• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting dalam membentuk dan mengembangkan pribadi bangsa yang berkualitas. Kualitas sangat ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan baik dalam lingkungan formal berjenjang mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi.

Politeknik Kesehatan (Poltekes) Bandung merupakan salah satu Perguruan Tinggi khususnya mempersiapkan tenaga ahli gizi yang bernaung di bawah Departemen Kesehatan. Poltekes memiliki tujuan untuk menghasilkan tenaga gizi yang profesional sebagai Ahli Madya Gizi.

Program Diploma III Poltekes menyelenggarakan 6 jurusan yaitu jurusan Analisis Kesehatan, Kebidanan, Keperawatan, kesehatan Gigi, kesehatan lingkungan, dan Gizi. Jurusan gizi Poltekes menyelenggarakan pendidikan Program Diploma III. Jurusan gizi memiliki tujuan untuk menghasilkan tenaga yang berkompeten dibidang gizi (ahli madya), untuk menghasilkan lulusan yang kompeten, mampu bersaing di dunia kerja, adaptif, kreatif dan mampu berperan dalam perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi harus diimbangi dengan peningkatan kemampuan tenaga gizi. Dengan demikian seorang ahli madya gizi yang kompeten untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja, baik nasional maupun internasional.

(2)

Kurikulum jurusan Diploma Gizi diarahkan berbasis kompetensi, karena didasarkan pada analisis kebutuhan pengguna lulusan dan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang gizi. Struktur program kurikulum pendidikan Diploma III gizi terdiri 114 SKS dengan kurikulum inti sejumlah 92 SKS (80,7%) dan kurikulum institusi sejumlah 22 SKS (19,3%). Muatan materi teori sebesar 53 SKS (46,5%) dan materi praktek sebesar 61 SKS (53%), yang ditempuh selama 6-10 semester. Struktur program tersebut terdiri dari MPK, MKK, MKB, MPB, MBB (Kurikulum Depkes RI, 2007 : 12).

Salah satu mata kuliah yang terdapat pada jurusan Gizi yaitu mata kuliah Dietetika Dasar dan Diagnosa Gizi yang termasuk dalam mata kuliah Perilaku Berkarya (MPB). Mata kuliah ini menjelaskan tentang konsep Dietetika dalam pelayanan gizi, konsep asuhan gizi terstandar yang meliputi pengkajian gizi, diagnosa gizi, intervensi gizi, monitoring dan evaluasi gizi, merencanakan standar makanan biasa, lunak dan lumat, langkah dalam pelayanan gizi pasien.

Kegiatan belajar mata kuliah Dietetika Dasar dan Diagnosa Gizi dilakukan melalui teori dan praktek. Keseluruhan kegiatan pembelajaran terangkum dalam 3 sks, yang dijabarkan menjadi kegiatan teori 2 sks dan kegiatan praktek 1 sks. Tujuan dari mata kuliah Dietetika Dasar Dan Diagnosa Gizi, yaitu setelah menyelesaikan mata kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat menerapkan proses asuhan gizi termasuk penetapan diagnosa gizi, memberikan asuhan gizi secara terpadu.

Selama mengikuti kegiatan PKL mahasiswa melaksanakan asuhan gizi rawat inap dan rawat jalan diantaranya menggali informasi data pasien dan

(3)

melakukan pengkajian gizi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan optimal apabila mahasiswa telah menyelesaikan mata kuliah Dietetika Dasar dan Diagnosa Gizi. Selanjutnya setelah mahasiswa menyelesaikan dan memahami mata kuliah Dietetika Dasar dan Diagnosa Gizi maka mahasiswa dianggap telah mampu dalam hal kompetensi konsep pengkajian gizi/nutrition asesment pasien dengan penyakit yang tidak kompleks, mengembangkan dan memodifikasi resep formula, menyusun standar makanan, merencanakan dan mengimplementasikan rencana asuhan gizi serta melakukan monitoring dan evaluasi asupan gizi atau makan pasien, kompetensi tersebut merupakan pengetahuan dasar sebagai bekal untuk melanjutkan dalam PKL. Sehingga mahasiswa dirasa telah siap untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan Manajemen Asuhan Gizi Klinik Di Rumah Sakit.

Kesiapan merupakan kondisi seseorang/individu yang membuatnya siap untuk memberi respon/jawaban didalam acara tertentu terhadap suatu situasi (Slameto,2003:113). Kesiapan melaksanakan PKL Manajemen Asuhan Gizi Klinik adalah suatu kondisi seorang mahasiswa siap melaksanakan asuhan gizi rawat inap dan rawat jalan, khususnya sebagai karyawan di Instalasi Gizi Rumah Sakit dengan kemampuan yang dimilikinya baik berupa kognitif, afektif dan psikomotor. Hal tersebut didasari dari pembekalan mata kuliah Dietetika Dasar dan Diagnosa Gizi yang telah dipelajari mahasiswa sebelumnya.

Pembelajaran yang didapat dari kampus berupa teori dan praktek yang harus diimplementasikan di tempat PKL, selain untuk menerapkan hasil kuliah, juga untuk mencari pengalaman di dunia nyata. Namun demikian, materi yang

(4)

telah diperoleh dari kuliah belum cukup untuk memenuhi kompetensi yang diharapkan di dunia PKL, karena dalam kenyataannya di dunia PKL lebih banyak melakukan praktek daripada teori. Teori yang diberikan di kampus diimplementasikan dengan cara praktek di dunia PKL, sehingga mahasiswa cukup kesulitan dalam beradaptasi dengan hal tersebut. Akan tetapi, dengan banyaknya praktek yang dilakukan di tempat PKL, mahasiswa mendapatkan ilmu tambahan yang tidak didapatkan di kampus, maka pengetahuan dari pembelajaran mata kuliah Dietetika Dasar dan Diagnosa Gizi sangat terasa manfaatnya dalam dunia PKL.

Praktek kerja lapangan (PKL) merupakan bagian dari program pembelajaran yang harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa di dunia kerja. Kegiatan ini dilaksanakan pada semester VI sebagai wujud nyata untuk memperoleh berbagai keterampilan yang berkenaan dengan tugas bidang gizi. Kriteria tempat Praktek Kerja Lapangan Manajemen Asuhan Gizi Klinik mahasiswa Jurusan gizi Politeknik Kesehatan Depkes Bandung adalah Instalasi Gizi di Rumah Sakit kelas A, kelas B dan kelas C yang dinilai oleh pihak Institusi mempunyai kegiatan asuhan gizi yang memadai. Kegiatan yang di lakukan mahasiswa di Rumah Sakit diantaranya mengikuti kegiatan ahli gizi di ruang rawat inap dan rawat jalan yaitu melaksanakan asuhan gizi, mengamati dan mempelajari tahap demi tahap kegiatan ahli gizi dalam melaksanakan asuhan gizi yaitu Assesment (mengukur TB dan BB, menetapkan (IMT) pada penyakit tidak kompleks, mempelajari tugas dan tanggung jawab ahli gizi dalam tim asuhan nutrisi, berlatih melaksanakan penetapan Nutrition Diagnosis yaitu Intake,

(5)

Etiologi, sigh/sympthom, berlatih menetapkan Intervensi (perencanaan diet, konseling/penyuluhan), melaksanakan Implementasi diet dan konseling gizi sesuai dengan kebutuhan pasien dibawah pengawasan ahli gizi, mempelajari tugas dan tanggung jawab ahli gizi dalam tim penyelenggaraan makanan. Diharapkan setelah melaksanakan PKL mahasiswa dapat menguasai sepenuhnya aspek pengetahuan, sikap, keterampilan yang merujuk pada kurikulum, dan mengenal lebih dini dunia kerja yang menjadi dunianya kelak setelah menamatkan pendidikannya.

Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Manfaat Hasil Belajar Dietetika Dasar Dan Diagnosa Gizi Pada kesiapan Praktek Kerja Lapangan Manajemen Asuhan Gizi Klinik di Rumah Sakit. Penelitian terbatas pada mahasiswa tingkat II angkatan 2008 yang telah mengikuti mata kuliah Dietetika Dasar Dan Diagnosa Gizi.

B. Perumusan dan Pembatasan Masalah 1. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat di rumuskan masalah penelitian ini yaitu “bagaimana manfaat hasil belajar Dietetika Dasar dan Diagnosa Gizi pada kesiapan Praktek Kerja Lapangan Manajemen Asuhan Gizi Klinik di Rumah Sakit”.

2. Pembatasan Masalah

Ruang lingkup permasalahan perlu dibatasi agar pembatasan masalah tidak terlalu luas. Winarno Surakhmad (2006:13) berpendapat bahwa:

(6)

Pembatasan masalah diperlukan untuk memudahkan atau menyederhanakan masalah, untuk menetapkan daerah, suatu yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang dibatasi oleh keadaan waktu, tenaga, kecakapan masalah ini juga untuk menghindari terlalu luasnya masalah yang akan dibahas.

Masalah dalam penelitian ini dibatasi dalam ruang lingkup :

a. Manfaat hasil belajar Dietetika Dasar dan Diagnosa gizi dilihat dari kemampuan kognitif yaitu meliputi pengetahuan tentang konsep Dietetika dalam pelayanan gizi, pemahaman tentang konsep asuhan gizi terstandar, pengetahuan tentang tahapan dalam pelayanan gizi pasien.

b. Kemampuan afektif yaitu teliti, cermat, hati-hati, dan kesungguhan dalam merencanakan standar makanan untuk makanan biasa, lunak dan lumat, teliti dalam mengolah makanan biasa, lunak dan lumat.

c. Kemampuan psikomotor yaitu keterampilan dalam merencanakan standar makanan untuk makanan biasa, lunak, lumat, kreatif dalam memodifikasi resep/menu untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat hasil belajar dietetika dasar dan diagnosa gizi pada kesiapan Praktek Kerja Lapangan Manajemen Asuhan Gizi Klinik di Rumah Sakit.

2. Tujuan Khusus

Mengetahui manfaat hasil belajar Dietetika Dasar dan Diagnosa Gizi pada kesiapan PKL Manajemen Asuhan Gizi Klinik di Rumah Sakit, meliputi :

(7)

a. Kemampuan kognitif yaitu pengetahuan tentang konsep Dietetika dalam pelayanan gizi, pemahaman tentang konsep asuhan gizi terstandar yang meliputi pengkajian gizi, diagnosa gizi, intervensi gizi, monitoring dan evaluasi gizi serta pengetahuan tentang tahapan dalam pelayanan gizi pasien. b. Kemampuan afektif yaitu sikap meliputi teliti, cermat, hati-hati, dan

kesungguhan dalam merencanakan standar makanan untuk makanan biasa, lunak dan lumat, teliti dalam mengolah makanan biasa, lunak dan lumat.

c. Kemampuan psikomotor yaitu keterampilan dalam merencanakan standar

makanan untuk makanan biasa, lunak, lumat, kreatif dalam memodifikasi resep/menu untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung, yaitu kepada :

1. Politeknik Kesehatan Jurusan Gizi Bandung, dapat dijadikan sebagai acuan untuk pengembangan mata kuliah Dietetika Dasar dan Diagnosa.

2. Tim Dosen Mata Kuliah Dietetika Dasar dan Diagnosa yaitu dapat

memberikan gambaran dan masukan tentang “manfaat hasil belajar Dietetika Dasar dan Diagnosa Gizi pada kesiapan Praktek Kerja Lapangan Manajemen Asuhan Gizi Klinik di Rumah Sakit”.

3. Peneliti yaitu dapat menambah dan meningkatkan pengalaman dan wawasan

(8)

dan Diagnosa Gizi pada kesiapan Praktek Kerja Lapangan Manajemen Asuhan Gizi Klinik di Rumah Sakit”

E. Asumsi Penelitian

Pengertian asumsi atau anggapan dasar menurut Surakhmad (2006:107) “adalah anggapan dasar, asumsi, postulat yang menjadi tumpuan pandangan dan kegiatan terhadap masalah yang dihadapi, postulat ini memiliki titik pangkal dimana tidak ada lagi keraguan dalam penelitian ini”. Maka asumsi dalam penelitian ini adalah :

1. Hasil belajar mata kuliah Dietetika Dasar Dan Diagnosa Gizi oleh mahasiswa Poltekes Jurusan Gizi merupakan kemampuan, pengetahuan, penguasaan, sikap, dan keterampilan dalam bidang gizi yang terutama dapat diaplikasikan pada Praktek Kerja Lapangan, sehingga dalam melaksanakan PKL mahasiswa siap untuk terjun kedalam dunia kerja nyata. Asumsi ini sesuai dengan pendapat Sudjana (2004:1) mengemukakan bahwa ”Hasil belajar merupakan kemampuan dalam bentuk tingkah laku siswa belajar berupa kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor setelah menerima proses belajar”.

2. Hasil belajar mata kuliah Dietetika Dasar Dan Diagnosa Gizi oleh mahasiswa Poltekes Jurusan Gizi diharapkan dapat menguasai pengetahuan tentang konsep Dietetika dalam pelayanan gizi, konsep asuhan gizi terstandar, sikap teliti dalam merencanakan standar makanan untuk makanan biasa, lunak dan lumat, serta keterampilan dalam kreatif memodifikasi resep/menu untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien. Asumsi ini sesuai dengan Tujuan Mata

(9)

kuliah Dietetika Dasar Dan Diagnosa Gizi yang terdapat dalam Kurikulum Poltekes (2007 :31), yaitu :

“Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan proses asuhan gizi termasuk penetapan diagnosa gizi. Memberikan asuhan gizi secara terpadu dan berkesinambungan terhadap pasien dengan penyakit defisiensi”.

3. Kegiatan PKL Manajemen Asuhan Gizi Klinik adalah salah satu tugas yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa Poltekes Jurusan Gizi dalam rangka memenuhi kegiatan Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS). Kegiatan tersebut merupakan salah satu standar kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap Ahli Madya Gizi dengan pembekal dari mata kuliah yang telah ditempuh sebelumnya. Asumsi ini sesuai dengan pendapat Sudjana (2001:31) bahwa ”Peserta didik dianggap berhasil apabila sanggup menerapkan pengetahuan kedalam kehidupannya”.

F. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana manfaat hasil belajar Dietetika Dasar dan Diagnosa Gizi pada kesiapan PKL Manajemen Asuhan Gizi Klinik di Rumah Sakit yang meliputi pengetahuan konsep Dietetika dalam pelayanan gizi, pemahaman konsep asuhan gizi terstandar, pengetahuan tahapan dalam pelayanan gizi pasien? 2. Bagaimana manfaat hasil belajar Dietetika Dasar dan Diagnosa Gizi pada

kesiapan PKL Manajemen Asuhan Gizi Klinik di Rumah Sakit yang meliputi sikap teliti, cermat, hati-hati, dan kesungguhan dalam merencanakan standar makanan untuk makanan biasa, lunak dan lumat, teliti dalam mengolah makanan biasa, lunak dan lumat?

(10)

3. Bagaimana manfaat hasil belajar Dietetika Dasar dan Diagnosa Gizi pada kesiapan PKL Manajemen Asuhan Gizi Klinik di Rumah Sakit yang meliputi keterampilan dalam merencanakan standar makanan untuk makanan biasa, lunak, lumat, kreatif dalam memodifikasi resep/menu untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien?

G. Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Metode ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran dari suatu keadaan yang ada pada masa sekarang dan sedang berlangsung serta berpusat pada masalah yang aktual. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu angket atau kuesioner.

H. Lokasi , Populasi Dan Sampel Penelitian

Lokasi penelitian yang dipilih untuk penelitian ini adalah Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan yang berlokasi di jalan Babakan Loa–PasirKaliki– Cimahi Utara 40514. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Bandung yang telah mengikuti mata kuliah Dietetika Dasar dan Diagnosa Gizi dan akan melakukan PKL Manajemen Asuhan Gizi Klinik sebanyak 75 orang. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sampel acak sederhana (simple random sampling). Setelah dihitung maka didapatkan jumlah sampel sebanyak 43 orang yang tercantum pada Halaman 48.

Referensi

Dokumen terkait

tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah Melalui Ujian. Nasional, dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan

Metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

Sedangkan Reading aloud (membaca nyaring) sendiri adalah suatu aktifitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode rasio konsentrasi (CRN) 4 dealaer terbesar di Yogyakarta, yang diukur berdasarkan variabel tingkat penjualan diperoleh

Berdasarkan laporan dan data yang diperoleh dari PT.Bank Syariah Mandiri Cabang Malang, dapat diketahui bahwa sistem bagi hasil lebih menguntungkan kedua belah pihak dan resiko lebih

Sistem yang diterapkan adalah sebuah sistem pakar yang mampu mengetahui permasalahan yang terjadi pada mobil, sehingga sistem dapat memprediksi permasalahan -

Focus penelitiannya adalah pemilihan rute serta lokasi pemberhentian bis dengan menggunakan metode Sistem Informasi Geografis serta citra penginderaan jauh, adapun

Program unggulan dari aspek kurikulum terpadu merupakan langkah yang sesuai dengan permintaan masyarakat umum terhadap lembaga/sekolah ketika siswa/i selesai dalam dunia