• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi Kuliah Manajemen Bisnis tentang Pengantar Bisnis Dunia Kuliah 11 Keuangan 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Materi Kuliah Manajemen Bisnis tentang Pengantar Bisnis Dunia Kuliah 11 Keuangan 1"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGANTAR BISNIS

TOPIK

:

FUNGSI KEUANGAN

PRODI D4 MANAJEMEN BISNIS

DOSEN :

SENNY HANDAYANI, S.E., MM.

KELAS

JUMLAH SKS

KODE MK

KULIAH KE

: 1 A

: 3 (2/1) / 200 Menit

: M4P243C3

: 11

A. PENDAHULUAN.

Pengelolaan keuangan sangatlah penting bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Keuangan perusahaan berkaitan dengan pengelolaan penggunaan dana (pembelanjaan aktif) dan pengelolaan sumber-sumber dana (Pembelajaan pasif). Tersedianya dana yang cukup merupakan suatu syarat agar perusahaan dapat melaksanakan berbagai kegiatan hariannya dengan lancar. Agar dana dalam perusahaan dapat dipenuhi secara cukup, maka sisi lain dituntut adanya pengelolaan dan penentuan secara tepat terhadap sumber-sumber dana. Tepat dalam arti jumlah maupun kualitas, maka dengan cara ini akan dapat ditentukan apakah sumber dana dari modal asing atau dari sumber dana modal sendiri.

B. PENGERTIAN PEMBELANJAAN PERUSAHAAN.

Pembelanjaan perusahaan adalah semua aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan usaha untuk mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut seefisien mungkin. Jadi secara singkat fungsi pembelanjaan perusahaan adalah meliputi kegiatan :

1. Fungsi pengalokasian dana.

2. Fungsi memenuhi kebutuhan dana.

Perusahaan dapat secara internal memenuhi kebutuhan akan dana yaitu dengan menggunakan keuntungan yang tidak dibagikan atau keuntungan yang ditahan, atau dapat pula menggunakan dana penyusutan aktiva tetap (pembelanjaan intensif). Atau menggunakan dana eksternal berupa sumber dana yang berasal dari tambahan penyertaan modal drai pemilik, penjualan obligasi, kredit Bank, atau penerbitan saham baru.

Pembelanjaan Pasif.

Merupakan aktivitas perusahaan dalam mencari sumber dana, dimana dana yang akan diperoleh tersebut dipilih yang syaratnya paling menguntungkan.

Pembelanjaan Aktif.

(2)

C. PENGERTIAN MODAL.

Secara umum modal dapat diartikan sebagai semua barang kongkrit yang tedapat pada neraca sebelah debet dan daya beli atau nilai tukar dari barang-barang tersebut yang tercatat disebelah kredit.

Modal kerja akan selalu berputar dalam suatu perusahaan, ilustrasi perputaran modal yang diperoleh secara penjualan tunai dan kredit tersebut dapat dilihat dari gambar dibawah ini :

a. Pejualan tunai.

Uang Kas dapat digunakan sebagai membeli barang dagangan yang kemudian barang dagangan dijual lagi secara tunai. Disini perusahaan segera memperoleh uang tunai tanpa memerlukan waktu yang lama.

b. Penjualan Kredit.

Uang Kas digunakan sebagai membeli barang dagangan yang kemudian barang dagangan dijual lagi secara kredit, sehingga bagi perusahaan merupakan piutang dan nanti pada saatnya (biasanya kurang dari 1 tahun) piutang tersebut akan dibayar kembali. Penerimaan pembayaran kredit akan dimasukan sebagai penerimaan uang kas, walau memakan waktu perputaran uang yang cukup lama dari pada penjualan tunai.

D. INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP

Apabila suatu perusahaan akan melakukan investasi dalam aktiva tetap, maka ia harus memperhatikan beberapa konsep agar penggunaan dana perusahaan dapat efektif dan efisien, biasanya mereka mempertimbangkan dengan konsep-konsep sebagai berikut :

1. Nilai Uang atau Time value of money.

Nilai uang yang saat ini kita punyai akan berbeda dengan nilai uang setahun yang lalu, atau uang yang kita terima saat ini akan berbeda nilainya dengan unga yang akan kita terima setahun yang akan datang.

contohnya : Kita memiliki uang sebesar Rp.10.000,00 saat ini dan tingkat suku bunga bank 1 % per bulan, maka diperoleh bunga (1% x Rp.10.000,00 x 12 = Rp.1.200,00 dalam satu tahun), maka nilai uang yang kita terima setahun yang akan

KAS BARANG DAGANGAN KAS

Pembelian Penjualan tunai

KAS BARANG

DAGANGAN

KAS

Pembelian Penjualan kredit PIHUTANG

(3)

datang Rp.11.200,00. (hal ini berarti uang Rp.10.000,00 saat ini sama dengan Rp.11.200,00 ditahun mendatang konsep nilai majemuk).

2. Bunga Majemuk atau Compound interest

Nilai majemuk adalah nilai uang pada suatu saat di masa yang akan datang, sebagai hasil

3. Nilai Sekarang atau Present value.

Nilai sekarang adalah nilai uang pada awal periode penilaian dari sejumlah uang atas dasar tingkat bunga tertentu yang akan diterima beberapa waktu yang akan datang.

Contoh : Nilai uang Rp.12.160,00 yang akan diterima pada empat tahun mendatang jika

Analisi ratio keuangan digunakan oleh manajemen perusahaan untuk mengetahui posisi keuangan dan prestasi perusahaan pada waktu tertentu. Dengan membandingkan elemen-elemen aktiva di satu pihak dengan elemen-elemen-elemen-elemen pasiva dilain pihak, maka dengan cara ini akan diketahui gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan, seperti tingkat likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas pada waktu tertentu.

Perbandingan elemen-elemen tersebut berupa : 1. perbandingan antar pos-pos dalam neraca.

2. perbandingan antara pos-pos dalam laporan rugi/ laba

(4)

Analisis ratio keuangan menyangkut dua jenis perbandingan yaitu :

1. membandingkan rasio saat ini dengan rasio diwaktu yang lalu dan yang diharapkan di waktu mendatang pada perusahaan yang sama.

2. membandingkan ratio suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis atau denga rata-rata industri pada saat yang sama.

Rasio Likuiditas :

Adalah berkalitan dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya dalam jangka pendek atau yang segera harus dipenuhi. Rasio likuiditas dinyatakan dalam persentase :

(Acid test ratio)

Rasio Solvabilitas :

Adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya (hutang) jangka pendek maupun jangka panjang jika suatu saat perusahaan di likuidasikan. Rasio solvabilitas (leverage) dinyatakan dalam persentase :

Rasio Aktivitas :

Adalah rasio untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber dana yang tersedia. Rasion ini dinyatakan dengan perbuatan berapa kali dst :

1). Total debt to total assets ratio =

Total Hutang Total Aktiva

2). Total debt to Equity ratio =

Total hutang Modal sendiri

3). Long term debt to Equity ratio =

Hutang jangka panjang Modal sendiri

1). Total assets Turn Over = (Perputaran total aktiva)

Penjualan bersih Total aktiva

= …….. kali 3). Cash Ratio = Kas + Surat berharga Hutang lancar

1). Current Ratio = Aktiva lancar Hutang lancar

(5)

Rasio Profitabilitas :

Adalah rasio untuk mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan sebagaimana ditunjukan dari keuntungan yang diperoleh dari penjualan dan investasi :

Contoh Soal dalam penetapan Ratio-ratio :

Diketahui Data Keuangan PT RADITA PRATAMA pada tahun 2000 adalah sebagai berikut :

Kas Rp. 100.000.000,00

Efektan Rp. 125.000.000,00

Barang dagangan Rp. 150.000.000,00

Piutang dagang Rp. 75.000.000,00

Mesin dan peralatan Rp. 350.000.000,00

Aktiva tetap lain Rp. 600.000.000,00

Hutang Wesel Rp. 100.000.000,00

Hutang dagang Rp. 100.000.000,00

2). Working capital Turn Over = (Perputaran modal kerja)

Penjualan bersih

Aktiva lancar - Hutang lancar

3). Inventory Turn Over = (Perputaran persediaan barang)

Harga pokok penjualan Persediaan barang rata-rata = …….kali

= …..kali

1) Gross Profit Margin = Penjualan bersih – Harga pokok penjualan Penjualan bersih

3) Operating ratio = Harga pokok penjualan + Total biaya operasi Penjualan bersih

2) Net Profit Margin = Keuntungan bersih sesudah pajak Penjualan bersih

4) Rate of Return on Invesment = Keuntungan bersih sesudah pajak Total aktiva

5) rate of Return on Net Worth = (Rentabilitas modal sendiri)

Keuntungan bersih sesudah pajak Modal sendiri

6) Rate of Return on Total Assets = (Rentabilitas Ekonomis)

(6)

Hutang pajak Rp. 75.000.000,00

Hutang obligasi Rp. 300.000.000,00

Modal di setror Rp. 600.000.000,00

Laba ditahan Rp. 225.000.000,00

Penjualan Rp.2.500.000.000,00

Harga pokok penjualan Rp.1.650.000,000,00 Biaya umum dan administrasi penjualan Rp. 520.000.000,00 Bunga pinjaman jangka panjang 10%

Pajak 50%

Dari data tersebut diminta :

a). Menyusun Neraca dan Laporan Rugi/ Laba perusahaan pada tahun 2000 b). Menghitung berbagai rasio :

- Likuiditas.

Jumlah aktiva lancar 450.000.000,00 Jumlah hutang 575.000.000,00

Aktiva tetap

Jumlah aktiva tetap 950.000.000,00 Jumlah Modal 825.000.000,00

(7)

PT RADITA PRATAMA

LAPORAN RUGI/ LABA 31 DESEMBER 2000

Penjualan = Rp.2.500.000.000,00

Harga pokok penjualan = Rp.1.650.000.000,00

Laba kotor Rp. 850.000.000,00

Biaya umum dan administrasi penjualan = Rp. 520.000.000,00

Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) = Rp. 330.000.000,00

Bunga pinjaman jangka panjang : 10% x Rp.300.000.000 = Rp. 30.000.000,00

Laba sebelum pajak = Rp. 300.000.000,00

Pajak : 50% x Rp.300.000.000 = Rp. 150.000.000,00

Laba bersih (EAT) = Rp. 150.000.000,00

b). Menghitung berbagai rasio :

- Rasio Likuiditas :

- Rasio Leverage/Solvabilitas :

( - )

( - )

( - )

( - )

=

= 450.000.000 275.000.000 = 163,64 % 1). Current Ratio = Aktiva lancar Hutang lancar

2). Quick Ratio = Kas + Surat Berharga + Piutang Hutang lancar

= 300.000.000 275.000.000 = 109 %

225.000.000 275.000.000

= 81,8 % 3). Cash Ratio = Kas + Surat berharga

Hutang lancar

575.000.000 1.400.000.000 1). Total debt to total assets ratio = Total Hutang Total Aktiva

(8)

-- Rasio Aktivitas :

- Rasio Aktivitas

- Rasio Profitabilitas :

2). Total debt to Equity ratio = Total hutang Modal sendiri

= 2.500.000.000 1.400.000.000

= 1,78 kali

= 2.500.000.000

450.000.000 - 275.000.000 = 14,28 kali

= 1.650.000.000 150.000.000

= 11 kali 1). Total assets Turn Over =

(Perputaran total aktiva)

Penjualan bersih Total aktiva

= …….. kali

2). Working capital Turn Over = (Perputaran modal kerja)

Penjualan bersih Aktiva lancar - Hutang lancar

= …….kali

3). Inventory Turn Over = (Perputaran persediaan barang)

Harga pokok penjualan

Persediaan barang rata-rata = …..kali =

575.000.000 825.000.000

= 69,6%

= 300.000.000 825.000.000

= 36,3% 3). Long term debt to Equity ratio = Hutang jangka panjang

Modal sendiri 2). Total debt to Equity ratio = Total hutang Modal sendiri

= 2.500.000.000 – 1.650.000.000 2.500.000.000

= 34% 1) Gross Profit Margin = Penjualan bersih – Harga pokok penjualan

(9)

F. SUMBER-SUMBER PENAWARAN DANA/ MODAL

Sumber-sumber dana/modal dapat ditawarkan pada perusahaan melaui tiga cara yaitu :

1. Sumber-sumber Penawaran Modal Menurut Asalnya :

a) Sumber internal, modal dihasilkan dari dalam perusahaan sendiri dapat berupa laba yang ditahan dan akumulasi penyusutan.

b) Sumer ekstern, modal berasal dari luar perusahaan yakni dari para kreditur yang merupakan hutang perusahaan dan disebut sebagai modal asing.

c) Penyedia, Bank dan pasar modal sebagai penyedia dana utama.

2. Sumber-sumber Penawaran Modal Menurut Terjadinya : Menurut terjadinya modal dapat diperoleh dari :

= 150.000.000 2.500.000.000

= 6%

= 1.650.000.000 + 520.000.000 2.500.000.000

= 86,8%

= 150.000.000 1.400.000.000

= 10,71%

=

150.000.000

825.000.000 = 18,18%

= 330.000.000

1.400.000.000 = 23,57% 2) Net Profit Margin = Keuntungan bersih sesudah pajak

Penjualan bersih

3) Operating ratio = Harga pokok penjualan + Total biaya operasi Penjualan bersih

4) Rate of Return on Invesment = Keuntungan bersih sesudah pajak Total aktiva

5) rate of Return on Net Worth = (Rentabilitas modal sendiri)

Keuntungan bersih sesudah pajak Modal sendiri

6) Rate of Return on Total Assets = (Rentabilitas Ekonomis)

(10)

a) Tabungan, adalah pendapatan yang tidak dikonsumsi. b) Kredit bank, yaitu penciptaan uang giral.

c) Intensifikasi penggunaan uang, cara ini adalah biasanya digunakan oleh bank dengan cara meminjamkan kembali uang kepada masyarakat.

3. Cara Pemindahan Modal :

Pemindahan modal dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, secara langsung adalah para pemilik modal memberikan pinjaman langsung kepada perusahaan yang bersangkutan, sedangkan tidak langusng pembentuk modal secara tidak langsung memberikan modalnya akan tetapi penyerahannya melalui cara lembaga kredit.

G. CARA PEMENUHAN KEBUTUHAN DANA/MODAL

Cara pemenuhan kebutuhan modal atau dana perusahaan menempuh dua cara yaitu :

a. Pembelanjaan Parsial : pemenuhan kebutuhan dana secara sendiri-sendiri sesuai dengan

kebutuhan masing-masing aktiva yang akan dibiayai. Aktiva lancar dibiayai dengan kredit jangka pendek, aktiva tetap (tanah) dibiayai dengan modal sendiri, sedangkan aktiva tetap yang tidak berputar dibiayai dengan kredit jangka panjang misalnya : mobil, mesin gedung dsb.

b. Pembelanjaan Total : pemenuhan kebutuhan dana secara keseluruhan dengan

memandang semua kebutuhan sebagai kesatuan dan satu kelompok. Kebutuhan dana permanen dibiayai dengan modal sendiri atau kredit jangka panjang, untuk kebutuhan dana yang berubah-ubah dibiayai dengan dana jangka pendek.

Metode Penilaian Rencana Investasi

Bila perusahaan dihadapkan pada satu usul investasi, ia akan lebih mudah memutuskan, apakah rencana tersebut akan dijalankan atau tidak. Tetapi bila ada beberapa rencana investasi aktiva tetap yang diusulkan oleh beberapa bagian secara bersamaan, masalahnya jadi lebih rumit. Mereka perlu dibandingkan. Untuk itu perlu asumsi bahwa kadar/ tingkat risiko setiap rencana investasi adalah sama. Sebab, adalah tiak adil jika anda membandingkan dua hal yang berbeda dalam kondisi tidak sama.

Penilaian terhadap satu rencana investasi maupun pembandingan beberapa rencana investasi dapat dilakukan dengan beberapa cara atau metode yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Metode-metode tersebut adalah :

1) Metode Rate of return 2) Metode payback period 3) Metode Net Present Value

1) Metode rate of return (ROR)

(11)

sederhana. Makin besar average rate of return-nya, makin layak investasi tersebut dijalankan. Average rate of return dihitung dengan :

Keuntungan setelah pajak

ROR = x 100 investasi

Metode ini mempunyai kelemahan-kelemahan yaitu:

1) Tidak memperhitungkan “nilai uang” yang berubah dari waktu ke waktu. Pendapatan setelah pajak tahunan ke 10 sebesar Rp.10.000,00 diperlakukan sama dengan pendapatan tahunan pertama yang juga Rp. 10.000,00

2) Karena itu, metode tersebut hanya cocok untuk investasi jangka pendek saja.

Contoh yang sederhana adalah, perusahaan X ingin membeli mesin fotokopi untuk disewakan dengan harga Rp. 1.500.000,00, setiap tahun akan diperoleh hasil bersih Rp.750.000,00.

Berarti, rate of return investasi ini adalah :

Rp. 750.000

X 100% = 50 % per tahun. Rp. 1.500.000

Angka ini cukup menarik, bila dibandingkan dengan bunga simpanan (yang mungkin 16% per tahun). Bila rencna ini dibiayai dengan pinjaman dengan bunga pinjaman 20% per tahun, juga layak untuk dijalankan.

Pedoman yang dipakai dalam memutuskan dilaksanakan atau tidaknya suatu rencana investasi dengan menggunakan metode ini adalah :

1) untuk suatu rencana investasi, rate of return dibandingkan dengan biaya moda. Bila rate of return lebih besar daripada biaya modal, investasi itu layak dijalankan. Bila tidak, sebaiknya rencana itu dibatalkan.

2) Untuk beberapa rencana investasi, pilih yang rate of return-nya paling tinggi

2) Metode Payback Period

Bila metode rate of return didasarkan pada pendapatan bersih setelah pajak, maka metode payback period dihitung dengan membandingkan investasi dengan proceeds. Rumus yang dipakai adalah sebagai berikut :

Investasi

Payback Period = x 1 tahun Proceeds / tahun

Payback period adalah jangka waktu yang menunjukkan berapa lama jangka waktu pengembalian dana yang diinvestasikan pada suatu aktiva tetap.

(12)

Berarti payback period investasi ini aalah sebagai berikut :

6.000.000

Payback Period = x 1 tahun 1.500.000

= 4 tahun

Artinya dana yang diinvestasikan pada aktiva tetap tersebut akan kembali dalam 4 tahun.

Rumus di atas hanya berlaku untuk investasi yang mendatangkan proceeds yang besarnya sama setiap tahun. Padahal, ada investasi yang mendatangkan proceeds tidak sama dari tahun ke tahun. Untuk itu perlu dihitung dengan cara lain, yaitu secara bertahap.

Contoh: Investasi bernilai Rp.25.000.000,00 dan akan dihasilkan proceeds dengan pola sebagai berikut :

Tahun ke-1 = Rp. 8.000.000,00 2 = Rp. 10.000.000,00 3 = Rp. 10.000.000,00 4 = Rp. 8.000.000,00

Payback Period dari investasi ini adalah sebagai berikut : Investasi = Rp.25.000.000,00

Proceeds 1 = Rp. 8.000.000,00 (-)

Sisa Rp.17.000.000,00 Proceeds 2 = Rp.10.000.000,00

(-) Sisa Rp. 7.000.000,00

Tahun ke tiga akan diperoleh prceeds Rp.10.000.000,00 padahal sisa dana yang masih tertanam hanya Rp. 7.000.000,00. Berarti, pada tahun ketiga dana hanya terikat selama :

Rp. 7.000.000

X 12 bulan Rp. 10.000.000

= 8,4 bulan

Jadi Payback period = 2 tahun 8,4 bulan atau = 32,4 bulan.

(13)

3) Metode Net Present Value (NPV)

Net present value adalah selisih anatara nilai sekarang proceeds yang diterima selama periode investasi dengannilai investasi itu sendiri. Jadi tampak bahwa metode ketiga sudah memperhatikan nilai uang yang berbeda dari tahun ke tahun. Proceeds yang diterima setiap tahun dihitung nilai sekarangnya.

Umpamanya: Sebuah rencana investasi bernilai Rp.45.000.000,00 dengan usia investasi 3 tahun. Setiap tahun akan diperoleh proceeds Rp.22.500.000,00 Tingkat bunga yang berlaku 10% Perhatikan Net Present Value-nya adalah sebagai berikut :

Nilai sekarang (present value) masing-masing proceeds adalah :

22.500.000,-

Present Value Proceeds 1 = = Rp. 20.454.545,00 (1,10)¹

22.500.000,-

Present Value Proceeds 2 = = Rp. 18.595.041,00 (1,10)²

22.500.000,-

Present Value Proceeds 1 = = Rp. 16.904.583,00 (1,10)³

Jumlah Present Value Proceeds = Rp. 55.954.169,00 Nilai investasi = Rp. 45.000.000,00

Net Present Value = Rp. 10.954.169,00

Jika metode ini dipergunakan maka pedomannya adalah sebagai berikut :

1) untuk satu rencana investasi : Investasi layak untuk dijalankan bila net present value-nya bernilai positif.

2) Untuk beberapa rencana investasi : Dipilih rencana investasi yang mempunyai net present value paling tinggi.

BEP

Menghitung terlebih dahulu titik pulang pokok penjualan atau Break Event Point, yaitu titik di mana jumlah penerimaan penjualan persis sama dengan seluruh biaya yang dikeluarkan (Total Revenue = Total Cost). apabila penjualan berada di bawah BEP, amka perisahaan akan menderita kerugian.

(14)

Biaya Total = FC + VC Rumus =

Contoh :

Biaya tetap suatu perusahaan = Rp.1.000.000,- Baiya variabel Rp. 120.000,- tiap unit

Apabila perusahaan menginginkan harga jual tiap unit sebesar Rp.320.000,- maka Titik Pulang Pokoknya adalah :

1.000.000

BEP = x 1 tahun (Unit) 320.000 – 120.000

1.000.000

BEP = = Rp. 1.600.000,- (Rupiah) 120.000

1 -

320.000

Rp Biaya TR

2.500 TC

daerah laba 2.000

1.600 BEP

1.500

daerah rugi

1.000 FC

500

0 Kuantitas (unit)

1 2 3 4 5 BEP (Unit) =

VC P FC

BEP (Rupiah =

P VC 1

Referensi

Dokumen terkait

Some large companies are making small Corporation public and private institute Sarbanes-oxley internal controls, as a condition for doing business with them?. This is very

(2) Baku mutu air limbah daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Propinsi dengan ketentuan sama atau lebih ketat dari baku mutu air limbah nasional

Tidak memenuhi syarat karena daftar Populasi Alat di Indonesia dari agen tunggal untuk beberapa item barang yang diberi tanda (*). tidak ada... PANITIA PENGADAAN

[r]

[r]

When I hear forum gossip about niche AdSense website creation being difficult and time consuming, I just get a annoyed because I know it’s NOT true. So that’s why I’ve decided to

[r]

Whether you are already doing retail work and want to take advantage of additional retail opportunities, searching for your first retail job, or transitioning from another field into