Injeksi Cairan Kontras Dan Cairan Nacl (Saline) Dengan Dual Syringe
(Danang Hariadi, Tri Bowo Indrato, ST, MT Abdul Kholiq, SST, MT)
Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan SurabayaJln. Pucang Jajar Timur No. 10 Surabaya
Abstrak
Injeksi cairan kontras dan nacl (saline) adalah sebuah alat yang digunakan untuk menginjeksikan cairan kontras kepasien saat akan melakukan pemeriksaan angiografi. Fungsi Angiografi merupakan teknik pemeriksaan dengan cara memberikan radiasi sinar X ke pasien secara terus menerus untuk melihat secara langsung letak kelainan atau penyumbatan pembuluh darah yang ada dalam tubuh pasien, dengan menambahkan cairan nacl yang berfungsi sebagai flusing dan
menambah puncak penyangatan (waktu pencapaian puncak). Rancangan alat ini menggunakan jenis
penelitian pre-eksperimental dengan metode after only design. Pada rancangan ini, peneliti hanya melihat hasil tanpa melihat keadaan awal. Berdasarkan pengukuran volume dan waktu sebanyak 5 kali pada 3 setting pemilihan Pada alat ini didapat hasil %Error rata-rata 0,6% pada pemilihan 60ml, 0,5% pada pemilihan 40mL untuk kedua tabung dan 2,6% pada pemilihan 30mL cairan yang diinjeksikan. Sedangkan pada pemilihan 60mL didapat error sebesar4% pada setting waktu dan pada pemilihan 40mL didapat error sebesar 4% untuk tabung 1 dan 2% untuk tabung 2 pada setting waktunya,kemudian untuk pemilihan 30mL didapat error sebesar 6%.
Kata kunci : Injector , Cairan contrast, Angiografi
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Angiografi adalah teknik pencitraan yang digunakan untuk melihat lumen atau bagian dalam organ dan pembuluh darah. Prosedur ini juga dikenal sebagai arteriografi. Tindakan pencitraan medis ini sering digunakan untuk memeriksa kondisi jantung, pembuluh arteri, dan vena. Dulu, angiografi dilakukan dengan menyuntikkan zat kontras ke dalam pembuluh darah pemeriksaan pembuluh darah dengan menggunakan zat kontras yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu : Pemeriksaan
arteriografi dan Pemeriksaan flebografi –
venografi. Marnansjah Daini, (2014).
Fungsi Angiografi merupakan teknik pemeriksaan dengan cara memberikan radiasi sinar-X ke pasien secara terus menerus untuk melihat secara langsung letak kelainan atau penyumbatan pembuluh darah yang ada dalam tubuh pasien. Sebelum melakukan angiografi pasien terlebih dahulu diberikan cairan kontras yang di injeksikan kedalam tubuh pasien pada bagian yang diduga terdapat penyumbatan. Bahan kontras merupakan senyawa yang digunakan untuk meningkatkan visualisasi (visibility) struktur-struktur internal pada sebuah
pencitraan diagnostik medik. Alat kontras injeksi sistem ini adalah alat yang digunakan untuk menginjeksikan cairan kontras ke tubuh pasien. Penggunaan NaCl (saline) selain untuk membilas (flushing) media kontras juga untuk memanfaatkan media kontras yang masih ada di tabung injector (atau di conector) dan media kontras yang masih ada di vena peripheral (di lengan atau tangan) untuk dapat di distribusikan ke sistem pusat peredaran darah.
Dalam melakukan injeksi cairan kontras dan cairan Nacl (Saline) ke tubuh pasien seorang dokter harus bisa menentukan banyak nya dosis cairan yang akan di injeksikan. Banyak sedikitnya cairan ini sangat menentukan jelas atau tidaknya alur pergerakan darah dalam pembuluh darah. Dalam suatu tindakan angiografi terkadang dokter dalam suatu proses belum bisa menentukan letak penyumbatan atau kelainan dikarenakan cairan kontras yang di injeksikan awal sudah menyebar dan tidak dapat dilihat dengan jelas lagi. Oleh karena itu, penulis bermaksud membuat alat kontras media dan Nacl (Saline) injeksi sistem yang berfungsi untuk mengatur banyaknya cairan yang diinjeksikan awal pada pasien, dan dengan alat ini dokter atau operator dapat menambah cairan yang dimasukan ke pasien saat proses sedang berlangsung.
Sebelumnya pernah dibuat alat sistem injeksi cairan kontras pada pemeriksaan Angiografi dilengkapi dengan display level cairan (Achmad Raka Doni Bramantyo tahun 2016). Dengan menggunakan single syring
untuk cairan kontras. Sedangkan di rumah sakit sudah banyak yang menggunakan injeksi dual syring yang berfungsi untuk cairan kontras dan Nacl (Saline). Penggunaan NaCl (saline) selain untuk membilas (flushing) media kontras juga untuk memanfaatkan media kontras yang masih ada di tabung injector (atau di conector) dan media kontras yang masih ada di vena peripheral (di lengan atau tangan) untuk dapat di distribusikan ke sistem pusat peredaran darah. Penggunaan NaCl (Saline) juga dapat menambah puncak penyangatan (Waktu pencapaian puncak) media kontras dan efesiensi penggunaan media kontras.
Dengan memandang kronologis diatas maka dengan ini penulis ingin membuat alat yang berhubungan dengan masalah tersebut, yaitu ”Injeksi Cairan Kontras dan Cairan Nacl (Saline) dengan Dual Syringe”.
Batasan Masalah
1) Digunakan khusus pada pemeriksaan Angiografi Thoracic Outlet.
2) Menggunakan 2 syringe khusus injeksi cairan kontras dan Nacl (Saline).
3) Cairan kontras disimulasikan dengan cairan NaCl.
4) Menggunakan 2 pemilihan setting cairan yaitu flowrate 4 ml/s dengan volume 40 ml dan flowrate 6 ml/s dengan volume 60 ml. 5) 2 settingan volume di jadikan satu. 6) Tampilan 40 ml pada led bar menyala full. 7) Tampilan 60 ml pada led bar menyala full.
Rumusan Masalah
Dapatkah dibuat alat ”Injeksi Cairan Kontras dan Cairan Nacl (Saline) dengan Dual Syringe”.
Tujuan Masalah Tujuan Umum
Dibuatnya alat ”Injeksi Cairan Kontras dan Cairan Nacl (Saline) dengan Dual Syringe”. Tujuan Khusus
1) Membuat rangkaian minimum system mikrokontroller.
2) Membuat rangkaian driver motor. 3) Membuat rangkaian display LCD 2x16. 4) Membuat software pemroses pada CV
AVR.
5) Membuat rancangan box syring dan control.
6) Membuat mekanisme syring.
7) Membedakan mekanisme syring 1 dan 2. 8) Melakukan uji fungsi rangkaian sensor. Manfaat Penelitian
Manfaaat Teoritis
Menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam bidang teknik diagnostic radiografi terutama pada teknik angiografi dan pengetahuan tentang cairan kontras. Terlebih untuk memahami teknik pengijeksian cairan kontras pada pemeriksaan angiografi.
Manfaat Praktis
Dengan adanya alat ini diharapkan dapat membantu dokter/operator dalam melakukan pemeriksaan angiografi terutama teknik penginjeksian cairan kontras dan NaCl (Saline). Dengan alat ini dokter tidak perlu melakukan
injeksi cairan secara manual dan juga ketika hendak melakukan penyuntikan kembali cairan dokter / operator tidak perlu memasuki ruang pemeriksaan sehingga tidak terkena radiasi. TINJAUAN PUSTAKA
Teori Dasar
Pemeriksaan Angiografi
Pemeriksaan angiografi adalah pemeriksaan pembuluh darah dengan menggunakan zat kontras. Pemeriksaan angiografi dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu : Pemeriksaan arteriografi dan Pemeriksaan flebografi-venografi. Injeksi bahan kontras ke arteri dan vena dilakukan baik secara langsung melalui tusukan jarum atau menggunakan kateter angiografik perkutan dimasukkan paling sering dibuat dari polietilen, poliuretan atau nilon. Kontras injeksi dilakukan dengan tangan (terutama di tusuk jarum langsung atau dalam arteri kaliber kecil) atau dengan injector khusus. Pencitraan pembuluh darah menggunakan air-larut ionik atau nonionik media yang kontras sinar X disuntikkan ke dalam aliran darah arteri (arteriografi) atau pembuluh darah (venography). Marnansjah Daini Rachman (2014)
Pertama kali diperkenalkan oleh neurofisiologis Portugis bernama Egas Moniz untuk menghasilkan x-ray contrast image pada tumor karsinogenik, penyumbatan pada cerebral serta vena Angiografi membantu treatment neurological disorder dan heart disease Karena extra ordinary invention ini menyelamatkan
jutaan nyawa, Egas Moniz dianugrahi Nobel Prize pada tahun 1949.
Cairan Kontras Dan NaCl Saline Pengertian cairan kontras
Kontras Media mampu membedakan jaringan-jaringan pada gambar foto rontgen digunakan untuk membedakan jaringan-jaringan yang tidak terlihat dalam radiografi biasa. Selain itu cairan kontras juga berguna untuk memperlihatkan bentuk anatomi dari bagian yang diperiksa dan Memperlihatkan fungsi organ yang diperiksa. Dapat tampak karena perbedaan berat atom bagian tubuh dengan bahan kontras. Dalam penelitian ini cairan kontras digantikan dengan cairan NaCl. Setelah kontras media masuk melalui pembuluh darah, dia tidak menetap disitu tetapi :
a. Difusi ke cairan tubuh, khususnya cairan ekstraseluler.
b. Dalam beberapa saat sampai ke arteri ginjal. c. Di eksresi oleh ginjal ke dalam Calic Pelvis. Saline Flush (Pemberian NaCl)
Penggunaan NaCl (saline) selain untuk membilas (flushing) media kontras juga untuk memanfaatkan media kontras yang masih ada di tabung injector (atau di conector) dan media kontras yang masih ada di vena peripheral (di lengan atau tangan) untuk dapat di distribusikan ke sistem pusat peredaran darah. Penggunaan NaCl (Saline) juga dapat menambah puncak penyangatan (Waktu pencapaian puncak) media kontras dan efesiensi penggunaan media kontras. Selain juga dapat mengurangi adanya artifact kontras media di daerah vena cava superior
(untuk pemeriksaan pulmonum emboli). Komponen
Motor DC
Motor listrik merupakan perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan,dll. Disini motor digunakan untuk menggerakkan mekanika gear dan mendorong/menarik syringe. Motor DC memerlukan suplay tegangan yang searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi mekanik. Bagian utama motor DC adalah stator dan rotor dimana kumparan medan pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar).
Gambar Motor DC
Jika arus lewat pada suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar konduktor. Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor. Prinsip kerja motor listrik berdasarkan hukum gaya Lorentz dan kaidah tangan kiri Flemming, yang menyatakan bahwa apabila sebatang konduktor yang dialiri arus listrik ditempatkan di dalam medan magnet, maka konduktor tersebut akan mengalami gaya.
2.2.1 Mikrokontroller ATmega 8535
Mikrokontroler AVR ATmega8535 memiliki fitur yang cukup lengkap. Mikrokontroler AVR ATmega8535 telah dilengkapi dengan ADC internal, EEPROM internal, Timer/Counter, PWM, analog comparator, dll. Berikut gambar dari pin-pin
pada Mikrokontroler ATmega8535:
Gambar Konfigurasi pin ATmega8535 Konfigurasi pin ATmega8535 dengan kemasan 40 pin DIP (Dual In-line Package). Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan fungsi dari masing-masing pin ATmega8535 sebagai berikut:
a. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan catu daya.
b. GND merukan pin Ground.
c. Port A (PortA0…PortA7) merupakan pin input/output dua arah dan pin masukan ADC.
d. Port B (PortB0…PortB7) merupakan pin input/output dua arah.
e. Port C (PortC0…PortC7) merupakan pin input/output dua arah dan pin fungsi khusus.
f. Port D (PortD0…PortD7) merupakan pin input/output dua arah dan pin fungsi khusus.
g. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler.
h. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.
i. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.
j. AREFF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.
METODOLOGI PENELITIAN Diagram Blok
Gambar Diagram Blok
U1 ATMEGA8535 9 18 19 20 29 30 32 31 1 2 3 4 5 6 7 8 21 22 23 24 25 26 27 28 10 11 12 13 14 15 16 17 40 39 38 37 36 35 34 33 RST PD4(OC1B) PD5(OC1A) PD6(ICP) PC7(TOSC2) AVCC AREF AGND PB0(XCK/T0) PB1(T1) PB2(INT2/AIN0) PB3(OC0/AIN1) PB4(SS) PB5(M0SI) PB6(MIS0) PB7(SCK) PD7(OC2) PCO(SCL) PC1(SDA) PC2 PC3 PC4 PC5 PC6(TOSC2) VCC GND XTAL2 XTAL1 PD0(RXD) PD1(TXD) PD2(INT0) PD3(INT1) PA0 (ADC0) PA1 (ADC1) PA2 (ADC2) PA3 (ADC3) PA4 (ADC4) PA5 (ADC5) PA6 (ADC6) PA7(ADC7) INDIKATOR 2 INDIKATOR 1 START MAJU & MUND UR DRIVE R MOTO R 1 DRIVE R MOTO R 2 MOTO R 1 MOTO R 2 SET VOLU ME 1 DAN 2 ENTER RESET AUTOLOA D MIKRO KONTR OLER 8535 LCD 2X16 SENSO R VOLUME 1 BOLUS SENSO R VOLUME 2
Cara Kerja Diagram Blok
Input Setting volume, enter, autoload dan maju/mundur digunakan untuk memberi perintah pada mikrokontroller. Mikrokontroller akan mengolah semua perintah tersebut dan mengeluarkan output ke driver motor dengan fasilitas PWM dan driver motor yang berupa rangkaian optocopler akan mengatur arah putaran motor. Selain itu, Mikrokontroler akan memberikan informasi data ke LCD karakter sehingga dapat menampilkan karakter yang berisi proses berlangsungnya system. Selain itu mikrokontroller juga akan mengolah output sensor volume yang akan mendeteksi letak batas cairan yang ada di dalam syringe dan agar diproses dan ditampilkan ke indikator LED bar. Tombol start untuk memberikan perintah awal proses berjalan. Tombol bolus digunakan untuk memberikan cairan tambahan ke pasien saat pemeriksaan belum selesai.
Diagram Alir Alat
Gambar Diagram Alir
Display Level Volume 2 YA TIDAK Begin Inisialisas i Aut o Loa d Motor Pengisian Bekerja Auto Load Motorr Pengisian Bekerja Auto Load Level Volu me Display Level Volume 1 M eterPengi sian BekerjaAutoLoad Setting Flowrate 1 & 2 Rea dy Start Motor Injeksi Cairan Bekerja Proses Selesa i? Injeksi Cairan Bolus End Level Volu me
Cara Kerja Diagram Alir
Saat alat di nyalakan alat melakukan inisialisasi jika tombol auto load ditekan akan membuat motor bekerja dan menarik syringe ada dual syring sehingga perlu dilakukan pemilihan untuk melakukan pengisian, lalu atur posisi syringe dengan menggunakan tombol maju dan mundur agar pada selang tidak terdapat gelembung . setelah dirasa sudah siap, tekan enter lalu setting flowrate cairan awal yang di injeksikan yaitu 4mL/s dengan volume 40mL atau 6mL/s dengan volume 60 mL untuk cairan kontras dan pemberian saline/NaCl ( 30-40 ml) dengan flowrate yang sama. Saat syring terisi cairan maka level volume cairan akan mendeteksi jumlah volume cairan dan menampilkan pada LED Bar. Tekan start maka motor akan bekerja menginjeksikan cairan sesuai settingan, saat proses angiografi berlangsung tidak memerlukan injeksi tambahan maka proses selesai END. Saat proses belum selesai dan memerlukan injeksi tambahan maka tekan tombol bolus dan motor akan berputar kembali menginjeksikan cairan lagi hingga proses selesai (END).
Diagram Mekanik
Gambar Desain alat
PEMBAHASAN
Hasil Pengukuran terhadap Gelas Ukur Pengukuran modul menggunakan alat gelas ukur sebagai kalibrator dan pembanding untuk menentukan nilai kebenaran volume dari modul TA contrast injection system ini.
Bolus Start Setting flowrate 1 Setting flowrate 2 Enter Rese t Auto load Maju mundur Lcd 2x16 Indikator 2 Indikator 1
Hasil Pengukuran Pengukuran setting 60ml
Tabel Data Hasil Pengukuran setting 60mL
Percobaan Tabung 1 Waktu(s) Volume (mL) 1 10 62 2 10 59 3 9 60 4 9 59 5 10 58 Rata-rata 9,60 59,60
Pengukuran setting 40ml
Tabel Data Hasil Pengukuran setting 40mL
Percob aan Tabung 1 Tabung 2 Waktu( s) Volume (mL) Waktu( s) Volume (mL) 1 10 38 9 39 2 9 38 10 40 3 10 40 10 39 4 9 41 10 41 5 10 42 10 40 Rata-rata 9,60 39,8 9,80 39,8
Pengukuran setting 30ml
Tabel Data Hasil Pengukuran setting 30mL
Percobaan Tabung 2 Waktu(s) Volume (mL) 1 10 31 2 10 29 3 9 28 4 9 28 5 9 30 Rata-rata 9,4 29,2
Dari data tabel diatas dapat kita lihat hasil pengukuran sebanyak 5 kali pada volume digunakan gelas ukur sebagai alat ukur, pada waktu menggunakan stopwatch dan pada arus dengan menggunakan AVO meter digital.
Pembahasan Rangkaian Keseluruhan
Gambar Skematik rangkaian keseluruhan Kinerja sistem keseluruhan :
Cara kerja modul contrast injection
system ini yaitu ketika saklar ditekan ON maka
tegangan AC dari sumber akan masuk dan mengaktifkan power supply
yang akan mengalirkan tegangan keseluruh rangkaian. Maka mikrokontroller akan memproses dan menjalankan sesuai program yang di injeksikan. Salah satunya yaitu dengan menampilkan karakter pada display LCD sesuai dengan pilihan setting.
Setelah perintah setting sudah selesai diberikan melalui push button, mikrokontroller akan memproses dan mengeluarkan sinyal pwm
D7 LED SW4 AUTO LOAD C3 22pF J7+MOTOR 1 2 D9 LED R10 1k 1 2 R17 R 220 1 2 U1 BD139 SW3 SETTING R18 R20K C2 22pF J4 supply 1 2 SW2 ENTER J7 GND 1 2 J2 ALPHANUMERIC LCD 2X16 12345678910111213141516 0 U2 BD139 C1 100nF R12 20k R4 220 1 2 R1 220 0 DRIVER PWM B Q1 IRFz44n 2 1 3 +5v D4 LED SW1 Reset ISO5 OPTO ISOLATOR-A 1 2 4 3 R2 1k 1 2 D1 LED DRIVER KANAN KIRI Q1 IRFz44n 2 1 3 ISO3 OPTO ISOLATOR-B 1 2 4 3 D2 DIODE 1 2 IN4007 DIODE 1 2 D3 LED J2 in 12 J1 CON2 12 ISO6 OPTO ISOLATOR-A 1 2 4 3 D8 LED D5 LED -- MOTOR R2 10k R8 POT J5 DOWNLOADER 1 2 3 4 5 GND J14 SUPLY MOTOR 1 2 SW7 START ISO3 OPTO ISOLATOR-A 1 2 4 3 K1 RELAY DPDT 3 4 5 6 8 7 1 2 R3 20K R5 10k 1 2 +5v GND C6 10uf D1 DIODE 1 2 Y1 XTAL TP2 OUTPUT PWM 1 IN4007 DIODE 1 2 12v J6- MOTOR 1 2 0 R3 220 1 2 U1 LM3914 5 3 2 7 9 4 6 8 1 18 17 16 15 14 13 12 11 10 SIGIN V+ V-REFOUT MODE RLO RHI REF ADJ LED1 LED2 LED3 LED4 LED5 LED6 LED7 LED8 LED9 LED10 5v + 12v J14 SUPLY MOTOR 1 2 +5v R7 1k 1 2 M1 MOTOR 1 2 TP2 OUTPUT PWM 1 C1 10uf +5v SW6MAJU/BOLUS R7 1k 1 2 R6 10k 1 2 C1 10uf DRIVER PWM A U1 16 4 28 36 19 9 27 38 29 6 22 33 1 20 40 34 8 17 3 14 32 5 13 26 18 37 24 2 39 23 35 25 21 7 15 12 30 31 10 11 PD2/INT0 PB3/AIN1/OC0 PC6/TOSC1 PA4/ADC4 PD5/OC1A RESET PC5/TDI PA2/ADC2 PC7/TOSC2 PB5/MOSI PC0/SCL PA7/ADC7 PB0/T0/SCK PD6/ICP1 PA0/ADC0 PA6/ADC6 PB7/SCK PD3/INT1 PB2/AIN0/INT2 PD0/RXD AREF PB4/SS XTAL1 PC4/TDO PD4/OC1B PA3/ADC3 PC2/TCK PB1/T1 PA1/ADC1 PC1/SDA PA5/ADC5 PC3/TMS PD7/OC2 PB6/MISO PD1/TXD XTAL2 AVCC AGND VC C GN D R9 1k 1 2 K2 RELAY DPDT 3 4 5 6 8 7 1 2 R1 1k 1 2 SW5 MUNDUR R1 1K + MOTOR D6 LED C2 1uf 0 D10 LED J6- MOTOR 1 2 D2 LED + 12v R101k 1 2 +5v +5v R9 1k 1 2 C2 1uf J7+MOTOR 1 2
sesuai setting. Sinyal pwm tersebut akan masuk ke rangkaian driver motor yang akan mengatur tegangan yang akan mengalir pada motor. Keluaran driver motor akan dihubungkan dengan input rangkaian driver kanan kiri yang akan mengatur arah putaran motor.
Motor akan berputar dan akan memutar uliran melalui gearbox. Ketika uliran berputar maka penahan akan mendorong atau menarik syringe sehingga cairan dapat mengalir ketubuh pasien. Saat syringe bekerja maju atau mundur pada batas volume tertentu maka sensor volume akan mendeteksi dan menyalakan indikator led bar.
Setelah dilakukan pengujian dan pengukuran alat maka dilakukan pendataan hasil pada tiap tes point untuk mengetahui ketepatan hasil modul. Selain itu juga untuk memastikan agar masing – masing bagian dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan.
PENUTUP KESIMPULAN
Setelah melakukan proses pembuatan dan study literature perencanaan, percobaan, pengujian alat, pendataan, serta analisis data. Penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut 1. Setelah dilakukan percobaan rangkaian
minimum system dapat bekerja pada tegangan antar 4,5V – 5,5V. apabila tegangan melebihi 5,5VDC maka IC ATmega tidak dapat bekerja dan rusak. 2. Rangkaian LCD dapat bekerja dan
berfungsi ketika diberi tegangan 4 – 5,5
VDC apabila tegangan kurang dari itu maka karakter tidak akan muncul pada LCD. 3. Pada saat pengujian, alat Contrast Injecor
ini dapat bekerja dan mengeluarkan cairan sesuai dengan dengan nilai error 1,00% pada setting 4ml/s dan error 0,5% pada setting 6ml/s dan error 2,6% pada setting 3ml/s.
4. Mekanika syringe dapat
mendorong/menarik syringe dan bekerja sesuai dengan yang diharapkan pada setting 4ml/s, 3ml/s dan 6ml/s.
Berdasarkan dari kesimpulan diatas maka dapat dikatakan modul “Contrast Injection System” ini berfungsi dengan baik.
SARAN
Pada pembuatan tugas akhir selanjutnya penulis menyarankan untuk adik tingkat yang ingin membuat modul dengan judul yang sama : 1) Gunakan gear box berbahan lebih ringan (Teflon) maupun menggunakan vanbelt agar mengurangi suara bising dari motor. 2) Menambahkan variasi setting flowrate agar
dapat digunakan pada pemeriksaan angiografi berbagai macam indikasi.
3) Box syringe dapat diperkecil agar lebih efisien.dan menarik.
DAFTAR PUSTAKA
Artikeltentangprinsipkerja
motor
DC
,ElektronikaDasar,
http://elektronikadasar.web.id/teoriele
ktronika/prinsip-kerja-motor-dc/
CT Contrast Protocols for Different Organ
Imaging ggg Paul Shreve, M.D.
Advanced Radiology Services, P.C. &
Spectrum Health GrandRapidsMIUSA
Grand Rapids, MI, USA
Correlative Imaging Council Society
of Nuclear Medicine 56thAnnual
Meeting Toronto, Canada June 13,
2009.
http://medicastore.com/penyakit/670/Sindro
ma_Saluran_Thoraks_%28Thoracic_
Outlet_Syndrome%29.html
https://www.docdoc.com/id/info/procedure/a
ngiografiAngiografiadalahteknikpencit
raan
yang
digunakanuntukmelihat
lumen
ataubagiandalam
organ
danpembuluhdarah.
http://www.ulrichmedical.com/en/ctmri-contrast-agent-injectors.html-0
http://parimalangraya.blogspot.co.id/2015/09/ ct-neuro-perfusion.htmlPerhimpunanRadiografer
Indonesia.
Prinsip
Dasar
dan
Teknik
Penyuntikan
Media Kontras
pada
pemeriksaan
MSCT
http://blogbabeh.blogspot.co.id/2013/0
3/prinsip-dasar-dan-teknik-penyuntikan.html
R
adiology
CT
Scan
abdomen
http://www.radiografer.info/teknik- pemeriksaan-ct-scan-abdomen/Pemeriksaan