• Tidak ada hasil yang ditemukan

REMAJA ACEH DAN NARKOBA (Sualu Penelilian Pasca Tsunami di Wilayah Kola Banda Aceh)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "REMAJA ACEH DAN NARKOBA (Sualu Penelilian Pasca Tsunami di Wilayah Kola Banda Aceh)"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

REMAJA ACEH DAN NARKOBA

(Sualu

Penelilian Pasca

Tsunami di

Wilayah

Kola Banda Aceh

)

Oleh

M.

Igbal,

SH

Stat Pengajar Pada Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala

PUSAT PENELlTIAN ILMU SOSIAL DAN BUDAYA

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DARUSSALAM, BANDA ACEH

2005

(2)

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis lafazkan ke hadirat Allah SWT karena dengan segala karunia dan nikmat Nya, laporan penelitlan yang berjudul "Remaja Aceh dan Narkoba (Suatu Kajian dalam Wilayah Kota Banda Aceh), ini

dapat penulis selesaikan.

Laporan ini disusun

sebagai

rangkaian daM pelatihan penelitian

ilmu

social dan budaya yang diselenggarakan pada Pusat Penelitian

Ilmu

Sosial dan

Budaya Universitas SyiahKuala.

Penul1s menyadari benar bahwa penyelesaian laporan in; tidak lepas dari

bantuan dan dukungan daM berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan penghargaan dan terima kasih kepada Prof. Or. Bahrein T. Sugihen, M.A, selaku Oirektur Pusat PeneLTtian Ilmu Sosial dan Budaya yang memotivasi dan memberikan dukungan serta membimbing penulis yang masih awam dalam meneliti masalah-masaloh social, kepada Bapak Abdurrahman, S.H., M.Hum yang selalu memberikan nasehat-nasehatnya dan seluruh jajaran staf Pusat Penelitian Ilmu Sosial dan Budaya. Kepada Dekan fakultas Hukum dan Pembantu Dekan semuanya yang ikut serta membantu. Kepada Ketua Pelaksana Harian dan staf Badan Narkotika Provlnsi HAD yang telah banyak memberikan informasi dan data-data serta masukan.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda (AIm) H.Ridwan Rani, S.H.,M.Hum. tercinta yang tetah membimbing penulis untuk menjadi yang terbaik juga kepada Ibunda tersayang. Kepada abang·abang dan

(3)

adik·adik penulis yang ikut memberikan motivasi dalam penulisan penelitian inL

Akhirnya, penulis menyadari benar, meski telah berusaha semaksimal mungkin, namun laporan yang penulis buat inl masih ada kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan·kritikan dan saran yang membangun untuk kesempumaan laporan penelitian ini dimasa mendatang. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca.

Banda Aceh, 11 April 2006

(4)

DAFTAR 151 KATA PENGANTAR ... .

DAFT

AR

151.

.

...

.

...

.

...

.

...

iii ABSTRAK...

iv

PENDAHULUAN

A. Latar

belakang...

....

.

.

....

...

.

.

..

.

...

..

...

.

...

1

B.

Rumusan Masalah...

...

...

...

..

..

.

...

...

..

...

2

C. Tujuan dan Manfaat PeneLitian... ... 3 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A.

Pengertian Remaja dan Narkoba...

5

B. Jenis-jenis Narkoba ...•..•... _... 7 C.

Bahaya Narkoba Terhadap Ke.ehatan Psikologis dan

SOSia!....

15

MCTODE PENELlTIAN

A.

Ruang

lingkup

Pen

elitian .

..

...

.

...

...

.. .

B. PengumpuLan Data ... . PENYEBAB REMAJA MENGGUNAKAN NARKOBA

17 17

A

.

Faktor

·

faktor Penyebab

...

...

..

...

.

...

..

.

..

.

...

...

...

..

..

19

B

.

Pencegahan Penyalahgunaan Nar1<oba...

.

.

...

23

C.

Peranan Orang Tua

dan Guru...

...

...

.

....

..

...

27

PENUTUP

A.

Kesimpulan...

...

.

...

29

B. Sa

ra

n... ...

30

DAFT AR PU5TAKA

(5)

ABSTRAK

Gempa bumi dan Tsunami di Aceh pada tanggal 26 Desember 2004 telah memakan korban 200.000 jiwa lebih dan

dan

Jumlah tersebut

dlatas

yang terbanyak adalah perempuan, anak-anak dan remaja. Jumlah ini adalah jumlah korban terbesar dan bencana alam terbesar di dunia sepanjang abad. Remaja adalah tonggak pembangunan kedepan dan remaja sebagai generasi muda sangat penting bagi

perjuangan bangsa dalam membangun negara yang kuat, mancliri, adil, makmur,

sejahtera. tenleram dan damai.

Namun datam membangun remaja yang kuat dan mandiri tidaklah mudah

selalu saja ada kendala. Pergaulan bebas, narkoba dan kenakalan remaja selalu

menjadi balu sandungan bagi para remaja yang jiwanya masih dalam keadaan tabit. Hampir diseturuh wilayah Nanggroe Aceh Darussalam terdapat tumbuhan yang bernama Ganja (Marijuana) dan untuk mendapatkan benda tersebut tidaklah terlalu susah. Banyak remaja yang terpengaruh untuk mengkonsums; atau bahkan menjual ganja atau narkoba hanya untuk senang·senang atau dengan aLasan lainnya. Kemudian tidak adanya pendidikan tentang narkoba dalam lingkungan sekolah mereka.

PenuLis daLam penulisan in; mengajak bersama·sama kita membahas permasalahan kita ke permukaan dan kepedutian kita serta kepekaan kita dalam rangka membawa generasi penP.rus aceh dalam keadaan yang prima dan dapat menjadikan Aceh sebagai wilayah yang baldown thayyibotun.

Untuk memperoleh data dalam penetitian ini dilakukan penelitian lapangan dan kepustakaan serta perundang·undangan. PengambHan data menggunakan purposive sampling yaitu dimana dari keseiuruhan populasi penelitian diambil beberapa orang sebagai sampel yang diperkirakan dapat mewakill keseluruhan populasi yang ditelitL

Hasll penetitian menunjukkan bahwa penyebab remaja menggunakan narkoba adalah karena penyebab dari dalam diri dan kepribadian remaja, penyebab yang bersumber ciari orang tuaJkeluarga. penyebab yang bersumber pada kelompok sebaya dan terakhir adalah penyebab yang bersumber dari kehidupan masyarakat atau sering juga disebut faktor sosial masyarakat. Upaya pencegahan remaja dalam menyatahgunakan narkoba adatah dengan cara pencegahan primer, sekunder dan tertiair. Peocegahan primer atau pencegahan dlni ditujukan kepada yang be(um tersentuh narkoba; pencegahan sekunder, yaitu pencegahan bagi kelompok yang rentan terhadap penyalahgunaan narkoba dan pencegahan tertlair, adatah pencegahan untuk mencegah kambuh. Peranan orang tua dan guru sangat diharapkan dalam menanggaOl masalah remaja dan narkoba yaitu dengan menanamkan nHai·nilai keagamaan, pengetahuan tentang narkoba dan bahayanya, pengembangan jatl diri iemaja dalam lingkungan dan keluarga.

Oisarankan kepada orangtua selalu memperhatikan anak dan memberikan kasih sayang bag; anaknya serta mengajari agama sehingga menjadi benteng yang kuat bagi anak terhadap bahaya narkoba, kepada guru·guru agar memberikan petajaran khusus atau pengenatan khusus akan bahayanya narkoba dan akibat·akibat yang ditimbulkan olehnya atau bahkan mungkin memasukkannya dolom kurikulum sehingga menjadi pelajaran wajib dan kepada aparat penegak hukum dalam

penegakkan hukum terhadap pelaku penggedar narkoba harus dimaksimalkan juga penindakkan hukum terhadap oknum aparat juga harus ditindak tegas.

(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Gempa bumi dan Tsunami di Aceh pada tanggal 26 Desember 2DD4 {elah memakan korban 200.000 jiwa lebih dan dan jumlah tersebut

diatas yang terbanyak adalah

perempuan,

anak-anak dan remaja

.

Jumlah in; adalah jumlah korban terbesar dan bencana atam terbesar di dunia sepanjang abad. Bencana in; telah menghancurkan rumah-rumah penduduk, tempat pencaharian mereka sehari-hari, sekolah dan banyak

anak-anak yang menjadi yatim piatu.

Remaja adalah tonggak pembangunan kedepan dan remaja sebagai

generasi

muda

sangat

penting bag;

perjuangan

bangsa dalam

membangun negara yang kuat, adil, makmur, sejahtera, tenteram dan

damai.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka untuk generasi penerus bangsa yang paling ulama adaiah pendidikon dan lingkungan yang bersih dari narkoba. Sekarang ini pemerintah tetllh mcnggalang usaha untuk meningkatkan kual1tas pendidikan guru dan siswa tapi di lain slsi penulis melihat bahwa pemerintah kurang memperhatikan dalam menaggulangi permasalahan siswa yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba dan pembelajaran terhadap mereka tentang narkoba itu sendiri.

(7)

Kita ketahui bersama bahwa hampir diseluruh wilayah Nanggroe Aceh Darussatam terdapat tumbuhan yang bernama Ganja (Marijuana) dan untuk mendapatkan benda ter>ebut tidaklah terlalu susah. Hal ini didasarkan pada penelitian yang telah dilakukan oleh Badan Narkotika Provinsi NAD (BNP·NAD) pada tahun 2005 yaitu angka pemakail pengguna narkoba pada tingkat remaja/siswa mendekati 3000 siswa diseluruh NAD. Dari angka diatas yang paling tinggi adalah Kota langsa,

Aceh Tamiang dan Bireuen.

Berdasarkan hasH penel1tian terdahulu yang telah dilakukan oleh BNP·NAD sebagai salah satu badan yang dibentuk oleh pemerintah, maka

penulis memperhatikan jumlah siswa atau remaja Aceh setelah gempa dan tsunami yang telah banyak meninggal akankah ditambah lagi dengan jumlah siswa yang mati sia·sia karena menyalahgunakan narkoba?

Penulis dalam penulisan ini mengajak bersama·sama kita membahas permasalahan kita ke permukaan dan kepedulian kita serta kepekaan kita dalam rangka membawa generasi penerus Aceh dalam keadaan yang prima dan dapat menjadikan Aceh sebagal wllayah yang baldatun

thaWibatun.

B. Rumusan Masalah

Penelitian ini

ten tang

pengetahuan generasi muda terhadap narkoba di Kota Banda Aceh. Pendidikan yang selama ini tertuju pada kurikulum

(8)

tidak pernah sama sekali membahas tentang narkoba dan bahayanya. Padahal andai saja dalam kurikulum pendidikan nasionat dimasukkan program pengetahuan narkoba untuk siswa SLTP dan SMA maka dapat mengurangi jumtah penggunal pemakai narkoba.

Maka untuk itu penelitian ini dirumuskan dalam beberapa permasalahan

sebagai berikut:

1. Apakah narkoba itu dan bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan? 2. Apakah penyebab remaja melakukan penyalahgunaan narkoba?

3. Bagaimanakah cara mencegah penyalahgunaan narkoba?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. memberikan gambaran ten tang narkoba dan bahayanya terhadap kesehatan

2. mengetahui penyebab remaja dalam melakukan penyalahgunaan narkaba

3. mengetahui dan menjelaskan langkah·langkah yang harus dilakukan dalam mencegah anak menyalahgunakan narkoba

Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah:

1. diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat diketahui ten tang narkoba dan bahayanya tehadap kesehatan.

(9)

2. dapat mengungkapkan penyebab-penyebab remaja dalam penyalahgunaan narkoba.

3. dapat d,ungkapkan langkah-langkah dalam mencegah terjadinya

penyatahgunaan narkoba.

(10)

SAS 11

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Remaja dan Narkoba

Remaja adalah generasl penerus yang akan melanjutkan generasi sebelumnya dan sebagai generasi penerus haruslah memiliki kecakapan dan kemampuan yang lebih dibandingkan dari yang sebelumnya. Namun dalam penerapan dilapangan banyak saja kendala-kendala yang dihadapi oleh

pemerintah dan masyarakat. Salah satu kendalanya

adalah

peredaran

narkoba yang telah membawa mereka dalam keadaan yang hancur sehingga hat inl harus diperhatikan dan menjaga mereka jangan sampai terjerumus

dalam

penyalahgunaan

narkoba

.

Masa remaja

adalah

masa peralihan dari rnasa anak kepada masa

dewasa. Masa remaja inl juga dikatakan masa pencaharian identitas

din.

Jiwa remaja penuh gejolak dan pemherontakan. Gejolak lngin mendapatkan pengakuan alas keberadaannya, lngln mendapatkan kepercayaan, ingin berprestasi, ingin mendapatkan tanggung jawab. ingin kebebasan dan kemandirian, ingin mendapatkan penghargaan. menunjukkan keberanian yang berlebihan dan jngin menonjol. 1

Pemberontal(an terhadap kekuasaan dan penguasaan dan orang tua pada khususnya dan orang dewasa pada umumnya, pemberontakan terhadap nilai-nitai sosial, aturan dan norma yang berlaku dalam masyarakat yang mana nilai-nilai, aturan maupun norma-norma tersebut dipandang mengekangnya.

(11)

Rasa keingintahuan remaja sangat besar, penjelajahan, petualangan. ingin mengambil resiko dalam setiap perbuatan (nekad). Remaja juga sangat labil dan mudah sekali terpengaruh. mudah meniru, dan mudah sekali diiming-iming, tanpa memikirkan akibat yang akan ditimbulkan dimasa depan.

Remaja juga ditandai dengan kekompakan, kesetiaan, kepatuhan, solidantas yang sangat tinggi sesama kelompok sebaya mereka. Sehingga dapat mengaLahkan kesetiaan, kepatuhan mereka terhadap orang tua dan gurunya.

Gejo\ak kejiwaan remaja tersebut seringkali diperparah oleh sikap dan perlakuan orang tua dan orang dewasa di sekitarnya. yang tidak memahaminya. Orang tua memandang bahwa anaknya adalah mHiknya semata-mata dan sepenuhnya harus setalu dijaga, dilindungi, diarahkan sesuai dengan keinginannya tanpa menghiraukan apa yang sebenarnya diinginkan anak.

Narkoba adaLah singkatan dari kata Narkotika, Psikotropika dan zat adiktif Lainnva. Suatu nama tunggaL untuk merujuk semua jenis bahan atau zat yang bersifat menghilangkan rasa sakit (narkotika), menimbulkan perubahan suasana batin (psikotropika), sedative hipnotika (zat yang menimbulkan efek hipnotisl penenang/bius/tidak sadarkan diri), halusiogen dan bahan adiktif lainnya. Narkoba dalam bahasa Malaysia disebukan "dadah", atau "drugs" di Amerika Utara.

(12)

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman. baik alamlah, sintesis. maupun semi sintesis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hHangnya rasa,

mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan rasa ketergantungan. (Undang-undang No. 22, tahun 1997, tentang Narkotika).

Masalah penyalahgunaan narkoba ini merupakan masalah kompleks, riskan dan semakin meluas bahkan sudah menjalar ke segala lapisan masyarakat, baik golongan sosiaL ekonomi menengah kebawah maupun masyarakat ekonomi tinggi dan sudah mencapai pula semua tingkat pendidikan yang ada di Indonesia.

Ibarat sebuah wabah, Narkoba terus menghantui masyarakat kita, terutama kaLangan muda sebagai sasaran utama peredaran dan pemakaian narkoba. Kecemasan dan kekhawatiran terhadap narkoba dikalangan masyarakat Indonesia mungkin sangat beralasan, setain peredarannya yang sullt dibendung, korban yang meninggal pun semakin banyak.

Untuk itu dibutuhkan kerjasama semua pihak dalam menangani masaLah narkoba tersebut. Yang dimaksud dengan masalah adalah keadaan yang nyata secara objektJf serta akibat kenyataan rersebut atau pengaruhnya.

B. Jenis·Jenis Narkoba

Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik alamiah, sintesis, maupun semi sintesis, yang dapat menimbuLkan atau menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,

(13)

hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyen, dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-undang Nomor 22 tahun 1997,

tentang Narkotika).

Yang tergolong narkotika:

a. Opioida, yaitu sekelompok zat alamiah, semi sinlesis atau sintesis yang mempunyai khasiat mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri

(analgesic), meliputi:

(1) Opioida alamiah, yaitu : opium, morlin dan codein. (2) OplOida semi sintesis, yaitu : hidromorfin dan heroin

(3) Opioida sintetik meliputl : meperidin, propoksifen, leforfanol dan levarolfan.

b. Opium, yaitu getah kotak biji tumbuhan Papaver somniferum yang

belum matang. Bila kotak biji tersebut diiris akan mengeluarkan getah yang berwarna putih seperti air susu, yang bila dikeringkan akan menghasilkan bahan berwarna kecoklatan.

c. Morlin, adalah opioida alamiah yang mempunyai daya analgesic yang kuat, berbentuk kristal, berwama putih oan berubah menJadi kecoklatan dan tidak berbau. Opium mentah mengandung 4 - 21%

martin. Sebagian besar opium diolah menjadi morfi dan codeln.

d. Heroin/Putaw, (Putaw adalah nama jalanan heroin) adalah

diacetylmorfin, yaitu opioida semi sintetik hasH pemoresan opioida alamiah dengan perubahan kimiawi, berupa serbuk putih dan berasa

(14)

pahit. Heroin paling banyak disalahgunakan di seluruh dunia. Di pasar gelap heroin dipasarkan dalam beragam warna karena dicampur dengan bahan lainnya seperti : gula, coklat, tepung sus dan lain·lain dengan kadar sekitar 24%.

e. Codein, yaitu alkaloida terkandung dalam opium sebesar 0.7 - 2,5% merupakan opioida alamiah yang banyak digunakan untuk keperluan medis. Codein mempunyai khasiat analgesic lemah, yaitu hanya seperduabelas daya analgesic mortin. Codein digunakan sebagai antitusif (peredam batuk) yang kuat.

f. Metadon, adalah opioida sintetik yang daya kerja lebih lama dan lebih efektif dari pada mortin. Pemakaiannya ditelan. Metado digunakan untuk program pengobatan ketergantungan morlin atau heroin. Banyak dikritik, karena penggunaan metadon mengahhkan ketergantungan kepada metadon.

g. Ganja, marijuana, cannabis sativa indica, cannabis ruderalis, "cimeng" (dmeng adalah nama jalanan ganja di Indonesia).

Ganja adalah tumbuhan perdu liar yang tumbuh di daerah berikLim tropis dan subtropics seperti : Indonesia, India, Nepal, Thailand, Laos, Cambodia, Columbia, Jamaica, Rusia bagian selatan, Korea dan Lowa (Amerika 5erikat).

THC Komponen psikoaktif ganja adalah delta-9-tetra hydrocannabinol atau delta 9-THC. Kadar THC ganja tertinggi terdapat pada pucuk

(15)

tumbuhan betina yang sedang berbunga. Ganja kering biasanya terdiri atas campuran daun (sekitar

50%),

ranting (sekitar 40%) dan bijinya (sekitar 10%).

Selama lebih dari tiga ribu tahun, orang-orang di Afrika dan Asia telah menggunakan cannabis dalam berbagai bentuk sediaan, pada umumnya di rokok. adakalanya dicampur dengan tembakau atau dengan minuman atau daging dendeng_

Perjanjian Internasional menamakan cannabis, marijuana atau hashish dalam bentuk berbagai sediaan dengan ratusan nama jalanan.

Kadar THC dari berbagai jenis ganja bervariasi, dan juga tergantung kesuburan tanah tempat tumbuhnya. Jenis ganja yang dikosumsi mengandung THC sekitar 5%. Bila tanah tempat tumbuhnya subur, iklimnya baik, apalagi bila dengan cara penanaman dan pemeliharaan yang baik, dapat mencapai kadar THC sampai 10%.

Ha5nlsh, adaiah getah ganja yang dikeringkan dan dipadatkan menjadi lempengan.

Minyak hashish adalah saripati dengan kandungan THe 15 - 30%.

h. Kokain, Cocaine (methylester-l-bonzoH-ecgonine) yaitu serbuk kristal berwarna putih diperoleh dari sari daun tumbuhan coca. Alkaloida dari daun tumbuhan Erythoxylon Coca, sejeni5 tumbuhan yang tumbuh di lereng Pegunungan Andes di Amerika Selatan. Sejak

(16)

berabad yang sHam, orang·orang Indian Inca suka mengunyah daun koka

data

m

upacara ritual dan atau suka menahan lapar atau letih.

Kokain adalah arkoba yang sangat berbahaya, dampak ketergantugan kokain sangat kuat, seperti ditunjukkan oleh hasil percobaan laboratorium, dimana tikus percobaan memHih kokain daripada makanan kesenangannya dari waktu ke waktu, sampai akhimya mati karena overdosis dan kelaparan.

i. Crack, adalah bahan baru berbentuk kristal seperti kerikil, harganya

tak terlalu mahal, dan dibuat dari kokain mempunyai dampak ketergantungan yang lebih kuat daripada kokain saripati kokain.

Penggunaannya diisap seperti rokok.

Lampiran Undang-undang Nomor_ 22, Tahun 1997 tentang Narkotika,

merinci tiga gotongan narkotika, yaitu : Narkotika Gotongan I sebanyak 26 jenis; Narkotika Golongan 11 sebanyak 87 jenis dan Narkotika Gotongan Ill,

sebanyak 14 jenis.

Psikotropika, adatah "Zat atau obat baik atamlah. sintesis, maupun semi sintesis yang berkhasiat psikoaktif. melalui pengaruh selektlf pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan

perilaku (Undang-undang Nomor 5, Tahun 1997 tentang Bahan Psikotropika)

Yang tergolong Psikotropika:

a. ATS yaitu

(Amphetamine Type Stimullant,),

sekelompok zat/obat yang mempunyai khasiat sama dengan atau seperti amfetamin.

(17)

b. Amfetamin adalah sekelompok zatlobat yang mempunyai khasiat sebagai stimulant susuan syaraf pusat, seperti : kafein, nikotin. cathein dan kokain. Pada akhir abad ke-19, para ahli berhasil menengarai struktur kimia epinefrin, yaitu suatu zat dalam tubuh manusia yang berfungsi mengatasi ketegangan jiwa dan kemudian berhasil membuat senyawa yang berkhasiat sama dengan epinefrin.

c. Shabu: adalah nama jalanan untuk amfetamin.

d. Ice (dibaca : a1s), adalah bentuk amfetamin baru yang pada akhir-akhir ini memasuki pasaran gelap narkoba. Ice dibuat dari bahan dasar methamfetamin dalam bentuk kristal biru yang dapat dihisap dengan hidung.

Lampiran Undang-undang Homor 5, Tahun 1997 tentang Bahan

Psikotropika memuat empat golongan psikotropika, dengan rincian : Psikotropika Golongan I, 26 jenis; PSikotropika Golongan 11, 14 jenis; Psikotropika Golongan Ill, 9 jenis dan Psikotropika Golongan IV.

e. Ecstacy (MDMA), yaitu jenis psikotropika yang mempunyai daya menimbulkan ketergatungan tertinggi, digunakan hanya untuk tujuan ilmu, tidak digunakan untuk pengobatan.

Bahan adiktif lainnya adalah zat atau bahan yang tidak termasuk kedalam golongan narkotika atau psikotropika, tetapi menimbulkan ketergantungan, seperti alkohol, tembakau, sedative/hipnotika, inhalasia dan sebagainya.

(18)

Bahan atau zat yang tidak tergolong narkotika ataupun psikotropika,

tetapi seperti halnya dengan narkotika dan psikotropika. bahan adiktif lainnya menimbulkan ketergantungan :

a.

Alkohol (ethanol

atau ethyl alcohol)

Alkohol adalah hasH fermentasi/peragian

karbohidrat: dan bulir padi·

padian, cassava, sari buah anggur, nira, dU). Kadar alkohol minuman yang diperoleh melalui fermetasi tidak lebih dari 14%, karena ketika

kadar

alkohol mencapai 14%,

mikroba raginya mati. Alkohol yang

disebut

methyl alcohol adalah

jenis

alkohol yang

sangat

berbahaya.

Kadar alkohol

dan bir 3-5%,

wine 10-14%,

whisky, mum, gin

,

vodka

dan brendy antara 40-50%. Manusia sudah sejak lebih dan lima

millenia mengonsumsi minuman beralkohol.

b. Kafein, caffein.

(1

.3

.7

.

tnmethylsatine)

Kafein adalah alkaloida yang

terdapat dalam buah

tanaman

kopi. Biji

kopi

mengandung

1-2,

5%

kafein. Kafein juga

terdapat dalam teh

dan

minuman ringan Coca·cola.

c.

Nlcotme (NlCotlana Tabacum. L)

Nikotin terdapat dalam tumbuhan tembakau dengan kadar 1-4%.

Dalam setiap batang rokok terdapat sekitar 1.1 mili gram nikotin.

Nikotin menimbulkan ketergantungan. Dalam daun tembakau

,

(19)

d. Zat/obat sedative (penenang) dan hipnotika (memberi efek

hipnotis/blus

/

tidak sadar)

Vang tergolong sedative/hipnotika diantaranya : Barbiturat, termasuk 5ekobarbital. Petobarbital, Diazepam, Chlorodiazepam dan

Meprobamat.

e.

Halusinogen

Yaitu sekelompok zat alamiah atau sintetik yang bila dikonsumsi menimbulkan dampak halusinasi :

Halusinog~n alamiah : Psilesibin, zat yang terdapat dalam jamur

Psylocybin, yang tumbuh di Mexico; Harmin, zat yang terdapat dalam tumbuhan Harmnala, yang tumbuh di Amerika Selatan; Pyote. yaitu

zat

yang

terdapat dalam tumbuhan kaktus Lifofora Williamsi, tumbuh

di Califoria dan Mexico

Halusinogen sintesis, termasuk

:

LSD

·

25;DOM;dll

f.

Inhalasia (zat yang dihirup)

Hidrokarbon alifatis dan solvent Toiuen, terdapat dalam perekatllem. pelumas, bensin, aerosol dan semir sepatu; Benzena,

SHena. Stirena terdapat dalam perekat. pelumas bensin.

Halogen hidrokarbon, Trichloretilena. Tetrachloretilena, Tricloretana

dan Methylenchlonda (terdapat dalam minyak pelumas); Chloroform,

Halotena. Trichlorofluoromethana dan Dichloroetrafluorometana

(20)

Nitrit aUfatis : Amilnitrit. IsobutHnitrit dan Butitnitrit (semuanya terdapat dalam pengharum ruangan)

Ester, Ethylasetat, Amilacetat, Buthylacetat clan Propilacetat.

Glycol:

Methyl

cell

ulose

acetate, Ethylenglycol.

C. Bahaya Narkoba terhadap Kesehatan Psikologis dan Sosial

Masalah Narkotika. Psikotropika dan Zat adiktif lainnya atau lebih

dikenal dengan istilah NARKOBA adalah masalah besar dan masalah bangsa

yang berat. Hal ini pemah dilaporkan melalui media cetak Kompas pada

tanggal 5 Februari 2001, dari dua juta pecandu narkoba dan obat·obat

berbahaya (narkoba), 90 persen adalah generasi muda

,

termasuk 25.000

mahasiswa. Karena itu, narkoba menjadi ancaman serius bagi kelangsungan

hidup bangsa.2

Dari data yang ada diatas peneliti melihat bahwa jumlah dari pemakai

sangat besar dan sangat kita sayangkan generasi selanjutnya khususnya

untuk Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang notabene adalah daerah

tersubur penanaman ganja dan pemasok ganja terbesar di Indonesia Juga

telah kehilangan sekitar 35% dari anak·anak dan remaja karena bencana

alam

gempa

dan Tsunami pada tanggal 26 Desember 2004

.

J

Maka alangkah baiknya

untuk

pertama kali kita mempelajari apakah

narkoba dan bagaimana efeknya terhadap mental, psikologi dan kesehatan.

2 Media Kompas, Narkobu Ad%h Mosuloh Resar, 5 Februari 200 I I BNP, Pusat Data Narkoba. Bagian Prevenlif. 2005

(21)

Karena dengan mempelajari dan mengetahui bahaya narkoba akan membuat anak-anak bangsa 101 menJ3di kuat dan menjadikan bangsa ini bangsa yang yang besar dengan intelektualitas kaum muda.

(22)

BAB III

METODE PENELlTIAN

A. Ruang Ungkup Penelitian

5e<uai dengan latar belakang dan permasalahan yang disebutkan

pada bagian atas

,

maka objek peneUtian ini adalah remaja di Kota Banda

Aceh dan BNP-NAD. Ruang lingkup dipilihnya Kota Banda Aceh dengan

alasan bahwa seta;n bagian dari Prov. NAD, Banda Aceh juga merupakan

ibukota Pray. NAD. B. Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dilakukan penelitian

kepustakaan

dan

penelitian

lapangan.

Penelitian

kepustakaan

dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder, dHakukan dengan cara

mempelajari buku·buku, artikel-artikel dan jurnaHurnal yang berhubungan dengan penetitian inl. Penel1tian tapangan dimaksudkan

untuk mendapatkan data primer yang dilakukan dengan mewawancarai

responden dan informan. Oisamping itu

puta

dalam pengambllan

sampel

penelitian

digunakan teknik

purposive sampling

yaitu dim ana dari

keseluruhan

populasi penelitian diambil beberapa orang sebagai sampel

(23)

2.

Populasi dan Sampel PeneUtian

Populasi dalam penelitian ini adalah pelaku tindak pidana

pemerasan hakim

,

jaksa dan penyidik serta korban tindak pidana

pemerasan. Dengan menggunakan purposive sampling dipilih 30 siswa

sebagai sample. Disamping itu pula, sebagai informan dipilih 2 orang

dari pihak kepolisian, 3 orang dan Badan

Narkotika Provinsi HAD, Z

orang mantan pemakai/pecandu narkotika dan 3 orang wali mund atau

orang tua.

3. Analisa Data

Data-data yang telah dikumpulkan baik dan penelitian kepustakaan

maupun data lapangan kemudian dianalisa dengan menggunakan

pendekatan kualitatif. Yaitu suatu cara penelitian yang menghasilkan

data deskriptif analistis yaitu yang dinyatakan oleh responden secara

tertulis atau lisan serta tingkah laku yang nyata

,

yang dipelajan dan

diteliti sebagai sesuatu yang utuh

.

(24)

BABIV

PENYEBAB REMAJA MENGGUNAKAN NARKOBA

A

.

Faktor- faktor Penyebab

Oalam kehidupan sehari-hari remaja selalu menghadapi masalah

-masa

l

ah baik yang dihadapi di sekolah

.

rumah maupun

Iingkungan.

Remaja

yang notabene masih dalam keadaan labil tidak seperti halnya orang dewasa

pada umumnya memilih jalan pintas untuk menyelesaikan masalah-masalah

tersebut

.

Salah satu jalanya adalah narkoba.

Hal

ini apabHa terjadi sangat

kita takutkan apabHa terjadi pada generasi muda.

Penulis dalam hal ini meiihat ada beberapa faktor penyebab remaja

menggunakan

narkoba.

Ada beberapa penyebab yang menjadi indikasi remaja memakai narkoba:

1

.

Penyebab dari dalam

din

dan kepribadian

remaja

2. Penyebab yang bersumber dari orang tua/keluarga 3. Penyebab yang bersumber pada kelompok sebaya

4. Penyebab yang bersumber dan kehldupan masyarakat atau sering juga disebut faktor sosial masyarakat.

Ad. 1. Penyebab dan dalam din dan kepribadian remaja, yang biasa disebut

faktor d

i

sposisi

:

a. Ketidakmampuan menyesuaikan din dengan tuntutan l1ngkungan

b

.

Kepribadian yang lemah

(25)

c.

Kurangnya kepercayaan diri

d. Ketidakmampuan mengenalikan din

e. Dorongan lngin tahu, lngin mencoba, dan ingin meniru f. Dorongan untuk berpetuatang

g. Mengalami tekanan jiwa

h. Tidak mempunyai tanggung

jawab

1. Tidak memikirkan akibat dari perbuatannya j. Ketidaktahuan akan bahaya narkoba.

k. Mengalami keterhasilan, keterasingan dan kecemasan.

Farahdiba salah seorang siswi SMUN 4 Sanda Aceh dalam wawancaranya dengan penulis mengatakan bahwa banyak dari teman sekolahnya yang lakHaki menggunakan ganja karena dapat melupakan masalah yang dihadapi di rumah dan salah salah satu efeknya adalah membuat mereka merasa fly. <4

Menurut Mahfud remaja yang ditangkap oleh pihak kepolisian saat ini mereka (remaja) menggunakan narkoba karena bertujuan untuk senang

-senang tanpa mengetahui bahaya narkoba itu yang sebenarnya.)

Ad. 2. Penyebab yang bersumber dan orang tua/keluarga, biasa disebut

j

uga fakt

o

r penyumbang

:

a. Orang tua

adalah keluarga

pecah

b. Orang tua

(ayah

dan

ibu) tidak harmonis

(26)

c.

Orang tua kurangl tidak ada komunikasi dan keterbukaan

d. Orang tua terlalu memiliki, menguasai, melindungi, mengarahkan dan

mendikte

e. Orang tua tidak acuh dan tidak mengadakan pengawasan

f. Orang tua terlalu memanjakan

g. Orang tua terlalu sibuk baik karena mencari nafkah ataupun karena

kejaran karier.

h. Tidak ada perhatian, kehangatan. kasih sayang dan kemesraan dalam keluarga

1. Salah satu atau kedua orang tua menderita tekanan jiwa

j. Salah satu atau kedua orang tua adalah pemakai

Ad. 3. Penyebab yang bersumber pada kelompok sebaya, atau faktor

pemicu:

a. Adanya satu atau beberapa anggota kelompok sebaya atau pacar,

yaiig menjadi penyalahgunaan narkoba

b. Adanya anggota kelompok sebaya yang menjadi pengedar narkoba.

c.

Ajakan, bujukan dan iming-iming teman atau anggota kelompok

:;cbaya

d. Paksaan dan tekanan kelompok sebaya (pressure group), bila tidak

ikut melakukan penyalahgunaan narkoba dianggap tidak setia kepada

kelompoknya.

(27)

Ad. 4_ Penyebab yang bersumber dari kehidupan masyarakat. merupakan

juga faktor pemicu:

a. Masyarakat yang tidak aeuh, tidak peduli.

b. Longgarnya pengawasan sosial masyarakat.

c.

Banyaknya faktor pemicu ketegangan jiwa dalam masyarakat, seperti: kemacetan lalu-lintas, kenaikan harga bahan-bahan pokok, polusi, banyaknya tindak kekerasan dan tindak kejahatan, ketidak pastian dan persaingan.

d. Lemahnya penegakan hukum.

e. Banyaknya pelaanggaran hukum, penyelewengan dan korupsi.

f. Banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK). g. Kemiskinan dan pengangguran.

h. Pelayanan masyarakat yang buruk

L Penegakan hukum yang lemah dan tidak adanya ketertiban dan

kepastian hukum

J

.

Menurunnya morahtas masyarakat

k_ Bergenlayangannya pengedar narkoba yang mencari mangsa

l. Ungkungan pemukiman yang tidak mempunyai fasHitas tempat anak bermain, menyalurkan hobinya serta kreatifitasnya

m. Arus informasi dan globalisasi yang menyebarkan gaya hidup modern

(28)

Menurut Iman Jauhari dalam pencarian faktor penyebab remaja

menyalahgunakan narkoba da beberapa faktor, yaitu:

1. Karena tidak adanya kasih sayang dan perhatlan keluarga

2.

karena perceraian orang tua

3

.

tidak adanya pembelajaran agama dan penanaman modal

keagaman yang kuat dalam diri anak

4. ka

r

ena faktor lingkungan

,

baik lingkungan rumah,sekolah dan

bermain. 6

B. PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA

Banyak hal yang perlu dan harus dilakukan untuk mencegah agar remaja

jangan sampai melakukan penyatahgunaan dan menderita karena

ketergantungan narkoba, baik oleh remaja yang bersangkutan, orang tua,

sekolah maupun masyarakat.

Maka sebagai upaya pencegahan untuk para remaja yang ada beberapa

hal yang harus dilakukan yaitu:

a. Mencintai dan mensyukuri hidup sebagai anugerah Allah

SWT.

b. Menemukan dan mengembangkan daya, minat, bakat serta hobi.

c.

Setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan pada diri

masing-masing, temu·kerali kelebihan dan kekurangan tersebut pada dIn,

kembangkan hat yang positif dan sadari serta tinggalkan hat yang negatif dari diri.

(29)

d. Setiap orang mempunyai masalah dalam hidupnya. Hadapi dan pecahkan masalah itu, bukan dihindari, apalagi dengan melarikan diri kepada penyatahgunaan narkoba.

e. Penyalahgunaan narkoba bukan penyelesaian masalah, tetapi

memperparah masalah.

f. memerlukan teman akrab, tetapi jangan sampai harus mengorbankan diri sendiri karena mengikuti ajakan, bujukan atau paksaan teman. g. Perkuat kepercayaan diri dan keberanian untuk mengatakan tidak serta

menolak ajakan teman untuk menyalahgunakan narkoba dan perbuaran lainnya yang melanggar agama. hukum, atau moraL7

Pencegahan penyalahgunaan narkoba, meliputi: Pencegahan primer, sekunder dan tertiair. Pencegahan primer atau pencegahan dini ditujukan kepada yang belum tersentuh narkoba; pencegahan sekunder, yaitu pencegahan bagi kelompok yang rentan terhadap penyatahgunaan narkoba dan pencegahan tertiair, adalah pencegahan untuk mencegah kambuh.

Pencegahan penyalahgunaan narkoba dilakukan di dalam keluarga. sekolah, komunitas, tempat kerja. dan masyarakat luas, melalui kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi dengan menggunakan berbagai media (antar pribadi, massa cetak atau elektronik). Program pencegahan ditujukan kepada pengembangan positif serta tanggung jawab terhadap diri,

(30)

keluarga, dan masyarakat; pengembangan kemampuan pemecahan masalah (problem coping copacity), pendidikan keterampilan hidup; pendidikan

keorang·tuaan, serta pendidikan hidup sehat.

Untuk masyarakat Indonesia yang majemuk dipertukan metoda, teknik, media serta pesan komunikasi yang bervariasi untuk masing·masing masyarakat, etnis, budaya, Io:elompok usia, tingkat pendidikan serta tingkat sosial ekonomi. Penciptaan lingkungan keluarga yang sehat, harmonis, komunikatif, terbuka, penuh perhatian dan kasih sayang.

Demikian pula penciptaan lingkungan sekolah. dan lingkungan sosial yang sehat dan harmonis, adalah penting untuk mencegah penyalahgunaan narkoba. Dalam hubungan ini peran, kepedulian, tanggung jawab: guru, Kepala Sekolah, pimpinan perusahaan, tokoh masyarakat dan tokoh agama juga sangat penting.

HasH penetitian menunjukkan bahwa merokok dan meminum minuman beralkohol merupakan pintu pembuka ke penyatahgunaan narkoba. Karenanya hindari merokok. SHa sudah terlanjur merokok, segera tinggalkan kebiasaan merokok. Niscaya dirimu akan lebih sehat. lebih sehat dan bugar serta lebih bersemangat tanpa merokok. Di seluruh dunia 10.000 orang tiap han matl karena merol<.ok; di IndonesIa, 5/.000 orang tiap tahun mati akibat merokok. Merokok adalah pembunuh nomor tigil setelah penyakit jantung koroner dan kanker. 8

Oi bagian muka telah dipaparkan oleh penulis betapa dahsyat dan mengerikannya bencana penyalahgunaan narkoba yang menimbulkan

penderitaan berkepanjangan dan berakhir dengan kematian sia-sia yang

(31)

tidak pertu ditangisi oleh siapapun. Oleh karena itu kita harus menghindari

diri dari beneana penyalahgunaan narkoba.

Menurut Soedjono, dalam usaha penanggulangan narkotika dapat

dilakukan tindakan sebaga; berikut:

1. Tindakan Preventif

Yaitu tindakan penanggulangan untuk meneegah terjadinya

penyalahgunaan narkotika. Misalnya dengan cara membangun kesadaran

masyarakat, seperti kesadaran dalam beragama, hehidupan rumah tyangga

yang harmonis dan lain-lain.

2. Tindakan Refresif

Tindakan refresif yang tepat dalam meneegah terjadinya penyalahgunaan narkotika adalah:

a. Pengobatan dan penyembuhan terhadap para pemakai narkotika

b. Pengasingan korban ketempat rehabilitasi.

c.

Pengawasan yang berkesinambungan terhadap pecandu yang

telah disernbuhkan

d. Peningkatan razia·razia di tempat·tempat yang dicurigai

menjadi bandar narkotika cian transaksi serta tempat yang

(32)

e. Mengadakan kerjasama dengan Negara-negara lainnya di dunia dalam rangka memerangi narkotika.9

C.Peranan Orang Tua dan Guru

Peran.n or.ng tua dalam rangka pencegahan atau boleh dikatakan juga pembinaan di dalam rumah tangga untuk menanggulangi penyalahgunaan Narkoba atau Narkotik psikotropika dan zat adiktif lainnya itu ada Lima:

1. Menanamkan sistem nHai agama mau pun tata krama yang kuat di dalam rumah tangga. Kemudian maksudnya supaya anak-anak ~udah terbiasa dengan sebuah struktur berpikir dan struktur bermasyarakat yang jelas dan ada aturannya.

2. Meningkatkan kemampuan untuk berkomunikasi. Diantara seluruh anggota rumah tangga itu sehingga tidak terjadi adanya dinding antara orang tua dan anak, ar.tara anak dengan kakak beradik atau antara suami dengan istri.Komunikasi in; akan menjelaskan dan akan memampukan optimalisasi informasi yang masuk ke dalam rumah tangga.

3. Membuat jaringan oleh rumah itu sendiri dan anggota rumah itu sendiri dengan anggota masyarakat yang dHuarnya artinya kalau umpamanya anak remaja dirumah kita, maka kita harus tahu betul dengan siapa dia berteman. Sekolah yang mana yang dia harus pilih.

(33)

bagaimana pun baiknya rumah tangga tetapi kalau anaknya masuk

ke

se

k

o

lah y

a

ng rawan narkotik ps

i

kotropika dan zat adiktif, itu bisa

saja terkena

.

Bagaimana pun kuatnya sekolah dan rumah tangga

,

tetapi kalau dia berteman di lingkungan atau dimana pun dia

berada

i

tu dengan ketompok yang sangat rawan dia akan bisa jatuh

.

4. Pengembangan kuatitas anggota rumah tangga

.

Artinya

orangtua

harus bisa

menjadi

orangtua yang efektif, anak

-

nak bisa harus bisa

mengembangkan jati dirinya menjadi seorang pemuda dan

remaja

y

ang berprestasi

,

karena itu hobi

-

hobi seperti musik, olahraga, drama

hobi apa pun, mengumpulakn perangko, atau pecinta alam

itu harus

dikembangkan sebagai suatu aLternatif jati

diri.

5

.

Guru-guru memberikan pendidikan dan pengetahuan ten tang

narkoba

dan bahayanya narkoba terhadap kesehatan, psikologis dan

social

daLam lingkungan sekolah

.

6

.

Perlu dikembangkan di dalam rumah tangga adalah sesekali atau

satu

kali rumah tangga itu harus melakukan evaluas

i

, perenungan itu jad;

d

idalam daur berumah

ta",~~a

kita

j

angan hanya terus mencari uang

tetapi ada suatu momentum dimana agama itu nanti bisa

menjadi

menjad

i

pes penenangan kepada

s

emua kemeLut yang ada didalam

rumah tangga itu

.

10

(34)

PENUTUP

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan dalam bab-bab

terdahulu, maka dapaUah diambil kesimpulan dan saran yang berhubungan

denagn laporan penelitian inL

Kesimpulan

1.

Remaja

Aceh

saat ini harus

lebih

diperhatikan dan diproteksi dari

bahayanya narkoba. Hat inl juga dikarenakan

potensi

alam Aceh yang

memHiki ratusan hektar ladang ganja yang menjadi komoditas para

mafia ganja.

2.

Pemberian

perhatian

dan kasih

sayang terhadap

remaja

sangat

diperlukan.

Perhatian

dan kasih

saying

itu tidak hanya diberikan

oleh

orang tua

aka" tetapi guru dan

seluruh etemen masyarakat dalam

ramngka membangun remaja Aceh yang berkuatitas dalam agama dan

ilmu pengetahuan.

3. Bahaya narkoba sangat menakutkan dan mengicar nyawa jutaan

manusia, penumbuhan kesadaran din; terhadap anak-anak dan remaja

sangat diperlukan dan haruslah ada koordmasl antar tembaga atau

instansi yang terkail dalam bentuk penyuluhan, pembinaan dan

lain-lainnya.

4. Pencegahan terhadap penyalahgunaan narkoba dapat dilakukan dengan

(35)

Saran

1. Orang tua sebagai kepala rumah tangga dalam sebuah keluarga harus selalu memperhatikan anak dan memberikan kasih sayang bagi anaknya serta mengajari agama sehingga menjadi benteng yang kuat

bag; anak terhadap bahaya narkoba

2. Kepada guru-guru agar memberikan pelajaran khusus atau pengenalan khusus akan bahayanya narkoba dan akibat-akibat yang ditimbulkan olehnya atau bahkan mungkin memasukkannya dalam kurikulum sehingga menjadi pclajaran wajib.

3. Penegakkan hukum terhadap pelaku penggedar narkoba harus dimaksimalkan dan penindakkan hukum terhadap oknum aparat juga harus ditindak tegas. Karena itu merupakan bukti bahwa bangsa Indonesia khususnya Nanggroe Aceh Darussalam dengan tegas menyatakan Perang Terhadap Narkoba.

(36)

DAFT AR PUST AKA

A. Simanjumak. Larar 8elaJcang Kef/akalan Remaja. A lumni Bandung, 1994

BNN. Materi Am'okasi Pencegahan Narlcobo. 2005

I3NP. Pusal Data Narkoba. Bagian J>rcventif. 2005

Kompas, 5 Februari 2001

Soedjono. Narkolilw don Remaja, Alumni Bandung. 1993

Undang-undang No. 22, tahun 1997, tentang Narkotika

Widjaja., A, W, Masalah Kenolwlan Remaja Don Penya/ohguflolm NarJwlika,

Referensi

Dokumen terkait

Konformitas dalam penelitian adalah kecenderungan perilaku peserta didik untuk menyesuaikan (mengubah keyakinan) sesuai dengan standar kelompok, maka yang dimaksud

Dibandingakan dengan minuman yang dikemas dengan kaleng, pengemasan yang paling banyak dijumpai dengan pengemasan botol, pengemasan kaleng sering menimbulkan kerugian,

gelatin, gula berupa sukrosa, sirup jagung dan glukosa; juga ada flavoring agent, lalu dicetak sesuai jenis marshmallow yang diinginkan. Bahan tambahan yang digunakan adalah

Secara keseluruhan faktor dominan yang memengaruhi kinerja tenaga kependidikan di IPB tidak hanya dilihat dari pengaruh secara langsung tapi juga dari faktor yang

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas XI MA Al Asror Gunungpati Semarang pada sub materi sistem transportasi manusia menggunakan

a) Sedangkan sumber data primer adalah sumber data yang dapat memberikan data penelitian secara langsung. 17 Data primer yaitu data yang diperoleh dari

Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa indeks kepuasan masyarakat pada pelayanan pembuatan akta kelahiran Dispendukcapil Surabaya adalah baik. Perlu adanya

KRITERIA PENILAIAN TUGAS AKHIR1. PRESENTASI