r"
t
t' IsiTAI\IIf,AFI
PERUSA}IAA}I UTUil USTRIK NEGARASPLN 41-1:1991
lampiran Keputusan Dreksi PLN l,lo. : 062.1(O594/D|R/1991, tanggal5 Juli 1991
4-PERSYARATAN
PENG
HANTAR
TEMBAGA
DAN ALUMINIUM
UNTUK
KABEL LISTRIK
BERISOTASI
D E P A R T E M E N
P E R T A M B A N G A N
D A N E N E R G I
PERUSAHAAN UMUM LISTRIK NEGARA
STAIVt]AtrI
PERUSAHAAN UMUM LISTRIK NEGARA
SPLN 41-1:1991
Lampiran Keputusan Direksi PLN
No. : 062.1(0594/D1Fy1991, tanggal 5 Juli 1991
PERSYARATAN
PENG
HANTAR
TEMBAGA
DAN ALUMINIUM
UNTUK
KABEL LISTRI
K BERISOLASI
D E P A R T E M E N
P E R T A M B A N G A N
D A N E N E R G I
PERUSAHAAN
UMUM LISTRIK NEGARA
l
l
SPLN 4l-1:1991
PERSYARATAN PENGHANTAR TEMBAGA DAN ALUMINIUM
T,JNTUK KABEL LISTRIK BERISOI,A,SI
Disusun oleh:
Kelompok Pembakuan Bidang Distribusi dengan Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum listrik Negara No. : 076/DIR/88 tanggal 21 September 1988;
Kelompok Kerja Kabel Listrik pada Jaringan Dis-tribusi dengan Surat Keputusan Kepala Pusat Pe-nyelidikan Masalah Kelistrikan No. : ZZ|LMW 1989 tanggal3 April 1989;
Diterbitkan oleh:
DEPAR1EMEN PERTAMBANGAN DAI\[ ENERGI PERUSAHAAN UMUM LISTRIK NEGARA
JIn. Trunojoyo No. l35-Kebayoran Baru JAKARTA 12160
1991
1 .
2.
-SPLN 4l.l:1991
Susunan Anggota Kelompok Pembakuan Bidang Distribusi Berdasarkan-Surat Keputusan Dircksi Pemsahaan Umum Listrik Negara
No. : 076/DIR/88 tanggal 21 September 19EE
1. Kepala Dinas Pembakuan, Pusat
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9, 10. 11. L2. 13. 14. 15. 16. t7. 18. 19.
?n.
(ex-officio) (*) Masgunarto Budiman, MSc.Ir. Agus Djumhana
Ir. Bambeng Irawadi
Ir. Hasim Soerotaroeno Ir. Sambodho Sumani Ir. Soemarto Soedirman Ir. Adiwardojo Warsito Ir. Alfian Helmy Hasyim Ir. Hartoyo
Ir. Didik Djarwanto .; Ir. Soenyoto
Ir. Samiudin Ir. J. Soekarto Ir. Rosid
Ir. Soenarjo Sastrosewojo Ir. Hoedojo
Ir. Soetopo Sabar Ir. Rahardjo
Ir. Pieter Mabikafola
Penyelidikan Masalah Kelistrikan Sebagai Ketua merangkap Anggota Tetap
Sebagai Ketua Harian merangkap Anggota Tetap
Sebagai Sekretaris merangkap Anggota Tetap
Sebagai Wakil Sekretaris merangkap Anggota Tetap
Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap Sebagai Anggota Tetap
( ) Dtpt J"&Ttt"H.L".b"rt*"*
-SPLN 4l-l:1991
Susunan Anggota Kelompok lfurja lhbel Listrik
Surat Keputusan Kepala Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan No. : 22ILMIVE9 tanggal3 APril 19t9
1. Masgunarto Budiman, MSc
2. Ir. Soewarno
3. Ir. Rosid 4. Ir. Hoedojo 5. Soenoto, M.Eng 6. Ir. Achmad Sudjana 7. Ir. M. Agus Djumhana 8. Ir. Bambang Irawadi 9. Ir. Asyraf Donovan 10. Ir. Bosar Tampubolon 11. Ir. Ariyono Gunadi t2. Ir. Masrul
13. Ir. Eddy Djatmiko L4. Ir. Adi Subagio
Sebagai Ketua morangkap Anggota Sebagai Sekretaris merangkap Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota Sebagai Anggota 1 -I l v
-SPLN 4l-1 : l99l
I
I
D A F T A R I S I
Ruang Lingkup dan Tujuan Penggolongan
Persyaratan Konstnrksi Persyaratan Bahan
Pemeriksaan Pemenuhan Persyaratan Konstmlsi dan Bahan
DAFTAR, TABEL
Penghantar Padat untuk l(abel Listrik Instalasi Tetap, Berinti Tunggal dan Ganda
Penghantar Pilin untuk IGb€l Listrik Instalasi Tetap, Berinti Tunggal dan Gande
Penghantar Tembaga Pintal Bulat untuk l(abcl Listrik Fleksibel Berinti Tunggal dan Ganda
Penghantar Tembaga Pintal Bulat untuk l(abel Ustrik Sangat Flelaibel Berinti T[nggal dan Gandr
Diameter Maksimum Penghantar Tembaga Bulat
Diameter Maksimum dan Minimum Penghantar Aluminium Bulat
Sifat Mekanis Kauaat Tembaga yang Dipiiarkan
Faktor Koreksi Suhu
halaman 1 1 2 3 3 7 8 9 10 10 1 1 Pasal Satu Pasal Dua Pasal Tiga Pasal Empat Pasal Lima Tabel I Tabel II Tabel III Tabel IV Tabel V Tabel VI Tabel VII Tabel VIII
t,' I
I
j
-SPLN 41-1:1991
PERSYARATAN
PENGHANTAR TEMBAGA DAN ALUMINIUM UNTUK KABEL
LISTRIK BERISOI-ASI
Pasal Satu Ruang Lingkup dan Tiljuan
1. Ruang Lingkup
Standar ini meliputi syarat konstruksi dan nilai resistans penghantar tembaga dan alumirtium ttntttk kabel listrik berisolasi.
2. Tujuan
Standar ini digunakan untuk mengatur penghantar kabel tenaga listrik dan kabel tleksibel, akan tetapi tidak termasuk:
- penghantar untuk kumparan mesin atau alat-alat listrik; - penghantar tanpa isolasi, untuk saluran udara;
- penghantar untuk keperluan tebkomunikasi;
- penghantar konstn*si khusus, misalnya penghantar berongga.
Pasal Dua Penggolongan Penghantar digolongkan sebagai bcrikut :
l
-
-
-
.
t
u
u
s
,
i
I Golongun i nuhun I Bentuk dan susunan penghantar ] P.nurrpuog ' Pemakaian j faUet
l - - - " - l
' a
i t - - 2 ) " .
I
Cu j Penghantar padat bulat i 0,5 - 150 I Kabel instalasi l
Al ; Penghantar padat bulat i 1,5 - 300 I tetap
Penghantar bentuk sektor I 25 - 300 i j
j r9ng[antar DgntUK SgKl'OI , LJ - JrJlJ I
Cu j Penghantar pilin bulat I 0,5 - 2000 i Kabel instalasi i II Penghantar pilin bulat dipadatkan i 1,5 - 2000 i tetap
Penghantar pilrn bentuk sektor I 25 - 630 I Penghantar pilin bulat I 10 - 20m i
Penghantar pilin bulat dipadatkan 16 - 20ffi I
i Penghantar pilin bulat sektor ', 25 - 630 ; ' Cu I Penghantar pintal bulat i 0,5 - 630 I Kabel fleks;ihti III
Cu i Penghantar pintal,bulat | 0,5 - 300 ; Kabel sangat ' tV
-_L
1
SPLN 41-1:1991
4. 5 . 6. 7. 10. l l . f. 9. Pasal Tiga Persyaratan Konstru ksiKawat tembaga yang digunakan untuk penghantar harus berpermukaan halus, licin, mengkilap, tidak retak dan tidak teroksidasi.
Penghantar bulat ( tidak dipadatkan), penghantar bulat dipadatkan, dan penghantar bentuk sektor yang dipergunakan untuk kabel instalasi tetap harus terdiri dari :
- tembaga polos dipijarkan, atau
- tembaga dipijarkan berlapis logam, atau - aluminium polos.
Penghantar fleksibel harus terdiri dari tembaga polos atau tembaga berlapis logam.
Catatan : Istilah "berlapis logam" dimaksudkan trerlapis:
- timah putih , atau paduan timah putih atau paduan timah hitam untuk penghantar tembaga
- tembaga, atau nikel, atau timah putih untuk penghantar aluminium.
Semua kawat pada penghantar pilin bulat maupun fleksibel harus mempunyai diameter nominal yang sama.
Kawat-kawat pada penghantar pilin bulat (tidak dipadatkan) harus dipilin secara konsentris. Langkah pilinan kawat tcrsebut tidak boleh lebih besar dari nilai pada Tabel berikut :
-_--.-..i-I Luas penampang i i i
I nominal (mm/) I 0,5 s/d 6 i to sid 35 I so s/d 500 r Diatas 500
l i ' - - - ] - - . - _ I - - - - i - - - l
I Langkah
pilinan
j
ra o
I
zso
't
tzo
| :s n
i --- -- i ---- --__.--t- --- L --- l
Catatan: D = Diameter
Jumlah kawat dalam setiap penghantar tidak boleh kurang dari jumlah minimum yang tercantum dalam Tabel II.
Diameter kawat dalam setiap penghantar fleksibel tidak boleh melebihi ukuran maksimum yang tercantum dalam Tabel III dan Tabel IV.
Perbandingan diameter antara masing-masing kawat dalam penghantar yang sama, pada penghantar bentuk sektor ataupun pilin dipadatkan, tidak boleh melebihi dari2.
Diameter penghantar tembaga tidak boleh melampui batas-batas nilai yang tercantum pada Tabel V. Diameter penghantar aluminium padat maupun penghantar aluminium dipilin bulat dipadatkan ridak boleh melampui batas-batas nilai yang tercantum pada Tabel VI.
Dalam hal pengecualian, penghantar aluminium bulat tidak dipadatkan. diameter maksimumnya tidak boleh melebihi nilai diameter penghantar tembaga yang tercantum dalam Tabel V.
-12.
SPLN 4l-1:1991
Diameter penghantar aluminium yang mempunyai penampang kurang dari 16 mm2 maupun lebih dari 630 mm'sedang dalam pertimbangan.
Pasal Empat Persyaratan Bahan
Resistans arus searah setiap penghantar kabel inti tunggal maupun kabel inti ganda pada suhu 20 oC tidak boleh melampaui nilai maksimum yang tercantum dalam Tabel I , Tabel II, Tabel III dan Tabel
ry.
13. Resistivitas kawat padqsuhu 20 oC tidak boleh melampaui nilai l7,24LOhm.mm'k^untuk tembaga polos, ?8,2& Ohm.mmtkm untuk aluminium polos.
Sifat mekanis kawat tembaga yang dipijarkan harus memenuhi persyaratan pemuluran yang tercantum dalam Tabel VII.
Pasal Lima
Pemeriksaan Pemenuhan Persyaratan Konstruksi dan Bahan
Pcmenuhan syarat-syarat Ayat 4 sampai dengan 1l., dilakukan dengan cara pemeriksaan dan bila mungkin dengan pengukuran.
Pemenuhan syarat-syarat pada Ayat 12 dilakukan dengan mengukur resistans setiap penghantar, dari contoh kabel atau kabel fleksibel yang panjangnya sekurang-kurangnya 1 meter, dandingin mengukur panjang contoh ini, atau deng_an pengukuran serupa pada panjang seluruhnya.
Bila perlu, koreksi ke suhu 20 oC pada panjang 1 kilometer dilakukan dengan rumus (1) dao (2) sebagai berikut:
Untuk penghantar tembaga : 14.
15.
15.
R 2 o = R t
. # * - r y
Untuk penghantar aluminium :
Dima t Reo L Rt
Rzo=Rr
.#* -ry
e)
n a :Suhu penghantar pada waktu pengukuran dalam derajat C. Resistans arus searah pada suhu 20 oC dalam Ohm/km.
Ukuran panjang contoh kabel atau kabel fleksibel (bukan ukuran panjang masing-masing inti atau kawat) dalam meter.
Resistans arus searah pada L meter kabel atau kabel fleksibel pada suhu t derajat C dalam Ohm.
-S I I L N 4 l - l : 1 9 9 1
catatan:
1'
RumusS'J:5:r',gsffiti,lff3;ti::|,i,:n'"lHxi",?lffilliTJ,?,ffi.'"T1"Srli:a
suhu
20"c'
sebagaimana
2. Rumus (2) didasarkan pada koefisien suhu resistans sebesar 0,00403 per demjat C pada suhu 20oC, sebagaimana
XTffil':httlE,"lln?",t$,1ff:',:? r11,Lr."*"'ommendation ror the Resistivitv or commercial Flard Drawn
Faktor koreksi suhu yang harus digunakan untuk mengoreksi hasil pengukuran ke suhu 20 oC dican-tumkan pada Tabel VIII.
L7. Pemenuhan syarat-syarat pada Ayat 13 dilakukan dengan mengukur resistivitas kawat yang akan digunakan untuk penghantar kabel, dengan panjang contoh uji sekurang kurangnya 0,5 meter. Resis-tivitas kawat dapat ditentukan dengan rumus (3) sebagai berikut :
(3)
d i m a n a :
Rr - Resistans kawat pada suhu t oC per km.
kt - Faktor koreksi ke suhu 20oC, sesuai Tabel VIII
d - Diameter kawat
L8. Pemenuhan syarat-syarat pada Ayat L4 dilakukan dengan mengukur pemuluran kawat tembaga pada saat putus, dengan panjang contoh uji 25 cm.
': "i
P z o : R t
x k t -+
A
-SPLN 41-1:1991
Tabel I Golongan 1"
Penghantar Pada uffiuk l{abel Listrik Instalasi Tetap, Beinti Tungal dan Ganda
1 2 , 3 4 ,
Luas Penampang nominal
Resistans arus searah maksimum pada suhu'20 oC
Penghantar Tembaga Bulat Psqghantar aluminjum bulat atau sektor,polos atau berlapis logam
Polos Berlapis
Logam
m m z Ohm/km Ohn/km Ohm/kn
0,5 4,75 t 115 215 4 6 10 T6 25 35 36,0 24,5 L8,1 12,L 7,4L 4,6L 3,08 1,83 L,15
0,7n *)
o5u*)
%,7 | 24,9 |L8,2
I
L2,2
I
lE,t
1,fi
i
tzr
4,70
|
7,41
3,11 i 4,61 1r& ' 3,og:'tu
ljl
-
,
0t6t
* * ) r r ) r r ) ") r r ) r r ) 50 70 95nn
150 185 2Q3m
0387 .) 0368 .) 0,ry3.) 0,153.) ql2.') 0r6arq/re
qlDq,2r3
qD
qlcr
0,125 qlmCatann : ') Penghantar tcmbagl -padat Ocnga.n luas nominal 25- mm2 keatas seperti yang tercantum pada Tabel I dituju
kan untukjcnis kabel tertentu saja, dan tidak untuk penggunaan tiUet 5iasi.
") Penghantar aluminium padat dengan ukuran sampaqoenlan 16 mm2 harus bulat. Penghantar aluminium
padat yntuk taleJ ilti tunggal dengan ukuran 25 mm' keitas harus bulat dan jika untik kabet inti ganda
dapat berbentuk bulat atau sektor.
-SPLN 41-1:1991
Tabel II Golongan 2
Penghantar Pilin untuk Kabel Listrik Instalasi Tetap, Beinti Tungal dan Ganda
1 2 J 4 5 6 8 9 10
Luas Penampang
nominal
Jumlah minimum kawat dalam penghantar
Resistans arus searah maksimum
pada suhu 20 oC Penghantar pilin bulat Penghantar pilin bulat dipadatkan penghantar pilin bentuk sektor Penghantar tembaga Penghantar aluminium polos atau berlapis loqam Por* | nerupis I loeam
m m ' C u l A l C u l A l C u l A l Ohm/km I Ohmlkm Ohm/km
0,5 0,75 t 1,5 25 4 6 1 0 16 25 35 50 70 95 L20 150 185 240 300 400 500 630 800 1000 72ffi 1400 **) 1600 1800 *.) l 7 - ) | 7 . ) l 7 l 7
I Z
l t l l e 1 1 9I r s
1 3 7 1 3 7 1 3 7l o r
l o r
1 6 1 1 6 1 l e l l q t l q r r r * ) r r r ) . . * ) r * r ) 7 7 7 7 7 7 7 1 7 7 19 19 19 5 t 37 37 61, 6 l 61. 6 l 97 91, 91t
6 l 6 l 6 l 6 l 6 i -6 1 -6 6 1 6 6 1 6 6 1 6 1 2 112 1 s l 1 s 1 8 l 1 s 1 8 l 1 s 3 0 130 v 1 3 0 v 1 3 0 s 3 l s 3 s 3 l s 3 s 3 l s 3 s 3 l 5 3 5 3 t 5 3 r r r ) . i * ) * * * ) t r r ): 1 .
t
t-. 1 -.
- t -6 l -6 6 l 6 6 l 6 1 2 112 l s l 1 s 1 8 l 1 s 1 8 l l s 3 0 l 3 0 v 1 3 0 v 1 3 0 s 3 l s 3 s 3 l s 3 s 3 l 5 3: l :
36,0 | %,7 245 | 24,8 18,1 i 18,2 72,r | 12,2 7,41 | l,so 4,67 | 4,70 3,08 I 3,11 1,83 I 1,&{ 1 , 1 5 | 1 , 1 6 0,727 | 0,7y 0524 | O,SZt 0,387 | 0,391 0,28 | 0,270 0,193 | 0,195 0,153 | 0,154 0,124 | 0,126 0,0991 I 0,100 0,0754 | O,OI0Z 0,0601 | 0,0607 0,0470 | 0,0475 0,0355 | 0,0369 0,0283 [ O,OZao 0,022r | 0,0224 0,0176 | o,\tn 0,0151 0,0129 0,0113 0,0101 7,41 4,67 3,08 l,9l 1,20 0,858 0,u'1, 0,443 0,320 0,253 0,206 0,lu 0,1?s 0,100 0,0778 0,0605 0,0469 0,0%7 0,0291 0,0u7 0,0212 0,0186 0,0165Catatan : ') Penghantar pilin aluminium sgmuanya ha;us mempunyai luas penampang bulat tidak kurang dari 10 mm'.
tctapi untuk penampang 4 mm- dan 6 mm- dapat digunakan asalkan ada perhatian khusus untuk penyesuai-an penghpenyesuai-antar untuk jenis kabel dirn penggunapenyesuai-annya.
**) Tidak disarankan pemakaiannya
* * ' ) J u m l a h m i n i m u m k a w a t ti d a k d i t e n t u k a n
-SPLN 4l-I:1991
Tabel III 'Golongan 5
Penghantar.Tembap Pintal Bulat unfi* Kabel.Listrik Fleksibet Beinti Tungal.dan Ganda
0,5 0,75 1 1,5 2,5 4 6 10 T6 25 35 50 70 95 L20 150 185 240 300 400 -s00 630 0,21. 0,2L 0,2I 0,26 0,?6 0,31 0,31 0,41 0,41 0,41 0,41 0,4L 0,5L 0,51, 0,5L 0,51 0,5L 0,51 0,51 0 . 5 1 0 , 6 1 0,61 39,0 26,0 19,5 13,3 7,99 4,95 3,30 l,9r r,,21 0.780 0,554 0,396 0,272 0,2M 0,161 0,L29 0,106 0,080L 0,064].. 0,496 0,0394 0,0?31 $rL ?,6,7 20,0 13,7 8,21 5,09 3,39 1,95 I,24 0,795 0,565 0,393 0.!n 0 , 2 1 0 0,164 0,r32 0,108 0,0817 0,0654 0,0495 0,039L 0,0292 Luas I Diameter maksimurn Resistans arus searah
pada suhu 20oC penampang j tiap tiap kawat: i . ,
nominal j dalam penghantar
-SPLN 41-1:1991
Tabel IV Golongan 6
Penghantar Tembago Pintal Bulat wfitk Kabel Listrik songat Flelcibel Berinti Tungnl dan Ganfu
Luas penampang nominal l---r--i mm-0r5 4,75 1 1 , 5 2,5 4 6 10 L6 25 35 50 70 95 t20
r50
185 2N 300 Diameter maksimum tiap tiap kawat dalam penghantarResistans arus
maksimum pada suhu Z) oC
0,16 0,16 0,L6 0,16 0,16 0,16 0,2I 0,21 0,21 0,21 0,2L 0,31 0,31 0,31 0,31 0,31, 0,41. 0,41. 0,41 39,0 %r0 L9,5 1'3,3 7,98 4,95 3,30 1,91 1r21, 0,780 0,554 0,386 0,272 0,2M 0,161 0,L29 0,L06 0,0801 0,0641 40,1 %r7
n,o
13,7 8,21 5,09 3,39 1,95 lra 0,7)5 0,565 0,393 0,2n 4,210 0,164 0,132 0,108 0,0817 0,0654_l_
8-SPLN 41-l:1991
1 2 3 4
ias
nampang minal
Penghantar untuk kabel instalasi tetap Penghantar untuk kabpl fleksibel Golongan 5 dan 6 Padat Golongan 1 Pilin bulat Golongan 2 ^*2 lnm mm m m 0r5 0,75 I 115 215 4 6 1 0 16 5 35
s0
70 95rn
150 185 240 100 4000,9
|
1,1
1,0
|
t,z
L,2 | 1,4 1,5 | L,7 L,9 | Z,Z 2,4 | Z,t2,9
I
3,3
3,7
|
4,2
4,6 | 5,3s,7 | o,o
6,'l | 7,9 7,8 I 9,1 9,4 | 11,011,0 | tzg
rz4 I rcs
13,8 i
162
-
:
1
&
0
- i z n s
-
i
4
r
-
l
n
r
111 113 115 t18 216 3r2 319 5,1 613 7rg 912 1L,0 1'3,1 L5,L 17,0 L9,0 21,0 24,0nro
Tabel VDianeter Mokimum Penghantar Tembaga Bulu
I I
i _ ,
C-atatan : .3ika diameter minimum untuk golongan I dan golongan 2 dipcrlukan, mata dapat digunakan
rji:rir:*1.:.:r minimum )rang tefcantum pada Tabel VI.
Lu per i ! f t l
I
I
r I I I I I I I II ! r , i It l
I I"-4r
ze2
332
37,6
Q12 500 630 800 1000 9-SPLN 41-1:1991
Talrcl Vl
Diameter h{ al<simunt dan lt'l t t i t, um Pen gltantotr A luminium Bu lat
Tabel VII
Sifut Mekanis Kawat Tentbaga yang Dipija*an
Pemuluran minimum
Diameter kawat tembaga d
Kawat sebelum jKawat sesudah
dipilin I dipilin d < 0,?54 0 , 2 5 4 < d < 0 , 5 L L 0,5L1 <d < 2,588 2,588 <d < 7,W 7,W <d < 1,1,694 10 15
?n
25 15 20 25 30 351 3 0
! 1 2 Ii 3 4 5 Luas Penamp nominal Penghal Golonl Diameter Minimum tar padat ;an 1E**;.,
Maksimum Penghantar Gol Diameter mlntmum pilin dipadatkan lngan 2 Diameter ] Maksimum ]I
--2
rnm mm mrn illlu L6 25 35 50 70 95 L20 L50 185 240 300 400 500 630 4rl 512 6rL 7,2 8,7 10,3 L1,6 12,9 14,5 t6,7-tt,t
416 5r7 6r7 7 1 8 914 LL,0 L2,4 L3,8 t5,4 L7,6 19,8 416 516 616 717 913 11,0 12,5 L3,9 15,5 t7,8?n,0
?2,9 25,7 29,3 512 6,5 7 1 5 8,6 L0,2 12,0 13,5 15,0 L6,8 L9,2 2L,6 24,6 27,6 32,5 1 0-SPLN 4l-1:1991
Tabel YIII Faktor Koreksi Suhu
C-atatan : Nilai faktor koreksi kt dihitung berdasarkan koefisien suhu tahanan pada suhu 20 oC sebesar 0,004fC.
1 2 3 4
Suhu penghantar pa-da saat pengukuran
Faktor koreksi suhu kt
Suhu penghantar pa-da saat pengukuran
Faktor koreksi suhu kt derajat C derajat C