• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dewi Ainur Rosyd; Praktik Decision Making Berbasis Dapodik Di SMP Istiqomah Sambas Purbalingga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dewi Ainur Rosyd; Praktik Decision Making Berbasis Dapodik Di SMP Istiqomah Sambas Purbalingga"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X

1

QALAM: Jurnal Pendidikan Islam

JURUSAN TARBIYAH - STAI SUFYAN TSAURI MAJENANG https://ejournal.stais.ac.id/index.php/qlm

SK E.ISSN No. : 0005.27458245/K.4/SK.ISSN/2020.09 || P.ISSN No. 0005.2745844X/K.4/SK.ISSN/2020.09

PRAKTIK DECISION MAKING BERBASIS DAPODIK DI SMP ISTIQOMAH SAMBAS PURBALINGGA Dewi Ainur Rosyda,

Manajemen Pendidikan Islam IAIN Purwokerto, [email protected]

Diterima tanggal: 10 April 2020 Dipublis tanggal: 5 Mei 2020

Abstrack: This study aims to describe how the Dapodik application is used as a basis for decision making at SMP Istiqomah Sambas Purbalingga. This research is a descriptive qualitative research. Subjects in the study were the Principal, subject Dapodik operator of SMP Istiqomah Sambas Purbalingga. The data collection techniques used in study were interviews, observations, and documentation. The data analysis using the data reduction, the data presentation and conclusion drawing. The data validity checking techbiques using source triangulation and technique triangulation. The results of this study found that in Istiqomah Sambas Purbalingga in Dapodik Implementation was used as the basis for secision making in form of additional facilities and insfrastructure, additional BOS (school operational assistance), and determining teacher certification participants.

Keywords : Dapodik, Decision

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana aplikasi Dapodik dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan SMP Istiqomah Sambas Purbalingga. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif jenis deskriptif. Subyek dalam penelitian adalah Kepala Sekolah dan operatos Dapodik SMP Istiqomah Sambas Purbalingga. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dengan menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian ini, menemukan bahwa di SMP Istiqomah Sambas Purbalingga dalam implementasi dapodik dijadikan dasar dalam pengambolan keputusan berupa penambahan sarana dan prasaran, penambahan BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan penentuan peserta sertifikasi guru.

Kata Kunci : Dapodik, Keputusan A. Pendahuluan

Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan teknologi informasi dapat digunakan manusia untuk memudahkan mencari dan melihat berita up to date yang beredar. Teknologi Informasi dan Komunikasi tidak memandang gender pemakainya (Khodijah, 2015:189). Pada zaman ini teknologi informasi digunakan oleh setiap orang tanpa memandang

(2)

e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X

2

jenis kelamin, umur dan lain-lain. Dalam lingkup perguruan tinggi Teknologi selanjutnya dikemas dalam Sistem Informasi Manajemen.

Sistem informasi manajemen jika dikaitkan dengan pendidikan merupakan perpaduan antara sumber daya manusia dan aplikasi teknologi informasi, untuk memilih, menyimpan, mengolah dan mengambil kembali data dalam rangka mendukung proses pengambilan keputusan bidang pendidikan. Pengelolaan sumber daya manusia yang mendukung pengelolaan data dari sebuah Sistem Informasi Manajemen didasari oleh ketampilan dalam memenajemen (Lucyda, 2017:168). Teknologi Informasi dalam pengumpulan data memiliki peranan yang sangat penting bagi tercapainya suatu tujuan (Aziz, 2014:136). Melalui Sistem Informasi Manajemen memudahkan lembaga pendidikan dalam rangka pelaporan data ke Dinas Pendidikan.

Dinas pendidikan merupakan salah satu lembaga yang berada di bawah Kementerian Pendidikan yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan di Indonesia. Data tentang kependidikan yang tersaji dengan cepat, lengkap, valid dan up to date akan menghasikan keberhasilan program pendidikan

Dapodik atau Data Pokok Pendidikan adalah sistem pendataan skala nasional, yang merupakan bagian dari Program perencanaan pendidikan nasional dalam mewujudkan insan Indonesia yang Cerdas dan Kompetitif. Karena tanpa perancanaan pendidikan yang matang, maka seluruh program yang terbentuk dari perencanaan tersebut akan jauh dari tujuan yang diharapkan. Untuk melaksanakan perencanaan pendidikan, maupun untuk melaksanakan program-program pendidikan secara tepat sasaran, dibutuhkan data yang cepat, lengkap, valid, akuntabel dan terus up to date. Dapodik sebuah aplikasi yang dibuat oleh Kemendikbud RI yang bisa digunakan oleh sekolah-sekolah untuk melaporkan data pendidikan langsung ke kementerian secara online melalui internet. Penyajian data dapat ditunjang atau didapatkan dengan berbagai alat dan teknik (Wiyani, 2014:215). Data pendidikan itu terkait dengan data kelembagaan dan kurikulum sekolah, data siswa, guru dan karyawan, serta data sarana dan prasarana setiap sekolah yang ada di seluruh Indonesa. Data pendidikan merupakan data yang tidak dapat diukur/didata secara parsial. Data siswa guru, sekolah dan sarpras merupakan bagian integral data pokok pendidikan sebelum ada Dapodik banyak unit kerja yang menjaring data sesuai dengan kebutuhannya sendiri-sendiri dan menghasilkan output data berbagai macam versi dengan hasil yang berbeda-beda. Untuk jenjang SD, SMP, SMA, SMK, SLB dikelola oleh Ditjen Dikdasmen. Aplikasi Dapodik merupakan satu-satunya apliksi penjaringan

(3)

e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X

3

pendataan di lingkungkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan saat ini. Sebelum adanya dapodik dikenal dengan beberapa sistem pendataan yang dikembangkan terpisah pada tahun ini melalui suatu proses yang lumayan sulit dan kepuasan yang cukup tegas dan kemudian pada akhirnya semua sistem pendataan dapat dimuat atau disatukan dan mengusung nama tunggal, Dapodik.

Dengan sistem ini diharapkan data-data yang diperoleh atau yang ada dapat digunakan sebagai dasar strategi untuk pengambilan keputusan. Wiyani (2016:60), mengatakan bahwa strategi merupakan rencana yang bersfat mengikat, efisien, produktif, untuk mencapai tujuan. Pengambilan keputusan memegang peranan yang sangat penting bagi maju atau tidaknya suatu organisasi (Anwar, 2014:38). Jika salah dalam pengambilan keputusan, maka akan berdampak buruk bagi implementasi proses pendidikan itu sendiri yang dipengaruhi oleh rencana pendidikan (Wiyani, 2015:3).

Pengambilan keputusan atau decision making dalam manajemen merupakan fungsi dari manajemen itu sendiri. Pengambilan keputusan yang ada dalam suatu organasisasi dilakukan oleh sorang manager atau administrator. Langkah dalam pengambilan keputusan meliputi: (1) identifikasi masalah dalam hal ini pemimpin diharapkan mampu mengidentifikasi masalah yang ada dalam organisasi, (2) mencari alternatif untuk menyelesaikan masalah dan evaluasi terhadap alternatif yang digunakan. Kemampuan pemimpin dalam pengambilan keputusan dapat ditingkatkan melalui apakah pemimpin itu mengetahui dan menguasai teknik dalam pengambilan keputusan itu. Artinya dalam membuat suatu pengambilan keputusan dibutuhkan informasi yang baik dari dalam atau luar organisasi agar bisa mengambil keputusan dengan tepat dan cepat.

Menurut Arifin (2013) fungsi pokok pemimpin dalam menjalankan kepemimpinan yaitu: Pertama, fungsi instruksi yang bersifat suatu arah dengan tujuan bisa mendapatkan keputusan yang efektif. Kedua, fungsi konsultasi yang bersifat dua arah, dimana ketika pemimpin membutuhkan pertimbangan dan informasi sebagai bahan dasar untuk pengambilan keputusan. Ketiga, fungsi partisipasi, dalam hal ini pemimpin menunjuk salah satu anggota yang menjadi bawahannya dalam keikutsertaan dalam pengambilan keputusan. Keempat, fungsi delegasi dalam hal ini pemimpin melimpahkan wewenangnya kepada bawahannya untuk mengambil keputusan. Kelima, fungsi pengendalian, dalam hal ini pemimpin mengatur dan mengendalikan para anggotanya dalam pengambilan keputusan agar mencapai tujuan secara efektif. Tujuan dari pengambilan keputusan adalah mencapai tujuan organisisai yang

(4)

e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X

4

diinginkan dan semua kegiatan yang ada dalam pengambilan organisasi itu berjalan dengan lancar, cepat dan efisien.

Dasar pengambilan keputusan didasarkan pada perasaan semata-mata, dapat pula keputusan berdasarkan pokok permasalahannya dan juga tergantung dari individu yang melakukan pengambilan keputusan. Selain itu musyawarah juga dapat digunakan sebagai jalan untuk menempuh dalam pengambilan keputusan.

Dalam pengambilan keputusan di sebuah organisasi tidaklah mudah seperti yang dibayangkan, banyak pertimbangan yang harus diperhatikan oleh seorang pemimpin. Maka dari itu dalam melakukan pengambilan keputusan harus melalui tahap-tahap agar keputusan yang didapat terhindar dari timbulnya dampak yang tidak diingikan atau meminimalisisr suatu masalah. Tahap-tahap itu meliputi: (1) tahap penyelidikan, tahap ini dimulai dengan mempelajari lingkungan atas kondisi yang membutuhkan keputusan, setelah mempelajari lingkungan kemudian data yang diperoleh diuji serta dijadikan petunjuk untuk mengetahui pokok permasalahan. (2) perancangan, tahap ini dilakukan menulis daftar, mengembangkan dan menganalisis arah tindakan yang kiranya dapat dilakukan. (3) tahap pemilihan, pada tahap ini dilakukan pemilihan arah dan tindakan dari semua yang ada.

Pada lingkungan kementerian pendidikan dan kebudayaan dapodik satu-satunya database yang digunakan pemerintah untuk pengambilan keputusan mengenai data pendidikan di sekolah yang ada di bawah naungan Kemdikbud. Jadi setiap sekolah wajib menggunakan dan mengisi aplikasi dapodik, karena dapodik merupakan apliksi yang digunakan sebagai acuan data program dari Kemendikbud. Peraturan ini tertuang dalam Instruksi Menteri Nomor 2 Tahun 2011 tentang pengelolaan data pokok pendidikan dan Permendikbud Nomor 2015 tentang Data Pokok Pendidikan.

SMP Istiqomah Sambas Purbalingga adalah salah satu Lembaga Pendidikan Formal yang berada dibawah naungan Yayasan Istiqomah Sambas Purbalingga. Dalam operasional pendidikan, SMP Istiqomah Sambas Purbalingga berada dalam lingkup binaan Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga, sehingga secara otomatis diakui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dapodik dijadikan bahan dalam pengambilan keputusan dilingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kemudian masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana alur pengambilan keputusan, latar belakang penggunaan Dapodik pada pengambilan

(5)

e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X

5

keputusan dan bagaimana praktik pengambilan keputusan Dinas Pendidikan di SMP Istiqomah Sambas Purbalingga.

B. Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Disebut penelitian kualitatif karena dalam penelitian ini menggunakan kata-kata atau menuturkan hasil penelitian dari lapangan dalam bentuk uraian. Data yang dipakai adalah berupa fakta yang ada dalam lapangan yang didapat dari sumber dan obyek penelitian yang lakukan secara langsung maupun tidak langsung (Arikunto, 2010:161). Alasan peneliti menggunakan metode ini adalah karena penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis suatu peristiwa yang terjadi. Lokasi penelitian berada di SMP Istiqomah Sambas Purbalingga. SMP Istiqomah Sambas Purbalingga merupakan salah satu Sekolah yang berada dalam naungan Kemendikbud yang menggunakan aplikasi dapodik sebagai alat untuk pengumpulan data dan pengolahan data. Kepala sekolah SMP Istiqomah Sambas Purbalingga dan Operator Sekolah SMP Sambas Purbalingga dijadikan oleh peneliti sebagai sumber data dalam penelitian. Menurut peneliti mereka dipandang mengatahui dan memungkinkan menjadi sumber informasi yang paling utama terkait dengan data dapodik dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan.

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian karena tuuan dari penelitian itu sendiri adalah mendapatkan data yang akurat (Sugiyono, 2010:224). Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data maka penenliti tidak bisa memperoleh data yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data menggunakan 3 cara yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara adalah alat yang digunakan untuk memperoleh informasi secara langsung dengan cara memberikan beberapa pertanyaan (Hadi, 2005:135). Wawancara merupakan teknik yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data atau mendapatkan data secara lengkap. Pada penelitian ini melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan operator sekolah yang juga sebagai operator dapodik. Dengan wawancara peneliti akan mendapatkan data yang lembih lengkap terkait dengan data mengenai implementasi data dapodik dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan. Observasi adalah pengamatan yang dilakukan oleh peneliti secara langsung terhadap obyek yang diteliti. Dengan teknik dokumentasi, peneliti dapat memperoleh informasi bukan dari orang sebagai

(6)

e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X

6

narasumber, tetapi mereka memperoleh informasi dari berbagai sumber tertulis atau dokumen yang ada pada informan.

Analisis data merupakan pencarian data dan pengaturan data secara sistematis dari hasil wawancara, observasi, catatan lapangan dan tambahan lain yang sudah tergabung yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti, kemudian dilanjutkan untuk pencarian data untuk dilaporkan (Muhadjir, 2000:36). Prosedur analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan mereduksi data, mendisplay data, kemudian menarik kesimpulan.

C. Hasil Dan Pembahasan

Berdasarkan hasil temuan penulis melakukan wawancara dengan kepala sekolah SMP Istiqomah Sambas Purbalingga dan Operator sekolah SMP Sambas Purbalingga, penerapan penggunaan aplikasi dapodik sebagai basis data dalam pengambilan keputusan di SMP Istiqomah Sambas Purbalingga itu semenjak diturunkannya keputusan Instruksi Menteri Nomor 2 Tahun 2011 tentang pengelolaan data pokok pendidikan dan Permendikbud Nomor 2015 tentang Data Pokok Pendidikan. Seperti yang dikatakan kepala sekolah: “Saya lupa tahun berapa, sejak dirilisnya dapodik”

Pada dasarnya dapodik mulai wajib digunakan oleh sekolah-sekolah yang berada dibawah Kemendikbud sejak beredarnya peraturan menteri tahun 2006.

Dalam pengoperasiannya Dapodik dikelola oleh operator Dapodik. Operator dapodik adalah orang atau tenaga pendidik yang ditunjuk oleh kepala sekolah untuk diberi tugas tambahan meng-input data kependidikan yang ada disekolah. Seperti yang dikatakan operator sekolah:

“Aplikasi Dapodik pertama kali di operasikan oleh tenaga Administrasi atau Guru yang diberikan tugas tambahan sebagai “operator Dapodik” saat itu. Namun seiring dengan perkembangan zaman yang terus menggeluti dunia IT karena efisiensi dan efektifitasnya yang lebih baik daripada melalui metode pelaporan manual, membuat semakin banyak aplikasi-aplikasi komputer lainnya yang harus dikerjakan oleh sekolah bukan hanya aplikasi Dapodik saja, sehingga operator Dapodik kini disebut sebagai operator sekolah dan kebanyakan sekarang operator Sekolah bukan lagi menjadi tugas tambahan melainkan menjadi sebuah jabatan yang diemban oleh tenaga yang memang sebelumnya sudah bertugas operator dapodik di sekolah tersebut. Namun meski begitu, tupoksi yang diemban oleh Operator Sekolah ini begitu banyak, hampir meliputi keseluruhan aspek data sekolah. Selain itu segala bentuk pelaporan yang berbasis komputer baik yang sifatnya mandiri bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) maupun yang global di sekolah menjadi tugas operator sekolah. Itulah sebabnya kini operator dapodik/ operator

(7)

e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X

7

Sekolah disebut sebagai pejuang data pendidikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.”

Menjadi operator dapodik sekolah memiliki tugas dan peran yang sangat penting karena menyangkut pendataan tingakat sekolah yang bertujuan untuk memperoleh data secara langsung yang cepat, akurat, valid, lengkap, dapat dipertanggungjawabkan dan termutakhir. Karena semua data itu akan digunakan oleh Kemendikbud serta Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk perencanaan dan evaluasi program pendidikan. Sesuai namanya, operator dapodik adalah orang yang ditunjuk oleh kepala sekolah untuk bertugas memasukan data ke dalam aplikasi yang tersedia berdasarkan sumber data. Tugas operator hanya sebagai peng–input data dan bukan perancang, pengolah data. Setelah operator melakukan peng-input-an data, operator melakukpeng-input-an tuga meng-upload ke server kemendiknas sebagai pusat data. Dalam implementasinya sebagai operator dapodik di SMP Istiqomah Sambas Purbalingga tidak banyak memiliki kendala dalam peng-inputan / upgrade data ke dalam Dapodik, seperti yang dikatakan oleh operator sekolah:

“Untuk kendala paling pas awal-awal menjadi operator karena harus belajar autodidak sekaligus mengerjakannya, kalau ada kelemahan biasanya pusat lebih cepat merespon dengan memperbaiki bug-bug yang ada melalui patch aplikasi atau melalui update”

Untuk kelemahan seperti koneksi internet tidak dirasakan oleh operator dapodik karena sudah terfasilitasi oleh sekolah yaitu dengan WiFi dan juga hambatan lain seperti laptop pribadi juga tidak karena laptop sudah disediakan oleh sekolah.

Terkait dengan fungsinya, opertor Dapodik mengatakan:

“Dapodik menjadi satu satunya acuan data yang digunakan Kemendikbud tentunya menjadikan dapodik ini memiliki peran yang sangat vital dan dengan beragam fungsi (multi-fungsi). Fungsi dapodik pada setiap tahunnya terus mengalami perubahan kebijakan dan program yang dicanangkan Kemendikbud. Pada saat ini dapodik di SMP Sambas Purbalingga berfungsi untuk :

1. Alokasi dana BOS bagi sekolah dari sumber APBN. 2. Alokasi kuota penerima tunjangan-tunjangan bagi guru

3. Alokasi bantuan sarana dan prasarana bagi sekolah yang fasilitasnya belum memadai(ruang kelas, perpustakaan, laboratorium)

4. Pengajuan dan perbaikan kelembagaan sekolah

5. Pengajuan dan VerVal (verifikasi dan Validasi) data dan Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Pendidik (NUPTK)

6. Pengajuan dan Verval data Peserta Didik (Siswa)

7. Pengajuan dan VerVal data Satuan pendidikan dan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN)

8. Pemetaan dan pemerataan guru.

(8)

e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X

8

10. Mempercepat dan meningkatkan efektifitas pelaporan yang dilakukan dari sekolah dari sekolah ke kementerian serta dengan mengurangi resiko penyimpangan atau pelanggaran yang ada sebelumnya.”

Data yang dikirimkan ke dalam sistem ini akan digunakan untuk seluruh penyusunan program pendiidkan baik itu, bantuan, hibah, tunjangan, ataupun subsidi lain. Data yang bersifat individual merupakan syarat penyaluran dana untuk kegiatan transaksional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/Kota maupun satuan pendidikan sehingga pemerintah pusat dalam hal ini Kemendikbud RI melakukan terobosan yaitu dengan meluncurkan satu apliksi khusus Sekolah Menengah pertama maupun menengah atas yang diberi nama DAPODIKDAS dan DAPODIKDASMEN. DAPODIKDAS digunakan oleh sekolah dasar kemudian DAPODIKDASMEN digunakan oleh sekolah menengah atas. Kegunaan data yang dimasukan kedalam sistem sangat membantu Dinas Pendidikan Kabupaten /Kota terutama dalam hal pengambilan data siswa data guru atau tenaga pendidikan dan data sekolah melalui Dapodik ini, sistem ini digunakan untuk mengambil keperluan data sekolah kemudian dijadikan sebagai bahan acuan sebagai pertimbangan Dinas dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan data pendidik dan kependidikan.

Kemendikbud memiliki satu data tunggal sebagai rujukan untuk mendukung seluruh program dilingkungan Kemendikbud, di pemerintah daerah maupun lintas kementerian dan Non-Government Organization (NGO) nasional maupun internasional. Pengukuran keberhasilan program, pemantauan pelaksanaan kebijakan dan pengukuran SNP dan SPM akan mudah dipantau. Kebijakan yang terintegrasi adalah hasil dari penggunaan data yang terintegrasi pula.

Maka dari itu sekolah harus berpartisipasi aktif dalam kegiatan pendataan dapodik. Apabila sekolah tidak berpartisipasi aktif maka sekolah akan rugi karena data milik mereka tidak akan sampai ke Kemendikbud. Sekolah tersebut otomatis tidak akan tersentuh program-program Kemendikbud. Dapodik di SMP Istiqomah Sambas Purbalingga digunakan untuk menjaring semua data terkait dengan data kelembagaan dan kurikulum sekolah, data siswa, data guru dan karyawan, serta data sarana dan prasarana.

Kaitannya bagaimana operator Dapodik bekerja, beliau menjawab:

“Dapodik adalah pekerjaan utama operator sekolah. Dapodik sekarang menjadi satu-satunya sumber informasi yang digunakan pemerintah untuk melihat kondisi sekolah di tanah air. Data dapodik juga sudah terhubung atau tersambung ke instansi pemerintah lain, seperti Dinas Kependudukan, KPK dan BPK. Dapodik terus mengalami perkembangan, yang terakhir terjadi pada tahun 2018. Sinkronisasi data biasanya 2 kali dalam setahun atau setiap semester (kecuali ada perubahan data sewaktu-waktu), yang cukup berat adalah tahun pelajaran barudimana harus input data siswa satu persatu

(9)

e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X

9

terutama yang dari MI, kalau yang dari SD tidak perlu karena bisa dilakukan melalui fitur Tarik Peserta Didik”

Dalam penginputan datanya dalam aplikasi dapodik operator SMP Istiqomah Sambas Purbalingga melakukan upgrade data rata-rata setiap satu semester. Tetapi upgrade data atau perubahan data bisa dilkakukan sewaktu –waktu jika ada mutasi peserta didik, baik mutasi masuk ataupun mutasi keluar.

Dalam pengoperasian Aplikasi Dapodik ini sebenarnya cukup mudah. Operator Dapodik Di SMP Istiqomah Sambas menjelaskan bahwa:

“Cara pengoperasian aplikasi ini yaitu dengan cara: cukup siapkan laptop, modem/konektivitas internet, lalu instal aplikasinya, lanjutkan dengan registrasi operator dan sekolah yang akan kita kerjakan dapodiknya. Walau terlihat mudah, namun karena jumalah instrument datanya yang begitu banyak membuat tidak sedikit operator yang kebetulan memiliki siswa, guru dan sarpras yang banyak menjadi kewalahan.”

Namun karena keikhlasan dan semangat ingin perubahan sistem pendidikan yang lebih baik dari para pejuang data pendidikan di SMP Istiqomah Sambas Purbalingga ini membuat Dapodik semakin membuat dan semakin terlihat manfaatnya hingga saat ini.

Aplikasi Dapodik digunakan oleh masing-masing sekolah untuk menginput data dan kemudian data itu dikirimkan secara langsung ke kementerian melalui online. Data diperbaharui oleh sekolah dalam hal ini dilakukan oleh operator sekolah minimal satu kali dalam satu semester. Aplikasi Dapodik bersifat semi online, kebutuhan internet hanya untuk saat kirim saja sedangkan proses input datanya sekolah tidak perlu koneksi internet. Hal ini didesain untuk mengakomodasi sekolah-sekolah dengan keterbatasan computer, internet dan SDM.

Peran dapodik dalam sebuah sistem informasi manajemen di lingkungan SMP Istiqomah Sambas Purbalingga menurut operator Dapodik yaitu:

“Sebagai sumber data yang dapat digunakan untuk dasar dalam pengambilan keputusan. Dapodik diharapkan menjadi aplikasi yang mampu memberikan data yang tepat akurat dan mudah diakses sehingga segala usah yang dilakukan Dirjen pendidikan dalam melakukan pendataan dapat dimanfaatkan sebagai dasar pengambilan keputusan dilingkungan SMP Istiqomah Sambas Purbalingga.”

Penggunaan Dapodik tidak hanya digunakan sebgai sistem pendataan sekolah saja, tetapi Dapodik dapat pula dijadikan sumber data dan informasi untuk sekolah dalam pengambilan kebijakan ataupun pengambilan keputusan. Dapodik akan menjadi lebih efektif apabila dapat mencangkup kegiatan lain. Sistem Informasi Manajemen digunakan agar data yang diolah didalamnya dapat menghasilkan informasi yang berkualitas dan bermutu. Sama halnya dengan Dapodik, data yang di input oleh operator sekolah kedalam dapodik akan sangat membantu menghasilkan informasi yang sangat bermutu bagi penggunanya. Sebuah informasi yang

(10)

e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X

10

bermutu dapat dilihat dari keakuratan datanya, relevansi datanya dan ketepatan waktunya. Beberapa sekolah menggunakan Dapodik hanya sebagai sistem pendataan sekolah saja, padahal dapodik ini juga bertujuan untuk menjadikan data yang ada dalam dapodik sebagai salah satu sumber data yang dapat diolah menjadi informasi yang kemudian digunakan oleh sekolah ketika sekolah tersebut membutuhkan informasi.

Semua kegiatan berbasis data Dapodik haruslah menjadi perhatian bagi segenap stakeholder sekolah untuk memastikan data-data di Dapodik itu sudah terisi dengan lengkap, valid dan up to date seperti yang dikatakan oleh kepala sekolah yaitu :

”Data dapodik itu harus up to date, riil dan lengkap.”

Dapodik bertujuan untuk mewujudkan basis data sehingga tercipta tata kelola data pendidikan yang terpadu dan membuahkan data yang lengkap untuk memenuhi kebutuhan Kemendikbud serta pemangku yang memiliki kepentingan lainnya. Dan tujuan berikutnya adalah untuk mendukung peningkatan data yang cepat, tepat dan berkaitan dengan pengumpulan data pokok yang terintegrasi dalam suatu sistem pendataan (Ahmad, 2017: 299).

Kelebihan dari Dapodik itu sendiri adalah dalam sistem pendataan secara terpusat, sehingga kerahasiaan administrasi data sekolah sangat terjamin. Selain itu juga manfaat Dapodik dengan adanya perubahan versi dari versi ke versi yang diluncurkan oleh server pusat membuat operator Dapodik itu sudah bisa menginput data berupa nilai siswa melalui operator sekolah yang sebelumnya yang berhak menginput nilai hanya guru mata pelajaran atau wali kelas. Hal ini sangatlah memberikan kontribusi terhadap operator untuk mempercepat pengiriman data kepusat.

Maka dari itu seluruh warga sekolah khususnya di SMP Istiqomah Sambas Purbalingga harus benar-benar tanggap, peduli dan perhatian terhadap kelengkapan, kebenaran, serta kemutakhiran data yang ada pada Dapodik itu. Sangat diperlukan juga komunikasi dan koordinasi yang baik antara operator Dapodik dengan kepala sekolah dan segenap pemangku kepentingan sekolah. Operator Dapodik agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik maka harus mendapat dukungan penuh dari sisi ketersediaan data dan fasilitas pendukung kerja yang lainnya.

Dalam program perencanaan pendidikan nasional, dapodik dijadikan sebagai sumber data yang paling utama. Karena dalam melaksanaan seluruh perencanaan pendidikan maupun program-program pendidikan sangat dibutuhkan data yang cepat, lengkap, valid, akuntabel dan harus selalu diperbaharui secara terus menerus. Selain itu juga hamper semua program pusat

(11)

e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X

11

yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah menjadikan Dapodik sebagai sumber utama. Contohnya program , guru, penyaluran tunjangan profesi pendidik, penyaluran Bantuan Operasional (BOS), penyelenggaraan ujian, program e-rapor, program Indonesia Pintar, penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) dan lain sebagainya. Sama halnya seperti yang dikatakan oleh kepala sekolah

“Pengambilan keputusan yang diambil oleh pemerintah melalui Dapodik itu seperti penambahan buku diperpustakaan, penambahan BOS (Bantuan Operasional Sekolah), penempatan sertifikasi guru”

Alur pengambilan keputusan yang ada di SMP Istiqomah Sambas Purbalingga didasarkan pada permasalahan yang ada dan potensi yang ada. Untuk itu, tahapan awal yang dilakukan adalah mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi dilapangan sehingga akan mempermudah sekolah untuk memetakan permasalahan yang ada kemudian permasalahan itu dapat dikelola dan dicarikan solusi yang tepat dan kemudian akan disampaikan sebagai laporan ke Dinas. Tahapan kedua yaitu dengan mencari alternatif solusi ataupun pengambilan keputusan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Pengambilan keputusan yang dibuat oleh Dinas biasanya terkait dengan kebijakan teknis seperti penerimaan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), penerimaan tunjangan sertifikasi guru, penambahan alokasi sarana dan prasarana dan kebijakan teknis lainnya.

Dalam sistem aplikasi Dapodik seperti yang terlihat dalam layar yang termuat yaitu tentang sekolah, sarana dan prasarana, guru dan tenaga kerja, peserta didik, rombongan belajar, nilai, jadwal dan lain sebagainya. Data tentang sekolah meliputi: identitas sekolah, nama kepala sekolah, nama operator sekolah. Kemudian data tentang sarana dan prasaran yaitu: ruang guru, ruang osis, kamar mandi/WC, ruang kepalan sekolah, masjid, laboratorium dll. Jumlah ruang kelas, jumlah guru, jumlah tenaga pendidik, jumlah peserta didik, jumlah rombongan belajar, semua termuat dalam Dapodik. Dalam pengumpulan data sebelum dimasukan ke dalam aplikasi operator Dapodik mengatakan bahwa:

“Pengumpulan data peserta didik misalnya saat PPDB data itu berupa akte, KK dan NISN dari sekolah asli. Kemudian untuk guru baru di daftarkan lewat akun dinas kebupaten meliputi: KTP, KK, Ijasah terakhir dan SK dari sekolah. Kemudian untuk sarana dan prasarana dapat diperolah dengan kita survey ke lapangan langsung bagaimana keadaannya dan jumlahnya, kemudian kita tulis dalam catatan kecil.”

Pada dasarnya sistem pengumpulan data sekolah kedalam aplikasi Dapodik melalui beberapa tahap yaitu:

(12)

e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X

12

1. Operator sekolah mendistribusikan formulir pendataan kepada sekolah, PTK dan peserta didik dalam rangka mendapatkan data yang kemudian diisikan kedalam Dapodik.

2. Data yang terisi pada formulir selanjutnya dimasukan kedalam aplikasi Dapodik.

3. Data yang telah dimasukan kedalam aplikasi Dapodik kemudian dikirim ke server pusat melalui jaringan internet oleh operator Dapodik.

Aplikasi Dapodik ini sangat memeberikan kemudahan bagi sekolah dalam memberikan data yang akurat kepada pihak kementerian. Manfaat yang diperoleh yaitu data bisa tersaji secara lebih cepat, lebih efisien dan lebih tertata rapi. Seperti yang di ungkapkan oleh kepala sekolah:

“Saat ini dapodik menjadi satu-satunya database yang digunakan oleh pemerintah untuk pengambilan keputusan. tidak seperti dulu, misalnya kalo kita ingin mendapatkan bantuan harus mengajukan proposal permintaan bantuan. Saat ini tanpa proposalpun, asalkan data dalam dapodik itu munculmaka sekolah bisa mendapatkan bantuan. Begitu juga untuk pendataan guru dan siswa, basis datanya adalah data yang ada pada dapodik, bukan lagi data manual seperti dulu. Termasuk juga besarnya BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang diterima sekolah, basis datanya diambil dari data dapodik.”

Hal ini sangat menunjukan keseriusan pemerintah dalam mengelola data pendidikan sehingga data tersebut dapat digunakan dalam perencanaan pendidikan maupun kebutuhan-kebutuhan lain yang membutuhkan data pendidikan di sekolah.

Sebagai sebuah sistem yang dirintis sejak tahun 2015, Dapodik diharapkan mampu memberikan kontribusinya untuk dapat memenuhi kebutuhan akan data kependidikan secara cepat, tepat dan akurat. Dapodik setiap tahunnya selalu mengalami perbaikan dan peningkatan sehungga mampu memberikan data maupun informasi yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan.

D. Implementasi DAPODIK Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Di SMP Istiqomah Sambas Purbalingga

Peran Dapodik sebagai sebuah sistem Informasi manajemen pendidikan yang ada di SMP Istiqomah Sambas Purbalingga adalah sebagai sumber data yang digunakan oleh Kemendikbud ataupun Dinas Pendidikan untuk pengambilan keputusan. dalam pengelolaan Dapodik, sekolah diberikan tanggung jawab dalam mengumpulkan data yang terkait dengan data kependidikan yang ada di sekolah seperti mengumpulkan data siswa, data sekolah, data guru ataupun karyawan dan mengoperasikan sistem Dapodik yang telah disediakan dan melaporkan hasil kerja masing-masing. Untuk menjaga keberlanjutan data siswa, sekolah guru, karyawan yang valid pada Dapodik maka perlu dioptimalkan penggunaan NISN (Nomor Induk Siswa Nasional), NPSN

(13)

e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X

13

(Nomor Pokok Sekolah Nasional), NIGN (Nomor Induk Guru Nasional) sebagai salah satu syarat utama dalam pelaksanaan program kegiatan Departemen Pendidikan Nasional.

Implementasi Dapodik terutama berkaitan dengan keputusan yang membutuhkan data yang nyata seperti penambahan buku di perpustakaan, penambahan Bantuan Operasional Sekolah (BOS), penentuan peserta sertifikasi guru yang ada di SMP Istiqomah Sambas Purbalingga.

Penentuan peserta sertifikasi guru merupakan salah satu kebijakan dari Dinas Pendidikan yang menggunakan data dari Dapodik dalam pengambilan keputusannya. Data dari Dapodik itu dapat melihat data guru yang ada di SMP Istiqomah Sambas Purbalingga yang sudah memenuhi syarat untuk mendapatkan tunjangan sertifikasi atau tidak. Dari data Dapodik dari Dinas dapat melihat riwayat kepagawaian guru, jumlah jam mengajar guru yaitu 24 jam tatap muka, serta guru telah memenuhi syarat 5 tahun serta memenuhi syarat lainnya. Data yang ada pada Dapodik merupakan data yang diambil dari periodik tertentu sehingga dalam penentuan calon penerima sertifikasi guru perlu disiasati dengan pemberkasan juga.

Dengan dapodik, semua data guru di SMP Istiqomah Sambas yang akan diberikan tunjangan sudah terintegrasi sehingga ususlan data calon secara manual tidak lagi digunakan. Kebenaran dan keabsahan data guru yang dimasukan ke dalam dapodik akan dimanfaatkan oleh Ditjen GTK (Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kerja ) untuk melakukan pendataan dan verifikasi sehingga proses yang berkaitan dengan tunjangan profesi guru akan lebih mudah. Dari data itu Ditjen GTK akan lebih mudah memutuskan siapa yang lebih berhak menerima tunjangan dan siapa yang tidak berhak menerima tunjangan. Dalam hal ini Kemendikbud setiap tahun selalu menyempurnakan peraturan terkait dengan penyaluran aneka tunjangan kepada guru. Hal itu untuk menghindari terjadinya salah sasaran dan memperbaiki hal-hal yang belum sempurna, walaupun secara keseluruhan mekanisme yang dijalankan selama ini sudah memperhatikan segala aspek yang terkait dengan penyaluran aneka tunjangan.

Pengambilan keputusan lain yang mengimplementasikan data Dapodik sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dilingkungan SMP Istiqomah Sambas Purbalingga yaitu tentang penambahan Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Menurut Permendkbud Nomor 8 tahun 2020 tentang juknis BOS regular mengenai persyaratan sekolah agar bisa menerima dana BOS yaitu mengisi dan melakukan pemutakhiran Dapodik sesuai dengan kondisi riil sekolah sampai batas waktu ditentukan, memiliki nomor pokok sekolah nasional yang terdata pada Dapodik, memiliki izin operasional yang berlaku bagi sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat yang terdata

(14)

e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X

14

dalam Dapodik. Kemudian kaitannya fungsi dapodik di SMP Istiqomah Sambas Purbalingga yaitu dapodik sebagai acuan yang diguanakan dalam perhitungan alokasi dana BOS merupakan data individu peserta didik yang telah di input ke dalam aplikasi dapodik secara valid, yaitu data yang telah terisi lengkap variabel input dan telah dilengkapi dengan nomor induk siswa nasional (NISN), serta lolos proses verifikasi dan validasi di basis data Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Kmentrian. Data yang di input sebagai syarat untuk dasar penerimaan dana BOS seperti jumlah siswa dan jam mengajar guru minimal 24 jam untuk yang sudah mempunyai NUPTK.

Fungsi lainnya dari dapodik adalah alokasi sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana dalam aplikasi dapodik harus di sisi dan dilengkapi. Dari prasarana yang dibuat atau ditambahkan, didalamnya terdapat sarana sebagai data pelengkap. Setiap kali operator dapodik menambahkan Data Prasarana, maka sangat dianjurkan untuk mengisi Data pelengkap untuk sarananya juga harus di isi. Data yang harus di isi oleh operator dapodik di SMP Istiqomah Sambas terkait dengan sarana prasarana yaitu prasarana apasaja yang ada dalam sekolah, seperti ruang kelas, ruang laboratorium, ruang guru, perpustakaan, masjid dan lain sebagainya. Pentingnya mengisi sarana dan prasarana dalam dapodik yaitu: pertama, mendapatkan bantuan terutama bangunan dan sarana yang lain. Melalui pengisian sarpras ini data-data sarpras sekolah bisa di input sesuai dengan kondisi sekolah. Kedua, untuk mendeteksi kepemilikan dan kerusakan prasarana. Ketiga, untuk melakukan perhitungan kerusakan prasarana.

E. Kesimpulan

DAPODIK (Data Pokok Pendidikan) adalah sebuah metode untuk dijadikan sebuah penyedia informasi mengenai pendidikan yang credible dan tepat waktu sehingga dalam proses pengambilan kpeutusan dapat dilaksankan secara efektif. Pemanfaatan Dapodik di lingkungan SMP Istiqomah Sambas Purbalingga merupakan sebuah upaya untuk menggunakan Sistem Informasi Manajemen yang telah disediakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Keberadaan Dapodik itu sendiri dirasakan sangat membantu dalam proses pengambilan keputusan dan dianggap dapat memperceapat kinerja Dinas Pendidikan ketika menyajikan dan melaporkan data data kependidikan SMP Istiqomah Sambas Purbalingga.

Manfaat dari pengambilan keputusan yang diambil dari data-data Dapodik di SMP Istiqomah Sambas Purbalingga yaitu dapat digunakan sebagai penentu jenis kegiatan yang akan dilaksanakan, sebagai metode untuk melaksanakan kegiatan, untuk mengetahui siapa saja datau

(15)

e.ISSN : 2745-8245 p.ISSN : 2745-844X

15

apa saja pelaksanaan kegiatan, untuk mengetahui besar anggaran yang diakukan, untuk mengetahui siapa yang bertanggungjawab melaksanakan kegiatan dan lain sebagainya.

Daftar Pustaka

Amirul Hadi, Haryono. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia. Anwar, Herson. 2014. “Proses Pengambilan Keputusan untuk Mengembangkan Mutu Madrasah”.

Vol 8 No. 1, 38.

Ardy, Novan Wiyani dkk. 2014. “Manajemen Masjid Sekolah Sebagai Laboratorium Pendidikan Karakter Bagi Peserta Didik” dalam Jurnal TA’DIB, Vol XIX, No. 01.

Ardy, Novan Wiyani, “Tranformasi Menuju Madrasah Bermutu Terpadu” dalam Jurnal Insania Vol. 16 No. 2.

Ardy, Novan Wiyani. 2016. “Kompetensi dan Strategi Pengembangan Lembaga PAUD Islam Berdaya Saing di TK Islam Al-Irsyad Banyumas” dalam Manageria: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam. Vol 1 No 1. 60.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Aziz, Fuadi. 2014. “Pengambilan Keputusan Berbasis Educataional Management Information System (EMIS)”. Vol IIII Nomor 1.

Lucyda, Irma dan Wia Adawiyah. “Manajemen Perpustakaan Digital Perguruan Tinggi Islam: Studi Sistem Manajemen Perpustakaan Digital Universitas Islam Bandung” dalam Al-Idarah: Jurnal Kependidikan Islam VII (I).

M, Arifin, 2015.” The Influence of Competence motivation, and Organizational Culture to High School Teacher Job Satisfaction and Perfomance” on International Educational Studies, 8(1), 38-35.

Ode, La Ismail Ahmad dan Ristanti Siren. “Penempatan Sistem Infoemasi Manajemen Pendidikan dalam Proses Pembelajaran di SMP Negeri 21 Makassar” dalam Jurnal Idaarah, Vol.1, No. 2.

Sabri, Ahmad. Kebijakan & Pengambilan Keputusan dalam Lembaga Pendidikan Islam.

Sugiyono, 2010. Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif & Kuantitatif R&D. Bandung: Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait