• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB VII SIMPULAN DAN SARAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

1. Interaksi antara dosis pupuk kandang sapi dengan varietas kacang tanah tidak berpengaruh nyata terhadap semua variabel pertumbuhan, komponen hasil dan hasil tanaman kacang tanah.

2. Dosis pupuk kandang sapi 30 dan 40 t ha-1 dapat meningkatkan hasil biji k.a

10 % sebesar 3,14 dan 3,49 t ha-1, masing-masing meningkat sebesar 60,47

dan 62,33 % dibandingkan dengan tanpa pemupukan, tetapi pengaruh dosis pupuk kandang sapi 30 dan 40 t ha-1 tidak berbeda nyata

3. Hasil biji k.a 10 % ha-1 varietas Lokal Culik 2,77 t ha-1 tidak berbeda nyata

dengan varietas Kelinci dan Domba, dengan hasil masing –masing 2,99 dan 2,75 t ha-1, sehingga varietas Lokal Culik berpotensi untuk dikembangkan.

4. Hubungan hasil biji k.a. 10% ha-1 dengan dosis pupuk kandang sapi bersifat

linier sehingga dosis optimum pupuk kandang sapi pada penelitian ini belum tercapai.

7.2 Saran

1. Berdasarkan temuan dalam percobaan ini disarankan untuk penanaman kacang tanah pada lokasi penelitian , diberikan dosis pupuk kandang sapi 30 t ha-1.

(2)

2. Varietas Lokal Culik dapat dikembangkan dengan pemupukan pupuk kandang sapi karena mempunyai hasil yang tidak berbeda nyata dengan varietas unggul Kelinci dan Domda

3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan dosis pupuk kandang sapi 30 t ha-1 dan varietas kacang tanah lokal lainnya untuk

medapatkan kombinasi optimum dosis pupuk kandang sapi pada varietas kacang tanah.

(3)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1999. Laporan Tahunan. Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-umbian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 50 hal. Anonim. 2008. Pertanian Organik Penyelamat Ibu Pertiwi. Denpasar: Bali

Organik Association (BOA). 61 hal.

Anonim. 2009. Program Pengembangan Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubi jalar dan Ubi Kayu (KABI) Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Bali. 6 hal.

Ashley, J.M. 1996. Kacang Tanah Dalam: Goldsworthy, P.G., Fisher,N.M.,editor. Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik. Yogyakarta : Gajah Mada University Press. Hal 595 - 651

Adisarwanto, T. 2000. Meningkatkan Produksi Kacang Tanah di Lahan Sawah dan Lahan Kering. Jakarta: PT. Penebar Swadaya. 88 hal.

Andrianto, T.T., Indrianto, N. 2004. Budidaya dan Analisa Usahatani Kacang Tanah Yogyakarta: Absolut.

Agung, I G.A. M.S. 2005. Pertanian Lahan Kering Potensi yang Terabaikan. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Budidaya Pertanian pada Universitas Udayana. Denpasar: Universitas Udayana.

Benne, E.,J., Moglind, C.R., Longpecker, E.D.,Cook,R.L. 1961. Animal Manure. What Are They Worth to Day. Bull 231. East Lanching: Michigan State University. Pp. 4 -11.

Buckman, H.O., Brady, N.C. 1982. Ilmu Tanah. Terjemahan Soegiman. Jakarta : Bharata Karya Aksara. 788 hal.

Donahue, R. L., Miller, R.W., Shickluna, J.C. 1977. An Introduction to Soil and Plant Growth 4 Ed. New Jersey : Prentice-Hall, Inc, 626 p

Gomez, K.A. 1972. Techniques for Field Experiments with Rice. Los Banos, Laguna, Filipina: IRRI. 48 hal.

Gardner, F.P., Pearce, R.B., Mitchel, R.L. 1985. Physiology of Crop Plants. The Iowa State University Press. Terjemahan Herawati S. Fisiologi Tanaman Budidaya. Penerbit Universitas Indonesia. 428 hal.

(4)

Gomez, K. A. ,dan Gomez, A.A. 1995. Prosedur Statistik Untuk Penelitian. Jakarta : Universitas Indonesia Press. 698 hal.

Hakim, N., Nyakpa, M.Y., Lubis, A.M., Nugroho, S.G., Saul, M.R. Diha, M.A., Hong, G.b., Bailey, h.H. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Lampung : Penerbit Universitas Lampung.

Hadisumitro, L.M. 2002. Membuat Pupuk Kascing. Jakarta : Penebar Swadaya. Hartatik, W., Suriadikarta, D.A., Prihati, T. 2002. Teknologi Pengelolaan Bahan

Organik Tanah. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat.

Ismail, T., Utomo,W.H., 1995, Hubungan Tanah, Air dan Tanaman. Semarang Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Jatmiko, H. 1977. Aplikasi Pupuk Kandang dan Mulsa Plastik pada Regosol Bukit Pasir. Edisi khusus. Malang : Balitkabi (10) : 187-193.

Kasno, A. 2007. Strategi Pengembangan Kacang tanah di Indonesia. Peningkatan Produksi Kacang-Kacangan dan Ubi-Ubian Mendukung Kemandirian Pangan. Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. hal 69 - 87

Lingga, P. 1986. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta; PT. Penebar Swadaya. Lana, W. 2007. Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Sapi dan Mikoriza terhadap

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) di Lahan Kering . (Tesis). Denpasar : Universitas Udayana.

Marisson, D.J. 1961. The Nutritive Value of Tropical Pastures. J. Aust. Inst. Agric. Sci. 37 : 255.

Muladi, I. 1979. Pengetahuan Pupuk. Yogyakarta : Yayasan Pembina Fakultas Kehutanan UGM. 79 hal.

Munip, A., Nugrahaeni, N., Purnomo, J., Kasno, A. 1999. Evaluasi Toleransi Genotif Kacang Tanah terhadap Cekaman Kekeringan. Balitkabi, 13: 32-38

Musnamar, E. I. 2004. Pupuk Organik Cair dan Padat, Pembuatan, Aplikasi. Jakarta : Penebar Swadaya.

Marsono, Sigit, P. 2005. Pupuk Akar Jenis dan Aplikasi. Jakarta: PT. Penebar Swadaya.

(5)

Marzuki, H.A.R. 2007. Bertanam Kacang Tanah. Edisi Revisi. Jakarta : Penebar Swadaya. 43 hal.

Nugrahaeni, N., Kasno, A. 1992. Plasma Nutfah Kacang Tanah Toleran terhadap Cekaman Fisik. Simposiaum Penelitian Tanaman Pangan III. Malang : Balai penelitian Tanaman Pangan Malang.

Pitojo, S. 2005. Benih Kacang Tanah. Yogyakarta : Penerbit Kanisus.

Purnomo, J., Kasno, A., Trustinah. 2007. Keragaan Varietas Kacang Tanah Unggul di Lahan Ultisol Masam. Peningkatan Produksi Kacang-Kacangan dan Umbi -Umbian Mendukung Kemandirian Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor. Hal 61-67.

Sarief. S. 1986. Kesuburan Tanah dan Pemupukan Tanah Pertanian. Bandung : Pustaka Buana.

Sumarno. 1987. Tehnik Budidaya Kacang Tanah. Bandung : Sinar Baru. 79 hal. Sumarno, Manwan, I., Syam, M. 1989. Grain Legumes Research Program.

Bogor : CRIFC.

Suyamto, H. 1993. Hara Meneral dan Pengelolaan Air pada Tanaman Kacang Tanah. dalam Kasno, A., Winarno, A., Sunardi, editor. Kacang Tanah. Malang: Monografi Balitan Malang No 12. hal 108 - 137.

Soepandie, D. 1996. Physiology dan Genetik Daya Adaftasi Kedelai terhadap Cekaman Kekeringan dan pH Rendah dengan AL Tinggi. Laporan Akhir Penelitian Riset Unggulan Terpadu (RUT). Dewan Riset Nasional.

Sumarno. 2003. Teknik Budidaya Kacang Tanah. Sinar Baru Algensindo.

Sine, H.M. 2006. Pengaruh Pemberian Dosis Dolomit dan Dosis Pupuk Kandang Sapi terhadap Sifat Fisik, Kimia Tanah dan Hasil Kacang Tanah ( Arachis hypogaea L.) di Lahan Kering. ( Tesis). Denpasar : Universitas Udayana. Sutanto, R. 2006 Pertanian Organik Menuju Pertanian Alternatif dan

Berkelanjutan. Yogyakarta : Kanisus.

Setyorini, D., Saraswati, R., Anwar, Ea, K. 2006. Kompos . Pupuk Organik dan Pupuk Hayati Organik Fertilizer and Biofertilizer .Balai Besar Litbang Sumber daya lahan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 313 hal.

(6)

Sutanto, R. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Konsep dan Kenyataan. Yogyakarta : Penerbit Kanisus. 208 hal.

Tisdale, S.L., Nelson W.L. 1991. Soil Fertility and Fertilizer. New York : The Mc Millan Company.

(7)

Lampiran 1 Hasil Analisis Tanah Sebelum Percobaan pada Lokasi Penelitian di Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung

No Jenis analisis Nilai Keterangan

1. pH 6,050 Agak masam

2. DHL ( mmhos/cm) 0,600 Sangat rendah

3. C-organik (%) 0,880 Sangat rendah

4. N-total ( % ) 0,120 Rendah

5. P- tersedia (ppm) 359,200 Sangat tinggi

6. K- tersedia (ppm) 987,500 Sangat tinggi

7. Kadar air

Kering udara (%) 13,160 Kapasitas lapang (%) 27,260 8. Tekstur

Pasir (%) 22,280

Debu (%) 48,610 Lempung berdebu

Liat (%) 29,110

9. Berat volume tanah (g cm-3) 1,1

Sumber : Laboratorium Ilmu Tanah, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Udayana, Oktober 2009

(8)

Lampiran 2. Analisis Pupuk Kandang Sapi

No Jenis Analisis Nilai Keterangan

1. pH 7,410 Netral

2. DHL ( mmhos/cm) 5,310 Sangat tinggi

3. C-organik (%) 8,830 Sangat tinggi

4. N- total (%) 1,150 Sangat tinggi

5. P- tersedia (ppm) 524,860 Sangat tinggi

6. K- tersedia (ppm) 3999,290 Sangat tinggi

7. Kadar air kering udara (%) 19,280

Sumber : Laboratorium Ilmu Tanah, Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Udayana, Januari 2010

(9)

Lampiran 3 Deskripsi Kacang Tanah Varietas Kelinci Tahun pelepasan : 1987

No Galur : GH-478

Asal : IRRI Philipinna, dengan kode No. Acc-12 Hasil rata-rata : 2,3 ton ha-1

Mulai berbunga : 25-29 hari Umur tanaman : 95 hari

Bentuk Tanaman : Tegak (valensia)

Bentuk daun tua : Elip, kecil bertangkai empat Warna panggkal batang : Hijau

Warna daun : Hijau

Warna bunga : Kuning

Warna ginofora : Hijau

Warna kulit biji : Merah muda Kontruksi polong : Agak nyata

Kulit polong : Nyata

Jumlah polong pohon-1 : 15 buah

Jumlah polong biji-1 : 4

Berat 100 biji : + 45 gram

Kadar lemak : 27 %

Kadar protein : 31 %

Rendemen biji dari polong : 67 %

Sifat-sifat lain : Tahan karat daun (Puccinia arashidis), toleran terhadap bercak daun (Cercospora). Agak tahan penyakit layu (Pseudomonas solanacearum) Pemulia : Sumarno, Lasanin, S, dan Sri Astuti Rais.

(10)

Lampiran 4. Diskripsi Kacang Tanah Varietas Domba Dilepas tanggal : 17 Maret 2004

SK Mentan : 172/Kpts/L.B.240/3/2004

Nomor induk : MLG 7926

Nama galur : G/PI 259747-92-B-28

Asal : Silang tunggal antara Varietas Gajah (G) dengan ICGV 259747.

Daya hasil rata-rata : 3,6 t ha-1 polong kering

Hasil rata-rata : 2,1t ha-1 polong kering

Warna batang : hijau

Warna daun : hijau tua

Warna bunga : Kuning

Warna ginofor : hijau

Warna biji : rose ( merah muda) Bentuk polong : tidak berpinggang Tipe pertumbuhan : tegak

Tipe percabangan : tegak

Bentuk biji : pipih

Tinggi tanaman : 22,3-69,1 cm Jumlah polong tan-1 : 8 – 30 buah

Jumlah biji polong-1 : 3/4/2/1

Umur berbunga : 28 – 32 hari Umur polong tua : 90 – 95 hari

Bobot 100 biji : 46,5 – 50,5 g ( rata-rata 48,9 g) Bobot 100 polong : 152,5 g

Kadar protein : 23,2 %

Kadar lemak : 44,1 %

Ketahanan terhadap penyakit : agak tahan penyakit karat, dan bercak daun , tahan A .flavus

Toleran abiatik : Toleran kahat Fe dan adatif di alfisol alkalis Pemulai : Astanto Kasno, Joko Purnomo, Novita Nugrahaeni, Trustinah, Mujiono dan Paidi.

(11)

Lampiran 5. Data Curah Hujan (mm) dan Hari Hujan (hh) selama Penelitian (Desember 2009 – Maret 2010)

Tanggal Tahun 2009 Tahun 2010

Desember Januari Pebruari Maret

1 0 5 22 4 2 0 0 11 0 3 0 0 8 0 4 0 0 43 6 5 0 90 40 0 6 0 2 14 8 7 0 5 1 7 8 0 16 1 0 9 0 30 0 0 10 0 60 0 37 11 0 18 0 0 12 0 13 20 # 60 hst 0 13 0 40 # 30 hst 19 0 14 0 * (tanam) 50 0 0 @ Lc (90hst) 15 37 5 0 0 16 5 0 0 37 17 0 0 0 0 @ Kl (93 hst) 18 5 20 0 0 19 3 6 0 0 @ Db (95 hst) 20 0 0 0 0 21 1 0 5 0 22 0 0 0 0 23 10 0 19 0 24 0 2 19 0 25 5 2 20 0 26 3 0 10 0 27 0 4 0 0 28 8 34 # 45 hst 4 0 29 2 20 0 0 30 11 20 0 0 31 2 10 0 0 Jumlah CH 92 452 256 102 Jumlah HH 12 21 16 6

Sumber : Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung

(12)

Lampiran 6. Data Suhu dan Kelembaban selama Penelitian ( Desember 2009 - Maret 2010)

Tanggal Tahun 2009 Tahun 2010

Desember Januari Pebruari Maret

Suhu

0C Kelemb% Suhu0C Kelemb% Suhu0C Kelemb% Suhu0C Kelemb%

1 - - 39 68 28 85 30 77 2 - - 36 70 30 81 31 85 3 - - 35 70 29 84 32 79 4 - - 38 73 29 85 31 80 5 - - 37 75 30 84 28 85 6 - - 34 80 30 85 30 79 7 - - 30 80 30 84 32 81 8 - - 33 82 29 82 31 80 9 - - 29 85 29 83 30 79 10 - - 32 83 30 81 29 74 11 - - 30 85 30 81 30 79 12 - - 32 84 29(60hst) 78 30 78 13 - - 31(30hst) 84 28 80 29 72 14 39* 68 * 33 83 29 77 32 @ 80 @ 15 36 70 31 84 29 79 33 78 16 35 70 31 82 31 82 32 80 17 38 73 32 80 32 75 32 @ 78 @ 18 37 75 33 75 31 79 31 75 19 35 70 32 73 33 75 30 @ 73 @ 20 34 73 32 73 35 71 - -21 36 70 31 74 32 76 - -22 37 72 31 74 32 79 - -23 35 75 30 73 31 82 - -24 38 73 32 70 31 80 - -25 37 75 30 76 29 79 - -26 35 70 29 79 28 79 - -27 34 80 28 82 33 78 - -28 36 74 29(45hst) 84 32 79 - -29 37 75 28 85 - - - -30 38 74 29 83 - - - -31 35 70 27 86 - - - Jumlah 625 1.307 984 2.435 849 2.243 583 1.492 Rata 2 36,22 72,61 31,74 78,55 30,32 80,11 30,6 8 78,53 Keterangan : * Tanam , @ = Panen

(13)

Lampiran 7. Data Curah Hujan (mm) dan Hari Hujan (hh) selama 10 Tahun 2000-2009) di Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung Bula n Tahun Rata-rata 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Jan Ch (mm) Hh 144,511 173,68 36414 88322 10326 238,511 41822 11415 23720 82022 371,86 15,5 Peb Ch (mm) Hh 155,514 124,67 519,220 1259 15640 150,58 26313 1828 33920 34315 284,18 12,9 Mar Ch (mm) Hh 169 19 119,4 7 255,5 7 206 5 358 11 174,5 5 279 18 346 18 340 24 173 11 242,04 12,5 Apr Ch (mm) Hh 18115 61,75 100,54 464,511 14 1066 44320 23514 18513 867 186,67 9,6 Mei Ch (mm) Hh 104,510 14,51 78,52 132,54 6216 00 20113 497 14116 20913 114,6 7,2 Juni Ch (mm) Hh 1216 829 53.55 322 19 213 25110 38011 287 101 98,75 5,5 Juli Ch (mm) Hh 11,54 00 17,51 81,53 00 1188 418 585 226 1466 49,55 4,1 Agst Ch (mm) Hh 17,5 3 0 0 20 2 4 1 3 2 64 7 14 3 92 14 84 11 5 2 30,35 4,5 Sep Ch (mm) Hh 153 662 523 199,54 75 2815 632 114 1337 26515 109,05 5,2 Okt Ch (mm) Hh 34016 270,89 00 480,516 448 27915 1086 498 29116 13810 200,43 10 Nop Ch (mm) Hh 22126 160,88 441,59 3588 15450 27311 1377 19612 25918 1997 269,53 12,1 Des Ch (mm) Hh 18,63 489,513 33912 2126 20370,5 65726 25814 61222 19116 22914 337,66 14,6 Total Ch (mm) Hh 1499,1 130 1562,9 69 2241,2 79 3178,5 91 2429,5 92 2362,5 105 2476 136 2324 138 2250 174 2623 123

-Sumber : Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung

Referensi

Dokumen terkait

Penambahan air berpengaruh terhadap derajat gelatinisasi sereal sarapan yang dihasilkan, dimana penambahan air pada level tertinggi yaitu 11 % atau perlakuan B3 mempunyai

Pelaksanaan penelitian dilakukan selama bulan Agustus sampai Januari 2012 dengan menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD) dan survei yang diarahkan untuk

a) Menggunakan teknologi di bidang perikanan untuk pengadaan benih udang galah sendiri. b) Mengadakan penyuluhan kepada petani pembudidaya tentang cara pengelolaan

Model laboratorium digunakan untuk mendekatkan fenomena hidrodinamika aliran model laboratorium dengan kondisi pilar jembatan yang ada, sehingga nantinya didapat

Nilai reduksi yang paling besar terjadi pada pilar segiempat ujung bulat, dengan proteksi susunan tirai tipe zig-zag 2 yaitu sebesar 31,5561 %, Sedangkan nilai reduksi yang

Gejala klinis demam tifoid pada anak biasanya lebih ringan jika dibandingkan dengan penderita dewasa. Yang tersingkat 4 hari jika infeksi terjadi melalui makanan,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan madu terhadap komposisi senyawa fitokimia, total fenol, total flavonoid, kemampuan menangkal radikal bebas

Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul : “PERBEDAAN KEJADIAN DIARE