• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembelajaran Bahasa Arab Aplikatif Berbasis Praktikum Dan It. PEMBELAJARAN BAHASA ARAB APLIKATIF BERBASIS PRAKTIKUM DAN IT Oleh: Muhsin Riyadi, M.A.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pembelajaran Bahasa Arab Aplikatif Berbasis Praktikum Dan It. PEMBELAJARAN BAHASA ARAB APLIKATIF BERBASIS PRAKTIKUM DAN IT Oleh: Muhsin Riyadi, M.A."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

El-Ibtikar Volume 02, nomor 02, Desember 2013 75

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB APLIKATIF BERBASIS PRAKTIKUM DAN IT

Oleh: Muhsin Riyadi, M.A.

Abstrak

( رنيكس ىأر

skinner

ءيشلا صخشلا ملعتي ام دنع .كولسلا وه ميلعتلا نأ ىلع )

نكلو هكولسومنيف

يح ميلعتلل يساسلأا فيرعتلا اذإ .هكولس ضفنخاف ملعتي لاول

لمت

.ميلعتلاو ملعتلا وه ناقلعتم و ناطبترم ناتطخ

اهتصح في ةيعمالجا ةلحرلما تىح ةيلهلأا مأ ةيموكلحا تايميلعتلا تاسسألما نم يرثك

لا ةيبرعلا ةغللا سيردت ةيلمع كانه فسلأا نكلو ةيبرعلا ةغللا سيردت ةيلمع نوكت

.سيردتلا ةياغل ةبعصلا ةعفدلا اهيف لب ةوجرلما امك يرتج

سيردت ةيلمع في سردلما اهلمعتسي تيلا سيردتلا ةقيرط يه اهتلشاف بابسأ نمو

لا تايئارقتسلإاو تيارظنلا اهنم يرثك لب اله بسانت لاو قيلت لا ةيبرعلا ةغللا

.تايلمعلاو تايقيبطتلا

عتسا في ةيلمعلاو ةقيبطتلا ةقيرطلا

و ةيملاعلإا مادختسبا روطتت مويلا الهام

.ةيجولونكتلا

ةيلمع في ةياغلا قيلأو ريدقتلا نسحأو ليصحتلا رثكأ سردلما دعاست ةقيرطلا هذه

.ةيبرعلا ةغللا سيردت

Kata Kunci: Bahasa Arab, IT (Informasi dan Teknologi), Praktikum.

A. Pendahuluan

Bahasa Arab mempunyai pengaruh sangat besar dalam bahasa Indonesia. Banyak sekali kosakata bahasa Indonesia yang merupakan serapan dari bahasa Arab tersebar di berbagai bidang kehidupan, mulai dari bidang agama seperti sholat, wudlu, haji dan lain sebagainya, bidang hukum seperti

(2)

El-Ibtikar Volume 02, nomor 02, Desember 2013 76

hakim, hukum, kitab, dan sebagainya, bidang pendidikan seperti simak, ilmu, ustadz, dan sebagainya, dan masih banyak lagi di bidang-bidang lain.

Uniknya meskipun bahasa Indonesia banyak sekali menyerap kosakata dari bahasa Arab, namun tidak serta-merta membuat pembelajaran bahasa Arab menjadi mudah di Indonesia. Banyak lembaga yang menyelenggarakan pembelajaran bahasa Arab mulai dari sekolah formal, pondok pesantren, kursus-kursu, kampus, dan sebagainya, namun tetap menemui kendala yang lumayan rumit dalam mencapai target pembelajaran. Bahkan demi mengejar standar kompetensi yang diinginkan, tak jarang sebuah lembaga pendidikan menerapkan strategi yang cukup ketat dan sangat mengikat, dimana siswa dalam waktu singkat harus menghafal mufrodat dalam jumlah banyak sehingga menjadikan bahasa pembelajaran Arab begitu menjemukan dan tak jarang menjadi momok bagi peserta didik.

Beberapa faktor disinyalir menjadi penyebab ketidak berhasilan dalam pembelajaran ini, diantarnya adalah faktorguru yang kurang kompetan dalam menetukan strategi pembelajaran yang digunakan, sehinga strategi pembelajaran yang digunakan kurang tepat, kurang produktif, kurang aktif dan kurang menyenangkan. Model pembelajaran selama ini berlangsung kebanyakan bersifat teoritis yang tidak aplikatif, penalaran yang digunakan kebanyakan deduktif, dimana siswa diajar banyak teori, menghafal teori, dan baru belakangan mencerna teori-teori ini menjadi bagian-bagian kecil yang bisa diapliikasikan. Peserta didik merasa terbebani untuk menghafalkan teks sehingga mahasiswa atau pelajar menjadi apriori dan antipati untuk mengikuti pembelajaran yang dimaksud. Selain faktor pndidik dalam menerapkan Strategi tak jarang pula pembelajaran ini diwarnai dengan faktor penghambat berupa penggunakan media seadanya meskipun zaman telah berubah, sehingga efektifitas pembelajaran tidak tercipta.

Dalam menjawab tantangan ini lahirlah model pembelajaran aplikatif yang berorientasi pada praktik dan penalaran induktif. Siswa dibawa ke dalam dunia praktikum yang variatif, tidak menjemukan, dan bahkan cenderung mengasyikkan. Dengan strategi ini tanpa sadar siswa telah melakukan proses

(3)

El-Ibtikar Volume 02, nomor 02, Desember 2013 77

trasfer of knowledge hingga mencapai standar kompetensi yang diinginkan. Maka ketika siswa mempraktikkan sebuah teori secara sadar atau tidak siswa akan mengetahui, memahami, dan bisa mengaplikasikan teori tersebut. Selain berbasis praktikum pembelajaran aplikatif juga berkembang dengan mengandalakan IT. Penggunaan media baik yang visual, audio maupun audio visual baik yang menggunakan CD, komputer maupun internet ternyata membantu menciptakan pembelajaran yang lebih berkualitas, lebih efektif dan lebih berhasil guna.

B. Pengertian Pembelajaran`

Pembelajaran berasal dari kata “ajar” atau “belajar”. Menurut Skinner belajar adalah suatu prilaku.1 Pada saat orang belajar, maka responsnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun. Jika ditelusuri lebih lanjut pada dasarnya istilah pembelajaran mencakup dua konsep yang saling terkait, yaitu belajar dan mengajar. Dalam proses belajar mengajar bisa terjadi interaksi antara peserta didik dan pendidik. Peserta didik merupakan salah satu komponen manusiawi yang menduduki posisi sentral dalam proses belajar mengajar, sedang pendidik adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia itu sendiri. Karena menduduki posisi sentral inilah belakangan dikenal dalam pendidikan dengan metode student centre dimana peserta didik menjadi pusat kegiatan pembelajaran.

Kata “pembelajaran” adalah terjemahan dari “instruction” yang banyak dipakai dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat. Pembelajaran merupakan istilah yang baru dalam dunia pendidikan. Konsep pembelajaran merupakan konversi dari istilah proses belajar mengajar selama ini digunakan. Jadi konsep pembelajaran sendiri mengandung unsur belajar dan mengajar. Pembelajaran hakekatnya adalah trasfer of knowledge dari sebuah sumber kepada peserta didik. Dalam pembelajaran model lama sumber pembelajaran

1http://education-vionet.blogspot.com/2012/09/pengertian-belajar-dan-pembelajaran.html

(4)

El-Ibtikar Volume 02, nomor 02, Desember 2013 78

adalah guru, namun kini dalam era moderen pembelajaran sumbernya bisa dari buku, alam, guru, dan segala sesuatu di sekitar kita yang bisa diambil ilmunya.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Bisa dikatakan pula bahwa pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.2

Berikut ini adalah beberapa pengertian pembelajaran yang dikemukakan oleh beberapa pakar:

1. Menurut Witting belajar adalah perubahan yang relatif menetap, terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman.3

2. Menurut Oemmar Hamalik, pembelajaran adalaah suatu komuninkasi yang tersusun meliputi unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran, dalam hal ini manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru dan tenaga lainnya.4

3. Menurut Nana Sudjana bahwa pembelajaran adalah sebagai setiap upaya yang sistematis dan disengaja oleh pendidik untuk menciptakan kondisi-kondisi agar peserta didik melakukan kegiatan membelajarkan. Dalam pembelajaran terjadi interaksi antara guru dan siswa, disatu sisi guru melakukan sebuah aktivitas yang membawa anak kearah tujuan, lebih dari itu anak atau siswa dapat melakukan serangkaian kegiatan yang telah

2 http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran diunduh (11-08-2012 22:00)

3http://www.referensimakalah.com/2012/09/pengertian-pembelajaran-menurut-pakar.html

diunduh (11-08-2012 22:00)

4Sumber: www.blog.elearning.unesa.ac.id/.../pengertian-pembelajaran-bahasa-arab-d... dan

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2236638-pengertian-pembelajaran-bahasa-arab/#ixzz296RYUUsN diunduh (11-08-2012 22:00)

(5)

El-Ibtikar Volume 02, nomor 02, Desember 2013 79

direncanakan oleh guru yaitu kegiatan balajar yang terarah pada tujuan yang ingin dicapai.5

4. Sedangkan menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Jadi bisa dikatakan bahwa pembelajaran adalah rposes penggalian informasi tentang sebuah pengetahuan yang dilakukan oleh peserta didik atas bimbingan pendidiknya. Belajar adalah proses trasfer ilmu dari sumber yanb bisa berupa buku, alam, pengalaman, medi-media tertentu, guru, dan sebagainya.

C. Pengertian Pembelajaran Bahasa Arab

Bahasa Arab memiliki fungsi sebagai alat komunikasi antar manusia dan bahasa agama yaitu agama Islam. Bahasa Arab digunakan untuk berinteaksi baik lisan maupun tulisan didalam berbagai pendekatan dalam pembelajaran bahasa Arab. Strukturnyapun tidak berbeda dengan bahasa lainnya. Dalam perjalanannya, bahasa Arab menghasilkan beberapa ilmu baru dalam dunia bahasa yaitu antara lain ilmu Makharij al-Huruf /fonologi ( untuk mengenal bunyi dan alat ucap), ilmu sharaf /morfologi (untuk mengenal perbedaan makna), ilmu nahwu/sintaksis (untuk mengenal struktur kalimat), ilmu ma’ani /semantik (untuk memahami makna), dan masih banyak lagi ilmu lainnya.

Dalam mempelajari bahasa Arab, tentunya ada berbagai macam cara agar siswa dapat dengan mudah menerima pembelajaran bahasa tersebut. Yang paling utama dalam mengenalkan siswa terhadap bahasa Arab yaitu terlebih dulu pada lingkungan yang terdekat dari siswa itu sendiri. Dapat dimulai dari pengenalan terhadap dirinya sendiri, keluarganya, lalu ke lingkungan sekolah. Hal ini bertujuan agar siswa dapat menjalin komunikasi sesuai dengan tema materi pembelajaran bahasa Arab yang ada. Kemudian

5Ibid

(6)

El-Ibtikar Volume 02, nomor 02, Desember 2013 80

pembelajaran diberikan dengan menggunakan pendekatan yang lebih efektif agar mudah diserap dan dipahami oleh siswa tersebut.

Dengan demikian pembelajaran bahasa Arab dapat didefinisikan suatu upaya membelajarkan siswa untuk belajar bahasa Arab dengan guru sebagai fasilitator dengan mengorganisasikan berbagai unsur untuk memperoleh tujuan yang ingin dicapai. Belajarbahasa Arab (asing) berbeda dengan belajar bahasa ibu, oleh karena itu prinsip dasar pengajarannya harus berbeda, baik menyangkut metode (model pengajaran), materi maupun proses pelaksanaan pengajarannya. Bidang keterampilan pada penguasaan Bahasa Arab meliputi:6 1. Kemampuan menyimak (listening competence/mahaarah al– Istima’) 2. Kemampuan berbicara (speaking competence/mahaarah al-kalaam) 3. Kemampuan membaca (reading competence/mahaarah al-qira’ah) 4. Kemampuan menulis (writing competence/mahaarah al - Kitaabah).

Kamal Ibrahim Badawi mengemukakan bahwa dalam pembelajaran bahasa Arab sebagai bahasa Asing ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh para guru. Menurutnya, paling tidak ada lima prinsip penting dalam pembelajaran bahasa Arab, yaitu:

1. Aulawiyyāt at-Taqdīm 2. ad-Diqqah

3. at-Tadarruj 4. Unsur at-Tasywīq

5. al-dalalah wa al-Matanah.7

D. Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab

Pembelajaran bahasa Arab sesuai dengan devinisi di atas dapat diartikan bahwa ini merupakan suatu upaya membelajarkan siswa untuk belajar bahasa Arab dengan guru sebagai fasilitator dengan mengorganisasikan berbagai unsur untuk memperoleh tujuan yang ingin dicapai. Sementara itu di dunia Islam secara umum pembelajaran bahasa Arab diartikan sebagai upaya

6http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/07/inovasi-pembelajaran-bahasa-arab.html

(11-08-2012 22:00)

7Kamal Ibrahim Badawi, 1407, Usūs Ta‘līm al-Lugah al-’Ajnabiyyah dalam Mużākarāt

(7)

El-Ibtikar Volume 02, nomor 02, Desember 2013 81

pengembangan keterampilan berkomunikasi lisan dan tulisan untuk memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan serta mengembangkan ilmu pengetahuan agama, pengetahuan umum, dan sosial budaya. Tujuan dan strategi pembelajaran ini akan berbeda dari berbagai sisi seiring dengan perbedaan level pembelajaran, seperti misalnya pembelajaran bahasa Aab di Pesantren berbeda dengan pembelajaran di Kampus.

Tujuan pembelajaran bahasa Arab di Perguruan Tinggi adalah agar mahasiswa mampu berbahasa Arab secara receptif danekspresif8 dengan target penguasaan antara 3000–4000 kosa kata dan idiomatik yang disusun dalam berbagai tarkib dan pola kalimat yang diprogramkan, sehingga dapat dipergunakan sebagai alat komunikasi dan memahami teks-teks berbahasa Arab baik klasik maupun kontemporer. Di sisi lain Prof. Dr. D. Hidayat9 mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran bahasa Arab di Perguruan Tinggi Agama Islam, selain Fakultas/Jurusan Bahasa Arab, perlu dirumuskan secara terarah, tepat, dan tegas dengan mempertimbangkan kebutuhan yang mendesak di Perguruan Tinggi Agama Islam yang bersangkutan. Sebagai ilustrasi, menurutnya, dapat dipilih salah satu tujuan kurikuler sebagai berikut: 1. Mahasiswa memiliki kemampuan membaca (memahami) teks-teks sosial keagamaan yang terdapat dalam kitab-kitab maraji' yang digunakan, tanpa menemui kesulitan yang berarti, dengan perkuliahan yang menggunakan pengantar bahasa Arab.

2. Mahasiswa memiliki kemampuan menyimak dan membaca (memahami) teks sosial keagamaan yang terdapat dalam kitab-kitab maraji' yang digunakan, tanpa menemui kesulitan yang berarti, dengan perkuliahan yang menggunakan pengantar bahasa Indonesia.

8Menurut Azhar arsyad, cara seseorang menggunakan bahasa atau disebut performance ada dua

macam, yaitu reflektif dan produktif. Yang dimaksud dengan Performance reflektif adalah sejauh seorang murid memantulkan kembali apa yang dilemparkan guru kepadanya seperti menirukan ucapan suatu kata, latihan-latihan substitusi, latihan-latihan transformasi, dan cara-cara konpensional lainnya. Sedangkan performance produktif, berbeda dengan reflektif, tidak bertitik tolak dari kewajiban mengikuti model bahasa yang diberikan oleh guru atau texs book, akan tetapi dimulai dengan sesuatu yang ingin dikatakan dan dengan siapa sesuatu itu ingin dikemukakan. (Azhar Arsyad. 2003. Bahasa

Arab dan Metode Pengajarannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal 127-128)

9Lihat Prof. Dr. D. Hidayat, "Intensitas dan efektivitas pengajaran bahasa Arab pada

perguruan tinggi agama", disampaikan pada workshop pengajaran bahasa arab PTAISN Ditpertais Depag RI tgl.19-20 Des 2002 di Jakarta

(8)

El-Ibtikar Volume 02, nomor 02, Desember 2013 82

3. Mahasiswa memiliki kemampuan berbahasa Arab lisan untuk mendiskusikan materi perkuliahan tentang masalah sosial keagamaan, tanpa menemui kesulitan yang berarti.

4. Untuk fakultas umum (di PTAI), umpamanya, mahasiswa memiliki kemampuan membaca (memahami) teks-teks Arab tentang prinsip-prinsip ajaran Islam, tanpa kesulitan yang berarti, sesuai dengan tuntutan pengintegrasian 'ulum diniyah dan 'ulum 'amah.

Sedangkan tujuan pembelajaran bahasa Arab bagi orang 'Ajam adalah seperti yang diungkapkan Rusydi Ahmad Thoimah sebagai berikut:10

1. Agar para siswa mampu mempraktekkan (menggunakan) bahasa Arab, seperti orang Arab, minimal mendekati atau mirip dengan cara orang Arab berbahasa Arab. Berkaitan dengan beberapa komponen keterampilan bahasa dapat dikatakan bahwa tujuan pembelajaran bahasa Arab adalah a. Meningkatkan kemampuan siswa untuk memahami bahasa Arab ketika

mendengarnya.

b. Meningkatkan kemampuan siswa untuk melafalkan bahasa Arab dengan benar makhraj dan intonasinya.

c. Meningkatkan kemampuan siswa untuk membaca buku berbahasa Arab secara benar, lancar dan mengerti isi bahan bacaan.

d. Meningkatkan kemampuan siswa untuk menulis Arab dengan benar, jelas, dan baik.

2. Agar para siswa mengenal karakteristik dan kelebihan-kelebihan bahasa Arab dari bahasa-bahasa lain baik dari segi pelafalan, kosakata, pola kalimat, dan konsep-konsepnya.

3. Agar para siswa mengenal kebudayaan Arab dan kebudayaan Islam.

10Rusydi Ahmad Thoimah. 1985. Dalil 'Amal fi I'dad al-Mawad al-Ta'limiyah li Barnamaj

(9)

El-Ibtikar Volume 02, nomor 02, Desember 2013 83

Untuk mencapai tujuan di atas, maka materi atau ruang lingkup pembelajaran bahasa Arab harus mencakup unsur-unsur bahasa dan keterampilan bahasa secara proporsional.11

E. Metode Pembelajaran Bahasa Arab Tradisional dan Modern

Metode pengajaran bahasa Arab dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu: pertama, metode tradisional/klasikal dan kedua, metode modern. Metode pengajaran bahasa Arab tradisional adalah metode pengajaran bahasa Arab yang terfokus pada “bahasa sebagai budaya ilmu” sehingga belajar bahasa Arab berarti belajar secara mendalam tentang seluk-beluk ilmu bahasa Arab, baik aspek gramatika/sintaksis (Qowaid nahwu), morfem/morfologi (Qowaid as-sharf) ataupun sastra (adab). Metode yang berkembang dan masyhur digunakan untuk tujuan tersebut adalah Metode qowaid dan tarjamah. Metode tersebut mampu bertahan beberapa abad, bahkan sampai sekarang pesantren-pesantren di Indonesia, khususnya pesantren salafiah masih menerapkan metode tersebut. Hal ini didasarkan pada hal-hal sebagai berikut: Pertama, tujuan pengajaran bahasa arab tampaknya pada aspek budaya/ilmu, terutama nahwu dan ilmu sharaf. Kedua kemampuan ilmu nahwu dianggap sebagai syarat mutlak sebagai alat untuk memahami teks/kata bahasa Arab klasik yang tidak memakai harakat, dan tanda baca lainnya. Ketiga, bidang tersebut merupakan tradisi turun temurun, sehingga kemampuan di bidang itu memberikan “rasa percaya diri (gengsi) tersendiri di kalangan mereka”.Metode pengajaran bahasa Arab modern adalah metode pengajaran yang berorientasi pada tujuan bahasa sebagai alat. Artinya, bahasa Arab dipandang sebagai alat komunikasi dalam kehidupan modern, sehingga inti belajar bahasa Arab adalah kemampuan untuk menggunakan bahasa tersebut secara aktif dan mampu memahami ucapan/ungkapan dalam bahasa Arab. Metode yang lazim digunakan dalam pengajarannya adalah metode langsung (tariiqah al - mubasysyarah). Munculnya metode ini didasari pada

11Yang termasuk unsur bahasa adalah : qawaid al-lughah, mufradat, pelafalan, dan ejaan

(10)

El-Ibtikar Volume 02, nomor 02, Desember 2013 84

asumsi bahwa bahasa adalah sesuatu yang hidup, oleh karena itu harus dikomunikasikan dan dilatih terus sebagaimana anak kecil belajar bahasa. 12

Apabila dijabarkan lebih mendetail atau diaplikasikan, maka dua metode ini biasa dipraktekkan menjadi dua metode yang berbeda pula, yakni metode Qowa’id dan tarjamah (Tariiqatul al Qowaid Wa Tarjamah) dan metode langsung (al Thariiqatu al Mubaasyarah).13

1. Metode Qowa’id dan tarjamah (Tariiqatul al Qowaid Wa Tarjamah) Penerapan metode ini lebih cocok jika tujuan pengajaran bahasa Arab adalah sebagai kebudayaan, yaitu untuk mengetahui nilai sastra yang tinggi dan untuk memiliki kemampuan kognitif yang terlatih dalam menghafal teks-teks serta memahami apa yang terkandung di dalam tulisan-tulisan atau buku-buku teks, terutama buku Arab klasik11. Ciri metode ini adalah: a. Peserta didik diajarkan membaca secara detail dan mendalam tentang

teks-teks atau naskah pemikiran yang ditulis oleh para tokoh dan pakar dalam berbagai bidang ilmu pada masa lalu baik berupa sya’ir, naskah (prosa), kata mutiara (alhikam), maupun kiasan-kiasan (amtsal).

12 Materi ini modifikasi dari

http://arabicforall.or.id/metode/studi-prinsip-dasar-metode-pengajaran-bahasa-arab/ diunduh pada 21-08-201209.00 merangkum dari :

1. Abdurrahman al – Qadir Ahmad, Thuruqu Ta’alim al – Lughah al – ‘Arabiyah, Maktabah al – Nahdah, al – Mishriyah, Kaira ; 1979.

2. .Ahmad al – Sya’alabi, Tarikh al – Tarbiyah al – Islamiyah, Cet. 11, Kaira: tnp., 1961.

3. Ahmad Syalaby, Ta’lim al – Lughah al ‘Arabiyah lighairi al – ‘Arab, Maktabah al – Nahdhah al – Mishriyah, Kairo ; 1983.

4. Anis Farihah, Nazhriyaat Hal Lughah, dar al – Kitab al – Ubnany, Beirut, dar al – Kitab al – Ubnany, 1973.

5. Ibrahim Muhammad ‘Atha, Thuruqu Tadris al – Lughah al – ‘Arabiyah Wa al – Tarbiyah al – Diniyah, Maktabah al – Nahdhah al – Mishriyah, Kairo 1996 M / 1416 H.

6. .Jassem Ali Jassem, Thuruqu Ta’lim al – Lughah al – ‘arabiyah Li al – Ajanib, (Kuala Lumpur : A.S Noorden, 1996).

7. Kamal Ibrahim Badri dan Mahmud Nuruddin, Nadzkarah Asas al – Ta’lim al – Lughah al – ajnubiyah, LIPIA, Jakarta, 1406 H.

8. Muhammad Jawwad Ridla, Tiga Aliran Utama Teori Pendidikan Islam perspektif sosiologi-filosofis. P.T Tiara Wacana, Yogyakarta: 2002.

9. Munir, Nizhamu Ta’lim al – Lughah al – ‘Arabiyah fi al – Ma’had al – Islamiyah, Darul Huda, Skripsi, 1996.

10. Munir M.Ag., Pengajaran Bahasa Arab Sebagai Bahasa Asing, yang terkumpul dalam buku yang berjudul Rekonstruksi dan Modernisasi Lembaga Pendidikan Islam. Global Pustaka Utama, Yogyakarta: 2005.

11. Munir, M.Ag., dkk, Rekonstruksi dan Modernisasi Pendidikan Islam, Global Pustaka Utama, Yogyakarta, 2005.

(11)

El-Ibtikar Volume 02, nomor 02, Desember 2013 85

b. Penghayatan yang mendalam dan rinci terhadap bacaan sehingga peserta didik memiliki perasaan koneksitas terhadap nilai sastra yang terkandung di dalam bacaan. (bahasa Arab – bahasa ibu).

c. Menitikberatkan perhatian pada kaidah gramatika (Qowa’id Nahwu/Sharaf) untuk menghafal dan memahami isi bacaan.

d. Memberikan perhatian besar terhadap kata-kata kunci dalam menerjemah, seperti bentuk kata kiasan, sinonim, dan meminta peserta didik menganalisis dengan kaidah gramatikal yang sudah diajarkannya (mampu menerjemah bahasa ibu ke dalam Bahasa Arab)

e. Peserta tidak diajarkan menulis karangan dengan gaya bahasa yang serupa / mirip, dengan gaya bahasa yang dipakai para pakar seperti pada bacaan yang telah dipelajarinya, terutama mengenai penggunaan model gaya bahasa, al – itnab at Tasbi’ al Istiarah yang merupakan tren / gaya bahasa masa klasik.

Metode Qowa’id dan tarjamah ini dalam proses pembelajaran menggunakanlangkah-langkah sebagai berikut:

a. Guru mulai mendengarkan sederetan kalimat yang panjang yang telah dibebankan kepada peserta didik untuk menghafalkan pada kesempatan sebelumnya dan telah dijelaskan juga tentang makna dari kalimat-kalimat itu.

b. Guru memberikan kosa kata baru dan menjelaskan maknanya ke dalam bahasa local/bahasa ibu sebagai persiapan materi pengajaran baru. c. Selanjutnya guru meminta salah satu peserta didik untuk membaca buku

bacaan dengan suara yang kuat (Qiroah jahriah) terutama menyangkut hal-hal yang biasanya peserta didik mengalami kesalahan dan kesulitan dan tugas guru kemudian adalah membenarkan.

d. Kegiatan membaca teks ini diteruskan hingga sekuruh peserta didik mendapat giliran. e.Setelah itu siswa yang dianggap paling bisa untuk menterjemahkan, kemudian selanjutnya diarahkan pada pemahaman struktur gramatikanya12.

(12)

El-Ibtikar Volume 02, nomor 02, Desember 2013 86

2. Metode langsung (al Thariiqatu al Mubaasyarah)

Penekanan pada metode ini adalah pada latihan percakapan terus-menerus antara guru dan peserta didik dengan menggunakan bahasa Arab tanpa sedikitpun menggunakan bahasa ibu, baik dalam menjelaskan makna kosa kata maupun menerjemah, (dalam hal ini dibutuhkan sebuah media). Perlu menjadi bahan revisi disini adalah bahwa dalam metode langsung, bahasa Arab menjadi bahasa pengantar dalam pengajaran dengan menekankan pada aspek penuturan yang benar ( al – Nutqu al – Shahiih), oleh karena itu dalam aplikasinya, metode ini memerlukan hal-hal berikut:

a. Materi pengajaran pada tahap awal berupa latihan oral (syafawiyah) b. Materi dilanjutkan dengan latihan menuturkan kata-kata sederhana,

baik kata benda ( isim) atau kata kerja ( fi’il) yang sering didengar oleh peserta didik.

c. Materi dilanjutkan dengan latihan penuturan kalimat sederhana dengan menggunakan kalimat yang merupakan aktifitas peserta didik sehari-hari.

d. Peserta didik diberikan kesempatan untuk berlatih dengan cara Tanya jawab dengan guru/sesamanya.

e. Materi Qiro’ah harus disertai diskusi dengan bahasa Arab, baik dalam menjelaskan makna yang terkandung di dalam bahan bacaan ataupun jabatan setiap kata dalam kalimat.

f. Materi gramatika diajarkan di sela-sela pengajaran,namun tidak secara mendetail.

g. Materi menulis diajarkan dengan latihan menulis kalimat sederhana yang telah dikenal/diajarkan pada peserta didik.

h. Selama proses pengajaran hendaknya dibantu dengan alat peraga/media yang memadai. Penutup Sebagai penutup, bahwa alur makalah ini lebih menekankan tentang pentingnya: Seorang guru (pendidik) sebaiknya memahami prinsip – prinsip dasar pengajaran bahasa Arab diatas sebagai bahasa asing dengan menggunakan metode yang memudahkan peserta didik dan tidak banyak memaksakan peserta didik ke arah kemandegan berbahasa. Adapun

(13)

El-Ibtikar Volume 02, nomor 02, Desember 2013 87

bagi bagi seorang siswa, bahwasanya belajar bahasa apapun, semuanya membutuhkan proses, banyak latihan dan banyak mencoba.

F. Pembelajaran Bahasa Arab Aplikatif Berbasis Praktikum

Dalam proses pembelajaran secara umum khusunya pembelajaran bahasa dan lebih spesifik lagi adalah pembelajaran bahasa Arab, sering digunakan beberapa istilah yang pengertiannya kabur atau tertukar antara satu dengan yang lain. Istilah-istilah tersebut diantaranya adalah: Pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik dan model pembelajaran. Apabila dipahami sepintas, akan nampak bahwa istilah-istilah tersebut hampir sama maknanya, namun jika dikaji lebih dalam dan lebih detail lagi maka akan ditemukan perbedaan dalam istilah-istilah tersebut. Oleh karena itu dalam membahas pembelajaran bahasa, pertama harus dibedakan dahlu pengertian masing-masing istilah tersebut di atas agar jelas wilayah mana yang menjadi objek kajian dan tidak rancu mengenai pengertian masing-masing definisi. Beriktu ini perbedaan istilah-istilah di atas dirangkum dari berbagai sumber:14

1. Strategi pembelajaran adalah suatu keseluruhan taktik yang akan diterapkan dalam pembelajaran yang masih berupa konsep, jadi sifatnya masih berwujud draf dalam keseluruhan proses pembelajaran. 2. Metode pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan dalam

penyampaian materi pembelajaran kepada siswa (misalnya guru dalam menyampaikan materi sejarah islam dengan ceramah). Suatu contoh dalam penyusunan strategi memang metode ceramahlah yang akan digunakan dalam penyampaian materi Sejarah Islam. Jadi metode dapat dikatakan sebagai implementasi dari strategi pembelajaran. Dikatakan juga bahwa

14Definisi-dfinisi ini pertama mengacu pada buku Model-model Pembelajaran Paikem, yang

diterbitkan oleh Depag, terbitan 2010, hal. 31, kemudian mengacu kepada penelitian Individu Ahmad Syatori dengan judul Strategi Kepala Pusat Bahasa dan Bdaya (PBB) dalam Meningkatkan Mutu

Pembelajaran Bahasa Arab di IAIN Sykh Nurjati Cirebon, tahun 2011, hal, 19, selanjutnya banyak

dijabarkan dalam kajian-kanian internet seperti pada alamat web-web berikutyang diunduh pada : 11-10-2012 pukul 21.00 http://starmeddian.blogspot.com/2012/07/perbedaan-antara-strategi-metode-teknik.html http:// herdy07.wordpress.comhttp://tulisendw.blogspot.com sementara tia model mengacu pada Edwar M. Anthony, Approach, Method, and technique, dalam Teaching English as a Second

(14)

El-Ibtikar Volume 02, nomor 02, Desember 2013 88

metode atau method, dalam bahasa Arab disebut thariqah adalah rencana menyeluruh berkenaan dengan penyajian materi bahasa secara teratur, dan tidak ada satu bagian dengan bagian lain yang bertentangan dan kesemuannya berdasarkan atas Approach.

3. Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara tertentu dalam menggunakan metode ceramah. Misalnya jika siswanya banyak maka guru berbicara agak keras tetapi jelas. Jika siswanya sedikit cukup dengan suara yang sedang-sedang saja. Atau dalam menggunakan metode ceramah diselingi dengan sapaan atau pujian atau humor dan sebagainya untuk menarik perhatian siswa. Lebih jelas lagi bahwa taknik atau tekhnique, yang dalam bahasa Arab disebut Uslub atau yang biasa disebut strategi yaitu kegiatan spesifik yang sesungguhnya terjadi di dalam kelas dan merupakan implementasi dari metode. Teknik harus sejalan dengan metode, karenanya tidak boleh bertentanga dengan approach. Teknik bergantung pada imajinasi, kegiatan (aktifitas, kreatifitas pengajar dan susunan keadaa jelas). Teknik merupakan sesuatu yang penting yang sering disoroti dalam sistem pembelajaran bahasa tergantung strategi yang digunakan, karena strategi inilah yang menentukan tercapainya isi dan cara mengajarkan bahasa.

4. Taktik dalam pembelajaran merupakan suatu langkah yang diambil agar metode yang digunakan berhasil dengan maksimal. Contoh jika dalam menggunakan metode ceramah siswa ada yang tidak memperhatikan, seorang guru bertanya kepada siswa yang ada disampingnya, atau langsung kepada siswa yang tidak memperhatikan tersebut, diberi pertanyaan yang mudah untuk dijawab. Biasanya siswa yang tadinya tidak memperhatikan tersebut menjadi memperhatikan. Ini salah satu taktik yang dipakai, tentu masih banyak lagi taktik yang lain.

5. Model pembelajaran dapat diartikan sebagai bentuk keseluruhan atau bingkai dari proses pembelajaran sejak awal sampai proses pembelajaran tersebut selesai. Namun kadang model pembelajaran dapat juga disebut sebagai strategi pembelajaran. Untuk lebih jelasnya baca juga link di bawah ini.

(15)

El-Ibtikar Volume 02, nomor 02, Desember 2013 89

6. Pendekatan atau approach, yang dalam bahasa Arab disebut madkhal, adalah seperangkat asumsi berkenaan dengan hakekat bahasa dan hakekat belajar mengajar bahasa. Approach bersifat aksiomatis (filosofis). Ia berorientasi pada pendirian, filsafat dan keyakinan yaitu sesuatu yang diyakini tetapi tidak harus dapat dibuktikan. Seperti asumsi dari oral approach yang menyatakan bahwa bahasa adalah apa yang kita dengar dan ucapkan. Sedangkan tulisan adalah refrentasi dari bunyi ujaran.

Secara terpisah Acep Hermawan mengatakan bahwa pendekatan pembelajaran adalah tingkat pendirian filosofis mengenai bahasa, belajar, dan mengajar.15

Dari pembelajaran yang menggunakan beberapa cara, strategi, pendekatan, dan beberapa istilah lain dalam pembelajaran ini, akan terfokus pada out going atau hasil berupa kemampuan atau kerampilan peserta didik yang harus dipunyai yakni empat keterampilan, keteramplian menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Beberapa cara, metode dan beberapa istilah lain di atas adalah sebagai alat untuk memudahkan pengajaran bahasa sehinga pembelajaran tidak teraa membosankan, monoton dan berkembang lambat. Sebaliknya, ini adalah cara agar pembelajaran lebih terasa menyenangkan, ceopat dan variatif, yang intinya adalah peserta didik mampu menguasai materi yang diajarkan. Maka dalam pebelajaran ini selain kuat dalam penguasaan materi pelajaran, dosen/guru juga harus kaya pengalaman dengan beraneka ragam metode pengajaran atau teknik pengajaran. Dosen keterampilan berbahasa harus mahir dan kaya pengalaman dengan teknik pengajaran keterampilan berbahasa.

Berangkat dari berbagai istilah dalam pembelajarn bahasa Arab yang tersebut di atas lahirlah suatu metode yang disebut dengan metode pembelajaran aplikatif. Metode ini lahir demi mengurangi ketakutan para peserta didik akan teori-teori bahasa arab yang termaktub dalam nahwu. Dengan metode ini maka dalam pembelajaran akan terasa sekali aplikasi setiap teori atau kaidah nahwu, sehingga memori peserta didik terhadap kaidah mudah terserap dan diingat dalam waktu lama dalm pikiran. Metode ini

(16)

El-Ibtikar Volume 02, nomor 02, Desember 2013 90

mengandalakan praktik yang mudah dilakukan dan untuk selanjutnya setelah praktik peserta didik gampang memahami teori atau kaidah bahasa karena telah mempraktikkannya.

Salah satu strategi dalam metode aplikatif untuk mencapai hasil pembelajaran yang maksilamal dalam mempelajari bahasa arab adalah dengan melakukang aktivitas yang mendukung seperti melatih dengan bercakap-cakap atau lainnya. Aktivitas dalam metode ini terbagi dalam dua kategori, yaitu pra-komunikatif dan komunikatif:16

1. Latihan Pra-komunikatif

Latihan pra komunikatif tidak berarti bahwa latihan-latihan yang dilakukan belum komunikatif, tetapi dimaksudkan membekali para pelajar kemampuan-kemampuan dasar dalam berbicara yang sangat diperlukan ketika terjun di lapangan, seperti latihan penerapan pola dialog, kosakata, kaidah, mimic muka, dan sebagainya.

Ada beberapa teknik yang mungkin dilakukan dalam latihan pra-komunikatif, anatra lain: Dialog , praktek pola, dan karangan lisan. a. Hapalan Dialog

Teknik ini merupakan latihan meniru dan menghapalkan dialog-dialog mengenai berbagai macam situasi dan kesempatan. Melalui latihan ini digharapkan pelajar dapat mencapai kemahiran yang baik dalam percakapan dalam percakapan yang dilakukan secara wajar dan tidak dibuat-buat. Walaupun awalnya memang dipola berdasarkan hapalan, namun jika dilakukan latihan secara terus menerus lama kelamaan akan menjadi kemampuan berkomunikasi secara wajar. b. Dialog Melalui gambar.

Teknik ini diberikan agar para pelajar dapat memahami fakta melalui gambar yang diungkapkan secara lisan sesuai tingkatan mereka. Guru dalam hal ini membawa gambar-gambar dan menunjukan satu persatu kepada pelajar sambil bertanya, lalu para pelajar menjawab sesuai gambar yang ditunjukan, misalnya :

16Ibid., hal:136

(17)

El-Ibtikar Volume 02, nomor 02, Desember 2013 91

Pertanyaan Jawaban Pertanyaan Jawaban ذيملت اذه ؟اذه نم لق اذه م ؟اذه ام ةديملت هاذه ؟هذه نم ةمسرم هذه ؟هذه ام قئاس كلاذ ؟كلاذ نم بتكم كلاذ ؟كلاذ ام ةبيبط كلت ؟كلت نم ةسا ّرك كلت ؟كلت ام c. Dialog terpimpin

Teknik ini diberikan agar para pelajar mampu melengkapi pemebicaraan sesuai situasi tertentu yang dilatihkan. Dalam hal ini guru memeberikan contoh Tanya jawab dalam bahasa arab, misalnya tentang “nonton film di bioskop”. Dalam Tanya jawab ini dikemukan contoh cara merespon/menjawab, setelah itu guru memberikan kalimat kepada para pelajar untuk direspon sebagaimana contoh, misalnya :

Pertanyaan ءاسم امينسلا ىلإ بهذأ نا ديرأ اضيا انا ؟تنا و ،امينسا ىلإ بهذأ نا ديرأ Jawaban ةريثك ةيلزنم تابجاو يدنع ،هيلإ بهذا نل d. Dramatisasi Tindakan

Teknik ini diberikan agar para pelajar dapat mengungkapkan suatu aktivitas secara lisan. Dalam hal ini guru melakukan tindakan tertentu seperti tersenyum, tertawa, duduk, dan sebaginya sambil bertanya, misalnya : Jawaban Pertanyaan مسبتت تنا ؟لمعت اذم . لمعت اذم .كحضت تنا ؟ .يسرك ىلع سلجت تنا ؟لمعت اذم 2. Latihan Komunikatif

Latihan komunikatif adalah latihan yang lebih mengandalkan kreatifitas para pelajar dalam melakukan latihan. Pada tahap ini keterlibatan guru secara langsung mulai dikurangi untuk memberi kesempatan kepada mereka mengembangkan kemampuan sendiri. Para pelajar pada tahap ini ditekankan untuk lebih banyak berbicara daripada

(18)

El-Ibtikar Volume 02, nomor 02, Desember 2013 92

guru. Sedangkan penyajian latihan diberikan secara bertahap, dan dianjurkan agar materi latihan dipilih sesuai dengan kondisi kelas. Secara psikologis memang setiap kelas memiliki kecenderungan, pandangan dan kemampuan kolektif yang tidak sama, oleh sebab itu guru harus pandai memanfaatkan kondisi ini agar setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan setidaknya memberikan kegairahan kepada mereka.

Beberapa aktivitas yang memungkinkan dilakukan dalam latihan komunikatif secara bertahap adalah sebagai berikut:

a. Percakapan kelompok

Peralatan yang harus disediakan adalah tape recorder untuk merekam semua percakapan. Dalam satu kelas para pelajar di bagi ke dalam kelompok-kelompok sesuai kebutuhan. Setiap kelompok diberi judul cerita yang sederhana. Sebelum latihan dilaksanakan para pelajar diperkenankan untuk berunding dengan teman-teman sekelompoknya. Didalam latihan ini para pelajar berganti-ganti mengatakan sesuatu yang disambung oleh teman-teman sekelompoknya sehingga menjadi sebuah cerita yang lengkap. Semua kegiatan percakapan direkam sehingga dapat didengarkan lagi. Guru dalam latihan ini berkeliling dari kelompok lainnya dan menjawab pertanyaan jika para pelajar meminta. Setelah kegiatan selesai, rekaman selanjutnya diputar kembali untuk didiskusikan dengan para pelajar, baik mengenai isi, pola, intonasi, dan sebagainya.

b. Bermain peran

Pada aktivitas ini guru memberikan tugas peran tertentu yang harus dilakukan oleh para pelajar. Peran yang diberikan harus disesuaikan dengan tingkat penguasaan bahasa para pelajar. Tentu saja peran yang diberikan kepada tingkat pemula tidak sama dengan yang diberikan kepada tingkat menengah dan lanjutan. Misalnya guru memberikan tugas : Ragakanlah! Jika kamu seorang guru dan maman sebagai muridmu. Apa yang akan dikatakan jika kalian bertemu dijalan?Misalanya percakapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

(19)

El-Ibtikar Volume 02, nomor 02, Desember 2013 93 نمام : ؟ذاتسأ اي ،مكيلع ملاسلا ذاتسأ : ؟نمام اي بهذت نيا يلإ ،هتاكربو الله ةمحرو ملاسلا مكيلع و نمام : ذاتسا اي ،ةيسردملا تاودلأا يرتشأ نا ديرا ذاتسأ : ؟نمام اي ،هيلإ جتحت اذم نمام : و ،ةمسرملاو ،ملقلاو ،ةسّاركلا ىلإ جتحأ ةرطسملا ذاتسأ : ةملاسلا كتقفاو نمام : نيمآ

Bermain peran ini merupakan teknik yang sangat berguna dalam melatih perilaku berbahasa. Pemberian tugas ini dapat dilakukan sangat dengan mulai dari cara sederhana sampai kepada yang rumit yang memerlukan penguasaan pola-pola kompleks.

c. Praktek ungkapan sosial

Ungkapan sosial maksudnya adalah perilaku-prilaku sosial saat berkomunikasi yang diungkapkan secara lisan, misalnya member hormat, mengungkapkan rasa kagum, gembira, ucapan perpisahan, member pujian, ucapan selamat, dan sebagainya. Pola-pola ungkpan ini dipraktekan dalam rangkaian pembicaraan pada situasi tertentu. Pola-pola ungkapan yang biasanya digunakan misalnya:

(alangkah indahnya lukisan Ini) – (ةروصلا هذه لمجأ ام) (semoga engkau selamat) – ةملاسلا كتقفاو)) (semoga engkau berhasil) – (حاجنا كل ي ) نمتا (selamat hari raya idul fitri) – ( كرابملا رطفلا ديعب كئنهأ) d. Praktek lapangan

Praktek lapangan maksudnya adalah berkomunikasi dengan penutur asli di luar kelas. Tentu saja aktivitas ini hanya bias dilakukan di tempat-tempat yang ada penutur aslinya bahasa arab. Praktek lapngan ini sangat berarti bagi perkembangan kemampuan bahasa arab, sebab berbicara dengan penutur aslinya secara tidak langsung dapat mengadakan koreksi berbahasa dalam berbagai aspek. Selain itu kegiatan berbicara dilapangan dapat dijadikan ukuran perkembangan belajar bahasa tersebut.

(20)

El-Ibtikar Volume 02, nomor 02, Desember 2013 94

e. Problem Solving

Problem solving atau pemecahan masalah biasanya dilakukan dalam bentuk diskusi. Aktivitas ini bertujuan untuk memecahkan suatu masalah yang dihadapi, atau mengadakan sebuah kesepakatan tentang suatu rencana. Berdiskusi lebih tinggi tingkat kesulitannya dibandingkan dengan hiwar, sebab berdiskusi melibatkan kemampuan menganlisa, menilai, menyimpulkan fakta. Dalam aktivitas ini guru juga harus melihat tingkat kemampuan pelajar bahasa arab. Bagi tingkatan pemula tingkat permasalahan yang dipecahkan harus sederhana, tidak menutup kemungkinan aktivitas yang harus dilakukan pelajar berdasarkan bantuan imajinasi guru jika situasi menghendaki demikian.

G. Pembelajaran Bahasa Arab Aplikatif Berbasis IT

Perkembangan teknologi informasi dan multimedia dewasa ini sungguh pesat. Dunia cyber sudah tidak asing lagi bahkan telah menjadi trend dan bagian yang tak bisa lagi terelakkan dari kehidupan sehari-hari terutama bagi masyarakat modern yang mau menerima kemajuan zaman. Tak terkecuali dalam dunia pendidikan, juga tak lepas dari pemberdayaan multi media atau IT ini. Banyak upaya dilakukan dalam rangka integrasi antara teknologi (internet) dan pendidikan khususnya pembelajaran bahasa, yang tujuannya adalah agar mempermudah pembelajaran bahasa khususnya bahasa Arab.

Sebuah blog yang bergerak dalam bidang pembelajaran bahasa Arab memberikan informasi bagaimana pembelajaran bahasa Arab dengan memanfaatkan media internet. Di antaranya bagaimana cara belajar tata bahasa Arab, dan bagaimana cara peningkatan kemampuan membaca dan memahami, mendengarkan, berbicara, serta menulis.17

1. Belajar Tata Bahasa Arab

Untuk mempelajari tata bahasa Arab, saat ini sudah banyak sekali situs yang secara khusus menampilkan materi pelajaran bahasa Arab online baik

17http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/07/inovasi-pembelajaran-bahasa-arab.html

(21)

El-Ibtikar Volume 02, nomor 02, Desember 2013 95

dalam bahasa Indonesia, Arab, maupun Inggris. Di antara situs yang dapat Anda kunjungi antara lain:

 http://pba.aldakwah.org/,  http://arabindo.co.nr/,  http://lughah-arabia.tripod.com/,  http://www.drmosad.com/,  http://www.schoolarabia.net/asasia/duroos_1_2/arabi_main.htm,  http://lexicons.ajeeb.com/intro/mgz01.asp,  http://www.fikr.com/freebooks/afghani/index.htm,  http://www.mediu.org/eMaahad/eBooks/index.htm, http://www.lughah.uni.cc/,  http://www.as-sidq.org/,

 http://www.funwitharabic.com/, dan sebagainya. 2. Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Memahami

Untuk mendukung peningkatan kemampuan membaca dan memahami, internet menyediakan bahan-bahan bacaan yang dapat di-download secara bebas dan gratis selain juga yang ditampilkan secara online. Bagi yang tertarik dengan metode ini dapat mengunjungi media masa Arab online seperti:

 http://www.alittihad.co.ae/,  http://www.elakhbar.org/,  http://www.ahram.org.eg/,  http://www.alayam.com/,

Sedangkan untuk menambah wawasan kosakata istilah ilmiah, bagi yang berminat bisa mengunjungi lembaga-lembaga ilmiah pada http://www.assr.org/. Dengan mengunjungi situs ini, Anda akan terhubungkan link ke beberapa lembaga yang ada di Arab, terutama lembaga-lembaga penelitian sosial sains. Untuk memudahkan pencarian alamat-alamat site berbahasa Arab dalam berbagai bidang, dapat memanfaatkan program Dalil al-Internet yang dikeluarkan oleh shamel.net yang dapat didownload gratis di alamat www.shamel.net.

(22)

El-Ibtikar Volume 02, nomor 02, Desember 2013 96

Untuk melatih kemampuan ini beberapa situs yang dapat dikunjungi antara lain http://www.iiu.edu.my/arabic/rusli/ (untuk mendengarkan beberapa lagu, puisi, pidato, dan juga percakapan berbahasa Arab), http://www.q8y2b.com/poems/poems.html (Untuk mendengarkan pembacaan puisi), http://www.omkolthoum.com/ (untuk mendengarkan lagu), http://www.muslimtents.com/muslimguide/11-Audio_Lectures.htm (untuk mendengarkan pidato), dan masih banyak lagi lainnya.

4. Meningkatkan Kemampuan Berbicara

Untuk menunjang kemampuan berbicara dalam bahasa Arab, internet menyajikan beberapa situs yang memuat materi-materi percakapan bahasa Arab secara online, seperti di situs http://pba.aldakwah.org/. Atau Anda juga dapat mempraktekkan langsung melalui ruang chat dengan mIRC atau Yahoo Massenger. Jika Anda menggunakan mIRC, konsekuensinya Anda harus menggunakan transliterasi latin dalam mengungkapkan bahasa Arab, karena kebanyakan di warnet sekitar kita belum memberikan fasilitas Arabic. Seperti jika Anda menanyakan kabar, Anda dapat mengetikkan kata: Kaifa Haluk? (bahasa formal), Izayyak? (Bahasa nonformal). Jika Anda menggunakan Yahoo Massenger, Anda dapat berhubungan langsung dengan memanfaatkan fasilitas call selain juga chatting sebagaimana di MIRC.

5. Meningkatkan Kemampuan Menulis

Pengasahan kemampuan menulis dengan memanfaatkan teknologi internet dapat dilakukan dengan cara banyak membaca berita dan makalah yang disajikan dalam situs-situs berbahasa Arab kemudian menirukan susunan dan style/gaya bahasa yang dipergunakan dengan melakukan beberapa modifikasi kalimat. Adapun aplikasinya dapat dilakukan melalui fasilitas e-mail. Caranya, buatlah surat Anda dalam bahasa Arab pada Microsoft Word atau sejenisnya dan kirimlah dengan menggunakan Attachment melalui e-mail Anda. Anda dapat mengirimkan ke beberapa penulis Arab terkemuka yang mencantumkan alamat e-mailnya di situs-situs Arab, semisal para pemikir, sastrawan, jurnalis, pemuka agama dan

(23)

El-Ibtikar Volume 02, nomor 02, Desember 2013 97

sebagainya. Atau teman chating Anda yang berada di sana. Tulislah surat secara rutin, dan jangan pernah putus asa jika surat Anda tidak dibalas.

(24)

El-Ibtikar Volume 02, nomor 02, Desember 2013 98

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman al – Qadir, Ahmad, 1979, Thuruqu Ta’alim al – Lughah al – ‘Arabiyah, Kaira : Maktabah al – Nahdah, al – Mishriyah.

Ahmad Thoimah, Rusydi, 1985, Dalil 'Amal fi I'dad al-Mawad al-Ta'limiyah li Barnamaj Ta'lim al-Lughah al-Arabiyah, Jami'ah Umm al-Qurra': Ma'had al-Lughah al-Arabiyah.

al – Sya’alabi, Ahmad ,1961, Tarikh al – Tarbiyah al – Islamiyah, Kaira: TP., Cet. 11

Anthony, Edwar M., 1965, Approach, Method, and technique, dalam Teaching English as a Second Language. (Harold B. Allen, Ed.),New York: McGraw-Hill Book Company,

Arsyad, Azhar, 2003, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Farihah,Anis, 1973, Nazhriyaat Hal Lughah, dar al – Kitab al – Ubnany, Beirut: dar al – Kitab al – Ubnany.

Hermawan, Acep, 2011, Metodologi Pembelajaran bahasa arab,TT.,TP. Hidayat, D. "Intensitas dan efektivitas pengajaran bahasa Arab pada

perguruan tinggi agama", disampaikan pada workshop pengajaran bahasa arab PTAISN Ditpertais Depag RI tgl.19-20 Des 2002 di Jakarta.

Ibrahim Badawi, Kamal, 1407, Usūs Ta‘līm al-Lugah al-’Ajnabiyyah dalam Mużākarāt ad-Daurāt at-Tarbawiyyah, TT., TP.

Ibrahim Badri, Kamal dan Mahmud Nuruddin, 1406 HNadzkarah Asas al – Ta’lim al – Lughah al – ajnubiyah,Jakarta:LIPIA.

Jassem Ali Jassem, Thuruqu Ta’lim al – Lughah al – ‘arabiyah Li al – Ajanib, Kuala Lumpur : A.S Noorden.

Muhammad ‘Atha, Ibrahim, 1996 M / 1416 H. Thuruqu Tadris al – Lughah al – ‘Arabiyah Wa al – Tarbiyah al – Diniyah, Kairo: Maktabah al – Nahdhah al – Mishriyah.

Munir, 1996, Nizhamu Ta’lim al – Lughah al – ‘Arabiyah fi al – Ma’had al – Islamiyah, TT., Darul Huda, Skripsi.

Munir, 2005, Pengajaran Bahasa Arab Sebagai Bahasa Asing, yang terkumpul dalam buku yang berjudul Rekonstruksi dan Modernisasi Lembaga Pendidikan Islam, Yogyakarta: Global Pustaka Utama. Munir, dkk, 2005, Rekonstruksi dan Modernisasi Pendidikan Islam,

Yogyakarta: Global Pustaka Utama.

Ridla, Muhammad Jawwad, 2002, Tiga Aliran Utama Teori Pendidikan Islam perspektif sosiologi-filosofis,Yogyakarta: P.T Tiara Wacana.

(25)

El-Ibtikar Volume 02, nomor 02, Desember 2013 99

Syalaby, Ahmad,1983, Ta’lim al – Lughah al ‘Arabiyah lighairi al – ‘Arab, Kairo : Maktabah al – Nahdhah al – Mishriyah.

Syatori, Ahmad, 2011 Strategi Kepala Pusat Bahasa dan Bdaya (PBB) dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Bahasa Arab di IAIN Sykh Nurjati Cirebon, Cirebon: LEMLIT IAIN Cirebon.

TimPenyusun, 2010, Model-model Pembelajaran Paikem, Jakarta Depag. http://education-vionet.blogspot.com/2012/09/pengertian-belajar-dan-pembelajaran.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran http://www.referensimakalah.com/2012/09/pengertian-pembelajaran- menurut-pakar.htmlwww.blog.elearning.unesa.ac.id/.../pengertian-pembelajaran-bahasa-arab-d... http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2236638-pengertian-pembelajaran-bahasa-arab/#ixzz296RYUUsN http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/07/inovasi-pembelajaran-bahasa-arab.html http://arabicforall.or.id/metode/studi-prinsip-dasar-metode-pengajaran-bahasa-arab/ http://starmeddian.blogspot.com/2012/07/perbedaan-antara-strategi-metode-teknik.html http:// herdy07.wordpress.comhttp://tulisendw.blogspot.com http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/07/inovasi-pembelajaran-bahasa-arab.html

Referensi

Dokumen terkait