• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN. dengan Dusun 1 Pauh jadi kebanyakan orang orang menyebut desa ini dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN. dengan Dusun 1 Pauh jadi kebanyakan orang orang menyebut desa ini dengan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN

2.1 Sejarah Desa Pauh

Desa Pauh ini terletak di Jalan Jala X Lingkungan 14 Terjun Medan. Nama asli dari desa ini sebenarnya adalah Desa Terjun Jalan Jala X Lingkungan 14 Kecamatan Medan Labuhan.9 Alasan desa ini disebut Desa Pauh karena lokasi desa ini dekat dengan Dusun 1 Pauh jadi kebanyakan orang – orang menyebut desa ini dengan sebutan Desa Pauh.

Desa ini dipimpin oleh Etnis Melayu. Dari awal hingga sekarang Kepala Desa ini bergantian secara turun temurun. Dahulunya masyarakat di desa ini menyebut Kepala Desa yaitu dengan sebutan Penghulu. Pemilihan penghulu di desa ini adalah berdasarkan pilihan dari masyarakat setempat. Adapun nama – nama penghulu di Desa Pauh yaitu:

1. Rostam

Penghulu Rostam ini merupakan penghulu pertama yang menjabat di Desa Pauh. Beliau merupakan keturunan dari Etnis Melayu. Rostam menjabat sebagai penghulu sejak tahun 1956 – 1966.

9

Wawancara, Abdul Wahab (Kepala Desa Pauh), Desa Pauh Jalan Jala Terjun Medan, pada

(2)

2. Abdul Sani

Penghulu Abdul Sani merupakan penghulu kedua setelah Rostam. Beliau juga keturunan dari Etnis Melayu dan memiliki hubungan persaudaraan dengan penghulu Rostam. Abdul Sani ini juga diberikan penghargaan dari masyarakat dengan menjadikan namanya sebagai nama jalan di daerah Terjun Medan. Abdul Sani menjabat sebagai penghulu sejak tahun 1967-1972.

3. Buyung Husni

Buyung Husni merupakan penghulu ketiga setelah Abdul Sani. Beliau juga keturunan dari Etnis Melayu yang memiliki hubungan persaudaraan dengan penghulu – penghulu sebelumnya. Buyung Husni menjabat sebagai penghulu sejak tahun 1973-1978.

4. Syarifuddin M.S

Syarifuddin M.S merupakan penghulu keempat setelah Buyung Husni. Beliau juga merupakan keturunan Etnis Melayu yang merupakan saudara dari Buyung Husni. Syarifuddin M.S menjabat sebagai penghulu sejak tahun 1979-1984.

Pada awalnya desa ini merupakan desa yang memiliki banyak pohon kelapa, lalu kemudian sekitar tahun 1955 dihuni oleh orang – orang Melayu. Kebanyakan tanah ataupun lahan di desa ini juga merupakan kepemilikan dari Etnis Melayu. Seiring berjalannya waktu orang – orang Melayu ini satu persatu kemudian menyewakan tanah mereka kepada orang – orang Cina yang ingin tinggal di desa ini.Orang Cina ini adalah orang Cina yang berasal dari Cina dan ingin merantau ke Medan. Orang Cina

(3)

pertama yang tinggal di Desa ini adalah Bapak Hi Tam Sue. Setelah beliau menetap di desa ini lalu kemudian mulai berdatangan orang – orang Cina lainnya untuk menetap dan membangun rumah sebagai tempat tinggalnya.

Tujuan orang – orang Cina menetap tinggal di desa ini adalah agar mereka bisa mendapatkan lahan yang cocok untuk beternak dan peternakan mereka juga akan jauh dari keramaian. Adapun hewan – hewan yang mereka ternak seperti Ayam Kampung, Bebek, dan Babi. Ternak – ternak mereka ini bisa menghasilkan keuntungan yang nantinya akan membantu meningkatkan kemakmuran perekonomian mereka sehari – hari.

Walaupun orang Cina ini memelihara Babi, orang- orang Melayu tidak pernah bermasalah dan mempermasalahkan dengan hal itu, karena dari awal Etnis Cina ini sudah memiliki perjanjian dengan Etnis Melayu bahwasanya mereka tidak boleh membiarkan hewan ternak mereka berkeliaran di pekarangan rumah mereka. Begitu juga dengan kotoran hewan ternak mereka, mereka selalu memperhatikan setiap kotorannya agar tidak berceceran di pekarangan rumah warga yang lain. Mereka hidup di desa itu dengan rasa saling menghargai satu sama lain, selain itu peliharaan mereka sudah memiliki tempat atau kandang masing – masing tanpa harus berkeliaran di sekitar pekarangan rumah orang lain. Selain beternak mereka juga membuat tambak – tambak ikan di lahan yang sudah mereka sewa dari Etnis Melayu.

(4)

Orang – orang Cina ini tidak memiliki pekerjaan yang menetap , melainkan mereka hanya bergantung kepada ternak – ternak dan tambak ikan yang sudah dibuat. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa ekonomi orang – orang Cina disini juga masih rendah. Alasan mereka tetap bertahan di desa ini adalah mereka tidak memiliki banyak uang untuk pindah keluar dari desa tersebut, karena menurut pendapat mereka apabila mereka pindah keluar mereka akan memerlukan banyak biaya sementara penghasilan yang mereka dapatkan hanya cukup untuk kebutuhan sehari – hari dan biaya pendidikan anak – anak mereka. Oleh karena itu mereka memutuskan untuk tetap tinggal di desa Pauh walaupun hidup mereka seadanya.

Sejak orang – orang Cina ini menetap di Desa Pauh, desa ini sudah mulai berkembang dan ramai penduduknya, tetapi itupun hanya bertambah beberapa keluarga saja. Tahun 1982 didesa ini sudah mulai didirikan sebuah Sekolah Dasar Negeri yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menyekolahkan anak – anak mereka. Sekolah ini merupakan satu – satunya sekolah yang berada di Desa Pauh. Sehingga setelah dibukanya sekolah itu anak – anak desa ini sudah mulai banyak yang bersekolah disana.

(5)

2.2 Letak Geografis

Kelurahan Terjun merupakan salah satu kelurahan yang berada di kecamatan Medan Labuhan. Pada tahun 1992 Kecamatan Medan Labuhan ini mengalami pemekaran dan berubah nama menjadi Kecamatan Medan Marelan (yang sekarang). Kecamatan Medan Marelan dahulunya adalah daerah perkebunan tembakau yang pada mulanya berpenduduk asli Melayu, kemudian setelah dibukanya perkebunan tembakau deli, sampai sekarang penduduk Kecamatan Medan Marelan mayoritasnya adalah Suku Jawa.10Kecamatan Medan Labuhan ini memiliki 4 Kelurahan yaitu :

1. Kelurahan Tanah 600 2. Kelurahan Rengas Pulau 3. Kelurahan Terjun

4. Kelurahan Labuhan Deli

Setelah Kecamatan Medan Labuhan ini mengalami pemekaran yaitu Kecamatan Medan Marelan, maka jumlah kelurahan di Terjun ini bertambah 1 kelurahan yang berarti menjadi 5 kelurahan , yaitu :

1.Kelurahan Tanah 600

2. Kelurahan Rengas Pulau

3. Kelurahan Terjun

10

(6)

4. Kelurahan Labuhan Deli

5. Kelurahan Paya Pasir

Secara geografis Kecamatan Medan Labuhan berada pada koordinat 03º33¹015˝ - 03º33¹059˝ LU dan 098º40¹870˝ - 098º40¹094˝ BT, dan terletak pada ketinggian 5 meter dari permukaan laut dengan luas wilayah 44, 47 km2. Jarak Kantor Camat Medan Marelan ini menuju Kantor Walikota Medan yaitu ± 22 km.11Di Kecamatan Medan Labuhan ini terdapat desa Terjun Jalan Jala X yang terletak dengan batas – batas wilayah sebagai berikut:

Batas – batas wilayah Desa Pauh Jalan Jala X Lingkungan 14 Terjun Medan yaitu di Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Si Canang, di Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Kapten Rahmad Budim, di Sebelah Timur berbatasan dengan Lingkungan 13 dan di Sebelah Barat berbatasan dengan Dusun 1 Pauh. Letak Dusun 1 Pauh ini sangat dekat dengan Jalan Jala X sehingga orang – orang lebih mengenal tempat ini dengan sebutan Desa Pauh.

Selain batas – batas wilayah Desa Pauh Jalan Jala X Lingkungan 14 Terjun Medan, adapun batas – batas wilayah di Kecamatan Medan Labuhan yaitu di Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Medan, selanjutnya di sebelah Selatan, Timur dan Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang.12

11

Arsip Kecamatan Medan Marelan Tahun 2015.

12

(7)

2.3 Kondisi Demografi

Demografi adalah tulisan atau gambaran mengenai penduduk. Struktur demografi ini meliputi jumlah, persebaran dan komposisi penduduk. Struktur ini bisa berubah – ubah disebabkan oleh proses perubahan demografi yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi. Ketiga faktor ini disebut dengan komponen pertumbuhan penduduk. Selain ketiga faktor tersebut struktur penduduk ditentukan juga oleh faktor yang lain misalnya perkawinan dan perceraian.

Komponen penduduk di atas menyebutkan bahwa proses demografi memiliki 3 faktor yang menyebabkan demografi berubah – ubah. Hal ini membuktikan bahwa di dalam suatu daerah jumlah penduduk sering sekali mengalami perubahan , karena di setiap harinya pasti mengalami kelahiran, kematian dan migrasi. Begitu juga yang terjadi di Desa Pauh.

Kondisi demografis yang terdapat di kecamatan Medan labuhan dan di Desa Pauh Jalan Jala X Lingkungan 14 ( Kelurahan Terjun) sangat jauh berbeda. Adapun jumlah penduduk yang terdapat di Kecamatan Medan Labuhan(1960-1990) yaitu 91 636 orang, sedangkan dilihat di Kelurahan Terjun (1960-1990) yaitu 11 554 orang.13 Kondisi demografis di Desa Pauh ini kebanyakan disebabkan karena adanya migrasi, yaitu migrasi orang – orang Cina yang menetap tinggal di desa itu. Akan tetapi walaupun di Desa ini terjadi migrasi, jumlah penduduk yang bertambah tidak banyak, hanya beberapa rumah tangga saja. Hal itu karena pada tahun 1960 belum begitu

13

(8)

ramai penduduk yang menetap di desa ini karena masih terbatasnya fasilitas yang terdapat di desa ini.

Sebelum orang – orang Cina ini tinggal di Desa Pauh, rumah yang berada di desa ini hanya 4 rumah saja, lalu kemudian sejak orang- orang Cina ini datang dan menetap disini maka rumah – rumah di Desa ini menjadi bertambah sedikit demi sedikit sehingga pada tahun 1960 rumah yang berada di desa ini menjadi 9 rumah. Dengan demikian faktor yang menyebabkan desa ini mengalami pertambahan penduduk yaitu karena adanya migrasi orang – orang Cina ke desa ini. Hal inilah yang membuat desa ini mengalami pertambahan penduduk pada tahun 1960.

Tabel 2.1

Jumlah Penduduk Desa Pauh Jalan Jala X Lingkungan 14 Terjun Medan Tahun 1960

No Etnis Rumah Tangga Jumlah Penduduk

Laki – laki Perempuan

1. Melayu 4 15 20

2. Cina 5 12 21

Jumlah 9 27 41

(9)

Tabel 2.2

Jumlah Penduduk Desa Pauh Jalan Jala X Lingkungan 14 Terjun Medan Tahun 1982

No Etnis Rumah Tangga Jumlah Penduduk

Laki – laki Perempuan

1. Melayu 6 22 33

2. Cina 10 21 26

Jumlah 16 43 59

(10)

2.4 Infrastruktur

Infrastruktur merupakan kebutuhan masyarakat yang menyediakan sarana seperti transportasi, jalan raya, jembatan, air bersih dan listrik.Transportasi merupakan alat yang digunakan untuk mengangkut manusia, hewan dan barang ke tempat tujuan. Adapun manfaat dari transportasi ini yaitu:

1. Untuk memudahkan aktifitas manusia dalam kehidupan sehari – hari. 2. Untuk meningkatkan perkembangan pembangunan pada suatu daerah. 3. Untuk meningkatkan perkembangan ekonomi dan jasa angkutan. 4. Untuk meminimalisir pengangguran.

Transportasi ini tidak akan bisa berjalan tanpa adanya jalan raya. Jalan raya merupakan arus lalu lintas yang akan digunakan oleh transportasi. Maka dari itu keadaan jalan raya ini akan mempengaruhi kondisi infrastruktur dari suatu daerah.

Kondisi jalan di Desa Pauh mulanya sangat buruk karena tidak bisa dilalui oleh kendaraan yang besar seperti becak. Jalan menuju desa ini hanya jalan setapak dan hanya bisa dilalui oleh kendaraan yang kecil. Kondisi jalan demikian disebabkan oleh karena faktor ekonomi dan tidak adanya peran dari pemerintah setempat sehingga para masyarakat akhirnya harus menerima kondisi jalan desa tersebut.

Setelah orang – orang Cina ini mulai berdatangan, kondisi jalan ini sudah mulai dilebarkan. Akan tetapi pelebaran jalan yang dilakukan bukan pelebaran jalan seperti jalan raya, hanya saja jalannya sudah bisa dilewati dengan kendaraan seperti

(11)

becak. Pelebaran jalan dilakukan secara gotong royong dengan masyarakat setempat. Selain itu tanah yang digunakan untuk pelebaran jalan juga telah mendapatkan izin dari masing – masing rumah agar jalan di Desa Pauh bisa dilewati dengan becak.

Pelebaran jalan Desa Pauh ini tidak ada campur tangan dari Pemerintah setempat, melainkan hanya dari hasil swadaya masyarakat saja. Jalan yang dilebarkan juga bukan jalan yang diaspal, hanya saja jalan yang terbuat dari tanah tetapi ukuran jalan itu dilebarkan dari yang sebelumnya. Mereka melakukan ini dengan inisiatif sendiri dan melaksanakannya secara gotong royong.14

Mengenai transportasi, desa ini tidak memiliki transportasi yang bisa ditumpangi untuk bepergian. Mereka biasanya menggunakan sepeda untuk bisa bepergian, karena dengan sepeda mereka tidak perlu membeli bahan bakar/bensin apabila ingin digunakan. Maka tidak heran, hampir rata – rata masyarakat Desa Pauh ini memiliki sepeda masing – masing.

Tujuan dari pelebaran ini adalah untuk memudahkan masyarakat setempat apabila ingin beraktivitas di luar rumah, sehingga bukan hanya sepeda saja yang bisa masuk ke desa ini melainkan kendaraan bermotor juga sudah bisa. Kondisi jalan desa ini lama kelamaan mengalami perubahan, tetapi perubahan tersebut membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

14

Wawancara, Herman (Nelayan Desa Pauh), Desa Pauh Jalan Jala Terjun Medan, pada pukul

(12)

Selain transportasi dan jalan raya, infrastruktur yang terkait yaitu sumber air bersih dan sumber listrik. Seperti yang terjadi di Desa Pauh, disini masyarakat setempat sangat sulit untuk mendapatkan sumber air bersih. Sampai tahun 1982 rumah yang ditempati masyarakat setempat belum ada yang memiliki sumber air bersih. Sumber air yang ada dirumah mereka adalah berasal dari sumur timba. Kondisi air yang berasal dari sumur timba tersebut tidak bersih dan berwarna agak kekuningan. Hal ini mengakibatkan masyarakat setempat tidak bisa menggunakan air tersebut untuk keperluan memasak, sehingga mereka harus membeli air bersih dari rumah warga yang berada di luar desa ini. Air bersih tersebut mereka beli dengan harga 50 rupiah.15

Kondisi air bersih tersebut tidak jauh beda dengan kondisi listrik yang berada di Desa Pauh. Kondisi listrik di desa ini masih dikatakan sangat minim. Hal ini karena pada tahun 1960 – 1982 belum ada sumber listrik yang masuk ke desa ini, sehingga masyarakat disini masih menggunakan lampu sentir dan lampu teplok untuk mendapatkan sumber penerangan. Oleh karena itu tidak heran apabila kondisi desa ini pada malam hari menjadi gelap karena tidak adanya lampu jalan di jalan desa ini.

15

Wawancara, Ari (Nelayan Desa Pauh), Desa Pauh Jalan Jala Terjun Medan, pada pukul

(13)

2.5 Sarana Umum

Sarana umum merupakan segala sarana dan prasarana yang dapat digunakan oleh secara umum yang bermanfaat memberikan kemudahan masyarakat dalam melaksanakan kegiata sehari – hari untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sarana umum disediakan oleh Pemerintah untuk semua masyarakat, sehingga masyarakat juga harus berpartisipasi dalam merawat sarana tersebut. Sarana umum ini bisa meliputi sarana kesehatan dan sarana ibadah.

Seperti yang terlihat di Desa Pauh , desa ini tidak menyediakan sarana kesehatan bagi masyarakat setempat. Sejak tahun 1982 desa ini belum mendirikan sebuah sarana kesehatan seperti Puskesmas ataupun Klinik. Oleh karena itu masyarakat desa ini apabila ingin berobat mereka harus pergi berobat ke luar dari daerah Desa Pauh. Hal ini tentu akan memberatkan masyarakat nelayan untuk pergi berobat ke tempat yang tidak dekat dari rumah mereka, sehingga mereka lebih memilih untuk membuat obat tradisional bagi kesehatan mereka.16

16

Wawancara, Sari (Ibu Rumah Tangga), Desa Pauh Jalan Jala Terjun Medan, pada pukul

(14)

Obat tradisional yang mereka buat dipercaya masyarakat setempat bisa menyembuhkan penyakit dengan cepat tanpa harus mengeluarkan biaya pengobatan rumah sakit. Bahan – bahan yang mereka gunakan sebagai obat juga tidak menyebabkan efek samping seperti obat – obatan generik biasanya. Maka dari itu masyarakat desa ini lebih memilih untuk menggunakan obat tradisional daripada obat dari rumah sakit ataupun puskesmas.

Desa Pauh juga tidak menyediakan sarana ibadah bagi agama apapun disini, baik itu mesjid,mushola, gereja, maupun vihara. Kebanyakan umat muslim disini beribadah dirumah mereka masing – masing, karena belum tersedianya sarana ibadah yang bisa mereka gunakan secara bersama – sama.

Referensi

Dokumen terkait