• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PANDUAN KOAS OBGYN RSUD BUDHI ASIH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUKU PANDUAN KOAS OBGYN RSUD BUDHI ASIH"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU PANDUAN

KOAS OBGYN

RSUD BUDHI ASIH

MOHON DISIMPAN

DAN DITERUSKAN DI SETIAP OPERAN

KONSULEN :

Dr. IGN Elbatiputera, SpOG (KSMF)

Dr. Eddi Junaidi, SpOG, SH, Mkes (KOORPANIT) Dr. Rizky Rahmadhany, SpOG

Dr. Agriana Puspitasari, SpOG JADWAL HARIAN

HARI/ RUANGAN POLI OBGYN - BANGSAL VK - OK

SENIN Dr. Eddi Junaidi, SpOG Dr. Elbatiputera, SpOG SELASA Dr. Elbatiputera, SpOG Dr. Eddi Junaidi, SpOG RABU Dr. Eddi Junaidi, SpOG Dr. Elbatiputera, SpOG KAMIS Dr. Elbatiputera, SpOG Dr. Eddi Junaidi, SpOG JUMAT Dr. Rizky R, SpOG Dr. Agriana, SpOG SABTU Dr. Agriana, SpOG Dr. Rizky R, SpOG MINGGU Sesuai jadwal jaga Sesuai jadwal jaga

(2)

Koas sudah harus ada di poli jam 08.00 wib

Poli Obgyn terbagi atas 3 ruangan yaitu pintu 1 / ruangan penerimaan pasien, ruangan pemeriksaan pasien, dan ruangan dokter.

Tugas coas antara lain :

1.

1 koas berada di ruangan pintu 1 untuk tensi dan timbang pasien yang datang dan mengisi data pasien di kertas INA CBG’S. Ambil kertas kopian pendaftaran

pasien, tulis HB atau HL (hamil baru

:

pasien baru, HL : pasien lama), hasil pengukuran tensi dan BB di kertas itu, kemudian salin data pasien ke kertas INA CBG’s, steples kedua kertas lalu berikan ke pasien dan persilahkan ibu ke ruang sebelah untuk diperiksa. Kalau pasien datang untuk periksa lab,tidak perlu diperiksa, cukup minta kertas labnya dan di steples dengan kertas kopian pendaftarannya dan minta pasien menunggu diluar.

2.

1 koas yang lain berada diruangan pemeriksaan pasien, koas disini tugasnya anamnesis dan memeriksa pasien. Setiap pasien baru (hamil) wajib dianamnesis data diri lengkap dan HPHT, hari perkiraan lahir (HPL), usia kehamilan, pemeriksaan leopold, dan diagnosis pasien. Untuk pasien ginekologi cukup dianamnesis data diri pasien dan keluhannya saja, tidak perlu diagnosis. Untuk pasien obstetrik / hamil tulis hasil pemeriksaan di lembar hijau, sedangkan pasien ginekologik ditulis di lembar merah.

-

Usia kehamilan untuk Dr. Elba dan Dr. Agri berdasarkan pada HPHT, sedangkan Dr. Eddi dan Dr. Rizky berdasarkan pada USG. Khusus untuk dr. Elba usia kehamilan harus ditentukan sampai jumlah harinya misalnya 39 minggu 4 hari, tidak boleh 39 – 40 minggu. Untuk dokter yang lainnya boleh menggunakan usia kehamilan 39 -40 minggu. Jika pasien lupa HPHT dan USG belum ada, tentukan usia kehamilan dengan rumus TFU McDonald.

-

Khusus juga untuk Dr. Elba, setiap pasien wajib dibuat catatan di kertas kecil yang isinya adalah nama pasien, usia, dan diagnosisnya. Kertas tersebut

diselipkan didepan status pasien dan nantinya akan dibacakan oleh koas sebelum pasien diperiksa oleh dr. Elba. Sedangkan dr. Eddi, koas harus

mengisi diagnosis pasien (yang hamil saja) di INA CBG’s, untuk menentukan diagnosis bisa dengan menyontek dari kertas rujukan.

3.

Koas di ruangan pintu 1 setelah pasien selesai diperiksa atau dokter telah datang harus menemani dokter diruangan dokter, sedangkan koas ruangan pemeriksaan boleh ikut bergabung saat tugasnya telah selesai juga.

4.

Tugas koas saat menemani dokter diruangan dokter adalah membacakan hasil pemeriksaan (catatan kecil), mempersiapkan kursi ginekologik, handscoen,

inspekulo, papsmear. Selain itu koas juga menulis resep, form USG, rawat inap, dan penjadwalan OK.

5.

Setelah poli selesai maka tugas berikutnya adalah ikut menemani USG, disini 1 koas memakai handscoen sedangkan yang lainnya tidak perlu. Saat USG kita tugasnya menuntun pasien untuk tiduran dan memberikan gel di perut ibu, jangan lupa memasangkan kertas tissue di perut bagian bawah (selipkan di celana pasien) supaya celananya tidak kotor kena gel. Untuk USG Transvaginal, minta ibu untuk

(3)

membuka celana dan celana dalam, dan beritahu pasien bahwa tidak perlu khawatir jika sedang haid. Dan khusus untuk Dr. Eddi, sebelum pasien di USG transvaginal, koas wajib menanyakan, “Apakah ibu sudah menikah ? sudah melahirkan ?”. Setelah USG TV selesai, koas yang pakai handscoen membuka condom yang membungkus alat USG.

6.

Setelah USG selesai, untuk dr. Eddi koas wajib ikut beliau visit ke bangsal, sedangkan untuk dokter yang lainnya tidak perlu.

STASE BANGSAL Koas sudah harus datang sebelum jam 07.00 WIB.

Tugasnya antara lain :

1.

Follow up pasien di pagi hari.

-

Pasien post partum spontan, yang perlu diperiksa adalah anamnesis keluhan, tanda-tanda vital, status generalis, dan status obstetrik. Status obstetrik yang diperiksa antara lain : TFU, Kontraksi uterus, lokia atau nifas atau

puerperium, ASI (cukup tanya ibu apakah sudah keluar atau tidak, banyak atau sedikit), dan luka jahitan.

-

Pasien post SC, status obstetrik yang perlu diperiksa adalah TFU, kontraksi uterus, lokia, ASI, dan luka jahitan.

2.

Tulis hasil pemeriksaan di kertas integrasi pasien distatusnya, jangan lupa juga untuk menulis dicatatan kita yaitu nama, usia, hasil pemeriksaan, dan diagnosis. Untuk dr. Elba, koas wajib menulis terapi pasien distatusnya, sedangkan dokter yang lain boleh hanya dengan menuliskan sid (sesuai instruksi dokter).

3.

Konsulen biasanya datang jam 9.30 – jam 10.00 sebelum mereka datang pasien harus sudah selesai diperiksa dan statusnya telah diisi, kemudian tugas koas adalah menemani konsulen memeriksa pasien.

4.

Tugas berikutnya adalah menulis resep pasien sesuai dengan resep dokter penanggung jawab pasien (bukan dokter yang visit hari itu), bisa dilihat dari kertas konsul UGD di status pasien.

-

Pasien post partum dan kuret hari pertamanya di bangsal langsung dibuat resep pulangnya

-

Pasien post SC, resep pulang dibuat pada hari kedua, hari pertamanya dibuat resep untuk 1 hari saja.

-

Resep pulang hitung untuk 1 minggu

5.

Pasien yang difollow up bukan hanya di bangsal 8 barat tapi di semua ruangan kelas II – III. Jangan lupa bawa DJJ saat memeriksa ruangan lain. Dan jangan lupa juga mengingatkan konsulen jika ada pasien di ruangan lain. Koas boleh mengisi hasil pemeriksaan di status pasien ruangan lain.

6.

Tugas selanjutnya adalah mengisi resume yang masih kosong

(4)

tindakannya sedangakan konsulen yang lain tidak perlu.

-

Resume dr. Eddi, khusus yang post partum spontan atau normal, tulis ringkasan persalinannya, contohnya : Lahir bayi perempuan jam 22.00 WIB, dengan BB 3000 gram, PB 47 cm, A/S 9/10, ketuban jernih.

7.

Koas JANGAN PULANG ATAU PERGI SEBELUM KONSULEN VISIT, kalau konsulen visit pagi maka koas pulang paling cepat jam 14.00 wib atau saat

perawat operan tugas, kalau dr. Eddi yang visit, jangan pulang sebelum beliau visit, beliau visit saat poli sudah selesai.

Resep Pulang Post Partum

-

Amoxicillin 3 x 500 mg tablet oral No. XX

-

Paracetamol 3 x 500 mg tablet oral No. XX

-

Ferofort atau sulfas ferosus 1 x1 tablet oral No. VII Resep pulang post SC

Dr. Elba, Dr. Rizky, dan Dr. Agri :

-

Co-amoxiclav 3 x 625 mg tablet oral No. XX (dr. Eddi : amoxicillin 3x500mg tab No.XX)

-

Asam mefenamat 3 x 500 mg tablet oral No. XX

-

Ferofort 3 x 500 mg tabel oral No. VII (dr. Eddi

:

metronidazole 3 x 500 mg tab No. XX)

(5)

STASE VK Koas datang sebelum Jam 07.00 WIB

Tugasnya antara lain :

1.

Follow up pagi seperti dibangsal

2.

Saat pasien baru datang minta pasien untuk ke kamar mandi untuk bersih-bersih tubuh bagian bawah

3.

Siapkan tempat tidur pasiennya dan ambil lembar SOAP + pengawasan

4.

Periksa tanda vital pasien sambil anamnesis

5.

Anamnesis pasien :

-

Rujukan darimana

-

Alasan dirujuk

-

Apakah ada mulas ? sejak kapan ?

-

Apakah ada keluar air-air (ketuban) ? warnanya ? baunya ? banyak atau tidak ? sejak kapan ?

-

HPHT (jangan lupa tentukan HPL dan usia kehamilan)

- selama hamil kontrol dimana? Berapa kali? (klo lupa: >4x atau tidak?)

-

Riwayat asma, DM, hipertensi, dan Alergi

6.

Lakukan pemeriksaan obstetrik ( ukur TFU dan Leopold), lakukan Vagina toucher, dan DJJ menggunakan dopler. Kemudian tulis di lembar SOAP hasil pemeriksaannya.

7.

Lakukan pemeriksaan CTG

8.

Lakukan pemeriksaan EKG jika usia > 35 th

9.

Untuk pasien dengan pembukaan ≥ 4 cm, maka koas harus membuat partografnya

10.

Persiapan partus :

-

Koas disini bagi tugas, 1 menolong partus dan yang 1 mengurus bayi

-

Yang menolong partus: siapkan partus set, spuit 3 cc + oksitoksin, klem tali pusat, suction bayi + alat suction + tabung suctin, folley cath, bengkok, povidon iodine, kassa, dan dermatec.

-

Yang menolong bayi: siapkan baju ibu dan bayi serta washlap, jika belum ada minta ke keluarga pasien. Siapkan juga spuit 1 cc, polygron tetes mata, dan Neo K 1 ampul.

-

Koas yang menolong partus, harus memakai apron: perhiasan dan jam tangan dibuka, kemudian memakai handscoen steril.

-

Tugas yang menolong partus adalah observasi kala I, mengajarkan mengedan, pimpin persalinan, kala II dan III dan membersihkan alat partus atau membersihkan ibu dan pemeriksaan post

(6)

-

Tugas yang menolong bayi adalah mensuction bayi baru lahir, membersihkan lemak bayi dengan washlap + minyak, tetesi kedua mata bayi dengan

polygron 1 tetes utk masing2 mata, dan menyuntikkan Neo K di paha kiri

bagian anterior lateral intramuskular sebanyak 0,5 cc. Ukur BB, PB, LK, LD bayi. Kemudian memakaikan baju bayi, mencap kaki bayi di belakang lembar kelahiran, kemudian

membedong bayi. Dan terkahir memakaikan gelang identitas bayi ke ibu dan bayi (warna biru utk laki-laki, pink utk perempuan, untuk ibu gelangnya yang besar), contoh tulisan gelang : By. Ny. Risna, lahir jam 09.00 wib, JK

perempuan, BB 3000 gram, PB 48 cm, LK/LD 33/32 cm. Danang terakhir adalah membedong bayi.

11.

Persiapan Ok :

-

SIO (inform consent) pasien dan keluarga pasien

-

Skin test pasien

-

Pasang folley cath dan cukur rambut pubis

-

Ikut mengantar pasien ke OK

(7)

Koas datang sebelum jam 07.00 WIB Tugasnya antara lain :

1.

Lihat dan catat pasien elektif di papan ruang istirahat

2.

Ganti baju OK dan pakai sendal khusus OK (bawa sendiri boleh sendal jepit atau crocs, jgn pakai punya OK)

3.

Pakai topi OK (yang sekali pakai atau yang kain boleh) dan pakai masker

4.

Buat laporan operasi dan resep

5.

Buat time out pasien

6.

Untuk kuret dengan indikasi penebalan endometrium, kista, blighted ovum dibuat PA-nya, sedangkan sisa konsepsi dan sisa plasenta tidak perlu buat PA (klo diminta aja)

7.

Setelah pasien datang ke OK, tunggu perawat ruangan dan perawat anestesi operan pasien. Setelah itu ambil status pasien dan isi nama dokter pada kolom dokter yang harus ditanda tangani (ingat jangan sampai mengisi nama dr. obgyn pada lembar persetujuan pembiusan, jd baca dulu lembarannya apakah untuk dr. Obgyn atau bukan). Kemudian tulis juga di lembar integrasi SOAP instruksi post op, jangan lupa tulis nama dokternya dibawah samping instruksi post op, nantinya akan ditanda tangani oleh dokternya. Yang terakhir isi resume pasien, kalau dr. Elba ingat tentukan ICD 9 dan ICD 10 nya.

8.

Setelah status dan time out dibuat, masukkan pasien ke ruang OK.

9.

Kemudian setelah pasien dibius, telpon perina untuk lapor adanya SC di OK. Telpon perina untuk setiap akan mulainya SC. Jika ada gemeli jangan lupa beritahu ke perina kalau ada SC dengan gemeli. Telpon perina jangan sampai telat bayi keburu lahir, terutama dr. Eddi.

10.

Kemudian bantu pakaikan dokternya jas operasi, dan bacakan time out.

11.

Disini koas bagi tugas, 1 tetep di ruang OK menemani dokter dan mengambil kantong plastik bening dan kantong plastik hitam. Tulis nama pasien, no. CM, tgl, dan “plasenta” diatas microfor dan tempelkan di plastik hitam. Pakai handscoen non steril dan minta jaringan plasenta ke asisten instrumen untuk dimasukkan ke dalam plastik bening, kemudian taruh kom plasenta ke washtafel di ruang cuci alat, lalu masukkan plastik bening berisi plasenta ke dalam kantong plastik hitam, bawa ke baskom jaringan di ruang Recovery, catat di buku ekspedisi jaringan. Koas yang 1 lagi ketika bayi baru lahir, ikut kakak perina keluar ruangan ok, disana bantu catat

hasil pengukuran bayi dan jangan lupa juga catat untuk catatan kita juga di laporan operasi. Setelah itu kembali ke ruang OK untuk mengisi data bayi di laporan oprasi

12.

Untuk tindakan kuretase, salah satu koas bertugas jadi asisten. Koas cuci tangan dan minta handscoen steril ke farmasi (samping OK 6). Kemudian nanti didalam bantu megang sppelukum bawah (posisi berlutut di samping kiri bawah dokter). Jangan lupa buat PA, ambil jaringannya

masukkan ke kantong bening 2 lapis (tidak pakai kantong plastik hitam) lalu beri label dengan microfor seperti untuk plasenta, kemudian isi kantong plastik tsb dengan formalin yang ada diruang cuci alat, ikat kantongnya dan jangan sampai ada banyak udara, lalu bawa ke baskom jaringan dan tulis di buku eksp. Jaringan.

(8)

13.

Khusus dr, Elba jangan lupa buat catatan 1 lembar daftar pasien OK, tulis nama pasien, umur, No. CM dan tindakannya apa (tulis juga cito atau elektif)

DIAGNOSIS Dr. Eddi

Prabedah : G3P2AO Hamil 39 minggu dengan CPD Pasca Bedah : P3AO Partus maturus dengan SC a/i CPD Diagnosis resume : P3AO Partus maturus dengan SC a/i CPD Partus premartur : < 37 minggu

Partus maturus : 37 -42 minggu Partus serotinous : > 42 minggu Dr. Elba, Dr. Rizky, dan Dr. Agri

Prabedah : G3P2AO Hamil 39 minggu dengan CPD

Pasca Bedah : dr. Elba: sda (boleh dikosongkan nanti dr. Elba yang tulis) Dr. rizky dan Dr. Agri: P3A0 Post SC a/i CPD

Diagnosis resume : G3P2AO Hamil 39 minggu dengan CPD

INSTRUKSI POST OP DAN RESEP

Tulis di status Instruksi post op dan tgl.nya. Untuk resep buat untuk 1 hari saja dan tidak usah resepin RL, cukup obat oral.

Dr. Elba

-

Infus RL 16 tpm

-

Co amoxiclav 3 x 625 mg

-

Asam mefenamat 3 x500 mg

-

Ferofort 1x1 tablet

-

Untuk kuret tambahkan metil ergometrin 3 x0,125 mg Dr. Eddi

-

Infus RL 16 tpm

-

Amoxicillin 3 x 500 mg

-

Asam mefenamat 3 x 500 mg

-

Metronidazole 3 x 500 mg (untuk kuret, diganti dengan metil ergometrin 3 x 0,125 mg)

Untuk dr. Rizky dan dr. Agri

Sebelum tulis instruksi post op, buat ringkasan operasi di lembar integrasi SOAP dan ada tambahan non medika mentosanya pada instruksi post op.

Contohnya :

09.00-09.30 wib Berlangsung operasi SC / tindakan kuretase dengan indikasi G3P2A0 Hamil 38 minggu dengan PEB / abortus incomplete

Bayi lahir jam 09.03 wib, JK perempuan, BB 3000 gram, PB 48 cm, A/S 9/10, ketuban hijau encer.

(9)

Perdarahan ± 300 cc, diuresis ± 150 cc kuning jernih Komplikasi tidak ada

Instruksi post op Non medika mentosa :

Mobilisasi aktif

Realmentasi dini

Motivasi asi

Hygiene v/p, GV hari ke 3

FC 1 x 24 jam

Diet TKTP

Rawat ruangan Medika mentosa :

Infus RL 16 tpm

Co amoxiclav 3 x 625 mg

Asam mefenamat 3 x500 mg

Ferofort 1x1 tablet

Untuk kuret tambahkan metil ergometrin 3 x0,125 mg

LAPORAN PEMBEDAHAN Dr. Eddi

SCTPP (Sectio Caesarea Trans Peritoneal Profunda)

Pasien dalam posisi terlentang dalam anestesi spinal

Dilakukan tindakan asepsis dan antisepsis didaerah abdomen dan sekitarnya

Dilakukan insisi (pfannenstiel / mediana) * ± 10 cm

Setelah peritoneum dibuka tampak uterus gravidarum

Plika vesikouterina diidentifikasi disayat konkaf ke arah ligamentum rotundum kiri dan kanan

Vesika urinaria disisihkan kebawah ditahan dengan retraktor abdomen

SBR disayat melintang bagian tengah ditembus dengan jari penolong dan diperlebar ke kiri dan ke kanan secara tumpul

Jam…..WIB, lahir bayi jenis kelamin…., dengan (meluksir kepala / menarik kaki)*, BB….gram, PB…..cm, A/S...., Ketuban…..

Jam…..WIB, lahir plasenta dengan tarikan ringan pada tali pusat, B ±…..gram (hitung: 1/6 BB bayi), ukuran 19 x19x2 cm

SBR dijahit lapis demi lapis dengan benang vicryl No. 1, secara jelujur 2 lapis

(10)

Kulit dijahit secara subkutikuler

Perdarahan selama operasi ±…..cc

Diuresis selama operasi ±….cc

Operasi selesai

SCTPP (Sectio Caesarea Trans Peritoneal Profunda) dengan insersi IUD Cu T 380 A

Pasien dalam posisi terlentang dalam anestesi spinal

Dilakukan tindakan asepsis dan antisepsis didaerah abdomen dan sekitarnya

Dilakukan insisi (pfannenstiel / mediana) * ± 10 cm

Setelah peritoneum dibuka tampak uterus gravidarum

Plika vesikouterina diidentifikasi disayat konkaf ke arah ligamentum rotundum kiri dan kanan

Vesika urinaria disisihkan kebawah ditahan dengan retraktor abdomen

SBR disayat melintang bagian tengah ditembus dengan jari penolong dan diperlebar ke kiri dan ke kanan secara tumpul

Jam…..WIB, lahir bayi jenis kelamin…., dengan (meluksir kepala / menarik kaki)*, BB….gram, PB…..cm, A/S..., Ketuban…..

Jam…..WIB, lahir plasenta dengan tarikan ringan pada tali pusat, B ±…..gram (hitung: 1/6 BB bayi), ukuran 19x19x2 cm

SBR dijahit lapis demi lapis dengan benang vicryl No. 1, secara jelujur 2 lapis

Sebelum semuanya ditutup, dilakukan insersi IUD Cu T 380 A

Perdarahan dirawat, rongga abdomen dibersihkan dari darah dan bekuan darah

Kulit dijahit secara subkutikuler

Perdarahan selama operasi ±…..cc

Diuresis selama operasi ±….cc

Operasi selesai

SCTPP (Sectio Caesarea Trans Peritoneal Profunda) dengan tubektomi

Pasien dalam posisi terlentang dalam anestesi spinal

Dilakukan tindakan asepsis dan antisepsis didaerah abdomen dan sekitarnya

Dilakukan insisi (pfannenstiel / mediana) * ± 10 cm

Setelah peritoneum dibuka tampak uterus gravidarum

Plika vesikouterina diidentifikasi disayat konkaf ke arah ligamentum rotundum kiri dan kanan

(11)

SBR disayat melintang bagian tengah ditembus dengan jari penolong dan diperlebar ke kiri dan ke kanan secara tumpul

Jam…..WIB, lahir bayi jenis kelamin…., dengan (meluksir kepala / menarik kaki)*, BB….gram, PB…..cm, A/S...., Ketuban…..

Jam…..WIB, lahir plasenta dengan tarikan ringan pada tali pusat, B ±…..gram, ukuran …x…x…cm

SBR dijahit lapis demi lapis dengan benang vicryl No. 1, secara jelujur 2 lapis

Dilakukan tubektomi pada kedua tuba

Perdarahan dirawat, rongga abdomen dibersihkan dari darah dan bekuan darah

Kulit dijahit secara subkutikuler

Perdarahan selama operasi ±…..cc

Diuresis selama operasi ±….cc

Operasi selesai Kuretase

Pasien dalam posisi litotomi dalam anestesi TIVA

Dilakukan tindakan asepsis dan antisepsis didaerah vulva dan sekitarnya

Spekulum bawah dipasang, kemudian dipegang oleh asisten

Dengan tenakulum, portio dijepit pada pukul 12

Dimasukkan sonde, masuk sedalam ±….cm, bentuk uterus….

Dilakukan kuretase secara sistematis dari cavum uteri keluar jaringan... ±…..gram

Perdarahan ±….cc kesan bersih

Kuretase selesai Histerektomi transvaginal

Pasien terlentang dalam posisi litotomi dalam anestesi spinal

Dilakukan asepsis dan antisepsis didaerah vulva dan sekitarnya

Dibuat jahitan kogel

Portio dijepit atas bawah dengan kogel tang

Disuntikkan cairan aqua di ± 1,5 cm diatas portio untuk mengetahui batas kandung kemih dan rektum

Dilakukan insisi melingkar 1,5 cm diatas portio

Kandung kemih disisihkan ke atas

(12)

Ligamentum cardinale kanan dan kiri di klem, dipotong, dan diikat

Arteri uterina kanan dan kiri diidentifikasi, diklem, dipotong, dan diikat

Ligamentum latum kanan dan kiri disisihkan

Ligamentum rotundum kanan dan kiri diklem, dipotong, dan diikat

Pangkal tuba, ligamentum ovarii propium kanan dan kiri diklem, dipotong, dan diikat

Uterus terangkat keluar

Dilakukan reperitonealisasi

Sisa ligamentum cardinale dan pangkal tuba, ligamentum rotundum kanan dan kiri disatukan masing-masing sisi

Dilanjutkan kolporafi anterior (dan kolporafi posterior)

Luka operasi dijahit lapis demi lapis

Tumpul vagina dijahit satu persatu dengan vicrul no. 1

Operasi selesai

Dr. Elba, Dr. Rizky, dan Dr. Agri SCTPP

Pasien terlentang dalam anestesi spinal

Asepsis dan antisepsis di daerah operasi dan sekitarnya

Insisi (pfannenstiel / mediana) ± 10 cm

Tampak uterus gravidarum

Plica vesicouterina dan SBU disayat semilunar

Pukul…WIB, lahir bayi…, BB…gram, PB…cm, A/S…., ketuba….

Plasenta dilahirkan manual lengkap. (Dimasukkan IUD Cu T 380 A)

SBU dijahit dengan vicryl No. 1 (dr. Rizky dan dr. Agri pakai Safil No.1) dan perdarahan dirawat dan dievakuasi

Keadaan tuba dan ovarium dalam batas normal

(Dilakukan tubektomi kiri dan kanan)

Rongga abdomen dibersihkan dari darah dan bekuan darah

Luka operasi dijahit lapis demi lapis

Perdarahan ±….cc Diuresis….± kuning jernih

Operasi selesai Kuretase

(13)

Pasien dalam posisi litotomi dalam anestesi TIVA

Dilakukan tindakan asepsis dan antisepsis didaerah vulva dan sekitarnya

Spekulum bawah dipasang, kemudian dipegang oleh asisten

Dengan tenakulum, portio dijepit pada pukul…

Dimasukkan sonde, masuk sedalam ±….cm, bentuk uterus….

Dilakukan kuretase secara sistematis dari cavum uteri keluar jaringan±…..gram

Perdarahan ±….cc kesan bersih

Kuretase selesai

UJIAN

Kasus ujian diambil dari pasien poli. Koas yang kebetulan tugas di stase selain poli, harus menyelesaikan tugas stasenya baru ke poli atau boleh izin 1 koas ke poli sedangkan temannya yang 1 tetap bertugas distase tersebut. Intinya stase VK – OK tidak boleh ditinggal oleh kedua koas. Jika ingin menanyakan detailnya silahkan ditanyakan dan didiskusikan dengan dr. Elba. Pertanyaan Ujian :

Dr. Elba :

-

Case ujian

-

Teori-teori persalinan

-

Basic obgyn, Leopold

-

CPD, HPHT, dan pemeriksaan panggul Dr. Eddi :

-

Case ujian

-

ANC, CPD

-

PR- PR yang telah diberikan

Referensi

Dokumen terkait