• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Teknologi CRT dan LCD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2. Teknologi CRT dan LCD"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Studi Penggunaan Energi pada Monitor CRT dan LCD

Stephanus Antonius Ananda 1) dan Iwan Handoyo Putro 2)

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra(1,2) Siwalankerto 121-131, Surabaya 60236, Indonesia(1,2)

E-mail: ananda@petra.ac.id(1), iwanhp@petra.ac.id(2)

ABSTRAK

Monitor berteknologi LCD mulai banyak digunakan sebagai pengganti monitor berteknologi tabung (CRT). Dibandingkan dengan monitor CRT, monitor LCD memiliki bentuk yang lebih ringan dan ringkas, menghasilkan disipasi panas yang lebih kecil, tidak mudah menimbulkan kelelahan pada mata terutama pada penggunaan untuk jangka waktu lama serta lebih hemat dalam hal penggunaan energi.

Didalam paper ini akan dibahas tentang studi perbandingan penggunaan energi antara monitor LCD dan CRT. Metode yang digunakan adalah pengukuran daya pada 10 komputer masing-masing dengan menggunakan monitor LCD dan CRT. Pengukuran dilakukan pada saat komputer melakukan proses komputasi dengan bantuan software benchmarking BruteBenchmark pada 4 proses yang berbeda, yaitu : CPU Performance, FPU test, VGA Card dan Hard Disk.

Hasil pengujian memperlihatkan bahwa pada proses CPU Performance LCD monitor menghemat 1.195 watt per sepuluh komputer yang diuji, sedangkan untuk FPU test dan VGA Card test LCD monitor menghemat sebesar 792 watt dan 905 watt demikian juga pada proses Hard Disk test LCD Monitor dapat menghemat sebesar 849 watt dibandingkan CRT Monitor. Secara rata-rata dari semua proses diatas LCD monitor dapat menghemat sebesar 935 watt untuk setiap 10 komputer yang diukur. Untuk penggunaan perumahan atau institusi kecil perbedaan ini tidak terlalu besar pengaruhnya terhadap penghematan energi. Namun untuk institusi yang memiliki jaringan komputer dengan skala menengah ( memiliki 1.000 komputer ), maka penghematan yang terjadi sebesar 93,5 kw.

Kata kunci: hemat energi, monitor CRT, monitor LCD

1.

Pendahuluan

Monitor berteknologi LCD mulai banyak digunakan sebagai pengganti monitor berteknologi tabung (CRT). Dibandingkan dengan monitor CRT, monitor LCD memiliki bentuk yang lebih ringan dan ringkas, menghasilkan disipasi panas yang lebih kecil, tidak mudah menimbulkan kelelahan pada mata terutama pada penggunaan untuk jangka waktu lama serta lebih hemat dalam hal penggunaan energi. Perkembangan teknologi monitor LCD menyebabkan harga monitor berteknologi LCD makin turun, sehingga permintaan semakin meningkat. Makin banyak pengguna yang beralih ke monitor dengan teknologi LCD ini. Walaupun harganya masih diatas harga monitor berteknologi CRT, namun karena konsumsi daya yang lebih kecil menyebabkan biaya operasional menjadi lebih kecil.

Hal ini sangat mendukung isu tentang green

envronment yang mulai dihembuskan di berbagai negara. Adanya penghematan konsumsi listrik berakibat pada pengurangan penggunaan bahan bakar

minyak dan mengurangi polusi yang merusak atmosfir bumi.

2.

Teknologi CRT dan LCD

(1) Chatode-ray tube (CRT)

Chatode-ray tube atau disingkat CRT merupakan perangkat yang merubah sinyal listrik menjadi sinyal

optical melalui proses penembakan electron (electron

beam). CRT banyak dipakai sebagai peralatan televisi, osiloskop, radar sistem dan lain sebagainya. Pada tahun enam puluhan, ketika teknologi komputer mulai berkembang CRT banyak digunakan sebagai monitor. Sampai saat ini teknologi CRT masih banyak dipakai.

Tabung CRT sendiri terdiri dari beberapa komponen dasar seperti : penembak elektron (electron gun), pemfokus jalur elektro (beam

focusing), pengarah jalur sinar elektron(beam

bending) dan sebuah layar yang dilapisi oleh

phosphor (screen with a phosphor layer). Untuk memastikan agar energi dari elektron (electron beam) tidak berkurang karena tumbukan dengan partikel

(2)

Cutaway rendering of a color CRT: 1. Electron guns 2. Electron beams 3. Focusing coils 4. Deflection coils 5. Anode connection 6. Mask for

separating beams for red, green, and blue part of displayed image 7. Phosphor layer with red, green, and blue zones 8. Close-up of the phosphor-coated inner side of the screen

udara maka komponen CRT di letakkan dalam tabung yang vacum. Cara kerja dari CRT sendiri adalah sebagai berikut : elektron bebas di hasilkan dan ditembakkan oleh komponen electron gun dengan menggunakan tegangan yang cukup tinggi untuk menghasilkan proses ionisasi. Electron beam yang terjadi kemudian difokuskan melalui focusing

coil akan melewati plat pengarah vertikal dan horizontal atauyang disebut dengan deflection coil sehingga elektron akan menumbuk layar ber phosphor pada titik yang telah ditentukan. Layar yang ber phospor ini kemudian akan berpendar atau menyala jika ditumbuk oleh elektron. Plat pengarah horizontal dan vertikal ini yang berfungsi untuk mengarahkan electron beam sehingga membentuk gambar yang diinginkan. CRT yang berwarna menggunakan layar phospor yang dibagi dalam 3 zona yang berbeda untuk 3 warna dasar merah hijau dan biru. Electron beam untuk masing-masing komponen warna akan dipisahkan oleh suatu lapisan masking [1][2].

Gambar 1. Komponen dan Prinsip Kerja CRT

(2) Liquid Crystal Display (LCD)

Liquid Crystal Display atau LCD adalah teknologi display yang menggunakan sifat isotropic [3] dari suatu bahan material organic yang berbentuk

liquid-crystal karena pengaruh medan listrik [1][4][5]. Setiap pixel dari suatu LCD terdiri dari lapisan liquid-crystal yang diapit oleh 2 elektrode transparan (transparent electrodes) yang terbuat dari

Indium Tin Oxide (ITO) dan 2 filter polarisasi (polarizing filter). Tanpa adanya liquid-crystal di lapisan tengah makan 2 filter polarisasi akan saling menghalangi masuknya cahaya sehingga tampak sebagai warna hitam. Dengan mengalirkan listrik melalui kedua elektrode transparan akan memberikan medan listrik pada liquid-crystal sehingga partikel

gelombang cahaya yang masuk sehingga dapat melalui filter polarisasi pada kedua lapisan sehingga cahaya dapat menembus filter dan tampak warna yang ada dilapisan akhir LCD.

Pada LCD berwarna setiap pixel (titik gambar) akan dibagi menjadi 3 subpixel yang diberi warna dasar merah, hijau dan biru oleh sebuah filter tambahan (pigment filters, dye filters and metal oxide

filters) Setiap subpixel dapat diatur secara mandiri untuk menghasilkan ribuan kemungkinan warna untuk setiap pixel-nya.

Gambar 2. Prinsip Kerja LCD (3) Kelebihan dan Kekurangan Monitor LCD

Walaupun saat ini monitor berteknologi LCD lebih diminati dari pada monitor berteknologi CRT dan terlihat lebih banyak memiliki keunggulan akan tetapi tetap ada kelemahan atau kekurangan dari monitor berteknologi CRT. Beberapa kelebihan dan kekurangan Monitor CRT dibandingkan dengan monitor LCD dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 1. Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan Monitor

LCD dan CRT

No Parameter Monitor CRT Monitor LCD

1 Radiasi Radiasi cukup besar dibandingkan LCD Radiasi yang dihasilkan cukup kecil 2 Kenyaman pada mata Membuat mata lelah

Lebih nyaman dimata 3 Bentuk Bentuk

cenderung besar dibandingkan LCD

Flat dan relatif lebih kecil dari CRT

4 Dead Pixel Tidak mengalami Dead Pixel Dapat mengalami Dead Pixel 5 Video Resolutions Multiple Video Resolutions (Dapat bekerja pada beberapa resolusi) Only in Native Resolution

(Hanya dapat bekerja pada 1 macam resolusi) 6 Daya Konsumsi daya

relatif besar

Konsumsi daya kecil 7 Ketajaman Gambar CRT memiliki tingkat contrast dan ketajaman LCD memiliki tingkat contrast dan ketajaman warna

(3)

No Parameter Monitor CRT Monitor LCD LCD 8 Sudut Pandang Tidak terbatas, sudut pandang besar memiliki sudut penglihatan yang lebih kecil dibanding CRT, sehingga warna muncul bisa berubah jika dilihat dari samping.

3.

Pengujian dan Pengukuran

Pengujian dan pengukuran dilakukan untuk dapat melihat seberapa besar penghematan pemakaian daya pada monitor LCD dibandingkan dengan pemakaian daya pada monitor CRT. Dalam paper ini hanya akan diamati perbedaan konsumsi daya pada komputer yang menggunakan CRT monitor dan komputer yang menggunakan LCD monitor secara umum. Dalam paper ini tidak dilakukan pengukuran dan pembandinmgan pada berbagai macam merek monitor CRT dan LCD. Pengukuran dilakukan pada sample monitor yaitu yang dimiliki oleh laboratorium telematika/komputer tempat penulis bekerja. Diharapkan pada pengukuran ini dapat secara umum didapatkan gambaran besar penghematan yang didapat saat terjadi upgrading dari perangkat komputer lama yang menggunakan monitor CRT dengan perangkat komputer baru yang menggunakan monitor LCD.

(1) Metode Pengujian dan Pengukuran

Pengukuran dilakukan pada 2 kelompok perangkat komputer dimana masing-masing kelompok terdiri dari 10 perangkat komputer. Kelompok pertama menggunakan monitor LCD dan kelompok kedua menggunakan monitor CRT. Untuk menjaga keseragaman kinerja komputer pada saat pengukuran digunakan komputer dengan spesifikasi yang seragam dibantu dengan software

brutebenchmark yang dijalankan pada semua komputer secara bersamaan. Software

brutebenchmark memiliki 4 proses yang berbeda, yaitu : CPU Performance, FPU test, VGA Card dan Hard Disk, yang dianggap cukup mewakili proses yang umumnya terjadi dalam suatu proses komputasi dalam komputer pada umumnya. Pengujian dilakukan pada 10 perangkat komputer beserta monitornya dengan tujuan untuk mendapatkan angka pengukuran konsumsi daya rata-rata pada saat terjadi proses dilaksanakan.

Spesifikasi monitor yang digunakan adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Spesifikasi Monitor yang Akan Di ukur

Monitor LCD CRT Type Dell SE 177 FPF Philips 105 E11 Tegangan 100 - 240 V 100 - 240 V Frekuensi Daya 50 - 60 Hz 50 - 60 Hz Daya Operasional 40 W 75 W Daya Standby 2 W 15 W

Langkah pelaksanaan pengujian dan pengukuran dilakukan sebagai berikut, 10 komputer beserta monitor CRT dan 10 komputer beserta monitor LCD dirangkaikan dalam dua jalur kelistrikan yang berbeda. Keduapuluh komputer tersebut dihubungkan ke sumber listrik terdekat. Langkah berikutnya adalah menjalankan salah satu proses pada software

brutebenchmark disemua komputer secara bersamaan. Kemudian pengukuran daya dan arus dilakukan di setiap jalur percobaan, 1 kali pengukuran di jalur yang berisi 10 komputer yang menggunakan monitor CRT dan 1 kali pengukuran di jalur yang berisi 10 komputer yang menggunakan monitor LCD. Pengukuran diulang kembali untuk ketiga proses komputasi dari software

brutebenchmark yang lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada blok diagram percobaan dibawah ini.

Gambar 3. Blok Diagram Pengukuran (2) Hasil Pengukuran

Hasil dari pengukuran yang didapat kemudian ditabulasikan pada tabel dibawah ini. Didalam tabel tersebut dapat dilihat juga selisih konsumsi daya dan arus per masing-masing percobaan dan rata-rata konsumsi daya dan arus dari keempat proses komputasi yang dilakukan menggunakan software

(4)

Tabel 3. Hasil Pengukuran Daya Monitor pada 10 Komputer

Tabel 4. Hasil Pengukuran Arus Monitor pada 10 Komputer

4.

Analisa

Dari hasil pengukuran dapat dilihat bahwa meskipun daya yang diserap oleh sistem pada masing-masing proses benchmarking tidak sama, namun daya yang diserap oleh sistem yang menggunakan monitor LCD selalu lebih kecil dibandingkan dengan sistem yang menggunakan monitor CRT. Hal ini menunjukkan bahwa monitor LCD menyerap daya jauh lebih kecil dibanding monitor CRT. Rata-rata selisih penurunan konsumsi daya dibandingkan dengan konsumsi daya pada sistem yang menggunakan CRT adalah sebesar 33.5%. Hal ini dapat diartikan bahwa terjadi penghematan konsumsi daya sebesar 33.5% jika sistem komputer menggunakan monitor LCD.

Jika diasumsikan daya yang diserap oleh perangkat komputer sama, maka selisih daya pada tabel 3 hasil pengukuran diatas dapat dianggap sebagai selisih daya yang diserap oleh monitor LCD terhadap monitor CRT. Selisih konsumsi daya terbesar terjadi pada proses benchmarking CPU yaitu sebesar 1.195 watt, diikuti oleh proses benchmarking pada VGA Card sebesar 905 watt dan benchmarking pada Hard disk sebesar 849 watt. Selisih terkecil terjadi pada proses benchmarking komputasi sebesar

benchmarking CPU yang paling banyak menyerap konsumsi daya karena proses di CPU merupakan proses utama dalam perangkat komputer.

Selisih rata-rata yang didapat adalah sebesar 935 watt antara sistem yang menggunakan monitor LCD dan sistem yang menggunakan monitor CRT. Selisih 935 watt persepuluh komputer atau 93.5 watt perkomputer terlihat tidak terlalu besar karena hanya sebandingkan dengan 1 buah lampu pijar 100 watt atau setara dengan 2 buah lampu TL 40 watt. Namun jika digunakan dalam jumlah besar misalkan di perusahaan skala menengah yang memiliki 1.000 komputer atau lebih akan sangat terasa besarnya. Sebagai contoh untuk 1.000 komputer penghematan yang terjadi adalah sebesar 93.500 watt atau 93.5 kWatt. Apa lagi jika digunakan dalam jangka waktu yang lama misalkan 8 jam sehari maka penghematan yang didapat harus dipertimbangkan kembali.

Diharapkan penghematan tersebut dapat mengurangi kebutuhan listrik, sehingga terjadi penghematan pada pembangkit listrik yang berbahan bakar minyak bumi, mengurangi polusi udara dan mendukung terjadinya green environment yang diharapkan.

5.

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari pengujian dan pengukuran yang telah dilakukan terhadap sistem komputer yang menggunakan monitor LCD dibandingkan dengan sistem komputer yang menggunakan monitor CRT dengan menggunakan software brutebenchmark adalah sebagai berikut :

- Konsumsi daya yang diserap pada setiap proses benchmarking tidak sama besar untuk kedua sistem.

- Sistem komputer yang menggunakan monitor LCD menyerap daya lebih rendah dari sistem komputer yang menggunakan monitor CRT pada setiap proses

benchmarking. Rata-rata penghematan sebesar 33.5%

- Rata-rata penghematan yang dihasilkan oleh pemakaian monitor LCD adalah sebesar 935 watt untuk sistem yang terdiri dari 10 komputer.

- Untuk penggunaan di institusi skala menengah yang memiliki jaringan komputer diatas 1.000 buah komputer dengan penggunaan diatas 8 jam sehari perlu dipertimbangkan penghematan yang didapatkan akan cukup berarti.

- Diharapkan penghematan tersebut dapat berkontribusi pada penurunan konsumsi listrik yang menggunakan bahan bakar

Daya (W) No Jenis Bench-marking LCD CRT Selisih 1 CPU 1.923 3.118 1.195 2 FPU 1.633 2.425 792 3 VGA Card 2.079 2.984 905 4 Harddisk 1.782 2.630 849 Rata-rata 1.854 2.790 935 Arus (A) No Jenis Bench-marking LCD CRT Selisih 1 CPU 10.43 16.65 6.22 2 FPU 8.70 12.82 4.12 3 VGA Card 11.12 16.03 4.91 4 Harddisk 9.56 14.34 4.78 Rata-rata 9.95 14.96 5.01

(5)

energi serta membantu mengurangi polusi udara yang terjadi dan mendukung isu green

environment.

Daftar pustaka

[1]

French, P.J. and S. Middelhoek (2004), Display

and Storage, TU Delft, Delft, The Netherlands.

[2]

http://en.wikipedia.org/wiki/Cathode_ray_tube

[3]

http://en.wikipedia.org/wiki/Isotropic

[4]

http://en.wikipedia.org/wiki/Liquid_crystal_displ ays

Gambar

Tabel 1. Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan Monitor  LCD dan CRT
Tabel 2. Spesifikasi Monitor yang Akan Di ukur
Tabel 3. Hasil Pengukuran Daya Monitor pada 10  Komputer

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pembentukan Tim Teknis Pelaksana Entry Penyelenggaraan

Pemodelan sistem pakar deteksi dini resiko HIV/AIDS menggunakan metode Dempster-Shafer ini dapat mengetahui keputusan dari pakar dengan cara menghitung nilai

Candida albicans dianggap sebagai spesies yang paling patogen dan menjadi penyebab terbanyak kandidiasis, tetapi spesies lain ada juga yang dapat menyebabkan penyakit

Alim Setiawan Slamet, S.TP, M.Si, mengatakan bahwa mahasiswa yang mengikuti program dari perusahaan dapat menambah pengalaman dan soft skill sehingga setelah lulus nanti tidak

Susunan pada kebanyakan tanah lempung terdiri dari silika tetrahedra dan alumunium okthedra ( gambar 2.1 ) .Silika Tetrahedron pada dasarnya merupakan kombinasi

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa: kecernaan bahan kering dan bahan organik relatif sama antara rumput kumpai segar dengan rumput

Adapun peneliti menjadikan likers di MCI untuk menjadi informan dalam penelitian ini agar peneliti mengetahui bagaimana motif mereka bergabung dalam komunitas dan