• Tidak ada hasil yang ditemukan

S IND 1100341 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S IND 1100341 Chapter1"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Wacana adalah bahasa yang digunakan untuk merepresentasikan suatu praktik sosial, ditinjau dari sudut pandang tertentu (Fairclough dalam Darma, 2009, hlm 9). Bahasa, baik pilihan kata maupun stuktur gramatika, dipahami sebagai pilihan, mana yang dipilih oleh seseorang atau sekelompok orang untuk diungkapan dengan membawa makna ideologi tertentu. Pemilihan bahasa dapat menunjukan bagaimana satu kelompok berusaha memenangkan dukungan publik, dan bagaimana kelompok lain memarginalkan.

Bahasa adalah suatu sistem kategorisasi. Kosakata tertentu dapat dipilih yang akan menyebabkan makna tertentu. Misalnya, pilihan kosakata oleh media daring (dalam jaringan) Hidayatullah.com dan Tempo.co pada judul berita keduanya mengenai pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Hidayatullah.com terlihat lebih berani menyebutkan etnis atau sikap buruk Ahok.

Hal ini terlihat dari judul beritanya “Ahok, Gubernur pertama Etnis Tionghoa, Dinilai Pejabat Paling Sombong Perkataannya”. Sedangkan Tempo.co lebih memunculkan sikap baik Ahok. Misalnya dengan membuat judul berita “Ahok Santai Ditolak Jadi Gubernur oleh FPI”. Fenomena pilihan kosakata, baik dalam judul atau isi berita menjadi hal yang menarik dan penting untuk diteliti, karena dari situ akan dapat diketahui makna ideologi yang terkandung di dalam teks berita dan tujuan yang ingin dicapai oleh media penyaji berita.

(2)

Media massa dengan menggunakan bahasa membawa nilai ideologi tertentu. Fairclough (dalam Yuliarni, 2013, hlm. 10) menyatakan bahwa dalam masyarakat modern, pelaksanaan kuasa semakin meningkat dicapai melalui ideologi yang secara khusus dilakukan melalui perantaraan bahasa. Bahasa yang digunakan sebagai praktik kekuasaan menjadi titik fokus perhatian Fairclough.

Agar dapat diketahui bagaimana pengguna bahasa membawa sebuah ideologi tertentu, diperlukan analisis yang menyeluruh. Kajian bahasa harus dilanjutkan pada kajian yang bersifat memahami proses sosial yang terkandung di dalam bahasa, seperti dominasi, hegemoni, ideologi, yang diperjuangkan, dilangsungkan, disalurkan, dipertahankan, bahkan diinstitusikan.

Ideologi merupakan konsep sentral dalam analisis wacana kritis (Darma, 2009, hlm 57). Ideologi dikonstruksi oleh kelompok yang dominan dengan tujuan untuk mereproduksi dan melegitimasi dominasi mereka. Salah satu strateginya adalah dengan membuat kesadaran khalayak, bahwa dominasi itu diterima secara taken for granted.

Tugas analisis wacana kritis antara lain untuk mengidentifikasi ideologi tersebut. Untuk melihat bagaimana pemakai bahasa membawa nilai ideologis tertentu dibutuhkan analisis yang menyeluruh. Salah satu ciri analisis wacana kritis yaitu menggabungkan antara kajian linguistik tentang pemikiran sosial politik yang relevan dengan pengembangan teori sosial dan bahasa. Berdasarkan hal tersebut, Fairclough (dalam Eriyanto, 2000, hlm 286) membagi analisis wacananya dalam tiga dimensi, yaitu analisis teks, analisis wacana, dan analisis sosiokultural.

(3)

Nama Ahok semakin dikenal karena prestasinya yang gemilang pasca terpilih mendampingi Jokowi memimpin DKI Jakarta (Bastian, 2013, hlm. 14). Sikap Ahok yang paling mencolok adalah sikap “keras membatunya” dan “ ceplas-ceplosnya” ketika menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta, saat menggantikan Jokowi karena beliau mengambil cuti untuk keperluan kampanye di Pilpres 2014. Pada masa pemerintahannya tersebut Ahok berhasil menarik simpati sebagian masyarakat DKI Jakarta. Namun karena adanya perbedaan keyakinan agama, antara Ahok yang memeluk agama Kristen dengan masyarakat Jakarta yang sebagian besar beragama Islam membuat Ahok menjadi sosok yang dianggap kontroversial.

Ahok yang juga berasal dari kaum minoritas (etnis Tionghoa), menyatakan beberapa kali mengalami perlakuan rasisme. Menurut Dijk (dalam Darma, 2009, hlm 128) rasisme adalah ideologi rasis yang dipahami sebagai suatu sistem sosial yang kompleks berdasarkan kesukuan atau rasial yang mengakibatkan adanya dominasi dan ketidaksetaraan. Proses terjadinya ketidaksetaraan melibatkan penggunaan hubungan wacana dan kekuasaan yang bervariasi. Contohnya hubungan wacana dengan kekuasaan dalam aksi yang dilakukan media massa yang memiliki kuasa, atau penolakan masyarakat DKI Jakarta dipimpin oleh Ahok. Realitas tersebut menarik untuk dibongkar karena akan diketahui bagaimana struktur dan strategi yang digunakan dalam teks, pembicaraan, interaksi verbal, dan hal-hal komunikatif yang memainkan peranan dalam proses reproduksi atau penciptaan dominasi dan ketidaksetaraan dalam kasus rasisme terhadap pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.

(4)

Gubernurnya. Atas dasar hal tersebut maka secara otomatis Ahok dapat naik jabatan dari Wakil Gubernur menjadi Gubernur DKI.

Kenyataan tersebut mendapat respons positif dan negatif dari warga Jakarta. Beberapa anggota DPRD DKI Jakarta menjadi pihak pro terhadap Ahok dan mendukungnya menjadi Gubernur. Di pihak lain ada yang mengambil sikap kontra. Salah satunya, yaitu Front Pembela Islam (FPI).

FPI adalah sebuah organisasi massa Islam bergaris keras yang berpusat di Jakarta (Wikipedia, 2013). Dalam situs web resmi Wikipedia (2013) dituliskan FPI berdiri dengan tujuan untuk menegakkan hukum Islam di negara sekuler. Organisasi ini terkenal kontroversial karena aksi-aksinya sejak tahun 1995. Rangkaian aksinya terkenal selalu berujung pada kekerasan sering diperlihatkan pada media. Oleh beberapa media massa diberitakan bahwa FPI menolak keras Ahok Wakil Gubernur DKI untuk dilantik menjadi Gubernur DKI. Penolakan ini dibuktikan oleh FPI dengan menggelar demo.

Berbagai media massa dengan ideologi yang berbeda memunculkan berita tentang kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Salah satu jenis media yang memuat berita tersebut adalah media daring. Media daring adalah sebutan umum untuk sebuah media yang berbasis telekomunikasi dan multimedia. Media daring memiliki kecepatan (aktualitas) dalam menyajikan informasinya kepada khalayak melalui jaringan internet. Peristiwa yang terjadi di lapangan dapat langsung diunggah ke dalam situs web media daring. Masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan informasi melalui internet.

(5)

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menganggap pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta relevan untuk diteliti dengan menggunakan analisis wacana Fairclough (1995). Kosakata, semantik, dan tata kalimat merupakan hal yang dianalisis dari teori Fairclough (1995). Ketiga hal tersebut terdapat dalam dimensi analisis teks dan intertekstualitas yang dapat membantu peneliti mengungkap ideologi yang terkandung dalam berita.

Analisis wacana kritis merupakan salah satu topik penelitian yang sudah menarik banyak perhatian para peneliti di Indonesia. Penelitian dengan menggunakan teori Fairclough (1995) pernah dilakukan oleh beberapa orang peneliti tanah air. Saefullah (2009) menganalisis iklan kampanye di televisi jelang Pemilu 2009 yang menghiasi koran yakni berupa artikel dengan memusatkan penelitiannya terhadap praktik kewacanaan. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa iklan kampanye partai politik kurang memberikan pengaruh di tengah-tengah perspektif masyarakat yang menilai iklan kampanye hanya berisi janji-janji semata. Suryana (2009) membahas analisis teks iklan perguruan tinggi pada Koran Pikiran Rakyat yang mikro dikaitkan dengan perubahan sosial yang makro pembacanya. Dalam hasil penelitiannya didapatkan fakta bahwa kalimat-kalimat dalam iklan bersifat informatif persuasif eksplisit dan hanya beberapa kalimat iklan yang bersifat persuasif implisif. Dari angket yang disebarkan kepada 50 responden, ditemukan fakta bahwa bahasa iklan perguruan tinggi ini dapat dipahami oleh sebagian besar siswa SMA. Yuliarni (2013) menganalisis pemberitaan kontroversi rencana RUU APP dalam artikel sebuah majalah berideologi Islam yang dalam hasil analisisnya tampak sekali sikap keberpihakan dari redaksi majalah Al-Wa’ie. Diksi yang terdapat dalam teks mengandung unsur pertentangan dari pihak yang menolak RUU APP.

(6)

berbeda pula. Dengan demikian, penelitian ini dianggap penting dilakukan untuk mengungkap adanya ideologi yang terdapat dalam wacana berita serta mengungkap perbedaan ideologi dari media daring Hidayatullah.com dan Tempo.co.

B. Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah pokok dalam penelitian ini ialah: ideologi apa yang terkandung dalam teks pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co? Dalam upaya mengungkap hal tersebut, akan dilakukan analisis dengan cara yang sistematis melalui tahapan-tahapan identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian serta manfaat penelitian.

1. Identifikasi Masalah

Hal pertama yang akan dilakukan untuk mengetahui masalah yang akan dibahas dalam analisis wacana kritis ini adalah melakukan pengidentifikasian masalah sebagai berikut.

1) Bahasa dalam sebuah teks berita antara lain digunakan untuk mendapatkan kekuasaan dengan membawa nilai ideologi tertentu.

2) Perbedaan ideologi Hidayatullah.com dan Tempo.co akan memengaruhi isi berita yang disajikannya kepada khalayak oleh keduanya.

3) Pemakaian kosakata dalam sebuah teks berita bukan semata persoalan teknis, melainkan juga sebagai praktik ideologi.

2. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terfokus, maka dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut.

1) Wacana yang dikaji merupakan teks berita, khususnya pemberitaan seputar kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.

(7)

3) Pendekatan yang digunakan adalah analisis wacana kritis dengan model teori Norman Fairclough.

4) Analisis wacana kritis difokuskan kepada analisis teks, analisis intertekstualitas, dan analisis ideologi.

3. Rumusan Masalah

Masalah pokok dalam penelitian ini ialah untuk menelusuri dan memperlihatkan ideologi yang terkandung dalam teks pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta pada media daring Hidayatullah.com dan Tempo.co. Rumusan masalah tersebut diantaranya sebagai

berikut.

1) Bagaimana representasi teks pada pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co?

2) Bagaimana relasi teks pada pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co?

3) Bagaimana identitas teks pada pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co?

4) Bagaimana intertekstualitas pada pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co?

5) Bagaimana ideologi Hidayatullah.com dan Tempo.co dalam pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) mengetahui representasi teks pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co;

2) mendeskripsikan relasi teks pada pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co;

(8)

4) mendeskripsikan intertekstualitas pada pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam Hidayatullah.com dan Tempo.co; dan

5) mendeskripsikan ideologi Hidayatullah.com dan Tempo.co dalam pemberitaan kontroversi pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkam memiliki manfaat baik secara teoretis maupun praktis. Adapun manfaat-manfaat tersebut sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat sebagai berikut:

1) menjadi sumbangan dan referensi bagi pembaca dalam hal pengkajian wacana berita pada suatu media;

2) mengukuhkan pandangan analisis wacana kritis terhadap karakteristik teks berita; dan

3) memperkaya perkembangan ilmu bahasa, khususnya untuk pengetahuan yang berhubungan dengan analisis wacana kritis.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat sebagai berikut:

1) memberikan gambaran kepada pembaca mengenai sikap dan pandangan Hidayatullah.com dan Tempo.co terhadap pemberitaan kontroversi pelantikan

Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta;

2) membantu pembaca agar lebih cermat dan kritis dalam menerima berita yang disajikan media;

3) pembaca menanamkan sikap kritis terhadap diri sendiri dan terhadap berita yang dimunculkan media; dan

(9)

E. Struktur Organisasi Skripsi

Referensi

Dokumen terkait

Pengarang menggambarkan pengalaman tersebut ke dalam tulisan yang menjadikan sebuah karya sastra dalam bentuk fiksi, prosa (drama) ataupun puisi. Novel merupakan contoh

Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari pengaruh waktu tinggal hidrolik terhadap kinerja prototipe reaktor yang diusulkan dalam hal penyisihan limbah cair rumah

Bukti adalah argumen logis yang diberikan sesuai dengan aturan sistem deduktif, dan digunakan sebagai pembenaran pernyataan suatu teorema, serta merupakan bagian fundamental

Pendekatan geofisika yang dilakukan yaitu menggunakan metode Geolistrik Resistivitas sounding yang merupakan upaya lanjutan dari penelitian-penelitian sebelumnya sehingga

Kedua , masyarakat hukum adat Bayan dan Baru Murmas tidak memiliki hak pen- gelolaan atas tanah kawasan hutan karena belum diakui dalam Perda oleh Pemerintah Kabupaten Lombok

[r]

Berdasarkan dari subtansi latar belakang diatas, maka secara spesifik akan dibahas dan ditinjau secara empiris mengenai kondisi penggunaan utang atau struktur

Dengan demikian, pada siklus II pertemuan I dan IIpada aspek membuat mainan dari media bahan barang bekas, anak yang sangat terampil diperoleh persentase 83,33%