Prestasi Akademik Semester Pertama Dan Nilai Pengantar Akuntansi 1
Mahasiswa Jurusan Akuntansi Feui Ditinjau Dari Jenis Kelamin,
Latar Belakang Pendidikan, Jalur Penerimaan Perguruan Tinggi
dan Bidikmisi
Mariska Ayu Aidia, Dini Marina
Program Studi Ekstensi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia
E-mail : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan prestasi akademik semester pertama dan nilai Pengantar Akuntansi 1 diantara mahasiswa apabila dilihat berdasarkan jenis kelamin, latar belakang pendidikan, jalur penerimaan perguruan tinggi, dan perolehan beasiswa Bidikmisi. Analisis dilakukan dengan uji Mann-Whitney. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan mahasiswa perempuan memiliki IPK semester pertama dan nilai Pengantar Akuntansi 1 yang lebih tinggi daripada mahasiswa laki-laki. Selain itu, perbedaan pada jurusan yang diambil mahasiswa saat SMA menyebabkan perbedaan pada perolehan IPK semester pertama diantara mahasiswa. Mahasiswa yang berasal dari jurusan IPA memiliki IPK yang lebih tinggi daripada mahasiswa yang berasal dari jurusan IPS pada semester pertama. Penelitian ini juga membuktikan bahwa terdapat perbedaan IPK semester pertama dan nilai Pengantar Akuntansi 1 antara mahasiswa yang masuk melalui jalur undangan dan mahasiswa yang masuk melalui jalur tes tertulis.
Kata Kunci:
Prestasi Akademik Mahasiswa, Jenis Kelamin, Latar Belakang Pendidikan, Jalur Penerimaan Perguruan Tinggi, Bidikmisi.
First Semester Academic Performance and Introduction of Accounting 1 Among Accounting Student of FEUI, Reviewed Based on Gender, Academic Background, College
Admission Way and Bidikmisi Abstract
The purpose of this study was to discover the differences in first semester academic performances and grade in Intoduction to Accounting 1 course between students based their gender, academic background, college admission way and Bidikmisi scolarship. The analysis was done by Mann-Whitney test. The results of the analysis in this study shows that female student have better first semester GPA and grade in Introduction to Accounting 1 course than male student. Moreover, difference between student major at high school cause difference in their first semester GPA. Students from science major have better first semester GPA than students from social major. This study also proves that there are differences in first semeter GPA
and grade in Introduction to Accounting 1 course between students who accepted through invitation track and student who accepted from written examination track.
Key Word :
Academic Performances, Gender, Academic Background, College Admission Way, Bidikmisi.
1. Pendahuluan
Perguruan tinggi sebagai lembaga penyelenggara pendidikan berperan penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Mutu dari para lulusan perguruan tinggi merupakan salah satu faktor yang menentukan peringkat dari suatu instansi pendidikan. Berdasarkan peringkat Webometrics Ranking Of World Universities, Universitas Indonesia (UI) berada di peringkat ke tiga se-Indonesia setelah Universitas Gadjah Mada (UGM) di peringkat pertama dan Institut Teknologi Bandung (ITB) di peringkat kedua. Sedangkan menurut versi QS
World University Rankings, UI berada di ranking pertama untuk kategori universitas asal
Indonesia dari tahun 2010 sampai 2013. Ini membuktikan bahwa UI sampai saat ini masih merupakan Universitas Negeri yang menghasilkan lulusan terbaik dalam berbagai bidang. Salah satunya adalah bidang Akuntansi.
Jurusan akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) merupakan salah satu jurusan yang sangat diminati oleh para lulusan SMA dan sederajat. Dari data yang peneliti dapat dari website resmi penerimaan UI, jurusan akuntasi memiliki peminat tertinggi diantara jurusan rumpun ilmu sosial dan humaniora pada Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi (SNMPTN) tahun 2013 yaitu sebanyak 3.022 orang. Meskipun jurusan akuntansi merupakan bagian dari rumpun ilmu sosial dan humaniora, namun peminatnya tidak hanya berasal dari siswa SMA yang berasal dari jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) saja, namun juga berasal dari mahasiswa dari jurusan lainnya seperti Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Visi dari jurusan akuntansi adalah menjadi salah satu Jurusan Akuntansi terbaik di Asia. Saat ini, dapat dikatakan visi dari jurusan akuntansi sudah tercapai, terbukti dengan dinobatkannya jurusan akuntansi FEUI di peringkat pertama diantara lima besar perguruan tinggi dengan jurusan Akuntansi dan Keuangan terbaik di Indonesia berdasarkan QS World University
Rankings by Subject 2013. Sedangkan di kawasan Asia sendiri, Universitas Indonesia berada di
peringkat ke 26 untuk jurusan social science and management. Dengan demikian kualitas lulusan dari jurusan Akuntansi FEUI bisa diperhitungkan di mata dunia.
Untuk dapat memperoleh lulusan yang berprestasi, salah satu cara yang dilakukan perguruan tinggi adalah dengan mendapatkan calon mahasiswa yang berkualitas melalui penyeleksian calon mahasiwa dilaksanakan dengan proses yang ketat. Saat ini, terdapat dua jenis jalur penerimaan mahasiswa baru Program Sarjana S1 untuk lulusan SMA/SMK/MA/Sederajat di Universitas Indonesia. Jalur penerimaan tersebut adalah melalui Jalur Undangan dan Jalur Ujian Tulis. Jalur Undangan, yang dulu dikenal sebagai PMDK atau di UI disebut PPKB (Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar) merupakan seleksi prestasi akademik atau berdasarkan raport dan tanpa ujian tulis. Jalur Undangan ini terdiri atas SNMPTN Undangan untuk S1 Reguler, PPKB Vokasi untuk D3, PPKB Paralel untuk mahasiswa S1 Paralel, dan
Talentscouting untuk mahasiswa S1 Kelas Internasional. Sedangkan Jalur Ujian Tulis terdiri atas
SNMPTN Tulis dan SIMAK UI.
Untuk dapat menunjang sarana dan prasarana perkuliahan yang memadai, maka dibutuhkan biaya besar. Salah satu sumber pendapatan dari perguruan tinggi adalah Biaya Operasional Pendidikan (BOP) yang dibayarkan mahasiswa di tiap semester. Berdasarkan data yang peneliti dapat dari website SIMAK UI, BOP per semester pada program S1 Paralel jurusan akuntansi FEUI merupakan BOP termahal yaitu Rp. 10.500.000 per semester. Sedangkan bagi mahasiswa program S1 Regular mulai tahun ajaran 2013/2014 mendapatkan sedikit keringanan dengan adanya pembebasan Uang Pangkal dan hanya membayar Biaya Operasional Pendidikan Berkeadilan (BOP-B) sebesar Rp. 100.000 dengan maksimal Rp. 5.000.000 per semester tergantung kemampuan orang tua/wali.
Untuk dapat membantu mahasiswa dengan latar belakang ekonomi yang tidak mampu, maka mulai tahun 2010 Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan Program Bantuan Biaya Pendidikan Bidikmisi yaitu bantuan biaya pendidikan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik baik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan sampai lulus tepat waktu.
Tingkat intelegensi seorang mahasiswa dapat dilihat berdasarkan prestasi akademiknya. Pada tingkat perguruan tinggi, prestasi akademik mahasiswa diukur berdasarkan perolehan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Selain itu, bagi mahasiswa jurusan akuntansi nilai yang diperoleh pada mata kuliah inti akuntansi juga dapat menjadi ukuran dalam prestasi akademiknya. Nilai pada mata kuliah inti akuntansi akan menggambarkan seberapa jauh
pemahaman mahasiswa terhadap ilmu akuntansi. IPK yang tinggi serta pemahaman terhadap akuntansi yang baik merupakan salah satu faktor dalam kesuksesan mahasiswa jurusan akuntansi di masa depannya.
Namun, adanya berbagai perbedaan latar belakang diantara mahasiswa jurusan akuntansi ini menimbulkan pertanyaan mengenai perbedaan kualitas para mahasiswanya. Perbedaan ini akan lebih terlihat pada semester awal perkuliahan karena pada masa ini merupakan masa transisi dari tingkat SMA ke perguruan tinggi. Perbedaan latar belakang antar mahasiswa kemungkinan akan mempengaruhi prestasi akademiknya pada semester pertama perkuliahan.
Dengan demikian, penelitian ini ingin membuktikan apakah heterogenitas latar belakang masing-masing mahasiswa akan menyebabkan perbedaan dalam perolehan prestasi akademiknya maupun kemampuan akuntansi mahasiswa di semester pertama. Prestasi akademik akan dilihat berdasarkan IPK semester pertama, sedangkan kemampuan akuntansi diukur berdasarkan perolehan nilai pada mata kuliah mata kuliah mata kuliah Pengantar Akuntansi 1. Perbedaan latar belakang yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perbedaan jenis kelamin, jurusan yang diambil mahasiswa semasa duduk di bangku SMA, jalur penerimaan perguruan tinggi, dan penerimaan Beasiswa Bidikmisi.
2. Tinjauan Teoritis 2.1 Prestasi Akademik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi diartikan sebagai hasil usaha yang dicapai dari apa yang dikerjakan atau yang diusahakan. Seseorang dianggap berprestasi, jika dia telah meraih sesuatu hasil dari apa yang diusahakannya, baik karena hasil belajar, bekerja, atau berlatih keterampilan dalam bidang tertentu. Menurut Kusumaningsih (2010), prestasi belajar merupakan tingkat kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mencerna informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar atau dapat disebut juga prestasi akademik, merupakan output atau hasil yang diperoleh dari suatu proses akademis. Prestasi akademik akan menunjukkan tingkat keberhasilan seorang mahasiswa karena menggambarkan seberapa jauh pemahaman mahasiswa terhadap materi perkuliahannya. Di tingkat perguruan tinggi, penilaian prestasi akademik dinyatakan dengan Index Prestasi Kumulatif (IPK). IPK merupakan angka yang menunjukkan prestasi atau keberhasilan studi mahasiswa dari semester pertama sampai dengan
semester terakhir yang telah ditempuh secara kumulatif. IPK dihitung pada setiap akhir semester dengan menggunakan rumus:
2.2 Pengantar Akuntansi 1
Di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI), mata kuliah Pengantar Akuntansi 1 merupakan mata kuliah wajib bagi seluruh jurusan. Mata kuliah ini berbobot 2 SKS. Menurut buku katalog mata kuliah FEUI, tujuan dari mata kuliah ini adalah untuk:
1. Memperkenalkan konsep akuntansi dan kegunaan laporan keuangan, tahapan dalam siklus akuntansi pada perusahaan jasa dan dagang.
2. Memperkenalkan konsep prosedur, dan teknik pencatatan dan penyajian pos-pos kas dan bank, piutang dagang, wesel tagih, persediaan barang dagang, aktiva tetap dan aktiva tak berwujud di dalam neraca sesuai dengan standar akuntansi keuangan.
Nilai mata kuliah digambarkan dengan huruf A, A-, B+, B, B-, C+, C, C-, D, dan E. Nilai terendah lulus adalah C. Sedangkan mahasiswa yang tidak mengikuti ujian akhir semester akan diberi nilai T. Batas pemberian nilai akhir dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1 Range Nilai
Nilai Huruf Nilai (Angka)
A 85-100 A- 80-85 B+ 75-80 B 70-75 B- 65-70 C+ 60-65 C 55-60 C- 50-55 D 40-50 E 0-40
2.3 Jalur Penerimaan Universitas Indonesia
Saat ini, terdapat dua jenis jalur penerimaan mahasiswa baru Program Sarjana S1 untuk lulusan SMA/SMK/MA/Sederajat di Universitas Indonesia. Jalur penerimaan tersebut adalah melalui Jalur Undangan dan Jalur Ujian Tulis. Jalur Undangan ini terdiri atas SNMPTN, PPKB, dan Talentscouting. SNMPTN (Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri) merupakan jalur penerimaan mahasiswa berdasarkan nilai rapor dan prestasi lainnya yang diperoleh pendaftar selama menempuh pendidikan di SMA atau sederajat. Jalur ini dibuka bagi seluruh sekolah dengan akreditasi mulai tahun 2011. PPKB (Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar) merupakan jalur penerimaan berdasarkan nilai rapor untuk sekolah yang mendapatkan undangan dari UI untuk merekomendasikan siswanya untuk Program S1 Paralel dan Vokasi (D3).
Talentscouting merupakan jalur penerimaan nilai rapor bagi sekolah yang mendapatkan
undangan dari UI untuk merekomendasikan siswanya untuk Program Sarjana Kelas Internasional.
Sedangkan Jalur Ujian Tulis terdiri atas SBMPTN dan SIMAK UI. SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) merupakan seleksi yang dilakukan lewat ujian tulis dan dilakukan secara nasional. SBMPTN diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Program Pendidikan yang dapat dipilih dalam SBMPTN hanya S1 Reguler dengan maksimal tiga pilihan program studi. SIMAK UI (Seleksi Masuk Universitas Indonesia) merupakan seleksi terpadu UI untuk berbagai jenjang dan program pendidikan yang ada di UI. Pilihan program pendidikan dalam SIMAK UI meliputi Vokasi (D3), S1 Reguler, S1 Paralel, dan S1 Kelas Internasional. Dalam SIMAK UI peserta dapat memilih pilihan program pendidikan Vokasi atau S1 Paralel atau Reguler sekaligus hanya dengan 1 kali ujian, dengan maksimal 3 pilihan pada masing-masing program.
2.4 Beasiswa Bidikmisi
Beasiswa Bidikmisi adalah salah satu dari beasiswa yang dikelola langsung oleh Dinas Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan Indonesia (Kemendiknas) yang diperuntukkan bagi calon mahasiswa berprestasi yang berasal dari keluarga kurang mampu. Beasiswa Bidikmisi ini diberikan kepada penerimanya sejak pertama kali penerima masuk sampai lulus di perguruan tinggi. Program beasiswa ini sudah diadakan sejak tahun 2010.
Bagi para pendaftar Bidikmisi di Universitas Indonesia yang dinyatakan lolos, terdapat beberapa kewajiban yang harus dilaksanakan selama melaksanakan kuliah di UI, seperti :
Indeks Prestasi (IP) > 3,00
Mengikuti seluruh program yang terkait dengan beasiswa Bidikmisi, dan;
Mengikuti seluruh ketentuan yang diberikan oleh Direktorat Kemahasiswaan Universitas Indonesia atau pihak dari Universitas Indonesia yang bertanggung jawab terkait program beasiswa Bidikmisi di UI.
3. Metode Penelitian
3.1 Populasi, Sampel, dan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang telah ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri oleh peneliti, seperti data yang tersedia dari penelitian sebelumnya, dokumen perpustakaan, data
online, situs Web, dan Internet. Dalam penelitian ini, data mahasiswa diperoleh dari Biro
Pendidikan dan Mahalum FEUI. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa jurusan akuntansi FEUI. Kriteria dalam pengambilan sampel adalah mahasiswa program Sarjana Reguler dan Paralel Jurusan Akuntansi FEUI angkatan 2011-2013, memiliki seluruh data yang dibutuhkan seperti jenis kelamin, jurusan semasa SMA, jenis jalur penerimaan perguruan tinggi, Bidikmisi, IPK semester 1, dan nilai Pengantar Akuntansi 1, dan memiliki nilai Pengantar Akuntansi 1 selain nilai T.
3.2 Hipotesis Penelitian
Penelitian oleh Nuryoto (2010) di wilayah Yogjakarta menemukan bahwa secara umum terdapat perbedaan prestasi akademik yang signifikan antara laki-laki dan perempuan, dimana perempuan memiliki prestasi akademik yang lebih baik daripada laki-laki. Demikian juga pada penelitian oleh Dayioglu dan Asik (2004) yang melakukan penelitian di beberapa Universitas besar di Turki. Mereka berkesimpulan bahwa siswa perempuan mengungguli rekannya yang laki-laki pada masa perkuliahan. Tjun, Setiawan, dan Setiana (2009) menemukan bahwa terdapat perbedaan pemahaman akuntansi antara mahasiswa pria dan mahasiswa wanita dimana wanita memiliki pemahaman akuntansi yang lebih tinggi daripada pria. Namun hal ini tidak sejalan dengan penelitian oleh Byrne dan Flood (2008) yang melakukan penelitian di Irish University. Mereka menemukan bahwa jenis kelamin tidak secara signifikan mempengaruhi prestasi
akademik mahasiswa akuntansi di tahun pertama. Begitupun hasil penelitian Uyar dan Gungormus. (2011) yang menemukan bahwa tidak terdapat asosiasi yang signifikan antara jenis kelamin dengan kinerja mahasiswa dalam mata kuliah keuangan. Berdasarkan uraian tersebut hipotesis yang diajukan adalah:
H1 : Rata-rata IPK semester pertama mahasiswa perempuan lebih tinggi daripada rata-rata IPK
semester pertama mahasiswa laki-laki pada program Sarjana Jurusan Akuntansi FEUI.
H2 : Rata-rata nilai Pengantar Akuntansi 1 mahasiswa perempuan lebih tinggi daripada rata-rata
IPK semester pertama mahasiswa laki-laki pada program Sarjana Jurusan Akuntansi FEUI. Mahasiswa yang mengambil jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi UI berasal baik dari jurusan IPA dan IPS. Antara mahasiswa yang berasal dari jurusan IPA dan IPS tentunya memiliki dasar ilmu akuntansi yang berbeda. Mahasiswa yang berasal dari jurusan IPS semasa SMA akan memiliki dasar pengetahuan ilmu akuntansi yang melebihi mahasiswa yang berasal dari jurusan IPA. Byrne dan Flood (2008) menemukan bahwa terdapat asosasi signifikan antara pengetahuan akuntansi sebelumnya dengan keseluruhan performa mahasiswa tingkat pertama. Steenkamp dan Baard (2008) menyatakan bahwa mahasiswa yang pernah belajar akuntansi semasa sekolah secara signifikan akan lebih sukses pada pelajaran akuntansi di tahun pertama perguruan tinggi. Uyar dan Gungormus (2011) juga menemukan bahwa terdapat asosiasi positif signifikan antara performa mahasiswa pada mata kuliah akuntansi dengan latar belakang pengetahuan akuntansi mahasiswa di Univeristas di Turki. Di Indonesia, penelitian oleh Anjani dan Adam (2012) juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara pengalaman belajar akuntansi dengan prestasi belajar pada mata kuliah Pengantar Akuntansi. Berbeda dengan hasil penelitian-penelitian diatas, hasil penelitian oleh Lestari dan Suparlinah (2010) menemukan bahwa pengalaman belajar akuntansi tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai Pengantar Akuntansi mahasiswa di Universitas Soedirman. Berdasarkan uraian tersebut hipotesis yang diajukan adalah:
H3 : Terdapat perbedaan rata-rata IPK semester pertama antara mahasiswa program Sarjana
Jurusan Akuntansi FEUI yang berasal dari jurusan IPS dan mahasiswa yang berasal dari jurusan IPA.
H4 : Rata-rata nilai Pengantar Akuntansi 1 mahasiswa program Sarjana Jurusan Akuntansi FEUI
Ada paradigma yang menyatakan bahwa mahasiswa yang lolos seleksi dengan Jalur Undangan memiliki tingkat intelejensi yang lebih tinggi daripada mahasiswa yang lolos seleksi dengan Jalur Tertulis. Hal ini disebabkan karena mahasiswa yang diseleksi melalui Jalur Undangan disaring dengan nilai rapor SMA, sehingga bisa disimpulkan bahwa mereka yang lolos sudah memiliki prestasi akademik yang memang sudah baik dari mulai bangku sekolah. Sedangkan mahasiswa yang lolos melalui jalur tertulis tidak disaring berdasarkan nilai rapor masing masing melainkan melalui skor pada tes tertulis baik itu SBMPTN maupun SIMAK UI. Daruyani dkk (2013) terhadap mahasiswa FSM Universitas Diponegoro, jalur masuk merupakan salah satu faktor yang secara signifikan mempengaruhi indeks prestasi mahasiswa di semester pertama. Penelitian oleh Harahap (2011) juga membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara jalur penerimaan terhadap mata kuliah kuantitatif akuntansi. Sedangkan pada penelitian oleh Nuswantoro (2013), terdapat perbedaan prestasi akademik mahasiswa pada masing-masing jalur penerimaan mahasiswa baru. Berdasarkan uraian tersebut hipotesis yang diajukan adalah:
H5 : Terdapat perbedaan rata-rata IPK semester pertama antara mahasiswa program Sarjana
Jurusan Akuntansi FEUI yang masuk melalui Jalur Undangan dengan mahasiswa yang masuk melalui Jalur Ujian Tertulis.
H6 : Terdapat perbedaan rata-rata nilai mata kuliah Pengantar Akuntansi 1 antara mahasiswa
program Sarjana Jurusan Akuntansi FEUI yang masuk melalui Jalur Undangan dengan mahasiswa yang masuk melalui Jalur Ujian Tertulis.
Salah satu persyaratan bagi mahasiswa yang menerima Beasiswa Bidikmisi adalah Indeks Prestasi Akademik > 3,00. Mahasiswa yang menerima beasiswa kemungkinan akan memiliki motivasi dan semangat belajar yang melebihi mahasiswa lain yang tidak menerima beasiswa. Selain itu, mahasiswa yang menerima beasiswa Bidikmisi adalah mereka yang berpotensi akademik baik semasa sekolah berdasarkan rekomendasi dari kepala sekolah asalnya. Berdasarkan uraian tersebut hipotesis yang diajukan adalah:
H7 : Rata-rata IPK semester pertama mahasiswa program Sarjana Jurusan Akuntansi FEUI yang
menerima Beasiswa Bidikmisi lebih tinggi daripada mahasiswa yang tidak mendapat Beasiswa Bidikmisi.
H8 : Terdapat perbedaan rata-rata nilai Pengantar Akuntansi 1 antara mahasiswa program
Sarjana Jurusan Akuntansi FEUI yang menerima Beasiswa Bidikmisi dengan mahasiswa yang tidak mendapat Beasiswa Bidikmisi.
3.3 Operasionalisasi Variabel a. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah IPK semeter pertama dan nilai Pengantar Akuntansi 1. IPK yang digunakan dalam penelitian ini adalah IPK semeter pertama. Data nilai IPK ini bersifat kuantitatif dengan skala 4 (empat). Sedangkan nilai Pengantar Akuntansi 1 adalah nilai akhir berupa angka. Berdasarkan data yang peneliti peroleh dari Biro Pendidikan FEUI, dari 823 sampel, 113 diantaranya hanya memiliki nilai akhir berupa huruf saja. Untuk kepentingan pengolahan data, maka nilai akhir Pengantar Akuntansi 1 dari 113 sampel ini akan diberi sesuai dengan nilai rata-rata dari range masing masing nilai huruf. Sehingga 710 sampel menggunakan nilai akhir yang sesungguhnya dan 113 sampel menggunakan nilai rata-rata.
b. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitan ini terdiri dari jenis kelamin, latar belakang pendidikan, jalur penerimaan perguruan tinggi dan beasiswa Bidikmisi. Variabel independen dalam penelitian ini menggunakan variabel dummy, seperti disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 2 Pengukuran Variabel Variabel Pengukuran
Jenis Kelamin Perempuan : 1 Laki-laki : 2 Latar Belakang Pendidikan Jurusan IPS : 1 Jurusan IPA : 2 Jalur Penerimaan Perguruan Tinggi Jalur Undangan : 1 Jalur Tes Tertulis : 2 Bidikmisi Ya : 1
4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif data IPK semeter pertama dan Nilai Pengantar Akuntansi 1 yang diperoleh mahasiswa dapat dilihat dari tabel dibawah ini:
Tabel 3 Statistik Deskriptif IPK Semester Pertama dan Nilai Pengantar Akuntansi 1 Mahasiswa Program Sarjana FEUI
Keterangan IPK Semester 1 Nilai Pengantar Akuntansi 1 Minimum 2.50 7 Maximum 4.00 96,70 Mean 3.5271 76,0819 Std. Deviation 0.27566 13,29815 N 823 823
Dari perhitungan menggunakan SPSS pada tabel diatas maka dapat diketahui bahwa nilai rata-rata IPK semester 1 keseluruhan mahasiswa dari 823 sampel adalah 3,5271 dengan IPK terendah adalah 2.50 dan IPK tertinggi 4,00. Pada tabel Nilai Pengantar Akuntansi 1, nilai minimumnya yang diperoleh adalah 7 atau E apabila disajikan dalam nilai huruf. Sedangkan nilai Pengantar Akuntansi 1 tertinggi dari 823 sampel adalah 96,7 atau nilai huruf A. Sedangkan rata-rata nilai Pengantar Akuntansi 1 yang diperoleh mahasiswa adalah 76,0819 yang artinya rata-rata-rata-rata mahasiswa jurusan akuntansi memperoleh nilai B+ pada mata kuliah ini. Sedangkan deskripsi untuk setiap variabel independen yang terdiri dari jenis kelamin, latar belakang pendidikan, jalur penerimaan perguruan tinggi, dan Bidikmisi tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4 Deskripsi Mahasiswa Program Sarjana Reguler dan Paralel Jurusan Akuntansi Angkatan 2011 - 2013
Variabel Keterangan Frecuency Percent
Jenis Kelamin Perempuan 510 62
Laki-laki 313 38 Latar Belakang Pendidikan Jurusan IPS 395 48 Jurusan IPA 428 52 Jalur Penerimaan Perguruan Tinggi Jalur Undangan 346 42 Jalur Tertulis 477 58 Bidikmisi Ya 63 7,7 Tidak 760 92,3 4.2 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan metode One Sample Kolmogorov-Smirnov. Untuk menentukan normalitas dari data, dapat dibaca pada nilai signifikansi (Asymp Sig 2-tailed).
Tabel 5 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test Variabel Asymp Sig 2-tailed
Jenis Kelamin 0,000
Latar Belakang Pendidikan 0,000
Jalur Penerimaan Perguruan Tinggi 0,000
Bidikmisi 0,000
IPK semester pertama 0,000
Pengantar Akuntansi 1 0,000
Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS, signifikansi seluruh variabel lebih kecil dari nilai α, yaitu 0,000 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data tidak terdistribusi secara normal. Karena data pada penelitian ini tidak terdistribusi normal, dengan demikian pengujian yang akan digunakan adalah analisis non parametrik.
4.3 Uji Beda Rata-rata
Berdasarkan uji normalitas, data tidak memenuhi asumsi terdistribusi secara normal maka pengujian statistik yang digunakan adalah pengujian statistik non parametrik. Analisis non parametrik yang digunakan untuk pengujian beda rata-rata adalah uji Mann-Whitney. Keputusan yang diambil berdasarkan pengujian ini adalah:
Jika P-value (Sig) < α (0,05), maka H0 ditolak
Jika P-value (Sig) ≥ α (0,05), maka H0 diterima
Berikut akan dijelaskan pengujian terhadap masing-masing variabel independen:
a. Jenis Kelamin
Hipotesis pertama penelitian ini mengasumsikan bahwa rata-rata IPK semester pertama mahasiswa perempuan lebih tinggi daripada rata-rata IPK semester pertama mahasiswa laki-laki pada program Sarjana Jurusan Akuntansi FEUI.
Tabel 6 Hasil Uji Mann-Whitney Jenis Kelamin terhadap IPK Semester Pertama Jenis Kelamin N Mean Rank Asymp Sig. (2-tailed)
Perempuan (1) 510 440,24
0,000
Laki-laki (2) 313 336,98
Tabel 6 menunjukkan Asymp Sig. 2-tailed sebesar 0,000. hipotesis penelitian merupakan hipotesis searah (one tailed) dimana H1 : µ1 > µ2 maka nilai signifikansi yang dihasilkan harus dibagi dua (0,000/2). Karena nilai P-value (Sig) < α (0,05), maka hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima, yaitu rata-rata IPK semeter pertama mahasiswa perempuan lebih tinggi daripada rata-rata IPK semeter pertama mahasiswa laki-laki.
Hipotesis kedua penelitian ini mengasumsikan bahwa rata-rata nilai Pengantar Akuntansi 1 mahasiswa perempuan lebih tinggi daripada rata-rata IPK semester pertama mahasiswa laki-laki pada program Sarjana Jurusan Akuntansi FEUI.
Tabel 7 Hasil Uji Mann-Whitney Jenis Kelamin terhadap Nilai Pengantar Akuntansi 1
Jenis Kelamin N Mean Rank Asymp Sig. (2-tailed)
Perempuan (1) 510 435,11
0,000
Tabel 7 menunjukkan Asymp Sig. 2-tailed sebesar 0,000. Hipotesis penelitian merupakan hipotesis searah (one tailed) dimana H1 : µ1 > µ2 maka nilai signifikansi yang dihasilkan harus dibagi dua (0,000/2). Karena nilai P-value (Sig) < α (0,05), maka hipotesis kedua dalam penelitian ini diterima, yaitu rata-rata nilai Pengantar Akuntansi 1 mahasiswa perempuan lebih tinggi daripada rata-rata IPK semeter pertama mahasiswa laki-laki.
b. Latar Belakang Pendidikan
Hipotesis ketiga penelitian ini mengasumsikan bahwa terdapat perbedaan rata-rata IPK semester pertama antara mahasiswa program Sarjana Jurusan Akuntansi FEUI yang berasal dari jurusan IPS dan mahasiswa yang berasal dari jurusan IPA.
Tabel 8 Hasil Uji Mann-Whitney Latar Belakang Pendidikan terhadap IPK Semeter Pertama
Jurusan SMA N Mean Rank Asymp Sig. (2-tailed)
IPS (1) 395 376,75
0,000
IPA (2) 428 444,53
Tabel 8 menunjukkan Asymp Sig. 2-tailed sebesar 0,000. Karena nilai P-value (Sig) < α (0,05), maka hipotesis ketiga dalam penelitian ini diterima, yaitu terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata IPK Semester 1 mahasiswa yang berasal dari jurusan IPS dengan mahasiswa yang berasal dari jurusan IPA. Berdasarkan hasil mean rank pada tabel tersebut juga dapat dilihat bahwa rata-rata IPK semester pertama mahasiswa yang berasal dari jurusan IPA lebih tinggi daripada mahasiswa dari jurusan IPS.
Hipotesis keempat penelitian ini mengasumsikan bahwa rata-rata nilai Pengantar Akuntansi 1 mahasiswa perempuan lebih tinggi daripada rata-rata IPK semester pertama mahasiswa laki-laki pada program Sarjana Jurusan Akuntansi FEUI.
Tabel 9 Hasil Uji Mann-Whitney Latar Belakang Pendidikan terhadap Nilai Pengantar Akuntansi 1
Jurusan SMA N Mean Rank Asymp Sig. (2-tailed)
IPS (1) 395 424,20
0,157
Tabel 9 menunjukkan Asymp Sig. 2-tailed sebesar 0,157. Hipotesis yang dibangun adalah hipotesis searah, maka nilai Asymp Sig. 2-tailed yang dihasilkan harus dibagi dua sehingga menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,0785.Karena nilai P-value (Sig) ≥ α (0,05), maka hipotesis keempat dalam penelitian ini ditolak, yaitu tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai Pengantar Akuntansi 1 mahasiswa yang berasal dari jurusan IPS dengan mahasiswa yang berasal dari jurusan IPA.
c. Jalur Penerimaan Perguruan Tinggi
Hipotesis kelima penelitian ini mengasumsikan bahwa terdapat perbedaan rata-rata IPK semester pertama antara mahasiswa program Sarjana Jurusan Akuntansi FEUI yang masuk melalui Jalur Undangan dengan mahasiswa yang masuk melalui Jalur Ujian Tertulis.
Tabel 10 Hasil Uji Mann-Whitney Jalur Penerimaan Perguruan Tinggi terhadap IPK Semester Pertama
Jalur Penerimaan Perguruan Tinggi
N Mean Rank Asymp Sig. (2-tailed)
Jalur Undangan (1) 346 452,21
0,000 Jalur Tes Tertulis (2) 477 382,83
Pengujian tersebut menghasilkan P-Value (Asymp Sig. 2-tailed) yang lebih kecil daripada nilai alpha (0,000 < 0,05), sehingga hipotesis kelima dari penelitian ini diterima. Mean rank yang dihasilkan pada pengujian ini juga menunjukkan bahwa rata-rata yang diperoleh oleh mahasiswa yang masuk dari jalur undangan lebih tinggi dari pada mahasiswa yang masuk melalui jalur ujian tertulis.
Hipotesis keenam penelitian ini mengasumsikan bahwa terdapat perbedaan rata-rata nilai Pengantar Akuntansi 1 antara mahasiswa program Sarjana Jurusan Akuntansi FEUI yang masuk melalui Jalur Undangan dengan mahasiswa yang masuk melalui Jalur Ujian Tertulis.
Tabel 11 Hasil Uji Mann-Whitney Jalur Penerimaan Perguruan Tinggi terhadap Nilai Pengantar Akuntansi 1
Jalur Penerimaan Perguruan Tinggi
N Mean Rank Asymp Sig. (2-tailed)
Jalur Undangan (1) 395 443,92
0,001 Jalur Tes Tertulis (2) 428 388,84
Tabel 11 menunjukkan Asymp Sig. 2-tailed sebesar 0,000. Karena nilai P-value (Sig) < α (0,05), maka hipotesis keenam dalam penelitian ini diterima. Dari pengujian ini juga dapat dilihat bahwa mahasiswa yang masuk melalui jalur undangan memiliki nilai pengantar akuntansi 1 yang lebih tinggi berdasarkan mean rank yang dihasilkan.
d. Bidikmisi
Hipotesis ketujuh penelitian ini mengasumsikan bahwa rata-rata IPK semester pertama mahasiswa program Sarjana Jurusan Akuntansi FEUI yang menerima Beasiswa Bidikmisi lebih tinggi daripada mahasiswa yang tidak mendapat Beasiswa Bidikmisi.
Tabel 12 Hasil Uji Mann-Whitney Beasiswa Bidikmisi terhadap IPK Semeter Pertama
Beasiswa Bidikmisi N Mean Rank Asymp Sig. (2-tailed)
Ya (1) 63 443,60
0,272
Tidak (2) 760 409,38
Tabel 12 menunjukkan Asymp Sig. 2-tailed sebesar 0,272. Hipotesis yang dibangun adalah hipotesis searah, maka nilai Asymp Sig. 2-tailed yang dihasilkan harus dibagi dua sehingga menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,136. Karena nilai P-value (Sig) ≥ α (0,05), maka hipotesis ketujuh dalam penelitian ini ditolak.
Hipotesis terakhir dalam penelitian ini mengasumsikan bahwa terdapat perbedaan rata-rata nilai Pengantar Akuntansi 1 antara mahasiswa program Sarjana Jurusan Akuntansi FEUI yang menerima Beasiswa Bidikmisi dengan mahasiswa yang tidak mendapat Beasiswa Bidikmisi.
Tabel 13 Hasil Uji Mann-Whitney Beasiswa Bidikmisi terhadap Nilai Pengantar Akuntansi 1
Beasiswa Bidikmisi N Mean Rank Asymp Sig. (2-tailed)
Ya (1) 63 438,82
0,351
Tidak (2) 760 409,78
Pengujian Mann-Whitney terhadap nilai Pengantar Akuntansi 1 menghasilkan nilai p-value (Asymp Sig. 2-tailed) sebesar 0,351. Dengan demikian hipotesis terakhir penelitian ini diterima (0,351 > α (0,05)). Rata-rata nilai mata kuliah Pengantar Akuntansi 1 mahasiswa yang
mendapatkan beasiswa Bidikmisi tidak berbeda secara signifikan dibanding rata-rata nilai mahasiswa lain yang tidak menerima beasiswa.
5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap mahasiswa jurusan akuntansi program sarjana reguler dan paralel FEUI, dibuktikan bahwa mahasiswa perempuan memperoleh IPK semester pertama dan nilai Pengantar Akuntansi 1 yang lebih tinggi daripada mahasiswa laki-laki. Dari sisi latar belakang pendidikannya, dibuktikan bahwa terdapat perbedaan perolehan IPK semester pertama antara mahasiswa yang berasal dari jurusan IPS dan mahasiswa yang berasal dari jurusan IPA, dimana mahasiswa yang berasal dari jurusan IPA memiliki IPK yang lebih tinggi di semester pertama. Namun, perbedaan latar belakang pendidikan tidak berpengaruh terhadap perolehan nilai Pengantar Akuntansi 1 diantara mahasiswa.
Selanjutnya, apabila dilihat dari sisi jalur penerimaan perguruan tinggi dibuktikan bahwa terdapat perbedaan baik pada IPK semester pertama maupun nilai Pengantar Akuntansi 1 antara mahasiswa yang masuk melalui jalur undangan dengan mahasiswa yang masuk melalui jalur ujian tertulis. Hasil pengujian juga membuktikan bahwa mahasiswa yang masuk melalui jalur undangan memiliki IPK semester pertama dan nilai Pengantar Akuntansi 1 yang lebih tinggi daripada mahasiswa yang masuk melalui jalur ujian tertulis. Berdasarkan perolehan beasiswa Bidikmisi dibuktikan bahawa tidak terdapat perbedaan perolehan IPK semester pertama maupun nilai Pengantar Akuntansi 1 antara mahasiswa yang mendapat beasiswa Bidikmisi dan mahasiswa yang tidak mendapat beasiswa Bidikmisi.
5.2 Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya dengan tema yang serupa adalah sebagai berikut: 1. Penelitian selanjutnya sebaiknya seluruhnya menggunakan nilai Pengantar Akuntansi
yang sebenarnya, bukan nilai rata-rata. Sehingga akan menambah keakuratan hasil penelitian.
2. Penelitian selanjutnya dapat meneliti pengaruh variabel independen dalam penelitian ini terhadap IPK dan seluruh nilai mata kuliah inti akuntansi yang diperoleh mahasiswa pada semester-semester berikutnya sampai dengan kelulusan. Dengan demikian akan dapat
dilihat apakah prestasi akademik maupun kemampuan akuntansi mahasiswa di semester-semester selanjutnya masih dipengaruhi oleh variabel tersebut.
3. Untuk penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel lain yang mempengaruhi pengukuran prestasi akademiknya, seperti faktor kehadiran, faktor dosen dan lain-lain, sehingga dapat menambah keakuratan penelitian.
DAFTAR REFERENSI
Adjani, S. & Adam, H. (2012). Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa
pada mata kuliah pengantar akuntansi. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Brawijaya. Malang
Aldin, M.M., Nayebzadeh, S., & Heirany, F. (2011). The relationship between background
variables and the educational performance (Case study: Accounting MA Students).
2nd International Conference on Education and Management Technology , Vol. 13, pp. 44-48
Byrne, M. & Flood, B. (2008). Examining he relationships among background variables and
academic performance in first year accounting students at an Irish University. Journal of
Accounting Education, Vol. 26, No. 2, pp. 202-212.
Daruyani S, Wilandari Y, & Yasin H. (2013). Faktor-faktor yang mempengaruhi Indeks Prestasi
mahasiswa FSM Universitas Diponegoro semester pertama dengan metode regresi logistik biner. Prosiding Seminar Nasional Statistika. Universitas Diponegoro. Semarang.
Dayioglu, M. & Asik, S.T. (2004). Gender differences in academic performance in large public
university in Turkey. ERC Working Paper in Economics. Economic Research Centre.
Middle East University
Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014).
Pedoman Penyelenggaraan Bantuan Biaya Pendidikan Bidikmisi Tahun 2014. Jakarta.
Harahap, R. (2011). Pengaruh jalur masuk, prioritas pilihan saat seleksi penerimaan mahasiswa
baru, dan jurusan di sekolah menengah atas terhadap prestasi mata kuliah kuantitatif akuntansi. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Malang.
Kuh, G.D., Kinzie, J., Buckley, J.A, et al. (2006). What matters to student success: A review of
Student Success: Spearheading a Dialog on Student Success. National Post Education
Cooperative (NPEC).
Kusumaningsih, Y. (2010). Faktor-faktor utama yang berpengaruh terhadap prestasi belajar
mahasiswa pascasarjana penerima S2 dalam negeri BPK-RI. Tesis. Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia. Depok.
Lestari, P., & Suparlinah, I. (2010). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik
mahasiswa pada mata kuliah akuntansi. Jurnal Manajemen dan Akuntansi. Fakultas
Ekonomi Universitas Soedirman. Vol. 11, No. 2, p. 144-152.
Muslimin, Z.I. (2012). Prestasi belajar mahasiswa baru,asal sekolah, dan skor tes potensi
akademik. Jurnal Penelitian Psikologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Vol. 03,
No. 01, p. 381-393. http://library.binus.ac.id
Nuryoto, S. (1998). Perbedaan Prestasi Akademik antara laki-laki dan perempuan studi di
wilayah Yogyakarta. Jurnal Psikologi Universitas Gadjah Mada, No. 2, p. 16-24.
http://jurnal.psikologi.ugm.ac.id
Nuswantoro, A.B. (2013). Hubungan jalur penerimaan mahasiswa baru akuntansi terhadap
prestasi akademik. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Malang. http://jimfeb.ub.ac.id
Rangkunti, I. (2014). Analisis prestasi belajar mahasiswa program sarjana reguler dan paralel
jurusan akuntansi FEUI. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Depok.
Steenkamp, L.P. dan Baard, R.S. (2009). Factors influencing success in first year accounting at
South African University: A comparison between lecturer’s assumption and students perceptions. Journal of SAJAR, Vol. 23. No. 2. Pp. 113-140.
Suherman. (2013). Studi tentang pencapaian hasil belajar mahasiswa jurusan matematika
FMIPA UNP menurut jalur masuk. Prosiding Semirata. Universitas Lampung. Lampung. http://jurnal.fmipa.unila.ac.id
Tjun, L.T., Setiawan, S., & Setiana, S. (2009). Pengaruh kecerdasan emosional terhadap
pemahaman akuntansi dilihat dari perspektif gender. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Maranatha Vol 1 no. 2 pp 101-108. http://cls.maranatha.edu
Universitas Indonesia. (2011). Buku Panduan Akademik 2011/2012 Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia. (2011). Katalog Mata Kuliah Program Sarjana 2011/2012 Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia. FEUI. Depok
Uyar, A., & Gungormus, A.H. (2011). Factors associated with student performance in financial