69
p-ISSN 2086 - 5708 e-ISSN 2442 - 7535
Kredibilitas Portal Media Online Dalam Pemberitaan Pasca Pengesahan
Rancangan Undang Undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker)
Okki Priskila, Arsyie Akbar, Eka Khazna
okki.priskila@students.paramadina.ac.id, arsyie.akbar@students.paramadina.ac.id, eka.khazna@students.paramadina.ac.id
Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina, Indonesia
Submitted: 28 April 2021 Revised: 18 Mei 2021 Accepted: 23 Mei 2021
ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan metode analisis isi kuantitatif yang bertujuan memberikan gambaran bagaimana kredibilitas dari situs portal online Indonesia populer yaitu Kompas.com dan Detik.com periode 5-26 Oktober 2020 dalam memberitakan RUU Ciptaker yang cukup menjadi isu krusial di tahun 2020 ini. Bisa dilihat bahwa masyarakat membutuhkan media yang kredibel sebagai penyalur aspirasi rakyat. Pengambilan analisis berdasarkan pengukuran tahap akhir, yaitu penilaian mutu (pembobotan) atau penskoran yang disajikan sebagai perbandingan nilai kredibilitas adalah berdasarkan nilai tiap subdimensi. Kesimpulan perbandingan nilai kredibilitas situs portal media online Detikcom dan Kompas.com ditarik berdasarkan total nilai factuality dan impartiality. Peneliti menggunakan tolak ukur Holsti pada uji reliabilitas dengan menetapkan standar minimum 0,75 atau 75%, ketika hasil angka realibilitas berada diatas nilai 0,75 maka ini dianggap reliable. Hasil skoring dari keenam aspek penelitian yakni factualness, accuracy, completeness, relevance, balance dan neutrality beserta indikator yang terdapat didalamnya, maka penulis menyimpulkan nilai kredibilitas situs portal media online Kompas.com lebih tinggi dibandingkan dengan Detik.com dalam pemberitaan RUU Ciptaker periode 5-26 Oktober 2020. Situs portal media online Kompas.com mengantongi nilai kredibilitas 90,76 sementara situs portal media online Detik.com hanya dengan nilai kredibilitas 80,44.
Kata kunci : RUU Ciptaker. Kredibilitas. Situs portal media online. Analisis isi. Pemberitaan
This research is a quantitative content analysis method which used to provide an overview of the credibility of the popular Indonesian online news sites portals, Kompas.com and Detik.com for the period 5-26 October 2020 in reporting the RUU Ciptaker which is quite a crucial issue in 2020. It can be seen that the public needs credible media to channeling people's aspirations. The analysis results are taken based on the last measurement step with weighting or scoring which presents a comparison of the credibility value based on the value of each subdimension. The conclusion on the comparison drawed from the credibility of value of the online news sites portals Detik.com and Kompas.com based on the total value of factuality and impartiality. Researcher use the Holsti benchmark in the reliability test which sets a minimum standard of 0.75 or 75%, and when the result shows a reliability number above 0.75, it means this measuring instrument is reliable. Based on the scoring results of the six research aspects which are factualness, accuracy, completeness, relevance, balance and neutrality along with all the indexes, we found that the value of the Kompas.com credibility was higher than Detik.com’s credibility when they are reporting the RUU Ciptaker for the period 5-20th October 2020. Kompas.com has
a credibility score of 90.76, while the online media situs portal, Detik.com, has a credibility score of 80.44.
Keywords: RUU Ciptaker. Credibility. Media situs portal Online. Content analysis. News media.
PENDAHULUAN
Pemerintah Indonesia memiliki wacana untuk menerbitkan Rancangan Undang-Undang Cipta Lapangan Kerja (RUU Ciptaker) pada tahun 2019 dengan menggunakan konsep sendiri berkaitan dengan banyak hal atau objek sekaligus atau memiliki berbagai tujuan
(Garner, 2009). RUU Ciptaker ini membuat berbagai macam reaksi masyarakat luas di Indonesia. RUU Ciptaker memicu aksi masa di beberapa kota dan berakhir ricuh (dilansir Kompas.com dalam Fitraia, 2020). Peneliti akan melihat sejauh mana tingkat kredibilitas dari dua situs portal media online yang
memberitakan informasi tentang RUU Ciptaker ini, yaitu Detik.com dan Kompas.com. Dalam penelitian sebelumnya, Detik.com dan Kompas.com mendapatkan angka yang tinggi yaitu 66,65 dan 71,94 dengan menggunakan metode analisis isi (Handiyani & Hermawan, 2016).
Berita mengenai RUU Ciptaker ini dengan mudah menyebar ke masyarakat, karena adanya keterbukaan informasi di Indonesia dimana secara tidak langsung peran internet dan media online turut mempercepat penyebaran berita dari hulu ke hilir. Secara umum, media massa diartikan sebagai salah satu alat dalam proses komunikasi massa (Santosa, 2017). Objektivitas merupakan salah satu peran penting untuk masyarakat mengevaluasi apakah sebuah berita dapat dipercaya ataupun kredibel (Handiyani dan Hermawan, 2017). Untuk itu, situs portal online harus menyampaikan informasi mengenai pemberitaan RUU Ciptaker secara faktual dan objektif sehingga menciptakan berita yang dapat dipercaya.
Media selalu berusaha memberi informasi yang lengkap dan dalam kepada audiensnya (Baron dalam Damayanti, 2016), dimana secara tidak langsung, media melalui berita yang disajikan mampu membangun persepsi setiap orang. Setiap individu akan memberikan respon yang berbeda ketika membaca sebuah berita dari situs portal online dan hal ini juga berlaku ketika membaca pemberitaan terkait RUU Ciptaker.
Pada tanggal 3 Oktober 2020, RUU Ciptaker mulai dibahas dan keesokan harinya beritanya sudah muncul dan reaksi mulai bermunculan baik dari individu, lembaga-lembaga dan kelompok masyarakat. Reaksi bermunculan setelah pemberitaan ini, seperti rencana aksi massa yang terjadi pada tanggal 6 sampai 8 Oktober 2020 oleh Gerakan Buruh Bersama Rakyat, dimana sebelumnya diberitakan bahwa DPR dan Pemerintah
menyetujui hasil pembahasan RUU Ciptaker pada rapat kerja pengambilan keputusan tingkat I RUU Ciptaker yang dilaksanakan pada tanggal 3 Oktober 2020 di kompleks parlemen (Kompas.com dalam Farisa, 2020).
Saat ini, masyarakat dengan mudah mencari berita melalui gawai yang dimilikinya, yaitu menggunakan ponsel cerdas. Menurut penelitian yang dilakukan oleh UC Browser, terdapat 95,4% orang mengakses berita melalui ponsel cerdasnya (dilansir liputan6.com dalam Wardani, 2016). Dengan kemudahan akses yang diberikan oleh ponsel cerdas dan juga akses internet, masyarakat dengan mudah mencari berita, terutama yang terkait dengan RUU Ciptaker. Untuk itu, situs portal media online perlu menyajikan berita yang up to date namun tetap faktual dan secara objektif.
Peneliti mengambil dua situs portal
online, yaitu Detik.com melalui sub laman
DetikNews dan Kompas.com. Dua media
online ini memiliki popularitas yang tinggi dan
mendapat peringkat 10 besar situs portal di Indonesia bulan Oktober 2020 versi Alexa. Kedua media ini memiliki keunggulan masing-masing dimana Detik.com unggul dalam porsi berita dan kecepatan menyajikan informasi sedangkan Kompas.com lebih selektif dalam memberikan berita kepada masyarakat. Peneliti fokus dalam penyampaian berita pada kedua media online ini dengan melihat berita tentang RUU Ciptaker periode 5 Oktober sampai dengan 26 Oktober 2020. Alasan peneliti menggunakan metode analisis isi adalah metode ini merupakan cara penelitian yang tepat untuk meneliti pesan dalam media. Peneliti berharap dengan melakukan penelitian terhadap kredibilitas dua situs portal online ini, masyarakat dapat mengukur tingkat kredibilitas pemberitaan dari dua situs portal online tersebut.
Melihat uraian diatas, peneliti ingin mengeksplorasi presentasi kredibilitas
pemberitaan tentang RUU Cipta Lapangan Kerja pada situs portal berita online Detik.com melalui sub laman DetikNews serta Kompas.com berdasarkan oleh dimensi
factuality dan impartiality. Oleh karena itu,
peneliti merumuskan masalah yang menjadi pertanyaan utama peneliti yaitu "Sejauh mana kredibilitas pemberitaan RUU Cipta Lapangan Kerja pada situs portal online Detik.com sub laman Detik News dan Kompas.com periode pemberitaan 5 Oktober sampai 26 Oktober 2020?". Peneliti menganalisis kredibilitas pemberitaan melalui pertanyaan mendasar menggunakan enam kategori yaitu faktualitas, keakuratan, kelengkapan atas informasi, akurasi berita, keseimbangan dan netralitas. Tujuan penelitian ini yaitu memberikan persepsi atau persperktif bagi masyarakat terhadap kualitas berita yang disajikan oleh situs portal media online Detik.com dan Kompas.com dalam menyajikan berita RUU Ciptaker periode 5 Oktober sampai dengan 26 Oktober 2020. Apabila terbukti bahwa kedua media online ini mampu mempertahankan kredibilitas pemberitaan, penelitian ini dapat memberikan konsep awal bagi masyarakat tentang kualitas ke dua situs portal ini dan menjadi referensi terpercaya dalam mencari informasi atau berita. Sebaliknya, apabila kedua situs portal ini tidak mampu membuktikan kredibilitasnya, maka hasil dari penelitian ini dapat dijadikan pembelajaran untuk masyarakat dalam menjaring informasi di ke dua situs portal ini. Maka dari itu, peneliti merasa penelitian ini sangat penting dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti memakai tiga landasan teori. Yang pertama yaitu mengenai situs portal online dalam perspektif media massa. Pada era modern seperti sekarang, setiap orang dapat berkomunikasi dan mendapatkan informasi melalui internet (Talika, 2016). Internet sendiri adalah sarana konektivitas, komunikasi, akses informasi, pengetahuan, edukasi, pemetaan, kemudahaan
bisnis sampai dengan hibutan (Rhani dalam Kompas.com, 2020).
Teori kedua yaitu mengukur kredibilitas berita menggunakan teori objektivitas. McQuail berpendapat bahwa objektivitas adalah kondisi ketika suatu peberitaan yang ditampilkan oleh media tersebut adalah benar atau sesuai realitas (McQuail dalam Rianto dkk, 2010). Peran dari objektivitas sangat penting untuk masyarakat menilai sebuah berita, apakah berita tersebut benar, sesuai fakta dan kredibel. Kredibilitas adalah aspek utama kualitas informasi dan menyatakan bahwa apa dan siapa yang dipercaya menjadi kredibel merupakan sumber potensial dari "otoritas kognitif," atau yang memengaruhi pikiran orang karena dianggap "layak dipercaya". Kredibilitas juga merupakan disiplin khusus karena setiap disiplin menimbang berbagai komponen berbeda. Kredibilitas dapat terdiri dari beberapa konsep seperti kepercayaan, keandalan, akurasi, reputasi, kualitas, otoritas, dan kompetensi, di mana setiap konsep dapat menambah kepercayaan atau keahlian: reputasi, keandalan dan kepercayaan menambah kepercayaan, sementara kualitas, akurasi, otoritas dan kompetensi menambah keahlian (Shah, 2015).
Teori yang terakhir adalah teori industri media dan masyarakat luas, dimana teori ini menyebutkan, “Personal computers
and smart cell phones deliver ever-increasing amounts of information anywhere we happen to be via internet and world wide web.”
(Baran, 2010). Saat ini, media menjadi salah satu alat untuk menyebarkan informasi kepada khalayak umum dan bisa diakses dimanapun dan kapanpun melalui ponsel cerdas, tablet atau laptop menggunakan jaringan internet. Media sosial menjadi media yang memanfaatkan teknologi komunikasi yakni internet sebagai medium menyampaikan pesan. Pesan yang termuatpun bersifat menarik
karena media baru menganut konsep konvergensi media dimana bentuknya adalah penyatuan format pengiriman pesan melalui teknologi sehingga pesan lebih menarik dan khalayak lebih memahami dengan mudah pesan yang dikirim tersebut (Sindoro dalam Kompasiana.com, 2019). Melalui media sosial, semua orang dapat memperoleh berita dengan sangat mudah dan cepat.
Dalam teori ini juga melihat kekuatan media dalam mempengaruhi tidak hanya pendapat namun juga pandangan dari masyarakat ketika membaca atau melihat sebuah berita dan informasi yang mereka terima. Oleh karena itu, situs portal online dituntut secara cepat dalam menyajikan pemberitaan namun tidak melupakan kaidah jurnalistik yaitu tetap menjaga faktualitas dan keseimbangan berita yang diberitakan.
Berdasarkan penelitian sebelumnya dengan judul Kredibilitas Situs portal Online Dalam Pemberitaan Peristiwa Bom Sarinah Tahun 2016, kredibilitas diteliti dengan memfokuskan dari konteks pesan yang terlihat, bukan berdasar pada makna yang dirasa oleh pembaca. Penelitian dengan metode analisis isi kuantitatif dapat memberikan gambaran awal bagi masyarakat untuk menerima dan mengukur kelayakan sebuah situs portal online sebagai sumber informasi dengan teori objektivitas pemberitaan media massa. Sehingga saat itu didapatkan kredibilitas pemberitaan online Kompas.com lebih tinggi daripada Detik.com.
Didalam penelitian pesan media, metode penelitian analisis isi sangat tepat diaplikasikan. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi kuantitatif yang bertujuan memberikan gambaran bagaimana kredibilitas dari situs portal online Indonesia populer yaitu Kompas.com dan Detik.com periode 5-26 Oktober 2020 dalam memberitakan RUU Ciptaker yang cukup menjadi isu krusial di tahun 2020 ini.
Metode analisis isi adalah sebuah cara atau teknik dimana peneliti dapat mengambil sebuah kesimpulan dengan cara melihat bermacam bentuk karakter khusus pada suatu pesan berita yang dilakukan secara objektif, sistematis, dan general dimana peneliti dapat mengamati pola berulang dalam pemberitaan pasca pengesahan RUU Ciptaker di situs portal online Detik.com dan Kompas.com (Holsti dalam Rahayu, 2006).
Ciri khas dari analisis isi memiliki objektifitas dimana penelitian yang dilakukan berdasarkan gambaran apa adanya; ciri lainnya adalah sistematis dan jelas, replicable, memiliki karakteristik manifest atau yang tampak saja, serta rangkuman sebagai gambaran umum dari sebuah pesan dan yang terakhir adalah generalisasi yang memberikan gambaran populasi - bukan detail per kasus (Eriyanto, 2011).
Begitu pula penelitian dengan judul Analisis Isi Berita Politik Pilkada Gowa 2015 Pada Sub laman Citizen Reporter Situs portal
Online Www.Gosulsel.Com (Suatu Studi
Tentang Jurnalisme Warga Dari Perspektif Kelengkapan Berita) menambahkan bahwa validitas berita yang disajikan berkaitan dengan apakah analisis isi mengukur apa yang benar-benar ingin diukur (Bahrun, 2019). Sementara reliabilitas berkaitan dengan apakah analisis isi akan menghasilkan temuan yang sama biarpun dilakukan dengan orang yang berbeda dan dalam waktu yang berbeda. Analisis isi dikatakan reliabel jika menghasilkan temuan yang sama meskipun dilakukan oleh orang dengan latar belakang dan kecenderungan yang berbeda.
Pada penelitian Analisis Isi Kekerasan Seksual Dalam Pemberitaan Media Online Detik.Com oleh Wahid & Rossy (2015), digambarkan isi komunikasi (Describing
communication content) sebagai cara
mengungkapkan kecenderungan yang ada pada isi komunikasi, baik melalui media cetak
maupun elektronik. 1) Menguji hipotesis tentang karakteristik pesan (Testing
hypotheses of message characteristic) yaitu
peneliti berusaha menghubungkan karakteristik tertentu dari komunikator (sumber) dengan pesan yang dihasilkan. 2) Membandingkan isi media dengan dunia nyata. 3) Peneliti mencari tahu mengenai hubungan antara pesan media massa dengan apa yang terjadi di masyarakat. Misalnya apakah tayangan kekerasan akan memicu kekerasan juga pada masyarakat. 4) Memperkirakan gambaran media terhadap kelompok tertentu di masyarakat (Assessing
the image of particular groups in in society)
misalnya bagaimana orang kulit hitam ditampilkan di film-film Amerika. 5) Mendukung studi efek media massa
(Establishing a starting point for studies of media effects) dan 6) Penggunaan analisis isi
ini sebagai sarana untuk memulai riset efek media.
METODE PENELITIAN
Paradigma dalam penelitian menganut paradigma positivistik. Penelitian positivistik dapat diartikan memandang realitas / gejala / fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat (Sugiyono 2014).
Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yang diartikan sebagai salah satu strategi penelitian ilmiah yang mempunyai tujuan untuk melihat gambaran karakteristik sebuah pesan dalam berita dan setelah itu dapat ditarik kesimpulan dari pesan tersebut (Eriyanto, 2011).
Peneliti menggunakan metode analisis isi. Metode analisis isi adalah teknik analisa yang digunakan untuk mengambil sebuah kesimpulan dengan cara mengidentifikasi berbagai macam karakter khusus dalam sebuah pesan berita yang dilihat secara objektif, sistematis, dan generalis (Holsti dalam Handiyani dan Hermawan, 2017). Dengan
analisis isi, peneliti dapat mengamati pola yang terus menerus ada didalam pemberitaan pasca pengesahan RUU Ciptaker yang disajikan situs portal online Detik.com dan Kompas.com. Kredibilitas Situs portal Online Dalam Pemberitaan Peristiwa Bom Sarinah Tahun 2017 (Handiyani dan Hermawan, 2017) turut membantu memberikan peneliti pemahaman menemukan struktur isi berita pada situs portal online Detik.com dan Kompas.com terkait pembahasan mengenai pasca pengesahan RUU Ciptaker periode 5-26 Oktober 2020. Peneliti menggunakan analisis isi deskriptif. Analisis isi deskriptif bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu (Kriyantono, 2008). Dalam pembahasannya, peneliti hanya akan menggambarkan bagaimana kredibilitas pemberitaan pasca pengesahan RUU Ciptaker periode 5-26 Oktober 2020.
Unit analisis yang dimanfaatkan adalah unit rekam terhadap keseluruhan teks pemberitaan terkait pasca pengesahan Cipta pada situs portal online Detik.com. Di portal Detik peneliti memilih kategori News sedangkan pada Kompas.com peneliti tidak memilih kategori. Adapun alasan memilih periode 5-26 Oktober 2020 adalah peneliti berasumsi diminggu-minggu tersebut peristiwa Pasca pengesahan RUU Ciptaker
booming diberitakan.
Populasi terdiri dari 1636 berita pasca pengesahan RUU Ciptaker pada sub laman Detik News dan 32 berita pada sub laman Kompas News periode 5-26 Oktober 2020.
Peneliti menggunakan teknik sampling yang berdasar pada pemaparan Silaen dan Widiyono (2013:88) yaitu adanya ketidaktentuan bahwa banyaknya sampel saling terkait tetapi apakah objek tersebut representatif (sampel terwakilkan). Pengambilan sampel untuk penelitian jika subjeknya kurang dari 100 sebaiknya diambil
semuanya, jika subjeknya besar atau lebih dari 100 dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih menurut Suharsimi Arikunto (2010: 112). Berdasarkan penjelasan diatas, maka peneliti memutuskan mengambil sampel sejumlah 10% dari total populasi. Peneliti menggunakan teknik sampling sesuai dengan metode probability yaitu simple random
sampling (sampel acak sederhana) dimana
setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama sebagai sampel. Total sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 168 berita terkait pasca pengesahan RUU Ciptaker. Pembagiannya yaitu 164 berita situs portal online Detik.com dan 4 berita situs portal online Kompas.com.
Penelitian menggunakan validitas konstruk. Alat ukur disebut mempunyai validitas konstruk, yaitu diturunkan berdasarkan suatu teori yang telah teruji (Neuendorf, 2002). Teori yang dipakai adalah objektivitas pemberitaan media massa oleh Denis McQuail dengan melihat dimensi faktualitas dan ketidakberpihakan melalui enam aspek seperti faktual, keakuratan,
kelengkapan informasi, keberhargaan berita,
keseimbangan dan
netralitas/ketidakberpihakan.
Dalam uji reliabilitas antarcoder formula holsti paling banyak dipakai dalam persentase persetujuan, yaitu berapa besar persentase persamaan antar-coder ketika menilai suatu isi (Eriyanto, 2011) Dalam formula Holsti, angka reliabilitas minimum yang ditoleransi adalah 0,7 atau 70%. Hasil dari reliabilitas dari masing-masing kategori ditampilkan dalam laporan. Rumus untuk menghitung reliabilitas adalah sebagai berikut (Neuendorf, 2002) :
Reliabilitas Antar-Coder = 2A NA +NB Keterangan:
A = Jumlah coding yang sama (disetujui oleh masing-masing coder)
NA = Jumlah coding yang dibuat oleh coder 1 NB = Jumlah coding yang dibuat oleh coder 2
Seluruh data yang sudah dikumpulkan akan diolah melalui lembar koding, yaitu sebuah proses pemberian identitas yang didasarkan pada instrumen dalam coding
sheet, lalu akan diolah menggunakan aplikasi
Microsoft Excel. Data yang telah diolah akan ditampilkan dengan tampilan pie chart, lalu hasil presentasi yang telah ditemukan akan dilakukan klasifikasi berjenjang menggunakan skala pengukuran. Berikutnya, dilakukan pembobotan atau skoring dari setiap unit analisis yang pada akhirnya akan dijumlahkan dan digunakan untuk membuat kesimpulan yang menjawab rumusan masalah penelitian. Hasil analisis diambil dan berdasar pada langkah pengukuran yang terakhir yaitu pembobotan dan skoring yang menampilkan perbandingan atas nilai kredibilitas berdasarkan nilai setiap subdimensi yaitu
factualness, accuracy, completeness,
relevance, balance dan neutrality. Terakhir,
penarikan kesimpulan perbandingan nilai kredibilitas situs portal online Detik.com dan Kompas.com pada pemberitaan Pasca pengesahan RUU Ciptaker periode 5-26 Oktober 2020 berdasarkan total nilai factuality dan impartiality.
Kredibilitas adalah nilai dari tiap subdimensi yakni factualness, accuracy,
completeness, relevance, balance dan
neutrality. Pada penarikan kesimpulan
perbandingan nilai kredibilitas situs portal online Detik.com dan Kompas.com pada pemberitaan Pasca pengesahan RUU Ciptaker periode 5-26 Oktober 2020 berdasarkan total
nilai factuality dan impartiality.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Uji Reliabilitas dan Pengukuran
Peneliti menggunakan tolak ukur Holsti dalam uji reliabilitas dengan standar minimun 0,75
atau 75% (Kriyantono, 2009). Apabila hasil taksiran menampilkan nilai reliabilitas diatas 0,75 artinya alat ukur ini akurat atau reliable, sebaliknya jika tidak mencapai 0,75 maka alat ini dikatakan tidak reliable. Angka yang dihasilkan baik oleh Kompas.com dan Detik.com mencapai angka diatas 75%, yaitu 100% untuk Kompas.com dan 98,17% untuk Detik.com dimana ini menunjukkan unit analisis yang ada pada lembar koding dinyatakan sah. Lembar coding sheet adalah alat ukur yang reliable. Penelitian ini memakai sistem penyekoran, yaitu mengkategorikan penilaian pada sub dimensi unit analisis. Jumlah skor yang berupa presentasi dari masing-masing unit analisis akan terakumulasi dan menghasilkan nilai bertingkat dalam setiap kategori unit analisis.
2. Penyekoran
Membuat hasil angka sangatlah berguna untuk menilai tingkat kredibilitas dari situs portal
online Detik.com dan Kompas.com dalam
menampilkan berita RUU Ciptaker periode
5-26 Oktober 2020 pada setiap kelompok dimensi unit-unit analisis. Sebelum membahas mengenai nilai angka atau skor, peneliti akan menerangkan kembali bahwa dalam penelitian ini, peneliti menghitung kredibilitas berita menggunakan teori objektivitas berita yang dikemukakan oleh Denis McQuail yakni dimensi factuality dan dimensi impartiality dengan beberapa unit analisis. Penyekoran diberikan kepada 6 sub-dimensi yakni dimensi
factualness, accuracy, kelengkapan, news value, balance dan neutrality. Selanjutnya
dibagi kedalam masing-masing sub unit analisis yang ada di dalam sub dimensi tersebut.
3. Hasil Analisis Isi Berita
Kefaktualan Berita. Subdimensi factualness adalah tingkat kefaktualan sebuah berita yang berhubungan dengan tingkat asosiasi antara teks yang disajikan media dengan realita yang ada (dalam Handiyani dan Hermawan, 2017: 59).
Grafik 1. Nilai Unit Analisis Subdimensi Factualness Detik.com dan Kompas.com
Melihat hasil analisis subdimensi
factualness dalam Grafik 1 dimana telah
diukur berdasarkan subunit analisis letak main point, jenis main point, density, breadth, depth, penggunaan istilah khusus yang tidak disertai keterangan dan kejelasan sumber rujukan, nilai
factualness Kompas.com lebih tinggi, yakni
total nilai 15,71 dibandingkan dengan Detik.com dengan total nilai 15,26. Oleh
karena itu, hasil ini menggambarkan bahwa tingkat kefaktualan berita yang disajikan Kompas.com lebih baik dibandingkan dengan Detik.com.
Akurasi.
Akurasi adalah sub dimensi yang erat kaintannya dengan kualitas dari pemberitaan yang diberikan oleh media dan kredibilitas sebuah berita didepan audiensnya (Handiyani Kompas.com, main point berdasarkan letak, 1.96 Kompas.com, main point berdasarkan jenis, 1.97 Kompas.com, density, 2.00 Kompas.com, breadth, 2.02 Kompas.com, depth, 2.00 Kompas.com, penggunaan , 2.01 Kompas.com, istilah khusus yang tidak disertai keterangan , 1.73 Kompas.com, kejelasan sumber rujukan, 2.02 Detik.com, main point berdasarkan letak, 1.94 Detik.com, main point berdasarkan jenis, 1.81 Detik.com, density, 1.71 Detik.com, breadth, 1.86 Detik.com, depth,
1.73 penggunaan , 1.69Detik.com, Detik.com, istilah khusus yang tidak disertai keterangan ,
1.55
Detik.com, kejelasan sumber rujukan, 1.96
dan Hermawan, 2017). Tingkat akurasi dapat dilihat dari sub unit analisis cek dan ricek, sumber berita, kesesuaian pengutipan, relevansi sumber berita, kesesuaian ejaan dan
tanda baca, kesesuaian judul, isi berita dan kesesuaian isi serta gambar.
Grafik 2. Nilai Unit Analisis Subdimensi Accuracy Detik.com dan Kompas.com
Dari hasil penelitian ini, nilai accuracy Kompas.com lebih tinggi dibandingkan dengan nilai accuracy Detik.com. Total nilai
accuracy Kompas.com berdasarkan tujuh sub
unit analisis adalah 15,11 sementara Detik.com adalah 14,00. Hal ini menggambarkan bahwa dari segi kualitas berita yang disajikan, Kompas.com lebih berbobot jika disandingkan dengan Detik.com.
Kelengkapan. Sub dimensi yang bisa memperlihatkan apakah sebuah berita termasuk kategori layak dimana berita tersebut disajikan kepada masyarakat berdasarkan kelengkapan informasi yang ada di dalamnya (Handiyani dan Hermawan, 2017). Sub dimensi ini diukur atas kelengkapan sebuah berita yaitu 5W+1H (what, when, where, who, why and how).
Grafik 3. NIlai Unit Analisis Subdimensi Completness Detik.com dan Kompas.com
Dalam hasil analisis kelengkapan berita yang ditampilkan oleh Detik.com dan Kompas.com, nilai kelengkapan berita Kompas.com lebih kuat jika disandingkan dengan Detik.com. Total nilai kelengkapan Kompas.com yaitu 14,23 sementara Detik.com yakni 13,67. dengan Detik.com. Dengan ini, kelengkaan infomasi yang ditampilkan oleh
Kompas.com lebih baik dibandingkan Detik.com.
Relevansi. Sangat erat hubungannya dengan kualitas pemberitaan sebuah berita yaitu kandungan nilai dalam berita tersebut (Handiyani dan Hermawan, 2017). Dalam observasi ini, relevance diukur berdasarkan
significance, prominence, magnitude,
timeliness dan proximity.
Kompas.com, cek dan ricek, 2.21 Kompas.com, pencantuman sumber berita, 2.23 Kompas.com, kesesuaian pengutipan, 2.18 Kompas.com, relevansi sumber berita, 2.21 Kompas.com, kesesuaiaan ejaan dan tanda baca, 2.22
Kompas.com, kesesuaiaan judul da
nisi berita, 2.24
Kompas.com, serta kesesuaiaan isi dan
gambar, 1.83 Detik.com, cek dan
ricek, 1.97 Detik.com, pencantuman sumber berita, 1.99 Detik.com, kesesuaian pengutipan, 2.00 Detik.com, relevansi sumber berita, 1.98 Detik.com, kesesuaiaan ejaan dan tanda baca, 2.08
Detik.com, kesesuaiaan judul da
nisi berita, 2.04
Detik.com, serta kesesuaiaan isi dan
gambar, 1.94
Kompas.com Detik.com
Series1, What, 2.52Series1, Who, 2.41Series1, Where, 2.22Series1, When, 2.19Series1, Why, 2.43Series1, How, 2.46 Series2, What, 2.45
Series2, Who, 2.34Series2, Where, 2.44
Series2, When, 2.13Series2, Why, 2.22Series2, How, 2.10
Grafik 4. Nilai Unit Analisis Subdimensi Relevance Detik.com dan Kompas.com
Dalam hasil analisis yang dilakukan peneliti berdasarkan lima subunit analisis, nilai berita yang ditampilkan Kompas.com lebih tinggi jika disandingkan dengan Detik.com. Hal ini dapat dilihat dari total nilai yang dimiliki Kompas.com, yakni 15,75 sementara Detik.com yaitu 13,63.
Balance. Subdimensi balance dapat
disimpulkan sebagai keseimbangan sebuah media dalam memberikan berita atau tidak memihak kepada siapapun yang ditunjukkan oleh media dalam isi beritanya (Handiyani dan Hermawan, 2017).
Grafik 5. Nilai Unit Analisis Subdimensi Balance Detik.com dan Kompas.com
Dalam hasil penelitian ini, balance diukur berdasarkan sourcebias dan tidak adanya slant. Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini, nilai berita yang ditampilkan Kompas.com lebih kuat jika disandingkan dengan Detik.com. Hal ini dapat dilihat dari total nilai yang dimiliki Kompas.com, yakni 16,01 sementara Detik.com yakni 10,75.
Netralitas. Menyuguhkan pemberitaan haruslah bersifat tanpa memihak kepada
siapapun dan tidak ada yang diuntungkan dalam pemberitaan yang disajikan (Handiyani dan Hermawan, 2017). Dalam penelitian ini netralitas diukur berdasarkan sensasionalime, stereotype, juxtaposition dan linkage.
Menampilkan pemberitaan haruslah bersifat tanpa memihak kepada siapapun dan tidak ada yang diuntungkan dalam pemberitaan yang disajikan
Kompas.com, significance, 3.17 Kompas.com, prominence, 3.12 Kompas.com, magnitude, 3.17 Kompas.com, timeliness, 3.16 Kompas.com, proximity, 3.14 Detik.com, significance, 2.84 Detik.com, prominence, 2.51 Detik.com, magnitude, 2.64 Detik.com, timeliness, 2.79 Detik.com, proximity, 2.85 Kompas.com Detik.com Kompas.com, source bias, 8.01 Kompas.com, tidak ada slant, 8.01 Detik.com, source bias, 5.33
Detik.com, tidak ada slant, 5.41
Grafik 6. Nilai Unit Analisis Subdimensi Neutrality Detik.com dan Kompas.com
Dalam hasil penelitian ini, total nilai netralitas Detik.com lebih tinggi yakni 14,13 dibandingkan dengan Kompas.com dengan total nilai 13,95. Hal ini menggambarkan sikap netral dari penyajian berita Detik.com lebih tinggi jika disandingkan dengan Kompas.com.
Faktualitas. Factuality adalah kualitas informasi sebuah berita yang disampaikan oleh media yang menyangkut pada aspek reliabilitas dan kredibilitas (Handiyani dan Hermawan, 2017).
Grafik 7. Nilai Dimensi Factuality Detik.com dan Kompas.com
Dalam hasil analisis penelitian ini, total nilai factuality Kompas.com lebih tinggi yakni 48,29 jika disandingkan dengan dengan total nilai Detik.com yakni 44,35. Hal ini menunjukkan kualitas berita yang disajikan oleh Kompas.com lebih tinggi dengan kualitas berita yang disajikan Detik.com.
Dalam sebuah pemberitaan, Kompas cenderung menjaga faktualitas dengan meminimalisasi hal-hal mengandung sensasionalisme (Poentarie, 2015). Jika dilihat dari judul-judul yang dijadikan sample dalam penelitian, Kompas.com cendrung menyajikan
tulisan yang objektif dibandingkan Detik.com. Detik.com masih memberikan unsur sensasional, seperti mengaitkan dengan Covid-19, keresahan kepala daerah, dan mengaitkan pendapat politisi lainnya. Dapat dilihat juga dari hasil penelitian, bahwa selisih angka
factuality cukup jauh antar kedua media yaitu
3.94.
Imparsialitas. Dimensi impartiality berasosiasi dengan aspek ketidak berpihakan sebuah berita yang disajikan media yang diukur berdasarkan balace dan neutrality (Handiyani dan Hermawan, 2017).
Grafik 8. Nilai Dimensi Impartiality Detik.com dan Kompas.com Kompas.com, tidak ada sensasionalime, 3.00 Kompas.com, tidak ada stereotype, 3.50 Kompas.com, tidak ada juxtaposition , 3.45 Kompas.com, tidak ada linkage, 4.00 Detik.com, tidak ada sensasionalime, 3.79 Detik.com, tidak ada stereotype, 3.61 Detik.com, tidak ada juxtaposition , 3.45 Detik.com, tidak ada linkage, 3.27 Kompas.com Detik.com Kompas.com, Faktual, 15.71 Kompas.com, Akurasi, 15.11 Kompas.com, Kelengkapan, 14.23 Kompas.com, Relevansi, 15.75 Detik.com, Faktual, 14.26 Detik.com, Akurasi, 14.00 Detik.com, Kelengkapan, 13.67 Detik.com, Relevansi, 13.63 Kompas.com Detik.com
Berusmber pada hasil analisis penelitian ini, total nilai impartiality
Kompas.com lebih tinggi dibandingkan dengan total nilai Detik.com.total nilai Kompas.com yakni 29,96 sedangkan total nilai Detik.com yakni 24,88. Inilah yang membuktikan bahwa kadar netralitas dari berita yang disajikan oleh Kompas.com lebih baik jika disandingkan dengan tingkat netralitas berita yang disajikan Detik.com.
Dalam tirto.id tertulis bahwa Ikatan Cendikiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) dan G Communications pernah melakukan sebuah riset tentang sikap enam media massa di Pilpres 2019, antara lain terdapat Kompas.com dan Detik.com. Ditemukan bahwa media-media ini masih bersikap netral dalam mengangkat pemberitaan seputar
Pilpres 2019. Isu-isu yang diangkat oleh media-media tersebut berada dalam kategori yang realistis. Walaupun tidak dijelaskan media mana yang lebih tinggi tingkat netralitasnya. Sebenarnya jika dilihat dari hasil penelitian, perbedaan nilai netralitas-nya hanya memiliki selisih 0.18 yang sebenarnya masih bisa dikatakan perbedaan yang tidak terlalu signifikan. Namun jika dilihat dari latar belakang media-nya, Kompas.com lebih menunjukan sikap netral secara tersurat dengan tagline jernih untuk melihat dunia dan ingin menyediakan berita secara objektif.
Kredibilitas. Nilai kredibilitas dapat dihitung dari akumulasi total nilai dimensi
factuality dan total nilai dimensi impartiality.
Grafik 9. Total Nilai Dimensi Analisis Factuality dan Impartiality
Berdasarkan hasil analisis penelitian ini, total nilai factuality yang diakumulasi dengan impartiality Kompas.com lebih besar dengan total 90,76 sementara total nilai Detik.com adalah 80,44. Tentunya, angka ini
menunjukkan bahwa nilai kredibilitas Kompas.com dalam menyajikan berita lebih kuat dibandingkan dengan nilai kredibilitas Detik.com. Kompas.com, Balance, 16.01 Kompas.com, Netralitas, 13.95 Detik.com, Balance, 10.75 Detik.com, Netralitas, 14.13 Kompas.com Detik.com Kompas.com, Factualness, 60.80 Kompas.com, Impartiality, 29.96 Detik.com, Factualness, 55.56 Detik.com, Impartiality, 24.88 Kompas.com Detik.com
Kompas.com memang memiliki prinsip yang tinggi dalam menjaga objektifitas medianya. Jakob Oetama, pemilik Kompas pernah mengatakan bahwa di antara kalangan intelektual Indonesia, adalah sebuah reputasi yang tinggi bila mereka telah menulis sebuah artikel opini di Kompas. Setiap hari hampir 90 kiriman artikel yang disortir empat orang redaksi opini, yang menentukan opini mana yang akan diterbitkan. Namun begitu, pimpinan redaksi memiliki hak veto. (Keller, 2009). Pemimpin redaksi Kompas juga menambahkan bahwa kebijakan ini ditegaskan pula oleh pemimpin redaksi: “Sejak awal kita buat kebijakan yang tegas antara konten dan iklan. Jadi, orang iklan tidak bisa intervensi kami (dan sebaliknya) orang redaksi tidak pernah bisa intervensi iklan dan kami (wartawan di redaksi) tidak pernah tahu, besok ada iklan apa [...] Jadi kita membuat setting agenda untuk liputan, murni berdasarkan rapat di setiap desk [...] Kompas menjaga betul (prinsip itu). Karena itu (dapat) saya katakan, kekuatan Kompas itu (terletak pada) kredibilitas dan orang tahu itu.” (Keller, 2009). Selain penyataan dari redaksi Kompas, Wakil Ketua Komisi Pengaduan Dewan Pers pernah membuat pernyaataan mengakui kredibilitas Kompas.com dalam kasus mengenai Ketua Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical. Saat itu ia menyatakan bahwa Kompas.com memiliki sumber yang kredibel (dilansir dari BBC News pada 13 Januari 2021 pukul 21.59 WIB).
Sementara untuk Detik.com memang menjadi media yang aktual dan menarik banyak orang. Hal ini juga diungkapkan oleh Febri Diansyah, mantan Juru Bicara KPK, dalam wawancara singkat oleh peneliti bahwa media ini cendrung menonjolkan penyajian berita yang cepat dan menarik perhatian banyak orang. Media ini juga seringkali dijadikan acuan saat mencari kronologi sebuah pemberitaan, namun untuk kedalaman berita ia
lebih memilih Kompas.com untuk dibaca. Dari pernyataan tersebut, jika dikaitkan dengan hasil penelitian, selisih kredibilitas antara kedua berita memang cukup jauh yaitu sebesar 10.32.
Jika dilihat dari masing-masing situs portal media online, Kompas.com memiliki nilai paling tinggi 16,01 pada Balance. Hal ini menandakan bahwa Kompas.com mementingkan unsur keseimbangan dalam menyajikan berita RUU Ciptaker, sesuai dengan tagline media tersebut yaitu jernih
melihat dunia, memosisikan diri sebagai media yang selalu menyajikan informasi
dalam prespektif yang obyektif, utuh,
independen, dan tidak bias oleh berbagai kepentingan politik, ekonomi dan kekuasaan. Balance disini dapat diartikan seimbang. Dari
judul-judul berita terkait RUU Ciptaker, Kompas.com menyajikan berita yang cendrung tidak memihak kepada siapapun.
Berbeda dengan Detik.com yang memiliki nilai paling tinggi 14,26 pada Faktual, yaitu menyajikan sebuah berita sesuai dengan realita yang terjadi. Hal ini dapat dilihat dari latar belakang didirikannya media ini, yaitu untuk menyajikan berita melalui internet dengan update secepatnya, beritanya pendek-pendek, sering dan seketika, diberitakan saat itu juga tanpa menunggu lengkap. Detik.com mementingkan memberitahu fakta apa yang ada di lapangan secepat mungkin melalui teks pendek, namun disusul dengan info-info lainnya di berita selanjutnya. Sehingga berita yang dihasilkan ditulis secara spontan (seperti live report) sesuai dengan hasil yang ada di lapangan. SIMPULAN
Melihat hasil pembobotan dan skoring pada enam aspek penelitian yaitu factualness,
accuracy, completeness, relevance, balance
dan neutrality bersama indikator di dalamnya, peneliti menarik kesimpulan bahwa nilai
kredibilitas situs portal online Kompas.com lebih tinggi dibandingkan dengan nilai kredibilitas Detik.com dalam pemberitaan RUU Ciptaker periode 5-26 Oktober 2020. Situs portal Kompas.com memiliki nilai kredibilitas 90,76 sementara situs portal online Detik.com memiliki nilai kredibilitas 80,44. Hasil ini dapat dilihat dari lima aspek dimana nilai terhadap situs portal Kompas.com memiliki nilai yang lebih tinggi, sedangkan satu aspek diungguli oleh Detik.com.
Nilai factualness Kompas.com 15,71 sementara Detik.com 14,26, nilai accuracy Kompas.com 15,11 sementara Detik.com 14,00 nilai completeness Kompas.com 14,23 sementara Detik.com 13,67, nilai relevance Kompas.com 15,75 sementara Detik.com 13,63, nilai balance situs portal Kompas.com 16,01, sedangkan Detik.com adalah 10,75 dan nilai neutrality Kompas.com 13,95 sementara Detik.com 14,13. Lalu jika dilihat dari masing-masing media, Kompas.com mementingkan unsur Balance, sedangkan Detik.com mengunggulkan unsur Faktual.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, ada beberapa saran bagi penelitian selanjutnya yaitu dapat memilih situs portal media lainnya untuk diteliti tingkat kredibilitasnya. Media yang dapat digunakan tidak hanya media online, namun bisa menggunakan media cetak dan media elektronik maupun jenis mendia lainnya yang tentunya menggunakan objek yang berbeda dengan penelitian ini. Selain itu, durasi dalam penelitian dapat ditambahkan menjadi lebih Panjang untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan valid. Kemudian, dapat menggunakan sub laman yang berbeda antara satu situs portal dengan yang lain agar lebih menarik dan bervariatif jenis pemberitaannya. Berikutnya, dapat digunakan metode penelitian lainnya seperti framing,
critical disclosure analysis dan berbagai
metode lainnya dimana hal ini akan
memperkaya hasil penelitian terkait dengan situs portal media online. Tentunya, semua hal ini untuk memperkaya literatur dan pengetahuan yang mendalam mengenai kredibilitas situs portal berita online.
PENGAKUAN
Peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang membantu penulisan jurnal ini, khususnya Ibu Dr. Umaimah Wahid, M.Si selaku Dosen Mata Kuliah Teori Komunikasi Pasca Sarjana Universitas Paramadina yang juga sekaligus seorang mentor yang bersedia mengulas dan memberi masukan atas jurnal ini yang mengambil tema mengenai kredibilitas media
online popular di Indonesia. Semoga penelitian
ini bisa dijadikan referensi nantinya dan menjadi salah satu motivasi bagi media online tersebut untuk lebih meningkatkan kredibilitas internalnya sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang baik dan akurat. Akhir kata, semoga penelitian ini juga dapat menyumbangkan pengetahuan di bidang Komunikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Aji, M Rosseno. (2020). Ini Situasi Demo Tolak Omnibus Law di 5 Kota Besar Pada Kamis, 8 Oktober 2020. Dikases dari https://nasional.tempo.co/read/1394301/in i-situasi-demo-tolak-omnibus-law-di-5-kota-besar-pada-kamis-8-oktober-2020 Arikunto, Suharsimi (2010). Prosedur Penelitian
Suatu pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Bahrun, Andi Chairuza (2019): Analisis Isi Berita Politik Pilkada Gowa 2015 Pada Sub laman Citizen Reporter Situs portal Online Www.Gosulsel.Com (Suatu Studi Tentang Jurnalisme Warga Dari Perspektif Kelengkapan Berita).
Baran, J.Stanley. Ebook Mass Communication Theory.
Eriyanto (2011). Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.
Hermawan dan Handiyani, (2019); Kredibilitas Situs portal Online Dalam Pemberitaan Peristiwa Bom Sarinah Tahun 2016 (Analisis Isi Situs portal Detik.com dan Kompas.com Periode 14 Januari- 14 Februari 2016)
Keller, Anett. (2009). Tantangan dari Dalam di 4 Media Cetak Nasional: Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Republika. Jakarta: Friedrich Ebert Siftung
Kriyantono, Rachmat. (2010). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.
Mukaromah, Vina Fadhrutol. (2020). Ini Pro Kontra yang Muncul Setelah Omnibus Law UU Cipta Kerja Disahkan. Diakses dari
https://www.kompas.com/tren/read/2020/ 10/07/143101665/ini-pro-kontra-yang- muncul-setelah-omnibus-law-uu-cipta-kerja-disahkan?page=all
Prabowo, Haris. (2019). Hasil Riset ICMI Soal Netralitas Enam Media di Pilpres 2019. Diakses dari https://tirto.id/hasil-riset- icmi-soal-netralitas-enam-media-di-pilpres-2019-dlE7
Rhani, Ashya Ravika Mahar. (2020). 5 Manfaat
Internet. Diakses dari
https://www.kompas.com/skola/read/2020 /10/08/224859069/5-manfaat-internet?page=all#:~:text=Untuk%20sara na%20konektivitas%20dan%20komunika si.,singkat%20meski%20terpisah%20jara k%20jauh.
Rossy, Ayu Erivah dan Umaimah Wahid, (2015): Analisi Isi Kekerasan Seksual Dalam Pemberitaan Media Online Detik.Com Santosa, Bend Abidin, (2017) : Peran Media
Massa Dalam Pencegah Konflik.
Shah, Asad Ali, Sri Devi Ravana, Suraya Hamid and Maizatul Akmar Ismail (2015), " Web credibility assessment: affecting factors and assessment techniques", Information Research-An International Elektronic Journal.20,(1).
Shalihah, Nur Fitriatus. Aksi Demo Penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja di 9 Daerah Berlangsung Ricuh, Mana Saja?. Diakses dari
http://www.kompas.com/tren/read/2020/1 0/08/180500765/aksi-demo-penolakan- omnibus-law-uu-cipta-kerja-di-9-daerah-berlangsung?page=all
Sofar Silaen, Drs dan Widiono. (2013). Metodologi Penelitian Sosial Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, In Media.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Vivian, John. (2008). Teori komunikasi Massa
(Edisi Kedelapan). Jakarta: Kencana. Wimmer & Dominick, (2010). Ebook Mass Media