• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN POLA RITME KENDANG JAIPONG PADA INSTRUMEN DRUM SET

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN POLA RITME KENDANG JAIPONG PADA INSTRUMEN DRUM SET"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN POLA RITME KENDANG JAIPONG PADA

INSTRUMEN DRUM SET

TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Musik

Oleh : GagahPacutantra NIM. 1011563013

JURUSAN MUSIK

FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

(2)

i

PENERAPAN POLA RITME KENDANG JAIPONG PADA

INSTRUMEN DRUM SET

Oleh

: GagahPacutantra NIM : 1011563013

Karya tulis ini disusun sebagai persyaratan untuk mengakhiri jenjang pendidikan Sarjana Strata Pertama pada program studi S-1 Seni Musik

Dengan kelompok bidang kompetensi Pendidikan

Diajukan kepada :

JURUSAN MUSIK

FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

(3)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Tugas Akhir Program S-1 Seni Musik initelah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Jurusan Musik, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, dinyatakan lulus pada tanggal 20 Januari 2015.

Tim Penguji:

Dr. Andre Indrawan, M.Hum.,M.Mus.St. Ketua Program Studi/Ketua

Drs.AgusSalim, M. Hum. Pembimbing I/Anggota

Tri WahyuWidodo, S.Sn., M.A. Pembimbing II/Anggota

AyubPrasetiyo, S.Sn.,M.Sn. PengujiAhli/Anggota

Mengetahui,

Dekan Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Prof. Dr.I Wayan Dana.S.ST.,M.Hum. NIP. 19560308 197903 1 001

(4)

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya tulis ini dipersembahkan khusus kepada :

1. Kedua Orang tua tercinta Bapak Sugito. Alm dan Ibu Elia Gupita.

2. Kakak saya tercinta Puti Lokita Suri dan Yohanes Trianto serta kedua keponakan saya Nandana Pertamaku dan Anandaku Kaliehna.

3. Keluarga besar Kussudiardjan. 4. Keluaraga besar ISI Yogyakarta 5. Semua musisi dan pecinta musik.

(5)

iv MOTTO

(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas segala rahmat-Nya saya panjatkan kehadirat TuhanYesus yang Maha Pengasih, Sang Pencipta, Sang Penguasa segala karya atas karunia dan pertolongan-Nya sehingga dapat terwujud penulisan skripsi yang berjudul “Penerapan Pola Ritme Kendang Jaipong Pada Instrumen Drum Set”, sebagai syarat kelulusan studi S-1 Jurusan Musik Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Banyak Rintangan dan hambatan yang dialami selama proses penyusunan skripsi ini, namun dengan keinginan, semangat sertadorongan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga segala rintangan dan hambatan tersebut dapat dilalui dengan baik. Tak lupa saya ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Andre Indrawan, M. Hum., M. Mus. St. selaku Ketua Jurusan Musik Institut Seni Indonesia

2. Drs.Agus Salim, M. Hum. selaku Dosen Pembimbing I yang sudah banyak meluangkan waktunya demi mendukung, memotivasi, memberi saran danarahan selama proses penulisan.

3. Bapak Tri Wahyu Widodo, S.Sn., M.A. selaku Dosen Pembimbing II yang mau menyempatkan diri untuk membantu mengoreksi penulisan ini.

(7)

vi

4. Bapak Ayub Prasetyo M. Sn. Selaku Dosen Mayor yang selama kurang lebih empat tahun ini dengan sabar dan ikhlas mencurahkan segala ilmunya dan menjadi inspirasi saya dalam dunia perkusi. 5. Bapak Hendrikus Mulyadi selaku Dosen wali.

6. Kedua orang tua tercinta Bapak Sugito. Alm dan Ibu Elia Gupita, terima kasih atas segala keikhlasan, kesabaran, dukungan dan ketulusan untuk membesarkan anakmu hingga saat ini. Semoga bapak bangga melihat dari Sana.

7. Kakak saya Puti Lokita Suri dan Yohanes Triyanto terima kasih atas segala dukungan kalian.

8. Anda dan Kalieh, kedua keponakan yang selalu menghibur.

9. Pak lik ku Jaduk Ferianto, terima kasih untuk perhatian dan masukan-masukannya yang pasti akan berguna untuk ke depannya. 10. Pak lik ku satu lagi yang paling oke Pak Otok Bima Sidharta, terima

kasih atas ilmu dan bekal yang sudah diberikan.

11. Bapak Asep Saepudin yang menjadi konsultan dalam ilmu permainan kendang Sunda.

12. Bapak Sukoco yang mau memberikan ilmu kendangnya kepada saya. 13. KESPER yang telah menjadi wadah saya untuk mencari pengalaman

menjadi pemain perkusi dan tahu bagaimana beratnya angkat alat dari lantai 4 .

(8)

vii

15. Teman-teman dari Etnomusikologi Gigin dan Adimas yang telah memberikan ilmu bermain kendang Sunda dan pinjaman buku referensinya.

16. Teman-teman ENCORE band, Jeffry, Rafael, Wina, Pace Roy, Nara untuk segala dukungan dan semangatnya.

17. Teman-teman BHATARA ethnic, Tomy, Allan, Ridha, mas Joe dan mba Ben2 yang menjadi wadah saya dalam menuangkan pikiran dalam bunyi-bunyian yang berbau tradisi.

18. TomyVernando yang sudah mau direpotkan waktunya untuk menjadi peraga.

19. Seluruh pihak yang telah membantu dan tidak dapat saya sebutkan satu per satu.

Yogyakarta 20 Januari 2015 Gagah Pacutantra

(9)

viii ABSTRAK

Penulisan ini mengangkat tentang penerapan pola ritme kendang jaipong pada instrumen drum set sebagai sebuah komposisi solo drum untuk melakukan eksplorasi dan menghasilkan sesuatu yang baru dalam permainan drum set yaitu sebuah pola ritme kendang Jaipong. Penulisan ini menggunakan pendekatan musikologis dengan melakukan studi kasus, observasi dan wawancara. Diharapkan dari penulisan iniakan muncul pola ritme bahkant eknik permainan untuk instrumen selain drum set yang berbau tradisi sebagai usaha untuk melestarikan budaya Indonesia serta menambah apresiasi dan kreativitas dalam bermusik.

(10)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iii

MOTTO ... iv KATA PENGANTAR ... v ABSTRAK ... viii DAFTAR ISI ... ix DAFTAR GAMBAR ... x DAFTAR NOTASI ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakan Masalah ... 1

B. RumusanMasalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Tinjauan Pustaka ... 8

E. Metode Penelitian ... 9

F. Sistematika Penulisan ... 11

BAB II KENDANG SUNDA DAN PENGERTIAN JAIPONG SERTA SEJARAH PERKEMBANGAN DRUM SET A. Kendang Sunda ... 13

1. Bentuk Kendang ... 14

2. Nama-Nama Bagian Kendang Sunda ... 16

3. Cara Memainkan Kendang ... 19

4. Pelarasan/Tunning ... 22

5. Penotasian ... 24

6. Struktur Penyajian Kendang Jaipong ... 28

7. Fungsi Kendang Sunda ... 30

B. Pengertian Jaipong ... 31

C. Drum Set ... 33

BAB III PROSES PENERAPAN POLA RITME KENDANG JAIPONG PADA INSTRUMEN DRUM SET A. Teknik Penerapan ... 41

1. Bagian Introduksi ... 43

2. Bagian Tema ... 43

3. Bagian Ending ... 43

B. Proses Penerapan ... 44

1. Notasi Kendang Jaipong Menggunakan Notasi Musik Barat ... 45

2. Notasi Pada Drum Set ... 46

3. Pola Ritme Jaipong ... 46

C. Kendala Yang Dialami ... 53

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 56

B. Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 58

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Foto Grup musik KuaEtnika ... 2

Gambar 2. FotoGrup musik Jogja Hiphop Foundation ... 3

Gambar 3. Foto kendang bentuk siki bonteng ... 15

Gambar 4. Foto kendang bentuk bengeut nyere ... 15

Gambar 5. Nama-nama bagian kendang indung dan kulanter ... 17

Gambar 6. Foto ancak kendang ... 18

Gambar 7. Foto panakol kendang ... 18

Gambar 8. Foto posisi atau setting kendang Sunda ... 19

Gambar 9. Foto posisi memainkan gedug ... 20

Gambar 10. Teknik memainkan kendang gaya Keraton ... 20

Gambar 11. Foto memainkan kendang teknik ngedhe ... 21

Gambar 12. Teknik tepak dengan posisi jari merenggang ... 21

Gambar 13. Teknik tepak dengan posisi jari merapat ... 22

Gambar 14. Teknik tepak dengan posisi jari merapat dan ibu jari ditekuk .. 22

Gambar 15. Penotasian dan bunyi kendang ... 25

Gambar 16. Notasi bunyi gabungan ... 26

Gambar 17. Tari Keser Bojong ciptaan Gugum Gumbira ... 32

Gambar 18. Gugum Gumbira ... 32

Gambar 19. Foto kelompok walking band ... 34

Gambar 20. Setting drum pada tahun 1910 ... 35

Gambar 21. Gene Krupa dengan drum setnya ... 36

Gambar 22. Drum set produksi Ludwig ... 37

Gambar 23. Drum head produksi Everplay ... 37

Gambar 24. Zyn cymbal buatanTurki ... 38

Gambar 25. John Bonham dengan drum setnya ... 39

Gambar 26. Foto drum elektrik ... 39

(12)

xi

DAFTAR NOTASI

Notasi 1. Notasi Kendang Jaipong Menggunakan Notasi Musik Barat ... 46

Notasi 2. Notasi pada instrumen drum set ... 46

Notasi 3. Polaritme Angkatan Wirahma menggunakan tepak pangkat (A) ... 47

Notasi 4. Polaritme Angkatan Wirahma menggunakan tepak pangkat (B) ... 47

Notasi 5. Polaritme Angkatan Wirahma menggunakan tepak pangkat (B) ... 47

Notasi 6. Polaritme Angkatan Wirahma menggunakan tepak pangjadi ... 48

Notasi 7. Bagianintroduksikomposisipenerapanpolaritmekendang Jaipong pada instrumen drum set ... 48

Notasi 8. Tepak khusus (A) pada tataran wirahma ... 48

Notasi 9. Tepak khusus (B) pada tataran wirahma ... 49

Notasi 10. Tepak khusus (C) pada tataran wirahma ... 49

Notasi 11. Tepak khusus (D) pada tataran wirahma ... 49

Notasi 12. Tepak khusus (E) pada tataran wirahma ... 49

Notasi 13. Tepak khusus (F) pada tataran wirahma ... 49

Notasi 14. Tepak khusus (G) pada tatara nwirahma ... 49

Notasi 15. Tepak khusus (H) pada tataran wirahma ... 50

Notasi 16. Tepak khusus (I) pada tataran wirahma ... 50

Notasi 17. Tepak khusus (J) pada tataran wirahma ... 50

Notasi 18. Tepak mincid (A) pada tataran wirahma ... 50

Notasi 19. Tepak mincid (B) pada tataran wirahma ... 50

Notasi 20. Tepak mincid (C) pada tataran wirahma ... 50

Notasi 21. Bagian tema komposisi penerapan pola ritme kendang Jaipong pada instrumen drum set ... 51

Notasi 22. Tepak pada pungkasan wirahma ... 52

Notasi 23. Bagian ending/akhir komposisi penerapan pola ritme Kendang Jaipong pada instrumen drum set ... 52

(13)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pelarasan kendang ... 23

Tabel 2. Pola ritme Jaipong menggunakan notasi Pasunanda ... 28

Tabel 3. Bunyi pola ritme jaipong yang dilisankan ... 28

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seni tradisi merupakan suatu kesenian yang ada dan tercipta di suatu daerah serta merupakan adat atau budaya yang diwariskan nenek moyang untuk generasi berikutnya secara turun temurun. Kesenian tidak bisa lepas dari kehidupan bermasyarakat yang tentunya didasari dengan norma-norma atau aturan yang berlaku pada setiap daerahnya, sehingga seni tradisi menjadi salah satu pilihan sebagai pondasi karakter bangsa serta menjadi filter terhadap hal-hal yang dianggap negatif dalam karena pengaruh arus globalisasi. Diharapkan dengan adanya seni tradisi yang menjadi identitas suatu bangsa, dapat mencegah pengaruh buruk dari globalisasi tersebut. Indonesia adalah salah satu negara yang sangat kaya akan kesenian daerah, terbentang dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau dengan kesenian budayanya masing-masing. Tidak selalu sebagai hiburan, kesenian di Indonesia juga digunakan sebagai ritual atau upacara adat yang berfungsi sebagai media berkomunikasi dengan Dewa atau leluhur untuk memohon keselamatan, kesuburan, kesehatan dan sebagainya. Sebagai contoh, acara Ruwatan Murwakala yang ada di tanah Jawa. Ruwatan

Murwakala adalah ritual tradisional yang dilakukan dengan pementasan

Wayang kulit dengan berbagai macam cerita supaya orang yang diruwat hidup selamat, bahagia dan terlepas dari nasib jelek.1

1 Suryo S. Negoro, Upacara Tradisional dan Ritual Jawa, (Surakarta: CV.Buana Raya,

(15)

2

Adanya arus globalisasi ternyata juga memiliki pengaruh positif di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, banyak seniman di Indonesia yang mengombinasikan antara budaya modern dengan kesenian tradisi Indonesia. Sebagai contoh grup musik KuaEtnika dan Krakatau yang menggabungkan alat musik Band modern dengan Gamelan, Jogja hip-hop Foundation yang menggabungkan musik Rap dengan lirik berbahasa Jawa sehingga dalam kesenian tradisi Indonesia muncul nuansa yang segar dan dapat mengikuti perkembangan zaman.

Gambar 1. Foto Grup musik KuaEtnika

(16)

3

Gambar 2. Foto Grup musik Jogja Hiphop Foundation

(Sumber oleh Dony Maulestya 2012 )

Karya tulis ini berisi mengenai keinginan untuk menerapkan pola permainan salah satu alat musik tradisi asli Indonesia yang berasal dari Jawa Barat, yaitu kendang jaipong ke dalam instrumen drum set karena permainan kendang jaipong memiliki karakter yang khas dan unik. Hal itulah yang menginspirasi karya tulis ini untuk mengaplikasikan pola permainan kendang

jaipong pada instrumen drum set dengan harapan akan lahir pola ritme yang

khas dari Indonesia untuk instrumen drum set serta mengenalkan budaya Indonesia di dunia, karena pada kenyataannya drum set merupakan salah satu alat musik yang populer di dunia. Kendang memiliki peranan yang sangat penting dalam seni tradisional Jawa Barat, di antaranya sebagai iringan Tari, Teater, Klindingan, dan Wayang.2 Pada dasarnya sebagian besar dari seni

2 Atik Soepandi, Skar dkk, Peralatan Hiburan dan Kesenian Tradisional Daerah Jawa

(17)

4

pertunjukan di Jawa Barat dipastikan instrumen kendang mengambil bagian di dalamnya.3

Menurut beberapa narasumber, yaitu bapak Asep Saepudin pemain kendang sunda yang juga dosen di jurusan karawitan ISI Yogyakarta dan bapak Sukoco pemain kendang di grup musik KuaEtnika, kendang jaipong dan drum set hampir memiliki kesamaan dalam beberapa hal. Secara teknis kedua alat musik ini sama-sama menggunakan tangan dan kaki untuk memainkan, secara pola ritme kendang Sunda juga memiliki pola ritme yang tetap dalam pola iringan, hampir sama dengan pola ritme yang ada pada drum set, secara fungsi kendang Sunda juga berfungsi sebagai pengatur tempo dan irama dalam suatu komposisi seperti drum set, dan secara perangkat dalam satu set kendang Sunda terdapat kendang indung yang memiliki Gedug (bagian low) dan Kemprang (bagian high) serta Kulanter memiliki kutiplak dan katipung seperti pada drum set memiliki Bass drum, Snare drum dan Tom-tom.

Pola ritme jaipong pada permainan kendang Sunda menjadi daya tarik tersendiri sehingga akan dituangkan dalam karya tulis ini. Keunikan pola ritme yang dihasilkan dari kendang jaipong tersebut menjadi salah satu alasan untuk menerapkan pola ritme dari kendang jaipong tersebut pada instrumen drum set dengan harapan pola ritme dalam permainan drum semakin kaya dan terlahir pola ritme yang khas dari Indonesia untuk permainan drum set.

(18)

5

Jaipong merupakan nama jenis tarian di Jawa Barat, namun karena

iringan tabuhan (terutama kendang), maka tak jarang banyak orang menyebut

jaipong sebagai salah satu jenis pola ritme, sama seperti kita menyebut pola

ritme Salsa atau Chacha dalam permainan drum set yang sebenarnya merupakan nama dari tarian di Negara Amerika Latin.

Drum merupakan alat musik perkusi dan memiliki fungsi yang sama dengan seni tradisi, yaitu sebagai alat komunikasi. Secara umum, drum merupakan alat musik tertua di dunia. Bentuk drum yang paling primitif adalah dalam bentuk kayu besar dan panjang yang di tengahnya terdapat lubang memanjang untuk menghasilkan suara. Alat ini dipukul menggunakan stik. Alat musik ini disebut Log drum.4 Perkembangan selanjutnya, drum mulai dibuat dengan kayu gelondongan yang di tengahnya dibuat lubang dan di atasnya dipasang kulit hewan untuk menghasilkan resonansi suara saat ditabuh. Alat musik ini disebut Peg drum. Orang Afrika adalah orang pertama yang menggunakan alat musik tabuh (drum) pada zaman purba.5 Selama periode ini drum digunakan sebagai alat komunikasi dengan suku-suku lain atau komunikasi dengan leluhur dalam upacara adat (tribal ceremonies). Seiring berjalannya waktu, drum banyak mengalami perkembangan hingga akhirnya lahirlah drum set modern. Drum set modern lahir dan dikembangkan oleh orang-orang Afrika-Amerika di Amerika selatan. Ketika itu grup band memainkan drum set dengan cara berdiri dan dimainkan dalam bentuk parade berkeliling

4 Ossa Sungkar, Panduan Bermain Drum untuk Pemula, (Tangerang: PT Kawan

Pustaka, 2006) p.1.

(19)

6

kota sehingga band ini disebut Walking Bands. Saat itu komponen drum terdiri dari bass drum dan snare drum saja dan dimainkan oleh dua orang yang masing-masing memainkan snare dan bass drum.6 Perkembangan berikutnya mulai ditambahkan aksesoris lain seperti cymbal, woodblock dan tambourine. Pada tahun 1910 ditemukan sistem pedal untuk membunyikan bass drum dan cymbal yang sekarang disebut hi-hat. Hingga akhirnya pada akhir abad ke-19 drum set dapat dimainkan oleh satu orang pemain saja.

Drum set modern pada saat ini sudah mengalami pekembangan yang sangat pesat. Satu set drum saat ini memiliki bass drum, snare, tom-tom dan

cymbal yang akan menjadi faktor pendukung dalam proses penerapan pola ritme

kendang jaipong pada instrumen drum set. Penulisan karya ilmiah ini akan menerapkan beberapa motif atau pola-pola ritme irama jaipong pada permainan kendang Sunda pada instrumen drum set.

Karya ilmiah ini ditulis dengan harapan Negara Indonesia mempunyai pola ritme permainan yang khas dan orisinal dari Indonesia dan dapat menjadi pola ritme yang mendunia dan menjadi trend baru dalam dunia drum yang nantinya mungkin dapat dikembangkan menjadi suatu komposisi ansambel atau solo drum. Kamus mendefinisikan “orisinal” sebagai sesuatu “yang segar dan tidak biasa”.7 Sangat banyak pola ritme drum set yang ada dalam permainan drum set modern saat ini, sebagai contoh pola ritme latin, regae, gospel chops dan lain-lain yang lahir dan berkembang dari beberapa negara di dunia dan

6 Ibid., p. 3.

7 Roy burns, Mau Jadi Drummer Profesional? Ini Panduannya!, (Jakarta:PT Gramedia

(20)

7

dapat menjadi trend dalam dunia drum sehingga banyak dipelajari oleh banyak drummer di dunia, salah satunya di Indonesia. Sebagai contoh kecil yaitu mahasiswa-mahasiswa perkusi yang ada di ISI Yogyakarta. Seni tradisi bangsa ini perlu dan harus dipertahankan agar apa yang menjadi ciri khas dan identitas bangsa tetap lestari dan dikenal di dunia luar. Salah satunya dengan mengombinasikan seni tradisi dan budaya modern dan diharapkan Negara Indonesia dapat lebih dikenal di kancah internasional. Pengenalan tradisi Indonesia ke kancah internasional tersebut juga merupakan tujuan dalam penulisan ini.

Sebagai generasi muda bangsa Indonesia, harus sadar dan peduli serta melestarikan kebudayaan yang dimiliki oleh Negara Indonesia. Tidak dapat dipungkiri di Negara Indonesia ini terdapat beragam jenis tradisi, budaya dan kesenian yang harus di jaga dan dilestarikan. Karya tulis ini adalah salah satu cara contoh kecil dalam melestarikan budaya Indonesia khususnya kendang

jaipong yang akan diterapkan pada instrumen drum set dengan harapan budaya

dan tradisi Negara Indonesia akan selalu terjaga serta dapat terlahir pola ritme baru dalam dunia drum yang khas dari Negara Indonesia dan secara tidak langsung mengenalkan seni tradisi Negara Indonesia ke kancah internasional.

B. Rumusan Masalah

Berdasar latar belakang masalah yang telah diungkapkan di atas, maka didapatkan beberapa pertanyaan yang hendak diangkat dalam penulisan ini, yaitu:

(21)

8

1. Bagaimana proses penerapan pola ritme kendang Jaipong pada instrumen drum set?

2. Apa saja kendala yang dialami dalam proses penerapan pola ritme kendang Jaipong pada instrumen drum set?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengenalkan seni tradisi Negara Indonesia ke kancah internasional, yang pada kesempatan kali ini menggunakan pola permainan kendang Sunda sebagai salah satu alat musik tradisi negara Indonesia .

2. Muncul pola ritme baru untuk drum set yaitu pola Jaipong yang khas dari Indonesia sehingga pola ritme yang ada pada permainan drum set semakin kaya.

3. Menemukan cara untuk mengenalkan seni tradisi Negara Indonesia di kancah internasional.

D. Tinjauan Pustaka

Untuk mendukung pengetahuan dan pemahaman penulis dalam meneliti proses penerapan pola ritme kendang jaipong pada instrumen drum set, penulis membutuhkan buku-buku sebagai sumber referensi mengenai instrumen kendang Sunda dan drum set. Buku-buku yang digunakan sebagai sumber referensi dalam penelitian ini antara lain:

1. Ossa Sungkar . Panduan Bermain Drum untuk Pemula. Penerbit PT Kawan Pustaka. Buku ini menjelaskan tentang teknik untuk bermain

(22)

9

drum dan sejarah beserta perkembangan drum di dunia. Pada buku ini juga terdapat metode-metode pembelajaran bermain drum dengan not balok.

2. Asep Saepudin. Garap Tepak Kendang Jaipongan dalam Karawitan

Sunda. Penerbit BP ISI Yogyakarta. Buku ini menjelaskan tentang

permainan kendang dalam karawitan Sunda. Pada buku ini juga terdapat notasi untuk pola-pola ritme permainan kendang Sunda.

3. Asep Saepudin. Praktik Karawitan Daerah Lain I karawitan Sunda. Buku yang digunakan sebagai materi pembelajaran di jurusan Karawitan ISI Yogyakarta ini membahas mengenai praktik pembelajaran karawitan Sunda. Aplikasi dari mata kuliah ini diharapkan mahasiswa memiliki pengetahuan tentang karawitan Sunda serta kemampuan mempraktikan instrumen gamelan untuk mengiringi tari maupun lagu.8 Notasi, fungsi, pelarasan, struktur penyajian dan cara menabuh kendang sunda juga diajarkan melalui buku ini.

E. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode eksperimental dan musikologis dengan meninjau akulturasi budaya. Adapun pendekatan yang digunakan, mengacu kepada metode musikologis seperti yang dikemukakan oleh Watanabe, adalah sebagai berikut:

8 Asep Saepudin, Praktik Karawitan Daerah Lain I Karawitan Sunda, (Yogyakarta: Diktat

(23)

10

1. Metode Eksperimental

Dimaksudkan adalah pengujian dibuat untuk mendapatkan fenomena-fenomena fisik dan psikologis atas subjek penelitian.

2. Metode Teoritikal

Adalah subjek yang diteliti dihubungkan dengan konsep-konsep teori, misalnya mengenai bentuk, harmoni, kontrapung dan seluruh atau mengenai elemen-elemen musikal.

3. Metode Analitikal

Yakni subjek penelitian dibedah atau dipilah-pilah dan kemudian dirangkai kembali untuk mengetahui bagaimana dan mengapa hal itu berfungsi demikian.

Terdapat beberapa tahapan dalam melaksanakan metode di atas. Beberapa tahapan tersebut antara lain:

a. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah segala usaha yang dilakukan untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik yang akan atau sedang diteliti. Studi pustaka dilakukan bertujuan mencari teori dan konsep sebagai landasan dalam penelitian. Informasi tentang penelitian ini diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, skripsi, tesis dan sumber-sumber tertulis baik media cetak atau elektronik. Hal-hal tersebut dilakukan untuk mencari informasi mengenai penerapan pola ritme kendang jaipong pada instrumen drum set.

(24)

11

b. Observasi

Observasi dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan sumber data yang meliputi proses penelitian, metode penelitian, melihat hasil penelitian, serta mengetahui kendala dalam penelitian. Observasi dilakukan dengan sifat partisipatif, yaitu terjun langsung untuk terlibat dengan kegiatan yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.

c. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk mencari informasi yang berkaitan dengan penelitian dengan cara bertanya langsung kepada narasumber untuk memperoleh jawaban berupa data dan informasi yang yang berhubungan dengan topik penelitian yang diangkat. Wawancara dilaksanakan secara sistematik dan berlandaskan pada tujuan penelitian.

F. Sistematika Penulisan

Bab I berisi pendahuluan yang memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II berisi penjelasan mengenai kendang Sunda dan pengertian

jaipong hingga sejarah perkembangan drum set.

Bab III berisi tentang teknik serta proses penerapan pola ritme kendang

jaipong pada instrumen drum set sehingga menghasilkan pola ritme yang dapat

(25)

12

yang dihadapi dalam proses penerapan pola ritme kendang Sunda pada instrumen drum set.

Bab IV yaitu penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran dari penulisan karya tulis ini.

Gambar

Gambar 1. Foto Grup musik KuaEtnika                                                                            (Sumber oleh Gagah Pacutantra 2010)
Gambar 2. Foto Grup musik Jogja Hiphop Foundation                                                            (Sumber oleh Dony Maulestya 2012 )

Referensi

Dokumen terkait

Data hasil wawancara yang dilakukan mengenai bagaimana WhatsApp dapat meningkatkan proses pembelajaran pada mahasiswa, menyimpulkan bahwa WhatsApp dapat meningkatkan

Hasil analisis nilai melatihkan jiwa entrepreneurship yang ditunjukkan pada saat keterlaksanaan mata kuliah praktik AC dengan materi menganalisis prinsip kerja AC mobil

Fungsi semikontinu erat kaitannya dengan fungsi kontinu, oleh sebab itu berikut diberikan terlebih dahulu pengertian fungsi kontinu. Setelah diperkenalkan konsep limit

Dalam ketetapan MPR RI Nomor : XVII/1998 disebutkan bahwa HAM adalah hak dasar yang melekat pada diri manusia yang sifatnya kodrati, universal dan abadi sebagai

Dari hasil analisis regresi linier berganda diperoleh variabel bebas yaitu Persepsi dan Perilaku Wajib Pajak mempunyai pengaruh yang signifikan secara simultan

pertimbangan-pertimbangan. Majelis Hakim menimbang dan menguraikan bahwa jual beli yang dilakukan oleh Joko Subiantoro dan Tahar secara dibawah tangan dengan dibuatnya

 banyak lagi, sesuai dengan jenis / topik yang diangkat E. Berbagi tulisan, baik dalam bentuk cerita, pengalaman dan pengetahuan lainnya. Sehingga orang lain yang membutuhkan,

Bila pembangunan sosial lebih berorientasi pada peningkatan kualitas hidup manusia dalam arti luas, maka pembangunan manusia memfokuskan perhatiannya