Kimia Medisinal I
(2 SKS)
P5:
Hubungan kelarutan dan aktivitas obatAn important task of medicinal chemistry is to understand and identify how ADME causes loses to the bioavailability of the
Sifat kimia fisika sbg dasar aktivitas obat
Pada proses absorpsi dan distribusi obat
dipengaruhi oleh: sifat lipofilik molekul obat
(kelarutan dalam lemak/air) dan sifat elektronik
molekul obat (derajat ionisasi, suasana pH)
Pada proses interaksi obat dan reseptor
dipengaruhi oleh: tipe ikatan kimia, interaksi hidrofobik, kerapatan elektron, ukuran molekul obat, dan efek
stereokimia sifat sterik dan elektrik molekul obat
Dari kuliah sebelumnya...
Pendahuluan
Sifat hidrofilik atau hidrofobik
berkaitan dengan kelarutan
dalam air
Sifat lipofilik atau lipofobik
berkaitan dengan kelarutan
dalam lemak.
Gugus yang dapat meningkatkan
kelarutan molekul dalam air
gugus hidrofilik (polar).
Gugus yang dapat meningkatkan
kelarutan molekul dalam lemak
Gugus hidrofilik dan lipofilik
Hadi | Kimia Medisinal I | 2021 5
Sifat Gugus
Hidrofilik*
Kuat -OSO2ONa, -COONa, -SO2Na, -OSO2H
Sedang
-OH, -SH, -O-, =C=O, -CHO, -NO2, -NH2, -NHR, -NR2, -CN, -CNS, -COOH, -COOR, -OPO3H2, -OS2O2H
Ikatan tak jenuh -C=CH, -CH=CH2
Lipofilik Rantai hidrokarbon alifatik, alkil, aril, hidrokarbon polisiklik
3
Kelarutan
Sifat
kelarutan
berhubungan dengan
aktivitas
biologis
dari senyawa seri homolog dan proses
absorpsi obat
mempengaruhi intensitas aktivitas
biologis obat.
Overton (1901)
kelarutan senyawa organik
dalam lemak berpengaruh terhadap mudah atau
tidaknya penembusan membran sel.
Senyawa nonpolar mudah larut dalam lemak,
koefisien partisi lemak/air besar
mudah
Hubungan koefisien partisi lemak/air thp absorpsi Bentuk tak terion obat turunan barbiturat
Hadi | Kimia Medisinal I | 2021 7
5
obat yang diabsorbsi [%]
P
Hubungan kelarutan dengan aktivitas turunan isatin-β-tiosemikarbason
Aktivitas biologis senyawa seri homolog
Seri homolog senyawa sukar terdisosiasi perbedaan
struktur hanya menyangkut
perbedaan jumlah dan
panjang atom C
.
Makin panjang rantai samping atom C sifat non
polar ↑ kelarutan dalam air ↓ koefisien partisi
lemak/air ↑ aktivitas biologis ↑sampai tercapai
aktivitas maksimum.
Apabila rantai samping atom C terus ditingkatkan
aktivitas biologis turun secara drastis kelarutan dalam
air↓↓ kelarutan dalam cairan luar sel ↓↓ proses
transpor obat ke tempat aksi/reseptor ↓↓
aktivitas
↓↓.
Aktivitas biologis senyawa seri homolog
Kelarutan dan koefisien partisi lemak/air sifat
fisik penting senyawa seri homolog untuk
menghasilkan aktivitas biologis.
Contoh senyawa seri homolog:
n-Alkohol, alkilresorsinol, alkilfenol, dan alkilresol
(antibakteri)
Hubungan kelarutan dan aktivitas
antibakteri n-alkohol primer
Hadi | Kimia Medisinal I | 2021 11
9
Log kadar toksik [x10-6 g/L]
Log kelarutan [x10-6 g/L]
Penjelasan:
Senyawa di bawah garis kejenuhan menunjukkan bahwa pada kadar tersebut larutan jenuhnya dapat
menyebabkan efek antibakteri
Di atas garis kejenuhan senyawa tersebut tidak
mempunyai kelarutan yang cukup untuk memberi efek
antibakteri
Titikpotong antara garis aktivitas senyawa seri homolog dan garis kejenuhan tergantung pada daya tahan bakteri Bakteri yg lebih kebal (resisten) membutuhkan kadar
lebih tinggi untuk membunuhnya, sehingga titik potong
Gram positif vs Gram negatif
Hadi | Kimia Medisinal I | 2021 13 (S. aureus)
Hubungan kelarutan dan aktivitas
antibakteri n-alkohol primer
10
Jumlah atom C Aktivitas
Alkohol bercabang:
Alkohol sekunder dan tersier kelarutan dlm air↑ koefisien partisi lemak/air↓ aktivitas antibakteri↓
Contoh: aktivitas n-heksanol 2x lebih besar dari heksanol sekunder dan 5x dari heksanol tersier
Adanya ikatan rangkap kelarutan dalam air↑↓aktivitas antibakteri↓ Alkohol dengan BM besar (misal:
setilalkohol) praktis tdk larut dalam air tidak berkhasiat sebagai antibakteri
Aktivitas seri homolog 4-n-alkilresorsinol thd
Bacillus typhosus
Aktivitas maksimum (4-n-heksilresorsinol) Pada Staphylococcus aureus, aktivitas maksimum pada jumlah atom C=9 11 Koefisien fenolEster asam vanilat
Koefisien Fenol terhadap
Staphylococcus aureus
Metil 1,7
Etil 7,3
n-propil 33,4
Isopropil 11,2
Seri homolog ester asam vanilat
Hubungan struktur seri homolog ester asam vanilat dan
aktivitas antibakterinya thd Staphylococcus aureus
Hubungan struktur seri homolog ester asam para-hidroksibenzoat (PHB) dengan nilai koefisien partisi
lemak/air dan aktivitas antibakteri thdp
Staphylococcus aureus
Hubungan Koefisien Partisi vs Efek
Anestesi Sistemik
Overton
dan
Meyer
(1898)
tiga postulat berhubungan
dengan
efek anestesi
suatu
senyawa (teori lemak)
Hadi | Kimia Medisinal I | 2021 19
H. H. Meyer (1853 –1939)
C.E. Overton
Postulat Overton dan Meyer (1898):
1. Senyawa kimia yang
tidak reaktif dan mudah
larut lemak (ex: eter, hidrokarbon, hidrokarbon
terhalogenasi) dapat memberikan efek narkosis pada
jaringan hidup sesuai kemampuannya untuk terdistribusi
ke dalam jaringan sel.
2. Efek terlihat jelas terutama pada
sel-sel yang
banyak mengandung lemak, seperti sel saraf.
3. Efisiensi anestesi atau hipnotik tergantung pada
koefisien partisi lemak/air atau distribusi
Hubungan koefisien partisi vs efek
anestesi sistemik
Dari postulat tsb, dapat disimpulkan terdapat hubungan
antara
aktivitas anestesi dengan koefisien partisi
lemak/air.
Teori lemak,
hanya dapat menjelaskan afinitas suatu
senyawa terhadap tempat aksinya saja
,
tidak dapat
menunjukkan
bagaimana mekanisme kerja biologisnya
dan
mengapa suatu senyawa yang mempunyai koefisien
partisi lemak/air tinggi tidak selalu menimbulkan efek
anestesi
.
Seri homolog
Fühner
(1904) untuk mencapai aktivitas sama,
anggota seri homolog yang lebih tinggi memerlukan
kadar lebih rendah, sesuai persamaan deret sbb:
1/3
1, 1/3
2, 1/3
3, 1/3
4, ...1/3
n
Prinsip Ferguson
Perubahan sifat fisik suatu
seri homolog, seperti: tekanan uap, kelarutan
dalam air, tegangan permukaan, dan distribusi
dalam pelarut yang tidak saling campur sesuai
Prinsip Ferguson
Hadi | Kimia Medisinal I | 2021 23
16
Log nilai
Aktivitas termodinamik
Ferguson (1939) potensi obat berstruktur tidak spesifik tergantung
dari aktivitas
termodinamik senyawa Kadar obat untuk
menimbulkan efek ditentukan oleh
keseimbangan
distribusi pada fase
eksternal dan biofase.
A. Cairan ekstra sel (fasa eksternal) B. Cairan dalam sel (biofase)
Aktivitas termodinamik
Kecenderungan obat utk meninggalkan fase disebut
aktivitas termodinamik. Konsentrasi obat dalam
plasma berbanding lurus dengan aktivitas
termodinamik obat tsb.
Hadi | Kimia Medisinal I | 2021 25 A. Cairan ekstra sel (fasa eksternal) B. Cairan dalam sel (biofase)
Aktivitas termodinamik
Obat berupa
gas atau uap
Obat berupa
larutan
a = 1 – 0,1 obat tsb memiliki aktivitas termodinamik yang tinggi a 0,1 obat tsb memiliki aktivitas termodinamik yang rendah
Aktivitas termodinamik
High thermodynamic activity
- means that the activity of the drug is based on its
physicochemical properties only, such as in a gaseous anesthetic.
- Such drugs are known as non-specific agents.
Low thermodynamic activity
- means that the activity of the drug is based on its
structure rather than physicochemical properties.
- agents in this category are called specific agents,
and their activity at low concentrations infers that they have a specific receptor.
Berdasarkan model kerja obat
19Senyawa Berstruktur
Tidak Spesifik
Senyawa Berstruktur
Spesifik
Senyawa berstruktur
tidak spesifik
Struktur kimia
bervariasi
Tidak
berinteraksi dengan reseptor spesifik
Aktivitas biologis lebih dipengaruhi oleh
sifat
kimia fisika
, seperti: derajat ionisasi, kelarutan,
aktivitas termodinamik, tegangan permukaan, dan
redoks potensial.
Efek biologis terjadi karena
akumulasi obat
pada daerah yang penting dari sel.
Karakteristik senyawa berstruktur
tidak spesifik
Efek biologis berhubungan langsung dengan aktivitas
termodinamik (a = 0,01
– 1) dosis relatif besar.
Walau perbedaan struktur kimia besar, asal aktivitas
termodinamik hampir sama akan memberikan
efek yg sama.
Ada kesetimbangan kadar obat dalam biofase dan
fase eksternal aktivitas termodinamik tiap fase
Karakteristik senyawa berstruktur
tidak spesifik
Pengukuran aktivitas
termodinamik fase eksternal
mencerminkan aktivitas
termodinamik biofase.
Senyawa dengan derajat
kejenuhan sama,
mempunyai aktivitas
termodinamik
sama
sehingga derajat efek
biologis
sama
pula.
Hadi | Kimia Medisinal I | 2021 31 A. Cairan ekstra sel (fasa eksternal) B. Cairan dalam sel (biofase)
Contoh: anestesi lokal
Banyak senyawa kimia dgn struktur berbeda tetapi
mempunyai sifat fisik yg sama: eter, kloroform,nitrogen
oksida, dpt menimbulkan efek narkosis (anestesi sistemik).
Ini menunjukkan bhw sifat fisikokimia lebih berperan Dari data percobaan, diketahui bahwa efek anestesi
akan segera terjadi dan dipertahankan pada tingkat yg sama asalkan ada cadangan obat dalam cairan tubuh. Jika cadangan habis maka efek anestesi segera
berakhir. Ini menunjukkan bhw ada keseimbangan kadar obat pada fase eksternal (cairan luar sel) dan biofase
Hubungan kadar isoanestesi beberapa obat anestesi (uap/gas) dengan aktivitas termodinamik, pada
manusia (37°C)
Hadi | Kimia Medisinal I | 2021
22
Hubungan kadar bakterisid insektisida yang mudah menguap thp Salmonella typhosa dengan aktivitas
termodinamik
Senyawa berstruktur spesifik
Senyawa yang memberikan
efek dengan mengikat
reseptor spesifik
Aktivitas tidak tergantung
pada aktivitas termodinamik
(a < 0,01) lebih tergantung
pada struktur kimia yang
spesifik
Senyawa berstruktur spesifik
Yang berperan menentukan
terjadinya aktivitas biologis:
reaktivitas kimia,
bentuk, ukuran dan pengaturan
stereokimia molekul,
distribusi gugus fungsional,
efek induksi dan resonansi,
distribusi elektronik, dan
interaksi dengan reseptor
Mekanisme kerja senyawa berstruktur
spesifik
Bekerja pada
enzim, yaitu dengan cara
pengaktifan, penghambatan atau pengaktifan
kembali enzim-enzim tubuh.
Antagonis, yaitu antagonis kimia, fungsional,
farmakologis atau antagonis metabolik.
Menekan fungsi gen, yaitu dengan menghambat
biosintesis asam nukleat atau sintesis protein.
Bekerja pada membran, yaitu dengan
mengubah membran sel dan mempengaruhi sistem
transpor membran sel.
Karakteristik senyawa berstruktur
spesifik
Efektif pada kadar rendah
Melibatkan kesetimbangan obat dalam biofase dan
fase eksternal aktivitas biologis maksimal.
Melibatkan ikatan kimia yang lebih kuat dibanding
senyawa berstruktur tidak spesifik.
Sifat fisik dan kimia berperan dalam menentukan
efek biologis.
Mempunyai struktur dasar karakteristik yang
bertanggung jawab thp efek biologis senyawa
analog.
Sedikit perubahan struktur dapat
mempengaruhi aktivitas biologis
Hadi | Kimia Medisinal I | 2021
Senyawa Kolinergik
27
Sedikit perubahan struktur dapat
mempengaruhi aktivitas biologis
Turunan Feniletilamin
Sedikit perubahan struktur dapat
mempengaruhi aktivitas biologis
Hadi | Kimia Medisinal I | 2021
Turunan Pirimidin
29
Contoh obat berstruktur spesifik
Pada obat tertentu struktur berbeda, efek farmakologis
samaperubahan sedikit struktur tidak mempengaruhi
aktivitas.
Contoh: obat diuretik struktur kimia bervariasi (turunan
merkuri organik, turunan sulfamid, turunan tiazid, dan
spironolakton) masing-masing turunan mempengaruhi proses biokimia yang berbeda-beda mekanisme aksi