• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURISDIKSI NEGARA (STATE JURISDICTION)2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "JURISDIKSI NEGARA (STATE JURISDICTION)2"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

JURISDIKSI NEGARA

(STATE JURISDICTION)

(2)

JURISDIKSI NEGARA

(STATE JURISDICTION)

Pengertian

Jurisdiksi merupakan kekuasaan/ kewenangan hukum negara

terhadap orang, benda atau peristiwa (hukum)

Merupakan refleksi dari prinsip dasar kedaulatan negara,

persamaan derajat negara, dan prinsip tidak campur tangan

suatu negara terhadap urusan domestik negara lain

“Par in parem non habet imperium”

Dapat mencakup

 Legislative jurisdiction  Executive jurisdiction  Judicial jurisdiction

Menyangkut urusan baik pidana maupun perdata

(3)

JURISDIKSI TERITORIAL

 Lord Macmillan:

“It is essential attribute of the sovereignty, of this realm, as of all sovereign independent States, that it should possess jurisdiction over all persons and things within its

territorial limits and in all causes civil and criminal arising within these limits”

 Prinsip teritorial terbagi dalam:

Prinsip teritorial subjektif negara tempat perbuatan dimulai

Prinsip teritorial objektif negara tempat perbuatan diselesaikan

 Hubungan antara negara dengan kewenangan jurisdiksi (Glanville Williams):

Negara tempat dilakukan tindak pidana/ kejahatan memiliki kepentingan paling

kuat

 Pelaku biasanya ditemukan di negara tempat ia melakukan tindak pidana/

kejahatan

 Local forum, karena saksi dan barang bukti lebih mudah ditemukan di negara

tempat kejadian

Tidak umum dianut dua sistem hukum apabila terdapat lebih dari satu sistem

(4)

JURISDIKSI TERITORIAL

 Jurisdiksi teritorial/ domestik sebagai konsep relatif

 Anglo-Norwegian Fisheries Case: “[a]lthough it is true that the act of

delimitation [of territorial waters] is necessarily a unilateral act, because only the coastal state is competent to undertake it, the validity of the delimitation with regard to other states depends upon international law”

 Pemberlakuan prinsip teritorial

Laut Teritorial

 Hak lintas damai (innocent passage)

 Jurisdiksi negara pantai pada dasarnya dapat diterapkan apabila

terjadi hal-hal yang mengganggu ketertiban negara pantai

 Orang asing, terkecuali:

 Adanya imunitas tertentu

 Hukum nasional tidak sejalan dengan hukum internasional, mis.:

(5)

JURISDIKSI TERITORIAL

 Pengecualian terhadap prinsip teritorial

 Negara dan kepala negara asing

 Perwakilan diplomatik dan konsuler

 Kapal pemerintah negara asing

 Angkatan bersenjata negara asing

 Organisasi internasional

 Pengecualian prinsip teritorial terhadap negara dan kepala negara asing

 Beberapa dasar pertimbangan:

 Par in parem non habet imperium

 Resiprositas dan penghormatan (comity)

 Putusan pengadilan suatu negara tidak dapat dilaksanakan di negara

lain

 Kebijakan atau tindakan pemerintah suatu negara tidak dapat diselidiki

(6)

JURISDIKSI TERITORIAL

 Perkembangannya saat ini

 Mulai ditinggalkannya ketentuan mengenai kekebalan absolut seiring

meningkatnya aktivitas perdagangan

 Higgins: “qualified doctrine of immunity” negara hanya memiliki

kekebalan dari jurisdiksi pengadilan untuk kasus tertentu saja

 Penerapannya dalam sengketa komersial, misalnya penanaman

modal asing. Mis.: Kasus Amco Asia Corp. v. the Republic of Indonesia yang ditangani oleh ICSID

 Jure imperii & Jure gestiones

 Jure imperii Tindakan negara/ pemerintah yang berkaitan dengan

kedaulatan negara semata-mata (Government acts)

 Jure gestiones Tindakan negara/ pemerintah di bidang komersial

(7)

JURISDIKSI TERITORIAL

 Pengecualian prinsip teritorial terhadap pejabat diplomatik dan konsuler

Dixon dua aspek dari kekebalan diplomatik:

 Pejabat diplomat diberi hak-hak istimewa dalam sistem hukum dari

negara penerima

 Negara penerima wajib melindungi pejabat diplomat dan harta

bendanya agar ia dapat melaksanakan fungsinya secara efisien

Pengaturan secara internasional Konvensi Wina 1961 dan 1963

tentang Hubungan Diplomatik dan Konsuler

 Status persona non grata

 Pengecualian prinsip teritorial terhadap kapal pemerintah

(8)

JURISDIKSI TERITORIAL

Angkatan Bersenjata

Hanya pada saat menjalankan tugas sebagai anggota angkatan

bersenjata

Kasus Osman & Anor v P.P. (1968)

Pengadilan menolak argumentasi bahwa pelaku peledakan

adalah anggota angkatan bersenjata Indonesia karena pada

saat tertangkap pelaku berpakaian sipil

Pengecualian prinsip teritorial terhadap organisasi internasional

(9)

JURISDIKSI PERSONAL

Prinsip Jurisdiksi Personal/ Nasionalitas

 suatu negara dapat mengadili warga negaranya karena kejahatan

yang dilakukannya di mana pun juga

 kewajiban negara untuk memberikan perlindungan terhadap warga

negaranya di luar negeri

Prinsip Jurisdiksi Personal terbagi dalam:

Aktif: suatu negara memiliki jurisdiksi terhadap warga negaranya yang

melakukan tindak pidana di luar negeri

• Terkait dengan perjanjian ekstradisi

Pasif: suatu negara memiliki jurisdiksi untuk mengadili orang asing

yang melakukan tindak pidana terhadap warga negaranya di luar negeri

• Kasus The Cutting Cutting, warga negara AS mempublikasikan

tulisan yang memfitnah seorang warga negara Mexico. Cutting ditahan oleh pejabat Mexico ketika sedang berada di negara tersebut

• US the Omnibus Diplomatic Security and Antiterrorism Act:

Amerika Serikat memiliki jurisdiksi terhadap siapa pun yang

(10)

JURISDIKSI PERLINDUNGAN

Dilaksanakan terhadap:

 WNA melakukan kejahatan di luar negeri

 Mengancam kepentingan keamanan, integritas, dan kemerdekaan

negara ybs.

Mis.: Jalur tambahan (contiguous zone)

Joyce v. Director of Public Prosecutions (1946)

 Joyce, warga kebangsaan Amerika, namun sempat memegang paspor

Inggris, selama PD II membawakan siaran Pro-Nazi di Jerman

 Jurisdiksi yang dimiliki pengadilan Inggris

 Berdasarkan prinsip perlindungan

Perkembangannya saat ini

 Jurisdiksi berdasarkan doktrin ‘efek’ (the ‘effects’ doctrine)  Mengarah pada konteks kepentingan ekonomi

(11)

JURISDIKSI UNIVERSAL

Dimiliki setiap negara terhadap tindak kejahatan yang

mengancam masyarakat internasional

Green: negara, selain jurisdiksi, juga memiliki hak dan

kewajiban

Contoh:

Piracy

War crimes, crimes against peace, crimes against humanity

 Nuremberg-Tokyo; ICTR & ICTY; ICC

Eichmann Case (1961)

(12)

TUGAS

Tugas kelompok, berdasarkan kelompok yang sudah

ada

Topik:

Kekebalan dari jurisdiksi nasional

Jurisdiksi berdasarkan doktrin ‘efek’ (the ‘effects’ doctrine)

Pengadilan kejahatan perang: dari Nuremberg-Tokyo hingga

International Criminal Court

Jurisdiksi dan Terorisme

Dibuat dalam bentuk makalah dan presentasi

Referensi

Dokumen terkait

Pelaku usaha yang diduga telah melakukan pelanggaran terhadap larangan persekongkolan tender yang diatur dalam Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1999 dapat dihukum

a.Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b.Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara pada waktu mengeluarkan

albicans (CC3) memiliki jumlah yang berbeda nyata (P<0.05) dengan Kelompok Kontrol (CC0) dan Kelompok yang diberikan kortikosteroid (CC2) (minggu ke-2, ke-3, ke-4

Implikasi penelitian ini adalah: 1) Berbagai bentuk kegiatan belajar yang perlu dikembangkan dengan menggunakan model yang baru seperti model project based learning. 2)

Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian, dan pembahasan yang disajikan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) kejadian BBLR 29,24 %; (2) komplikasi

Pada satu pasien yang mengalami perdarahan berulang, sumber perdarahan tidak dapat dijangkau dengan bronkoskopi sehingga harus dilakukan embolisasi. arteri

PerubahanStrukturSosialEkonomidariEkonomiPertanisankeEkonomiIndustr ipadaMasyarakatDesaKubangwunguKecamatanKetangguganKabupatenBr ebesTahun 1969-2010 .Jurnal: Journal of

[r]