Pemko Pekanbaru dengan Menggunakan Regresion Analysis General
Linear Model
Warnia Nengsih
Computer of Departmen , Politeknik Caltex Riau Pekanbaru, Indonesia
[email protected];[email protected]
Abstrak-- Dalam rangka mewujudkan tata
kelola yang baik (good governance) di lingkungan pemerintah, ranah pelayanan publik menjadi sebuah isu dasar yang harus menjadi fokus dalam birokrasi pemerintahan. Penelitian diadakan pada Unit Pelayanan Teknis yang berhubungan dengan pelayanan publik untuk kategori layanan administratif di lingkup pemerintah Kota Pekanbaru. Metode Analisis data menggunakan salah satu teknik data mining yaitu teknik regresi untuk kategori regresi linear berganda dengan menggunakan Matlab dimana diperoleh hasil Rata-rata tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik di lingkungan Pemko Pekanbaru berada pada range 2.68 dari skala 4 dengan nilai rata-rata perolehan per variabel terdefinisi dengan jelas (X1-X15). Sementara indikator variabel yang paling berpengaruh adalah variabel X1 (prosedur pelayanan).
Keywords--Regresi, datamining, pelayanan publik
I. PENDAHULUAN
Dalam rangka mewujudkan tata kelola yang baik (good governance) di lingkungan pemerintah, ranah pelayanan publik menjadi sebuah isu dasar yang harus menjadi fokus dalam birokrasi pemerintahan.
Masyarakat akan menilai seperti apakah keberhasilan manajemen sebuah birokrasi. Salah satu indikator ukur keberhasilan itu adalah kualitas pelayanannya. Pelayanan publik pada birokrasi Indonesia seringkali menjadi sorotan. Hal tersebut dipicu dengan semakin banyaknya keluhan masyarakat pada saat berurusan dengan birokrasi pemerintahan sehingga jika dibiarkan akan berdampak buruk terhadap citra pemerintah. Secara fungsionalitas pemerintah berkewajiban untuk memenuhi dan melayani kebutuhan masyarakat, sehingga peningkatan kualitas pelayanan ini harus menjadi sebuah agenda rutin dan berkelanjutan baik untuk pemerintah pusat maupun daerah.
Reformasi birokrasi sudah menjadi agenda utama sesuai dengan visi misi nasional untuk menciptakan good governance dan untuk mencapai service excellence pada biro pemerintahan. Hal ini didukung dengan keluarnya regulasi mengenai pelayanan publik antara lain keputusan KEPMENPAN No. 63/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan, KEPMENPAN No.25/2004 tentang Indeks Kepuasan
Masyarakat, KEPMENPAN No.26/2004 tentang
transparansi dan akuntabilitas Pelayanan. Pemerintah Kota Pekanbaru saat ini terus berbenah memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan terutama pada dinas-dinas yang berhubungan dengan Unit Pelayanan Teknis . Untuk menunjang hal tersebut perlu dilakukan pengukuran indikator tingkat kepuasan masyarakat
dalam menemukan akar yang menjadi penyebab baik atau lemahnya pelayanan publik. Penentukan indikator kepuasan tingkat pelayanan yang paling berpengaruh, sehingga pemerintah dapat mempertahankan indikator kepuasan tersebut, adapun indikator survei tersebut berupa variabel kemudahan prosedur pelayanan, kelengkapan informasi, pelayanan dan penjelasan, kedisiplinan petugas, pertanggung jawaban petugas, kemampuan petugas, ketepatan waktu pelayanan, kedisiplinan dalam antrian, kesopanan dan keramahan petugas, kewajaran biaya, kesesuaian biaya dan ketepatan waktu pelayanan, kenyamanan lingkungan dan keamanan pelayanan, kesesuaian prosedur.
Dalam peningkatan kualitas pelayanan, diprioritaskan pada unsur yang mempunyai nilai paling rendah, sedangkan unsur yang mempunyai nilai cukup tinggi harus tetap dipertahankan. Sehingga hasil dari penelitian ini dapat dijadikan suatu acuan untuk melihat sistem pelayanan, dan secara rinci dapat dijadikan suatu pedoman perbaikan kinerja terkait peningkatan pelayanan publik di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru
II. LANDASAN TEORI 2.1 Data Mining (Regression)
Data mining merupakan sebuah analisa dari observasi data dalam jumlah besar untuk menemukan hubungan yang tidak diketahui sebelumnya dan metode baru untuk meringkas data agar mudah dipahami serta kegunaannya untuk pemilik data (David Hand et al, 2001) .
Untuk penentuan bentuk dari hubungan variabel maka digunakanlah analisis regresi dimana analisis ini digunakan untuk meramalkan atau memperkirakan nilai dari suatu variabel dengan variabel lainnya
Adapun persamaan matemastisnya adalah sebagai berikut
Y = a + b1x1 +…bkxk + (1)
Keterangan :
x, x1, x2……..xk= variabel-variabel
a, b1, b2……..bk = bilangan konstan (konstanta) koefisien variabel
Regresi linear berganda adalah regresi dimana variabel terikatnya (Y) dihubungkan atau dijelaskan lebih dari satu variabel, mungkin dua, tiga dan seterusnya namun masih menunjukkan diagram hubungan yang linear. Penambahan variabel bebas ini diharapkan dapat lebih menjelaskan karakteristik hubungan yang ada walaupun masih saja ada variabel yang terabaikan.
Bentuk umum dari persamaan linear berganda dapat ditulis sebagai berikut:
Bentuk stokastik
ˆy= a + b1x1 + b2x2 + b3x3 ..bkxk + c (2) Bentuk non stokastik
ˆy= a + b1x1 + b2x2 + b3x3……bkxk (3) Keterangan :=
ˆy: Variabel terikat (nilai duga y) a, b1, b2 b3…..bk : koefisien regresi x1, x2 x3……..xk : variabel bebas e : kesalahan pengganggu
Korelasi linear berganda merupakan alat ukur mengenai hubungan yang terjadi antara variabel yang terikat. (variabel Y) dan dua atau lebih variabel bebas (x1, x2……xk). Analisis korelasinya menggunakan tiga koefisien korelasi yaitu koefisien determinasi berganda, koefisien korelasi berganda, dan koefisien korelasi parsial.
III. PERANCANGAN
Gambar 1 alur rancangan
Keterangan variabel Penelitian berdasarkan data primer :
x1= Prosedur pelayanan
x2= Kesesuaian persyaratan berdasarkan jenis pelayanan
x3= Kejelasan petugas pelayanan x4= Kedisiplinan petugas pelayanan x5= Tanggung jawab petugas pelayanan x6= Kemampuan petugas pelayanan x7=Kecepatan pelayanan
x8= Keadilan pelayanan x9=Kesopanan dan keramahan x10= Kewajaran Biaya Pelayanan x11= Kesesuaian Biaya
x12= Ketepatan waktu pelaksanaan x13= kenyamanan lingkungan pelayanan x14=Keamanan Pelayanan
x15=Kesesuaian Prosedur
Penentuan variabel survei berdasarkan data primer dan memperhatikan aspek konsistensi dengan tujuan penelitian. Peubah yang diukur ditetapkan untuk dua kategori masyarakat kota Pekanbaru yang sedang melakukan pengurusan izin dan masyarakat yang sudah pernah berurusan dengan Unit Pelayanan Publik di lingkungan pemerintah kota Pekanbaru. Dua kategori tersebut diharapkan sudah bisa mewakili dan menggambarkan tujuan awal penelitian.
IV. IMPLEMENTASI DAN HASIL
Peubah yang diamati adalah Unit Pelayanan Teknis yang berhubungan langsung dengan pelayanan pada masyarakat di lingkup Pemerintah Kota Pekanbaru dengan skala penilaian adalah skala 1-4 dimana nilai 1= kurang ,2 =cukup,3=memuaskan,4 =sangat memuaskan. Unit Pelayanan Teknis yang diamati sebanyak 12 unit sementara variabel yang digunakan 15 variabel. Masing – masing variabel berhubungan langsung dengan indikator kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik.
Data pada tabel 1, merupakan data pada level transfomasi data yang siap untuk diolah. Data mentah berasal dari hasil survei masyarakat yang pernah berurusan dengan pelayanan publik yang tersebar dalam lingkup pemerintah kota Pekanbaru. Terdapat 15 Unit Pelayanan Teknis yang dijadikan sebagai objek survei. Pemilihan objek berdasarkan interaksi dan lingkup pelayanan kepada masyarakat. Pada tabel 1 nama Unit Pelayanan Teknis disamarkan.
Penentuan Variabel penelitian berdasarkan data primer (X1..X15) Survey Data Hasil Survey Variabel penelitian berdasarkan data primer (x1..x15) dan berdasarkan kinerja yg diharapkan (x1..xn) Datamining Regression Analysis dengan Matlab Analysis General Linear Model Pengujian hipotesis regresi linear untuk
variabel Hasil Analisa
Tabel 1 menunjukkan hasil capaian tingkat kepuasan yang diperoleh pada beberapa unit-unit
pelayanan yang tersebar pada lingkup pemerintah kota Pekanbaru. Rata-rata tingkat kepuasan setiap variabel dan masing-masing unit masih berada pada range 2 dan hanya beberapa nilai yang berada di range 3 dari skala 4.
Tabel 2 menunjukkan rata-rata tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik di lingkungan Pemko Pekanbaru berada pada range 2.68 dari skala 4 . Dengan nilai rata-rata perolehan per variabel terdefinisi dengan jelas (X1-X15).
Dari 15 variabel yang digunakan berdasarkan peubah yang diukur diperoleh nilai heat keseluruhan yang merupakan variabel respon data yang diolah . Berikut beberapa perwakilan data dari nilai heat. heat = 25.333 26.000 32.000 25.333 26.000 30.667 28.000
Jika variabel independent dan variabel respon telah ditentukan, selanjutnya proses mining dilakukan dengan menggunakan teknik regresi berganda implementasi pemograman matlab.
Bentuk persamaan matemastisnya adalah sebagai berikut
Y = a + b1x1 + b2x2 +……bkxk...(1) Hasil persamaan yang diperoleh :
y=0.0076+b1.0.0654+b2.0.0685+b3.0.0669+b4.066 5+b5.0657+b6.0.0662+b7.0.0658+b8.0.0662+b9.0.0 658+b10.0.0661+b11.0.0661+b12.0.0679+b13.0.066 6+b14.0.0667+b15.0.0667
Persamaan yang diperoleh menjadi dasar untuk penentuan prediksi capaian yang harus dipenuhi oleh setiap indikator variabel penilaian dari
masing-masing Unit Pelayanan Teknis untuk mendapatkan tingkat nilai kepuasan di atas rata-rata. Jika diasumsikan b1-b15 dengan simulai nilai 3 diperoleh prediksi untuk tingkat kepuasan masyarakat sebagai berikut :
Hasil persamaan dideskripsikan pada gambar1
Gambar 2 Diagram hasil persamaan regresi berganda
Untuk indikator variabel yang paling berpengaruh yang menentukan tingkat kepuasan masyarakat dari pelayanan publik di lingkup pemko Pekanbaru dari variabel x1-x15 adalah variabel x1 (prosedur pelayanan). Nilai ini terlihat pada gain value comparisons ,sehingga dapat disimpulkan variabel X1 memiliki pengaruh yang kuat dalam penilaian masyarakat .
Gambar3 Variabel indikator berpengaruh
Nilai ini sebagai salahsatu dasar untuk dijadikan sebagai suatu pedoman strategi perbaikan indikator peningkatan pelayanan publik di Lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru menuju tingkat pelayanan publik di atas rata-rata.Serta memberikan deskripsi mengenai variabel indikator kepuasan yang paling berpengaruh sehingga masing-masing unit bisa mempertahankan dan meningkatkan indikator tersebut dan dapat memberikan perhatian penuh terhadap indikator yang menyebabkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik menjadi rendah. Sehingga reformasi birokrasi untuk menciptakan good governance dan service excellence pada pelayanan publik di pemerintah kota Pekanbaru tercapai.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Data mentah berasal dari hasil survei masyarakat yang pernah berurusan dengan pelayanan publik yang tersebar dalam lingkup pemerintah kota Pekanbaru. Terdapat 15 Unit Pelayanan Teknis yang dijadikan sebagai objek survei.
2. Rata-rata tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik di lingkungan Pemko Pekanbaru berada pada range 2.68 dari skala 4.
3. Untuk indikator variabel yang paling berpengaruh yang menentukan tingkat kepuasan masyarakat dari pelayanan publik di lingkup pemko Pekanbaru dari variabel x1-x15 adalah variabel x1 (prosedur pelayanan). Hal itu terlihat dari gain value comparisons.
5.2 Saran
Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat sebaiknya Unit Pelayanan Teknis yang dijadikan sebagai objek survei tidak dibatasi untuk 15 UPT saja, sehingga keakuratan data bisa tercapai dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Jose Hemandez-Orallo, “Introduction Data Mining (Presentation),Dpto”. Universitas Politeknic de Valencia, Spain Horsens, Denmark, 26th September ,2005
[2]Santosa Budi, “Data Mining Teknik Pemanfaatan Data untuk Keperluan Bisnis”, Jakarta. 2007.
[3]http://nurmandi.staff.umy.ac.id/files/2012/02/Tata_Kelola_Pek anbaru.pdf
[4] McCullagh, P.dan Nelder, JA, “ Generalized Linear Models”. 2n Ed.. Chapman and Hall, London. 1989.
[5]. Irawan Handi, “10 Prinsip Kepuasan Pelanggan”, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. 2002.
[6] Bdgk, “Otonomi Daerah dan Layanan Publik”, dalam
http://www.pu.go.id/itjen/buletin/3031otoda.htm.
[7] Lampiran 3 Keputusan Menpan No. 63/Kep./M.PAN/7/2003, paragraph V.
[8] Naomi, Prima Naomi, “Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Jasa Pelayanan Kesehatan (Menggunakan Metoda Performance Importance Analysis Di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Umum Sumedang Universitas Winaya Mukti”. [9] Dwiyanto, Agus. “Reformasi Pelayanan Publik: Apa yang
harus dilakukan?”, Policy Brief. Pusat Studi Kependudukan dan