Designing metal framework partial denture
Mendesain gigi tiruan sebagian kerangka logam
1Mariska Juanita, 2Eri Hendra Jubhari1Program Penddikan Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia 2Departemen Prostodonsia
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Hasanuddin Makassar, Indonesia
Corresponding author: Mariska Juanita, E-mail: [email protected] ABSTRACT
The numberofpartiallyedentulous adults is increasing,and many patients will require replacement of missing teeth.Although currenttreatment options also include fixed partial dentures and implants,removable partial dentures(RPDs)canhaveadvant
-agesandarewidelyusedinclinicalpractice.However,asignificantneedexiststoadvancematerialsandfabricationtechnologies because of theunwantedhealth consequencesassociatedwithcurrentRPDs.TheRPDsconsists of many components,such as major and minor connector,direct and indirect retainer, also rests. The variety of anatomic considerations related to oral con-ditions may affect selection of these components. The objective of this review is to discuss data related to RPDs design and factors affecting its selection. It was concluded that prosthodontists need to fully understand the basic of RPDs design princi-ples and should be familiar with those structures.
Keywords: removable partial denture, connector, retainer, rest ABSTRAK
Jumlahorangdewasayangkehilangan beberapa gigi mengalami peningkatan, dan umumnya membutuhkan penggantian gigi yanghilang.Meskipunpilihanperawatanprostetik saat ini mencakup gigi tiruan cekat dan implan,gigi tiruansebagianlepasan kerangka logam memiliki keuntungan dan digunakan secara luas dalam praktik klinis. Gigi tiruan sebagian lepasan memiliki beberapa komponen,seperti konektor mayor dan minor,retainerdirectdanindirect,sertarest.Berbagaipertimbangananatomi yang terkait dengan kondisi mulut dapat mempengaruhi pemilihan komponen ini.Tujuandari tinjauan ini adalah untuk mem-bahas desain gigi tiruan sebagian lepasan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihannya. Disimpulkan bahwa spesialis prostodonsia perlu memahami sepenuhnya dasar prinsip desain GTSL serta harus terbiasa dengan struktur tersebut. Kata kunci: gigi tiruan sebagian lepasan, konektor, retainer, rest
Received: 10 January 2021 Accepted:1 June 2021 Published: 1 August 2021 PENDAHULUAN
Jumlah pasien yang mengalami kehilangan gigi sebagian semakin meningkat seiring dengan usia po-pulasi yang bertambah pada negara berkembang.1
Pe-ningkatan proporsi ini sebagai akibat dari usia harapan hidup yang bertambah, peningkatan jumlah manula, sertakecenderungan perubahan kondisironggamulut seseorangdariedentulustotalismenjadihanyaedentu -lus parsialis.2
SurveiKesehatanGigipadatahun2009menyata -kanbahwasatudarilimaorangdewasadiUnited King-dommenggunakangigitiruanlepasan,yaitu 6% untuk kasusedentulustotalisdan13%untukkasus edentulus parsialis. Peningkatan kesadaran akan kesehatan gigi danmulutmenyebabkanpeningkatankebutuhanpera -watankasuskehilangan gigi.2 Gigi tiruan sebagian le-pasandalamhalinikerangkalogam(GTSKL)merupa -kansalahsatu pilihan daribeberapapilihanperawatan untukmenggantigigiyanghilangpadakasusedentulus parsialisuntukmengembalikanfungsidanestetikseca -ra efektif.3
Kondisi rongga mulut yang bervariasi pada tiap individumenjaditantangantersendiri bagi doktergigi
dalammerencanakanperawatan.4KesuksesanGTSKL sangatbergantung daritingkat kesulitankasus,persepsi pasien terhadap gigi tiruannya, serta kemampuan dok-ter gigi untuk memilih dan mendesain secara adekuat komponen GTSKL.3
Berdasarkan tingkat kesulitan klinis dan komplek-sitasnya,GTSKLdikategorikan atas straightforward, advanceddancomplex.Tipestraightforwardyaitu pa-dakasusdaerahedentulusyang kedua sisinya dibatasi olehgigialami(boundedsaddle)denganjaringanmulut yang stabildan sehat.5Tipeadvancedyaitupadakasus free-endunilateralataubilateral,menggantigigidepan danrestorasianterior guidance.Kasus yang termasuk complex dentureyaitukehilangangigiyang memerlu-kanrehabilitasioklusi,perubahandimensivertikal,ke -rusakan periodontal, precision attachments.4,5Desain
GTSKLyangtepatharus berdasarkan aplikasi prinsip biologisdanmekanisagar jaringan pendukung gigi ti-ruan,gigipenyanggadanjaringan lunak di sekitarnya, mampu menahan gaya fungsional pada gigi tiruan.6
Pendekatandesainberdasarkanprinsipbiomekanis yaituberfokuspadabesartekanankunyahyangakandi -terimagigitiruan,gayayangditerimagigipenyangga
harusmampudikontrololehrestdandistribusigayapa -da gigi penyangga harus sepanjang sumbu aksis -dari gigi tersebut.1
KegagalandesaindariGTSKLdapatmembahaya -kanjaringanperiodontaldanberperandalamterjadinya karies pada gigi penyangga karena meningkatkan re-tensi plak.2Hal ini dapat terjadi karena kurangnya
pe-mahamankonsepdasar dansistematikadalam mende-sain GTSKL. Pengetahuan yang adekuat mengenai prinsip dan tahapan desain GTSKL diperlukan agar diperoleh gigi tiruan yang optimal.4
TINJAUAN PUSTAKA
DesainGTSKLmemerlukantahapyangterstruk -turdanterorganisasidenganbaik.Elemendukungan ataurestyangmengontrolpergerakangigitiruanditen -tukanposisinyaterlebihdahulukarenadesaindanposi -sirestakanmempengaruhidesainelemenGTSKL la-innya.TahapmendesainGTSKLadalahrest,konektor mayor,konektor minor,konektor basis gigi tiruan, re-tainer(direkdanindirek).1Pengetahuandanpemaham -an tent-ang prinsip bid-ang miringdan ungkitan (lever) sangat berguna pada tahap desain GTSKL.7
Biomekanik desain GTSKL: bidang miring Bidangmiring pada dasarnyamerupakanbidang datar pada sudut tertentu,seperti lereng.Bidangmiring dapat dengan mudah menerima beban dibandingkan bidang datar tanpa kemiringan. Sudut dari bidang mi-ring menentukan jumlah usaha yang diperlukan untuk mengangkut beban. Semakin tinggi sudut atau kemi-ringan suatu bidang, maka semakin besar usaha yang diperlukan.Pergerakan ini juga memberikan gaya late-ral pada objek dan juga bidang miring.7,8
Gigi anterior memiliki permukaanlingual/palatal yangsecaraanatomismenyerupai bidang miring. Jika rest diposisikan padapermukaan lingual dari gigi ante -rior,permukaananatomisyangmenyerupailerengakan bertindaksebagai bidang miring.7Aplikasigaya
verti-kal pada objek di bidang miring, vektor dari gaya ini menyebabkanpergerakandarirestdangayalateral pa-da gigi (Gambar 1).8,10
Implikasidari prinsip ini yaitu rest seat harus di-siapkan dengan baik agar mampu menyebarkan gaya yang diterima ke sepanjang sumbuvertikalgigi untuk mencegahgayalateral.Penempatanrestpadasingulum gigi kaninus lebihdisarankandibandingkangigi ante-riorlainkarenaluaspermukaanakargigikaninus lebih resisten terhadap gaya lateral yang ditimbulkan.6,7 Ungkitan (lever/leverage)
Levermerupakanpesawatsederhanayangterdiri atasbatangyangkaku,danberputarpadafulkrumyang menetap.Rotasi leverterjadidisekelilingfulkrumdan
bersamagayayangdiperoleh(effort)menghasilkan ga-ya(resistance)yangdisebutprinsipungkitan.Gigitiru -anmengalamirotasidisekitarfulkrumsaatmengalami pergerakandaribasalseat.7Tahananatauresistensisa
-at pergerakan rotasi diperoleh dari retainer direk -atau permukaanguidingplanesertafulkrummerupakanper -mukaangigisepertiocclusalrestdaninputgaya meru-pakan gaya oklusal atau gravitasi.8
Gambar 1 Skema bidang miring.7,9,10
Gambar 2 Skema ungkitan kelas I.7
Ungkitanberdasarkan posisi fulkrum,effortdan re -sistensigayadiklasifikasikanatastiga tipe.Leverkelas I. fulkrum berada di tengah input gaya dan resistensi (Gambar 2). Pergerakan menyerupai jungkat jungkit terjadi pada tipe ungkitan ini. Tipe ini efisien apabila gaya output (resistensi) akan diangkat dnegan sedikit input gaya (effort).7
Ungkitan kelas II, resistensi atau tahanan berada diantarainputgayadanfulkrum(Gambar3).Ungkitan kelasI dalamdesainGTSKLdapatmenyebabkantorsi padagigipenyangga,sehinggaungkitankelas II ini le-bih disarankan untuk diterapkan,terutamapada kasus edentulusparsialiskelasI danIIKennedy.8
Penempat-anrestpadadaerahmesioklusalgigipenyangga paling distal berfungsi sebagai fulkrum, dan cengkeram bar berperansebagaitahananatauresistensidibawahgaya oklusiataugravitasi(effort).Tipeungkitaninimemini -malkan pergerakan perluasan distal basis gigi tiruan sehinggamencegah gigipenyanggamengalamitorsi.7
Gambar 3 Skema ungkitan kelas II.7
Ungkitan kelas III menempatkan input gaya di antara fulkrum dan tahanan (resistensi) seperti pada Gambar 4. Tipe ungkitan ini diterapkan pada desain GTSKLdukungan gigi,yaitudenganpenempatanrest didisto-oklusalsebagaifulkrumpadagigipenyangga sisimesialdaerah edentulus dancengkeram circumfe-rentialpadagigi penyangga sisi distalareaedentulus.7 Desain GTSKL rahang atas: occlusal rests
Perluasan,posisi,danlebarrest digambar dan di-tegaskanbatasannyasecara jelaspadasetiapgigiyang akan ditempatkan rest (Gambar 5).1 Rest pada gigi molaruntuk GTSKL dukungan gigi harus meluas pa-lingkuranghinggaketengahgigiuntukmemastikanga -yaoklusidiarahkansepanjangsumbupanjanggigi.Mo -deldiagnostikyangdipasangdengancatatanrelasimak
-silomandibulayangsesuaidiperlukanuntuk menentu-kan desain dan posisi rest yang tepat.7,8
Restyang membulat dipreparasiuntuk memung-kinkangerakanrotasimurnipadabagianperluasandis -talgigitiruanselamaberfungsi.8Restpadagigi premo-lar untuk GTSKL dengan ekstensi distal ditempatkan padasisimesial gigi untukmencegahterjadinya rotasi dari gigi penyangga.1,4 Prinsip dasarnya yaitu apabila jenisdukungangigitiruanberasaldarigigipenyangga, maka rest ditempatkan sedekat mungkinatau berbatasan langsung dengan daerah edentulus.Desain GTSKL de -ngan duku-ngan gigi-mukosa (ekstensi distal),rest ha-rus ditempatkan menjauhi daerah edentulus.4
Gambar5DesainGTSKLrahangatas;tahap1apenempatan
rest pada posisi yang diindikasikan. Sisi kiri merupakan
du-kungan gigi,restmeluasdi tengah gigi;sisikananmerupakan perluasandistal,sehinggarestdimesialgigipenyangga;brest
pada gigianterior didesain terbuka pada bagiantengahuntuk memudahkan penempatan rest dan pembersihan debris.1
Gambar6 Tahapdesain GTSKL rahang atas;tahap 2 desain konektor mayor. Pada kasus ini, tipe konektor mayor yang digunakanyaituanteroposteriorpalatal strap.1 Tepi konektor
mayor harus tegak lurus melewati garis tengah palatal (90o)6
Rest untuk gigi kaninus diposisikan di area yang paling memungkinkan untuk penempatan rest dan ti-dak menghalangi oklusi dengan gigiantagonis.Posisi
restditentukanolehmodeldiagnostikyangtelah difik-sasi.Bagiantengahrestharusterbuka(Gambar5b)un -tukmemungkinkandoktermengetahuiapakah rest te-lah diposisikan dengan tepat pada hasil preparasi rest seat.Desain ini juga memungkinkanpembersihan de-bris yang adekuat di sekitar rest.1
Konektor mayor
Desain konektor mayor harus mampu menghu-bungkanelemenrestdanareaedentulusdengan bahan yang kaku untuk mengontrol distribusi tekanan serta mempertahankanposisigigipenyangga.Batasanterior dari konektor mayor tipe strap ditempatkan pada area yanglandaidariridgeuntukmengurangiketebalandan menyatudenganpolarugaepalatina tetapi tidak mele-bihi posterior slope dari rugae palatina.1,6
Batasposteriorkonektormayortipestraptidakbo -lehmelewatigarisvibrasidaripalatum.Bataskonektor mayordidesain hampir mencapai areahamularnotch. Garisakhirdari sisitooth-bornediposisikanuntukme -mudahkanpenempatangigiartifisialdanmemungkin -kan penempatan resin akrilik yang a-kan melekat de-ngan kerangka logam (Gambar 6).1
Pada sisi edentulus,di perluasan distal,strapdipo -sisikan ke arah tengah palatum untuk meningkatkan penutupan ridge edentulus. Hal ini meningkatkan du-kungan bagi gigi tiruan dan memudahkan reline pada area perluasan distal gigi tiruan. Konektor mayor tipe anteroposterior palatal strap mengoptimalkanrigiditas darikerangka logam,memungkinkan terjadinyacross
-archstabilization dan mampu mendistribusikan gaya fungsional lateral dengan merata.1,6
Konektor minor dan plat proksimal
Konektorminoryangterhubungdenganplatprok
-simal didesain meluas hingga menutupi batas antara
Gambar7Batastepikonektormayor dengan rugae palatina; a salah, b benar–tidak melewati posterior slope dari rugae.6
Gambar8a Tahap 3. Desain plat proksimal meluas dan me-nutupi batasgigi-gingivadan meluas pada jaringan hingga 2 mm;bgarismerahadalahbatasarea gigi tiruan yang akan di-tuang dengan bahan logam. Pada sisi palatal, batas kerangka logam yaitu 5-6 mm menjauhi tepi gingiva (panah).1
gigi-jaringan dan harus meluas ke jaringan paling
se-dikitsebanyak2mm(Gambar8a).1Konektorminorju
-gaberfungsiuntukmenghubungkanrestdan konektor
mayor.Bagianplatproksimaldarikonektorminoryang
bersentuhan dengan gigi di batasantaragigi-jaringan,
berfungsi sebagai komponen resiprokal atau tahanan
terhadapgayatorsilateral pada gigi tiruan karena area
ini paling dekat dengan perlekatan gigi ke tulang.8,11
Perlu diingat bahwa desain kerangka logam pada sisi
palatal harus menjauhi servikal atau batasantara
gigi-jaringan/gingiva (Gambar 8b).
Konektor basis gigi tiruan
Konektorbasisgigitiruandidesainuntukmemung
-kinkanpenempatangigiartifisialsecaratepat.Konektor
yangmengganggupenempatangigiartifisialdapatme
-nyebabkanpemendekangigiartifisialpremolar,sehing
-ga meng-ganggu estetik.1,8Perubahan ukuran gigi
arti-fisial menjadi lebih kecil secara tidak tepat akan
me-nyulitkanperlekatannyadengan resin akrilik basis
gi-gi tiruan.Oleh karena itu,konektorbasisgigitiruan
di-tempatkan di puncak dan sisi lingual dari ridge
men-jauhi permukaan fasial (Gambar 9).1
Perhatikan bahwa konektor pada regio posterior sisi edentulus cenderung berada pada sisi palatal dan
menjauhipuncaktuberositaskarenaterbatasnyaruang
diareaini.Garisakhiranganda(garis internal dan
eks-ternal)padamodelmenunjukkanbatasyangakanmem
-bentuk perlekatan antara resin akrilik dan logam.1
Gambar 9 Desain GTSKL rahang atas. Tahap 4. Konektor
ba-sis diposisikan pada puncak ridge atau sedikit ke lingual,
terutamapadaareatuberositasagartidakmenghalangi
pema-sangan gigi artifisial.1
Gambar10 Tahap desain GTSKL.Tahap 5a lengan retentif
retainer diposisikanpadaareaundercutyangdiinginkan,b
re-tainer didesain untuk terhubung dengan konektor basis.1
Retainer
Penempatanlenganretentif dari retainer
ditentu-kan oleh kontur gigi penyangga dan pola pergeraditentu-kan
gigitiruansaataktivitasfungsional.Lenganretentif
di-posisikanterlebihdahuludandidesainuntuk melewati
batasgigi-jaringandengansuduttertentudan berlanjut
ke arah sejajar sumbu gigi (Gambar 10).1,6 Bagian ini
meluas ke batas mukogingiva, lalu ke arah horisontal
(Gambar10a).Retainer disambungkanke konektor
ba-sisgigitiruanagartidakmenggangguposisigigi
tiruan (Gambar 10b).1
Jikadilihatdari aspek fasial, retainer yang
terhu-bungdengankonektorbasisgigi tiruan terletak di area
interproksimal konektor yang akandilekatkangigi
ar-tifisial(Gambar11a).Desaininitidakakan
menggang-gu penempatangigiartifisialdanlebihestetikkarena
memungkinkanpenempatangigiartifisialdengan
pan-jang dan kontur yang sesuai (Gambar 11b).1,10
Gambar 11A Retainer melewati batas gigi-mukosa dalam
arah vertikal dengan sudut tertentu ke batas mukogingival sebelum ke arah horizontal, B Retainer dihubungkan dengan konektor basis gigi tiruan pada area interproksimal
yang nantinya akan ditempati gigi artifisial.1
Desain GTSKL rahang bawah: occlusal rests Rest memberikan dukungan dan menjadi titik kon -trol antara gigipenyangga dan gigi tiruan sehingga pe-nempatannya ditentukan di awal tahapan desain. Jika rest insisal dibutuhkan,misalnya pada gigikaninus ka-nan,desain dibuat menutupi dan mengembalikan selu-ruh area fungsional.Rest mesial dan distal pada premo-larkiri dapat digabung untuk meningkatkankekuatan karenaareatersebuttidakterdapatoklusi(Gambar12).1
Rest pada premolar kanan ditempatkan pada sisi mesial karena gigi penyangga berbatasan langsung dengan daerahedentulous,padaperluasandistal.Restpadagigi molar diperluas hingga tengah gigi agar gaya oklusal langsungtersalurkesepanjangaksisgigipenyangga.1,5
Gambar12TahapdesainGTSKLrahangbawah;Atahapoc
-clusalrestditempatkanpadagigiyang telah ditentukan, pada
kasus free end, penempatan rest menjadi patokan garis ful-krum(aksisrotasi);Bcontohdesainbar lingual, C desain plat lingualmenutupibatasgigi-jaringanhinggasepertiga servikal gigiuntuk menahan ungkitan gaya lateralsaataktivitas fung-sional, apabila ketinggian dasar mulut kontraindikasi untuk menggunakan bar lingual.1
B A
Konektor mayor
Kekakuankonektormayorrahangbawahsulit di-peroleh.Ketebalanyangcukupdiperlukanagarkonek -tor mayor menjadi lebih kaku dan mampu menghu-bungkan elemen GTSKL lainnya.4,11 Jika lingual bar menjadi pilihan saat desain gigi tiruan, konektor tipe ini harus ditempatkan pada area unattached mucosa danmenjauhibatasgigi-jaringan.Perluasanbar di area lingualdapatdilakukanuntukmencapaiketebalanyang cukup agar konektor mayornya kaku.8 Desain lingual barharus2-4mmmenjauhimargingingiva,danbar ha-rus memiliki ketinggian 4 mm. (Gambar 12b). Dasar mulut yang dangkal tidak memungkinkan desain ko-nektor mayor tipe lingual bar sehingga lingual plate menjadialternatifdesainpadakasusini(Gambar12c).1
Konektor minor dan plat proksimal
Platproksimaldarikonektorminorharusdiposisi -kanuntukmenutupisisiproksimalgigidanmeluashing
-ga ke mukosa dari batas gigi-jarin-gan minimal 2 mm. Desain pada area lingual,batas kerangkalogamharus menjauhi margin gingiva (Gambar 13). Batas superior lingual bar berada 3-4 mm dari margin gingiva.Konek -tor minor didesain melewati batas gigi-jaringan pada sudut yang tepat.1
Gambar 13 Desain konektor minor pada GTSKL rahang bawah1
Konektor basis gigi tiruan
Konektorbasisgigitiruanditempatkan di puncak
lingirdan mengarah ke sisi lingual untuk
meminimal-kanintervensisaatpenempatangigi artifisial (Gambar
14A).Padaperluasandistal,areayangmenjadi
perhati-ankhususadalahdaerahyangberhubungandenganko
-nektormayor(Gambar14B).1Area ini harus memiliki
ketebalanyangadekuatuntukmenghindarifraktur.Po
-sisigarisbataseksternaldiareainitegasdanmeruncing
ditempatkan pada sisi distal gigi dan mengarah ke
ba-gian edentulus.6
Pada sisi dukungan gigi, konektor mayor
mem-bentukbatasinferiordarigigitiruanuntukmemberi ke
-Gambar 14A Konektor basis gigi tiruan ditempatkan pada
puncaklingirdanpadalingualagarmemberi tempat bagigigi
artifisial, B batas antara konektor mayor dan konektor basis
gigi tiruan1
kuatanmaksimaldenganketebalan yang minimal dan
menjaditempatterhubungnyakonektorgigitiruandan
area external finish line (Gambar 15).1
Gambar 15 Batas tepi inferior basis gigi tiruan yang
terhu-bung dengan konektor mayor1
Retainer
Retainerdidesaindandiposisikanuntukmemberi retensiyangdiperlukandanmemungkinkaninsersigigi tiruan. Pada rahang bawah, kontur dari jaringan pada permukaanfasialdapatmenunjukkanadanyaundercut yangmemerlukanperluasanvertikalyanglebihpendek dari retainer sebelum penempatan elemen horisontal (Gambar16).1Perlekatanfrenulumbukalisyangtinggi
dapatmenggunakanretainerwrought-wireataudengan retainer suprabulge.10
Gambar 16A Desain retainer pada GTSKL rahang bawah yang melekat pada konektor gigi tiruan dengan mempertim-bangkankonturtulangalveolarBposisidanperlekatan frenu-lum bukalis dan topografi jaringan lunak memerlukan kom-ponen horisontal1
PEMBAHASAN
DesainGTSKLmengutamakanpenerapanprinsip hygienicpadaenamelemen,yaitugigiyangakandigan -ti, dukungan, konektor mayor, retensi, antirotasi, dan resiprokasi.5Gigitiruan sebagian lepasan,baik akrilik
ataupun kerangka logam akan menjadi lebih nyaman bagi pasien apabila penerapan prinsiphygienicsecara optimal dilakukan pada enam elemen ini.5,8
Gigi yang akan diganti
TujuandesainGTSKL,yaitumenggantigigiyang memilikifungsidanestetik,tidak harus mengganti se-suaidenganseluruhjumlahgigiyanghilang.Padatahap perencanaanGTSKLdengankasusedentulusgigiante -rior,tahaptry-ingigianteriorsebaiknyadilakukansese -geramungkin,karenamempertimbangkanfungsieste -tik dapat mempengaruhi arah insersi dari gigi tiruan.5 Pada kasus free-end, penambahan gigi artifisial yang tidakberperandalamaktivitasfungsionalberakibatpa -da peningkatan tekanan oklusi pa-da area edentulus.8 Dukungan (support)
GTSKLharussebisamungkin stabil dan mengu-rangi potensi pergerakan gigi tiruan saat digunakan.
A B
B A
Dukungan yang adekuat pada setiap sadel dan desain keseluruhandiperlukanuntukmemperolehgigi tiruan yang stabil. Gigi alami yang masihsehat merupakan pemberi dukungan yang ideal bagi gigi tiruan.10
Preparasirestseatdilakukanpadagigiyangsehat untuk memastikan tekanan oklusi yang diterima gigi tiruan disalurkan ke gigi penyangga.8 Jaringan lunak lebih rentan mengalami perubahan dibandingkan de-ngangigi,sertatulangalveolarpadaareaedentulusren -tan mengalamiresorpsidibawahtekanan.Penyebaran tekananpadagigitiruanharusseluasmungkinpadadu -kungan jaringan lunak.5
Sadelgigitiruanharusdidukungolehjumlah gigi yangsamadengangigiyangakandiganti,terutamaka- sus bounded saddle.5 Pada kasus free-end, dukungan dapatdiperolehdaribagiantertentujaringanlunak.Ba -sisgigitiruan rahang diperluas hingga melewati tube-rositasmaksilaris,danpadarahang bawah basis diper-luas hingga 1/3-2/3 retromolar pad.5,7,10
Konektor mayor
Konektormayormerupakankomponenutamadari GTSKL yang memberi dukungan bagi gigi tiruan se-hingga harus bersifat kaku dan kuat. Konektor mayor harusmenerapkanprinsiphygienicyaitu konektor ter-hubung langsungdengan sadel dan menghindari kon-tak yang tidak diperlukan pada gigi penyangga.5
Perlu diingat bahwa konektor mayor yang lebih tipisdan luas lebih nyaman bagi pasien dibandingkan dengan konektor mayor yang tebal dan tidak lebar.12 Hal ini bertentangan dengan pernyataan Gad3 bahwa penutupanjaringanyangminimaldenganmengurangi lebar serta menambah ketebalan konektor mayor meru -pakanmetodeyangtepatuntukmeningkatkanrigiditas elemen tanpa mempengaruhi fonetikdankenyamanan pasien.3 Hal ini kembali ke preferensi dari pasien. Retensi
Cengkerammerupakanelemenretentifutamapada GTSKL. Desain GTSKL minimal menggunakan dua cengkeram,penempatannyaharusstrategisdandikom -binasikandengan antirotasiagarmenghasilkandesain yangefektif.5Pasienbiasanyaterganggubilapenempat -an cengkeram mengg-anggu estetik, sehingga penem-patan cengkeram suprabulge pada regio anterior bia-sanya tidak disarankan.12
Antirotasi (retainer indirek)
Dua cengkeram membentuk garis imajiner atau
aksisdiantaranya,jikapenempatancengkeramdanrest strategis,makapergerakangigitiruanterhadap sumbu tersebutakanberkurang.5Penempatanretainerindirek
sebaiknya tegak lurus dari garis fulkrumatauaksisro -tasiatausebagaialternatif,menjauhi garis fulkrum.5,12 Resiprokasi
Kemampuan cengkeram menahan defleksi saat dilepaskan dari undercut gigi menentukan efektivitas dari cengkeram itu sendiri.5Defleksi cengkeram pada
area retentif memberi gaya lateral pada gigi alami se-hinggadiperlukankomponenresiprokalagartidak ter-jadi pergerakan gigi penyangga.8
Gambar 17 Skema aksis rotasi dan penempatan retainer in-direk9
Prinsipdasarinidiaplikasikandenganmeminimal -kan desain dan penempatan elemen yang berlebih un-tukalasankebersihansertamenghindaripenutupan gi-ngiva yang tidak perlu atau penekanan margin gigi-ngiva.5
Adaptasi basis yang baik memungkinkan distribusi te-kanan yang baik juga. Hindari kontak yang berlebih pada gigi tiruanserta saat beroklusi pastikan tidak ter-jadi intervensi ataupun penambahan dimensi vertikal akibat penempatan rest.8,10
Elemenlainyang perlu menjadi perhatian dalam desain GTSKL yaitu guiding plane, merupakan dua ataulebihpermukaanvertikalyangparaleldarigigipe -nyangga.5,8Fungsi dari guidingplaneyaitu
menyedia-kanjaluruntukmelepasdanmemasanggigitiruan,me -mastikan komponen resiprokal, stabilitas dan retentif dapatberfungsidenganbaik,meminimalkan kemung-kinan makanan tersangkut di antara gigi penyangga dan komponen gigi tiruan.8
Yang dapat disimpulkan, yaitu dokter gigi harus mampumemilihdanmenempatkanelemenGTSKLsa -attahap desain dengan tepat dan strategisagar meme-nuhikriteriarigiditas,retensi,dukungansertastabilitas gigitiruan.Estetik,orientasipermukaanoklusalpasien, integritaslengkungdanmorfologigigiyangtersisa, je-nis dukungan bagi gigi tiruan, kebutuhan modifikasi gigipenyanggasertapenggunaanelemenretentif tam-bahan merupakan pertimbangan yang dapat mempe-ngaruhi desain dari GTSKL.4,8
DAFTAR PUSTAKA
1. Chang TL, Orellana D, Beumer III J. Kratochvil’s fundamentals of removable partial dentures. Berlin: Quintessence publishing; 2019.
need for innovation. J Prosthet Dent [Internet]. 2017;118(3):273–80. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.pros-dent.2017.01.008
3. Gad MM. Removable partial denture designing: variation of hard and soft tissue anatomy and maxillary major connector selection. Int J Dent Oral Sci 2017;4:457–63.
4. Mosharraf R. A systematic method for designing removable partial denture framework. J Indian Prosthodont Soc 2008;8 (4):192–4.
5. Stilwell C. Revisiting the principles of partial denture design. Dental Update 2010: 682-90.
6. Phoenix R,Cagna D,DeFreest C. Stewart’s clinical removable partial prosthodontics. 4th Ed. Ottawa: Quintesence; 2008.
7. Sakar O. Removable partial dentures a practitioners manual. London: Springer; 2016. p.27-9 8. Carr AB, Brown DT. Mccrackens removable partial prosthodontics. Missouri: Elsevier; 2005. 9. Field J, Storey C. Removable prosthodontics at a glance. London: John Wiley and sons Ltd; 2020. 10. Loney RW. Removable partial denture manual. London: Dalhousie University; 2008.
11. Almuthaffer A. Removable partial dentures.3rd Ed. New Delhi: Babylon University; 2016