajar menyelesaikan masalah-masalah matematika dengan model Polya.

b. Bagi guru

Penelitian tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan informasi yang penting bagi guru matematika khususnya tentang materi pokok Bangun Ruang Sisi Datar. Sebagai usaha dalam meningkatkan kualitas pembelajaran matematika dan memberi alternatif kepada guru matematika dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan materi Bangun Ruang Sisi Datar.

c. Bagi peneliti

Penelitian tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang pembelajaran matematika dengan media lembar kerja siswa berbasis problem solving dalam meningkatkan cara berfikir menyelesaikan masalah-masalah matematika.

1.7 Definisi Operasional

Beberapa istilah penting dalam penelitian ini perlu diberikan penegasan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kemungkinan adanya salah interpretasi. Beberapa hal yang dimaksud antara lain:

a. Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisikan materi serta petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan siswa, yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai.

(6)

20 b. Problem solving merupakan keterampilan menstimulasi siswa dalam berfikir dimulai dari mencari data sampai merumuskan kesimpulan sehingga siswa dapat mengambil makna dari pembelajaran.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji regresi linier berganda diketahui bahwa asupan protein pada wanita yang diberikan jus kulit delima mempunyai pengaruh sebesar 61,5% terhadap perubahan

Hal ini bahwa prosentase sumbangan pengaruh variable independent ( budaya organisasi dan gaya kepemimpinan transformasional) terhadap variable dependen (kinerja

Sejak kebijakan tentang Perhutanan Sosial dan juga kebijakan tentang Kemitraan Konservasi pada kawasan-kawasan konservasi dicanangkan oleh pemerintah sebenarnya dapat menjadi

Berdasarkan ketentuan pajak di Amerika Serikat terdapat aturan mengenai wash sale rule, bagaimana pendapat bapak terkait dengan keuntungan dan kerugian yang timbul dari

Untuk mengetahui nilai buku satuan saham, beberapa nilai yang berhubungan dengannya adalah: (1) Nilai Nominal merupakan modal per lembar yang secara hukum harus ditahan di

Sarung tangan yang kuat, tahan bahan kimia yang sesuai dengan standar yang disahkan, harus dipakai setiap saat bila menangani produk kimia, jika penilaian risiko menunjukkan,

Skripsi ini berjudul “Peranan KH. Mustaqim dalam Mengembangkan Nahdlatul Ulama Di Kecamatan Modo Kabupaten Lamongan tahun 1992-2012”. Fokus Pembahasan dalam penelitian

Setelah memilih menu dalam create host selanjutnya konfigurasi host untuk segment 6 bidang Perencanaan Isi hostname seperti “SW-PERENCANAAN- 02” dan jenis segment kemudian