• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA KHUSUS PERCEPATAN PENINGKATAN POPULASI SAPI DAN KERBAU BUNTING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UPAYA KHUSUS PERCEPATAN PENINGKATAN POPULASI SAPI DAN KERBAU BUNTING"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA KHUSUS PERCEPATAN PENINGKATAN POPULASI

SAPI DAN KERBAU BUNTING

(2)

! ! ! ! !

Upaya Khusus Percepatan

Peningkatan Populasi Sapi dan

Kerbau Bunting

! ! ! ! ! ! !

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul RPTP/RDHP/RKTM : Pendampingan Upsus Siwab Kabupaten Kampar dan Kuantan Singingi, Provinsi Riau

Unit Kerja : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau

Alamat Unit Kerja : Jl. Kaharuddin Nasution No. 341 Km. 10 Marpoyan - Pekanbaru

Sumber Dana : APBN

Status Kegiatan : Lanjutan

PenanggungJawab

a. Nama : Eka Novriandeni, S.Pt

b. Pangkat/Golongan : Penata Muda Tingkat I/IIIb

c. Jabatan : Fungsional Umum

Lokasi : Kabupaten Kampar dan Kepulauan Meranti

Agroekosistem : -

TahunMulai : 2018

Tahun Selesai : 2018

Output Tahunan : 1. Terlaksananya pelaksanaan IB (Inseminasi Buatan) dan pada sapi/kerbau sesuai target tahun 2018 serta pengembangan hijauan pakan ternak

2. Terjadinya kebuntingan sapi/kerbau sesuai target tahun 2018

Output Akhir : Terjadinya peningkatan populasi dan produksi ternak sapi / kerbau di Kab. Kampar dan Kuantan Singingi

Biaya : Rp. 87.033.000,-

(Delapan Puluh Juta Rupiah)

2 Januari 2018 !

Koordinator Program, Penanggung Jawab,

Anis Fahri, SP. MSi

NIP. 19700216 199903 1001 Eka Novriandeni, S.Pt NIP. 19700216 199903 1001 Mengetahui,

Kepala Balai Besar Kepala BPTP Riau,

Dr. Ir. Haris Syahbuddin, DEA

(4)

BPTP Balitbangtan Riau 2

!

RINGKASAN

Pemerintah berupaya meningkatkan populasi ternak ruminansia besar dan memenuhi kebutuhan produk hewan dalam negeri dengan cara percepatan peningkatan populasi sapi dan kerbau bunting. Untuk mencapai ini, pemerintah menetapkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 48/Permentan/PK.210/10/2016 tentang upaya khusus percepatan peningkatan populasi sapi dan kerbau bunting (Upsus SIWAB). Permentan ini ditetapkan di Jakarta oleh bapak Amran Sulaiman selaku Menteri Pertanian. Hasil akhir yang ingin dicapai adalah swasembada daging secara nasional. Berdasarkan buku pedoman pelaksanaan Upsus SIWAB 2018 yang diterbitkan oleh Dierktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan Nomor 315/Kpts/PK.210/F/01/2018 menyebutkan, dari total populasi sapi dan kerbau betina dewasa yang terdata secara nasional tahun 2017 sebanyak 5,95 juta ekor, yang diperkirakan menjadi akseptor sebanyak 3 juta akseptor yang terdiri dari 2,7 juta akseptor IB regular dan 300.000 akseptor dari IB introduksi, dengan target kebuntingan 70% dari jumlah ternak yang di IB (2,1 juta ekor), dan target kelahiran sebanyak 80% dari jumlah ternak yang bunting.

BPTP Riau ditunjuk menjadi supervisi dua wilayah yaitu Kabupaten Kampar dan Kuantan Singingi. Khusus untuk Kabupaten Kampar, memiliki target akseptor sebanyak 4.155 ekor dengan target kebuntingan 3.149 ekor, sedangkan untuk Kabupaten Kuantan Singingi memiliki target akseptor sebanyak 3875 ekor dengan target kebuntingan sebanyak 2937 ekor. Perhitungan ini adalah untuk satu tahun kedepan.

(5)

I. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi setiap rakyat Indonesia. Pangan senantiasa harus tersedia secara cukup, aman, bermutu, bergizi dan beragam dengan harga yang terjangkau daya beli masyarakat, serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat.

Bila ditinjau dari sumber asalnya, bahan pangan terdiri atas pangan nabati (asal tumbuhan) dan pangan hewani (asal ternak dan ikan). Bahan pangan hewani yang berasal dari ternak adalah daging, telur dan susu yang berfungsi sebagai sumber zat gizi, utamanya protein dan lemak. Berdasarkan data tahun 2009 – 2014, konsumsi daging ruminansia meningkat sebesar 18,2% dari 4,4 gram/kap/hari pada tahun 2009 menjadi 5,2 gram/kap/hari pada tahun 2014. Dilain pihak dalam kurun waktu yang sama penyediaan daging sapi lokal rata-rata baru memenuhi 65,25% kebutuhan total nasional. Sehingga kekurangannya diipenuhi dari impor, baik berupa sapi bakalan maupun daging beku.

Menghadapi tantangan tersebut, Pemerintah perlu menyusun program peningkatan produksi daging sapi/kerbau dalam negeri, menggunakan pendekatan yang lebih banyak mengikutsertakan peran aktif masyarakat. Mulai tahun 2017, Pemerintah menetapkan upaya khusus percepatan peningkatan populasi sapi dan kerbau bunting (Upsus Siwab). Dengan upaya khusus ini sapi/kerbau betina produktif milik peternak dipastikan dikawinkan, baik melalui inseminasi buatan maupun kawin alam.

Provinsi Riau termasuk dalam peta wilayah pelaksanaan program ini. Percepatan peningkatan populasi sapi dan kerbau bunting di Provinsi Riau dapat dicapai melalui Program IB serta perkawinan alam yang dilaksanakan secara terstuktur, terarah dan terkoordinasi dengan baik. Permasalahan yang dihadapi dilapangan adalah kurang maksimalnya pemilik ternak dalam mencermati kondisi sapi/kerbau yang berahi dan siap kawin. Sehingga terjadi kondisi sapi tidak kawin pada saat berahi baik secara IB maupun kawin alam karena tidak memiliki pejantan. Permasalahan yang lainnya adalah kekurangan petugas teknis dilapangan baik tenaga Inseminator, Pemeriksa Kebuntingan

(6)

BPTP Balitbangtan Riau 4

!

dan Asisten Teknis Reproduksi. Oleh karena itu, melalui program ini diharapkan terjadinya kerjasama yang baik antara pemilik ternak, petugas Inseminator, Pemeriksa Kebuntingan, Asisten Teknis Reproduksi serta lembaga terkait untuk lebih serius dalam upaya mensukseskan program percepatan ini.

1.2. DASAR PERTIMBANGAN

Sebagai dasar pelaksanaan kegiatan ini, telah terbit Peraturan Menteri Pertanian Nomor 48/Permentan/PK.210/10/2016, tentang Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting. Selain itu, untuk mengawal operasionalnya di lapangan, telah diterbitkan Kepmentan Nomor 656/Kpts/F/10/2016, tentang Kelompok Kerja Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting, Keputusan Menteri Pertanian Nomor 7589/Kpts/F/10/2016, tentang Sekretariat Kelompok Kerja Upsus Siwab, dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 7659/Kpts/OT.050/F/11/2016, tentang Tim Supervisi Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting.

1.3. TUJUAN Tujuan Tahunan

Melakukan pendampingan terhadap program Upsus Siwab agar terlaksana sesuai target yang ditetapkan pada Pedoman Pelaksanaan di Kabupaten Kampar dan Kuantan Singingi, Provinsi Riau.

Tujuan Jangka Panjang

Melakukan pendampingan yang berkelanjutan pada program Upsus Siwab di Kabupaten Kampar dan Kepulauan Meranti, Provinsi Riau.

1.4. KELUARAN YANG DIHARAPKAN Keluaran Tahunan

Terlaksananya pelaksanaan IB (Inseminasi Buatan) serta Kawin Alam pada sapi/kerbau sebanyak 4.155 akseptor di Kab. Kampar dan 3875 akseptor di Kab. Kuantan Singingi.

(7)

Keluaran Jangka Panjang

Meningkatnya populasi ternak sapi/kerbau di Kabupaten Kampar dan Kuantan Singingi, Provinsi Riau.

1.5. PERKIRAAN MANFAAT DAN DAMPAK

Diharapkan dari kegiatan pendampingan Upsus Siwab ini terjadi peningkatan populasi ternak sapi dan kerbau di Kabupaten Kampar dan Kepulauan Meranti sesuai target yang diharapkan. Penurunan angka gangguan reproduksi pada sapi dan kerbau. Menjadi penyumbang stok daging khususnya untuk wilayah kabupaten Kampar dan Kuantan Singingi.

(8)
(9)

II. TINJAUAN PUSTAKA

Peningkatan populasi sapi dan kerbau selain dengan perkawinan alam, dapat dipacu dengan Inseminasi Buatan. Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik adalah suatu cara atau teknik untuk memasukkan mani (sperma atau semen) yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut 'insemination gun'. Petugas yang ditunjuk untuk melaksanakan kawin suntik ini disebut inseminator.

Program Upsus Siwab merupakan langkah nyata Pemerintah untuk mengakselerasi percepatan target pemenuhan populasi ternak sapi potong dan kerbau dalam negeri. Upsus Siwab mencakup 2 (dua) program utama yaitu peningkatan populasi ternak melalui Inseminasi Buatan (IB) dan Intensifikasi Kawin Alam (Inka). Program tersebut dituangkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 48/Permentan/PK.210/10/2016 tentang Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting yang ditandatangani Menteri Pertanian pada tanggal 3 oktober 2016. Upaya ini dilakukan sebagai wujud komitmen pemerintah dalam usaha mempercepat swasembada daging sapi/kerbau yang ditargetkan Presiden Joko Widodo tercapai pada tahun 2026 mendatang serta mewujudkan Indonesia yang mandiri dala pemenuhan pangan asal hewan dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan para peternak.

III. METODOLOGI 3.1. Lokasi

Lokasi kegiatan pendampingan Upsus Siwab ini adalah di Kabupaten Kampar dan Kuantan Singingi Provinsi Riau.

3.2. Pendekatan

Kabupaten Kampar dan Kuantan Singingi yang menjadi wilayah supervisi BPTP Balitbangtan Riau, termasuk wilayah yang telah ditetapkan target untuk menunjang keberhasilan program Upsus Siwab. Pendekatan yang diperlukan adalah pendampingan dalam rangka mensukseskan kegiatan Upsus Siwab ini.

(10)

BPTP Balitbangtan Riau 8 !

3.3. Ruang Lingkup Kegiatan

Kegiatan ini meliputi koordinasi dengan dinas terkait, melakukan sosialisasi dengan para petugas dilapangan serta mengedukasi para peternak dalam hal terkait program Upsus Siwab. Kegiatan pada tingkat Kabupaten ini diawali koordinasi dengan dinas terkait, melakukan pemetaan kondisi wilayah, kondisi ternak, serta petugas teknis dilapangan. Dari kondisi yang didapat maka dipetakan rumusan kegiatan dan kebutuhan yang akan dipenuhi. Dalam hal ini, diperlukan kerjasama yang baik antara supervisi dan dinas terkait.

3.4. Roadmap Kegiatan

Semester pertama pada tahun pertama 2018 dilakukan koordinasi dan sosialisasi program Upsus Siwab dengan dinas terkait di kabupaten yang menjadi tanggung jawab supervisi. Memetakan kebutuhan untuk tercapainya target Upsus Siwab. Semester kedua pada tahun pertama mendampingi dan memastikan kegiatan Upsus Siwab berjalan dengan lancar.

IV. ANALISIS RESIKO

No. Risiko Penyebab Dampak Penanganan Risiko

1. BCS Rendah • Pakan Tidak

berkualitas • Sapi/Kerbau Kurus, sulit bunting • Peningkatan kualitas pakan 2. Kematian Ternak • Penyakit • Penurunan Populasi • Pemberian vaksin

dan obat-obatan, manajemen kandang dan pakan.

(11)

V. TENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANA 5.1. Tenaga

No Nama Pendidikan Bid. Keahlian OB

1. Dwi!Sisriyenni,!S.Pt,!M.Si! S2 Nutrisi Ternak 2. Yayu Zurriyati, S.Pt, M.Si S2 Produksi Ternak 3. Eka!Novriandeni,!S.Pt! S1 Produksi Ternak

4. Asril SMA Teknisi Litkayasa

5. Elda Eka Putri SMAK Teknisi Litkayasa

6. Tri Handayani SMA Admin

7. Teddy Oktori SMA Tenaga Lapangan

8. 9. 10. ! 11. 12. !

5.2. Jangka Waktu Kegiatan

No. Tahap Kegiatan Bulan ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Persiapan X 2 Koordinasi X 3 sosialisasi X 4 pendampingan X X X X X X X X X X 5 Evaluasi X 6 7 8 9 5.3. Pembiayaan

KODE URAIAN VOL SATUAN SATUAN HARGA JUMLAH

521211 Bahan utama dan pendukung

kegiatanKonsumsi rapat dan sosialisasi Fotokopi, penggandaan dan penjilidan

1 40 1 Kali OK Kali 20.733.000 40.000 250.000 20.733.000 1.600.000 250.000

521213 Upah harian lepas dan petugas lapang 227 OH 80.000 18.160.000

521811 ATK, bahan bantu dan komputer suplies 1 Kali 1.290.000 1.290.000

524111 Perjalanan dalam rangka pelaksanaan

kegiatan kedalam dan keluar provinsi 6 OP 7.000.000 42.000.000

Bantuan transport peserta temu lapang 30 OT 100.000 3.000.000

(12)

BPTP Balitbangtan Riau 10 !

Kegiatan yang telah dilaksanakan: Tanggal 22 Februari 2018:

Telah dilaksanakan perjalanan dinas ke Puslitbangnak – Bogor dalam rangka rapat koordinasi dan persiapan pendampingan UPSUS SIWAB seluruh BPTP se Indonesia tanggal 22 Februari 2018. Acara dibuka oleh Kepala Balitbangtan Dr. Ir. Muhammad Syakir. Hadir sebagai narasumber membahas Strategi Diseminasi Hasil Inovasi dalam Kegiatan Pendampingan Upsus Siwab, Ka BBP2TP Dr. Haris Syahbuddin. Tim KKHB Badan Litbang Pertanian juga menyampaikan materi Kode Etik Penggunaan Hewan Coba dalam Penelitian. Disampaikan juga materi Implementasi Inovasi Peternakan Mendukung Upsus Siwab oleh Dr. Atien Priyanti selaku Kepala Puslitbangnak. Disampaikan juga terkait Pemanfaatan Teknologi Takesi dalam mendukung Upsus Siwab oleh Kepala Balai Besar Veteriner.

(13)

Tanggal 6 maret 2018:

Telah dilaksanakan perjalanan dinas ke Dinas Perkebunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kampar dalam rangka koordinasi kegiatan UPSUS SIWAB. Tim BPTP Riau diterima oleh Kabid Peternakan Bapak Ir. Jaenuddin dan Kasi Pakan dan Pengawasan Mutu Bapak Muhammad Ali S.Pt. Dalam Koordinasi ini membicarakan mengenai kegiatan Siwab kedepannya, termasuk pembuatan denfarm tanaman Indigofera. BPTP Riau meminta calon lokasi denfarm yang tepat dan baik untuk penanam Indigofera tersebut. BPTP memberikan beberapa anjuran kriteria lokasi yang baik yaitu memiliki hamparan yang cukup luas, siap untuk ditanami indigofera, dan dekat dengan sentra peternakan. Pihak Dinas akan berdiskusi terlebih dahulu dengan stafnya untuk penentuan lokasi denfarm yang baik dan akan memberikan infonya beberapa hari kedepan.

Tanggal 27 maret 2018:

Telah dilaksanakan perjalanan dinas ke kelompok Tani Ternak Pujakesuma Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar dalam rangka penyemaian benih Indigofera sebagai bagian dari kegiatan UPSUS SIWAB. Tim BPTP Riau pada hari tersebut disambut hangat oleh ketua kelompok yaitu Bapak Suwandi, bendahara kelompok bapak Yono, serta PPL teladan bapak Firnando Hutagaol. Sebanyak lebih kurang 12 ribu benih disemai pada bedengan berukuran 1 x 4 meter dengan pagar waring dan diberi paranet pelindung atasnya. Sebelum penyemaian, dilakukan pencampuran pupuk Taspu dan tanah hitam dengan perbandingan 1 : 1. Benih indigofera ditebar diarea penyemaian dan ditutup dengan campuran tanah dan taspu. Ditunjuk 1 orang dari anggota kelompok untuk melakukan perawatan dan penyiraman setiap hari. Diharapkan 1 bulan kedepan benih yang tumbuh bisa dipindahkan ke polibag.

(14)

BPTP Balitbangtan Riau 12 !

Tanggal 26 April 2018:

Telah dilaksanakan perjalanan dinas ke kelompok Tani Ternak Pujakesuma Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar dalam rangka Peninjauan Perkembangan Tanaman Indigofera sebagai bagian dari kegiatan UPSUS SIWAB. Dalam hal ini, Penanggung Jawab kegiatan, Eka Novriandeni S.Pt langsung meninjau tanaman Indigofera yang telah disemai bulan lalu. Peninjauan disambut langsung oleh ketua kelompok yaitu Bapak Suwandi, bendahara kelompok bapak Yono, serta PPL teladan bapak Firnando Hutagaol. Hasil peninjauan terlihat tanaman Indigofera tumbuh dengan baik dan subur. Tinggi tanaman yang berumur 1 bulan ini bervariasi, dengan kisaran 4 – 12 cm dengan rata-rata 7 cm. tanaman ini direncanakan akan dipindahkan ke polibag awal bulan depan (mei). Pihak peternak diminta untuk mempersiapkan lokasi untuk penempatan polibag dan perawatannya. Termasuk mempersiapkan tanah hitam dan pupuk kandang. Segala perlengkapan seperti polibag, paranet, tali temali serta bahan lainnya akan dipersiapkan oleh BPTP Riau.

Tanggal 8 mei 2018:

Telah dilaksanakan perjalanan dinas ke kelompok Tani Ternak Pujakesuma Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar dalam rangka Pemindahan semaian tanaman pakan ternak berkualitas Indigofera kedalam polibag sebagai bagian dari kegiatan UPSUS SIWAB. Tim Siwab BPTP Riau dibantu oleh beberapa orang pekerja lapangan mengisi tanah hitam

(15)

yang telah dicampur pupuk kandang dan dolomit kedalam polibag berukuran 10 x 15 cm. Sebagian anggota memindahkan semaian kedalam polibag yang telah diisi tanah tersebut. Sebanyak 1600 batang tanaman yang telah dipindahkan kedalam polibag disusun diareal dengan ukuran 3 x 5 meter yang dibagi menjadi 3 baris. Diberi atap paranet dan dipagar menggunakan waring agar terhindar dari teriknya sinar matahari dan gangguan binatang. Diharapkan tanaman ini dapat tumbuh dengan baik dan 1,5 bulan kedepan akan ditanam langsung ke tanah pada areal yang telah disiapkan oleh peternak.

Tanggal 6 juni 2018:

Telah dilaksanakan perjalanan dinas ke kelompok Tani Ternak Pujakesuma Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar dalam rangka Penyisipan tanaman Indigofera yang mati dalam polibag sebagai bagian dari kegiatan UPSUS SIWAB. Dikarenakan cuaca yang ekstrim pada pertengahan Mei 2018 tempo hari, panas begitu kuat dan dibalas hujan begitu lebat, dan ini terjadi beberapa kali, lebih 50% tanaman indigofera yang telah dipindahkan kedalam polibag mati. Oleh karena itu, tim Siwab BPTP Riau melakukan penyemaian ulang di kantor menggunakan tray, setelah tumbuh dilakukan penyisipan kembali ke dalam polibag. Kondisi cuaca saat dilakukan penyemaian juga masih dalam keadaan ekstrim. Tim Siwab BPTP Riau berinisiatif untuk melakukan tambahan penyemaian ulang di kantor dan melakukan pemindahan ke polibag juga dikantor nantinya sebagai antisipasi tanaman yang dilapangan tidak dapat tumbuh dengan baik.

(16)

BPTP Balitbangtan Riau 14 !

Tanggal 6 juli 2018:

Telah dilaksanakan perjalanan dinas ke Desa Teratak Air Hitam Kec. Sentajo Raya Kabupaten Kuantan Singingi dalam rangka peninjauan lokasi denfarm indigofera. Peninjauan ini didampingi oleh Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Kabupaten Kuantan Singingi, Bapak drh. Adry Perdana H, Kasi Perbibitan dan Produksi Pakan, Bapak Nori Parindra, serta Kepala Balai Pembibitan Agribisnis Peternakan (BPAP) Teratak Air Hitam, Bapak Syafril, S.Pt. Lokasi ini tepatnya berada di wilayah BPAP Kuansing dan memiliki potensi 1 Ha untuk ditanami. Dirancanakan akan dilakukan penyemaian tanaman indigofera menjelang pertenghan bulan juli ini, kemudian pemindahan ke polibag pada bulan agustus dan penanaman pada bulan September.

Tanggal 13 juli 2018

Telah dilaksanakan perjalanan dinas ke Desa Teratak Air Hitam Kec. Sentajo Raya Kabupaten Kuantan Singingi dalam rangka penyemaian benih indigofera. Penyemainan ini didampingi oleh Kepala Balai Pembibitan Agribisnis Peternakan (BPAP) Teratak Air Hitam, Bapak Syafril, S.Pt dan dibantu oleh Saudara As’ad Faizin dari BPTP Riau serta tenaga lapangan Marjusan dan Elisman dari lokasi setempat. Penyemaian ini berada di lokasi kandang yang kosong (sudah lama tidak digunakan). Tempat ini sangat strategis karena telah memiliki atap, sehingga semaian yang tumbuh langsung terlindung dari sinar matahari. Penyemaian menggunakan media tanah hitam, pupuk kandang serta dialas pupuk taspu. Diharapkan benih dapat tumbuh dengan baik dan bulan depan dapat dipindahkan ke dalam polibag.

(17)

Tanggal 8 Agustus 2018:

Telah dilaksanakan perjalanan dinas ke Desa Indrapuri Kec. Tapung Hilir Kabupaten Kampar dalam hal pengantaran bibit indigofera tambahan untuk pembuatan denfarm indigofera dalam rangka mensukseskan program siwab. Sebanyak 1000 polibag bibit indigofera didistribusikan untuk ditanam diareal yang telah dipersiapkan oleh peternak. Areal yang akan ditanam seluas 1 Ha. Oleh peternak, agar areal memiliki manfaat yang maksimal, ditanami juga papaya secara selang-seling. Ukuran tanam indigofera dengan selingan pepaya dibuat 2,5m x 2,5 meter. Pada hari yang sama juga dilakukan tanam perdana oleh tim BPTP Riau, PPL dan Peternak. Selain lokasi ini, juga nantinya akan ditanam pada lokasi lain yang tidak jauhdari areal peternakan.

Tanggal 10 – 11 agustus 2018

Telah dilaksanakan perjalanan dinas ke Desa Teratak Air Hitam Kecamatan Sentajo Raya Kabupaten Kuantan Singingi pada kegiatan pemindahan semaian tanaman indigofera kedalam polibag dalam rangka mendukung program upsus Siwab. Semaian indigofera ini telah beumur 4 minggu. Telah mencapai tinggi 5 – 10 cm. Kegiatan ini didampingi langsung oleh Koordinator BPAP Kuansing Bapak Syafril S.Pt serta dibantu oleh beberapa orang tenaga lapangan. Sebanyak 6000 polibag disiapkan untuk ditanam. Media yang digunakan adalah tanah hitam dicampur dengan pupuk kandang serta pupuk taspu dengan perbandingan 2:1:1. Polibag disusun rapi dibawah tempat yang cukup teduh untuk menghindari stress panas matahari. Dipagar dengan menggunakan waring. Diharapkan indigofera ini dapat tumbuh dengan baik dan akan ditanam di areal yang telah ditentukan pada bulan depan.

(18)

BPTP Balitbangtan Riau 16 !

Tanggal 25 september 2018:

Telah dilaksanakan perjalanan dinas ke Desa Indrapuri Kec. Tapung Hilir Kabupaten Kampar dalam hal pendistribusian bibit indigofera tambahan untuk pembuatan denfarm indigofera dalam rangka mensukseskan program siwab. Sebanyak 450 polibag bibit indigofera didistribusikan untuk ditanam diareal yang telah dipersiapkan oleh peternak. Areal yang akan ditanam seluas 1 Ha. Oleh peternak, agar areal memiliki manfaat yang maksimal, ditanamijuga papaya secara selang-seling. Ukuran tanam indigofera dengan selingan papaya dibuat 2,5m x 2,5 meter. Pada hari yang sama juga dilakukan pengamatan pertumbuhan tanaman Indigofera yang telah ditanam bulan agustus yang lalu. Tinggi tanaman hasil pengamatan yang berumur 1,5 bulan ini telah mencapai rata-rata 71 cm. Warna daun cukup hijau. Diharapkan akan tumbuh dengan baik dikemudian hari.

Tanggal 3 oktober 2018

Telah dilaksanakan sosialisasi percepatan kegiatan dan pelayanan terpadu Upsus Siwab di Kecamatan Kuantan Mudik, Kuantan hilir dan Kuantan Hilir Seberang Kabupaten Kuantan Singingi. Kegiatan berlangsung cukup baik, diselanggarakan oleh tim Siwab dari BPTP Riau dan Dinas Pertanian Kuantan Singingi dibantu oleh beberapa orang petugas inseminasi, PKb dan ATR serta dihadiri oleh sejumlah peternak yang antusias dalam menyambut kegiatan ini. Dalam kegiatan ini dilakukan sinkronisasi birahi, pemeriksaan kebuntingan, pemberian vitamin dan pengobatan ternak. Diharapkan dari kegiatan ini, Siwab di Kabupaten Kuantan Singingi dapat tercapai sesuai target yang diharapkan. Populasi ternak sapi dan kerbau dapat berkembang sesuai harapan serta ternak dalam keadaan sehat.

(19)

Tanggal 18 oktober 2018:

Telah dilaksanakan penanaman hijauan pakan ternak yaitu tanaman Indigofera dilahan BPAP desa Teratak Air Hitam Kecamatan Sentajo Raya Kabupaten Kuantan Singingi sebagai salah satu agenda kegiatan upsus Siwab. Seluas hampir 1 Ha lahan ditanami Indigofera dengan ukuran tanam 1 x 1,25 meter. Umur tanaman saat pindah dari polibag ke tanah adalah 2 bulan. Lahan dipersiapkan dengan cara digemburkan menggunakan mesin rotary. Lebih dari 1000 polibag indigofera ditanam pada lahan ini. Penanaman didampingi langsung oleh Kepala BPAP Kuansing Bapak Syafril S.Pt dibantu oleh beberapa orang tenaga lapangan. Persiapan lahan dan penanaman ini berlangsung selama 3 hari. Diharapkan denfarm indogofera ini dapat tumbuh dengan baik dan menjadi master plan (percontohan) denfarm tanaman indigofera di daerah Kuantan Singingi.

Tanggal 24 oktober 2018

Telah dilaksanakan kegiatan pelayanan terpadu Upsus Siwab di Desa Koto Peraku Kecamatan Cerenti dan Desa Lubuk Tarontang Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi. Kegiatan berlangsung cukup baik, diselanggarakan oleh tim Siwab dari BPTP Riau dan Dinas Pertanian Kuantan Singingi dibantu oleh beberapa orang petugas inseminasi, PKb dan ATR serta dihadiri oleh sejumlah peternak yang antusias dalam menyambut kegiatan ini. Dalam kegiatan ini dilakukan sinkronisasi birahi, pemeriksaan kebuntingan, pemberian vitamin dan pengobatan ternak. Diharapkan dari kegiatan ini, Siwab di Kabupaten Kuantan Singingi dapat tercapai sesuai target yang diharapkan. Populasi ternak sapi dan kerbau dapat berkembang sesuai harapan serta ternak dalam keadaan sehat.

(20)

BPTP Balitbangtan Riau 18 !

Tanggal 13 November 2018:

Telah dilaksanakan perjalanan dinas ke Puslitbangnak – Bogor dalam rangka rapat koordinasi pendampingan UPSUS SIWAB seluruh BPTP se Indonesia tanggal 14 November 2018. Acara dibuka oleh Kepala Balitbangtan Prof. Dr. Ir. Muhammad Syakir, didampingi oleh Kepala Puslitbangnak Ibu Dr. Atien Priyanti. Dihadiri oleh Kepala Balai / Penjab Siwab seluruh BPTP. Hal-hal yang dibahas an:

1. Evaluasi kinerja Upsus Siwab 2018 dan strategi pendampingan untuk pencapaian target Upsus Siwab TA 2019

2. Progres pendampingan dan capaian Upsus Siwab beberapa BPTP sebagai perwakilan BPTP se Indonesia

3. Rencana program Upsus Siwab TA 2019 4. Rencana pendampingan Upsus Siwab 2019

Khusus untuk BPTP Riau, target IB, Bunting dan Kelahiran sebagaimana data tercatat pada tanggal 10 November 2018 telah melebihi target yang telah diharapkan. Hasil capaian IB 123,6% , Bunting 164,3% , dan Kelahiran 102,3%.untuk wilayah supervise yang didampingi oleh BPTP Riau juga telah melebihi target yaitu Kabupaten Kampar IB 162,8% , Bunting 277,9% dan lahir 158,6%. Kabupaten Kuantan Singingi IB 136,1% , Bunting 172,9% dan Kelahiran 109,5%. Dengan diselenggarakan acara rakor Upsus Siwab ini diharapkan rencana kegiatan Pendampingan Upsus tahun depan dapat direncanakan dengan baik dan dilaksanakan sesuai target yang diharapkan.

(21)

Tanggal 16 november 2018:

Telah dilaksanakan pendistribusian dan penananam rumput Odot dilahan BPAP Desa Teratak Air Hitam Kec. Sentajo Raya Kabupaten Kuantan Singingi. Bibit rumput odot didatangkan dari desa Tri Manunggal Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar, bekerjasama dengan PPL setempat bapak Firnando Hutagaol S.Pt. Rumput Odot yang ditanam dilahan BPAP ini seluas hamper 1 Ha yang merupakan bagian dari program Siwab BPTP Riau ini disambut baik oleh Dinas Pertanian Kuansing, dalam hal ini diwakili oleh Koordinator BPAP Teratak Air Hitam Bapak Syafril S.Pt. Diharapkan dengan adanya rumput Odot ini bias menjadi pilot projet untuk pengembangan hijauan pakan ternak pada peternakan yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi.

Tanggal 6 Desember 2018:

Telah dilaksanakan pemupukan tanaman Indogofera dilahan BPAP Desa Teratak Air Hitam Kec. Sentajo Raya Kabupaten Kuantan Singingi. Pemupukan dilakukan menggunakan pupuk Taspu yang dicampur dengan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1. Sebanyak lebih kurang 1350 batang tanaman indigofera dipupuk oleh tim Siwab BPTP Riau dibantu oleh 6 orang tenaga lapangan. Kegiatan ini didampingi oleh Koordinator BPAP Teratak Air Hitam Bapak Syafril S.Pt. Diharapkan dengan pemupukan ini, tanaman indigofera dapat tumbuh dengan baik dan nantinya dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak berkualitas.

(22)

BPTP Balitbangtan Riau 20 !

Laporan kumulatif Upsus Siwab Provinsi Riau tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember 2018, sebagai berikut:

- Realisasi akseptor IB 35.605 ekor, target akseptor 26.500 ekor (134,3%) - Realisasi bunting 29.931 ekor, target kebuntingan 18.550 ekor (113,0%) - Realisasi lahir 16.770 ekor, target kelahiran 14.840 ekor (113,3%)

Laporan kumulatif Upsus Siwab untuk wilayah Kabupaten Kampar 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2018:

- Realisasi akseptor IB 7.223 ekor, target akseptor 3.855 ekor (187,4%) - Realisasi bunting 8.163 ekor, target kebuntingan 2.699 ekor (302,4%) - Realisasi lahir 3.818 ekor, target kelahiran 2.159 ekor (176,8%)

Laporan kumulatif Upsus Siwab untuk wilayah Kabupaten Kuantan Singingi 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2018:

- Realisasi akseptor IB 5.583 ekor, target akseptor 3.875 ekor (144,1%) - Realisasi bunting 4.690 ekor, target kebuntingan 2.713 ekor (172,9%) - Realisasi lahir 2.512 ekor, target kelahiran 2.170 ekor (115,8%)

(23)

KESIMPULAN DAN SARAN

Hijauan pakan ternak berkualitas berupa tanaman Indigofera telah dikembangkan di 2 (dua) kabupaten yang menjadi wilayah supervisi BPTP Balitbangtan Riau. Dilihat dari target, pada wilayah supervisi BPTP Balitbangtan Riau yaitu Kabupaten Kampar dan Kuantan Singingi telah melewati target yang diharapkan oleh pemerintah. Baik target IB, bunting maupun kelahiran pedet, semuanya mencapai 100% lebih sesuai target yang ditetapkan dalam Pedoman Pelaksanaan Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting Tahun Anggaran 2018 oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Disarankan kedepan, agar upaya peningkatan populasi sapi dan kerbau bunting dalam program Upsus Siwab ini terus ditingkatkan serta himbauan kepada peternak untuk merawat pedet yang baru lahir terutama pedet betina dengan baik sampai pada usia produktif agar dapat dimanfaatkan sebagai indukan untuk kesinambungan peningkatan populasi ternak kedepannya.

(24)

BPTP Balitbangtan Riau 22 !

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pertanian, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, 2018. Pedoman Pelaksanaan Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting Tahun Anggaran 2018. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Uraian secara lengkap, berarti Surat Dakwaan itu memuat semua unsur (elemen) Tindak Pidana yang didakwakan. Unsur-unsur tersebut harus terlukis didalam uraian fakta kejadian

Melakukan penyusunan instrumen hukum Mahkamah Agung yang berfungsi untuk memberi petunjuk bagi hakim pengadilan tingkat pertama dan banding tentang penanganan perkara

Hasil penelitian menunjukkan bahwa goncangan krisis finansial global mengakibat- kan terjadinya goncangan (shock) terhadap Jakarta Islamic Index (JII) dan Index

Pada penelitian ini dapat disimpulkan beberapa hal diantaranya : sebagian besar mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan berada pada rentang tingkat stress berat,

Rekayasa lingkungan merupakan suatu upaya yang dapat dilakukan dimulai dengan pengelolaan kawasan pada skala terbatas atau kawasan percontohan. Kawasan-kawasan

Hasil penelitian yang telah dilakukan memperlihatkan galur tanaman dan varietas pembanding berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, umur berbunga,

Secara umum pengurangan kuota impor daging sapi oleh pemerintah Indonesia tidak berpengaruh terhadap hubungan politik kedua Negara, namun iklim politik dalam

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah berdasarkan Prosedur Newman. Jenis