• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PENGEPAKAN PRODUK EKSPOR KOMPONEN MOBIL DI COMPONENT EXPORT VANNING DIVISION

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PENGEPAKAN PRODUK EKSPOR KOMPONEN MOBIL DI COMPONENT EXPORT VANNING DIVISION"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PENGEPAKAN PRODUK

EKSPOR KOMPONEN MOBIL DI COMPONENT EXPORT VANNING

DIVISION, SUNTER I, PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING

INDONESIA

Disusun oleh:

Fathimah Baya Nabilah

32411726

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS GUNADARMA

BEKASI

2014

(2)

LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN

Latar Belakang

PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia Kualitas adalah aspek terpenting Pengendalian Kualitas Komponen rakitan mobil Toyota untuk

Ekspor

Konsumen Internasional Ketepatan jumlah, ketepatan

tipe, dan nilai mutu yang baik

Kualitas harus tetap terjaga baik

(3)

Pembatasan Masalah

• Pengamatan dan pengambilaan data di

Divisi Component Export Vanning, Plant I,

PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

• Pengamatan dan engambilan data dilakukan

pada tanggal 18 Agustus 2014 sampai

dengan 19 September 2014.

• Data pengamatan yang diolah adalah

pengendalian kualitas pengepakan produk

ekspor komponen mobil

Tujuan Penulisan

• Mengetahui proses

pengepakan produk ekspor

komponen mobil.

• Mengetahui pengendalian

kualitas pengepakan proses

ekspor komponen.

(4)

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Tahun 1971 peresmian berdirinya PT. Toyota Astra Motor. Tahun 1972 TAM

mulai beroperasi sebagai importer dan distributor kendaraan Toyota di Indonesia. Tahun

1973 didirikannya pabrik perakitan PT. Multi Astra. Tahun 1974 didirikannya Yayasan

Toyota Astra. Tahun 2000 pabrik modern Karawang diresmikan. Tahun 2003 TAM

(Toyota Astra Motor) berubah menjadi PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia

(TMMIN) dan didirikan TAM sebagai distributor. Pada tahun 2003 terjadi reorganisasi,

dimana PT. Toyotas Astra Motor dibagi menjadi dua yaitu, PT. Toyota Astra Motor dan

PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Saham PT. Toyota Astra Motor dimiliki oleh

Astra Internasional sebanyak 51% dan Toyota Motor Corporation sebanyak 49%. PT.

Toyota Astra Motor bergerak khusus di bidang penjualan sebagai distributor pertama

untuk penjualan di Indonesia. Sedangkan saham PT. TMMIN dimiliki oleh TMC sebanyak

95% dan Astra Internasional sebanyak 5%. PT TMMIN bergerak di bidang pembuatan

mobil dan eksportir mobil.Terhitung sejak 15 Juli 2003, TAM berubah menjadi PT

TMMIN dan didirikan Toyota Astra Motor (TAM) sebagai distributor dengan kepemilikan

saham yaitu PT Astra Internasional Tbk sebesar 5% dan TMC 95%. Aktivitas utamanya

yaitu sebagai pabrik perakit Toyota, pembuatan mesin, jig, dan komponen otomotif juga

sebagai eksportir kendaraan Toyota dan part komponen kendaraan.

(5)

Board of Directors Internal Audit

Corporate Affairs Human Resources & General Affairs

External Affairs

Corporate Planning & Business Promotion

Toyota Institute Indonesia

Human Resources General Affairs Finance Finance

Information System &Technology Information System &Technology Purcashing Purcashing

Technical

Engineering Quality Assurance Production & Logistic Control

Export Import Production Control Operation MGT consulting Sunter Plant

Machining Plant Administration - Sunter

Stamping Production Casting Component Export Vanning Dies & JIG Design Fabrication Production Engineering

Engineering Quality Assurance

Karawang Plant

Quality Control Plant Administration - Karawang

Assy & Painting Press & Welding

TOYOTA & ASTRA

FOUNDATION

Struktur Organisasi PT. Toyota Motor

Manufacturing Indonesia

(6)

• Proses Pengepakan

PEMBAHASAN

Receiving Supplier SPO / CPO Assy Vanning Shipping Importir Country Delivery Welding Produksi / Packing Finish Good SUPPLIER

- Level Welding Part - Level Assy Part - Level Case

Supplier terkait mengirim :

LOGISTIK

- Ordering

Proses mendatangkan dan mengontrol part dari supplier ke TMMIN - Receiving

Proses penerimaan part / packing material dari supplier ke TMMIN - Supply

Proses pemindahan part dari receiving ke progres line

INSPECTION Quality Enginering

(7)

VANNING

- SUPPLY TO CASE STORE

Proses menyiapkan module keline produksi, mengambil case jadi dari line produksi dan mengirim case jadi ke store / Finish Good

- STUFFING

Proses mengambil case jadi dari Finish Good dan memasukan kedalam container

PRODUKSI

- BOXING

Proses memasukkan part kedalam box - WIRING

Proses pengikatan part dengan wire ( kawat pengikat ) - SUPPLY PART KE FLOW RACK

Proses pengiriman part Boxing / Wiring ke flow rack di line produksi - PICKING

Proses pengambilan part dari flow rack / store part - STACKING

Proses memasukan dan menyusun part yang sudah boxing/wiring kedalan module

SHIPPING

- SHIPPING

Container masuk kedalam kapal

(8)

Jenis-jenis Kecacatan

•Shortage, surplus, dan shortage component

Kecacatan ini menjelaskan bahwa dalam kuantitas dalam setiap box atau pengepakannya mengalami

shortage (jumlah part yang dikirim kurang dari standar), surplus (jumlah part yang dikirim lebih dari

standar), dan shortage component (salah satu komponen ada yang tidak terpasang pada part atau sub

assy part)

•Mis, mis component, missing, dan mixed part

Kecacatan ini menjelaskan bahwa part yang berada dalam box atau pengepakannya mengalami ketidaksesuaian seperti mis (semua part yang dikirim tidak sesuai dengan jenis part yang dipesan dalam satu box tersebut), mis component (jenis part yang dikirim sesuai dengan jenis part yang dipesan, akan tetapi dalam part tersebut mengalami salah pasang komponen atau sub assy part dalam satu box tersebut), missing (part tidak terkirim atau hilang), dan mixed part (part dalam suatu box atau pengepakan tercampur dengan part jenis lain).

•Quality

Masalah ini menjelaskan kualitas dari part yang dikirim tidak baik atau part mengalami kerusakan atau NG (Not Good). Jenis kecacatan ini sangat banyak sekali jenisnya, akan tetapi akan dijelaskan secara umum saja. Jenis kecacatan berdasarkan jenis material sebagai berikut:

•Material berbahan plastik (komponen interior dan eksterior)

a. Short shot: material pada part minus atau tidak tercetak saat injection moulding. b. White line: bergaris putih atau tertekuk.

c. Scratch: baret yang terasa jika diraba dengan kuku.

d. Shinning: berbayang garis sambungan atau pertemuan cairan plastik saat proses injection. e. Crack: retak atau pecah

(9)

•Material berbahan karet

a. Deformation: berubah bentuk atau dimensi.

b. Srinkage atau wrinkle: keriput.

c. Air buble atau blow hole: ada gelombang

udara.

•Material berbahan metal (komponen sub assy)

a. Rust: karat.

b. Sprater: serpihan las yang menempel pada

komponen part.

c. Deformation: berubah bentuk atau dimensi.

d. Hole offside: posisi lubang tidak ditengah.

e. Flex: bekas oksidasi saat proses pengelasan.

Jenis-jenis Kecacatan

•Material berbahan metal (komponen press)

a. Bury: tajam pada posisi bekas potongan.

b. Nobi: retak atau hampir pecah.

c. Ware: pecah atau robek.

d. Butsu: bintik bintik yang menonjol pada

permukaan part.

e. Dent: pesok kecil ke dalam.

f. Ding: pesok kecil ke luar.

g. Kaziri: scratch atau bekas tarikan proses.

h. Wave: gelombang

i. Spring back: sudut tekukan kurang dari

standar

j. Spring go: sudut tekukan lebih dari standar

k. Press mark: berbekas pada permukaan

part.

(10)

Proses Pengendalian Kualitas

(11)

Proses Pengendalian Kualitas

(12)

Proses Pengendalian Kualitas

(13)

KESIMPULAN

•Proses pengepakan pada dasarnya yaitu proses dari pemasok dikirim ke perusahaan kemudian diterima oleh bagian logistik yaitu ordering, receiving supply, langkah berikutnya dicek kualitas atau inspeksi kualitas oleh quality engineering dari produk yang dikirim oleh pemasok kemudian melakukan proses produksi untuk pengepakan dengan prosesnya yaitu boxing/wiring, supply part ke flow rack,

picking dan stacking kemudian lanjut ke proses vanning atau proses memasukan komponen yang

sudah siap diekspor untuk dikirim ke negara importir.

•Pengendalian kualitas pada proses pengepakan pada dasarnya di setiap proses produksi oleh operator, dengan menggunakan gun barcode dan dan PIC berdasarkan e-kanban dengan keadaan aktual part pada proses boxing. Proses pengendalian kualitas yang dikhususkan berada pada quality

inspection untuk level part, audit case dan pengecekan kualitas di line SPO/CPO di area quality.

Perbedaannya untuk pengecekan kualitas untuk part SPO/CPO dicek keseluruhan tanpa terkecuali.

SARAN

pengecekan kualitas seharusnya secara keseluruhan, jika tidak maka akan ditemukan kecacatan yang ditemukan di bagian proses produksi pengepakan. Sebaiknya adanya peningkatkan kualitas dari pihak

supplier. Jika kualitas part benar-benar terjamin dari supplier, maka tingkat kecacatan SMQR akan

berkurang dan tidak akan membuang-buang waktu karena adanya delay penggantian. Untuk level case Sebaiknya pemeriksaan dilakukan untuk seluruh case dikarenakan case akan langsung dikirim dan hal tersebut yang membuat riskan dalam pengiriman part yang cacat sampai ke importir.

Referensi

Dokumen terkait